brand merek: Suzuki

  • Target Penjualan Mobil di Indonesia Tahun 2025 Direvisi, Jadi 780 Ribu Unit

    Target Penjualan Mobil di Indonesia Tahun 2025 Direvisi, Jadi 780 Ribu Unit

    Jakarta

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) resmi merevisi target penjualan mobil di Tanah Air tahun ini. Sebab, permintaan kendaraan hingga saat ini masih terhitung lemah.

    Sebelumnya, penjualan mobil di Indonesia ditargetkan tembus 900 ribu unit/tahun selama 2025. Namun, Gaikindo akhirnya melakukan perubahan angka menjadi 780 ribu unit/tahun. Penentuan angka tersebut telah melalui banyak hitung-hitungan.

    “Iya, proyeksi (penjualan) menjadi 780 ribu unit,” kata Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto saat dikonfirmasi, dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (2/12).

    Gaikindo revisi target penjualan mobil di Indonesia jadi 780 ribu unit setahun. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Dengan demikian, target tersebut jauh lebih rendah dibandingkan penjualan tahun lalu yang mencapai 865 ribu unit/tahun. Harapannya, permintaan kendaraan mengalami peningkatan kembali pada 2026.

    Disitat dari laman resmi Gaikindo, penjualan mobil selama Januari-Oktober 2025 mengalami penurunan sebesar 10,6 persen dari periode sama tahun lalu.

    Lima besar merek terlaris mengalami penurunan penjualan. Honda menjadi yang terparah dengan penurunan 35,5 persen, kemudian Daihatsu 23,5 persen, Toyota 14 persen, Suzuki 8,6 persen dan Mitsubishi 5,3 persen.

    Gaikindo revisi target penjualan mobil di Indonesia jadi 780 ribu unit setahun. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Hasil terbalik datang dari para merek baru yang sebagian besar berasal dari China. BYD dan merek turunannya, Denza, mengalami peningkatan paling signifikan, naik masing-masing 178,2 persen dan 651,1 persen pada Januari-Oktober 2025 dikomparasi dengan periode sama sebelumnya.

    Merek lain yang melonjak adalah Chery 142,7 persen, GWM 94,6 persen, BAIC 167,8 persen, Scania 32,4 persen dan Volkswagen 193,2 persen.

    (sfn/dry)

  • Geger Sopir Karimun Acungkan Pedang di Pondok Indah, Komunitas Bilang Begini

    Geger Sopir Karimun Acungkan Pedang di Pondok Indah, Komunitas Bilang Begini

    Jakarta

    Baru-baru ini, media sosial dihebohkan aksi arogan pengemudi Suzuki Karimun yang mengacungkan pedang ke pengemudi lain di Pondok Indah (PI), Jakarta Selatan. Apa kata komunitas mengenai kasus tersebut?

    Melalui keterangan resminya, Ketua Umum (Ketum) Karimun Club Indonesia (KCI), Wiwit Sigit Ariyadi membenarkan, Karimun yang dikemudikan pengemudi arogan tersebut pernah terdaftar di komunitasnya. Namun, mobil itu terdaftar dengan nama pemilik lama, bukan yang sekarang.

    “Adalah benar bahwa unit Suzuki Karimun dengan plat nomor L 1487 YH tersebut pernah terdaftar di KCI pada tahun 2023, dengan Nomor ID: KCI-8xxx dan alamat domisili di Surabaya,” ujar Wiwit melalui keterangan resmi yang diterima detikOto, Selasa (2/12).

    “Namun sejak bulan Maret 2023, unit Karimun tersebut sudah dijual pemiliknya ke sebuah showroom di Surabaya, sehingga cukup sulit untuk melacak kepemilikannya hingga saat ini,” tambahnya.

    Wiwit menegaskan, setelah menjual kendaraannya, pemilik pertama Suzuki Karimun tersebut langsung memblokir nomor keanggotaan. Maka, kata dia, secara AD/ART KCI, kendaraan itu tak ada kaitannya lagi dengan KCI.

    “Dengan demikian PP KCI menerangkan bahwa KCI sebagai organisasi tidak memiliki sangkut paut atas kejadian/insiden tersebut di atas. Hal yang memang disayangkan adalah bahwa anggota KCI yang bersangkutan tidak melepaskan stiker/atribut Karimun Club Indonesia ketika menjual unit miliknya,” kata dia.

    Kronologi Kasus

    Diberitakan sebelumnya, pengemudi Suzuki Karimun mengacungkan pedang setelah tak terima ditegur pengendara lain. Ketika itu, dia ditegur usai memotong jalan dengan cara serampangan.

    Tayangan berdurasi singkat tersebut dibagikan akun Instagram @indrawansonny, Minggu (30/11). Dia sebagai pemilik rekaman bercerita, pengemudi Karimun tersebut melakukan maneuver agresif saat mau mengambil jalur kanan di Tol Jorr Exit Pondok Indah.

    Ketika itu, mobil @indrawansonny yang sedang dikemudikan driver-nya itu mengedipkan lampu dan membunyikan klakson untuk memberikan teguran. Bukannya mengaku salah, pengemudi Karimun tersebut malah marah-marah.

    “Saat putri saya hendak ke Pondok Indah bersama driver saya dan ketika exit pondok indah ada kendaraan suzuki karimun memotong jalur dan garis sambung dari paling kiri ke depan kendaraan saya di lajur paling kanan,” tulis @indrawansonny.

    “Terlihat membahayakan, driver saya memberi tanda dengan lampu dimmer plus klakson untuk memperingati, tapi pengemudi karimun membuka kaca dan mengumpat ke kendaraan saya hingga pengemudi Karimun berhenti dan membentak ke arah kendaraan kami,” lanjutnya.

    Tak lama kemudian, pengemudi Karimun dengan nopol L 1487 YH tersebut mengeluarkan senjata tajam berupa pedang. Dia kemudian mengacungkannya sambil melontarkan kalimat-kalimat ancaman.

    “Driver saya memilih menghindar namun ternyata pengemudi Karimun mengejar dan menggetok kaca sisi kanan dengan senjata tajam yang tampak seperti pedang di mana anak perempuan saya duduk dan mengeluarkan kata kasar berkali-kali,” kata dia.

    (sfn/dry)

  • Tak Ada Insentif Otomotif Tahun Depan, Harga Mobil Listrik-Hybrid Bakal Naik!

    Tak Ada Insentif Otomotif Tahun Depan, Harga Mobil Listrik-Hybrid Bakal Naik!

    Jakarta

    Insentif buat industri otomotif kabarnya tak akan berlanjut tahun depan. Siap-siap harga mobil listrik hingga mobil hybrid bakal naik.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut tidak ada insentif buat industri otomotif tahun depan. Menurut Airlangga, tak berlanjutnya insentif tersebut lantaran industri otomotif Indonesia sudah cukup kuat.

    “Insentif tahun depan tidak ada, karena industrinya sudah cukup kuat,” kata Airlangga belum lama ini.

    Berbanding terbalik dengan Airlangga, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita justru menyebut pemerintah bakal tetap memberikan insentif buat industri otomotif dalam negeri. Menurut Agus, pemberian insentif sangat penting untuk keberlanjutan industri otomotif Tanah Air yang sedang lesu-lesunya.

    “Jadi memang pemerintah itu, sudah seharusnya juga menyiapkan insentif buat sektor otomotif di tahun 2026. Jangan tanya jenis insentif-nya, bentuk insentif-nya itu sekarang sedang kita susun,” ujar Agus.

    Harga Mobil Listrik-Mobil Hybrid Bakal Naik?

    Diketahui saat ini memang ada beberapa insentif yang berlaku di industri otomotif. Pertama insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk kendaraan listrik. Pemerintah memberikan insentif PPN DTP atas mobil listrik melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025. Kendaraan listrik produksi lokal dengan TKDN tertentu berhak mendapatkan PPN DTP. Jadi, PPN yang ditanggung pembeli lebih kecil.

    Insentif ini bisa dimanfaatkan sejumlah produsen yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Syaratnya, mobil listrik tersebut harus diproduksi lokal dan memiliki TKDN minimal 40 persen. Jika memenuhi syarat, mobil listrik itu hanya akan dikenakan PPN sebesar 2 persen dari normalnya 12 persen. Karena PPN 10 persennya akan ditanggung pemerintah. Alhasil berkat insentif PPN tersebut harga mobil listrik jadi lebih murah. Bila insentif ini tak berlanjut tahun depan, harga mobil listrik dipastikan bakal naik.

    Tak cuma mobil listrik, mobil hybrid juga mendapatkan insentif PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah). Insentif tersebut diatur dalam peraturan yang sama dengan insentif mobil listrik. Dalam aturan dijelaskan, tiga jenis mobil hybrid yang terdiri dari mobil full hybrid, mild hybrid dan plug-in hybrid bisa mendapatkan insentif dari pemerintah. PPnBM yang ditanggung pemerintah untuk mobil hybrid adalah sebesar 3 persen. Tarif PPnBM mobil hybrid yang harusnya 6-8 persen jadi hanya 3-5 persen.

    PPnBM yang ditanggung Pemerintah diberikan untuk Masa Pajak Januari 2025 sampai dengan Masa Pajak Desember 2025. Pemberian insentif itu juga membuat sejumlah mobil hybrid yang dijual di Indonesia harganya jadi turun. Adapun mobil hybrid yang mendapat insentif di Indonesia yaitu Suzuki XL7 Hybrid, Suzuki Ertiga Hybrid, Toyota Yaris Cross Hybrid, hingga Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid. Bila insentif ini tak berlanjut, maka harga mobil hybrid juga bakal terkerek.

    Selanjutnya adalah insentif buat motor listrik senilai Rp 7 juta. Per tahun 2025, harusnya insentif tersebut juga diberikan ke sejumlah produsen motor listrik. Nyatanya, hingga masuk bulan ke-12 tahun 2025, nasib kelanjutan insentif motor listrik tak kunjung jelas. Hingga saat ini, insentif yang dijanjikan tak ada. Produsen motor listrik pun dibuat merana lantaran insentif itu tak muncul juga. Akibatnya, tanpa insentif, tak ada potongan Rp 7 juta pada motor listrik yang dijual di Indonesia dengan kriteria tertentu.

    (dry/rgr)

  • Geger Sopir Karimun Acungkan Pedang di Pondok Indah, Komunitas Bilang Begini

    Ketemu Sopir Arogan Kayak Karimun Acungkan Pedang, Lawan atau Cuekin?

    Jakarta

    Baru-baru ini, media sosial dihebohkan aksi arogan pengemudi Suzuki Karimun yang mengacungkan pedang ke pengemudi lain di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Lantas, jika berhadapan dengan situasi yang sama, apa yang harus kita lakukan?

    Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI) Sony Susmana menjelaskan, ketika bertemu pengemudi arogan dan emosional di jalan raya sebaiknya menghindar. Sebab, jika melawan, situasinya justru makin kacau.

    “Jika bertemu mereka di jalan raya, jangan mau diajak debat dengan pengemudi arogan, kita nggak akan menang. Karena mereka lebih siap melakukan tindakan berbahaya selanjutnya,” ujar Sony kepada detikOto, belum lama ini.

    “Hindari mereka (pengendara arogan) dengan cara menjauh, tidak meladeni, kunci pintu mobil, dan usahakan merekam peristiwa-peristiwa yang merugikan atau mengganggu untuk dilaporkan (ke pihak berwenang),” kata dia menambahkan.

    Diberitakan sebelumnya, pengemudi Suzuki Karimun mengacungkan pedang setelah tak terima ditegur pengendara lain. Ketika itu, dia ditegur usai memotong jalan dengan cara serampangan.

    Tayangan berdurasi singkat tersebut dibagikan akun Instagram @indrawansonny, Minggu (30/11). Dia sebagai pemilik rekaman bercerita, pengemudi Karimun tersebut melakukan maneuver agresif saat mau mengambil jalur kanan di Tol Jorr Exit Pondok Indah.

    Ketika itu, mobil @indrawansonny yang sedang dikemudikan driver-nya itu mengedipkan lampu dan membunyikan klakson untuk memberikan teguran. Bukannya mengaku salah, pengemudi Karimun tersebut malah marah-marah.

    “Saat putri saya hendak ke Pondok Indah bersama driver saya dan ketika exit pondok indah ada kendaraan suzuki karimun memotong jalur dan garis sambung dari paling kiri ke depan kendaraan saya di lajur paling kanan,” tulis @indrawansonny, dikutip Senin (1/12).

    “Terlihat membahayakan, driver saya memberi tanda dengan lampu dimmer plus klakson untuk memperingati, tapi pengemudi karimun membuka kaca dan mengumpat ke kendaraan saya hingga pengemudi karimun berhenti dan membentak ke arah kendaraan kami,” lanjutnya.

    Tak lama kemudian, pengemudi Karimun dengan nopol L 1487 YH tersebut mengeluarkan senjata tajam berupa pedang. Dia kemudian mengacungkannya sambil melontarkan kalimat-kalimat ancaman.

    “Driver saya memilih menghindar namun ternyata pengemudi Karimun mengejar dan menggetok kaca sisi kanan dengan senjata tajam yang tampak seperti pedang di mana anak perempuan saya duduk dan mengeluarkan kata kasar berkali-kali,” kata dia.

    (sfn/dry)

  • Geger Sopir Karimun Acungkan Pedang di Pondok Indah, Komunitas Bilang Begini

    Ditegur Potong Jalan, Pengemudi Karimun di Pondok Indah Acungkan Pedang

    Jakarta

    Media sosial kembali dihebohkan aksi arogansi pengemudi mobil di jalan raya. Bahkan, yang terbaru, ada pengemudi Suzuki Karimun yang mengacungkan pedang setelah tak terima ditegur potong jalan!

    Tayangan berdurasi singkat tersebut dibagikan akun Instagram @indrawansonny, Minggu (30/11). Dia sebagai pemilik rekaman bercerita, pengemudi Karimun tersebut melakukan maneuver agresif saat mau mengambil jalur kanan di Tol Jorr Exit Pondok Indah.

    Ketika itu, mobil @indrawansonny yang sedang dikemudikan driver-nya itu mengedipkan lampu dan membunyikan klakson untuk memberikan teguran. Bukannya mengaku salah, pengemudi Karimun tersebut malah marah-marah.

    “Saat putri saya hendak ke Pondok Indah bersama driver saya dan ketika exit pondok indah ada kendaraan suzuki karimun memotong jalur dan garis sambung dari paling kiri ke depan kendaraan saya di lajur paling kanan,” tulis @indrawansonny, dikutip Senin (1/12).

    “Terlihat membahayakan, driver saya memberi tanda dengan lampu dimmer plus klakson untuk memperingati, tapi pengemudi karimun membuka kaca dan mengumpat ke kendaraan saya hingga pengemudi karimun berhenti dan membentak ke arah kendaraan kami,” lanjutnya.

    Tak lama kemudian, pengemudi Karimun dengan nopol L 1487 YH tersebut mengeluarkan senjata tajam berupa pedang. Dia kemudian mengacungkannya sambil melontarkan kalimat-kalimat ancaman.

    “Driver saya memilih menghindar namun ternyata pengemudi Karimun mengejar dan menggetok kaca sisi kanan dengan senjata tajam yang tampak seperti pedang di mana anak perempuan saya duduk dan mengeluarkan kata kasar berkali-kali,” kata dia.

    Praktisi Road Safety & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu belum lama ini menjelaskan, pemicu pengemudi bertingkat agresif dan emosional biasanya disebabkan beberapa faktor, seperti jabatan atau tergabung dalam instansi dan organisasi tertentu.

    Selain itu, kata dia, penyebab lainnya adalah kesadaran berlalu lintas di jalan yang lemah. Kesadaran empati untuk berbagi jalan dengan pengguna jalan lain juga rendah. Penegakan hukum pun dinilai kurang tegas, sehingga aksi kekerasan di jalan terus berulang.

    “Kasus-kasus seperti ini banyak mengakibatkan tindak anarkis atau fisik perusakan namun berakhir dengan tidak berlanjutnya menjadi kasus hukum = damai dengan pertimbangan restorative justice,” kata Jusri.

    (sfn/rgr)

  • Suzuki Satria Terbaru Rilis di RI, Yamaha MX King Kapan?

    Suzuki Satria Terbaru Rilis di RI, Yamaha MX King Kapan?

    Jakarta

    Pasar motor bebek di Indonesia coba disegarkan lewat kehadiran New Suzuki Satria. Yamaha yang juga memiliki motor bebek legendaris seperti MX King, tak kunjung melakukan perubahan besar pada model tersebut.

    Yamaha saat ini masih memasarkan MX King 150. Padahal motor serupa dengan mesin 155 VVA (Variable Valve Actuation) sudah wara-wiri di beberapa negara tetangga. Model serupa dengan mesin 155 VVA sudah beredar luas di Vietnam (Exciter), Malaysia (Y16ZR), dan Filipina (Sniper).

    Menanggapi pertanyaan seputar MX King 155 VVA, pihak Yamaha menyebutkan bahwa model yang ada saat ini, yakni MX King 150, sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia.

    “MX King itu saat ini sudah cukup memenuhi permintaan pasar, memang karena demand dan segmentasi moped yang memang cukup terbatas, jadi kita fokus sama model tersebut,” kata Manager Public Relations PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Rifqi Maulana.

    “Model tersebut masih comply dengan regulasi Indonesia, kita masih jual,” ujar dia.

    Jika melihat data penjualan,motor Indonesia sepanjang Januari-Oktober 2025 tembus 5.427.253 unit. Tapi pangsa motor bebek seperti MX King, Satria dan kawan-kawan kalah jauh dari motor matic.

    Dalam data terbaru yang ditampilkan AISI tidak memaparkan segmentasi pasar motor bebek, matic, dan sport. Terakhir, segmen motor skutik masih mendominasi penjualan sepeda motor di Indonesia dengan pangsa pasar di atas 90 persen.Pada bulan pertama tahun 2025, porsi motor bebek yang terjual hanya sekitar 3,37%, kemudian motor sport hanya memiliki pangsa pasar 2,89%.

    Meskipun secara nasional pangsa pasarnya kecil, motor bebek memiliki peran krusial di wilayah tertentu. Rifqi mengakui bahwa segmen ini memiliki stabilitas penjualan di luar pulau Jawa.

    “Cukup kecil (motor bebek), nggak begitu besar tapi stabil. Karena memang segmen market (motor bebek) ada di area tertentu, seperti Kalimantan, dan Sumatera,” kata Rifqi.

    (riar/lua)

  • Ratusan Pengguna Mobil Klasik Kumpul di Bogor, Ada Apa?

    Ratusan Pengguna Mobil Klasik Kumpul di Bogor, Ada Apa?

    Jakarta

    Di tengah udara pegunungan yang sejuk juga hamparan rumput hijau Lido Music and Arts Center (LMAC), Bogor, Jawa Barat, ratusan pengguna mobil klasik kembali kumpul dalam suasana hangat. Auto Kultur Re/Creation Vol. 02 yang digelar pada 22-23 November 2025 menjadi magnet bagi komunitas otomotif dari berbagai daerah. Acara ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan festival otomotif 36 jam nonstop yang mengusung predikat sebagai The First Overnight Autofest in Asia.

    Lebih dari 300 mobil terkurasi dipajang di hamparan rumput berlatar Gunung Salak, Gunung Gede, dan Gunung Pangrango. Ragam mobil tersaji di acara ini, mulai JDM retro, American classic, euro stance, old-school cruiser, hingga mobil off-road. Semua tampil memamerkan kekhasan kultur otomotif Indonesia yang kian berwarna.

    Auto Kultur tidak hanya menjadi festival pameran kendaraan, tetapi berkembang sebagai ruang rekreasi dan silaturahmi bagi para pecinta otomotif. Setelah sukses pada edisi sebelumnya, Suddenly selaku promotor menghadirkan sejumlah konten baru yang belum pernah ditampilkan pada acara otomotif lain.

    Ratusan pengguna mobil klasik kumpul di Bogor, rayakan pesta Auto Kultur Foto: Istimewa

    Salah satu yang paling menyita perhatian adalah Taxi Rally, program yang memungkinkan pengunjung merasakan pengalaman menjadi navigator reli bersama Gazpoll Racing Team. Ada pula kegiatan Shalat Subuh berjamaah di tengah hamparan mobil-mobil keren, yang diikuti lebih dari 500 peserta dari komunitas Bapack-bapack Subuhan.

    Menariknya, Auto Kultur hadir dengan konsep ramah keluarga. Selain menjadi ruang berkumpulnya para petrol head, panitia menyediakan kids playground yang luas sehingga anak-anak dapat bermain dengan aman. Orang tua pun bisa lebih leluasa menikmati pameran otomotif, hiburan komunitas, hingga jajaran tenant kuliner.

    Rangkaian program tahun ini terasa semakin lengkap. Selain Community Meetup, Auto Show, dan Overnight Campout sebagai konten utama, tersedia pula pasar otomotif, area penjualan spare part, fashion, kuliner, hingga zona khusus diecast dan remote control. Setiap sudut acara dirancang untuk memberikan pengalaman penuh bagi pengunjung, baik sebagai pecinta otomotif maupun sekadar penikmat suasana.

    “Auto Kultur bagi kami adalah perayaan kebersamaan. Tempat di mana semua penggemar otomotif dapat bertemu, berekreasi, serta merayakan passion yang sama. Konsep camping yang kami usung juga menghadirkan suasana baru, lebih dekat, dan lebih hangat. Bahkan beberapa teman mengatakan Auto Kultur ini sebagai outing-nya anak otomotif,” ujar Rama J Baskoro selaku Festival Director Auto Kultur Re/Creation Vol. 02.

    “Tahun ini istimewa, jumlah peserta auto show melonjak 2 kali lipat dari sebelumnya. Antusias pengunjung pun ikut meningkat jumlahnya, mereka penasaran karena belum pernah ada acara serupa dengan nuansa rekreasi yang didukung dengan keindahan alam sekitar, jadi lebih hidup dan meninggalkan banyak cerita,” tambah dia.

    Selama dua hari penuh, Auto Kultur Re/Creation Vol. 02 bukan hanya menjadi ajang buat pamer kendaraan, tapi ruang bertemu, bertukar ide, dan menikmati hobi bersama. Kehangatan suasana malam di Lido menjadi ciri khas yang membuat festival ini berbeda dari gelaran otomotif lain.

    Beberapa model mobil yang terlibat dalam acara ini antara lain yakni VW kodok, Suzuki Jimny, Honda Civic, Daihatsu Feroza, Mercedes-Benz G Klasse, BMW seri 3 E30, Toyota Starlet, Holden Belmont, Chevrolet Corvette, Chevrolet Impala, VW ID Buzz, Suzuki Karimun, Toyota Corolla Trueno, Mercedes-Benz W124 Boxer, Lamborghini Aventador, Toyota Kijang Kapsul, Nissan Silvia S15, hingga Land Rover Series 1.

    (lua/din)

  • Suzuki Targetkan Jual 1.600 Unit Mobil di GJAW 2025

    Suzuki Targetkan Jual 1.600 Unit Mobil di GJAW 2025

    Jakarta

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) turut meramaikan pameran Gaikindo Jakarta Auto Week atau GJAW 2025. Mereka berharap mampu menjual ribuan unit kendaraan selama acara berlangsung!

    Donny Ismi selaku Deputy Sales and Marketing Managing Director PT SIS menegaskan, pihaknya menargetkan 1.600 unit kendaraan terjual selama 10 hari pameran. Nominal tersebut merupakan akumulasi dari semua model.

    “GJAW 2025 kami targetnya juga 1.600 (unit mobil). Itu untuk all tipe, semua model sampai 30 November ini,” ujar Donny Ismi saat berbincang dengan awak media di ICE BSD, Tangerang.

    Suzuki Grand Vitara terbaru. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikcom

    Ketika ditanya model apa yang menjadi jagoan, Donny dengan mudah menjawab Suzuki Grand Vitara terbaru. Sebab, statusnya yang sebagai ‘mobil anyar’, membuat kendaraan tersebut lebih mudah diminati konsumen.

    “Karena kami baru ngeluncurin Grand Vitara terbaru, kami maunya Grand Vitara (yang jadi tulang punggung penjualan di GJAW 2025). Biasanya model baru (penjualannya) lebih lancar,” ungkapnya.

    Di GJAW 2025, Suzuki membawa sejumlah model andalan. Selain, Grand Vitara terbaru, ada Fronx, XL7 Hybrid, S-Presso, New Carry dan masih banyak lagi. Harapannya, model-model itu bisa diterima konsumen yang berkunjung ke pameran tahunan tersebut.

    “GJAW 2025 merupakan platform strategis bagi kami untuk menghadirkan solusi mobilitas adaptif dan berkualitas. Kami membawa portofolio lengkap yang menawarkan efisiensi, kenyamanan, serta adopsi teknologi terbaru yang sejalan dengan aspirasi masyarakat urban,” tuturnya.

    “Lebih dari sekadar menampilkan produk, kami berkomitmen untuk menyediakan aktivitas yang memungkinkan pengunjung berinteraksi intensif dan menghargai inovasi fundamental dari Suzuki,” kata dia menambahkan.

    (sfn/lth)

  • Suzuki Targetkan Jual 1.600 Unit Mobil di GJAW 2025

    Bukti Keseriusan Suzuki Lahirkan Kendaraan Ramah Lingkungan di GJAW 2025

    Jakarta

    Fokus untuk bisa menekan emisi gas buang menjadi perhatian para brand otomotif di Indonesia. Salah satunya produsen mobil asal Jepang Suzuki, yang memamerkan berbagai pilihan kendaraan ramah lingkungan mereka pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025.

    Langkah PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku agen pemegang merek Suzuki di GJAW ini tidak main-main, GJAW 2025 menjadi ajang eksistensi dan komitmennya untuk memperkenalkan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.

    “GJAW 2025 merupakan platform strategis bagi kami untuk menghadirkan solusi mobilitas adaptif dan berkualitas. Kami membawa portofolio lengkap yang menawarkan efisiensi, kenyamanan, serta adopsi teknologi terbaru yang sejalan dengan aspirasi masyarakat urban. Lebih dari sekadar menampilkan produk, kami berkomitmen untuk menyediakan aktivitas yang memungkinkan pengunjung berinteraksi intensif dan menghargai inovasi fundamental dari Suzuki,” ujar Deputy of Sales & Marketing Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales, Dony Ismi Saputra.

    Nah penasaran mobil ramah lingkungan apa saja yang ditawarkan, simak selengkapnya berikut ini:

    1. Suzuki Grand Vitara Smart HybridSuzuki Grand Vitara terbaru. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikcom

    Suzuki Indonesia kembali memperkuat segmen SUV dengan meluncurkan Grand Vitara minor change 2025 pada ajang GJAW.

    Perubahan ini ditawarkan berfokus pada kenyamanan sekaligus pengalaman berkendara yang lebih modern untuk menunjang keseimbangan gaya hidup. Suzuki menghadirkan sejumlah sentuhan baru pada eksterior dan interior pada Grand Vitara terkini tanpa mengubah basis performa, platform, maupun fitur-fitur unggulan yang telah dikenal sebelumnya.

    Gak sampai disitu detikers, mobil ini menjadi kendaraan ramah lingkungan yang ditawarkan Suzuki.

    Suzuki Grand Vitara ditawarkan dengan mengusung Mesin K15C 1.500cc + Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Mesin ini dipastikan memiliki tenaga hingga 103,06 PS / 6.000 rpm.

    Selain itu mesin ini memiliki torsi mencapai 136,8 Nm / 4.400 rpm, dan mesin ini dilengkapi sistem Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) yang dikawinkan dengan transmisi: 6-speed Automatic Transmission dengan paddle shift.

    Teknologi SHVS ini memanfaatkan ISG (Integrated Starter Generator) dan Lithium-ion Battery untuk meningkatkan responsivitas sekaligus menjaga efisiensi konsumsi bahan bakar.

    Soal Harga, Suzuki memasarkannya dengan harga Rp 416.000.000 untuk single tone color dan Rp 419.000.000 untuk two tone color (keduanya On The Road DKI Jakarta). Harga ini sudah termasuk 8-year warranty untuk komponen pada bagian SHVS.

    2. Suzuki FronxSuzuki Fronx Foto: Dok. Suzuki Indomobil Sales (SIS)

    Tidak kalah menggoda, pada GJAW 2025 menjadi ajang unjuk gigi Suzuki dalam memperkenalkan kendaraan ramah lingkungan hybrid mereka. Suzuki juga ikut memajang Fronx untuk menggoda pengunjung.

    Seperti diketahui bersama, Suzuki Fronx juga menawarkan mesin K15C yang dikawinkan dengan Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).

    Inovasi Suzuki lewat teknologi pintar Integrated Starter Generator (ISG) dengan baterai Lithium-ION diklaim dapat menyimpan energi saat kendaraan melambat dan memberikan tambahan daya ke mesin saat akselerasi, juga memberikan efisiensi terbaik dengan fitur Engine Auto Stop saat kendaraan berhenti. Sehingga bisa dipastikan Suzuki Fronx bakal irit dan ramah lingkungan.

    Sehingga hal ini yang membuat BBM yang semakin irit dan ramah lingkungan, ditambah fitur pintar, memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik. Belum lagi mesin ini dikawinkan dengan transmisi 6AT, sehingga Suzuki Fronx akan memberikan sensasi mobil sporty dan dinamis ang halus serta efisien pada kecepatan tinggi.

    Selanjunya juga disampaikan dijamin enaknya berkendara dengan Suzuki Fronx karena menawarkan kesenyapan optimal. Mengejar pencapaian tersebut,Suzuki Fronx diperkuat pengembangan Noise, Vibration, and Harshness (NVH) reduction di berbagai sektor.

    Teknik khusus ini dikembangkan bertujuan untuk meminimalisir suara bising dari luar, getaran mesin, maupun kasarnya permukaan jalan yang terasa ke dalam kabin. Hasilnya, pengalaman berkendara menjadi lebih hening, halus, bahkan minim gangguan. Pengalaman seperti ini memungkinkan pengemudi dan penumpang untuk lebih menikmati momen kebersamaan saat menjalani liburan keluarga.

    Soal harga, salah satu mobil andalan ini ditawarkan mulai Rp 293.000.000

    3. New XL7 Hybrid Alpha KuroSuzuki Xl7 Hybrid Alpha Kuro Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Nah pilihan kendaraan ramah lingkungan yang tidak kalah menarik ialah Suzuki New XL7 Hybrid Alpha Kuro. Mobil diproduksi di pabrik Suzuki Cikarang dengan standar Global Suzuki ini juga ditawarkan sebagai kendaraan yang mampu menekan emisi gas buang.

    Terlebih Suzuki New XL7 Hybrid Alpha Kuro ini telah terdaftar dalam program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) ini juga memiliki tingkat kandungan dalam negeri yang tinggi.

    Soal tampilan gak perlu diragukan, New XL7 Alpha Kuro ini hadir untuk mempertegas karakter New XL7 Hybrid. Sentuhan hitam pekat yang khas memancarkan karakter elegan pada eksterior.

    Hal ini bisa terlihat pada Head lamp dan Rear lamp dalam balutan warna hitam, Garnish bumper front and rear,Roof rail,Door handle set, serta Garnish side sill splash dengan lapisan hitam. Begitu juga dengan Black tailgate garnish,Rear upper spoiler, dan emblem Alpha yang serba hitam membuat mobil ini menarik untuk dilirik.

    Teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki(SHVS) tetap menjadi jantung keunggulan New XL7 Hybrid Alpha Kuro. Dengan mengusung mesin K15B yang dikawinkan dengan sistem SHVS, langkah Suzuki ini menjadi inovasi Suzuki lewat teknologi pintar Integrated Starter Generator (ISG) dengan baterai Lithium-Ion yang menyimpan energi ke baterai saat kendaraan melambat dan menambah daya saat akselerasi membuat mobil ini bisa diandalkan dalam segala medan.

    Selanjutnya dengan fitur engine Auto Stop getaran mesin akan terasa lebih halus dan konsumsi BBM semakin irit dan ramah lingkungan.

    Nah soal harga, mobil ini bisa dikatakan bisa bersaing dengan pesaingnya, karena mobil ini ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 312.200.000.

    (lth/din)

  • Pelajaran Kasus Pemobil yang Mukul dan Rasis Usai Ditegur Lawan Arah

    Pelajaran Kasus Pemobil yang Mukul dan Rasis Usai Ditegur Lawan Arah

    Jakarta

    Baru-baru ini, media sosial dihebohkan kasus pengemudi Suzuki Ertiga yang rasis dan memukul pengendara motor setelah tak terima ditegur lawan arah. Apa pelajaran penting yang bisa diambil dari kasus tersebut?

    Diberitakan sebelumnya, kasus tersebut bermula dari pemilik akun Instagram @thepaparock yang menegur pengemudi Ertiga saat lawan arah. Ketika itu, dia mengaku sedang mengendarai motor bersama anaknya.

    “Tolong jangan rasis ya. Hari ini (25/11) saya keluar rumah naik motor untuk antar anak sekolah. Saya jalan dari rumah sekitar 3-4 meter ada mobil lawan arah dan dia klakson. Saya tanya ke driver, mas di sana emang jalan ditutup? Dia jawab kenapa lu?” tulis akun @thepaparock, dikutip Sabtu (29/11).

    “Saya bilang ini mas lawan arah, dia jawab lagi: gue tau emang kenapa? Gue orang sini. Terjadilah adu mulut dan saya videoin seperti di bawah ini,” lanjutnya.

    Bahkan, menurut @thepaparock, terduga pelaku bukan hanya rasis, melainkan juga anarkis dengan melakukan penyerangan fisik. Dia juga mengklaim, pemobil tersebut merusak pagar rumahnya.

    Melalui unggahan yang lain, akun @thepaparock atas nama Rionaldy telah melakukan laporan resmi ke Polres Metro Jaya Jakarta Pusat. Namun, hingga sekarang, belum ada kelanjutan kabarnya seperti apa.

    Pelajaran Penting

    Praktisi Road Safety & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu belum lama ini menjelaskan, pemicu pengemudi bertingkat agresif dan emosional biasanya disebabkan beberapa faktor, seperti jabatan atau tergabung dan instansi tertentu.

    Selain itu, kata dia, penyebab lainnya adalah kesadaran berlalu lintas di jalan yang lemah. Kesadaran empati untuk berbagi jalan dengan pengguna jalan lain juga rendah. Penegakan hukum pun dinilai kurang tegas sehingga aksi kekerasan di jalan terus berulang.

    “Kasus-kasus seperti ini banyak mengakibatkan tindak anarkis atau fisik perusakan namun berakhir dengan tidak berlanjutnya menjadi kasus hukum = damai dengan pertimbangan restorative justice,” kata Jusri.

    Di kesempatan lain, Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI), Sony Susmana mengatakan, kebiasaan melawan arah merupakan ‘penyakit’ para pengguna jalan raya di Indonesia. Menurutnya, kebiasaan itu sering dilakukan orang yang maunya buru-buru tanpa memikirkan keselamatan.

    “(Mereka mikir) mumpung sepi, cuma dekat, kok, dan lain-lain membuat semua jalan disamaratakan. Bahkan aturan lalin diabaikan meski membahayakan,” ujar Sony kepada detikOto, belum lama ini.

    Lebih jauh, Sony mengingatkan, lebih baik tertib tapi selamat, ketimbang buru-buru dan melawan arah tapi berakhir celaka.

    “Tertib lalu lintas dan menjaga kebugaran menjadi salah satu kunci dalam menjaga keselamatan,” kata Sony.

    (sfn/sfn)