brand merek: Suzuki

  • Spesifikasi Motor Listrik Pertama Suzuki yang Harganya Rp 19 Jutaan

    Spesifikasi Motor Listrik Pertama Suzuki yang Harganya Rp 19 Jutaan

    Jakarta

    Produsen roda dua asal Jepang, Suzuki akhirnya meluncurkan motor listrik pertamanya di dunia. Kendaraan tersebut bernama Suzuki e-Access dan dibanderol tak sampai Rp 20 juta! Bagaimana spesifikasinya?

    Disitat dari Greatbiker, Suzuki e-Access sementara baru meluncur di India. Sebab, pusat pengembangan motor listrik mereka memang berada di sana. Namun, mengingat statusnya sebagai produk global, bukan mustahil unitnya akan masuk ke Indonesia di masa depan.

    “Peluncuran e-Access di India menandai langkah penting bagi Suzuki karena secara agresif memasuki pasar motor listrik, terutama di negara dengan populasi roda dua terbesar dan permintaan kendaraan ramah lingkungan yang meningkat,” demikian tulis sumber tersebut, dikutip Senin (2/6).

    Meski sudah meluncur di India, namun harga resmi Suzuki e-Access belum benar-benar diumumkan. Namun, menurut bocoran yang diterima sumber, skuter listrik tersebut kemungkinan dibanderol berkisar 100 ribu rupee atau Rp 19 jutaan.

    Berikut Spesifikasi Motor Listrik Suzuki e-Access

    Tampang

    Suzuki e-Access. Foto: Doc. Suzuki India.

    Suzuki e-Access mengusung tampilan khas skuter matik India. Kendaraan tersebut punya dimensi kompak, namun gemuk di bagian belakang. Selain itu, mukanya dirancang bermoncong dengan sepasang roda berukuran mungil.

    Di atas kertas, skuter listrik itu punya panjang 1.860 mm, jarak sumbu roda 1.305 mm, ground clearance 160 mm dan tinggi jok 765 mm. Sementara berat kosongnya hanya 122 kg.

    Mesin dan Baterai

    Suzuki e-Access. Foto: Doc. Suzuki India.

    Suzuki e-Access disematkan motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga 5,5 dk dan torsi 14,9 Nm. Meski cenderung kecil, namun catatan tersebut diklaim sudah cukup untuk mengakomodasi kebutuhan harian pengendara.

    Sementara baterainya menggunakan lithium-ion 60Ah dengan jangkauan maksimum 95 km. Baterai tersebut memerlukan waktu 6 jam 42 menit untuk pengecasan 0-100 persen menggunakan standard charging. Sementara dari nol ke 80 persen butuh 4 jam 30 menit.

    Namun, kendaraan itu juga sudah dibekali sistem pengecasan cepat atau fast charging. Pengendara hanya memerlukan waktu 1 jam 12 menit untuk mengisi baterai dari nol ke 80 persen. Sedangkan dari nol ke 100 persen butuh 2 jam 12 menit.

    Fitur

    Suzuki e-Access. Foto: Doc. Suzuki India.

    Sayangnya, sumber yang sama belum mengurai fitur apa saja yang tertanam di kendaraan. Hanya saja, menurut informasi yang beredar, Suzuki e-Access sudah menggunakan panel instrumen full digital, soket USB, sistem nirkunci pintar atau keyless, bagasi lega dan pencahayaan LED.

    (sfn/din)

  • Suzuki Grand Vitara Laku Keras! Tak Sampai 3 Tahun, Terjual 300 Ribu Unit

    Suzuki Grand Vitara Laku Keras! Tak Sampai 3 Tahun, Terjual 300 Ribu Unit

    Jakarta

    Suzuki Grand Vitara berhasil mencatat pencapaian luar biasa di pasar India. Dalam waktu kurang dari tiga tahun, tepatnya 32 bulan sejak diluncurkan, SUV 5 penumpang ini sudah terjual 300 ribu unit.

    Capaian ini diumumkan langsung oleh Maruti Suzuki India Limited (MSIL) lewat rilis resmi mereka. Grand Vitara disebut menjadi salah satu kunci utama dalam memperkuat posisi Suzuki di segmen SUV menengah yang kompetitif.

    “Kami berterima kasih kepada keluarga Grand Vitara yang kini berjumlah 300 ribu atas kepercayaannya kepada Maruti Suzuki,” kata Partho Banerjee, Senior Executive Officer, Marketing and Sales, Maruti Suzuki India Limited.

    “Grand Vitara telah menjadi katalisator dalam memperkuat posisi Maruti Suzuki di pasar SUV menengah, dan pencapaian monumental ini dalam waktu yang begitu singkat adalah tolok ukur baru bagi industri,” lanjut Partho.

    Partho juga menekankan bahwa Grand Vitara diterima baik di pasar India. Mobil ini dirancang untuk konsumen urban modern yang melek teknologi, dengan kombinasi desain gagah, fitur canggih, dan paket keselamatan yang lengkap.

    Di pasar India, Grand Vitara tersedia dalam beberapa varian, termasuk Strong Hybrid dan Suzuki ALLGRIP SELECT 4×4 dengan transmisi 6AT. Pilihan ini memungkinkan Grand Vitara menarik berbagai kalangan dari pecinta efisiensi bahan bakar hingga penyuka petualangan.

    Dalam momen perayaan ini, Suzuki juga meluncurkan kampanye baru bertajuk ‘Driven by Tech’. Kampanye ini menyoroti bagaimana teknologi otomotif bisa menggambarkan kepribadian pengemudi.

    “Kampanye ini secara gamblang mengkomunikasikan fleksibilitas SUV flagship kami, dan berbagai kemampuannya yang mampu menarik berbagai karakter,” tambah Partho.

    Tak beda jauh dari yang dijual di pasar Indonesia, Grand Vitara di India juga baru dilengkapi beragam fitur modern seperti layar sentuh besar dengan sistem hiburan Smart Play Pro+, wireless charging, ventilated seat, head-up display, kamera 360 derajat, dan sistem audio premium dari Clarion.

    Selain itu, dari sisi keselamatan, Suzuki menyematkan fitur-fitur seperti enam airbag, sabuk pengaman 3 titik di semua kursi, sistem ISOFIX, serta Electronic Stability Program (ESP®) yang dilengkapi Hill Hold Assist.

    Harga Grand Vitara di India mulai dari 11 lakh 42 ribu rupee atau sama dengan Rp 217 jutaan. Sementara di Indonesia, Grand Vitara dibanderol mulai dari Rp 399 jutaan.

    (mhg/rgr)

  • 4
                    
                        Detik-detik Ertiga Tertabrak KA Turangga di Surabaya: Sopir Cerita Warga Tak Berani Dorong, kecuali 1 Orang
                        Surabaya

    4 Detik-detik Ertiga Tertabrak KA Turangga di Surabaya: Sopir Cerita Warga Tak Berani Dorong, kecuali 1 Orang Surabaya

    Detik-detik Ertiga Tertabrak KA Turangga di Surabaya: Sopir Cerita Warga Tak Berani Dorong, kecuali 1 Orang
    Editor
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Pengemudi taksi
    online, 
    Lim Hwi (45), warga Gading, Tambaksari, Surabaya menceritakan detik-detik mobil Suzuki Ertiga yang ditumpanginya ditabrak Kereta Api (KA) Turangga, Rute Surabaya-Bandung, saat melewati pelintasan di Jalan Kalibokor, Gubeng, Surabaya, sekitar pukul 20.30 WIB, pada Sabtu (7/6/2025).
    Saat itu, Lim mengangkut tiga penumpang. Mobil Suzuki Ertiga bernopol L 1748 HY itu mengalamai mati mesin saat hendak menyeberangi rel di pelintasan tersebut.
    Padahal, moncong mobil abu-abu yang dikendarai Lim itu sudah separuh jalan melewati dua trek pelintasan tersebut.
    Kedua roda bagian depan mobilnya berhasil melewati rel sisi barat. Namun, saat roda belakang mobilnya melintasi rel sisi barat tersebut, mesin mobilnya mendadak mati.
    Menyadari situasi genting tersebut, ia meminta para penumpangnya keluar dari mobil dan berusaha mendorong mobilnya agar dapat melintasi rel tersebut, tetapi tetap tidak bisa.
    Ia sempat dibantu oleh pengendara motor yang bersimpati dengan kondisi kendaraannya.
    Tetap saja, mobilnya tak bergerak. Sementara itu, KA Turangga dari arah utara ke selatan kian mendekat. Liem memilih pergi menjauh dari mobil.
    Tak lama kemudian, mobilnya tertabrak kereta yang melaju pesat. 
    “Karena posisinya saya, mau tinggal maju sedikit. Sudah melewati, tinggal pantat mobil saja, yang kena. Dibantu dorong sama mas ini (Nico). Saya minta tolong ke warga enggak ada yang berani, cuma Mas ini saja yang berani. Dimajukan dikit,” ujarnya.
    Seingat Lim, saat itu palang pelintasan rel belum tertutup. Karena itulah dia bermanuver melintasi rel tersebut agar dapat mengantarkan penumpang dari Tunjungan Plaza sesuai tujuan di kawasan Pucang.
    “Belum tutup (palangnya), saya lihat belum menutup, makanya saya lewat. Kalau menutup separuh saja, saya berhenti Mas. Saya enggak pernah menerabas, saya enggak mau, ngapain, resiko, saya juga bawa penumpang,” katanya.
     
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Cerita Sopir Taksi Online Surabaya Mobilnya Tertabrak KA Turangga, ‘Saya Coba Paksa Dorong Mobil’.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cuma Rp 4 Jutaan, Segini Pajak Tahunan Suzuki XL7

    Cuma Rp 4 Jutaan, Segini Pajak Tahunan Suzuki XL7

    Jakarta

    Dengan kepraktisan ala SUV dan kapasitas angkut tujuh penumpang, Suzuki XL7 layak dipertimbangkan bagi konsumen yang tengah mencari kendaraan keluarga.

    Mobil ini tidak hanya menawarkan ruang kabin lega dan kenyamanan, tapi juga biaya kepemilikan yang tergolong terjangkau.

    Di pasar mobil baru, Suzuki XL7 varian hybrid dipasarkan mulai Rp 286 juta per Juni 2025. Sementara itu, unit bekas tahun 2023 kini sudah bisa ditemukan di kisaran Rp 205-230 juta, tergantung kondisi dan variannya. Ini menjadikannya menarik bagi pembeli yang ingin mobil keluarga tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

    Varian XL7 Hybrid sebagai tipe flagship dibekali teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Teknologi ini terdiri dari Integrated Starter Generator (ISG) dan baterai lithium-ion, yang membantu kerja mesin saat akselerasi dan memperbaiki efisiensi bahan bakar, terutama dalam kondisi stop-and-go di lalu lintas padat.

    Selain itu, mesin yang digunakan adalah K15B 1.462 cc, 4 silinder, yang dikenal irit, kuat, dan mudah perawatannya. Sejumlah fitur modern seperti cruise control, e-mirror, auto climate control, dan hill hold control sudah tersedia, membuat XL7 bersaing di segmen LSUV 7-seater.

    Yang juga menarik, biaya pajak tahunannya ternyata cukup ramah di kantong. Berdasarkan data STNK unit Suzuki XL7 Alpha Hybrid tahun 2023 yang pernah diuji oleh tim detikcom, nilai Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) mobil ini tercatat sebesar Rp 4.326.000 per tahun.

    Suzuki XL7 Hybrid Foto: Muhammad Hafizh Gemilang/detikcom

    Nilai tersebut berlaku untuk kendaraan atas nama perusahaan (PT), wilayah DKI Jakarta, dan tidak terkena pajak progresif. Tentu saja, angka tersebut bisa berbeda untuk mobil pribadi atau lokasi berbeda.

    Dengan harga yang masih masuk akal, teknologi hybrid, ruang kabin yang lapang, fitur lengkap, serta biaya pajak yang relatif ringan, Suzuki XL7 menjadi opsi rasional di segmen LSUV untuk konsumen yang mencari kendaraan keluarga serbaguna.

    (mhg/rgr)

  • Tak Disangka, Mobil Buatan RI Ini Jadi Buruan di Luar Negeri!

    Tak Disangka, Mobil Buatan RI Ini Jadi Buruan di Luar Negeri!

    Sedangkan untuk merek Toyota, mobil yang diekspor Daihatsu adalah Town Ace, Lite Ace, Rush, Raize, dan Wigo. Total sepanjang Januari-April 2025 sebanyak 31.641 unit mobil Daihatsu dikirim ke luar negeri.

    Suzuki

    Suzuki juga melakukan ekspor ke banyak negara seperti Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina, Laos, Arab Saudi, Qatar, Tahutu, hingga Barbados.

    Adapun model mobil Suzuki yang diekspor yaitu Ertiga, Carry Pick-up, APV, dan XL-7. Jumlah unit mobil yang diekspor Suzuki itu sebanyak 7.720 unit.

    Mitsubishi

    Mitsubishi memanfaatkan pabrik di Indonesia untuk memenuhi permintaan dari negara-negara di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia.

    Ada tiga model mobil Mitsubishi yang diekspor yaitu Xpander, Xforce, dan Pajero Sport. Selain itu, Mitsubishi juga mengekspor Nissan Livina buatan Indonesia.

    Sepanjang Januari-April 2025 ekspor Mitsubishi terbilang moncer karena mencapai 30.264 unit.

    Hyundai

    Pabrik Hyundai di kawasan Cikarang juga melakukan kegiatan ekspor. Pabrik itu memproduksi Creta dan Stargazer untuk kebutuhan ekspor. Sepanjang Januari-April 2025, Hyundai mengirimkan 15.492 unit Creta. Stargazer, dan Kona EV ke luar negeri.

    Wuling

    Wuling menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis ekspornya. Dalam data ekspor itu, Wuling diketahui mengekspor model Formo Max, Confero, Formo, Cortez, Alvez, Air ev, dan juga BinguoEV.

    Sementara itu, jumlah unit yang dikirimkan Wuling pada Januari-April 2025 sebanyak 409 unit.

    DFSK

    Terakhir, DFSK juga melakukan ekspor dari Indonesia. Negara tujuannya adalah Malaysia dan Timor Leste.

    Pada bulan Januari-April 2025, DFSK mengirimkan 16 unit mobilnya ke Timor Leste. DFSK merupakan mobil berasal dari pabrikan China.

  • Detik-Detik Ertiga Tersambar KA Turangga di Surabaya, Penumpang Selamat tapi Shock!

    Detik-Detik Ertiga Tersambar KA Turangga di Surabaya, Penumpang Selamat tapi Shock!

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah mobil Suzuki Ertiga L 1748 HY yang dikendarai seorang driver taksi online dan berpenumpang, mengalami kecelakaan dengan kereta api di perlintasan Jalan Kalibokor Kencana I, Surabaya, Sabtu (7/6) malam. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

    Kecelakaan antara mobil dan Kereta Api (KA) Turangga relasi Surabaya – Bandung itu terjadi sekitar pukul 20.21 WIB, mengakibatkan bagian belakang mobil ringsek parah dan penumpang di dalamnya shock.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Linda Novanti mengatakan bahwa, tidak ada korban jiwa dalam kejadian kecelakaan tersebut. “Driver dan penumpang sadar, hanya mengalami sock,” kata Linda dikonfirmasi, Sabtu (7/6).

    Linda menjelaskan, penanganan kecelakaan di lokasi kejadian dibantu oleh pihak kepolisian setempat Polsek Gubeng. Dan untuk lokasi perlintasan rel KA telah dipastikan aman. “Korban kondisinya tidak perlu dirujuk. Kejadian ini kemudian ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian Polsek Gubeng,” ucap Linda.

    Terpisah, Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menjelaskan bahwa insiden kecelakaan tersebut menyebabkan KA Turangga berhenti luar biasa (BLB) di lokasi untuk pemeriksaan menyeluruh. Setelah dipastikan aman, KA Turangga melanjutkan perjalanan, meskipun mengalami keterlambatan 10 menit.

    “Setelah dilakukan pengecekan, dipastikan bahwa lokomotif dan seluruh rangkaian kereta dalam kondisi aman dan layak untuk melanjutkan perjalanan,” jelas Luqman.

    Atas ketidaknyamanan dan keterlambatan yang ditimbulkan, Luqman menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan. Hal ini sekaligus menegaskan komitmen KAI Daop 8 untuk selalu mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pelanggan dalam setiap perjalanan kereta api.

    “KAI Daop 8 Surabaya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan. Kami berkomitmen untuk selalu mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pelanggan dalam setiap perjalanan kereta api,” tutupnya. [kun]

  • Mobil Buatan Pabrik RI Laku Keras di Luar Negeri, Cek Daftarnya

    Mobil Buatan Pabrik RI Laku Keras di Luar Negeri, Cek Daftarnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kendaraan yang dibuat di Indonesia rupanya cukup populer di luar negeri. Sepanjang Januari-April 2025, ekspor mobil completely built up (CBU) atau utuh asal Indonesia mencapai 144.796 unit.

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat ada 11 pabrikan yang mengekspor mobilnya secara utuh ke puluhan negara yakni Toyota, Daihatsu, Hyundai, Wuling, Suzuki, Honda, Mitsubishi, DFSK, Chery, Isuzu, dan Hino.

    Lalu, model apa saja yang dikirimkan para produsen itu ke luar negeri. Berikut datanya dikutip Detik Oto

    Toyota

    Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melakukan ekspor paling banyak dengan total 50.501 unit pada Januari-April 2025. Model yang diekspor antara lain; Avanza, Veloz, Fortuner, Innova Zenix, dan Yaris Cross.

    Daihatsu

    Daihatsu diketahui melakukan ekspor untuk merek Toyota dan juga Mazda. Khusus merek Daihatsu, mobil yang diekspor adalah Gran Max minibus dan juga pick up. Selanjutnya, Daihatsu juga mengapalkan Mazda Bongo ke Jepang. Sedangkan untuk merek Toyota, mobil yang diekspor Daihatsu adalah Town Ace, Lite Ace, Rush, Raize, dan Wigo. Total sepanjang Januari-April 2025 sebanyak 31.641 unit mobil Daihatsu dikirim ke luar negeri.

    Suzuki

    Suzuki juga melakukan ekspor ke banyak negara seperti Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina, Laos, Arab Saudi, Qatar, Tahutu, hingga Barbados. Untuk model mobil Suzuki yang diekspor yaitu Ertiga, Carry Pick-up, APV, dan XL-7. Jumlah unit mobil yang diekspor Suzuki itu sebanyak 7.720 unit.

    Mitsubishi

    Mitsubishi memanfaatkan pabrik di Indonesia untuk memenuhi permintaan dari negara-negara di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Ada tiga model mobil Mitsubishi yang diekspor yaitu Xpander, Xforce, dan Pajero Sport. Selain itu, Mitsubishi juga mengekspor Nissan Livina buatan Indonesia. Sepanjang Januari-April 2025 ekspor Mitsubishi terbilang moncer karena mencapai 30.264 unit.

    Hyundai

    Pabrik Hyundai di kawasan Cikarang juga melakukan kegiatan ekspor. Pabrik itu memproduksi Creta dan Stargazer untuk kebutuhan ekspor. Sepanjang Januari-April 2025, Hyundai mengirimkan 15.492 unit Creta. Stargazer, dan Kona EV ke luar negeri.

    Wuling

    Wuling menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis ekspornya. Dalam data ekspor itu, Wuling diketahui mengekspor model Formo Max, Confero, Formo, Cortez, Alvez, Air ev, dan juga BinguoEV. Jumlah unit yang dikirimkan Wuling pada Januari-April 2025 sebanyak 409 unit.

    DFSK

    Masih dari pabrikan China, DFSK juga melakukan ekspor dari Indonesia. Negara tujuannya adalah Malaysia dan Timor Leste. Pada bulan Januari-April 2025, DFSK mengirimkan 16 unit mobilnya ke Timor Leste.

    Chery

    Chery sudah melakukan ekspor ke Vietnam meskipun belum punya pabrik sendiri. Modelnya adalah Omoda C5 dengan jumlah 745 unit sepanjang Januari-April 2025.

    Hino

    Selanjutnya ada Hino yang turut mengirimkan sasis truk Filipina. Untuk modelnya, dalam data Gaikindo tertulis kode XZU309L-HKMLN8. dan XZU349L-HKMRN8. Total jumlah yang diekspor sebanyak 170 unit.

    Isuzu

    Isuzu pun melakukan ekspor untuk truk Traga. Traga dikirim Isuzu ke beberapa negara yang tersebar di kawasan Amerika Selatan dan Asia. Jumlah Isuzu Traga yang diekspor itu sebanyak 2.768 unit.

    (tps/tps)

  • Mobil ‘Made In Indonesia’ yang Laris di Luar Negeri, Ini Modelnya

    Mobil ‘Made In Indonesia’ yang Laris di Luar Negeri, Ini Modelnya

    Jakarta

    Ekspor mobil completely built up (CBU) atau utuh asal Indonesia mencapai 144.796 unit sepanjang Januari-April 2025. Apa saja model yang dikirim ke luar negeri? berikut ini rinciannya.

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, ekspor mobil buatan Indonesia turun. Pada periode April 2025, ekspor CBU mencapai 34.663 unit. Turun dari bulan lalu yang mencapai 39.921 unit.

    Terdapat 11 pabrikan yang mengekspor mobilnya secara utuh ke puluhan negara. 11 pabrikan itu antara lain Toyota, Daihatsu, Hyundai, Wuling, Suzuki, Honda, Mitsubishi, DFSK, Chery, Isuzu, dan Hino. Untuk model mobilnya beragam, menyesuaikan dengan kebutuhan. Lalu apa saja yang mobil yang diproduksi di Indonesia dan dikirim ke luar negeri?

    Toyota

    Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melakukan ekspor paling banyak dengan total 50.501 unit pada Januari-April 2025. Model yang diekspor antara lain; Avanza, Veloz, Fortuner, Innova Zenix, dan Yaris Cross.

    Daihatsu

    Daihatsu diketahui melakukan ekspor untuk merek Toyota dan juga Mazda. Khusus merek Daihatsu, mobil yang diekspor adalah Gran Max minibus dan juga pick up. Selanjutnya, Daihatsu juga mengapalkan Mazda Bongo ke Jepang. Sedangkan untuk merek Toyota, mobil yang diekspor Daihatsu adalah Town Ace, Lite Ace, Rush, Raize, dan Wigo. Total sepanjang Januari-April 2025 sebanyak 31.641 unit mobil Daihatsu dikirim ke luar negeri.

    Suzuki

    Suzuki juga melakukan ekspor ke banyak negara seperti Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina, Laos, Arab Saudi, Qatar, Tahutu, hingga Barbados. Untuk model mobil Suzuki yang diekspor yaitu Ertiga, Carry Pick-up, APV, dan XL-7. Jumlah unit mobil yang diekspor Suzuki itu sebanyak 7.720 unit.

    Mitsubishi

    Mitsubishi memanfaatkan pabrik di Indonesia untuk memenuhi permintaan dari negara-negara di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Ada tiga model mobil Mitsubishi yang diekspor yaitu Xpander, Xforce, dan Pajero Sport. Selain itu, Mitsubishi juga mengekspor Nissan Livina buatan Indonesia. Sepanjang Januari-April 2025 ekspor Mitsubishi terbilang moncer karena mencapai 30.264 unit.

    Hyundai

    Pabrik Hyundai di kawasan Cikarang juga melakukan kegiatan ekspor. Pabrik itu memproduksi Creta dan Stargazer untuk kebutuhan ekspor. Sepanjang Januari-April 2025, Hyundai mengirimkan 15.492 unit Creta. Stargazer, dan Kona EV ke luar negeri.

    Wuling

    Wuling menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis ekspornya. Dalam data ekspor itu, Wuling diketahui mengekspor model Formo Max, Confero, Formo, Cortez, Alvez, Air ev, dan juga BinguoEV. Jumlah unit yang dikirimkan Wuling pada Januari-April 2025 sebanyak 409 unit.

    DFSK

    Masih dari pabrikan China, DFSK juga melakukan ekspor dari Indonesia. Negara tujuannya adalah Malaysia dan Timor Leste. Pada bulan Januari-April 2025, DFSK mengirimkan 16 unit mobilnya ke Timor Leste.

    Chery

    Chery sudah melakukan ekspor ke Vietnam meskipun belum punya pabrik sendiri. Modelnya adalah Omoda C5 dengan jumlah 745 unit sepanjang Januari-April 2025.

    Hino

    Selanjutnya ada Hino yang turut mengirimkan sasis truk Filipina. Untuk modelnya, dalam data Gaikindo tertulis kode XZU309L-HKMLN8. dan XZU349L-HKMRN8. Total jumlah yang diekspor sebanyak 170 unit.

    Isuzu

    Isuzu pun melakukan ekspor untuk truk Traga. Traga dikirim Isuzu ke beberapa negara yang tersebar di kawasan Amerika Selatan dan Asia. Jumlah Isuzu Traga yang diekspor itu sebanyak 2.768 unit.

    (riar/lua)

  • Ini Mobil Bekas yang Diburu tapi yang Jual Sedikit

    Ini Mobil Bekas yang Diburu tapi yang Jual Sedikit

    Jakarta

    Mobil bekas menarik buat jadi pilihan. Tahu nggak sih, model apa saja yang diburu tapi yang jual sedikit?

    Beberapa waktu yang lalu OLX menyebut Suzuki Aerio banyak dicari tapi jarang yang menjual pada platform tersebut.

    Aerio merupakan hatchback yang dikenalkan Suzuki pada tahun 2001. Mobil itu disuntik mati pada tahun 2008 dan tak lagi dijual hingga saat ini. Ditelusuri detikOto, di laman OLX, masih ada beberapa Suzuki Aerio yang ditawarkan.

    Lantaran Aerio hanya dijual beberapa tahun, jadi jumlah unit di pasar bekas memang tidak sebanyak mobil yang punya generasi panjang seperti Toyota Avanza.

    Ditelusuri detikOto, di laman OLX, masih ada beberapa Suzuki Aerio yang ditawarkan. Tahun 2003 dijual mulai dari Rp 45 juta, semakin muda tahunnya maka harganya lebih tinggi.

    Melalui platform marketplace lain seperti Facebook, terlihat masih tersedia beberapa iklan Suzuki Aerio. Dalam penelusuran detikOto, Aerio tahun 2003 dijual Rp 40 – 50 juta, tahun 2004 dibanderol Rp 50 – 60 juta. Dengan catatan jarak tempuhnya sudah mencapai ratusan ribu kilometer.

    Dalam internal OLX, pencarian Suzuki Aerio itu lebih unggul dari Honda City Type-Z, Kia Carnival, Peugeot 206, dan Toyota Soluna.

    Mayoritas mobil yang diminati tapi jumlah iklan sedikit versi OLXmobbi itu sudah tidak dijual dan diproduksi di Indonesia.

    Dalam data terbaru OLX, Avanza, si mobil sejuta umat banyak dicari dan unggul atas saudaranya Kijang Innova. Dalam situs iklan baris OLX, jumlah mobil bekas Avanza yang dijual di Indonesia mencapai 4.397 unit.

    OLX memproyeksikan ada peningkatan pencarian sebesar 22 persen dibandingkan periode biasa. Di samping itu, pameran otomotif yang sedang digelar juga diharapkan bisa mendorong penjualan mobil hingga 20 persen.

    Berdasarkan data internal OLX, rata-rata pengunjung yang mencari mobil bekas di Q4 2024 meningkat sebesar 27% dibandingkan Q1 2024. Rata-rata pembelian mobil bekas secara kredit juga meningkat sebesar 10% selama 2024, dan diharapkan tren ini terus berlanjut.

    (riar/lua)

  • Suzuki Siapkan Calon Pengganti Avenis di Indonesia, Saluto Masuk?

    Suzuki Siapkan Calon Pengganti Avenis di Indonesia, Saluto Masuk?

    Jakarta

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menyiapkan produk anyar sebagai pengganti skutik Avenis 125 yang disetop penjualannya. Kira-kira model apa yang dipasarkan di Indonesia?

    Teuku Agha Alravy, 2W Sales & Marketing Department Head PT Suzuki Indomobil Sales, mengatakan produk baru yang bakal meluncur di Indonesia adalah matic, Suzuki Saluto?

    “Tunggu kami announce, ya,” kata Teuku Agha Alravy, Selasa (3/6/2025).

    Seperti diketahui tren skutik retro tengah digandrungi di Indonesia. Ada Honda Stylo, Yamaha Fazzio dan Yamaha Grand Filano.

    Suzuki Saluto 125. Foto: Greatbiker.

    Suzuki sudah punya Suzuki US125T yang sepintas menyerupai skutik retro pabrikan yang telah meluncur sejak lama, yakni Suzuki Saluto.

    Suzuki Indonesia biasanya membawa produk-produk dari India. Kalau motor retro, Suzuki punya Access 125 di India.

    Suzuki Access 125 terbaru. Foto: Doc. Suzuki India.

    Secara tampilan, Suzuki Access 125 terbaru masih sama seperti model sebelumnya. Kendaraan itu masih mengusung dimensi kompak dengan aksen membulat di hampir seluruh bagian. Pabrikan merancang motor tersebut agak gambot di bagian belakang dengan ukuran roda yang tergolong mungil.

    Meski tampangnya agak aneh untuk sebagian orang Indonesia, namun desain tersebut cukup populer di India. Selain itu, Suzuki Access 125 sejak awal memang dibuat nyaman untuk penggunaan atau mobilitas harian.

    Meski demikian, spesifikasinya masih sama, yakni berkapasitas 125cc bersilinder tunggal dengan pendingin udara. Pembekalan tersebut membuat motor mampu menghasilkan tenaga 8,3 dk dan torsi 10,2 Nm.

    Suzuki Access 125 dibanderol mulai dari 116.200 rupee atau sekira Rp 20,04 juta. Well, apakah motor ini cocok buat pasar Indonesia?

    Suzuki Avenis disuntik mati

    Dilihat dalam website resmi Suzuki per Selasa (3/6/2025) sudah tidak ada lagi Avenis 125. Kini Suzuki hanya memamerkan model Nex, Address, Burgman Street, Vstrom 250 SX, GSX-R150, Gixxer SF 250, GSX-S150, dan Satria.

    “Iya stop (penjualan Suzuki Avenis) 2025. Kami fokus sama produk yang diterima pasar Indonesia,” kata Agha.

    Sebenarnya sejak 2024 lalu, Suzuki mengumumkan tinggal menghabiskan stok saja.

    Berbeda dengan para kompetitor seperti Honda Vario atau Yamaha Lexi yang sudah dirakit di dalam negeri, Suzuki Avenis 125 adalah produk buatan India, yang didatangkan secara utuh ke Indonesia atau CBU (Completely Built Up). Karena didesain oleh Suzuki India, maka bisa jadi tak semua orang Indonesia cocok dengan desainnya.

    Salah satu bagian yang mungkin masih mengganjal bagi para bikers Indonesia adalah ukuran velg-nya. Sebab Avenis 125 menggunakan velg dengan ukuran belang, di mana depan pakai ukuran 12 inci dan belakang pakai 10 inci. Ukuran velg belakang ini terlalu kecil ketimbang kompetitornya.

    Suzuki Avenis 125 menggendong mesin 125 cc, SOHC, dengan teknologi SEP (Suzuki Eco Performance), yang bisa menghasilkan 8,6 dk pada 6.750 rpm dan torsi 10 Nm pada 5.500 rpm. Motor ini masih menggunakan sistem pendingin udara.

    (riar/rgr)