brand merek: Suzuki

  • Karakter Mesin Suzuki Fronx, Seimbangkan Efisiensi dan Performa

    Karakter Mesin Suzuki Fronx, Seimbangkan Efisiensi dan Performa

    JAKARTA – Menjadi model terbaru dari Suzuki, Fronx ternyata tidak hanya terlihat menarik dari sisi luar, tapi juga hadir dengan pengalaman berkendara yang bukan hanya efisien, juga menyenangkan berkat mesin yang disematkan.

    Suzuki Fronx sendiri hadir dalam tiga varian, mulai dari SGX GX dan GL. Untuk jantung pacunya, varian SGX dan GX, Suzuki Fronx dibekali dengan mesin K15C yang dipadukan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) menghasilkan tenaga sebesar 74 kW pada 6.000 rpm dan torsi maksimal 135 Nm pada 4.400 rpm. \Dalam mesin ini, Suzuki menggunakan dual injector untuk mengoptimalkan pengabutan bahan bakar agar lebih efisien.

    “Suzuki Fronx hadir menawarkan pengalaman berkendara impresif. Perpaduan mesin canggih dan teknologi hybrid SHVS, menciptakan manfaat seperti efisien dalam konsumsi bahan bakar, tapi juga sangat ramah lingkungan. Ini adalah solusi pintar sebagai mobilitas modern,” kata 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel, saat ditemui di kawasan Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

    Balik ke mesin Suzuki Fronx K15C, mesin tersebut menawarkan vibrasi sangat minim berkat  pengembangan teknis seperti Less-friction, membuat rasa mengemudi jadi lebih nyaman. Impresi keunggulan dari kecanggihan tersebut akan terasa pada jumlah konsumsi bahan bakar yang lebih hemat, serta berdampak kepada penurunan emisi gas buang.

    Benar saja, hal ini dibuktikan oleh Tim VOI saat menjajal mobil ini di Bandung.

    Dengan rata-rata kecepatan 60-80 km/jam dengan gaya berkendara yang normal serta jalan dalam kota dan menanjak, konsumsi bbm bisa mencapai 30 km/liter.

    Sebagai informasi, mesin K15C di Suzuki Fronx tersemat dengan transmisi otomatis 6 percepatan (6 AT). Komponen penerus daya ini menghadirkan akselerasi secara halus namun responsif untuk mendapatkan kecepatan yang diinginkan pengendara.  

    Khusus pada varian SGX dan GX, Suzuki Fronx disertai Paddle Shift di balik lingkar kemudi. Fitur ini memberikan pengalaman berkendara yang lebih engaging dan dinamis.

    Pengendara dapat mengatur perpindahan gigi secara manual hanya dengan sentuhan jari, tanpa perlu melepas tangan dari setir.

    Hal tersebut sangat berguna saat melintasi jalanan berliku atau tanjakan.

    “Setiap elemen pada Suzuki Fronx, dari respons mesin hingga halusnya transmisi otomatis 6-percepatan, dirancang untuk menghadirkan pengalaman fun to drive yang istimewa,” tuturnya.

  • Sadisnya ‘Twitter Killer’ di Jepang Berujung Eksekusi Mati

    Sadisnya ‘Twitter Killer’ di Jepang Berujung Eksekusi Mati

    Tokyo

    Jepang telah mengeksekusi seorang terpidana mati kasus pembunuhan berantai bernama Takahiro Shiraishi yang dijuluki sebagai ‘Twitter Killer’. Takahiro Shiraishi membunuh para korbannya dengan sangat sadis.

    Adapun eksekusi mati ini pertama kali sejak 2022 seorang terpidana mati dieksekusi di negara itu.

    Dilansir AFP dan Japan Times, Jumat (27/6/2025), eksekusi mati dilakukan pada hari Jumat (27/6) waktu setempat. Lembaga penyiaran NHK menyiarkan berita soal eksekusi mati ini. Shiraishi dieksekusi dieksekusi dengan hukuman gantung.

    Pria berusia 34 tahun itu dijatuhi hukuman mati karena membunuh sembilan orang di Prefektur Kanagawa pada tahun 2017.

    Bagaimana sosok pembunuh sadis ini? Baca halaman selanjutnya.

    Bunuh 9 Orang dalam 2 Bulan

    Foto: Takahiro Shiraishi (Masato YAMASHITA / JIJI PRESS/AFP)

    Hakim menggambarkan tindakannya sebagai “kejahatan yang sangat jahat dalam sejarah kriminal” karena membunuh sembilan orang dalam kurun waktu dua bulan. Putusan itu kemudian difinalisasi.

    Menurut putusan itu, Shiraishi membunuh seorang pria dan delapan wanita berusia antara 15 dan 26 tahun di apartemennya di Zama, Prefektur Kanagawa, yang menargetkan mereka yang telah mengungkapkan pikiran bunuh diri di media sosial, yakni Twitter. Oleh karena itu, Shiraishi juga dijuluki sebagai ‘Twitter Killer’.

    Setelah memancing mereka ke rumah kecilnya di dekat ibu kota, ia membunuh dan memutilasinya. Ia menyembunyikan bagian-bagian tubuh mereka di sekitar apartemen dalam pendingin dan kotak peralatan yang ditaburi dengan sampah kucing dalam upaya untuk menyembunyikan bukti.

    Kesadisan Shiraishi

    Foto: Ilustrasi pembunuhan (Freepik)

    Menteri Kehakiman Keisuke Suzuki mengatakan kejahatan Shiraishi, yang dilakukan pada tahun 2017, termasuk “perampokan, pemerkosaan, pembunuhan… penghancuran mayat dan penelantaran mayat”.

    Shiraishi begitu sadis terhadap para korbannya. Dia memutilasi korbannya dan membuangnya ke tempat sampah.

    “Sembilan korban dipukuli dan dicekik, dibunuh, dirampok, dan kemudian dimutilasi dengan bagian-bagian tubuh mereka disembunyikan dalam kotak, dan sebagian dibuang di tempat pembuangan sampah,” kata Suzuki.

    Suzuki mengungkap bahwa Shiraishi bertindak untuk memuaskan hasrat seksual dan finansialnya sendiri. Kasus ini bahkan sempat membuat warga sangat cemas.

    “Setelah banyak pertimbangan yang cermat, saya memerintahkan eksekusi.”

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jejak Sadis Pembunuh Berantai Jepang ‘Twitter Killer’ yang Dieksekusi Mati

    Jejak Sadis Pembunuh Berantai Jepang ‘Twitter Killer’ yang Dieksekusi Mati

    Tokyo

    Pemerintah Jepang mengeksekusi terpidana mati Takahiro Shiraishi (34) dengan cara digantung. Shiraishi yang dikenal sebagai ‘Twitter Killer’ ini terbukti melakukan pembunuhan sadis terhadap 9 orang korbannya.

    Dilansir AFP, Jumat (27/6/2025), Shiraishi menargetkan pengguna Twitter yang mengunggah cuitan tentang bunuh diri. Shiraishi lalu memberi tahu mereka bahwa ia dapat membantu mereka.

    Menteri Kehakiman Keisuke Suzuki mengatakan kejahatan Shiraishi, yang dilakukan pada tahun 2017, termasuk “perampokan, pemerkosaan, pembunuhan… penghancuran mayat dan penelantaran mayat”.

    Shiraishi begitu sadis terhadap para korbannya. Dia memutilasi korbannya dan membuangnya ke tempat sampah.

    “Sembilan korban dipukuli dan dicekik, dibunuh, dirampok, dan kemudian dimutilasi dengan bagian-bagian tubuh mereka disembunyikan dalam kotak, dan sebagian dibuang di tempat pembuangan sampah,” kata Suzuki.

    Suzuki mengungkap bahwa Shiraishi bertindak untuk memuaskan hasrat seksual dan finansialnya sendiri. Kasus ini bahkan sempat membuat warga sangat cemas.

    Untuk diketahui, Shiraishi dijatuhi hukuman mati pada tahun 2020 atas pembunuhan sembilan korbannya, yang berusia antara 15 dan 26 tahun.

    Setelah memancing mereka ke rumah kecilnya di dekat ibu kota, ia membunuh dan memutilasinya. Ia menyembunyikan bagian-bagian tubuh mereka di sekitar apartemen dalam pendingin dan kotak peralatan yang ditaburi dengan sampah kucing dalam upaya untuk menyembunyikan bukti.

    Tonton juga “Menegangkan! Aksi Pengejaran Pria Bersamurai Pembunuh Remaja London” di sini:

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Geely Bakal Bawa Mobil Hybrid ke GIIAS 2025

    Geely Bakal Bawa Mobil Hybrid ke GIIAS 2025

    Jakarta

    Untuk pertama kalinya Geely bakal berpartisipasi di ajang pameran GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show). Merek asal China itu siap membawa beberapa model andalan di GIIAS 2025, salah satunya adalah mobil hybrid.

    “Nanti akan ada tiga produk yang kita introduce (perkenalkan di GIIAS 2025), tapi ini bukan peluncuran ya. Jadi buat first impression saja (untuk pengunjung). Salah satunya adalah model PHEV. Ini untuk memperlihatkan kekuatan Geely, bahwa kita sebetulnya juga memiliki product line up yang lengkap,” kata Brand Director Geely Auto Indonesia Yusuf Anshori saat berkunjung ke kantor detikcom di Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).

    Geely EX5 Foto: Doc. Geely

    Satu produk yang pasti bakal ditampilkan adalah model mobil listrik EX5 yang sudah dipasarkan Geely Auto Indonesia sejak Februari lalu. Namun untuk tiga model lain, Geely tidak mau menjawabnya. “Nanti kita lihat saja di GIIAS,” sambung pria yang akrab disapa Ori tersebut.

    Nantinya Geely Auto Indonesia akan menempati area convention hall yang terletak di antara hall 3A dan hall 5. Geely bakal satu ruangan dengan BMW, MINI, dan merek asal AS, Ford.

    Sebagai informasi, sebanyak 39 merek kendaraan penumpang siap unjuk gigi di GIIAS 2025, antara lain Aletra, Audi, BAIC, BMW, BYD, Chery, Chery Lepas, Citroen, Daihatsu, Denza, DFSK, Ford, GAC AION, Geely, GWM, Honda, Hyundai, Jaecoo, Jeep, Jetour, KIA, Lexus, Maxus, Mazda, Mercedes-Benz, MG, MINI, Mitsubishi Motors, Nissan, Polytron, Seres, Subaru, Suzuki, Toyota, VinFast, Volkswagen, Volvo, Wuling, dan Xpeng.

    Sedangkan dari merek kendaraan komersial hadir 4 merek, yaitu Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, dan UD Trucks. Enam belas merek sepeda motor juga akan hadir di GIIAS 2025, ALVA, Aprilia, Astra Honda Motor, Dubbs, Exotic, Harley-Davidson, Kupprum, MotoGuzzi, Pacific, Piaggio, Polytron, Royal Enfield, Scomadi, U-Winfly, Vespa, dan Wedison.

    Selain itu, empat merek karoseri juga hadir, yakni Adiputro, Laksana, New Armada, dan Tentrem. Serta ratusan merek dari industri pendukung otomotif lain yang siap untuk menampilkan inovasi dan teknologi terkini. Pameran GIIAS 2025 berlokasi di ICE-BSD City, Tangerang, berlangsung dari 24 Juli hingga 3 Agustus.

    (lua/mhg)

  • Fronx Sudah, Grand Vitara Bakal Diproduksi Lokal Juga?

    Fronx Sudah, Grand Vitara Bakal Diproduksi Lokal Juga?

    Jakarta

    Suzuki telah memproduksi lokal mobil hybrid Suzuki Fronx di Indonesia. Selain itu, Suzuki Ertiga dan XL7 Hybrid juga sudah diproduksi di dalam negeri.

    Masih ada satu lagi mobil hybrid Suzuki yang belum dilokalisasi, yaitu Suzuki Grand Vitara. Apakah Suzuki bakal memproduksi lokal Grand Vitara?

    Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan penjualan Suzuki Gran Vitara sejak kemunculan Suzuki Fronx belum terdampak signifikan. Menurut Harold, jumlah pemesanan Suzuki Grand Vitara masih terbilang normal.

    “Green Vitara kita sampai dengan sekarang untuk tarikan SPK-nya masih normal. Masih di atas 200-an something untuk tarikan SPK baru, jadi sampai dengan sekarang belum terdampak sangat signifikan. Tapi kita patut lihat juga di satu bulan, dua bulan ke depan bagaimana, apalagi ketika Fronx sudah mulai di-delivery ke konsumen,” kata Harold kepada detikOto di Bandung, Jawa Barat.

    Soal produksi lokal Suzuki Grand Vitara, Harold mengatakan tampaknya belum besar potensinya. Sebab, Suzuki harus menghitung-hitung skala ekonomi untuk memproduksi mobil baru di dalam negeri.

    “Kalau memungkinkan, memungkinkan (produksi Grand Vitara di Indonesia).Tapi potensinya sepertinya nggak sebesar produk-produk lainnya. Karena salah satu prinsipnya Suzuki itu kalau mau memproduksi di Indonesia memang harus ketemu volume yang sedemikian rupa. Karena kan lagi-lagi ketika kita produksi di sini, salah satu sudut pandangnya adalah sudut pandang bisnisnya. Economic scale-nya kayak gimana? Dapet nggak economic scale-nya?” ujar Harold.

    Secara spesifikasi, Suzuki Grand Vitara mengusung mesin K15C 1,462 L dengan teknologi SHVS Mild Hybrid. Tenaga yang dihasilkan sebesar 103 PS dengan torsi 136,8 Nm. Hasil tersebut tidak lepas dari peran Suzuki yang memberikan perubahan pada tenaga Suzuki Grand Vitara agar lebih sangat namun tetap efisien.

    Fitur-fitur unggulan hadirnya Integrated Starter Generator (ISG), baterai lithium-ion, dengan fitur engine auto stop memaksimalkan efisiensi bahan bakar membuat Grand Vitara menarik untuk dimiliki.

    (rgr/din)

  • Suzuki Bicara Kemungkinan Jual Mobil Full Hybrid buat Indonesia

    Suzuki Bicara Kemungkinan Jual Mobil Full Hybrid buat Indonesia

    Bandung

    Mobil hybrid Suzuki di Indonesia masih mengandalkan sistem hybrid ringan atau mild hybrid. Beberapa mobil Suzuki yang telah disuntik teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) antara lain Suzuki Ertiga, XL7, Grand Vitara dan yang terbaru Suzuki Fronx.

    Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan, Suzuki memang merencanakan program multi-pathway untuk mengurangi emisi karbon dengan menghadirkan beragam teknologi kendaraan ramah lingkungan. Itu diawali dengan sistem mild hybrid dan tahun depan Suzuki akan menjual mobil listrik berbasis baterai.

    “Kenapa lebih ke mild hybrid daripada strong hybrid? Yang pertama itu sebenarnya Suzuki karakternya sukanya step-by-step. Jadi dia bukan tipikal brand yang tiba-tiba langsung strong hybrid atau tiba-tiba langsung electrically hybrid. Jadi kita percaya bahwa dengan step-by-step itu kita bisa membuat sebuah teknologi yang teruji, peace of mind buat konsumen-konsumen kita,” kata Harold kepada detikOto di Bandung, Jawa Barat.

    Harold menegaskan, sistem mild hybrid yang ada di Indonesia sudah berdasarkan sistem yang dianut Suzuki di Jepang. Jadi, sistem mild hybrid itu sudah teruji.

    Harold tak menutup kemungkinan ke depannya Suzuki akan membawa teknologi strong hybrid ke Indonesia. Namun, dia belum bisa memastikan kapan mobil-mobil Suzuki di Indonesia disematkan teknologi strong hybrid.

    “Habis itu nanti perkembangannya ke strong hybrid sama electrically hybrid. Makanya lebih ke mild hybrid di pasar Indonesia dulu.Tapi soon itu nanti seiring dengan berjalannya waktu ya soon akan ter-serve juga kok. Walaupun strong hybrid-nya jadi terkesan lebih lama daripada electric vehicle-nya itu sendiri kan. Karena di 2026 kan rencananya kita udah BEV (mobil listrik berbasis baterai). Cuma bukan berarti kita pengin loncat. Tuntutan memang memaksa Suzuki harus bisa multi pathway,” sebut Harold.

    (rgr/din)

  • Fitur ADAS Suzuki Fronx Jadi ‘Mata’ Bantuan Pengemudi

    Fitur ADAS Suzuki Fronx Jadi ‘Mata’ Bantuan Pengemudi

    Jakarta

    Untuk pertama kalinya di Indonesia, Suzuki membawa fitur advanced driver assistance system (ADAS) di Suzuki Fronx. Fitur ini bisa menjadi ‘mata’ bantuan buat pengemudi agar lebih aman saat berkendara.

    Sistem ADAS di Suzuki Fronx itu dikemas dalam paket Suzuki Safety Support. Fitur keselamatan canggih ini bukan sekadar tambahan, melainkan perangkat mitigasi untuk membantu pengemudi tetap fokus, sigap, serta percaya diri pada berbagai kondisi.

    “Teknologi Suzuki Safety Support dikembangkan untuk memberikan perlindungan aktif tanpa mengganggu rasa berkendara yang natural. Setiap fitur dirancang untuk memperkuat kewaspadaan pengemudi, bukan menggantikan kenikmatan mengemudinya,” ujar Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales.

    Khususnya tipe tertinggi Fronx SGX, mobil ini telah memiliki kemampuan Adaptive Cruise Control (ACC) dan Lane Keep Assist (LKA). Dua fitur itu dapat membantu menjaga kecepatan dan posisi kendaraan secara konsisten, terutama saat melaju di jalan tol. Hasilnya, pengemudi dapat berkonsentrasi lebih baik, tanpa harus terus-menerus melakukan penyesuaian kecepatan, jarak, dan arah kemudi secara manual. ACC serta LKA dapat diaktifkan atau dinonaktifkan sesuai kebutuhan pengendara.

    Dalam kondisi normal, Suzuki Fronx akan memberikan peringatan hingga intervensi kepada pengendara apabila mobil memiliki tendensi keluar dari jalur tanpa dikehendaki. Melalui peran Lane Departure Warning (LDW) peringatan visual dan suara akan diberikan terlebih dahulu agar pengendara bisa melakukan antisipasi.

    Namun, jika respon tidak segera dilakukan, maka Lane Departure Prevention (LDP) akan mengambil alih kemudi secara halus untuk mengarahkan kendaraan kembali ke jalur yang aman tanpa membuat pengemudi kehilangan rasa kendali. Biasanya situasi ini sering dialami pengendara yang kelelahan dan mulai kehilangan fokus, terutama apabila telah mengemudi berjam-jam lamanya.

    Secara pintar, sistem juga akan membaca pola mengemudi serta garis marka jalan. Apabila pengendara dalam kondisi lelah hingga terdeteksi terjadi ketidakstabilan sesuai marka jalan, maka fungsi Vehicle Swaying Warning akan memberikan peringatan suara dan indikator visual di meter cluster agar pengendara bisa beristirahat sejenak.
    Sejumlah fungsi dan peranan tersebut dimungkinkan terjadi berkat monocular camera dan millimeter wave radar pada bagian depan sebagai sensor presisi. Dua komponen tersebut telah disesuaikan dengan karakteristik jalanan di Indonesia.

    Suzuki Safety Support juga menjadi mata bantuan buat pengemudi. Contohnya, penggunaan Blind Spot Monitoring (BSM) dapat memberikan sinyal berupa lampu indikator pada spion bagian samping ketika pengendara hendak berpindah jalur namun ada kendaraan lain di belakang yang tidak terlihat.

    Begitu pula ketika melakukan manuver di lintasan yang sempit maupun sedang parkir, fitur 360 View Camera dapat menampilkan kondisi sekitar mobil sehingga pengendara cukup melakukan pengawasan secara mandiri melalui head unit.

    Sering kali juga pengendara dihadapkan dengan keadaan yang memerlukan gerakan mundur ketika ingin keluar dari kantong parkir. Kejadian seperti ini cenderung sulit untuk mengetahui situasi yang ada di belakang mobil. Namun, hal tersebut dapat ditangani lewat Rear Cross Traffic Alert (RCTA) dan Parking Sensor yang akan membaca keberadaan objek bergerak maupun diam dari sisi kiri dan kanan belakang.

    Perjalanan malam hari juga lebih mudah karena keberadaan High Beam Assist akan mengatur penggunaan lampu depan mobil secara otomatis sesuai kebutuhan penerangan.

    Selain itu, Suzuki Fronx telah menghadirkan fitur yang mencegah tabrakan atau meminimalisir dampak kecelakaan. Misalnya, ketika kendaraan mendeteksi objek di depan yang berpotensi menimbulkan tabrakan, sistem Dual Sensor Brake Support II (DSBS II) akan memberikan peringatan kepada pengendara sehingga ada kesempatan mengambil tindakan untuk menghindar, bahkan bisa membantu melakukan pengereman, hingga melakukan rem otomatis pada kondisi terburuk.

    Lintasan menanjak di tengah lalu lintas padat juga sering dikhawatirkan banyak pengendara. Sebagai pemberi rasa aman, Hill Hold Control (HHC) akan menahan posisi kendaraan saat diam, dan memberikan waktu yang cukup bagi pengendara untuk melakukan akselerasi guna melanjutkan perjalanan.

    (rgr/din)

  • Nol Distribusi, Ada Apa dengan Ertiga Hybrid?

    Nol Distribusi, Ada Apa dengan Ertiga Hybrid?

    Jakarta

    Tidak ada Suzuki Ertiga Hybrid yang terdistribusi pada Mei 2025. Apa sebabnya Ertiga Hybrid tidak dikirim ke dealer bulan lalu?

    Berbekal teknologi mild hybrid, Suzuki Ertiga ini biasanya selalu mengisi 10 besar mobil hybrid terlaris di Indonesia. Namun pemandangan itu tidak terlihat pada data wholesales (distribusi pabrik ke dealer) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) per Mei 2025. Terlihat Suzuki tidak melakukan pengiriman Ertiga Hybrid ke dealer.

    Menurut Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), langkah itu diambil untuk menyesuaikan stok dan permintaan dari masyarakat.

    “Penyesuaian dan stock management saja kok. Supaya kesehatan stock kontrol lebih sehat dan balancing supply dan demand,” kata Harold kepada detikOto, Selasa (24/6/2025).

    Diolah dari data wholesales Gaikindo, penjualan mobil hybrid pada Mei 2025 tercatat 4.144 unit. Angka itu turun 7,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

    Innova Zenix Hybrid tetap nomor satu dengan angka penjualan 2.539 unit pada April 2025, naik dari bulan sebelumnya 2.421 unit. Dengan angka tersebut, Innova Zenix Hybrid terbukti menjadi tulang punggung segmen elektrifikasi Toyota di Indonesia.

    Suzuki masih menyumbang angka penjualan terbesar lewat XL7 Hybrid. Posisi runner up mobil Hybrid ditempati XL7 Hybrid dengan angka penjualan 612 unit.

    Bulan sebelumnya Ertiga Hybrid menempati posisi dua, namun pada Mei 2025, terpantau Ertiga hybrid tidak terdistribusi ke dealer sama sekali. Saat ini Suzuki Ertiga Hybrid masih dipasarkan mulai dari Rp 274,9 juta hingga Rp 287,8 juta.

    Yaris Cross Hybrid melengkapi tiga besar dengan angka penjualan sebanyak 288 unit. Angka ini meningkat dari bulan sebelumnya cuma 161 unit.

    Berikut ini penjualan Ertiga Hybrid sepanjang Januari-Mei 2025:

    Januari: 126 unit
    Februari: 125 unit
    Maret: 190 unit
    April: 727 unit
    Mei: –

    (riar/rgr)

  • Wujud Mobil Suzuki Seharga Rp 100 Jutaan yang Konsumsi BBM-nya 28 Km/L

    Wujud Mobil Suzuki Seharga Rp 100 Jutaan yang Konsumsi BBM-nya 28 Km/L

    Foto Oto

    Septian Farhan Nurhuda, Doc. Suzuki – detikOto

    Rabu, 25 Jun 2025 14:47 WIB

    Jakarta – Suzuki Alto terbaru telah meluncur di Jepang. Mobil hybrid mungil tersebut hanya dibanderol Rp 100 jutaan. Begini tampangnya luar-dalam!

  • Ini Tantangan BYD Jualan Mobil Listrik di Indonesia

    Ini Tantangan BYD Jualan Mobil Listrik di Indonesia

    Jakarta

    BYD baru setahun mengisi pasar otomotif Indonesia. Berikut ini tantangan yang harus dihadapi BYD saat berjualan mobil listrik di Tanah Air.

    BYD meramaikan pasar kendaraan listrik dalam negeri setahun belakangan. Meski terhitung sebagai pendatang baru, kehadiran BYD di pasar kendaraan listrik cukup disambut antusias masyarakat. Sebagai buktinya, penjualan mobil listrik BYD laris manis. Bahkan kini BYD sudah merambah daftar 10 besar merek mobil terlaris di Indonesia dalam tiga bulan terakhir.

    Meski mencatatkan penjualan moncer, tak berarti perjalanan BYD menjajakan mobil listrik di dalam negeri mulus. Nyatanya ada tiga tantangan utama yang dialami BYD saat menjual mobil listrik di Indonesia. Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan mengungkap, tantangan pertama berkaitan dengan pemahaman soal mobil listrik.

    “Kalau kita kendalanya kita menghadapi customer, belum pernah pakai EV, belum tahu EV itu sebenarnya hanya masalah mengubah gaya hidup. Banyakan mereka itu kan ter-brainstorm dengan hal-hal yang mungkin beredar di luar yang tidak benar gitu tentang penggunaan EV itu bagaimana baik dari sisi keamanan, kerepotan, kemudian dari range dan segala macam,” tutur Luther belum lama ini.

    Tenaga penjual BYD pun harus lebih menjelaskan lebih detail soal mobil listrik karena berbeda dengan mobil konvensional.

    Tantangan kedua, banyak merek mobil listrik bermunculan di Indonesia. Harga yang ditawarkan pabrikan juga cukup kompetitif. BYD harus mencari celah agar konsumen mau meminang produknya.

    “Nah itu harus kita jelaskan juga ‘Oh BYD ini sebagai number one EV company in the world, saat ini juga number one di Indonesia, kita fokus dan konsen dengan pengembangan bisnis di Indonesia’, jaringan kita bagaimana, ada di mana, kemudian aftersales kita bagaimana, nah itu berbeda dengan brand lain,” lanjut Luther.

    Dibandingkan pabrikan lain sekelas Toyota, Honda, hingga Suzuki, jaringan purnajualnya memang sudah sangat luas. Layanan purnajual yang luas memang sangat memudahkan konsumen dalam melakukan perawatan kendaraannya.

    Tantangan terakhir yang harus dihadapi adalah penerimaan di daerah-daerah. Meski sudah masuk di beberapa daerah, nyatanya penerimaan pasar masih belum cukup baik.

    “Kita mau mengenalkan ke daerah itu, bahwa daerah itu pun layak menggunakan mobil EV yang baik untuk lingkungan,” pungkas Luther.

    (dry/rgr)