brand merek: Suzuki

  • Suzuki Fronx Diproduksi Lokal, Ini Untungnya buat Konsumen

    Suzuki Fronx Diproduksi Lokal, Ini Untungnya buat Konsumen

    Jakarta

    Suzuki telah meluncurkan SUV baru untuk pasar Indonesia, Suzuki Fronx. Mobil ini sudah diproduksi secara lokal di pabrik PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Ini untungnya buat konsumen.

    Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan jika konsumen membeli kendaraan yang diproduksi lokal, maka secara langsung sudah membantu industri otomotif Indonesia. Sebab, industri otomotif adalah industri padat karya yang melibatkan banyak pihak bahkan sampai menyerap 1,5 juta tenaga kerja.

    “Selain itu, karena diproduksi di dalam negeri, maka harga yang didapatkan pun biasanya lebih kompetitif. Sparepart availability (ketersediaan suku cadang) pun akan lebih terjamin, karena semua parts diproduksi di dalam negeri,” kata Harold kepada detikOto.

    “Dan yang pastinya komitmen jangka panjang akan model tersebut sehingga secara tidak langsung akan berimbas dengan ‘kestabilan’ harga after sales,” sambung Harold.

    Suzuki Fronx bermain di kelas SUV ringkas. Mobil ini sudah mendapatkan teknologi hybrid yang disebut Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) khususnya untuk tipe GX dan SGX.

    Mesin K15B (non-hybrid) pada Fronx tipe GL memiliki tenaga maksimal hingga 104,7 PS / 6.000 rpm dan torsi maksimal 138 Nm / 4.400 rpm. Sedangkan mesin K15C mild hybrid pada tipe GX dan SGX memiliki tenaga maksimal 100,6 PS / 6.000 rpm dan torsi maksimal 135 Nm / 4.400 rpm.

    Sebagai produk lokal, Suzuki Fronx tetap dibekali segudang fitur yang dibutuhkan konsumen. Salah satunya adalah fitur ADAS yang disebut Suzuki Safety Support. Ada beberapa fungsi keselamatan dalam fitur tersebut di antaranya Dual Sensor Brake Support, Lane Keep Assist, Adaptive Cruise Control, Blind Spot Monitor, Lane Departure Warning, High Beam Assist, Hill Hold Control, hingga Electronic Stability Program.

    Suzuki Fronx ditawarkan dengan harga yang kompetitif. Mobil ini dijual mulai Rp 250 jutaan hingga Rp 320 jutaan.

    Produk Lokal Bantu Dongkrak Ekonomi Nasional

    Suzuki Fronx memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi. Berdasarkan informasi dari Kementerian Perindustrian, Suzuki Fronx memiliki TKDN 60 persen.

    Tak tanggung-tanggung, untuk memproduksi lokal Suzuki Fronx, Suzuki pun menanamkan investasi yang tidak sedikit. Di awal tahun lalu, Suzuki mengumumkan adanya penambahan investasi Rp 5 triliun untuk memproduksi lokal model baru tersebut.

    Suzuki memamerkan Fronx di GIIAS 2025. Tak hanya mobil utuh yang sudah jadi, Suzuki juga menghadirkan rangka mobil dan Fronx yang terbelah. Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Suzuki juga melibatkan lebih dari 200 perusahaan lokal dalam penyediaan komponen produksi. Bahkan, industri UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) juga dilibatkan sebagai penyedia aktivitas penunjang non-produksi yang jika dijumlahkan bisa melebihi 250 perusahaan mitra.

    Selain itu, pabrik Suzuki dipercaya akan membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM), mengingat lahirnya Suzuki Fronx di Indonesia ikut menambah lineup produksi mereka.

    “Kami percaya, aksi ini juga akan memperkuat iklim industri nasional agar tetap sehat melalui efek berganda secara ekonomi,” kata Managing Director PT Suzuki Indomobil Motor, Shodiq Wicaksono.

    Suzuki memamerkan Fronx di GIIAS 2025. Tak hanya mobil utuh yang sudah jadi, Suzuki juga menghadirkan rangka mobil dan Fronx yang terbelah. Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOtoPesanan Membludak, Suzuki Kebut Produksi

    Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor dan PT Suzuki Indomobil Sales Minoru Amano menyebut, Suzuki Fronx mendapat pesanan hingga 4.000 unit. Padahal, mobil ini baru meluncur di Indonesia.

    Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales Donny Saputra menambahkan, jumlah pemesanan Suzuki Fronx itu melebihi rencana produksi di pabrik Suzuki. Alhasil, konsumen kemungkinan harus menunggu sampai unit Suzuki Fronx pesanannya tiba di garasi rumah. Meski begitu, Suzuki akan mengebut produksi Fronx. Apalagi mobil ini sudah diproduksi secara lokal sehingga seharusnya lebih mudah berkoordinasi untuk mempercepat produksi.

    “Saat ini secara volume sangat tinggi, bahkan pemesanan melebihi perencanaan produksi kami. Memang ada sedikit kebutuhan waktu. Kami bekerja keras untuk mempercepat pendistribusian. Memang ada sedikit waktu tunggu,” kata Donny ditemui di GIIAS 2025 di ICE, BSD, Tangerang.

    “Jadi kalau kita bisa asumsikan, bahwa kami mendapatkan pemesanan 4.000 unit, dan saat ini produksinya belum sampai 4.000 unit. Akan ada sedikit perbedaan waktu,” ucap Donny.

    (rgr/riar)

  • Ini Sebabnya Suzuki Fronx Cocok Buat Jalanan Indonesia

    Ini Sebabnya Suzuki Fronx Cocok Buat Jalanan Indonesia

    Jakarta

    Suzuki Fronx jadi pilihan baru buat konsumen Indonesia. Ukurannya yang kompak sekaligus dibekali teknologi pintar bikin Fronx cocok untuk jalanan Indonesia.

    Pilihan mobil di Indonesia makin banyak. Di segmen SUV ringkas ramah lingkungan, Suzuki menghadirkan Fronx dan ada opsi teknologi hybrid. Suzuki Fronx memang cocok untuk jalanan Indonesia.

    Ukuran Ringkas

    Untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat Indonesia, Suzuki Fronx hadir dengan ukuran panjang 3.995 mm, lebar 1.765 mm, tinggi 1.550 mm, dan jarak sumbu rodanya 2.520 mm. Ground clearancenya 170 mm. Ukurannya ringkas cocok buat jalanan Indonesia yang banyak jalanan sempit. Sebab, mobil bisa lebih lincah.

    Teknologi Pintar

    Selain ukurannya yang ringkas, fitur serta teknologi di dalam Fronx juga bisa membantu aktifitas pengendara di Tanah Air. Buat yang belum tahu, Suzuki Fronx sudah dibekali dengan pendukung keselamatan berupa Suzuki Safety Support. Ada beberapa fungsi keselamatan dalam fitur tersebut di antaranya Dual Sensor Brake Support, Lane Keep Assist, Adaptive Cruise Control, Blind Spot Monitor, Lane Departure Warning, High Beam Assist, Hill Hold Control, hingga Electronic Stability Program. Tak cuma itu, di semua tipe Fronx juga sudah tersemat 6 airbag untuk melindungi semua penumpang.

    Fitur itu jelas membantu buat para pengendara di Tanah Air. Mengingat situasi jalanan saat ini memang tak bisa ditebak. Fitur yang lengkap memberikan ketenangan dalam berkendara.

    Suzuki Fronx di GIIAS 2025 Foto: (Dina Rayanti/detikOto)Irit BBM

    Belum lagi mesin yang diusung juga membuat penggunaan bahan bakar lebih efisien. Di balik dapur pacunya, Suzuki Fronx dibekali dengan mesin K15B untuk varian GL sementara varian GX dan SGX mengusung mesin K15C. Mesin itu berkapasitas 1.462 cc. Semua varian itu dipasangkan dengan transmisi otomatis enam percepatan.

    Mesin K15B pada Fronx tipe GL memiliki tenaga maksimal hingga 104,7 PS / 6.000 rpm dan torsi maksimal 138 Nm / 4.400 rpm. Sedangkan mesin K15C mild hybrid pada tipe GX dan SGX memiliki tenaga maksimal 100,6 PS / 6.000 rpm dan torsi maksimal 135 Nm / 4.400 rpm. Dalam pengujian yang dilakukan detikOto, konsumsi BBM Suzuki Fronx non-hybrid terbilang irit yakni tembus 28,5 km/liter. Versi hybridnya bahkan dalam sesi media tes drive ada yang tembus 40 km/liter.

    Nggak heran kalau Suzuki Fronx banyak diminati orang Indonesia. Bahkan pemesanannya melebihi ekspektasi dari Suzuki.

    “Sambutan dari masyarakat Indonesia benar-benar melebihi harapan kami. Bukan sekadar penasaran, masyarakat jatuh cinta. Hingga hari ini, jumlah SPK (pemesanan kendaraan) telah menyentuh angka 4.000 unit,” ujar Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor dan PT Suzuki Indomobil Sales Minoru Amano.

    Suzuki pun menggeber produksi untuk memenuhi pemesanan konsumen Indonesia supaya tak menunggu lama.

    “Dari kita sekarang pun alhamdulillah kita sedang excited untuk memenuhi semua permintaan. Karena permintaannya sangat tinggi semua pengen cepat pakai,” ungkap Dept Head of 4W Sales PT SIS Randy R Murdoko.

    Harga Suzuki Fronx

    Faktor yang membuat Fronx cocok untuk jalanan Indonesia bukan cuma ukuran, fitur lengkap, dan keiritannya. Tak kalah penting jelas harga jualnya. Suzuki Fronx ditawarkan mulai Rp 250 jutaan hingga yang termahal Rp 320 jutaan. Harga itu berada di rentang kebanyakan masyarakat Indonesia beli mobil yaitu di kisaran Rp 200-300 jutaan. Untuk tahu lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga Suzuki Fronx.

    GL MT: Rp 259 jutaGL AT: Rp 271 jutaGX MT: Rp 276 jutaGX AT: Rp 293,9 jutaSGX AT: Rp 319,9 jutaSGX AT Two Tone: Rp 321,9 juta

    (dry/lth)

  • Beli Mobil Baru Jaringan Servis Jadi Syarat Utama

    Beli Mobil Baru Jaringan Servis Jadi Syarat Utama

    Jakarta

    Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 menjadi magnetnya para pecinta otomotif Indonesia. Berbagai pilihan kendaraan baru yang menggoda disajikan, bagi masyarakat yang hendak memilih kendaraan untuk mobilitas. Tapi kira-kira apa sih yang menjadi pertimbangan masyarakat saat hendak menentukan pilihan kendaraan?

    Pada ajang GIIAS 2025 detikOto coba menanyakan pendapat masyarakat, apa yang menjadi keputusan utama dalam memilih kendaraan. Rupanya tidak semerta-merta mengenai produk. Seperti yang disampaikan Kevin di Booth Suzuki.

    “Menurut saya Suzuki Fronx ini bagus ya, apalagi setelah saya duduk dalam kabinnya. itu bagus. Lalu seberapa penting jaringan aftersales? Itu jelas sangat penting. Terlebih jika ada masalah, Jaringan aftersales atau dealer menjadi kunci, dan ini menjadi bahan pertimbangan utama dalam menentukan pembelian kendaraan,” ujar Kevin saat mengunjungi Booth Suzuki di GIIAS 2025.

    Hal senada juga disampaikan Angga konsumen Suzuki yang mengendarai Suzuki Swift. Menurut Angga, Suzuki bisa menjadi referensi karena telah lama hadir di Indonesia.

    “Suzuki itu terkenal banget durability-nya, kuat, dan enak. Suzuki Fronx ini bagus. Aftersales seperti Jaringan service dan dealer itu menjadi faktor terpenting sebelum mengambil keputusan untuk bisa melakukan transaksi pembelian kendaraan,” kata Angga saat mengunjungi booth Suzuki di GIIAS dan melihat secara langsung Suzuki Fronx.

    Suzuki mengerti akan pentingnya Jaringan Service dan dealer, untuk itu Suzuki terus melakukan investasi memperkuat jaringan mereka. Karena Suzuki pun mengerti Suzuki jaringan aftersales bisa semakin mendekatkan diri dengan pelanggan.

    Suasana Suzuki di GIIAS 2025 Foto: M Luthfi Andika/detik.com

    Hingga akhir tahun 2024,Suzuki memiliki total 173 bengkel resmi 3S, 18 bengkel resmi 2S, dan 52Service Point.Untuk kendaraan roda dua,Suzuki menambah 2 bengkel baru, menjadikan total 77 bengkel resmi 3S dan 57 bengkel resmi 2S guna melayani pelanggan.

    Selain itu, Suzuki terus menekankan pentingnya selalu menggunakan suku cadang asli. Alasannya, pelanggan akan memperoleh kepastian kualitas, daya tahan, serta kinerja komponen kendaraan sesuai standar. Mendapatkannya juga semakin mudah, seperti di Bengkel Resmi ataupun melalui mobile apps MySuzuki.

    Aplikasi ini memungkinkan pelanggan untuk memesan suku cadang asli kapan pun dan di mana saja. Pada tahun 2024, MySuzuki mencatat lonjakan transaksi suku cadang hingga 150,02%, mencerminkan kepercayaan pelanggan yang semakin kuat terhadap layanan Suzuki.

    (lth/din)

  • Raih Keuntungan Lebih Sepanjang GIIAS, Suzuki Hadirkan Penawaran Istimewa Tanpa Henti

    Raih Keuntungan Lebih Sepanjang GIIAS, Suzuki Hadirkan Penawaran Istimewa Tanpa Henti

    FAJAR.CO.ID, TANGERANG — PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) melalui GIIAS 2025, kembali membuka pintu lebar di ICE BSD, Tangerang.

    Selain menghadirkan lini kendaraan unggulan, Suzuki menjadikan pameran otomotif ini sebagai momentum strategis untuk menawarkan keuntungan lebih, bagi pengunjung lewat penawaran istimewa tanpa henti, guna meningkatkan pengalaman kepemilikan mobil baru secara praktis.

    Selama periode pameran, 24 Juli hingga 3 Agustus 2025, Suzuki memberikan insentif pembelian berupa uang elektronik sampai dengan Rp2.000.000 untuk setiap unit tertentu. Program ini hadir sebagai bentuk apresiasi kepada calon konsumen, sekaligus komitmen Suzuki dalam menghadirkan value terbaik bagi pasar otomotif nasional.

    “Kami menyiapkan program penjualan di GIIAS 2025 dengan fokus pada nilai terbaik bagi konsumen. Kombinasi harga kompetitif dan beragam keuntungan selalu menjadi daya tarik utama bagi calon pembeli,” jelas Randy R. Murdoko, Dept. Head of 4W Sales PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

    Selama pameran berlangsung, Suzuki membuka peluang kepada calon pembeli untuk memilih cara melakukan pembelian mobil baru dengan berbagai insentif eksklusif.

    Setiap transaksi pembelian unit Suzuki akan disertai hadiah uang elektronik dengan nominal menguntungkan. Pembeli Suzuki Fronx, New XL7, dan All New Ertiga berhak atas uang elektronik senilai Rp1.000.000. Sementara khusus S-Presso dan Grand Vitara nilai benefit meningkat menjadi Rp2.000.000.

    Demikian pula untuk pembeli New Carry, semakin untung karena akan memperoleh hadiah uang elektronik sejumlah Rp500.000. Promo ini bersifat eksklusif sepanjang periode GIIAS 2025 dan dapat sekaligus dikombinasikan program penjualan reguler.

  • Dari Mobil Hybrid Ringan ke Full Listrik

    Dari Mobil Hybrid Ringan ke Full Listrik

    Jakarta

    Suzuki di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 memamerkan beragam pilihan teknologi kendaraan. Mulai dari mesin bensin, mesin hybrid ringan atau mild hybrid, hingga mobil listrik berbasis baterai Suzuki hadir di GIIAS 2025.

    Untuk saat ini, Suzuki memang baru jualan mobil bermesin bensin dan hybrid. Tapi, pabrikan asal Jepang itu berkomitmen untuk meluncurkan mobil full listrik dalam bentuk eVitara mulai awal tahun 2026.

    “Dari Suzuki, kami mempunyai strategi multi-pathway, dalam bentuk full BEV (mobil listrik berbasis baterai), kemudian hybrid yang sudah kami perkenalkan di line up kami seperti Ertiga, XL7, Grand Vitara dan Fronx. Hari ini merupakan salah satu tonggak, bahwa kita akan membawa kendaraan full elektrifikasi yaitu Suzuki e-Vitara di awal tahun 2026,” Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales Donny Saputra di GIIAS 2026.

    Menurut Donny, untuk menuju net zero emission, perlu ada tahapan-tahapannya. Sebelum mencapai teknologi full listrik, Suzuki memilih memperkenalkan teknologi elektrifikasi untuk masyarakat yang lebih luas.

    “Caranya adalah kami memperkenalkan melalui SHVS, Smart Hybrid Vehicle by Suzuki. Mungkin rekan-rekan berpandangan bahwa, oh ini adalah teknologi mild hybrid. Tapi, coba bayangkan bagaimana konsumen yang saat ini menggunakan kendaraan ICE (mobil berbahan bakar konvensional) akan beralih ke kendaraan elektrifikasi. Ada stepping-stepping yang mereka butuhkan, menurut kami. Itulah kenapa kami memperkenalkan pada model-model yang menurut kami adalah volume maker di Indonesia, yaitu di MPV maupun di SUV. Pada saat konsumen sudah mulai teredukasi berkaitan dengan teknologi elektrifikasi, langkah selanjutnya adalah kami memperkenalkan teknologi yang full battery electric vehicle,” beber Donny.

    Suzuki memastikan bakal menjual mobil listrik pertamanya di Indonesia awal tahun depan. Mobil listrik itu adalah Suzuki e Vitara. Sebelum resmi dijual di Indonesia, Suzuki membawa e Vitara ke pameran otomotif Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Rabu (23/7/2025). Foto: Rifkianto Nugroho/detikcomPertimbangan Sebelum Menuju Full Listrik

    Suzuki berpandangan, sebelum menuju ke kendaraan listrik sepenuhnya, ada beberapa pertimbangan. Yaitu dari segi harga, infrastruktur, kesiapan dari konsumennya, hingga akibat yang ditimbulkan dari teknologi listrik itu.

    “Sampai dengan saat ini tingkat lokalisasi kami sudah sangat tinggi, dan kami melibatkan rekanan-rekanan lokal yang apabila kami beralih secara mendadak, mereka tidak akan bisa catch up. Jadi, tidak hanya industrinya, tapi industri-industri mendukung yang ada di sekitarnya,” kata Donny.

    Jadi, menurut Donny, strategi yang paling cocok bagi Suzuki adalah strategi multi-pathway. Strategi itu menghadirkan beragam pilihan teknologi kendaraan. Jadi, konsumen yang belum yakin melompat langsung ke mobil listrik bisa memilih teknologi kendaraan lainnya, mulai dari mobil berbahan bakar konvensional yang irit BBM hingga mobil hybrid.

    “Satu, melalui ICE juga masih kami lakukan, yang kedua melalui hybrid juga kami lakukan, yang ketiga untuk full battery juga kami lakukan. Dan juga kami melakukan development untuk sumber energi lain, tidak hanya listrik sebagai penggerak kendaraan itu sendiri. Jadi, itu yang saat ini sedang kami lakukan,” ujar Donny.

    (rgr/dry)

  • Pabrik VinFast di Subang Ngebul Akhir 2025, Ini Model Pertama yang Diproduksi

    Pabrik VinFast di Subang Ngebul Akhir 2025, Ini Model Pertama yang Diproduksi

    Jakarta

    VinFast menegaskan komitmennya terhadap industri otomotif Indonesia dengan membangun pabrik di Subang, Jawa Barat. Pabrik ini diproyeksikan bisa memproduksi 50 ribu unit mobil setiap tahunnya. VinFast berencana mengoperasikan pabrik di Subang mulai akhir 2025. Ini model pertama yang akan dirakit.

    “Pabrik sejauh ini berjalan sesuai rencana. Istilahnya tidak ada kendala signifikan. Jadi semua masih on track. Kita buka Desember, mulai start of production, yang akan dirakit pertama nanti VF 3. Setelah itu nanti akan diikuti model lainnya,” buka CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto ditemui wartawan di arena GIIAS 2025, ICE-BSD City, Tangerang, Kamis (24/7/2025).

    VinFast VF 7 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Sekadar informasi, VinFast VF 3 merupakan mobil listrik berdimensi kompak dengan desain semi off road seperti Suzuki Jimny tiga pintu. Di bagian wajah, VinFast VF 3 terlihat cukup minimalis dengan lampu utama, grille dan emblem yang dirancang terhubung. Sementara bumpernya, dibuat solid juga gagah. Mobil ini dijual mulai Rp 220 jutaan.

    Menurut pria yang akrab disapa Kerry, selain VF 3, nantinya pabrik VinFast di Subang juga bisa merakit model-model lainnya. “Saat ini sedang kita study (pelajari), mana yang akan kami mulai (produksi) duluan di pabrik kami (setelah VF 3),” sambung Kerry.

    Sejauh ini, VinFast Indonesia telah memasarkan model VF 3, VF 4, VF 5, VF 6, dan VF 7. “Jadi, sudah ada lima produk yang kita pasarkan di Indonesia dalam waktu satu tahun kehadiran kami,” tambah Kerry.

    Sebagai informasi, pabrik VinFast punya lahan seluas 120 hektare. VinFast telah menetapkan target awal investasi sebesar USD 1,2 miliar atau sekitar Rp 19,2 triliunan. Pabrik ini akan menjadi basis produksi mobil VinFast untuk setir kanan dan diharapkan bisa membantu target Indonesia mencapai netralitas karbon.

    Fasilitas pabrik VinFast akan mencakup beberapa area produksi utama seperti Body Shop, General Assembly Shop, Paint Shop area pengujian, dan lainnya. Kapasitas pabrik ini mencapai 50 ribu unit per tahun dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.000 hingga 3.000 orang.

    (lua/dry)

  • Pesanan Fronx Membludak, Suzuki Bakal Kebut Produksi

    Pesanan Fronx Membludak, Suzuki Bakal Kebut Produksi

    Jakarta

    Suzuki Fronx sudah meluncur di Indonesia sejak akhir Mei 2025 lalu. Pesanan dari SUV compact andalan Suzuki itu membludak. Bahkan stok di dealer kosong.

    Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor dan PT Suzuki Indomobil Sales Minoru Amano menyebut, Suzuki Fronx mendapat pesanan hingga 4.000 unit. Padahal, mobil ini baru meluncur, belum genap dua bulan di pasar otomotif Indonesia.

    “Sambutan dari masyarakat Indonesia benar-benar melebihi harapan kami. Bukan sekadar penasaran, masyarakat jatuh cinta. Hingga hari ini, jumlah SPK (pemesanan kendaraan) telah menyentuh angka 4.000 unit,” kata Amano di arena GIIAS 2025 di ICE, BSD, Tangerang, Rabu (23/7/2025).

    Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales Donny Saputra menambahkan, dari 4.000 unit Suzuki Fronx yang dipesan, mayoritas adalah tipe tertinggi alias Fronx SGX yang memiliki fitur ADAS. Porsi kedua adalah tipe GX atau tipe tengah, dan terakhir tipe GL atau tipe terendah.

    “Distribusi Fronx 67 persen di SGX, 22 persen di GX dan 11 persen di GL. Jabodetabek 32 persen, Jawa Tengah 13 persen, Sumatera 13 persen, Jawa Barat 10 persen, Jawa Timur 10 persen, dan Kalimantan 9 persen,” beber Donny.

    Donny menyebut, jumlah pemesanan Suzuki Fronx itu melebihi rencana produksi di pabrik Suzuki. Alhasil, konsumen kemungkinan harus menunggu sampai unit Suzuki Fronx pesanannya tiba di garasi rumah.

    “Saat ini secara volume sangat tinggi, bahkan pemesanan melebihi perencanaan produksi kami. Memang ada sedikit kebutuhan waktu. Kami bekerja keras untuk mempercepat pendistribusian. Memang ada sedikit waktu tunggu,” kata Donny.

    “Jadi kalau kita bisa asumsikan, bahwa kami mendapatkan pemesanan 4.000 unit, dan saat ini produksinya belum sampai 4.000 unit. Akan ada sedikit perbedaan waktu,” ucap Donny.

    Menurut Donny, setiap unit Suzuki Fronx yang selesai diproduksi akan langsung dikirim ke konsumen. Alhasil, stok di dealer kosong.

    “Jadi dari kami akan melakukan siapa yang memesan pertama itu yang akan kami supply. Berkaitan pemenuhan, paling lama waktu pengiriman di Indonesia itu 2 minggu, selesai produksi kirim. Jadi so far sampai saat ini tidak ada stok (di dealer). Jadi dengan kondisi seperti ini, jangan khawatir calon pembeli Fronx akan menunggu lama. Bahwa untuk Fronx kami berkoordinasi bagaimana mempercepat produksi. Karena ini produksi di indonesia tidak butuh waktu pengiriman (dari luar negeri),” kata Donny.

    (rgr/din)

  • Polisi bongkar produksi oli palsu di Kembangan Jakarta Barat

    Polisi bongkar produksi oli palsu di Kembangan Jakarta Barat

    Jumpa pers pengungkapan kasus produksi oli palsu oleh Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (24/7/2025). ANTARA/Risky Syukur

    Polisi bongkar produksi oli palsu di Kembangan Jakarta Barat
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 24 Juli 2025 – 16:13 WIB

    Elshinta.com – Kepolisian membongkar praktik produksi oli palsu di Kembangan, Jakarta Barat dengan menangkap empat orang anggota sindikat berinisial SK (47), WS (32), MF (21) dan SR (46). Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, menyebutkan, kasus ini terungkap pada Selasa (8/7), di Jalan Meruya Selatan, Kelurahan Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

    “Modusnya, oli bekas yang sudah disaring manual maupun elektronik, dicampur dengan cairan parafin. Kemudian dimasukkan ke dalam wadah kemasan oli yang diberi merek,” katanya. 

    Twedi menyampaikan, sindikat produksi oli palsu ini tidak mendapatkan jeriken dari perusahaan langsung atau pemasok.

    “Mereka memproduksi jeriken sendiri yang disesuaikan bentuknya dengan merek aslinya,” kata Twedi.

    Ironisnya, merek-merek oli yang dipalsukan itu bervariasi. Namun kebanyakan, merupakan merek ternama, seperti Shell, Castrol, Honda dan Toyota. Dari keempat tersangka, SK telah menjalankan bisnis gelap itu sejak 2023 dan meraup keuntungan hingga Rp60 juta per bulan.

    “Dan keuntungan yang didapatkan selama dua tahun ini total senilai Rp720 juta. Kemudian untuk tersangka SY, menjalankan usaha ini sudah lima tahun dengan keuntungan Rp60 juta per bulan. Keuntungan yang didapatkan selama lima tahun, senilai Rp3,5 miliar,” katanya. 

    Adapun barang bukti yang sudah disita polisi dari rumah produksi tersebut, di antaranya 60 botol oli palsu merk Shell Helix ukuran satu liter, enam botol oli palsu diberi merek Shell Helix ukuran empat liter, berwarna kuning, tiga botol oli palsu diberi merek Shell Helix ukuran empat liter, berwarna biru.

    Kemudian, empat botol oli palsu diberi merek Toyota TNO ukuran empat liter, berwarna abu-abu. Lalu, satu unit mesin pres merek Wiraplex, 425 buah tutup botol pelumas mesin kendaraan bermotor dengan berbagai merek.

    “Disita pula 2.058 lembar kartu kilometer oli palsu berwarna merah diberi merek Shell, 55 lembar stiker palsu diberi merek Honda Automobile Oil SM empat liter,” katanya. 

    Kemudian, dua roll atau 2.000 lembar stiker palsu merek Toyota TMO Lubricant berwarna biru, empat liter, 260 botol oli merek Toyota atau TMO, kemudian 141 botol oli kosong merek Honda. 

    Tak hanya itu, untuk membuat asli oli produksinya, para pelaku juga membuat sejumlah stiker palsu merek Toyota TMO berwarna hijau, 110 lembar stiker palsu merek Toyota TMO Lubricant Diesel berwarna merah dan 360 lembar stiker palsu merek Toyota TMO Lubricant berwarna hijau.

    Lalu, ada 74 lembar stiker palsu merek Castrol Magnatec berwarna hijau, 244 lembar stiker palsu merek Honda ATF, kemudian 1.488 lembar stiker palsu merek Honda ATF Z1.

    “Lalu, ada 61 lembar stiker palsu merek Suzuki X-Star semisintetik, kemudian 70 kantong, ini setara 350 liter oli dalam kemasan plastik bening warna merah ukuran lima liter dan 100 liter jenis parafin atau hidrolik dan 250 liter jenis oli mesin,” katanya. 

    Kemudian, 42 botol kosong oli merek Shell, 183 botol oli kosong tanpa merek, 130 buah kartu oli Shell, Honda, Castrol, dan Toyota juga disita petugas. 

    “Kemudian 30 drum oli kotor, 11 drum oli bersih hasil saringan, satu tangki yang berisi oli hasil saringan dengan kapasitas sebanyak 700 liter,” katanya. 

    Atas perbuatannya, para pelaku dikenakan Pasal 120 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, ancaman pidana penjara paling lama lima tahun dan pidana denda paling banyak Rp3 miliar.

    Kedua, Pasal 113 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, dengan ancaman pidana penjara paling lama lima tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp5 miliar. Ketiga, Pasal 62 Untuk Pasal 8 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, ancaman pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak Rp2 miliar.

    Saat jumpa pers itu, ditampilkan deretan jeriken berisi oli palsu merek ternama lainnya, termasuk puluhan oli palsu dalam jeriken yang dikemas rapi hingga menyerupai aslinya. Selain itu, ada pula alat-alat produksi lain yang disita petugas, mulai dari drum besar bertuliskan Pertamina, stiker palsu, hingga jeriken-jeriken yang diproduksi empat pelaku dengan mengikuti bentuk aslinya.

    Sumber : Antara

  • Mobil Ini Ternyata Banyak Diincar Maling

    Mobil Ini Ternyata Banyak Diincar Maling

    Jakarta

    Pencurian mobil di Jepang menjadi salah satu masalah yang serius. Diketahui ada salah satu model mobil yang paling banyak diincar maling yaitu Toyota Land Cruiser.

    Jepang tak lepas dari pencurian mobil. Di Negeri Sakura itu bahkan maling mobil menargetkan model tertentu. Adalah Toyota Land Cruiser yang sudah lima tahun berturut-turut menjadi mobil paling sering dicuri di Jepang. Diberitakan Carscoops, Land Cruiser bukan satu-satunya mobil Toyota yang menjadi target para pencuri.

    Dalam 10 daftar mobil paling dicuri di Jepang, ada enam mobil Toyota yang paling banyak dicuri. Menurut data terbaru dari Badan Kepolisian Nasional Jepang, 10 mobil paling sering dicuri pada paruh pertama tahun 2025 belum mengalami banyak ubahan dibandingkan tahun sebelumnya.

    Kalau melihat datanya, tampak preferensinya masih berasal dari merek domestik. Sebab, 10 model yang paling sering dicuri itu adalah merek Jepang.

    Di posisi teratas ada Land Cruiser. Sepanjang paruh pertama tahun ini, ada 765 unit yang dicuri. Angkanya meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu mencapai 590 unit.

    Selanjutnya menempati posisi kedua ada Toyota Prius. Jumlah Prius yang dicuri sepanjang semester pertama tahun 2025 sebanyak 289 unit atau lebih banyak 2 unit dibandingkan semester pertama tahun 2024.

    Bertengger di posisi ketiga ada Toyota Alphard. Jumlah pencuriannya turun jauh dibandingkan semester pertama tahun 2024. Sepanjang enam bulan tahun 2025, ada 191 unit yang dicuri, sementara tahun lalu mencapai 303 unit. Untuk tahu daftar lengkapnya, berikut ini daftar mobil yang paling banyak diincar maling di Jepang.

    Mobil Paling Sering Dicuri di Jepang

    1. Toyota Land Cruiser: 765 unit
    2. Toyota Prius: 289 unit
    3. Toyota Alphard: 191 unit
    4. Lexus RX: 141 unit
    5. Lexus LX: 120 unit
    6. Toyota Crown Series: 107 unit
    7. Toyota Hiace: 97 unit
    8. Lexus LS: 55 unit
    9. Toyota Harrier: 50 unit
    10. Suzuki Carry: 43 unit

    Untuk mencegah peningkatan pencurian, otoritas Jepang sudah mendorong para pemilik kendaraan untuk menggunakan sistem alarm. Tak cuma itu, pemilik kendaraan juga diminta untuk mengunci mobil dengan kunci setir dan menyematkan pelacak GPS. Pemilik kendaraan juga diminta menutup mobilnya dengan sarung agar pencuri sulit mengidentifikasi jenis kendaraan, mengurangi dari target pencurian.

    (dry/rgr)

  • Respons Daihatsu usai Diminta Menperin Tahan Harga Mobil-Jangan PHK

    Respons Daihatsu usai Diminta Menperin Tahan Harga Mobil-Jangan PHK

    Jakarta

    PT Astra Daihatsu Motor (ADM) buka suara soal permintaan Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, yang mau produsen mobil Jepang tak melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja) dan menaikkan harga jual kendaraan.

    Daihatsu mulanya mengapresiasi langkah pemerintah melalui Kemenperin yang telah mengunjungi prinsipal mereka di Jepang. Hal tersebut membuktikan kepedulian mereka terhadap industri otomotif di Negeri Sakura.

    “Kami mengapresiasi pemerintah Indonesia yang datang ke prinsipal khususnya Daihatsu. Kami juga mengapresiasi concern dari pemerintah mengenai dua hal tersebut: tidak ada pengurangan karyawan dan tidak ada kenaikan harga,” ujar Direktur Pemasaran PT ADM, Sri Agung Handayani, Kamis malam (17/7).

    “Kami bersama-sama (berupaya) untuk bisa ada demand, supaya ada produksi di kita. Yang saya setuju dengan pemerintah adalah mereka menjadikan industri otomotif sebagai penopang industri nasional. Ini harus kita sikapi bersama-sama dari seluruh pihak,” tambahnya.

    Booth Daihatsu Foto: Dok. Astra Daihatsu Motor (ADM)

    Soal permintaan tahan harga, Agung menegaskan, Daihatsu masih menjaga angkanya selama tahun ini. Namun, kata dia, kenaikan harga bisa disebabkan faktor lain yang di luar kebijakan manufaktur.

    “Apakah ada kenaikan? Kami belum ada selama tahun ini, kami juga ingin sama-sama di semua pihak seperti opsen kita tidak bisa berbuat apa-apa ya. Tapi kenaikan ini tidak bisa kita hindari, kita perlu sikapi di masing-masing wilayah terhadap daya beli di wilayah tersebut,” tuturnya.

    Agung mengklaim, pihaknya akan berusaha keras menunaikan permintaan pemerintah. Namun, soal situasi ke depannya seperti apa, dia belum bisa banyak bicara.

    “Ini kan ekosistem, kami berusaha lah memberikan yang terbaik untuk tidak semua yang terjadi di manufaktur, kita pindahkan ke kustomer. Tidak selalu dan tidak semua,” ungkapnya.

    Menperin Agus Gumiwang Foto: Kemenperin

    Diberitakan sebelumnya, Menperin Agus Gumiwang meminta tiga produsen otomotif asal Jepang, yakni Toyota, Suzuki dan Daihatsu agar tidak menaikkan harga jual kendaraan dan tidak melakukan PHK terhadap tenaga kerja di Indonesia. Hal itu disampaikan Menperin saat berada di World Expo 2025, Osaka, Jepang.

    Menperin menyampaikan keprihatinan atas potensi gejolak di sektor otomotif nasional jika terjadi lonjakan harga kendaraan atau pengurangan tenaga kerja.

    “Maka itu, saya secara khusus meminta agar tidak ada kenaikan harga mobil dan tidak ada PHK di Indonesia. Ini penting demi menjaga daya beli masyarakat dan menjaga lapangan kerja di sektor otomotif, yang merupakan salah satu penopang industri nasional,” kata Agus.

    (sfn/rgr)