brand merek: Suzuki

  • Segmen SUV Compact Banyak Pemain, Bagaimana Nasib Suzuki Fronx?

    Segmen SUV Compact Banyak Pemain, Bagaimana Nasib Suzuki Fronx?

    Jakarta

    Meski penjualan kendaraan saat ini tengah menurun, hal tersebut tidak mengendurkan persaingan antar brand otomotif. Bahkan untuk segmen SUV Compact atau mini SUV, bisa dikatakan cukup banyak pemainnya. Sebut saja seperti Suzuki Fronx, Toyota Raize, Daihatsu Rocky, Honda WR-V, Wuling Alvez, dan Chery Tiggo 5X.

    Melihat persaingan yang ketat, rupanya tidak membuat Suzuki gentar untuk bersaing di dalamnya, dengan mengandalkan Suzuki Fronx. Seperti yang disampaikan 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Harold Donnel beberapa waktu lalu.

    Lelaki yang kerap disapa Harold ini mengatakan Suzuki sudah mengetahui segmen SUV Compact atau mini SUV ini dipadati berbagai merek, bahkan menurut Suzuki ke depannya segmen ini akan semakin sesak. Kendati demikian Harold memastikan hal itu bukanlah malah untuk brand asal Jepang dengan logo ‘S’ ini.

    “Iya (Suzuki sudah memprediksi SUV Compact akan banyak sekali pemainnya),” kata Harold.

    “Kalau kami sendiri sebenarnya soal prediksi atau tidak, kami lebih kepada Preparing for The Worst Case, ya artinya sebelum Fronx ini benar-benar diluncurkan kita sudah mengetahui bahwa pasarnya akan sepadat apa. Dan kalau dari tren riset-riset pun sebenarnya dalam beberapa tahun ke depan segmen ini akan semakin lebih padat lagi. Jadi kita memang sudah mempersiapkan segala sesuatunya, sehingga Fronx itu kita hadirkan dengan harga yang sudah diberikan kemarin,” Harold menambahkan.

    Harold menambahkan bahwa Suzuki sangat percaya Fronx menjadi kendaraan yang bakal dipilih konsumen di Indonesia.

    Suzuki Fronx tampil dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Rabu (30/7/2025). Foto: Rifkianto Nugroho

    “Suzuki Fronx masih memiliki kepercayaan diri dalam hal leading penjualan. Salah satu yang membuat kami semakin percaya diri ialah bahwa Fronx ini adalah New born atau memang produk yang benar-benar baru. Jadi bukan perubahan minor atau major change, tapi totally new model,” ujar Harold.

    Keyakinan Suzuki akan Fronx memang bukan isapan jempol. Terbukti pada penyelenggaraan GIIAS 2025 kemarin, Suzuki Fronx menjadi model yang paling banyak dipilih pengunjung di Booth Suzuki untuk di-test drive mencapai 66 persen dibandingkan model Suzuki lainnya.

    Suzuki Fronx tersedia dalam tiga varian berbeda, yakni GL, GX, dan yang termahal, SGX. Sementara pilihan transmisinya manual dan matik.

    Mesin Suzuki Fronx tersedia dalam dua opsi. Khusus untuk tipe terendah GL, Suzuki Fronx menggunakan mesin berkode K15B 1.500 cc dengan transmisi manual 5 percepatan dan transmisi otomatis 4 percepatan. Sedangkan untuk tipe GX dan SGX hadir dengan mesin K15C 1.500 cc mild hybrid bertransmisi otomatis 6 percepatan.

    Mesin K15B pada Fronx tipe GL memiliki tenaga maksimal hingga 104,7 PS / 6.000 rpm dan torsi maksimal 138 Nm / 4.400 rpm. Sedangkan mesin K15C mild hybrid pada tipe GX dan SGX memiliki tenaga maksimal 100,6 PS / 6.000 rpm dan torsi maksimal 135 Nm / 4.400 rpm.

    Pilihan warnanya sangat banyak. Varian GL punya opsi warna cool black, pearl snow white dan mettalic magma grey. Kemudian untuk varian GX ada tambahan savanna ivory. Sedangkan varian SGX punya pilihan warna dual tune seperti pearl snow white-black, savanna ivory-black dan ice grayish blue-black.

    Suzuki untuk pertama kali menanamkan fitur ADAS di Suzuki Fronx. Teknologi tersebut mengusung nama Suzuki Safety Support dan hanya tersedia di varian tertinggi kendaraan.

    Berikut fitur-fitur ADAS pada Suzuki Fronx:

    – Adaptive Cruise Control

    – Lane Keep Assist

    – Autonomous Emergency Braking (DSBS II)

    – Head Up Display

    – Lane Departure Prevention

    – Lane Departure Warning

    – Rear Cross Traffic Alert

    – 360 View Camera

    – Vehicle Swaying Warning

    – Blind Spot Monitor

    – High Beam Assist

    – Parking Sensor

    (lth/lua)

  • Respons Masyarakat Saat Suzuki Pamer Mobil Listrik Suzuki e Vitara

    Respons Masyarakat Saat Suzuki Pamer Mobil Listrik Suzuki e Vitara

    Jakarta

    Suzuki sudah memperkenalkan mobil listrik pertama mereka di Indonesia, Yup bener banget, mobil listrik ini disapa e Vitara. Suzuki e Vitara yang dipajang di GIIAS 2025 kemarin, kembali menarik perhatian masyarakat, karena dinilai menjadi sinyal bahwa Suzuki juga sudah bersiap akan bermain di segmen mobil listrik.

    Menanggapi hal tersebut, Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku Agen Pemegang Merek (APM) Suzuki di Indonesia mengamini dengan menyatakanbanyak sekali masyarakat yang menanyakan e Vitara, terlebih soal harga, dan hal tersebut menjadi sinyal positif bagi Suzuki.

    “Untuk orang yang menaruh ketertarikan terhadap e Vitara, most of them mungkin hampir 80-90 persen semua bertanya mengenai harganya,” ujar 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Harold Donnel Minggu kemarin, di GIIAS 2025.

    “Jadi ini semakin membuka mata kita bahwa memang apa yang ditawarkan Suzuki selama ini, dan apa yang diterima konsumen ternyata sejalan, value for money,” Harold menambahkan.

    Lelaki yang murah senyum ini juga mengatakan, banyak masyarakat yang berharap Suzuki memiliki varian listrik value for money.

    Suzuki e Vitara Foto: Dok. Suzuki

    “Jadi mereka curious, karena mereka berharap Suzuki dapat memberikan value for money untuk kendaraan listriknya, semua itu baru akan bisa terjawab pada tahun depan,” kata Harold.

    Namun cukup disesalkan, Harold masih merahasiakan berapa harga jual yang akan ditawarkan Suzuki untuk e Vitara tersebut.

    “Belum (kisaran harga untuk e Vitara), kita belum bisa sampaikan sekarang,” jawab Harold dengan tersenyum.

    Prediksi Spesifikasi Suzuki e Vitara

    Soal spesifikasi atau kelebihan yang ditawarkan, di luar negeri sana Suzuki e Vitara ditawarkan dalam 3 trim atau 3 varian.

    Pertama adalah e Vitara dengan baterai 49 kWh 2WD. Lalu ada e Vitara dengan baterai 61 kWh 2WD dan 61 kWh 4WD. Khusus varian 2WD, motornya menggerakkan roda depan. Sedangkan yang 4WD menggerakkan semua roda dengan teknologi 4WD elektrik “ALLGRIP-e”.

    ALLGRIP-e adalah sistem 4WD elektrik yang memanfaatkan keahlian Suzuki dalam teknologi penggerak empat roda, yang dilengkapi dua eAxle independen di bagian depan dan belakang. Sistem ini tidak hanya memberikan kinerja yang bertenaga tetapi juga memungkinkan kontrol yang presisi dengan respons yang sangat baik. Selain itu, sistem ini mencakup mode Trail yang memungkinkan keluar dengan mulus dari medan kasar dengan menerapkan rem pada ban yang berputar dan mendistribusikan torsi penggerak ke ban yang berlawanan (fungsi LSD).

    Suzuki e Vitara dengan baterai 49 kWh 2WD memiliki total tenaga hingga 106 kW dengan torsi maksimal 189 Nm. Lalu untuk e Vitara 61 kWh 2WD tenaga maksimalnya mencapai 128 kW dengan torsi maksimal 189 Nm. Sedangkan versi 4WD menghasilkan total tenaga hingga 135 kW dengan torsi maksimal 300 Nm.

    Suzuki tidak merilis jarak tempuh dari e Vitara ini. Namun, dikutip dari Auto Express, versi long range-nya bisa menjangkau jarak hingga 400 km.

    (lth/din)

  • Merek Mobil Terlaris di Indonesia Juli 2025: BYD Buntuti Mitsubishi

    Merek Mobil Terlaris di Indonesia Juli 2025: BYD Buntuti Mitsubishi

    Jakarta

    Penjualan mobil periode Juli 2025 mengalami tren kenaikan dibandingkan bulan lalu. Meski ada beberapa yang anjlok, mayoritas merek penjualannya bertumbuh.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Juli 2025, wholesales (distribusi pabrik ke dealer) mencapai 60.552 unit, sementara retail sales (distribusi dealer ke konsumen) mencapai 62.770 unit.

    Toyota masih menjadi raksasa otomotif di Indonesia. Total penjualan wholesales mencapai 18.905 unit, naik dari bulan sebelumnya yang hanya terdistribusi sebanyak 17.819 unit. Sementara angka retail sales-nya, Toyota menguasai pangsa pasar 32,4 persen dengan capaian 20.185 unit.

    Daihatsu mengekor di tempat kedua. Penjualan Daihatsu secara wholesales terpantau naik, dari sebelumnya 9.356 unit menjadi 10.451 unit. Sedangkan penjualan retail Daihatsu naik tipis dari 10.001 unit menjadi 11.220 unit.

    Honda kembali naik ke posisi ketiga dengan distribusi wholesales sebanyak 5.235 unit dan retail 5.003 unit.

    Brand Jepang masih digemari masyarakat Indonesia per Juli 2025. Buktinya Suzuki menempati urutan empat. Suzuki mendistribusikan 5.504 unit untuk retail sales, dan wholesales-nya sebanyak 6.010 unit.

    Mitsubishi berada di urutan kelima. Brand asal Jepang ini mencatatkan penjualan sebanyak 5.011 unit untuk wholesales, sementara retail sales-nya mencapai 4.815 unit.

    BYD menjadi salah satu brand China yang masuk 10 merek daftar mobil terlaris per Juli 2025. Angka wholesales-nya naik dari 2.079 unit bulan lalu, menjadi 2.446 unit. Atas hasil ini BYD menempati urutan keenam.

    Chery merupakan merek kedua dari China yang masuk daftar 10 besar merek mobil terlaris di Indonesia per Juli 2025. Chery mengirim dari pabrik ke dealer sebanyak 1.593 unit, sementara dari dealer ke konsumen mencapai 1.705 unit, turun jika dibandingkan bulan sebelumnya yang tembus 2.150 unit.

    Jika dibandingkan tahun lalu, pasar otomotif di Indonesia masih belum beranjak lebih jauh. Data wholesales Juli 2024 menunjukkan sebanyak 74.230 unit mobil terdistribusi. Anjlok 18,4 persen jika dibandingkan Juli 2025.

    Sedangkan retail-nya itu mencapai 75.588 unit pada Juli 2024. Sebagai pembanding, retail sales Juli 2025 turun 17 persen atau hanya menjual 62.770 unit.

    Denza terdepak dari 10 besar. Penjualannya anjlok dari 1.768 unit menjadi 523 unit untuk wholesales. Sementara retail sales-nya, dari 1.128 unit menjadi 423 unit.

    Secara akumulatif, penjualan wholesales di sepanjang Januari-Juli 2025 sudah tembus 435.390 unit. Capaian ini anjlok 10,1 persen jika dibandingkan tahun lalu, yang bisa terdistribusi sebanyak 484.250 unit.

    Kemudian retail sales-nya sudah terdistribusi sebanyak 453.278 unit, trennya juga negatif alias jeblok 10,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Gaikindo menargetkan penjualan mobil 900 ribu unit pada tahun 2025 ini. Target tersebut belum direvisi di tengah kondisi market yang mengalami penurunan penjualan pada semester pertama 2025.

    Berikut ini merek mobil terlaris Juli 2025

    Wholesales

    1. Toyota: 18.905 unit
    2. Daihatsu: 10.451 unit
    3. Suzuki: 6.010 unit
    4. Honda: 5.235 unit
    5. Mitsubishi Motors: 5.011 unit
    6. BYD: 2.335 unit
    7. Isuzu: 2.190 unit
    8. Mitsubishi Fuso: 1.871 unit
    9. Chery: 1.593 unit
    10. Hyundai: 1.239 unit

    Retail sales

    1. Toyota: 20.185 unit
    2. Daihatsu: 11.220 unit
    3. Suzuki: 5.504 unit
    4. Honda: 5.003 unit
    5. Mitsubishi Motors: 4.815 unit
    6. BYD: 2.827 unit
    7. Mitsubishi Fuso: 1.996 unit
    8. Isuzu: 1.799 unit
    9. Chery: 1.705 unit
    10. Wuling: 1.687 unit

    (riar/dry)

  • Menderita tapi Tak Boleh PHK

    Menderita tapi Tak Boleh PHK

    Jakarta

    Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengingatkan sejumlah produsen otomotif agar tak melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK di Indonesia. Meski tujuannya baik, namun permintaan itu terdengar cukup berat untuk sejumlah pabrikan.

    Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi mengatakan, situasi pasar otomotif di Tanah Air memang kurang baik. Bahkan, produsen harus menderita karena penjualan yang tak kunjung pulih. Meski demikian, dia dan produsen tetap mengupayakan permintaan Kemenperin.

    “Kami sedang mengusahakan hal tersebut, berkali-kali Menperin mengimbau kami agar tak terjadi pemutusan hubungan kerja. Meskipun kami agak menderita dengan penjualan yang menurun ini,” ujar Yohannes Nangoi saat ditemui di kawasan BSD, Tangerang.

    Pabrik mobil di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Gaikindo telah menjalin komunikasi dengan sejumlah produsen, terutama dari Jepang. Menurutnya, mereka berusaha agar tak ada PHK di tengah situasi pasar yang tak menentu. Namun, sebagai langkah awal, pabrikan untuk sementara tak menambah karyawan kontrak.

    “Kami berusaha, yang kami lakukan adalah kami tidak menambah karyawan kontrak sementara. Kami hentikan dulu dan bertahan,” ungkapnya.

    Sebagai catatan, penjualan mobil baru selama semester I 2025 masih lesu dan mengalami penurunan dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

    Gaikindo mencatat retail atau penjualan langsung ke konsumen pada Januari-Juni 2025 berjumlah 390.467 unit, lebih sedikit 9,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun kemarin.

    Sementara wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer mengalami penyusutan 8,6 persen menjadi 374.740 unit, dari sebelumnya mencapai 410.020 unit.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (Foto: Rifkianto Nugroho)

    Diberitakan sebelumnya, Menperin Agus Gumiwang meminta tiga produsen otomotif asal Jepang, yakni Toyota, Suzuki dan Daihatsu agar tidak menaikkan harga jual kendaraan dan tidak melakukan PHK terhadap tenaga kerja di Indonesia. Hal itu disampaikan Menperin saat berada di World Expo 2025, Osaka, Jepang.

    Menperin menyampaikan keprihatinan atas potensi gejolak di sektor otomotif nasional jika terjadi lonjakan harga kendaraan atau pengurangan tenaga kerja.

    “Maka itu, saya secara khusus meminta agar tidak ada kenaikan harga mobil dan tidak ada PHK di Indonesia. Ini penting demi menjaga daya beli masyarakat dan menjaga lapangan kerja di sektor otomotif, yang merupakan salah satu penopang industri nasional,” kata Agus.

    (sfn/din)

  • Perang Harga Mobil Mulai Terjadi, Ini Kata Suzuki

    Perang Harga Mobil Mulai Terjadi, Ini Kata Suzuki

    Jakarta

    Kembang-kempis industri otomotif membuat banyak pabrikan otomotif memilih strategi untuk menerapkan harga terjangkau, bahkan pilihan menurunkan harga dengan iming-iming diskon kerap dilakukan. Semua hal tersebut yang kerap menjadi tanda perang harga telah dimulai, terpaksa dilakukan demi merangsang masyarakat untuk melakukan pembelian kendaraan, agar industri otomotif terus berjalan.

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) agen pemegang merek mobil Suzuki di Indonesia memberikan suaranya, terhadap fenomena perang harga yang tengah terjadi saat ini.

    “Kalau dari kami (Suzuki Indonesia) memang tidak akan bisa berkomentar secara banyak, apa yang dilakukan oleh teman-teman lain. Semua punya dapur masing-masing, tetapi kita apresiasi dengan banyaknya kompetisi maka konsumen semakin banyak pilihan,” ujar 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Harold Donnel baru-baru ini.

    “Itu juga yang membuat Suzuki terdorong secara internal untuk memberikan yang terbaik. Istilahnya seperti itu, itu menjadi triggering (memicu Suzuki untuk bisa melahirkan kendaraan terbaik-Red),” Harold menambahkan.

    Dalam pemberitaan detikOto sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi menegaskan, pihaknya tak bisa melakukan intervensi terharap keputusan produsen mematok harga produknya terlalu murah di Indonesia. Sebab, kata dia, ada aturan yang melarang tindakan tersebut.

    “Kami dari Gaikindo tidak pernah melakukan kontrol mengenai harga, kami menyerahkan sepenuhnya harga ke pemain otomotif nasional,” ujar Yohannes Nangoi saat ditemui di ICE BSD, Tangerang.

    Suzuki Fronx tampil dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Rabu (30/7/2025). Foto: Rifkianto Nugroho

    “Karena kami juga tahu mengenai undang-undang perlindungan konsumen yang melarang kami melakukan monopoli atau apa lah begitu. Jadi meminta (produsen) menaikkan atau menurunkan harga sama-sama nggak boleh,” tambahnya.

    Menurut Nangoi, perang harga punya dampak positif dan negatif. Sebab, di satu sisi, konsumen yang baru beli diuntungkan. Namun, di sisi lain, konsumen lain akan merasa dirugikan. Sehingga Nangoi mengatakan semua kebijakan diberikan kepada produsen, namun perlu diketahui mungkin langkang tersebut bisa menguntungkan untuk konsumen yang belum membeli, namun perlu diingat hal tersebut bisa mengecewakan untuk konsumen yang sudah melakukan pembelian.

    (lth/din)

  • Nggak Cuma Mobil Baru, Penjualan Mobil Bekas Juga Merosot

    Nggak Cuma Mobil Baru, Penjualan Mobil Bekas Juga Merosot

    Jakarta

    Penurunan penjualan rupanya tak hanya terjadi di pasar mobil baru. Pasar mobil bekas juga ikut mengalami penurunan, meski tak signifikan.

    Pasar mobil bekas tengah melemah seiring dengan pertumbuhan mobil baru yang merosot tajam. Permintaan mobil bekas di pasaran terpantau mengalami penurunan. Direktur OLXMobbi Agung Iskandar mengungkap, angka penurunan di pasar mobil bekas itu sekitar 5-10 persen jika dibandingkan semester pertama tahun 2024 mengacu pada data dari platform iklan baris di OLX.co.id.

    Sebagai perbandingan, bila merujuk pada data penjualan mobil yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, selama semester satu tahun 2025, penjualan mobil baru di dalam negeri turun 8,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Angka penurunannya mencapai sekitar 35.280 unit secara wholesales. Sementara penurunan secara retail lebih signifikan yakni sekitar 9,7 persen atau sebesar 41.986 unit.

    “Hal ini sehubungan dengan pelemahan daya beli konsumen dan pengetatan syarat persetujuan kredit,” ungkap Agung dalam surat elektronik kepada detikOto.

    Meski begitu OLXMobbi masih mencatat kenaikan dibandingkan tahun lalu. Ini berkat inovasi dan program baru yang disajikan perusahaan. Adapun di pasar mobil bekas, masih didominasi oleh model MPV. Namun SUV tak kalah menarik dan membanjiri platform jual mobil bekas di OLX. Menyoal merek, Toyota rupanya tak hanya jadi raja di pasar mobil baru, di pasar mobil bekas pun masih banyak dicari.

    “Dominasi Toyota sebagai merek terfavorit tidak tergoyahkan, baik dari sisi pencarian maupun jumlah iklan,” terang Agung.

    Posisi Toyota diikuti oleh Honda dan juga Suzuki. Kondisi ini tak jauh berbeda dengan pasar mobil baru Tanah Air. Bila mengacu pada data penjualan wholesales dan retail yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, merek-merek Jepang memang sangat mendominasi. Toyota tak pernah tergusur dari posisi puncak.

    Bedanya di posisi kedua ada Daihatsu mengekor barulah diikuti Honda, Mitsubishi, dan juga Suzuki. Menariknya merek-merek China juga sudah mulai banyak dilirik dan penjualannya ikut terkerek hingga bisa tembus 10 besar terlaris di Indonesia.

    “Perbedaan terlihat di posisi ketiga, di mana Suzuki lebih diminati pencari sementara Daihatsu lebih banyak diiklankan oleh penjual,” tutur Agung.

    (dry/din)

  • Daftar Mobil Favorit di GIIAS 2025, Ada Destinator hingga Fronx

    Daftar Mobil Favorit di GIIAS 2025, Ada Destinator hingga Fronx

    Jakarta

    Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025 telah berakhir. Pada seremoni penutupan, panitia mengumumkan daftar mobil favorit di acara tahunan tersebut. Siapa saja pemenangnya?

    Menariknya, pada GIIAS 2025, produsen asal China tak terlalu mendominasi. Mereka hanya menyumbang tiga nama melalui Chery, BYD dan GAC AION. Sementara Jepang justru menempatkan lima nama sebagai pemenang.

    Di luar dugaan juga, produsen asal Eropa menyumbang sejumlah nama di penghargaan tersebut, misalnya seperti BMW, MINI dan Mercedes-Benz. Bahkan, seluruhnya memenangkan kategori yang cukup prestisius.

    BMW X3 terpilih sebagai Favourite Passenger Car, sementara MINI 3 Door Cooper S sebagai Favourite Passenger Car Hatchback dan Mercedes-Benz EQE 350 SUV sebagai Favourite Electric Vehicle.

    Mitsubishi Destinator jadi mobil yang paling banyak di-test drive di GIIAS 2025. Foto: dok. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia

    Sedangkan dua mobil pendatang baru asal Jepang, Suzuki Fronx dan Mitsubishi Destinator masing-masing meraih satu penghargaan. Jika Fronx diganjar Favourite Passenger Car Crossover, maka Destinator menjadi mobil yang paling banyak dijajal di pameran atau Most Driven Car.

    Biar tak penasaran, berikut kami rangkum daftar mobil favorit di GIIAS 2025!

    Daftar Mobil Favorit GIIAS 2025Favourite Passenger Car SUV: BMW X3Favourite Passenger Car MPV: Hyundai Stargazer CartenzFavourite Passenger Car Crossover: Suzuki FronxFavourite Passenger Car Sedan: Ford MustangFavourite Passenger Car Hatchback: Mini 3 Door Cooper SFavourite Electric Vehicle: Mercedes-Benz EQE 350 SUVFavourite Hybrid Vehicle: Chery Tiggo Cross CSHFavourite Commercial Vehicle Truck: Isuzu Giga FVMFavourite Commercial Vehicle Bus: Tentrem Sejahtera Avante D2 Double DeckerFavourite Special Exhibit Commercial Vehicle: UD Truck New Quester GWE 350 6×4 T EscotSpecial Exhibit Car: BYD Yangwang U9Special Concept Car: Honda Super EV ConceptMost Driven Car (ICE): Mitsubishi DestinatorMost Driven Electric Vehicle: GAC Aion UT.

    (sfn/rgr)

  • LPG Oplosan Beredar Bertahun-tahun di Malang, Isi Tabung Gas 3 Kg Dipindah ke Tabung 12 Kg

    LPG Oplosan Beredar Bertahun-tahun di Malang, Isi Tabung Gas 3 Kg Dipindah ke Tabung 12 Kg

    Liputan6.com, Banten – Seorang pria berinisial MA (49), melakukan praktik pengoplosan LPG selama bertahun-tahun di wilayah Kabupaten Malang. Aksi tipu-tipu itu akhirnya terhenti usai dirinya berhasil diringkus Subdit IV Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Ditreskrimsus Polda Jatim.

    Kaur Penum Bidang Humas Polda Jatim, Kompol Gandi Darma Yudhanto mengatakan, pelaku melakukan aksi pengoplosan LPG subsidi 3 Kg ke LPG nonsubsidi 12 Kilogram (Kg) yang telah dilakukan pelaku selama setahun.

    “Kegiatan ini dilakukan tersangka setiap hari. Dia membeli tabung gas subsidi 3 kilogram dari berbagai agen di wilayah Malang, kemudian isinya dipindahkan ke tabung 12 kilogram untuk dijual kembali,” ujarnya di Mapolda Jatim, Selasa (5/8/2025).

    Tersangka diketahui melakukan praktik pengoplosan gas LPG ini menggunakan alat bantu berupa regulator khusus dan timbangan digital.

    Modusnya dengan cara menyusun tabung 3 kg di atas tabung 12 kg, lalu memindahkan isi gas dengan bantuan alat regulator dan pendingin tambahan berupa es batu.

    “Pelaku kerap membeli tabung LPG subsidi 3 Kg di beberapa agen yang ada di Malang,” ucap Kompol Gandi.

    Saat ditangkap polisi mengamankan sejumlah barang bukti, seperti 1 unit mobil Suzuki Carry yang digunakan untuk distribusi, 85 tabung LPG 3 kg dalam kondisi kosong, 40 tabung LPG 3 kg berisi, 10 tabung LPG 12 kg kosong dan 2 tabung LPG 12 kg berisi.

    “Selain itu 3 buah regulator alat pemindah gas, 1 buah timbangan digital, 3 potongan timbangan plastik, 42 segel LPG 12 kg dalam kondisi baru, dan 1 plastik berisi segel bekas,” ujar Kompol Gandi.

     

     

  • Mobil Carry Diduga Pengedar BBM Subsidi di Situbondo Tiba-tiba Terbakar
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 Agustus 2025

    Mobil Carry Diduga Pengedar BBM Subsidi di Situbondo Tiba-tiba Terbakar Surabaya 4 Agustus 2025

    Mobil Carry Diduga Pengedar BBM Subsidi di Situbondo Tiba-tiba Terbakar
    Tim Redaksi
    SITUBONDO, KOMPAS.com
    – Sebuah mobil Suzuki Carry dengan pelat nomor P 1864 D terbakar secara tiba-tiba di Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten
    Situbondo
    , Provinsi Jawa Timur, Senin (4/8/2025).
    Kapolsek Banyuglugur, AKP Teguh Santoso, mengonfirmasi kejadian tersebut dan menyebutkan bahwa mobil diduga terbakar akibat
    korsleting listrik
    yang menyebabkan ledakan dari dalam kendaraan.
    “Dugaan sementara penyebab mobil Suzuki Carry terbakar akibat korsleting listrik di dashboard mobil,” kata Teguh.
    Pengemudi mobil, Abu Yaman (47), warga Desa Jetis, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, diketahui telah mengisi bensin di SPBU Banyuglugur sebelum berhenti sejenak di sebuah warung kopi.
    Namun, secara tiba-tiba api muncul dari dalam mobil.
    Saat ini, Abu Yaman sedang dirawat di RSUD Besuki untuk menjalani perawatan intensif akibat
    luka bakar
    yang dialaminya.
    Beruntung, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa.
    Rahman (29), warga Desa Kalianget, menyatakan bahwa korban sempat berusaha memadamkan api yang membakar mobilnya, namun usahanya gagal dan justru mengakibatkan luka bakar pada tubuhnya.
    “Korban mengalami luka bakar akibat hendak mematikan api di mobil namun gagal,” ungkap Rahman.
    Rahman juga menambahkan bahwa diduga pemilik mobil adalah pengedar BBM subsidi di SPBU Kalianget.
    Menurutnya, ia sering melihat mobil Suzuki Carry tersebut parkir di daerah itu untuk mengisi bensin yang kemudian dijual kembali.
    “Sering lihat dan biasanya mengisi bensin banyak lalu dijual kembali,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • bZ4X Dirakit Lokal, Toyota Belajar Banyak dari Pengembangan Innova Listrik

    bZ4X Dirakit Lokal, Toyota Belajar Banyak dari Pengembangan Innova Listrik

    Jakarta

    Toyota untuk pertama kalinya merakit mobil listrik di Indonesia. Sebelum merakit mobil listrik bZ4X di dalam negeri itu, Toyota sudah belajar dari pengembangan Innova listrik.

    Mobil listrik Toyota bZ4X nantinya tak lagi berstatus impor Jepang. Mobil listrik perdana Toyota itu kini dirakit di Indonesia. Toyota bZ4X rakitan lokal itu sudah dipamerkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Keputusan Toyota untuk melokalkan produksi bZ4X itu bukan tanpa alasan. Raksasa otomotif asal Negeri Sakura itu sudah belajar banyak dari pengembangan Kijang Innova listrik.

    “Ini hal baru buat kami dalam melokalisasi ini (bZ4X). Kita kan kami udah punya Innova EC yang kami konversi, jadi kami sudah belajar, terutama dalam menangani baterai dan semacamnya karena utama buat kami itu safetynya,” terang Vice Presindet PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam belum lama ini di GIIAS 2025.

    Bob menjelaskan, tahapan dari lokalisasi bZ4X ini juga melalui serangkaian proses. Pertama kata dia dimulai dari lokalisasi produksi. Setelah itu akan ada proses stamping yang diikuti produksi lokalisasi.

    “Itu tahapannya dan harus disesuaikan dengan pasarnya. Kalau pasarnya berkembang baik dan diterima masyarakat tentu pendalaman akan berjalan dengan sendirinya,” sambung Bob.

    Innova EV. Foto: Agung Pambudhy

    Toyota masih menyimpan rapat prosentase penggunaan komponen lokal dalam bZ4X. Diharapkan dengan produksi lokal, harga bZ4X bisa lebih kompetitif di segmennya. Tapi sayang, informasi soal harga itu masih belum diketahui dengan pasti. Menyoal jumlah produksi kata Bob juga disesuaikan dengan permintaan pasar.

    Berbarengan dengan pengenalan bZ4x versi lokal, Toyota juga mengenalkan Urban Cruiser EV. Mobil listrik kembaran Suzuki e Vitara itu menjadi bintang utama di panggung Toyota GIIAS 2025. Akankah nasib Urban Cruiser EV akan seperti bZ4X yang dirakit lokal? Sayang Toyota masih menutup rapat informasi tersebut.

    “Nanti kita lihat lah, semua kita berharap apa yang bisa kita lokalkan akan kita lokalkan tapi tergantung demand konsumen. Karena kalau ada nilai ekonomis, ya kalau impor kan pasti proyeksi, kalau permintaan tinggi akan kita lokalkan,” pungkas Bob.

    (dry/din)