brand merek: Suzuki

  • Wow, Harta Kekayaan Bupati Pati Sudewo Tembus Rp31,5 miliar

    Wow, Harta Kekayaan Bupati Pati Sudewo Tembus Rp31,5 miliar

    Bisnis.com, JAKARTA — Berikut jumlah harta kekayaan Bupati Pati Sudewo yang tengah didemo oleh warganya, karena mau menaikkan PBB hingga 250%.

    Masyarakat Pati, Jawa Tengah menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut Bupati Pati Sudewo mengundurkan diri dari jabatannya hari ini, Rabu (13/8/2025).

    Aksi unjuk rasa itu dipicu oleh sikap arogansi Bupati Pati Sudewo terkait penyesuaian tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen pada tahun 2025. Aksi demo Pati itu berlangsung anarkis dan diduga menelan korban jiwa. Petugas kepolisian pun membubarkan aksi dengan menembakkan gas air mata.

    Berapa jumlah harta kekayaan Bupati Pati Sudewo?

    Berdasarkan data situs laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), jumlah kekayaan Bupati Pati Sudewa alias Sudewo adalah Rp31,5 miliar.

    Sudewo melaporkan hartanya itu saat awal menjabat pada 11 April 2025. Adapun, harta kekayaan Sudewo mayoritas berasal dari aset tanah dan bangunan sebesar Rp17 miliar.

    Aset itu tersebar di Pati, Surakarta, Yogyakarta, Bogor, Depok, Blora hingga Tuban. Total, aset tanah dan bangunan milik Sudewo mencapai 31 aset.

    Kemudian, aset transportasi dan mesin Sudewo toral mencapai Rp6,3 miliar. Dalam membantu mobilitasnya, dia memiliki enam mobil seperti Toyota Alphard (2024) Rp1,7 miliar, Toyota Land Cruiser (2019) Rp1,9 miliar.

    Selanjutnya, Toyota Harrier (2014) Rp400 juta, BMW X5 (2023) Rp1,9 miliar, Mitsubishi Pajero (2019) dan Toyota Innova (2013) Rp120 juta. Selain mobil, Sudewo juga memiliki dua motor Honda Beat Rp4 juta dan Suzuki TS125 Rp25 juta 

    Selain kedua aset itu, Sudewo juga memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp795 juta, surat berharga Rp5,3 miliar dan harta kas setara kas Rp1,9 miliar. Tercatat, Sudewo juga tidak memiliki utang.

    Sejak pekan lalu, Bupati Pati, Sudewo menjadi viral karena mau menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tahun 2025 hingga 250 persen. Dia mengatakan bahwa bahwa penyesuaian ini PBB di Pati bertujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah guna mendukung berbagai program pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.

    Namun, rencana Sudewo ini mendapat penolakan dari warga Pati, sebab kenaikan tersebut terlalu tinggi dan mempersulit masyarakat, apalagi di tengah maraknya badai PHK dan sulitnya mencari kerja.

  • Sederet Mobil Mewah Bupati Pati Sudewo yang Punya Harta Rp 31 Miliar

    Sederet Mobil Mewah Bupati Pati Sudewo yang Punya Harta Rp 31 Miliar

    Jakarta

    Ada deretan mobil mewah di garasi Bupati Pati Sudewo. Berikut ini isi garasi Bupati Pati Sudewo yang tercantum dalam LHKPN untuk periode 2024.

    Bupati Pati Sudewo diketahui memiliki harta kekayaan sebesar Rp 31.519.711.746. Harta kekayaan itu dilaporkan Sudewo untuk jabatan sebagai Bupati pada 11 April 2025 pada awal masa menjabat. Dalam LHKPN tersebut, Sudewo diketahui memiliki sejumlah aset mulai dari tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, harta bergerak lainnya, surat berharga, serta kas dan setara kas.

    Aset paling besar berupa tanah dan bangunan. Nilainya mencapai Rp 17.030.885.000 (Rp 17 miliaran) dan terdiri dari 31 tanah dan bangunan yang tersebar di Surakarta, Pati, Yogyakarta, Bogor, Wonogiri, Pacitan, hingga Depok. Aset terbesar kedua berupa alat transportasi dan mesin yang berisikan enam mobil dan dua motor. Khusus roda empat, ada sejumlah mobil mewah yang dilaporkan sebagai aset milik Sudewo. Misalnya ada Toyota Harrier, BMW X5, Pajero Sport, Toyota Alphard, dan juga Toyota Land Cruiser.

    Isi Garasi Bupati Pati Sudewo

    Nilainya pun cukup fantastis yakni mencapai Rp 6.336.050.000 (Rp 6 miliaran). Keseluruhannya berstatus hasil sendiri. Rincian kendaraannya sebagai berikut:

    1. Mobil Toyota Innova tahun 2013, hasil sendiri senilai Rp 120 juta
    2. Mobil Toyota Harrier tahun 2014, hasil sendiri senilai Rp 400 juta
    3. Motor Honda BeAT tahun 2017, hasil sendiri senilai Rp 4 juta
    4. Motor Suzuki TS125 tahun 2004, hasil sendiri senilai Rp 25 juta
    5. Mobil Mitsubishi Pajero Sport tahun 2019, hasil sendiri senilai Rp 287,05 juta
    6. Mobil BMW X5 tahun 2023, hasil sendiri senilai Rp 1,9 miliar
    7. Mobil Toyota Alphard tahun 2024, hasil sendiri senilai Rp 1,7 miliar
    8. Mobil Toyota Land Cruiser tahun 2019, hasil sendiri senilai Rp 1,9 miliar

    Aset terbesar ketiga berupa surat berharga yang punya nilai Rp 5.397.500.000 (5 miliaran). Kemudian ada kas dan setara kas yang nilainya Rp 1.960.276.746 serta harta bergerak lainnya Rp 795 juta.

    Di luar harta kekayaan, nama Sudewo memang tengah menjadi sorotan. Dikutip detikJateng, gelombang protes besar-besaran tengah terjadi di Kabupaten Pati buntut dari kebijakan Sudewo yang dinilai kontroversial. Kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen menjadi pemicu utama ketegangan.

    Selain itu, sejumlah kebijakan lain seperti pemutusan hubungan kerja massal tenaga honorer RSUD dan regrouping sekolah semakin memperkeruh suasana. Berbagai kelompok masyarakat pun bersatu untuk menyuarakan penolakan dan menuntut perubahan.

    Simak Video ‘Demo Akbar Pati, Massa Coba Masuk ke Kantor Bupati’:

    (dry/rgr)

  • Mobil SUV Toyota Dapat Penyegaran, Harganya Rp 140 Jutaan

    Mobil SUV Toyota Dapat Penyegaran, Harganya Rp 140 Jutaan

    Jakarta

    Toyota Kirloskar Motor (TKM) meluncurkan Toyota Urban Cruiser Taisor versi lebih canggih dan ‘segar’. Kendaraan yang berstatus sebagai kembaran Suzuki Fronx itu mendapat sentuhan warna baru dan enam airbags atau kantung udara.

    Warna Bluish Black yang melekat di tubuh Urban Cruiser Taisor bukan sekadar hitam biasa. Ada sentuhan kebiruan yang bikin mobil kelihatan elegan tapi tetap sporty. Namun, opsi tersebut tak ada di semua tipe, melainkan hanya eksklusif di varian tertentu.

    Menariknya, urusan safety tak main-main. Semua tipe Taisor mulai dari E, S, S+, G, sampai V, sudah dibekali enam kantung udara, yakni dual front, side dan curtain airbag. Sehingga, tak perlu lagi bayar ekstra untuk paket keamanan tambahan.

    Toyota Urban Cruiser Taisor meluncur di India. Foto: Doc. Toyota Kirloskar Motor / Gaadiwaadi.

    Mesin? Masih sama seperti model sebelumnya. Ada dua pilihan: 1.2L K-Series yang terkenal irit dan 1.0L turbo petrol yang lebih bertenaga. Konsumsi BBM-nya diklaim tembus 22,79 km per liter!

    Transmisi juga tak berubah, tetap manual 5-speed, AMT 5-speed, dan otomatis 6-speed. Tinggal pilih mau yang hemat, praktis atau yang nyaman untuk nyetir santai.

    Secara tampilan, Taisor punya desain yang cukup familiar dengan konsumen di Indonesia. Lampu depannya LED tajam, DRL ganda, dan grille trapezoidal dengan aksen krom bikin tampilannya modern.

    Masuk ke kabin, nuansa dual-tone langsung terasa. Kursi belakang bisa dilipat 60:40, ada AC belakang, head unit layar sentuh dengan Android Auto & Apple CarPlay nirkabel. Fitur lain seperti cruise control, paddle shifter (AT), wireless charging, sampai Toyota i-Connect juga terpasang di kendaraan.

    Interior Toyota Urban Cruiser Taisor. Foto: Doc. Toyota Bharat

    Soal keamanan aktif, masih lengkap. Ada Vehicle Stability Control, Hill Hold Assist, sampai ISOFIX buat kursi anak. Jadi nggak cuma nyaman, tapi juga pede dibawa ke mana-mana.

    Meski dapat tambahan fitur dan penyegaran warna, Toyota Urban Cruiser Taisor masih dibanderol cukup terjangkau di India, yakni mulai dari 770.000 rupee atau sekira Rp 140 jutaan. Nominal tersebut sudah termasuk garansi tiga tahun atau 100 ribu km!

    (sfn/rgr)

  • Mobil Listrik ‘Murah’ Lahir, Suzuki Santai dan Bilang Begini

    Mobil Listrik ‘Murah’ Lahir, Suzuki Santai dan Bilang Begini

    Jakarta

    Mobil listrik murah diprediksi akan semakin banyak pilihannya di masa mendatang, dan hal ini sudah diawali lahirnya BYD Atto 1 dengan harga mulai Rp 195 juta. Melihat hal tersebut, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku agen pemegang merek Suzuki di Indonesia menanggapinya dengan santai.

    Seperti yang disampaikan 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Harold Donnel beberapa waktu lalu.

    Pria murah senyum ini menilai, hadirnya mobil listrik murah menjadi sinyal positif bagi industri otomotif. Menurutnya, mobil listrik murah tidak akan mengganggu laju mobil ramah lingkungan hybrid di Tanah Air.

    “Kalau dari sudut pandang Suzuki bahwa awareness konsumen terhadap mobil-mobil ramah lingkungan, ini terlepas dia listrik atau hybrid, itu semakin meningkat. Itu menjadi alasan kenapa penjualan mobil hybrid kami (Suzuki) semakin meningkat dari tahun ke tahun, 52 persen kontribusi hybrid kami (penjualan Suzuki),” ucap Harold.

    Harold kembali menilai, banyaknya pilihan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia saat ini ikut membantu penjualan kendaraan ramah lingkungan Suzuki.

    “Jadi kalau menurut kami adalah semakin banyak kompetitor memberikan edukasi soal kendaraan ramah lingkungan, kita juga jadi ikut terbantu karena setidaknya kita juga punya benang merah yang sama,” ujar Harold.

    Suzuki memastikan bakal menjual mobil listrik pertamanya di Indonesia awal tahun depan. Mobil listrik itu adalah Suzuki e Vitara. Sebelum resmi dijual di Indonesia, Suzuki membawa e Vitara ke pameran otomotif Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Rabu (23/7/2025). Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

    “Tidak hanya melulu mobil listrik atau hybrid, tetapi bahasa utamanya adalah ramah lingkungan. Jadi menurut kami tidak, sampai dengan sekarang (mobil listrik murah akan mengganggu penjualan mobil hybrid),” Harold menambahkan.

    Bicara soal mobil listrik, Suzuki memastikan akan memperkenalkannya pada 2026. Mobil listrik pertama Suzuki di Indonesia akan ditawarkan dalam bentuk Suzuki e Vitara. Soal spesifikasi atau kelebihan yang ditawarkan, di luar negeri sana Suzuki e Vitara ditawarkan dalam 3 trim atau 3 varian.

    Pertama adalah e Vitara dengan baterai 49 kWh 2WD. Lalu ada e Vitara dengan baterai 61 kWh 2WD dan 61 kWh 4WD. Khusus varian 2WD, motornya menggerakkan roda depan. Sedangkan yang 4WD menggerakkan semua roda dengan teknologi 4WD elektrik “ALLGRIP-e”.

    ALLGRIP-e adalah sistem 4WD elektrik yang ditawarkan akan memanfaatkan keahlian Suzuki dalam teknologi penggerak empat roda, yang dilengkapi dua eAxle independen di bagian depan dan belakang. Sistem ini tidak hanya memberikan kinerja yang bertenaga tetapi juga memungkinkan kontrol yang presisi dengan respons yang sangat baik.

    Selain itu, sistem ini mencakup mode Trail yang memungkinkan keluar dengan mulus dari medan kasar dengan menerapkan rem pada ban yang berputar dan mendistribusikan torsi penggerak ke ban yang berlawanan (fungsi LSD).

    Suzuki e Vitara dengan baterai 49 kWh 2WD memiliki total tenaga hingga 106 kW dengan torsi maksimal 189 Nm. Lalu untuk e Vitara 61 kWh 2WD tenaga maksimalnya mencapai 128 kW dengan torsi maksimal 189 Nm. Sedangkan versi 4WD menghasilkan total tenaga hingga 135 kW dengan torsi maksimal 300 Nm.

    (lth/rgr)

  • Penjualan Mobil Mendadak Naik Tipis, Merek Ini Masih Juara 1

    Penjualan Mobil Mendadak Naik Tipis, Merek Ini Masih Juara 1

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penjualan mobil sepanjang Juli 2025 mengalami kenaikan tipis secara bulanan. Namun secara tahunan masih mengalami tekanan.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan dari pabrikan ke diler (wholesales) pada bulan Juli 2025 sebanyak 60.552 unit atau turun tajam  18,4% dibandingkan Juli 2024 yang tercatat sebanyak 74.230 unit. Namun secara bulanan, penjualan pada Juli 2025 sedikit naik sebesar 4,8% dibandingkan Juni 2025 yang sebanyak 57.799 unit.

    Toyota menjadi mobil paling banyak dipesan sebanyak 18.905 unit, disusul Daihatsu yang terjual 10.451 unit, Suzuki terjual 6.010 unit, Honda terjual 5.235 unit serta Mitsubishi melengkapi big 5 dengan terjual 5.011 unit.

    Bukan hanya wholesales, penjualan ritel (diler ke konsumen) bulan lalu juga jeblok yakni hanya sebanyak 62.770 unit, turun jauh dibandingkan Juli 2024 (YoY) yang terjual sebanyak 75.588 unit, artinya penjualan mobil jeblok 17%.

    Namun secara month to month penjualan ritel memang ada kenaikan sedikit, yakni sebesar 1,8% dibanding Juni yang tercatat sebanyak 61.687 unit.

    Toyota tetap menempati posisi pertama dengan penjualan20.185 unit, disusul Daihatsu yang terjual 11.220 unit, Suzuki terjual 5.504 unit, lalu Honda di posisi keempat dengan penjualan 5.003 unit dan Mitsubishi terjual 4.815 unit.

    Foto: Bisnis penjualan mobil bekas di WTC Mangga Dua. CNBC Indonesia/Chandra Dwi
    Bisnis penjualan mobil bekas di WTC Mangga Dua. CNBC Indonesia/Chandra Dwi

    Wholesales Juli 2025:

    Toyota 18.905 unit
    Daihatsu 10.451 unit
    Suzuki 6.010 unit
    Honda 5.235 unit
    Mitsubishi 5.011 unit
    BYD 2.335 unit
    Isuzu 2.190 unit
    Mitsubishi Fuso 1.871 unit
    Chery 1.593 unit
    Hino 1.464 unit.

    Penjualan Retail Juli 2025:

    Toyota 20.185 unit
    Daihatsu 11.220 unit
    Suzuki 5.504 unit
    Honda 5.003 unit
    Mitsubishi 4.815 unit
    BYD 2.827 unit
    Mitsubishi Fuso 1.996 unit
    Isuzu 1.799 unit
    Chery 1.705 unit
    Wuling 1.687 unit.

    (fys/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Suzuki Geser Honda dan Mitsubishi

    Suzuki Geser Honda dan Mitsubishi

    Jakarta

    Bulan lalu, Suzuki menggeser Honda dan Mitsubishi di daftar merek mobil terlaris di Indonesia. Ini dia 10 merek mobil terlaris di bulan Juli 2025.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada bulan Juli 2025 mulai bangkit. Bulan lalu, sebanyak 60.552 unit kendaraan dikirim dari pabrikan ke dealer (wholesales) dan sebanyak 62.770 unit dikirim dari dealer ke konsumen (retailsales).

    Penjualan wholesales kendaraan bulan Juli 2025 naik 4,8 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 57.799 unit. Begitu juga dengan retailsales yang naik 1,8 persen dari bulan sebelumnya yang sebanyak 61.687 unit.

    Soal merek mobil terlaris, Toyota belum terkalahkan. Raksasa otomotif asal Jepang itu mencatatkan penjualan wholesales sebanyak 18.905 unit pada Juli 2025. Sedangkan retailsales atau penjualan dari dealer ke konsumen lebih banyak lagi, mencapai 20.185 unit.

    Daihatsu masih setia menjadi merek terlaris kedua setelah Toyota. Selama sebulan di Juli, Daihatsu melepas 10.451 unit mobilnya ke dealer dan mengirim 11.220 unit ke konsumen.

    Yang menarik, kali ini Suzuki berhasil menggeser Honda dan Mitsubishi di daftar merek mobil terlaris Juli 2025. Bulan lalu, Suzuki mencatatkan penjualan lebih banyak ketimbang Honda dan Mitsubishi. Kehadiran Suzuki Fronx berhasil mendongkrak posisi Suzuki ke urutan ketiga di bawah Toyota dan Daihatsu.

    Pada Juli 2025 lalu, Suzuki tercatat mengirimkan mobil baru sebanyak 6.010 unit ke dealer (wholesales). Sedangkan pengiriman ke konsumen atau retailsales sebanyak 5.504 unit. Pencapaian penjualan Suzuki itu lebih banyak daripada Honda yang mencatatkan wholesales sebanyak 5.235 unit dan retailsales 5.003 unit. Begitu juga dengan Mitsubishi yang mencatatkan wholesales sebanyak 5.011 unit dan retailsales sebanyak 4.815 unit.

    Berikut 10 merek otomotif terlaris Juli 2025:

    Wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer)

    Toyota: 18.905 unitDaihatsu 10.451 unitSuzuki: 6.010 unitHonda: 5.235 unitMitsubishi Motors: 5.011 unitBYD: 2.335 unitIsuzu: 2.190 unitMitsubishi Fuso: 1.871 unitChery: 1.593 unitHino: 1.464 unit.

    Retail sales (penjualan dari dealer ke konsumen)

    Toyota: 20.185 unitDaihatsu 11.220 unitSuzuki: 5.504 unitHonda: 5.003 unitMitsubishi Motors: 4.815 unitBYD: 2.827 unitMitsubishi Fuso: 1.996 unitIsuzu: 1.799 unitChery: 1.705 unitWuling: 1.687 unit.

    (rgr/din)

  • Suzuki Grand Vitara Phantom Blaq Edition Meluncur, Apa yang Beda?

    Suzuki Grand Vitara Phantom Blaq Edition Meluncur, Apa yang Beda?

    Jakarta

    Suzuki Grand Vitara Phantom Blaq Edition resmi diperkenalkan di India. Model spesial ini meluncur sebagai perayaan Maruti Suzuki India Limited (MSIL) terhadap dealer NEXA (New Exclusive Automotive Experience) yang genap berusia 10 tahun. Lantas apa saja yang membedakan Suzuki Grand Vitara Phantom Blaq Edition?

    Mengutip laman Maruti Suzuki, Suzuki Grand Vitara Phantom Blaq Edition tampil menonjol, berkat balutan warna eksklusif Matte Black yang memberi kesan mewah, sekaligus elegan.

    Suzuki Grand Vitara Phantom Blaq Edition hadir untuk konsumen yang mengutamakan gaya dan kecanggihan. Model edisi khusus ini tersedia hanya pada varian Strong Hybrid Alpha+.

    Interiornya tetap mengusung nuansa serba hitam seperti versi standar, namun dengan sentuhan berbeda, melalui jok kulit sintetis perforasi dan aksen warna emas sampanye yang mempertegas kemewahan.

    “Saat kami merayakan satu dekade NEXA, Grand Vitara Phantom Blaq Edition mencerminkan komitmen berkelanjutan kami untuk menginspirasi pelanggan melalui inovasi yang dirancang khusus. Edisi terbatas ini menghadirkan esensi kemewahan, menawarkan SUV yang tidak hanya memiliki performa luar biasa, tetapi juga selaras dengan gaya hidup elegan para pembeli yang berkelas,” bilang Senior Executive Officer Marketing & Sales MSIL Partho Banerjee.

    Banerjee menambahkan, sejak debutnya, Grand Vitara telah mendapatkan respons luar biasa dengan penjualan mencapai 300.000 unit hanya dalam 32 bulan. Kesuksesan ini diklaim didorong oleh ragam pilihan mesin yang ditawarkan, mulai dari Strong Hybrid, ALLGRIP Select, hingga S-CNG, yang mampu memenuhi kebutuhan beragam pelanggan.

    Soal fitur, Grand Vitara Phantom Blaq Edition dibekali panoramic sunroof, kursi depan berventilasi, hingga sistem hiburan SmartPlay Pro+ berukuran 9 inci dengan dukungan Android Auto dan Apple CarPlay nirkabel. Juga ada sistem audio premium Clarion, kamera 360 derajat, Head-Up Display (HUD), wireless charging dock, serta Suzuki Connect.

    Dari sisi safety, SUV ini sudah dibekali NEXA Safety Shield yang mencakup 6 airbag, Electronic Stability Program (ESP), ABS dengan EBD, lalu Hill Hold Control, sensor parkir mundur, serta sabuk pengaman tiga titik dengan fitur pengingat.

    (lua/din)

  • 7 Bulan Tembus 20.000 Unit!

    7 Bulan Tembus 20.000 Unit!

    Jakarta

    BYD jadi pabrikan yang paling banyak mengimpor mobilnya ke Indonesia. Tercatat dalam tujuh bulan, sudah ada 20.000-an mobil BYD yang diimpor ke Tanah Air.

    BYD belum memproduksi mobil di Indonesia. Seluruh mobil yang dijual Tanah Air itu masih berstatus impor dan seluruhnya didatangkan langsung dari China. Tidak heran kalau angka impor yang ditorehkan BYD paling besar ketimbang pabrikan lainnya. Dalam data impor yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari hingga Juli 2025, ada 20.795 unit mobil BYD yang diimpor. Pada Juli 2025, angka impornya paling tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya yaitu mencapai 7.235 unit.

    Padahal kalau dilihat dari modelnya hanya ada enam yaitu Seal, Sealion 7, Atto 3, M6, Dolphin, dan E6. Sementara model anyar Atto 1 belum hitungan karena baru dirilis pada Agustus 2025. Dari keenam model BYD itu, yang paling banyak diimpor adalah M6. Jumlahnya mencapai 4.178 unit. Kedua terbanyak adalah Sealion 7 yang diimpor sebesar 2.381 unit.

    BYD memang tengah mengebut produksi mobil di pabrik yang dibangun di kawasan Subang. Rencananya pabrik tersebut bakal beroperasi pada awal tahun 2026. Pabrik BYD di Subang itu terletak di lokasi yang cukup strategis yakni dekat dengan Pelabuhan Patimban.

    Bila sudah ngebul, mobil yang dijual BYD di Indonesia itu adalah buatan Subang. Soal modelnya belum diungkap, namun Head of PR and Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan pernah menjelaskan bahwa mobil yang boleh diimpor ke Indonesia itu adalah kendaraan yang akan diproduksi di dalam negeri.

    Saat ini bila dihitung dengan Denza, ada tujuh mobil BYD yang sudah dijual di dalam negeri yaitu M6, Atto 3, Atto 1, Dolphin, Seal, Sealion 7, dan Denza D9. Besar kemungkinan model-model tersebut akan ada versi lokalnya.

    Adapun setelah BYD, pabrikan yang paling banyak mengimpor mobil adalah Toyota. Dalam tujuh bulan tahun 2025, Toyota sudah mengimpor 18.673 unit mobil dengan model beragam antara lain Vios, Corolla Altis, Camry, GR 86, Alphard, Vellfire, Hilux, hingga Hilux Rangga. Toyota juga tercatat mengimpor mobil-mobil Lexus yang jumlahnya mencapai 1.396 unit pada periode yang sama.

    Pabrikan Paling Banyak Impor Mobil ke Indonesia

    Selanjutnya impor mobil paling banyak ke Indonesia dilakukan oleh Mitsubishi Motors. Total selama tujuh bulan, pabrikan berlogo tiga berlian itu mengimpor 8.525 unit mobil ke Indonesia. Lebih lengkapnya, berikut 10 pabrikan yang paling banyak impor mobil ke Indonesia periode Januari-Juli 2025:

    1. BYD: 20.795 unit
    2. Toyota: 18.673 unit
    3. Mitsubishi Motors: 8.525 unit
    4. Denza: 7.892 unit
    5. Suzuki: 5.543 unit
    6. AION: 3.126 unit
    7. Geely: 1.800 unit
    8. Mazda: 1.677 unit
    9. Hyundai: 1.564 unit
    10. Lexus: 1.396 unit

    (dry/din)

  • Suzuki Belum Berencana Jual Carry Listrik di Indonesia, Apa Alasannya?

    Suzuki Belum Berencana Jual Carry Listrik di Indonesia, Apa Alasannya?

    Jakarta

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) belum berencana meluncurkan Suzuki Carry listrik atau hybrid di Indonesia. Sebab, menurut mereka, kendaraan komersial banyak dipakai di medan-medan berat. Sehingga, kurang ideal jika ‘disetrum’.

    Presiden Direktur PT SIS, Minoru Amano mengaku, pihaknya punya keinginan mengembangkan dan menjual Suzuki Carry listrik di Indonesia. Namun, dia ragu, apakah kendaraan tersebut dibutuhkan konsumen di dalam negeri?

    Pasar mobil komersial, kata Amano, masih terpusat di kawasan-kawasan tertentu yang jauh dari pusat kota. Sehingga, untuk saat ini, kendaraan tersebut masih lebih ideal menggunakan mesin bensin.

    “Itu jadi satu alternatif yang sebenarnya kita mau juga, cuma kondisinya baterai itu memberikan kontribusi berat ke total bobot kendaraan sendiri. Saya kurang confidence apakah itu menjadi solusi bagi pengguna Suzuki Carry,” ujar Minoru Amano.

    “Kalau kita bicara mobil komersial, yang penting itu jarak tempuhnya. Kondisinya paling banyak mobil-mobil komersial itu digunakan di Kalimantan, Maluku dan lain-lain,” tambahnya.

    Presdir Suzuki Minoru Amano. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Bukan hanya listrik, pihaknya juga belum berencana menjual Carry hybrid. Meski demikian, pihaknya tak menutup peluang menghadirkan kendaraan tersebut di masa depan.

    Meski saat ini sudah banyak pabrikan Jepang yang mengembangkan mobil komersial listrik, seperti Mitsubishi Fuso dan Daihatsu, namun Amano tak mau sekadar ikut-ikutan. Menurutnya, semua keputusan harus melalui pertimbangan matang.

    “Kalau kami melihat, apa yang dilakukan kompetitor mungkin kalau implementasinya di kota besar, itu ide yang menarik,” tuturnya.

    “Tapi kami harus memikirkan, apakah itu kalau diaplikasikan ke seluruh Indonesia, bermanfaat atau tidak. Di kota-kota besar aja bolehlah,” kata Amano menambahkan.

    Sebagai catatan, Suzuki Carry masih menjadi salah satu mobil komersial ringan terlaris di Indonesia. Kendaraan yang identik dengan warna putih itu dibanderol mulai dari Rp 170 jutaan dengan status on the road Jakarta.

    (sfn/dry)

  • 20 Mobil Terlaris di Indonesia Juli 2025

    20 Mobil Terlaris di Indonesia Juli 2025

    Jakarta

    Kijang Innova masih jadi raja di Indonesia. Innova masih jadi mobil yang paling banyak diburu orang Indonesia periode Juli 2025.

    Penjualan mobil di Indonesia periode Juli 2025 naik tipis dibandingkan Juni. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), secara wholesales (distribusi pabrik ke dealer) per Juli 2025, distribusi tercatat mencapai 60.552 unit, atau naik 4,8 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara penjualan retail naik tipis sekitar 1,8 persen dari 61.887 unit menjadi 62.770 unit.

    Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto mengatakan pertumbuhan ini salah satu faktornya karena ditopang dari pameran GIIAS 2025. Namun dia menegaskan angka persis kontribusi pameran itu sendiri baru terlihat pada bulan berikutnya.

    “Ya antara lain (pertumbuhan penjualan Juli karena pameran GIIAS), tapi kan pameran baru berakhir tanggal 3 Agustus. Jadi hasil pameran kayaknya belum kelihatan di angka-angka Juli ya,” kata Jongkie kepada detikOto belum lama ini.

    Menyoal mobil terlaris, kontributor besar masih dipegang raja MPV Kijang Innova. Distribusi Innova yang disumbang dua model, yakni Reborn dan Zenix, tercatat sebanyak 4.311 unit. Persis di bawah Innova, ada Toyota Avanza yang mencatatkan distribusi sebanyak 3.348 unit.

    Selanjutnya di posisi ketiga ada Daihatsu Gran Max pikap. Distribusi mobil komersial ini mencapai 3.175 unit selama bulan ketujuh tahun 2025. Daihatsu Sigra menjadi mobil terlaris keempat dengan torehan distribusi sebanyak 2.951 unit. Menutup posisi lima besar ada Toyota Calya yang mencatatkan distribusi sebanyak 2.525 unit. Untuk tahu lebih lengkapnya, berikut ini 20 mobil terlaris Juli 2025.

    Mobil Terlaris di Indonesia Juli 2025

    1. Toyota Kijang Innova (Zenix dan Reborn): 4.311 unit
    2. Toyota Avanza: 3.348 unit
    3. Daihatsu Gran Max Pikap: 3.175 unit
    4. Daihatsu Sigra: 2.951 unit
    5. Toyota Calya: 2.525 unit
    6. Suzuki Carry pikap: 2.400 unit
    7. Toyota Rush: 2.400 unit
    8. Honda Brio (Satya dan RS): 2.267 unit
    9. Suzuki Fronx: 2.197 unit
    10. Mitsubishi Xpander (termasuk Xpander Cross): 1.999 unit
    11. Honda HR-V: 1.949 unit
    12. BYD M6: 1.442 unit
    13. Daihatsu Gran Max Blind Van and minibus: 1.416 unit
    14. Daihatsu Terios: 1.375 unit
    15. Toyota Hilux: 1.237 unit
    16. Toyota Fortuner: 1.110 unit
    17. Toyota Agya: 1.057 unit
    18. Isuzu Traga: 947 unit
    19. BYD Sealion 7: 939 unit
    20. Mitsubishi L300 pikap: 877 unit

    (dry/rgr)