brand merek: Suzuki

  • Kendaraan ‘Hijau’ Tak Cuma EV, Gas dari Kotoran Ternak Bisa Jadi Bahan Bakar

    Kendaraan ‘Hijau’ Tak Cuma EV, Gas dari Kotoran Ternak Bisa Jadi Bahan Bakar

    Hamamatsu

    Pabrikan otomotif berlomba-lomba menghadirkan teknologi kendaraan ramah lingkungan untuk mencapai netralitas karbon. Namun, untuk mencapai lingkungan yang lebih bersih, teknologi mobil bukan cuma soal mobil listrik. Ada juga teknologi lain yang bisa dimanfaatkan.

    Salah satu pabrikan Jepang, Suzuki, menilai untuk mencapai netralitas karbon tak cukup dengan hanya menghadirkan mobil listrik. Teknologi lain yang bisa membantu mencapai netralitas karbon juga dibutuhkan. Makanya, Suzuki menerapkan langkah multi-pathway untuk menuju netralitas karbon dengan menghadirkan berbagai teknologi kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

    “Jika berbicara tentang netralitas karbon, targetnya bukan menambah jumlah mobil listrik berbasis baterai, tapi cara untuk mengurangi gas rumah kaca. Seberapa banyak Anda dapat mengurangi gas rumah kaca, itulah tujuan netralitas karbon,” kata Masafumi Harano, Executive General Manager Asia, Latin America and Oceania Automobile Dept. Global Automobile Marketing Suzuki Motor Corporation (SMC), saat ditemui di kantor pusat SMC di Hamamatsu, Jepang, baru-baru ini.

    Suzuki Victoris CBG Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Untuk itu, Suzuki menghadirkan berbagai teknologi kendaraan ramah lingkungan. Tak cuma dengan mobil listrik seperti e Vitara, Suzuki juga menghadirkan teknologi kendaraan dengan bahan bakar alternatif. Salah satunya mobil dengan bahan bakar CBG atau compressed biomethane gas (gas biometana terkompresi).

    “Kami punya satu lagi, yaitu (kendaraan berbahan bakar) biometana. Itu juga potensial. Dari sudut pandang (netralitas karbon untuk mengurangi gas rumah kaca) itu, (kendaraan berbahan bakar) biometana lebih masuk akal,” kata Harano.

    Bahkan, Harano menyebut kendaraan dengan bahan bakar CBG 28 kali lebih efektif untuk mencapai netralitas karbon.

    Untuk diketahui, CBG merupakan gas biometana yang didapat dari pembusukan bahan organik. Jenis bahan bakar ini dianggap lebih ramah lingkungan karena terbarukan dan dapat diproduksi dalam waktu relatif singkat.

    Suzuki Victoris CBG Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Dikutip dari media lokal India, Hindustan Times, Suzuki telah melakukan kerja sama dengan National Dairy Development Board (NDDB) di India untuk membangun pabrik biogas. Dari target 9 pabrik biogas sampai 2027, empat di antaranya sudah muncul di Gujarat. Inisiatif ini berfokus pada pengelolaan limbah pabrik susu berkelanjutan.

    Setiap pabrik biogas akan mengubah kotoran ternak dan residu organik menjadi biogas terkompresi. Gas tersebut akan digunakan untuk menggerakkan kendaraan, atau untuk pembangkit listrik. Ampasnya akan kembali ke tanah sebagai pupuk organik.

    Suzuki memamerkan mobil Suzuki Victoris dengan bahan bakar CBG di Japan Mobility Show (JMS) 2025. Tangki bahan bakar gas pada Suzuki Victoris CBG ini diletakkan di bawah lantai, bukan di kompartemen bagasi sehingga kapasitas bagasinya tetap utuh.

    Dipamerkannya Victoris CBG ini menjadi bukti bahwa untuk mencapai netralitas karbon tak hanya menghadirkan mobil listrik, tapi berbagai teknologi yang dapat membantu mencapai target itu.

    (rgr/dry)

  • Suzuki Boyong Model Andalan hingga Hadirkan Program Menarik di Ajang GIIAS Makassar

    Suzuki Boyong Model Andalan hingga Hadirkan Program Menarik di Ajang GIIAS Makassar

    JAKARTA – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) turut ambil bagian pada ajang GIIAS The Series yang kali ini hadir di Makassar, mulai tanggal 5-9 November 2025 di Summarecon Mutiara Makassar Convention Center.

    Selain memamerkan inovasi, Suzuki juga membawa tiga lini produk paling relevan untuk pasar yang dikenal dinamis ini. Ditambah menawarkan program penjualan terbaik jelang penghujung tahun.

    Head of Sales 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Rendy Anggadiputra, menjelaskan kehadiran Suzuki di ibukota Sulawesi Selatan ini, karena konsumen memiliki selera yang tinggi dan menghargai kendaraan yang fungsional sekaligus stylish.

    “Melalui GIIAS terakhir tahun ini, kami memberikan kesempatan terbaik bagi masyarakat untuk merasakan langsung produk unggulan teknologi yang lebih ramah lingkungan adalah bentuk investasi jangka panjang kami di pasar Sulawesi,” kata Rendy, dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu, 5 November.

    Suzuki menyoroti performa impresif model hybrid di wilayah ini. Selama periode Januari hingga September 2025, model hybrid berkontribusi sebesar 65 persen dari total penjualan kendaraan penumpang Suzuki di Sulawesi Selatan. Lebih spesifik, Suzuki Fronx SUV Coupe berhasil menduduki peringkat penjualan tertinggi untuk kendaraan penumpang, menandakan apresiasi konsumen Makassar terhadap desain dan teknologi terbaru.

    Secara membanggakan, tercatat bahwa lebih dari 80 persen dari total kendaraan hybrid yang terjual di wilayah tersebut merupakan hasil produksi dalam negeri, model-model yang juga menjadi andalan ekspor Suzuki ke berbagai benua, termasuk Asia, Amerika Selatan, hingga Oceania.

    Suzuki juga menghadirkan berbagai program menarik selama pameran berlangsung. Misalnya, calon konsumen yang memilih Suzuki Fronx, New XL7, S-Presso, atau All New Ertiga Hybrid berhak mendapatkan voucher belanja senilai Rp1 juta, khusus untuk Fronx dan New XL7, keuntungan semakin lengkap dengan tambahan hadiah tumbler eksklusif dari Suzuki.

    Sementara, Konsumen pembeli Grand Vitara mendapatkan nilai benefit meningkat menjadi Rp2 juta. Demikian pula untuk pembeli New Carry, semakin untung karena akan memperoleh hadiah uang elektronik sejumlah Rp500 ribu. Tentunya program ini bisa dikombinasikan dengan program penjualan regular.

    Selain itu, pengunjung akan menemui booth bernuansa futuristik-ramah lingkungan sekaligus dilengkapi line-up unggulannya mulai dari Suzuki Fronx, New XL7 Hybrid, hingga SUV ikonik Jimny 5-door Pengunjung GIIAS Makassar juga bisa merasakan pengalaman interaktif dengan mencoba unit Suzuki Fronx, New XL7 Hybrid, dan 1 unit Jimny 5-door di area test drive yang tersedia.

    “Kami menganggap semua pelanggan wajib mendapatkan layanan yang sama baiknya dalam setiap penyelenggaraan GIIAS the Series. Oleh karena itu, calon konsumen Makassar tahun ini juga akan mendapatkan keuntungan serta pengalaman serupa layaknya GIIAS sebelumnya di Surabaya, Semarang maupun Bandung. Memperkuat strategi tersebut, jaringan hingga tim Suzuki tetap melayani pelanggan sebaik mungkin demi kepuasan dan kepercayaan konsumen,” tutup Rendy.

  • Pakai Mesin V-Twin 650 cc, Siap Diajak Terabasan

    Pakai Mesin V-Twin 650 cc, Siap Diajak Terabasan

    Jakarta

    Suzuki Motor Corporation (SMC) meluncurkan motor crossover terbaru Suzuki SV-7GX di pameran sepeda motor internasional EICMA 2025 di Milan, Italia. Motor petualang ini akan dijual di pasar Amerika Utara dan Eropa mulai tahun depan.

    Suzuki SV-7GX mewarisi konsep dan desain agresif dari model kelas atas, GSX-S1000GX. Motor ini merupakan model crossover yang memadukan sportyness model jalanan dengan kenyamanan model petualangan.

    Suzuki SV-7GX menggendong mesin 645 cc Liquid-Cooled 4 Cycle V-Twin DOHC. Mesin dihubungkan dengan transmisi 6 percepatan.

    Suzuki SV-7GX Foto: Dok. Suzuki

    “Dengan mengadopsi mesin V-twin yang sangat diakui dari seri SV650, itu mengamankan kinerja berkendara yang gesit sambil juga mengejar kenyamanan tur dengan posisi berkendara tegak, peralatan standar seperti box belakang, kaca depan yang dapat disesuaikan, dan cover setang,” sebut Suzuki.

    Suzuki SV-7GX Foto: Dok. Suzuki

    Moge petualang ini juga dilengkapi dengan Suzuki Drive Mode Selector (SDMS). Sistem itu memungkinkan penyesuaian karakteristik output mesin sesuai dengan kondisi jalan dan tingkat keterampilan pengendara; kontrol traksi yang mendeteksi selip roda dan mengontrol output mesin; dan sistem quick shifting dua arah. Semanya dikemas dalam sistem kontrol elektronik S.I.R.S. (Suzuki Intelligent Ride System) yang menjamin ketenangan pikiran dan kenyamanan saat berkendara.

    Suzuki SV-7GX menggabungkan rangka teralis dengan kekakuan dan fleksibilitas, mesin V-twin yang ramping dan ringkas, dan kursi tahan lelah dengan pijakan yang baik. Kombinasi itu membuat pengendara tetap merasa nyaman untuk tur jarak jauh dan ketenangan pikiran untuk berkendara sehari-hari di kota. Selain itu, fitur lampu depan proyektor yang menyeimbangkan kecerahan dan distribusi cahaya yang luas, serta tangki bahan bakar 17,4L tersedia untuk meningkatkan kenyamanan.

    Suzuki SV-7GX Foto: Dok. Suzuki

    “Slogan perusahaan Suzuki adalah By Your Side, dan kami bertujuan untuk menjadi perusahaan infrastruktur yang terhubung erat dengan kehidupan masyarakat. Model crossover SV-7GX adalah motor serbaguna yang dapat menjadi mitra andal bagi banyak pengguna, dari pengendara muda hingga veteran, untuk berbagai penggunaan mulai dari berkendara di kota sehari-hari hingga tur akhir pekan. Ke depan, kami akan terus menanggapi kebutuhan pelanggan di bawah bendera ‘By Your Side’, sambil bertujuan untuk pertumbuhan lebih lanjut dalam bisnis sepeda motor kami,” kata President and CEO Suzuki, Toshihiro Suzuki.

    (rgr/dry)

  • Nggak Bisa Ngakalin, Beli Mobil di Jepang Harus Punya Garasi Sesuai Ukuran Mobil

    Nggak Bisa Ngakalin, Beli Mobil di Jepang Harus Punya Garasi Sesuai Ukuran Mobil

    Hamamatsu

    Beli mobil di Jepang nggak bisa sembarangan. Sebelum membeli mobil, warga Jepang harus bisa membuktikan sudah memiliki garasi atau lahan parkir untuk mobil yang akan dibelinya. Garasi yang dimiliki pun tak bisa asal-asalan.

    Jepang dengan keterbatasan ruang tidak menoleransi praktik parkir sembarangan. Pemilik kendaraan di Jepang harus memarkir mobilnya di garasi atau lahan parkir khusus, tidak boleh parkir di badan jalan.

    Wakil Kepala Suzuki Arena, Suzuki Motor Sales Hamamatsu Co,Ltd, Masahiro Kotani, mengatakan pembeli kendaraan di Jepang wajib melakukan pendaftaran lokasi parkir terlebih dahulu. Kalau tidak ada lahan parkir, maka mobil tidak bisa dibeli dari dealer.

    “Jadi kalau tempat parkirnya tidak ada, tidak bisa beli mobilnya,” katanya saat ditemui detikOto di Hamamatsu, Jepang.

    Jadi, menurut Kotani, proses untuk membeli mobil adalah menyertakan dokumen terkait garasi atau lahan parkir. Dokumen itu harus ada data seperti peta lokasi parkir, hingga dimensi lahan parkir.

    “Salah satu staf polisi akan cek ke lokasi apakah benar sesuai,” ujarnya.

    Dimensi parkirnya pun harus disesuaikan dengan dimensi mobil yang mau dibeli. Jadi kalau mau beli mobil besar seperti family car atau SUV tidak bisa menyertakan lahan parkir khusus kei car.

    “Ada pengecekan dimensi. Area parkir harus sesuai dengan ukuran kendaraan. Untuk Kei-Car, dimensinya menyesuaikan dengan standar Kei-Car. Namun, jika area parkir hanya cukup untuk Kei-Car, maka kendaraan non Kei-Car tidak dapat diparkir di lokasi tersebut,” jelasnya.

    Jika garasi di rumah tidak cukup, pembeli mobil baru di Jepang juga bisa menggunakan lahan sewa parkir. Syaratnya tetap, harus ada surat keterangan bahwa lahan sewa parkir tersebut akan kita gunakan.

    (rgr/din)

  • Mengenal Sistem Tilang Pengendara di Jepang, Pantes Tertib Semua!

    Mengenal Sistem Tilang Pengendara di Jepang, Pantes Tertib Semua!

    Tokyo

    Kondisi jalanan di Jepang dengan di Indonesia sangat berbanding terbalik. Jika di Indonesia masih banyak pengendara yang melanggar lalu lintas, di Jepang semua pengendaranya tertib. Ternyata ini rahasianya.

    Rahasia pengendara Jepang tertib dan hampir tidak ada yang melakukan pelanggaran salah satunya adalah karena ancaman sanksinya yang tegas. Pembuatan surat izin mengemudi (SIM) di Jepang pun tidak murah dan tidak mudah.

    Salah satu warga negara Jepang, Ei Mochizuki, mengatakan untuk membuat SIM di negaranya, maka pengendara di Jepang harus mengikuti sekolah mengemudi dulu. Durasinya sekitar satu sampai dua bulan sebelum berhak mengantongi SIM. Biayanya bisa tembus Rp 30 juta.

    “Harus ke sekolah mengemudi, satu-dua bulan harus pergi ke sekolah mengemudi. Ada ujian-ujian, dan tidak gampang ujiannya,” kata Mochizuki saat ditemui detikOto di Tokyo, Jepang, baru-baru ini.

    Mochizuki, yang sudah beberapa tahun terakhir tinggal di Indonesia dan berkarier di PT Suzuki Indomobil Sales, menyebut pelanggaran lalu lintas di Jepang akan diberikan sanksi berupa pengenaan poin di SIM-nya selain denda tilang. Pada poin tertentu, pengendara di Jepang dilarang nyetir, bahkan berpotensi SIM-nya dicabut. Tak heran, dengan mendapatkan SIM yang tidak mudah dan tidak murah, pengendara di Jepang enggan melanggar aturan lalu lintas. Hampir semua pengendara yang kami temui di jalanan Jepang tertib.

    Mochizuki mencontohkan beberapa pelanggaran lalu lintas beserta poin-poinnya. Misalnya, pelanggaran lampu merah akan dikenakan dua poin. Bahkan, pelanggaran batas kecepatan bisa dikenakan hingga 12 poin.

    “Jika sudah dapat 6 poin, SIM di-suspended 30 hari (pengendara dilarang nyetir selama 30 hari), 9 poin 60 hari di-suspended, 12 poin 90 hari di-suspended, 15 poin dan lebih SIM dicabut, maka harus membuat SIM lagi di mana butuh biaya dan waktu lagi,” beber Mochizuki.

    Dikutip dari Japan Today, Jepang menerapkan sistem poin demerit untuk pelanggaran lalu lintas yang disebut kotsuihan. Tingkat keparahan pelanggaran menentukan jumlah poin yang ditambahkan ke catatan seorang pengendara.

    Jika poin lebih banyak, maka premi asuransi yang harus dibayarkan pengendara lebih tinggi. Perusahaan asuransi di Jepang sering mempertimbangkan riwayat poin demerit pengemudi saat menghitung tarif asuransi. Dalam kasus yang parah, akumulasi poin dapat menyebabkan SIM ditangguhkan (mentei) atau dicabut (menkyotorikeshi). Kalau sudah begitu, pengendara dilarang untuk mengemudi di jalan raya Jepang.

    Mengumpulkan poin terlalu banyak karena pelanggaran yang dilakukan dapat mengakibatkan seseorang kehilangan hak mengemudi di Jepang. Poin-poin yang didapat karena pelanggaran tetap berada di catatan SIM seseorang selama 3 tahun atau lebih tergantung pada keadaan. Larangan mengemudi karena penangguhan SIM dapat terjadi tergantung situasinya.

    Penangguhan SIM dapat dikeluarkan jika seseorang memiliki 6 poin pelanggaran. Semakin tinggi poin pelanggaran yang terkumpul, semakin lama SIM ditangguhkan dan pengendara dilarang nyetir.

    Jika suatu pelanggaran menghasilkan poin pelanggaran yang tinggi, hal ini akan menentukan lamanya SIM ditangguhkan. Semakin tinggi tingkat keparahan pelanggaran atau kejahatan lalu lintas yang dilakukan, semakin banyak poin yang akan dikumpulkan, sehingga semakin lama SIM akan ditangguhkan atau bahkan SIM dicabut. Jika sudah mendapatkan 15 poin, SIM dapat dicabut.

    (rgr/din)

  • Honda Luncurkan Moge Petualang Baru, Pakai Basis CB1000 Hornet

    Honda Luncurkan Moge Petualang Baru, Pakai Basis CB1000 Hornet

    Jakarta

    Honda terus memperkuat lini moge turingnya dengan menghadirkan model-model teranyar. Terbaru, pabrikan asal Jepang ini resmi meluncurkan CB1000GT, motor petualang baru yang dibangun dari basis CB1000 Hornet empat silinder, dikemas dengan fitur-fitur mewah dan teknologi canggih.

    Motor baru ini menjadi pelengkap keluarga Hornet bersama CB1000 Hornet SP dan CB1000F retro, semuanya pakai mesin DOHC empat silinder segaris 1.000 cc turunan dari CBR1000RR Fireblade 2017. Tenaganya tembus 149,6 dk pada 11.000 rpm dan torsi 102 Nm pada 8.750 rpm, menjadikannya pesaing tangguh bagi Suzuki GSX-S1000GX, Kawasaki Versys 1100, hingga Harley-Davidson Pan America 1250 ST.

    Honda CB1000GT Foto: MCN

    Dengan bobot kosong 229 kg, CB1000GT dilengkapi tangki berkapasitas 21 liter yang bisa menempuh jarak hingga sekitar 339 km setiap kali tangki terisi penuh. Transmisi 6 percepatannya dirancang untuk akselerasi kuat di gigi rendah, sementara gigi keenam berfungsi sebagai overdrive untuk cruising nyaman di jalan tol.

    Tak cuma bertenaga, fitur-fiturnya juga lengkap. CB1000GT sudah dilengkapi IMU enam sumbu, suspensi elektronik Showa EERA, cruise control, quickshifter, grip berpemanas, hingga handguard bawaan pabrik. Sistem elektroniknya mampu menyesuaikan peredaman setiap 15 milidetik, dengan empat mode utama-Standard, Sport, Rain, dan Tour-serta mode User untuk personalisasi setelan.

    Dari sisi desain, bodi Honda CB1000GT terlihat lebih lebar dan berotot, dengan layar depan yang bisa diatur lima tingkat dan fairing yang dirancang demi aerodinamika, serta perlindungan cuaca. Suspensinya kini memiliki jarak main 144 mm, lebih panjang 4 mm dari Hornet, sementara joknya lebih tebal untuk kenyamanan perjalanan jauh.

    Honda CB1000GT Foto: MCN

    Sistem pengereman mengandalkan kaliper Nissin empat piston dengan cakram ganda 310 mm dan cornering ABS. Semua dikontrol melalui layar TFT 5 inci anti-silau dengan konektivitas ponsel dan pencahayaan latar yang bisa disesuaikan.

    Honda CB1000GT 2026 siap menjadi pesaing serius di segmen sport-tourer modern yang semakin ramai. Sayangnya, belum ada informasi lebih lanjut mengenai harga motor petualang baru Honda ini, termasuk kapan mulai dijual.

    (lua/din)

  • BYD Bantah Mau ‘Acak-acak’ Pasar Kei Car Jepang

    BYD Bantah Mau ‘Acak-acak’ Pasar Kei Car Jepang

    Tokyo

    BYD baru saja meluncurkan mobil listrik berbentuk kei car untuk pasar domestik Jepang. BYD membantah anggapan yang menyebutkan pabrikan China itu mau mengacak-acak pasar kei car Jepang.

    BYD menjadi pabrikan non-Jepang pertama yang meluncurkan kei car di pasar domestik Negeri Sakura itu. Sebelunmnya, pasar kei car hanya diramaikan produsen mobil Jepang seperti Daihatsu, Mitsubishi, Nissan, hingga Suzuki.

    BYD Racco Foto: (Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto)

    Untuk diketahui, kei car merupakan mobil mungil dengan spesifikasi dan ukuran tertentu dan hanya dijual di Negeri Sakura. BYD justru bikin kejutan dengan menghadirkan kei car bertenaga listrik bernama Racco untuk pasar Jepang.

    General Manager of Asia-Pacific Automotive Sales Division BYD, Liu Xueliang, mengatakan BYD meyakini bahwa pesaing utama BYD di pasar Jepang adalah produsen mobil impor lainnya. BYD membantah menjadi pesaing merek lokal Jepang di negara itu.

    “Kami telah lama menyatakan bahwa kami di sini bukan untuk bersaing dengan perusahaan Jepang, melainkan untuk memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen Jepang, sehingga mereka bebas menentukan produk dan merek mobil mana yang akan dibeli,” kata Liu dikutip media lokal China, IT Home.

    BYD baru resmi memasuki pasar kendaraan penumpang di Jepang pada Juli 2022. Hingga saat ini, BYD telah meluncurkan beberapa model kendaraan listrik murni di negara tersebut, termasuk Yuan PLUS, Dolphin, Seal, dan Sealion 7. Di Jepang, BYD mencatatkan total penjualan kendaraan penumpang sebanyak 7.123 unit.

    “Kami melampaui total penjualan tahun lalu hanya dalam sembilan bulan. Pada dasarnya, tiga tahun ini telah mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan, dan tren pertumbuhannya cukup optimis,” katanya.

    Namun, Liu Xueliang juga mengakui bahwa pertumbuhan di pasar Jepang tidak akan secepat di negara lain. “Saya pikir pertumbuhan yang stabil ini justru lebih kondusif bagi pengembangan platform kami, karena proses pertumbuhan juga merupakan proses ‘terus-menerus menemukan kesalahan dan memperbaiki diri’.”

    Kehadiran BYD Racco di pasar Jepang bisa menjadi ancaman baru bagi produsen otomotif domestik negara itu. Kompetisi kei car di Jepang semakin menantang.

    “Ada banyak standar untuk mobil kecil di dunia, dan BYD telah memilih standar Jepang untuk kendaraan ringan. Saya sangat senang. Kompetisi baru akan segera dimulai, dan saya harap kita dapat saling belajar dan berjuang maju. Ambang batas konsumen Jepang untuk membeli produk China semakin menurun. Saya yakin (BYD) merupakan ancaman besar,” kata Presiden Suzuki, Toshihiro Suzuki.

    (rgr/din)

  • Lihat Lebih Dekat Suzuki Jimny yang Dipermak Jadi Mirip Toyota

    Lihat Lebih Dekat Suzuki Jimny yang Dipermak Jadi Mirip Toyota

    Lihat Lebih Dekat Suzuki Jimny yang Dipermak Jadi Mirip Toyota

  • Suzuki Jimny Ini Diubah Tampangnya Jadi Mirip Mobil Toyota

    Suzuki Jimny Ini Diubah Tampangnya Jadi Mirip Mobil Toyota

    Jakarta

    Suzuki Jimny dikenal sebagai SUV ikonik yang punya penggemar setia di seluruh dunia. Namun, siapa sangka mobil legendaris ini kini bisa tampil dengan wajah mirip Toyota Hilux Champ berkat modifikasi kreatif dari tuner Jepang, ILL Garage.

    Dikutip dari Carscoops, modifikasi yang diberi nama CH:AMP ini terinspirasi dari Toyota Hilux Champ, pikap sederhana yang dikenal di beberapa negara dengan nama Rangga, Stout, atau Tamaraw.

    Uniknya, Toyota Champ baru-baru ini juga menjadi basis dari model terbaru ‘baby Land Cruiser FJ’, dan kini gaya khasnya bisa ditemukan di Suzuki Jimny melalui kit konversi buatan ILL Garage.

    Secara visual, Jimny CH:AMP mengusung lampu depan persegi panjang dan bemper depan dua bagian yang meniru gaya utilitarian ‘mobil pekerja’ Toyota. Semua komponen hadir dalam warna hitam matte, berpadu spatbor lebar, atap kontras, dan velg aftermarket dengan ban tebal. Mobil ini juga tampak lebih ceper dengan suspensi yang turun sekitar 38 mm.

    Interiornya juga mendapat sentuhan retro dengan sarung jok warna Cognac Brown atau Charcoal Black, menggunakan kombinasi kulit dan anyaman klasik, lengkap dengan kantong penyimpanan di belakang jok.

    Modifikasi Suzuki Jimny dengan bodykit buatan ILL Garage Foto: Carscoops

    Menariknya, ILL Garage menempelkan tulisan CH:AMP berwarna merah terang di gril depan, kemungkinan besar untuk menghindari pelanggaran merek dagang Toyota, meski tampilannya benar-benar menyerupai mobil Toyota sejati.

    Kit konversi ini kompatibel untuk Jimny Sierra tiga pintu dan Jimny Nomad lima pintu, tetapi belum tersedia untuk versi kei car berbodi sempit. Konsumen bisa membeli kit secara terpisah atau memesan paket konversi lengkap langsung dari ILL Garage, baik untuk Jimny baru maupun bekas.

    Harga kit CH:AMP dibanderol mulai dari 360.800 yen (sekitar Rp 39,1 juta) untuk versi dengan lampu halogen, dan 386.100 yen (sekitar Rp 41,9 juta) untuk versi LED. Ada juga opsi tambahan seperti pegas penurun 55.000 yen (Rp 5,9 juta), kait tiruan 49.000 yen (Rp 5,3 juta), kait asli 98.000 yen (Rp 10,6 juta), hingga lampu kabut style baja seharga 165.000 yen (Rp 17,9 juta).

    Sebagai catatan, ILL Garage juga menawarkan versi Ford Bronco conversion bagi yang ingin nuansa ala SUV Amerika. Jadi, mau tampil seperti Toyota atau Ford, Suzuki Jimny kini siap berubah total sesuai selera pemiliknya.

    (lua/rgr)

  • BYD Luncurkan Kei Car Listrik, Mobil Jepang di Pasar Domestik Terancam?

    BYD Luncurkan Kei Car Listrik, Mobil Jepang di Pasar Domestik Terancam?

    Jakarta

    BYD mencoba peruntungan dengan meluncurkan jenis mobil paling populer di Jepang, yaitu mobil kei car. Di Japan Mobility Show (JMS) 2025, BYD meluncurkan kei car bertenaga listrik BYD Racco. Mobil ini akan memasuki pasar Jepang pada musim panas mendatang.

    BYD menjadi produsen mobil non-Jepang yang ikut menjual kei car. Untuk diketahui, kei car merupakan mobil mungil dengan spesifikasi dan ukuran tertentu dan hanya dijual di Negeri Sakura. Pembuatnya sudah pasti produsen Jepang. Tapi BYD justru bikin kejutan dengan menghadirkan kei car bernama Racco.

    Racco kabarnya bakal dijual mulai 2,6 juta yen atau kalau dirupiahkan setara dengan Rp 280 jutaan. Saat nanti diluncurkan resmi, Racco merupakan model kelima BYD yang dijual di Jepang setelah Atto 3, Dolphin, Seal, dan Sealion 7.

    BYD Racco mengadopsi kei car tradisional Jepang yang berbentuk kotak dengan empat pintu. Di bagian belakang mengusung pintu geser. Secara dimensi, BYD Racco punya panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.800 mm. Di dalamnya bisa memuat empat orang, dua di depan, dua di belakang. Dimensinya itu tak jauh berbeda dari Nissan Sakura. Sakura punya panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.655 mm.

    BYD Racco Foto: (Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto)

    BYD Racco juga disebut akan menggendong baterai LFP 20 kWh dengan jarak tempuh 180 km. Mobil mungil ini juga didukung pengecasan cepat DC 100 kW.

    Kehadiran BYD Racco di pasar Jepang bisa menjadi ancaman baru bagi produsen otomotif domestik negara itu. Kompetisi kei car di Jepang semakin menantang.

    BYD Racco Foto: (Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto)

    “Ada banyak standar untuk mobil kecil di dunia, dan BYD telah memilih standar Jepang untuk kendaraan ringan. Saya sangat senang. Kompetisi baru akan segera dimulai, dan saya harap kita dapat saling belajar dan berjuang maju. Ambang batas konsumen Jepang untuk membeli produk China semakin menurun. Saya yakin (BYD) merupakan ancaman besar,” kata Presiden Suzuki, Toshihiro Suzuki, seperti dikutip media lokal China, IT-Home.

    BYD baru resmi memasuki pasar kendaraan penumpang di Jepang pada Juli 2022. Hingga saat ini, BYD telah meluncurkan beberapa model kendaraan listrik murni di negara tersebut, termasuk Yuan PLUS, Dolphin, Seal, dan Sealion 7. Di Jepang, BYD mencatatkan total penjualan kendaraan penumpang sebanyak 7.123 unit.

    (rgr/din)