brand merek: Suzuki

  • Absennya Suzuki Avenis

    Absennya Suzuki Avenis

    Jakarta

    Suzuki Avenis absen dari pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2024. Apa sebabnya motor skutik 125 cc itu absen dari pameran tersebut?

    Deretan sepeda motor Suzuki dipajang antara lain: V-Strom 250SX, Burgman Street 125EX, Gixxer SF250, GSX-R150, Satria F150, Address, Nex II, hingga Nex II Crossover.

    Namun Suzuki Avenis tidak ikut mejeng. Ternyata stok Avenis sudah menipis.

    “Ya, memang penjualannya tidak begitu bagus,” kata Shigemori Keisuke, General Manager 2W Sales & Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) di ICE BSD Tangerang.

    Dia menyabut belum ada keputusan nasib masa depan Avenis di Indonesia.

    “Sekarang kita fokus untuk menjual Suzuki Brugman,” kata Shigemori lagi.

    Suzuki menyebut Burgman Street 125EX telah berhasil menempatkan 34 persen dari total penjualan motor Suzuki Indonesia, setelah satu tahun mengaspal.

    Mendampingi pencapaian tersebut, Satria F150 masih menunjukkan keberhasilannya dengan mempertahankan wholesales tertinggi kedua sepanjang Januari hingga September 2024 dengan kontribusi sebesar 30 persen.

    Imanuel Nanang Nugroho, Area Sales and Marketing 2W PT SIS membenarkan ketersediaan unit Avenis sudah menipis. Belum diketahui apakah PT SIS akan mendatangkan kembali motor yang diimpor utuh dari India tersebut.

    “Sudah sedikit banget stok kita di dealer. Mungkin stok di luar Jakarta, ada satu, dua unit,” kata dia lagi.

    Suzuki Avenis 2024 dengan balutan livery motor MotoGP Foto: Paultan

    Suzuki Avenis 125 menggendong mesin 125 cc, SOHC, dengan teknologi SEP (Suzuki Eco Performance), yang bisa menghasilkan 8,6 dk pada 6.750 rpm dan torsi 10 Nm pada 5.500 rpm. Motor ini masih menggunakan sistem pendingin udara.

    Soal performa, mesin Avenis 125 cukup responsif di putaran rpm bawah. Namun tenaga cenderung tertahan ketika kecepatan mencapai 40-50 km/jam. Setelah kecepatan ada di atas 50 km/jam, barulah tenaga mengisi lagi. Secara umum, tenaga yang dihasilkan Avenis 125 masih sangat cukup untuk digunakan di jalanan perkotaan.

    Berbeda dengan para kompetitor seperti Honda Vario atau Yamaha Lexi yang sudah dirakit di dalam negeri, Suzuki Avenis 125 adalah produk buatan India, yang didatangkan secara utuh ke Indonesia atau CBU (Completely Built Up). Karena didesain oleh Suzuki India, maka bisa jadi tak semua orang Indonesia cocok dengan desainnya.

    Salah satu bagian yang mungkin masih mengganjal bagi para bikers Indonesia adalah ukuran velg-nya. Sebab Avenis 125 menggunakan velg dengan ukuran belang, di mana depan pakai ukuran 12 inci dan belakang pakai 10 inci. Ukuran velg belakang ini terlalu kecil ketimbang kompetitornya.

    Saat ini Avenis 125 dijual mulai dari Rp 30.180.000. Motor tersebut masih terpampang dalam website Suzuki.

    (riar/lth)

  • Dunia Logistik Sedang Tidak Baik-baik Saja

    Dunia Logistik Sedang Tidak Baik-baik Saja

    Jakarta

    Kasus truk melaju ugal-ugalan dan tabrak lari di Cipondoh, Tangerang, menuai sorotan. Truk itu kabur setelah menabrak mobil di lampu merah. Dalam proses ‘kabur’ tersebut, truk juga menabrak kendaraan lain.

    Polres Metro Tangerang Kota mengungkap kronologi kecelakaan akibat sopir truk ugal-ugalan di Cipondoh, Kota Tangerang. Polisi menyebut mulanya sopir truk melaju dari arah Cikokol menuju Cipondoh.

    “Truk Wing Box yang dikendarai JFN (24) datang dari arah Cikokol menuju Cipondoh menabrak bemper belakang Suzuki Ertiga dikendarai L yang sedang berhenti di Trafic Light arah Kodim,” ungkap Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho, dikutip detikNews.

    Truk itu kemudian kabur. Ketika kabur, sopir truk juga menabrak pengendara sepeda motor. Pelaku masih terus berupaya untuk kabur meski sudah menabrak beberapa kendaraan. Hingga akhirnya, warga berhasil memberhentikan truk. Pengemudi truk diamuk massa.

    Akhir-akhir ini truk banyak yang menjadi penyebab kecelakaan. Bahkan tak jarang kecelakaan yang melibatkan truk sampai memakan korban jiwa.

    Instruktur safety driving di Rifat Drive Labs (RDL) dan Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) Erreza Hardian mengatakan dunia transportasi logistik sedang tidak baik-baik saja.

    “Dunia tranportasi logistic (pengemudi truk) sedang tidak baik-baik aja. Saya sering berinteraksi dengan para pengusaha dan pengemudinya. Rumit,” kata Reza kepada detikOto, Jumat (1/11/2024) kemarin.

    Menurut Reza, banyak pengemudi truk yang tidak kompeten apalagi paham soal bahaya. Teknik berkendara mereka turun-temurun. Program pelatihan dan sertifikasi yang mahal pun tidak diikuti.

    “Belum lagi dihadapkan persaingan tidak sehat di antara mereka sendiri, plus banyaknya begal baik ban, harta benda pribadi, bahkan barangnya. Pengusaha dan yang punya barang cenderung tidak peduli karena sifatnya mitra bukan bagian dari system perusahaan transportasi logistik,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Reza menyebut pengemudi kendaraan komersial itu cenderung sendirian di jalan. Mereka survive dengan segala problem dan masalah.

    “Mereka tidak senyaman kita yang dengan kendaraan kecil dan ber-AC. Fit to drive jelas tidak karena dikejar waktu, makanan mereka juga tidak terjaga. Effort dari kendaraan besar dengan tingkat standar teknis yang penuh catatan misalnya jauh lebih besar dan kelelahan karena effortnya itu sangat berbahaya,” katanya.

    “Yang punya barang mau harga transportir murah, sedangkan pengusaha trasnportir dan logistic dihadapkan pada aturan regulasi dan kewajiban ini itu ditambah leasing dari kendaraan, problema pengemudi juga menjadi beban mereka disamping kriminalitas,” katanya.

    Kata Reza, hanya sebagian kecil transportasi darat yang memenuhi sistem manajemen keselamatan. Makanya, dengan kondisi dunia logistik yang sedang tidak baik-baik saja, kita sebagai pengendara diminta lebih waspada jika berada di sekitar kendaraan besar.

    “Karena sedang tidak baik-baik saja, maka tadi saya bilang, saat ini kita jadikan truk baik itu kecil, besar, sedang, membawa muatan atau tidak, jadikan potensi bahaya, AmanAjA dengan waspada dan berikan jarak dan prioritas pada mereka,” pungkasnya.

    (rgr/lth)

  • Lansia Jepang Ramai-ramai Jadi Kriminal, Alasannya Tragis

    Lansia Jepang Ramai-ramai Jadi Kriminal, Alasannya Tragis

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jepang sering dipandang sebagai negara kaya akan budaya dan memiliki masyarakat yang sejahtera. Namun siapa sanga, kini banyak lansia di Negeri Sakura itu terlibat dalam tindakan kriminal di usia tua mereka.

    Faktanya, kini tidak sedikit lansia di Jepang yang memilih untuk melakukan kejahatan, dan bahkan berusaha untuk masuk penjara secara sukarela untuk menyambung hidupnya.

    Menurut BBC International, para lansia menganggap penjara adalah tempat menyambung hidup terbaik. Di balik jeruji besi, mereka bisa memperoleh tempat tinggal, mendapat layanan kesehatan 24 jam, dan terpenting, kebutuhan hidup dasar dapat terpenuhi.

    Hal ini disebabkan karena kehidupan masa tua di Jepang tidak diiringi dengan kualitas hidup yang membaik. Saat mereka tak lagi produktif, lansia ini dihadapkan pada mahalnya biaya hidup, tingginya biaya pelayanan kesehatan, serta jeratan kesepian akibat ditinggal keluarga.

    Menurut laporan pemerintah pada 2021 yang dikutip The Economist, dikutip Sabtu (2/11/2024) jumlah pelaku kriminal di atas usia 65 tahun telah meningkat lebih dari dua kali lipat selama 20 tahun terakhir. Secara persentase, sebagaimana dilaporkan Reuters, jumlah ini meningkat 7% dari satu dekade sebelumnya.

    Pada 2006 misalnya, The Guardian melaporkan bahwa tahanan berusia 60 tahun ke atas berjumlah 28.892 orang atau 12% dari keseluruhan tahanan berjumlah 80.000. Angka ini meningkat drastis dari tahun 2000 yang hanya 9.478 orang.

    Memang, mereka tidak mendapat kebebasan. Tapi, di penjara, warga dijamin pemerintah. Contoh kasus, seorang kakek berusia 64 tahun bernama Toshio Takata. Ia secara sengaja ingin dipenjara.

    Toshio awalnya seorang pensiunan yang tinggal seorang diri. Namun, uang pensiun yang didapat tak bisa menutupi besarnya biaya hidup.

    Setelah kocar-kacir cari nafkah dan gagal, Toshio putus asa dan punya rencana cerdik. Dia ingin mencuri sepeda, lalu secara sukarela menyerahkan diri kepada polisi. Sekali waktu, dia sungguh melakukan itu dan berhasil.

    “Lihat, saya mengambil sepeda ini,” katanya kepada polisi, saat menceritakan ulang ke BBC International.

    Meski tergolong kecil, polisi sangat serius menindaknya. Hasilnya pun sesuai harapan sang kakek di mana ia dipenjara setahun.

    “Saya bisa makan dan tinggal secara gratis,” kata Toshio tanpa rasa bersalah.

    Setelah setahun dan bebas, Toshio malah ketagihan hidup di penjara. Dia lagi-lagi punya rencana jahat dan berhasil ditindak. Kali ini dia super bahagia karena bisa menghabiskan waktu di penjara lebih lama. Di hukuman kedua, polisi menghukumnya delapan tahun penjara karena melakukan pengancaman dengan senjata.

    “Saya menyukai karena bisa tinggal gratis. Bahkan setelah keluar nanti, saya punya uang banyak karena dana pensiun saya tidak terpakai oleh kebutuhan di rumah,” ujar kakek berusia 64 tahun itu.

    Jika kasus Toshio didasarkan pada masalah finansial, maka kasus yang menjerat para perempuan lansia lain cerita. Perlu diketahui, mayoritas tahanan lansia adalah perempuan.

    Kantor berita NHK menulis mayoritas kasus para nenek 90% adalah pencurian. Mereka secara sukarela masuk penjara karena kesepian, bisa karena ditinggal keluarga atau cerai.

    Ambil contoh cerita Takako Suzuki. Perempuan berusia 76 tahun itu rela masuk penjara karena menganggap hidupnya di sana bisa bahagia.

    Sebelum menjadi terdakwa, Takako punya suami dan dua anak yang sudah bekerja. Kesibukan anaknya dan suami yang sudah tiada membuat dia merasa kesepian, yang membuatnya nekat melakukan aksi pidana dan mencapai yang dia inginkan, yakni masuk penjara.

    Saat ditahan, polisi mendiagnosis dia terkena demensia, sehingga dia dibebaskan setelah enam hari ditahan. Namun, setelahnya dia justru kembali ingin masuk penjara dengan mencuri.

    Kepada NHK, Takako cerita saat di penjara kualitas hidupnya meningkat. Dia tak lagi kesepian, bisa ngobrol bareng tahanan lain, melakukan kegiatan keterampilan, dan mendapat pengobatan fisioterapi secara gratis. “Saya lebih baik dan suka di sini. Sangat senang,” kata Takako.

    Kisah Toshio dan Takako berujung pada lahirnya ‘lingkaran setan’ yang tak berujung. Dalam laporan The Economist lagi, Jepang awalnya cukup keras terhadap narapidana.

    Namun, karena beberapa tahun terakhir mayoritas diisi tahanan lansia, maka pemerintah melunak. Mereka kemudian menjadikan penjara sebagai rehabilitasi. Masalahnya, dengan pola pikir “penjara membawa kesejahteraan”, para lansia malah betah dan menganggap penjara sebagai panti jompo. Akibatnya, kasus ini pun tak akan selesai.

    Peneliti Universitas Kokugakuin, Yasuda Megumi, menyebut langkah pemerintah Jepang merehabilitas tahanan baik, tetapi yang harus diperkuat adalah soal jaring pengaman. Maksudnya, seperti reformasi hukum untuk membatasi penahanan lansia atau menawarkan amnesti.

    Dalam riset When the Elderly Turn to Petty Crime: Increasing Elderly Arrest Rates in an Aging Population, Naomi F. Sugie menjelaskan bahwa persoalan ini membutuhkan integrasi kehidupan sosial yang jelas di antara masyarakat Jepang. Pemerintah, misalnya, bisa melakukan peningkatan potongan gaji bulanan saat usia produktif untuk dana pensiun lebih besar di masa depan.

    Lalu, masyarakat pun harus mulai mengubah pola pikir tentang keluarga. Mulai dari keengganan memiliki anak, memilih hidup sendirian, dan sekalipun punya keluarga, banyak orang ingin hidup mandiri karena tinggal bersama keluarga bisa merepotkan.

    Akibatnya, kesulitan ekonomi yang menjerat dan kuatnya budaya ala Jepang itu membuat pikiran “penjara membawa kebahagiaan” sulit dilepas. Dengan melihat proyeksi penduduk Jepang masa depan yang didominasi lansia, bukan tidak mungkin bahwa akan ada ribuan kisah-kisah Toshio dan Takako lain di masa depan.

    (fab/fab)

  • Suzuki Suplai SUV Listrik Buatan India untuk Toyota Mulai Tahun 2025

    Suzuki Suplai SUV Listrik Buatan India untuk Toyota Mulai Tahun 2025

    Jakarta

    Suzuki akan memasok SUV listrik untuk Toyota. SUV listrik itu akan diproduksi di India dan dijual di pasar global.

    Suzuki Motor Corporation (Suzuki) dan Toyota Motor Corporation (Toyota) kian menguatkan kolaborasi dalam penyediaan SUV listrik yang dikembangkan oleh Suzuki untuk Toyota. SUV listrik anyar ini rencananya akan diproduksi di pabrik Suzuki Motor Gujarat, India, mulai musim semi tahun 2025.

    Ini merupakan mobil listrik pertama yang dikembangkan dari kolaborasi antara Suzuki dan Toyota itu. Rencananya SUV listrik dari Suzuki untuk Toyota ini akan diluncurkan di seluruh dunia. Tak cuma itu, kehadiran calon SUV listrik Suzuki-Toyota ini juga bisa mewujudkan misi perusahaan dalam mewujudkan netralitas karbon.

    “Suzuki akan memasok BEV (Battery Electric Vehicle) pertama kami ke Toyota secara global. Saya bersyukur bahwa kolaborasi antara kedua perusahaan kian mendalam dengan cara ini. Meski kami masih jadi kompetitor, kami akan mendalami kolaborasi ini untuk memecahkan masalah sosial, termasuk mewujudkan masyarakat yang netral karbon melalui pendekatan multi-pathway,” ungkap Presiden Suzuki Toshihiro Suzuki dalam siaran persnya.

    Toyota menyebut model baru ini dirancang eksklusif sebagai mobil listrik. Sebuah SUV lincah dengan karakteristik berkendara khas mobil listrik. SUV listrik ini juga akan tersedia dengan sistem penggerak 4WD sehingga diklaim bisa melahap segala medan jalan sekaligus menawarkan performa bertenaga.

    Unit dan platform mobil listrik ini dikembangkan bersama oleh Suzuki, Toyota, dan Daihatsu. Ketiga saling memanfaatkan kekuatan guna melahirkan SUV listrik ini.

    “Dengan memanfaatkan unit dan platform BEV yang kami kembangkan bersama, kami akan mengambil langkah baru dalam kolaborasi kami di bidang kendaraan listrik. Hal ini akan memungkinkan kami untuk memberikan berbagai pilihan yang berkontribusi pada netralitas karbon kepada pelanggan di seluruh dunia. Kami ingin belajar dari kekuatan satu sama lain, berkompetisi, dan melanjutkan upaya bersama berdasarkan pendekatan multi-pathway,” ujar Presiden Toyota Koji Sato.

    Suzuki sebelumnya sudah memamerkan mobil listrik pertamanya yang dinamai eVX. Mobil listrik perdana Suzuki itu rencananya akan diluncurkan pada ajang Bharat Mobility Expo awal tahun 2024. Mobil listrik itu dilengkapi baterai berkapasitas 60 kWh dan bisa menjelajah sejauh 550 km. Inikah model yang bakal disuplai Suzuki ke Toyota? Jawabannya tentu akan diketahui setelah peluncuran nanti.

    (dry/lth)

  • Nggak Muluk-muluk, Kawasaki Cuma Mau Jual 20 Unit Motor di IMOS 2024

    Nggak Muluk-muluk, Kawasaki Cuma Mau Jual 20 Unit Motor di IMOS 2024

    Jakarta

    Sebagai produsen motor asal Jepang, penjualan Kawasaki memang tak sebaik Honda dan Yamaha di Indonesia. Itulah mengapa, mereka berusaha realistis dan tak mau muluk-muluk di pameran Indonesia Motorcycle Show atau IMOS 2024.

    Ketika pabrikan besar lain mungkin menargetkan penjualan hingga ratusan unit, Kawasaki justru menurunkan ekspektasinya. Mereka hanya ingin menjual 20 unit kendaraan di pameran tahunan tersebut.

    “Kita di IMOS targetnya 20 unit (motor terjual) aja, itu semua model,” ujar Michael Tanadhi selaku Head Sales & Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) saat ditemui di ICE BSD, Tangerang Selatan.

    Kawasaki Ninja Listrik. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Kawasaki Indonesia membawa sejumlah model andalan di pameran IMOS 2024, mulai dari Kawasaki W175, KLX-series, Ninja listrik, Ninja 250 series, hingga motor gede terbarunya, Versys 1100.

    Motor-motor yang mereka jual memang masuk segmen niche dan tak menyentuh kalangan umum. Bahkan, mereka tak punya skuter matik yang menjadi buruan konsumen di dalam negeri. Itulah mengapa, produsen berjuluk Geng Hijau itu tak mau muluk-muluk di pameran IMOS 2024.

    Selain itu, Michael menjelaskan, permintaan kendaraan baru belakangan juga melemah, terutama motor sport. Dia berharap, kondisi tersebut akan membaik tahun depan.

    “Betul, pasar turun. Apalagi segmen sport, cukup terdampak tapi tidak terlalu parah. Total market kan naik tiga persen, tapi kita turun sedikit. Dengan adanya pemerintahan baru, harapannya terus membaik,” kata dia.

    Sebagai catatan, pameran IMOS 2024 digelar selama lima hari hingga Minggu (3/11) di ICE BSD, Tangerang Selatan. Selain Kawasaki, acara tersebut diramaikan merek motor lain seperti Honda, Yamaha, Suzuki, TVS, Harley-Davidson, Royal Enfield dan masih banyak lagi.

    (sfn/lth)

  • Ini Wajah Sopir Truk Ugal-ugalan di Kota Tangerang, Positif Sabu, Muka Mandi Darah Dihajar Massa

    Ini Wajah Sopir Truk Ugal-ugalan di Kota Tangerang, Positif Sabu, Muka Mandi Darah Dihajar Massa

    GELORA.CO  – Publik baru saja dikejutkan oleh aksi seorang sopir truk kontainer yang ugal-ugalan membawa kendaraan besar itu di Kota Tangerang.

    Peristiwa yang terjadi Kamis (31/10/2024) sore tersebut, memakan korban cukup banyak.

    Untung tak ada yang meninggal dunia, namun banyak yang luka dan motor seeta mobil rusak berat.

    Aksi koboi sopir truk kontainer ini terhenti di Tugu Adipura, Kota Tangerang. 

    Kemacetan parah terjadi tepatnya di Jalan Veteran, Babakan, Kota Tangerang, melebihi hari-hari biasanya di persimpangan empat arah jalan tersebut.

    Bunyi klakson kendaraan hingga teriakan warga terdengar sangat nyaring ketika mengejar sebuah Truk Wings Box berwarna hijau dan silver yang dikemudikan secara ugal-ugalan hingga menabrak 16 kendaraan. 

    Belasan kendaraan itu terdiri dari 10 mobil dan enam sepeda motor.

    Kejadian bermula saat Truk yang dikemudikan oleh seorang pemuda berinisial JFN (24) datang dari arah Cikokol menuju Cipondoh, Kota Tangerang. 

    Di pertengahan jalan, tepatnya di Traffic Light Markas Kodim 0506/Tangerang, truk tersebut menabrak sebuah mobil Suzuki Ertiga.

    Bukannya berhenti untuk bertanggungjawab, JFN yang ternyata berstatus sebagai kernet itu malah tancap gas melarikan diri ke arah Jalan KH Hasyim Ashari dan menabrak pengendara sepeda motor hingga pejalan kaki dan kembali kabur.

    Truk yang cukup besar ini terus melaju di jalan dua arah yang tak terlalu besar ke arah Jalan Nerogtog, Graha Raya, Banjar Wijaya dan kembali ke Jalan KH Hasyim Ashari. 

    Bahkan, truk tersebut sempat melawan arah hingga menyeruduk sejumlah pengendara lainnya.

    Dari Jalan KH Hasyim Ashari, truk itu kembali menuju Jalan Veteran sampai ke Tugu Adipura yang menjadi monumen bersejarah Kota Tangerang. 

    Lagi-lagi, bukannya berhenti, JFN malah memutar balik ke arah awal di Bundaran Tugu Adipura. 

    Beruntung, ban truk terselip hingga akhirnya terjebak di tanaman sekitar tugu.

    Amarah warga pun memuncak ketika truk tersebut berhenti.

    Balok kayu, batu konblok hingga gagang besi pun melayang ke arah bagian kepala truk hingga kacanya pun pecah. 

    Di dalam, JFN yang sudah panik tersebut tak hanya pasrah.

    Seorang pengamen di traffic light Kodim yang saat itu berada di lokasi bernama Arifin (28) melihat saat JFN masih terus melawan, ketika sudah diserang puluhan warga yang geram kepadanya. 

    “Orang ditarik-ditarik, ditarik bajunya itu masih sempat ngelawan, sampai dia ngeluarin kunci, apa namanya, kunci roda itu, kunci besi gitu,” kata Arifin, Jumat (1/11/2024).

    Bahkan, sejumlah orang yang menaiki ban truk untuk menarik JFN di dalam kabin truknya sempat terjatuh akibat perlawanan dari JFN. 

    Sopir truk kontrainer ugal-ugalan di Kota Tangerang mengakibatkan beberapa kendaraan jadi korban, Kamis (31/10/2024).

    Sopir truk kontrainer ugal-ugalan di Kota Tangerang mengakibatkan beberapa kendaraan jadi korban, Kamis (31/10/2024). (istimewa)

    Tak butuh waktu lama, kunci besi yang menjadi senjata untuk melawan berhasil direbut dan JFN pun menyerah.

    Alih-alih menyerahkan diri, JFN malah hendak naik ke atas boks truknya itu.

    Namun, hal itu berhasil dicegah hingga akhirnya JFN dikeroyok massa sampai belumuran darah khususnya di bagian wajah.

    “Mukanya itu udah mandi darah lah, sebelum dia turun dari mobil itu kak,” tuturnya.

    Akibat perbuatan JFN yang mengendarai truk secara ugal-ugalan itu, sejauh ini sebanyak tujuh orang mendapatkan luka-luka dan dirawat di empat rumah sakit yang salah satunya yakni seorang siswi SMA berinisial DS (17).

    DS saat kejadian tengah mengendarai sepeda motor bersama temannya di depan Asy-Sukriyyah Islamic Scholl, Jalan KH Hasyim Ashari, hendak menuju ke Tugu Adipura Kota Tangerang.

    Secara tiba-tiba, sepeda motor yang dikendarainya tertabrak oleh mobil Toyota Avanza Veloz yang telah lebih dulu ditabrak oleh truk JFN.

    Sutrisno, pemilik toko figura di dekat yayasan tersebut menjadi saksi saat DS terjatuh dari sepeda motornya. 

    DS terpental ke arah kanan dan sempat masuk ke dalam kolong truk itu.

    “Yang ke kanan di bawah kolong kontainer kegiling-giling, tapi untung enggak kelindes bannya, Alhamdulillah masih selamat dibawa ke rumah sakit,” kata Sutrisno.

    Awalnya, Sutrisno yang melihat kondisi DS sudah berlumuran darah mengira siswi SMA itu sudah meninggal dunia, karena sempat tak bergerak saat tergeletak di jalan.

    Namun, ketika ditolong sejumlah warga ke pinggir jalan, DS masih menunjukkan jika dia masih bernyawa dan akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit EMC, Kota Tangerang.

    Dia mendapatkan luka sobek di bagian kening kiri dan kanan sehingga harus dijait masing-masing delapan jahitan.

    Sementara itu, JFN yang juga sudah berdarah-darah akibat diamuk massa kini kondisinya sudah membaik dan sudah sadarkan diri saat dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang. 

    Namun, hingga kini yang bersangkutan masih belum bisa dimintai keterangannya oleh kepolisian.

    “(JFN) Sudah sadar, sudah membaik. Luka memar dan lecet di kepala dan trauma (luka benda) tumpul di beberapa bagian tubuh,” kata Kepala Humas RSUD Kabupaten Tangerang, Dr. Hilwani.

    Positif Narkoba dan Ditemukan Sabu

    Atas kejadian tersebut, jajaran Polres Metro Tangerang Kota melakukan penyelidikan awal dengan melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi.

    Bahkan, JFN yang sudah sadar itu langsung dites urinennya.

    Benar saja, ternyata JFN dalam pengaruh narkoba karena hasil tes urinennya positif methaphetamine. 

    “Sudah kita lakukan tes urine, dari tes urine ini dinyatakan bahwa sopir urinnya mengandung metapetamine ya,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho kepada wartawan, Jumat (1/11/2024).

    Tak cukup di sana, Zain mengatakan pihaknya juga menemukan barang bukti narkoba jenis sabu di dalam truk yang dia kendarai.

    Kendati demikian, belum diketahui berapa jumlah sabu yang ditemukan itu.

    “Saat ini kita sedang kembangkan dan kita lakukan penggeledahan terhadap truknya dan kita temukan barang bukti yang lain juga terkait masalah narkoba,” tuturnya

  • Polisi Olah TKP Truk Tabrak Lari di Tangerang 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 November 2024

    Polisi Olah TKP Truk Tabrak Lari di Tangerang Megapolitan 1 November 2024

    Polisi Olah TKP Truk Tabrak Lari di Tangerang
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Polres Metro Tangerang Kota melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus sopir
    truk tabrak lari
    di Kota Tangerang.
    Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho menjelaskan, olah TKP dilakukan untuk melengkapi hasil penyelidikan bersama tim
    Traffic Accident Analysist
    (TAA) dan Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya (PMJ).
    “Kami sudah melakukan olah TKP awal kemarin, namun hari ini, kami melakukan olah TKP lengkap bersama tim TAA Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya,” ujar Zain di Kantor Polres Metro Tangerang Kota, Jalan Harapan, Babakan, Kota Tangerang, Jumat (1/11/2024).
    Proses olah TKP dilakukan 13 polisi gabungan, enam di antaranya dari Tim TAA Subdit Gakkum PMJ, sedangkan sisanya dari Polres Metro Tangerang Kota.
    Sebagai informasi, olah TKP pada insiden
    truk tabrak lari di Tangerang
    dilakukan di sembilan lokasi sejak pukul 14.09 WIB. Hingga pukul 18.50 WIB, proses tersebut masih berjalan.
    Dalam prosesnya, polisi dari PMJ menggunakan alat tiga dimensi (3D)
    scan laser
    untuk memindai lokasi kejadian secara 360 derajat.
    Seorang polisi yang bertugas menjelaskan bahwa alat tersebut akan menggambarkan seluruh proses kejadian dalam bentuk animasi.
    Selain itu, proses pembuatan animasi juga membutuhkan waktu. Untuk kasus ini, diperkirakan pembuatannya memakan waktu sekitar seminggu.
    Diketahui, peristiwa itu bermula dari JFN (24) yang mengendarai truk
    wing box
    dari arah Cikokol menuju Cipondoh, Kota Tangerang.
    Di tengah perjalanan, JFN menabrak
    bumper
    belakang mobil Suzuki Ertiga yang sedang berhenti di lampu merah arah Kodim.
    Panik, JFN langsung tancap gas melajukan kendaraannya secara ugal-ugalan ke arah Cipondoh. Warga yang mengetahui peristiwa itu langsung mengejar JFN sampai ke jalan KH Hasyim Ashari, Tangerang.
    Dalam upaya pelarian diri itu, pelaku kembali menabrak beberapa kendaraan lainnya. Kendati demikian, JFN terus melajukan kendaraannya dan berupaya kabur ke arah Nerogtog, Graha Raya, Banjar Wijaya, lalu kembali ke Jalan Hasyim Ashari.
    “Terakhir dapat dihentikan warga di Bundaran Tugu Adipura Jalan Veteran,” jelas Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho saat dikonfirmasi, Jumat.
    Saat ini, Unit Laka Satlantas Polres Metro Tangerang masih melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dan korban. Polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama TAA Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Selidiki Asal Narkoba pada Sopir Truk Ugal-Ugalan yang Terlibat Tabrak Lari di Tangerang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 November 2024

    Polisi Selidiki Asal Narkoba pada Sopir Truk Ugal-Ugalan yang Terlibat Tabrak Lari di Tangerang Megapolitan 1 November 2024

    Polisi Selidiki Asal Narkoba pada Sopir Truk Ugal-Ugalan yang Terlibat Tabrak Lari di Tangerang
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi tengah menyelidiki asal narkoba dari tangan JFN (24), sopir truk yang mengemudikan kendaraannya secara ugal-ugalan hingga menabrak sejumlah mobil dan motor di Kota Tangerang.
    “Terkait masalah narkoba, saat ini sedang kami selidiki,” ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho di kantornya, Jumat (1/11/2024).
    Adapun narkoba jenis sabu itu ditemukan polisi pada truk wing box. Selain itu, penyidik juga menemukan barang bukti lain dalam kendaraan pengangkut barang tersebut.
    “Kami temukan barang bukti lain yang terkait masalah narkoba,” kata Zain.
    Polisi juga telah melakukan tes urine kepada JFN, dan hasilnya dinyatakan positif menggunakan sabu.
    “Kami sudah lakukan tes urine, dan dari tes urine ini dinyatakan bahwa urinnya positif mengandung metamfetamin,” kata Zain.
    Untuk diketahui, peristiwa itu bermula saat JFN (24) mengendarai truk wing box dari arah Cikokol menuju Cipondoh, Kota Tangerang.
    Di tengah perjalanan, JFN menabrak bemper belakang mobil Suzuki Ertiga yang sedang berhenti di lampu merah arah Kodim.
    Panik, JFN langsung tancap gas melaju kendaraannya secara ugal-ugalan ke arah Cipondoh. Warga yang mengetahui peristiwa itu langsung mengejar JFN sampai ke Jalan KH Hasyim Ashari, Tangerang.
    Dalam upaya pelarian tersebut, pelaku kembali menabrak beberapa kendaraan lainnya. Kendati demikian, JFN terus melaju dan berupaya kabur ke arah Nerogtog, Graha Raya, Banjar Wijaya, lalu kembali ke Jalan Hasyim Ashari.
    Akibat kejadian itu, JF diamuk massa. Sopir tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
    Berdasarkan data sementara, ada empat pengendara motor, satu pengemudi mobil, dan seorang pejalan kaki yang menjadi korban.
    Para korban mengalami luka-luka dan saat ini masih dirawat di rumah sakit yang berbeda.
    (Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: Jessi Carina)
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sopir Truk Ugal-ugalan di Tangerang Konsumsi Sabu-sabu

    Sopir Truk Ugal-ugalan di Tangerang Konsumsi Sabu-sabu

    Tangerang, Beritasatu.com – Sopir truk berinisial JFN (24) yang mengemudikan kendaraannya secara ugal-ugalan di Kota Tangerang terbukti positif narkoba jenis sabu-sabu. Hasil itu diketahui melalui pemeriksaan kesehatan di laboratorium RSUD Kabupaten Tangerang.

    “Hasil labnya positif narkoba jenis sabu-sabu dan ini sangat berbahaya jika seorang sopir mengemudikan kendaraan di bawah pengaruh narkoba,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho kepada awak media, Jumat (1/11/2024).

    Saat ini, JFN masih menjalani perawatan medis akibat luka-luka, terutama di bagian kepala, akibat amukan massa.

    “Kondisinya sudah sadar dan telah dipindahkan ke ruang perawatan, tetapi masih dalam pemantauan petugas medis di RSUD Kabupaten Tangerang,” ungkap Zain.

    Kronologi kejadian bermula ketika truk yang dikemudikan JFN menabrak bemper belakang mobil Suzuki Ertiga yang sedang berhenti di lampu merah dekat Kodim.

    Setelah insiden tersebut, JFN panik dan melarikan diri ke arah Cipondoh, dikejar oleh warga hingga ke Jalan KH Hasyim Ashari. Di lokasi tersebut, truknya kembali menabrak pengendara sepeda motor dan pejalan kaki, tetapi JFN malah mempercepat laju kendaraannya.

    Ia melanjutkan pelarian ke Nerogtog, Graha Raya, Banjar Wijaya, dan kembali lagi ke Jalan Hasyim Ashari. Akhirnya, JFN berhasil dihentikan warga di bundaran Tugu Adipura, Jalan Veteran, kawasan Cikokol, Kota Tangerang. Di lokasi ini, ia mengalami amukan massa hingga babak belur sebelum dievakuasi petugas.

    Akibat insiden tersebut, tujuh korban yang mengalami luka, termasuk empat pengendara sepeda motor, satu pengemudi mobil, dan satu pejalan kaki, serta sopir JFN sendiri.

    “Terkait kerugian materiel, laporan sementara mencatat 10 unit mobil dan enam sepeda motor mengalami kerusakan,” tandasnya.

  • Dunia Logistik Sedang Tidak Baik-baik Saja

    Panik Setelah Tabrak Mobil, Lalu Kabur

    Jakarta

    Truk ugal-ugalan di Tangerang rupanya panik setelah menabrak kendaraan. Bukannya tanggung jawab, sopir truk malah melarikan diri dan menabrak kendaraan lain.

    Jagat media sosial tengah dihebohkan dengan sopir truk yang beraksi ugal-ugalan di Tangerang. Dalam video yang beredar, truk terlihat melawan arus tanpa memperdulikan kendaraan di sekitarnya. Truk itu juga tampak menabrak beberapa pengendara motor hingga taksi hingga ringsek.

    Polisi mengungkap aksi ugal-ugalan sopir truk itu dilakukan karena sopir panik setelah menabrak Suzuki Ertiga. Bukannya bertanggung jawab dan berhenti, sopir justru melarikan diri dan menabrak kendaraan lainnya.

    “Panik (setelah nabrak), pelaku lalu melarikan diri ke arah Cipondoh dan dikejar oleh warga sampai Jl KH Hasyim Ashari dan kembali menabrak pengendara sepeda motor,” ungkap Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho dikutip detikNews.

    Sopir truk itu masih terus berupaya melarikan diri walaupun sudah menabrak banyak kendaraan. Hingga akhirnya sopir diamuk massa di Bundaran Tugu Adipura, Cipondoh.

    “Lalu kabur ke arah Nerogtog, Graha Raya, Banjar Wijaya, kembali ke Jl Hasyim Ashari, terakhir dapat dihentikan warga yang mengejar di Bundaran Tugu Adipura Jalan Veteran,” lanjut Zain.

    Adapun dari kejadian itu, polisi memastikan tidak ada korban jiwa. Total korban saat ini tercatat sebanyak 6 orang yang terdiri dari 4 pengendara motor, 1 pengemudi mobil, dan 1 orang pejalan kaki.

    Terlibat Kecelakaan Jangan Melarikan Diri

    Sejatinya ketika terlibat kecelakaan, pengendara tidak boleh langsung melarikan diri. Tertuang dalam Undang-undang no.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 231 disebutkan pengendara wajib menghentikan kendaraannya.

    “Pengemudi Kendaraan Bermotor yang terlibat kecelakaan lalu lintas, wajib:
    a. menghentikan kendaraan yang dikemudikan,
    b. memberikan pertolongan kepada korban,
    c. melaporkan kecelakaan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia terdekat, dan
    d. memberikan keterangan yang terkait dengan kejadian kecelakaan,” begitu bunyi pasal 231.

    Disebutkan lagi pada pasal 235 ayat 2 jika terjadi cedera terhadap badan atau kesehatan korban akibat kecelakaan lalu lintas sedang atau berat, pengemudi, pemilik, dan/atau Perusahaan Angkutan Umum wajib memberikan bantuan kepada korban berupa biaya pengobatan dengan tidak menggugurkan tuntutan perkara pidana.

    (dry/din)