brand merek: Suzuki

  • Regular Mulai Rp 40 Ribu, Pre-Sale dari Rp 20 Ribu

    Regular Mulai Rp 40 Ribu, Pre-Sale dari Rp 20 Ribu

    Jakarta

    Harga tiket GJAW 2024 bisa Anda simak di sini. Pameran otomotif tahunan itu kembali diselenggarakan. Jika sebelumnya GJAW selalu dilaksanakan di JCC, Senayan, Jakarta, maka mulai tahun ini GJAW pindah lokasi ke ICE-BSD City, Tangerang. Harga tiket GJAW ditawarkan mulai Rp 40 ribu untuk regular dan Rp 20 ribu untuk pembelian pre-sale.

    Pameran otomotif tahunan yang diprakarsai Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) serta didukung penuh oleh Kementerian Perindustrian siap kembali menyapa para pecinta otomotif tanah air dalam gelaran ketiga Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024, yang akan berlangsung di lokasi baru yaitu ICE, BSD-City pada 22 November hingga 1 Desember 2024.

    Pada tahun ini Gaikindo menggandeng Mandiri Utama Finance (MUF) sebagai sponsor utama dalam penyelenggaraan GJAW 2024. Fokusnya, mendorong penjualan kendaraan di akhir tahun.

    “Berbeda dari pameran Gaikindo lainnya, MUF GJAW bertujuan buat secara langsung mendorong penjualan, jadi keunggulan pameran ini adalah program, dan penawarannya, hadirkan momentum terbaik bagi masyarakat yang ingin memiliki kendaraan baru dengan berbagai penawaran eksklusif,” kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi di Jakarta, Kamis (7/11/2024).

    Home of 1.000 Cars and Excitement

    GJAW 2024 mengusung tema Home of 1.000 Cars and Excitement GJAW 2024 akan fokus memberikan pengalaman luar biasa bagi para pengunjung. Tidak hanya akan disuguhkan jajaran mobil terkini dari berbagai merek ternama dunia, GJAW 2024 juga menghadirkan kegiatan olahraga otomotif interaktif yang dirancang menghibur dan mendekatkan pengunjung dengan dunia otomotif.

    “Fokus berbeda akan diusung penyelenggaraan MUF GJAW di mana pengalaman dan kemudahan bagi pengunjung akan jadi prioritas. Tidak lagi pengalaman melihat teknologi terkini dari industri kendaraan bermotor Indonesia, namun kemudahan mencoba langsung dan kemudahan memiliki kendaraan,” kata Rizwan Alamsjah, Ketua Penyelenggara GJAW 2024.

    Menurut Rizwan, kolaborasi berbagai promo dari peserta serta kemudahan pembiayaan dari Mandiri Utama Finance dalam GJAW 2024 seperti suku bunga 2% dan biaya administrasi mulai dari Rp 1, menjadikan GJAW 2024 momen terbaik bagi konsumen untuk belanja kendaraan bermotor.

    Sejumlah pengunjung memilih mobil di pameran Gaikindo Jakarta Auto week, JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (17/3/2023). Pameran GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2023 diyakini menjadi momen tepat untuk masyarakat membeli mobil baru buat mudik Lebaran tahun ini. Foto: Pradita Utama

    Daftar Merek Peserta GJAW 2024

    GJAW 2024 ini akan diikuti lebih dari 80 merek otomotif yang terdiri dari 27 merek kendaraan penumpang, termasuk Aletra, BAIC, BMW, BYD, Chery, Citroen, Daihatsu, Ford, GAC Aion, Honda, KIA, Lexus, Mazda, Maxus, Mercedes-Benz, MG, MINI, Mitsubishi Motors, Neta, Nissan, Subaru, Suzuki, Toyota, VinFast, Volkswagen, Wuling, dan Zeekr. Dari segmen kendaraan roda dua, sebanyak 12 merek, seperti Alva, Aprilia, Harley-Davidson, Motoguzzi, Piaggio, Royal Alloy, Royal Enfield, Scomadi, Vespa, V Move, Yamaha dan ZPT, turut serta untuk menambah ragam pilihan pengunjung. Lebih dari 40 merek industri pendukung juga siap meramaikan GJAW 2024.

    Luasan lahan yang meningkat 2 kali lipat juga memaksimalkan program GJAW 2024 yang memberikan pengalaman dan menawarkan keseruan untuk para pengunjung. Tak hanya menjadi ajang pameran kendaraan, tetapi juga akan menghadirkan beragam program interaktif yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, mulai dari penggemar otomotif, komunitas, hingga keluarga. Program-program tersebut terbagi menjadi tiga kategori utama: Motorsport Program, Community Program, dan Family Program, yang semuanya dirancang untuk memberikan pengalaman yang berkesan bagi setiap pengunjung.

    Dengan program-program tersebut, GJAW 2024 berkomitmen untuk memberikan pengalaman pameran yang lengkap, interaktif, dan menghibur bagi seluruh pengunjung dari berbagai kalangan. Tak hanya menjadi tempat untuk menemukan kendaraan impian, GJAW juga menghadirkan suasana perayaan otomotif yang menarik dan penuh keseruan.

    “MUF GJAW akan menjadi the complete automotive exhibition, untuk tujuan belanja kendaraan dan produk otomotif dengan penawaran terbaik di akhir tahun, kemudahan mencoba, mencari pengalaman motorsport interaktif, hingga kegiatan keluarga,” jelas Rizwan lagi.

    Harga Tiket GJAW 2024

    Dengan beragam merek, program interaktif, dan penawaran menarik yang ditawarkan, GJAW 2024 siap menjadi rumah bagi ribuan kendaraan dan pengalaman otomotif yang tak terlupakan bagi semua pengunjung. Untuk dapat merasakan segala keseruan yang dihadirkan pada MUF GJAW 2024, pengunjung dapat memanfaatkan promo penjualan tiket presale yang dapat dibeli online pada aplikasi Auto360 dan diadakan pada:

    • Pre-Sale I pada 8 – 10 November 2024 dengan diskon tiket sebesar 50% untuk tiket weekdays menjadi Rp 20.000 dan tiket weekends menjadi Rp 35.000.
    • Pre-Sale II pada 11 – 13 November 2024 dengan diskon tiket sebesar 25% untuk tiket weekdays menjadi Rp 30.000 dan tiket weekends menjadi Rp 52.500.

    Tiket regular selanjutnya dapat diakses mulai 14 November secara online dengan harga tiket weekdays Rp 40.000 dan harga tiket weekends Rp 70.000. Tiket on the spot juga tersedia selama acara berlangsung dengan harga tiket weekdays Rp 50.000 dan harga tiket weekends Rp 80.000.

    (lua/din)

  • Ini Lho Hambatan yang Ngejegal Perkembangan Industri Otomotif

    Ini Lho Hambatan yang Ngejegal Perkembangan Industri Otomotif

    Jakarta: Ekosistem industri otomotif Indonesia mendapatkan perhatian dari para akademisi. Adapun kondisi industri otomotif Tanah Air saat ini dinilai terhimpit perjanjian eksklusivitas.
     
    Hal tersebut tertuang dalam salah satu panel di acara The 6th International Conference on Law and Governance in a Global Context (icLave) 2024 pada 4-5 November oleh Fakultas Hukum Universitas Indonesia di Jakarta. Konferensi yang diadakan sejak 2017 ini bertujuan memberikan perkembangan terbaru terkait hukum dan kebijakan publik internasional.
     
    Dosen FEB Universitas Indonesia Mone Stepanus, Dosen Hukum Persaingan Usaha Universitas Pelita Harapan (UPH) Dian Parluhutan, dan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN Veteran Jakarta Guntur Saragih memaparkan kajian ilmiah terkait apa saja yang menghambat industri otomotif. Salah satu pokoknya terkait perjanjian eksklusivitas.
    “Penting bagi kami mengangkat perjanjian eksklusivitas ini dalam forum internasional untuk menunjukkan kondisi persaingan usaha di Indonesia yang membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),” ucap Mone Stepanus, dikutip Kamis, 7 November 2024.
     
    Jika perjanjian ini masih diterapkan, menurut Mone risikonya adalah kurang kondusifnya iklim persaingan usaha dan mungkin saja menghalangi pemain baru untuk berinvestasi dan memasuki pasar otomotif di Indonesia.
     
     

     

    Tantangan industri otomotif

    Industri otomotif di Indonesia didominasi oleh lima produsen besar, yakni Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki, dan Mitsubishi Motors. Mereka telah menguasai 82,3 persen dari total produksi nasional. Mone menjelaskan industri otomotif Indonesia menghadapi tantangan.
     
    “Ada berbagai kondisi telah memicu penerapan praktik monopoli atau oligopoli, baik melalui perjanjian vertikal maupun horizontal antar produsen,” ujar Mone, di acara yang dihadiri pembicara dari berbagai universitas di Indonesia, dan beberapa pembicara asing dari Leiden University, Chulalongkorn University, Western Sydney University, dan Monash University ini.
     
    Mone menyebutkan bukan hal yang aneh bagi produsen mobil untuk terlibat dalam perjanjian horizontal maupun vertikal dengan tujuan untuk mendominasi pasar. Perjanjian vertikal merupakan perjanjian yang dibuat oleh perusahaan induk berdasarkan tempat asal, seperti Toyota dari Jepang, yang membuat perjanjian dengan agen tunggal pemegang merek (ATPM) di Indonesia, yaitu PT Astra International.
     

    Ilustrasi. Foto: dok MI/Atet
     

    Selain itu juga ada fenomena ATPM mengadakan perjanjian eksklusivitas dengan dealer di bawahnya. Menurutnya ini salah satu trik untuk untuk meningkatkan volume penjualan mobil tertentu. “Di sisi lain ada yang perlu diwaspadai, karena perjanjian eksklusivitas ini membuat dealer susah untuk mengembangkan bisnisnya,” kata dia.
     
    Dian Parluhutan menambahkan, meskipun industri otomotif dianggap sebagai sektor strategis, terdapat risiko yang muncul dari praktik perjanjian eksklusivitas yang tidak sehat. Tidak jarang distributor membuat perjanjian eksklusivitas dengan dealer yang mewajibkan dealer untuk meminta izin kepada distributor jika mendirikan perusahaan baru menjual produk otomotif merek lain.
     
    Dengan kata lain, investor dilarang menjual merek lain, walaupun dengan mendirikan badan usaha baru yang tidak berkaitan dengan Hak Kekayaan Intelektual pemegang merek ataupun distributor. Perjanjuan ekslusivitas ini berdampak buruk pada lanskap persaingan sektor otomotif.
     
    “Praktik seperti ini dapat menciptakan hambatan bagi pendatang baru, yang kesulitan bersaing dengan produsen besar yang telah mendominasi pasar,” ucapnya.
     
     

     

    Pengawasan ketat dari KPPU

    Dia menekankan pentingnya pengawasan yang ketat oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk memastikan persaingan yang adil tetap terjaga. Dian menambahkan KPPU dan asosiasi pelaku usaha otomotif perlu segera bertindak secara proaktif untuk merumuskan regulasi khusus di sektor otomotif. Cara ini dapat mendorong ekosistem persaingan usaha yang efektif dan sehat.
     
    Relevansi UU No. 5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat juga mendapat sorotan. Menurutnya, diterapkannya perjanjian eksklusivitas pada industri otomotif telah melanggar UU 5/1999. Meski telah diatur dalam undang-undang, acap kali ada mereka yang nakal. Relasi kuasa antara ATPM dengan pengecer bisa menjadi celah mengakali UU 5/1999 tersebut.
     
    Dian pun menegaskan perjanjian eksklusivitas ini dilarang di Indonesia. Meskipun regulasi telah ada, penerapannya sering kali belum optimal. Industri ini membutuhkan pengaturan yang lebih komprehensif untuk mendukung iklim persaingan yang sehat.
     
    Sementara itu, Guntur menyarankan agar kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan KPPU dibutuhkan untuk mendorong inovasi dan investasi yang berkelanjutan di sektor otomotif. Apalagi pada 2023 ada peningkatan ekspor untuk sektor otomotif sebesar 5,96 persen (yoy).
     
    “Industri otomotif tidak hanya berkontribusi terhadap perekonomian, tetapi juga menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 1,5 juta orang di seluruh Indonesia,” tambah dia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Mobil Listrik Pertama Suzuki Pakai Baterai LFP, Segini Jarak Tempuhnya

    Mobil Listrik Pertama Suzuki Pakai Baterai LFP, Segini Jarak Tempuhnya

    Milan

    Suzuki Motor Corporation resmi meluncurkan mobil listrik pertamanya, Suzuki e Vitara. Mobil listrik pertama Suzuki ini menggunakan baterai LFP atau lithium iron-phosphate.

    Suzuki meluncurkan e Vitara pertama kali di Eropa, tepatnya di Milan, Italia. Produksi akan dimulai di Suzuki Motor Gujarat di India pada 2025. Mobil ini akan mulai dijual di berbagai negara, termasuk Eropa, India, dan Jepang, sekitar pertengahan tahun 2025.

    “e VITARA adalah BEV pertama kami, yang dikembangkan melalui uji coba berulang kali untuk menciptakan BEV yang mudah digunakan bagi pelanggan kami. Untuk mewujudkan masyarakat yang netral karbon, kami akan menyediakan berbagai pilihan, termasuk BEV, kendaraan hybrid, dan kendaraan CNG, yang disesuaikan dengan wilayah tertentu. Peluncuran e VITARA merupakan tonggak penting dalam mencapai netralitas karbon. Setelah peluncuran e VITARA, kami akan terus memperluas jajaran BEV kami dan mengusulkan solusi mobilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan negara dan wilayah tertentu,” kata Toshihiro Suzuki, Representative Director and President Suzuki Motor Corporation dikutip dari siaran persnya.

    Suzuki e Vitara dengan baterai 49 kWh 2WD memiliki total tenaga hingga 106 kW dengan torsi maksimal 189 Nm. Lalu untuk e Vitara 61 kWh 2WD tenaga maksimalnya mencapai 128 kW dengan torsi maksimal 189 Nm. Sedangkan versi 4WD menghasilkan total tenaga hingga 135 kW dengan torsi maksimal 300 Nm. Suzuki tidak merilis jarak tempuh dari e Vitara ini. Namun, dikutip dari Auto Express, versi long range-nya bisa menjangkau jarak hingga 400 km.

    Menurut Suzuki, sistem penggerak BEV terdiri dari eAxle yang sangat efisien yang mengintegrasikan motor dan inverter. Mobil ini juga dilengkapi baterai lithium iron-phosphate yang dirancang demi keamanan dan keandalan.

    “Sistem ini menghasilkan akselerasi lincah yang menjadi ciri khas dari posisi diam dan akselerasi tajam saat menyalip dari kecepatan rendah ke tinggi,” sebut Suzuki.

    Suzuki e VITARA didasarkan pada model konsep “eVX,” yang sempat dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Juli 2024 lalu.

    Suzuki e Vitara mengandalkan sistem 4WD elektrik “ALLGRIP-e” yang tidak hanya memberikan kemampuan off-road tetapi juga performa yang bertenaga. ALLGRIP-e adalah sistem 4WD elektrik yang memanfaatkan keahlian Suzuki dalam teknologi penggerak empat roda, yang dilengkapi dua eAxle independen di bagian depan dan belakang. Sistem ini tidak hanya memberikan kinerja yang bertenaga tetapi juga memungkinkan kontrol yang presisi dengan respons yang sangat baik. Selain itu, sistem ini mencakup mode Trail yang memungkinkan keluar dengan mulus dari medan kasar dengan menerapkan rem pada ban yang berputar dan mendistribusikan torsi penggerak ke ban yang berlawanan (fungsi LSD).

    Suzuki eVitara menggunakan platform “HEARTECT-e” yang baru dikembangkan khusus untukBEV. Platform ini memiliki struktur yang ringan, perlindungan tegangan tinggi, dan interior yang luas karena overhang yang pendek.

    Suzuki tidak merilis jarak tempuh dari e Vitara ini. Namun, dikutip dari Auto Express, versi long range-nya bisa menjangkau jarak hingga 400 km.

    (rgr/dry)

  • Kebakaran Ruko di Purbalingga, Satu Mobil Ikut Hangus Terbakar

    Kebakaran Ruko di Purbalingga, Satu Mobil Ikut Hangus Terbakar

    Liputan6.com, Purbalingga – Salimin (38) tengah terlelap di kasur empuknya Senin (4/11/2024) dini hari. Namun kicauan burung di atap rumahnya saling bersahut tiada henti seolah sengaja mengabarkan peringatan tanda bahaya kobaran api dari ruko di samping rumahnya, di Desa Sumingkir, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga.

    Mendengar keributan kicau burung itu, Saliman beranjak dari peraduan dan keluar rumah mengecek apa yang membuat burung-burung itu gaduh. Tanpa disangka, ia menjumpai kobaran api melahap ruko sebelah rumahnya.

    Di senyap pagi yang dini, ia berteriak membangunkan warga sekitar. Tetangga yang mendengar teriakan tolong itu sontak berhamburan keluar rumah dan spontan bahu-membahu memadamkan kebakaran itu.

    Peristiwa kebakaran ini kemudian dilaporkan ke Polsek Kutasari dan pemadam kebakaran. Pemadam kebakaran yang datang kemudian berhasil memadamkan api.

    “Hasil pemeriksaan di TKP, diduga kebakaran terjadi akibat korsleting listrik pada instalasi di toko milik korban,” ungkap Kapolsek.

    Akibat kebakaran ini, bangunan ruko ludes terbakar berikut satu unit mobil yang ada di dalamnya. Kapolsek Kutasari Iptu Heru Riyanto mengatakan, ruko yang terbakar milik Tanti Lestarini (45).

    “Akibat kebakaran tersebut bangunan ruko terbakar berikut satu unit mobil yang ada di dalamnya,” kata Heru.

    Selain meluluhlantakan bangunan ruko, dapur milik korban dan satu mobil merek Suzuki XOver bernomor polisi R-1677-RC milik korban juga ikut terbakar.

    “Kerugian total akibat kebakaran yang terjadi ditaksir mencapai Rp. 120 juta,” ucapnya.

     

    Tebar Benih Ikan dan Tanam Bibit Jagung Serentak, Dukung Ketahanan Pangan Prabowo

  • Spesifikasi e Vitara, Mobil Listrik Pertama Suzuki

    Spesifikasi e Vitara, Mobil Listrik Pertama Suzuki

    Jakarta

    Suzuki resmi meluncurkan mobil listrik pertamanya, Suzuki e Vitara. Mobil listrik ini merupakan versi produksi massal dari konsep Suzuki eVX yang sempat dipamerkan Suzuki di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

    Suzuki e Vitara melakoni debut global di Eropa, tepatnya di Milan, Italia. Produksi akan dimulai di Suzuki Motor Gujarat di India pada 2025. Mobil ini akan mulai dijual di berbagai negara, termasuk Eropa, India, dan Jepang, sekitar pertengahan tahun 2025.

    “e VITARA adalah BEV pertama kami, yang dikembangkan melalui uji coba berulang kali untuk menciptakan BEV yang mudah digunakan bagi pelanggan kami. Untuk mewujudkan masyarakat yang netral karbon, kami akan menyediakan berbagai pilihan, termasuk BEV, kendaraan hybrid, dan kendaraan CNG, yang disesuaikan dengan wilayah tertentu. Peluncuran e VITARA merupakan tonggak penting dalam mencapai netralitas karbon. Setelah peluncuran e VITARA, kami akan terus memperluas jajaran BEV kami dan mengusulkan solusi mobilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan negara dan wilayah tertentu,” kata Toshihiro Suzuki, Representative Director and President Suzuki Motor Corporation dikutip dari siaran persnya.

    Suzuki e Vitara ditawarkan dengan tiga trim. Pertama adalah e Vitara dengan baterai 49 kWh 2WD. Lalu ada e Vitara dengan baterai 61 kWh 2WD dan 61 kWh 4WD. Khusus varian 2WD, motornya menggerakkan roda depan. Sedangkan yang 4WD menggerakkan semua roda dengan teknologi 4WD elektrik “ALLGRIP-e”.

    Suzuki e Vitara Foto: Dok. Suzuki

    ALLGRIP-e adalah sistem 4WD elektrik yang memanfaatkan keahlian Suzuki dalam teknologi penggerak empat roda, yang dilengkapi dua eAxle independen di bagian depan dan belakang. Sistem ini tidak hanya memberikan kinerja yang bertenaga tetapi juga memungkinkan kontrol yang presisi dengan respons yang sangat baik. Selain itu, sistem ini mencakup mode Trail yang memungkinkan keluar dengan mulus dari medan kasar dengan menerapkan rem pada ban yang berputar dan mendistribusikan torsi penggerak ke ban yang berlawanan (fungsi LSD).

    Suzuki e Vitara dengan baterai 49 kWh 2WD memiliki total tenaga hingga 106 kW dengan torsi maksimal 189 Nm. Lalu untuk e Vitara 61 kWh 2WD tenaga maksimalnya mencapai 128 kW dengan torsi maksimal 189 Nm. Sedangkan versi 4WD menghasilkan total tenaga hingga 135 kW dengan torsi maksimal 300 Nm.

    Suzuki tidak merilis jarak tempuh dari e Vitara ini. Namun, dikutip dari Auto Express, versi long range-nya bisa menjangkau jarak hingga 400 km.

    Suzuki e Vitara memiliki dimensi panjang 4.275 mm, lebar 1,800 mm, dan tinggi 1.635 dengan wheelbase 2.700 mm. Mobil ini punya ground clearance 180 mm.

    (rgr/dry)

  • Mobil Listrik Pertama Suzuki Pakai Baterai LFP, Segini Jarak Tempuhnya

    Suzuki Luncurkan Mobil Listrik Pertamanya, e Vitara

    Jakarta

    Suzuki Motor Corporation resmi meluncurkan mobil listrik bertenaga baterai (BEV) pertamanya. Mobil listrik hasil produksi massal dari eVX itu dijual dengan nama e Vitara.

    Suzuki meluncurkan e Vitara pertama kali di Eropa, tepatnya di Milan, Italia. Produksi akan dimulai di Suzuki Motor Gujarat di India pada 2025. Mobil ini akan mulai dijual di berbagai negara, termasuk Eropa, India, dan Jepang, sekitar pertengahan tahun 2025.

    “e VITARA adalah BEV pertama kami, yang dikembangkan melalui uji coba berulang kali untuk menciptakan BEV yang mudah digunakan bagi pelanggan kami. Untuk mewujudkan masyarakat yang netral karbon, kami akan menyediakan berbagai pilihan, termasuk BEV, kendaraan hybrid, dan kendaraan CNG, yang disesuaikan dengan wilayah tertentu,” kata Toshihiro Suzuki, Representative Director and President Suzuki Motor Corporation dikutip dari siaran persnya

    “Peluncuran e VITARA merupakan tonggak penting dalam mencapai netralitas karbon. Setelah peluncuran e VITARA, kami akan terus memperluas jajaran BEV kami dan mengusulkan solusi mobilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan negara dan wilayah tertentu”.

    Suzuki e VITARA didasarkan pada model konsep “eVX,” yang sempat dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Juli 2024 lalu. Ini menandai model BEV strategis global pertama Suzuki.

    Suzuki e Vitara Foto: Dok. Suzuki

    Dengan konsep “Emotional Versatile Cruiser,” e VITARA menampilkan desain yang menggabungkan kesan teknologi canggih dan kekuatan. Tema desainnya adalah “Teknologi Canggih & Petualangan,” yang mewujudkan nuansa canggih dari BEV dan sifat tangguh dari SUV. Eksteriornya menampilkan desain mencolok yang ditandai dengan ban berdiameter besar dan jarak sumbu roda yang panjang, sementara interiornya menggabungkan layar terintegrasi dengan peralatan canggih dan panel serta konsol tengah yang tampak tangguh.

    Mobil ini ditenagai powertrain BEV yang memberikan pengalaman berkendara yang lincah dan tajam. Sistem penggerak BEV terdiri dari eAxle yang sangat efisien yang mengintegrasikan motor dan inverter, bersama dengan baterai lithium iron-phosphate yang dirancang untuk keselamatan dan keandalan.

    Suzuki e Vitara Foto: Dok. Suzuki

    Suzuki e Vitara mengandalkan sistem 4WD elektrik “ALLGRIP-e” yang tidak hanya memberikan kemampuan off-road tetapi juga performa yang bertenaga. ALLGRIP-e adalah sistem 4WD elektrik yang memanfaatkan keahlian Suzuki dalam teknologi penggerak empat roda, yang dilengkapi dua eAxle independen di bagian depan dan belakang. Sistem ini tidak hanya memberikan kinerja yang bertenaga tetapi juga memungkinkan kontrol yang presisi dengan respons yang sangat baik. Selain itu, sistem ini mencakup mode Trail yang memungkinkan keluar dengan mulus dari medan kasar dengan menerapkan rem pada ban yang berputar dan mendistribusikan torsi penggerak ke ban yang berlawanan (fungsi LSD).

    Suzuki e Vitara menggunakan platform yang baru dikembangkan “HEARTECT-e” khusus untuk BEV. Platform ini menggunakan “HEARTECT-e” yang baru dikembangkan khusus untuk BEV. Platform ini memiliki struktur yang ringan, perlindungan tegangan tinggi, dan interior yang luas karena overhang yang pendek.

    (rgr/din)

  • Kenapa Harus Ganti Aki Meski Mobil Masih Kuat Starter?

    Kenapa Harus Ganti Aki Meski Mobil Masih Kuat Starter?

    Jakarta

    Ketika mobil masih bisa distater banyak yang menganggap kondisi aki baik-baik saja. Namun kenyataannya tidak selalu demikian, karena kondisi aki hanya bisa diketahui dengan tepat menggunakan accu tester atau baterai tester.

    Seperti komponen lainnya, aki memiliki masa pakai terbatas lalu mengalami penurunan performa seiring waktu. Sehingga, aki harus diganti saat sudah melebihi umur pakai meski masih bisa menyalakan mesin mobil.

    Kenapa Disarankan Ganti Aki Saat Mobil Masih Kuat Distarter?

    Ada beberapa indikasi aki harus diganti, salah satunya usia pakai. Mengutip laman Astra-Daihatsu, rentang usia aki mobil adalah 2-5 tahun. Dalam penggunaan normal, aki biasanya akan tetap baik selama 1-3 tahun.

    Menurut laman dealer Suzuki, umur pemakaian aki yang direkomendasikan adalah dua tahun atau 50.000 km. Hal tersebut bergantung pada pemakaian dan perawatan kendaraan. Usia pakai bisa kurang atau lebih dari yang direkomendasikan.

    Jika usia pakai aki sudah cukup lama, maka direkomendasikan untuk diganti meski mobil masih kuat distarter. Penggantian aki untuk menjamin mobil masih bisa digunakan tanpa gangguan setiap saat.

    Tanda-tanda Aki Harus Diganti

    Selain usia pemakaian aki, ada sejumlah tanda bahwa aki harus diganti. Mengutip laman Mitsubishi Motor, berikut di antaranya:

    1. Cairan Aki Keruh

    Aki yang bermasalah bisa dilihat dari cairannya yang keruh. Hal ini karena kotoran-kotoran yang sudah menumpuk lama. Selain itu, tanda selanjutnya adalah sel-sel di dalamnya juga terlihat bengkok dan ada warna putihnya.

    2. Voltase Aki Tidak Normal

    Untuk mengecek voltase normal pada aki, kamu bisa menggunakan alat tester aki. Dalam keadaan mesin mati, normalnya voltase aki 12,45 volt dan saat mesin menyala voltase normal jadi 13-14 volt. Jika aki kekurangan atau kelebihan voltase normal, berarti aki tidak baik atau bermasalah.

    3. Lampu Kendaraan Meredup

    Kondisi kendaraan tertentu juga bisa menjadi indikasi aki harus diganti. Misalnya, lampu-lampu mulai meredup atau proses menyalakan mesin berjalan lambat.

    4. Mesin Tersendat

    Komponen yang paling banyak menggunakan energi aki adalah motor starter. Jika mesin tersendat yaitu saat motor starter tidak mendapat cukup energi, maka bisa berarti aki harus diganti.

    Cara Merawat Aki Agar Tetap Awet

    Ada beberapa cara merawat aki agar tetap awet, sehingga tidak cepat ganti. Mengutip laman Astra Daihatsu dan Nissan, berikut di antaranya:

    1. Pastikan Aki Terisi Penuh

    Pastikan bahwa aki selalu terisi penuh. Jika memiliki aki kering, maka periksa level aki secara berkala dan tambahkan dengan air bersih jika diperlukan. Aki basah juga perlu perawatan untuk menjaga tingkat airnya.

    2. Periksa Alternator

    Pastikan alternator kendaraan bekerja dengan baik dan mengisi aku saat mesin berjalan. Periksa apakah terdapat masalah dengan sistem pengisian kendaraan.

    3. Panaskan Mobil secara Berkala

    Mobil yang jarang mendapat perhatian dan mesinnya tidak pernah dipanaskan secara berkala akan memberikan dampak buruk pada aki. Pada kondisi ini, aku akan lebih cepat soak meski sering diganti. Jadi, panaskan mobil minimal 5-10 menit.

    4. Bersihkan Aki Secara Rutin

    Jika jarang dibersihkan, terminal aki akan lebih sering tertutupi debu dan kotoran. Jadi, aki sulit menghantarkan listrik ke komponen mobil lainnya. Kamu bisa menggunakan bantuan sikat kawat atau sikat plastik untuk membersihkannya.

    Itulah penjelasan mengenai alasan aki disarankan ganti saat mobil masih bisa distarter, yaitu terkait dengan usia pemakaian aki. Jika aki sudah cukup lama dipakai, maka sebaiknya diganti agar tidak terjadi masalah pada kendaraan.

    (elk/row)

  • Karimun Tabrak Truk di Tol Semarang-Solo, Satu Orang Meninggal, 3 Luka-luka
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 November 2024

    Karimun Tabrak Truk di Tol Semarang-Solo, Satu Orang Meninggal, 3 Luka-luka Regional 4 November 2024

    Karimun Tabrak Truk di Tol Semarang-Solo, Satu Orang Meninggal, 3 Luka-luka
    Tim Redaksi
    UNGARAN, KOMPAS.com
    – Satu orang dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan yang terjadi di jalan tol
    Solo-Semarang
    , tepatnya di Km 445.200 jalur A, pada Senin (4/11/2024) sekitar pukul 07.15 WIB.
    Insiden tersebut berlangsung di wilayah Desa Delik, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
    Kasat Lantas Polres Semarang, AKP Lingga Ramadhani, menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan Suzuki Karimun dengan nomor polisi W 1088 R dengan truk Hino BE 8314 PY.
    “Satu korban meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Senin.

    Lingga mengungkapkan bahwa Suzuki Karimun dikemudikan oleh Hafinel Oktario (41), warga Kebonan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali.
    Penumpang dalam kendaraan tersebut adalah Farida Nur Aini (32), Atik Nurul Khasanah (54), dan Nabila Azkhiya Syafarina (3).
    “Sementara itu, pengemudi truk bernama Aris Setiawan (35), warga Desa Negeri Jemanten, Kecamatan Margatiga, Kabupaten Lampung Timur,” tambahnya.
    Korban meninggal dunia, Farida Nur Aini, mengalami luka sobek di kepala sebelah kiri dan pecah pada mata sebelah kiri, serta dinyatakan meninggal di lokasi kejadian.
    Penumpang lainnya dari Suzuki Karimun juga mengalami luka-luka.
    Menurut Lingga, kecelakaan ini bermula ketika Suzuki Karimun melaju dari arah Semarang menuju Solo.
    “Diduga kendaraan ini melaju dengan kecepatan tinggi, dan saat tiba di Km 445.200 jalur A, menabrak bak belakang truk Hino yang melaju searah di depannya,” kata dia.
    Tabrakan tersebut menyebabkan Suzuki Karimun terpental dan melintang di tengah badan jalan lajur cepat, yang mengakibatkan terjadinya
    kecelakaan lalu lintas
    .
    Lingga mengatakan bahwa penyidik Satlantas Polres Semarang akan meminta keterangan dari pengemudi Suzuki Karimun dan truk terkait kejadian ini.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alasan Suzuki Tak Punya Fasilitas Riset dan Pengembangan Motor di Indonesia

    Alasan Suzuki Tak Punya Fasilitas Riset dan Pengembangan Motor di Indonesia

    Jakarta

    Suzuki meramaikan pasar otomotif Tanah Air, bersaing dengan brand Jepang lain seperti Yamaha, Honda, dan Kawasaki. Namun Suzuki tidak punya fasilitas research and development (RnD) di Indonesia.

    “Kita tidak punya (RnD) di Indonesia,” kata Shigemori Keisuke, General Manager 2W Sales & Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS).

    Fasilitas RnD di dalam negeri tak bisa dipandang sebelah mata, produk yang diproduksi harus sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia. Yamaha dan Honda misalnya dua raksasa sepeda motor itu sudah punya fasilitas RnD di sini.

    Namun prinsipal Suzuki tidak mendirikan pusat RnD di Indonesia. Padahal Suzuki sudah punya nama besar di Indonesia, motornya terkenal bandel, harganya juga kompetitif di pasar.

    “Alasannya salah satu kebijakan strategi dari Suzuki Motor Corporation di Jepang, sekarang kita fokus di India untuk modelnya,” tambah dia lagi.

    Belakangan sepeda motor baru yang diluncurkan Suzuki didatangkan utuh atau completely built-up (CBU) dari India. Meski demikian, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) masih memproduksi motor di Indonesia.

    Deretan sepeda motor Suzuki yang dijual antara lain: Avenis 125, V-Strom 250SX, Burgman Street 125EX, Gixxer SF250, GSX-R150, Satria F150, Address, Nex II, hingga Nex II Crossover.

    Gixxer SF 250, Avenis 125, VStrom 250 SX, hingga yang terbaru Burgman Street 125 EX merupakan lini baru Suzuki yang dijual dengan status CBU dari India. Sedangkan sisanya merupakan rakitan dalam negeri.

    Suzuki membeberkan dengan line up yang sudah ada, kombinasi rakitan lokal dan CBU dari India punya target sampai 15 ribu unit tahun ini. Burgman Street 125 EX menjadi tulang punggung penjualan Suzuki di Indonesia.

    “Sangat bagus, maksudku, sejak kita luncurkan model ini. Utilitas dan semua performa dari Burgman Street sangat diterima, kami sangat senang dengan hal ini,” kata Shigemori Keisuke.

    Suzuki Burgman Street 125 EX sudah terjual 3 ribu unit di Indonesia. Angka tersebut cukup mengesankan untuk produk impor.

    “Kami masih pertimbangkan juga, jika kita punya kesempatan, ya (akan dirakit), tapi untuk saat ini belum ada rencana,” tambahnya.

    (riar/dry)

  • Sopir Truk Tabrak Lari di Tangerang Jadi Tersangka, Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 November 2024

    Sopir Truk Tabrak Lari di Tangerang Jadi Tersangka, Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara Megapolitan 3 November 2024

    Sopir Truk Tabrak Lari di Tangerang Jadi Tersangka, Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com 
    – JFN (24), sopir truk boks besar atau
    wing box
    yang menabrak sejumlah mobil dan motor di Kota Tangerang, Kamis (31/10/2024), ditetapkan sebagai tersangka.
    Penetapan tersangka dilakukan setelah polisi melakukan gelar perkara pada Sabtu (2/11/2024).
    “Melalui gelar perkara, JFN sopir truk
    wing box
    telah cukup bukti kita tetapkan sebagai tersangka,” ucap Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho, Minggu (3/11/2024).
    JFN dijerat dengan Pasal 311 ayat (2) dan (4) junto Pasal 312 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara dan atau denda sebesar Rp20 juta.
    “Ancaman hukuman 10 tahun penjara,” kata Zain.
    Akibat aksi JFN mengendarai truk ugal-ugalan, enam korban mengalami luka-luka dan kini tengah dirawat di sejumlah rumah sakit, antara lain, RS EMC Kota Tangerang, RS Sari Asih Cipondoh, dan RSUD Kota Tangerang.
    Sementara, JFN sempat dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang setelah babak belur usai diamuk massa.
    Selain itu, dari hasil pemeriksaan laboratorium, JFN dinyatakan positif mengonsumsi narkoba jenis
    methamphetamine
    .
    “Hasil labnya demikian (positif narkoba), sehingga ini sangat membahayakan, mengemudikan kendaraan di bawah pengaruh narkoba,” ungkap Zain.
    Adapun insiden tabrak lari ini bermula dari JFN (24) yang mengendarai truk
    wing box
    dari arah Cikokol menuju Cipondoh, Kota Tangerang.
    Di tengah perjalanan, JFN menabrak bemper belakang mobil Suzuki Ertiga yang sedang berhenti di lampu merah arah Kodim.
    Panik, JFN langsung tancap gas melajukan kendaraannya secara ugal-ugalan ke arah Cipondoh.
    Warga yang mengetahui peristiwa itu langsung mengejar JFN sampai ke Jalan KH Hasyim Ashari, Tangerang.
    Dalam upaya pelarian diri itu, pelaku kembali menabrak beberapa kendaraan lainnya. Kendati demikian, JFN terus melajukan kendaraannya dan berupaya kabur ke arah Nerogtog, Graha Raya, Banjar Wijaya, lalu kembali ke Jalan Hasyim Ashari.
    “Terakhir dapat dihentikan warga di Bundaran Tugu Adipura Jalan Veteran,” jelas Zain saat dikonfirmasi, Jumat (1/11/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.