brand merek: Suzuki

  • Motor Listrik Suzuki e-Access Bakal Dijual di Indonesia

    Motor Listrik Suzuki e-Access Bakal Dijual di Indonesia

    Jakarta

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menegaskan, pihaknya berencana menjual Suzuki e-Access di Indonesia. Motor listrik untuk konsumen pemula itu sebelumnya telah meluncur di India.

    Kepastian tersebut disampaikan Teuku Agha selaku 2W Sales & Marketing Department Head PT SIS. Meski demikian, dia belum bisa mengurai lebih jauh mengenai detailnya.

    “Tunggu aja, pokoknya tunggu aja. Plan-nya ada semua,” ujar Teuku Agha saat ditanya soal peluncuran Suzuki e-Access di Indonesia.

    Suzuki e-Access. Foto: Doc. Suzuki India.

    Ketika ditanya kapan, Agha juga bungkam. Namun, jika melihat timeline-nya, Suzuki e-Access hampir mustahil meluncur tahun ini. Maka, besar kemungkinan, kendaraan nonemisi itu mulai dijual di Indonesia tahun depan.

    “Tahun ini kan sisa satu bulan. (Kalau tahun depan?), tunggu aja. Kayak Satria lah, nanti tiba-tiba diundang,” kata dia.

    Suzuki e-Access mengusung tampilan khas skuter matik India. Kendaraan tersebut punya dimensi kompak, namun gemuk di bagian belakang. Selain itu, mukanya dirancang bermoncong dengan sepasang roda berukuran mungil.

    Suzuki e-Access. Foto: Doc. Suzuki India.

    Suzuki e-Access disematkan motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga 5,5 dk dan torsi 14,9 Nm. Meski cenderung kecil, namun catatan tersebut diklaim sudah cukup untuk mengakomodasi kebutuhan harian pengendara.

    Sementara baterainya menggunakan lithium-ion 60Ah dengan jangkauan maksimum 95 km. Baterai tersebut memerlukan waktu 6 jam 42 menit untuk pengecasan 0-100 persen menggunakan standard charging. Sementara dari nol ke 80 persen butuh 4 jam 30 menit.

    Namun, kendaraan itu juga sudah dibekali sistem pengecasan cepat atau fast charging. Pengendara hanya memerlukan waktu 1 jam 12 menit untuk mengisi baterai dari nol ke 80 persen. Sedangkan dari nol ke 100 persen butuh 2 jam 12 menit.

    Sayangnya, sumber yang sama tak mengurai fitur apa saja yang tertanam di kendaraan. Hanya saja, menurut foto yang beredar, Suzuki e-Access sudah menggunakan panel instrumen full digital, soket USB, sistem nirkunci pintar atau keyless, bagasi lega dan pencahayaan LED.

    Meski sudah meluncur di India, namun harga resmi Suzuki e-Access belum benar-benar diumumkan. Menurut bocoran yang diterima sumber, skuter listrik tersebut kemungkinan dibanderol berkisar 100 ribu rupee atau Rp 19 jutaan.

    (sfn/rgr)

  • Sempat Diledek ‘Motor Jaipur’, Suzuki Access Nyatanya Laris Manis di RI

    Sempat Diledek ‘Motor Jaipur’, Suzuki Access Nyatanya Laris Manis di RI

    Jakarta

    Meski sempat diledek motor JDM (Jaipur Domestic Market), namun faktanya Suzuki Access 125 laris manis di Indonesia. Bahkan, hanya dalam sebulan, kendaraan itu sudah terpesan ratusan unit!

    Teuku Agha selaku 2W Sales & Marketing Department Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) tak menampik soal adanya kritikan terhadap Suzuki Access 125. Meski demikian, kata dia, kritikan tersebut tak berbanding lurus dengan angka permintaan yang tergolong tinggi.

    “Suzuki Access 125 ternyata banyak tuh yang beli, sampai sekarang mungkin sudah terpesan 350-400 unit. Itu sejak pertama meluncur (di IMOS 2025) ya,” ujar Teuku Agha di Sentul, Jawa Barat.

    Suzuki Access 125 laku segini di Indonesia Foto: Andhika Prasetia

    Suzuki Access 125 berstatus sebagai CBU (completely built up) dari India. Meski pemesanan sudah dibuka sejak 1-2 bulan terakhir, namun unitnya baru tersedia Desember mendatang. Sehingga, pengiriman perdana akan dimulai di bulan tersebut.

    “Datang aja belum. Kan plannya Desember, makanya kalian belum liat di jalan kan? Jadi tunggu sebentar lagi lah,” kata dia.

    Meski saat ini masih diimpor dari India, namun Agha tak menutup kemungkinan merakit lokal Suzuki Access 125. Sayangnya, dia belum bisa memastikan, kapan rencana tersebut bisa direalisasikan.

    Diketahui, Suzuki Access 125 meluncur di pameran Indonesia Motor Show atau IMOS 2025. Kendaraan tersebut dibanderol mulai dari Rp 25 jutaan dengan status on the road Jakarta.

    Suzuki Access 125 menggunakan mesin SOHC 124 cc berteknologi Suzuki Eco Performance (SEP) yang andal dan mudah dirawat. Pembekalan tersebut membuat motor mampu menghasilkan tenaga 6,2 kW dan torsi 10,2 Nm. Sementara konsumsi BBM-nya diklaim tembus 57,3 km/liter!

    Suzuki Access 125 juga kaya akan fitur-fitur canggih yang meningkatkan kemudahan dan keamanan berkendara. Sistem kunci pengaman dengan fungsi pembuka jok dan tangki bensin, serta sistem Suzuki Easy Start yang membuat pengalaman berkendara menjadi lebih praktis.

    Ditambah lagi, ada soket USB 2A yang memungkinkan pengendara mengisi daya ponsel saat dalam perjalanan, sementara panel instrumen analog dan odomoter digital menyajikan berbagai informasi dengan tata letak yang bersih dan mudah dibaca. Sistem rem terpadu (combined brake system) yang mendistribusikan pengereman ke roda depan dan belakang juga memberikan keamanan ekstra.

    (sfn/rgr)

  • Kini Tempel Toyota-Daihatsu, Sudah Segini Penjualan Mobil BYD di Indonesia

    Kini Tempel Toyota-Daihatsu, Sudah Segini Penjualan Mobil BYD di Indonesia

    Jakarta

    BYD kini menempel Toyota dan Daihatsu di daftar mobil terlaris Indonesia periode Oktober 2025. Segini total penjualan BYD sepanjang tahun 2025.

    BYD menembus posisi tiga besar daftar mobil terlaris di Indonesia. Sebelumnya, dalam beberapa bulan terakhir BYD hanya bertengger di posisi keenam setelah Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Honda, dan Suzuki. Tapi di bulan Oktober lain ceritanya. BYD menyalip Mitsubishi, Honda, dan Suzuki yang biasanya silih berganti mengisi posisi ketiga hingga kelima.

    Penjualan BYD secara wholesales maupun retail pada bulan kesepuluh itu lebih banyak dibandingkan Mitsubishi, Suzuki, dan juga Honda, demikian terlihat dalam data yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Dari 10 bulan tahun 2025, ini merupakan penjualan terbanyak yang ditorehkan BYD. Sembilan bulan sebelumnya, distribusi BYD paling banyak mentok di 3.000-an unit.

    Pada Oktober BYD pecah rekor dengan mendistribusikan 10.593 unit mobil ke seluruh dealer-dealernya. Penjualan retail juga meroket, tercatat ada 9.732 unit mobil dikirim ke garasi konsumen di Indonesia.

    Total dalam 10 bulan tahun 2025, BYD sudah menjual 31.046 unit mobil di Indonesia secara retail. Meski berada di posisi ketiga pada Oktober, kalau dihitung secara keseluruhan periode Januari-Oktober 2025, BYD masih bertengger di tempat keenam dengan torehan tersebut.

    Toyota masih unggul jauh di posisi pertama dengan total penjualan 209.387 unit. Toyota dibuntuti saudaranya sendiri Daihatsu yang mencatatkan penjualan sebanyak 112.530 unit pada periode yang sama.

    Honda juga masih berada di posisi ketiga dengan 58.720 unit mobil terjual di Indonesia. Selanjutnya ada Mitsubishi yang mencatatkan penjualan retail 55.408 unit dan Suzuki 50.353 unit. Barulah di posisi keenam ada BYD. Adapun berkat torehan itu, BYD kini meraih pangsa pasar 4,7 persen. Artinya 4,7 persen mobil yang dijual di Indonesia adalah BYD.

    Pangsa pasar terbesar masih dikuasai Toyota. Dari total 660,659 unit mobil yang terjual di Indonesia, 31,7 persennya berasal dari merek Toyota, 17 persen Daihatsu, 8,9 persen Honda, 8,4 persen Mitsubishi, dan 7,6 persen merek Suzuki.

    (dry/rgr)

  • Suzuki Satria Buatan Tambun Bakal Diekspor ke ASEAN

    Suzuki Satria Buatan Tambun Bakal Diekspor ke ASEAN

    Jakarta

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah meluncurkan Suzuki Satria Pro dan F150 di Indonesia. Motor bebek tersebut dibuat di dalam negeri dan akan dikirim ke negara-negara peminat di Asia Tenggara.

    Teuku Agha selaku 2W Sales & Marketing Department Head PT SIS menegaskan, meski diproduksi di Indonesia, namun pengembangan Satria terbaru dikerjakan di Asia Tenggara. Sebab, tunggangan itu memang populer di kawasan tersebut.

    “Motor ini RnD-nya di ASEAN, bukan India. Tapi dibuatnya di Indonesia, yang bikin orang-orang Indonesia di Tambun, Bekasi,” ujar Teuku Agha saat ditemui di Sentul, Jawa Barat.

    “Satria terbaru statusnya global product. Kita akan ekspor ke ASEAN (termasuk Thailand). Kami belum tahu kalau tiba-tiba ada kebutuhan untuk pasar Amerika Latin. Tapi sementara memang ke ASEAN dulu,” ungkapnya.

    Suzuki Satria Pro. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikcom

    Menurut Agha, motor ayam jago buatan Suzuki Indonesia sangat diminati di negara-negara seperti Filipina, Thailand dan Vietnam. Dia menegaskan, unit yang dikirim ke Asia Tenggara kemungkinan besar ada penyesuaian spesifikasi, terutama di bagian mesin.

    “Mungkin ada (penyesuaian) karena beberapa (negara) Euro-nya memang lebih tinggi daripada Indonesia,” kata dia.

    Diketahui, Satria Pro dan F150 agak berbeda secara tampilan. Perbedaan paling kentara ada di bagian headlamp atau lampu utama, di mana Satria Pro lebih besar dibandingkan F150. Selain itu, perbedaan eksterior lainnya terdapat di pilihan warna.

    Suzuki Satria Pro. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikcom

    Sementara untuk dimensinya benar-benar identik. Keduanya punya panjang 1.955 mm, lebar 675 mm, tinggi 980 mm dan jarak sumbu roda 1.280 mm.

    Mesinnya DOHC empat katup bersilinder tunggal dengan kapasitas 147cc. Spesifikasi tersebut disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual enam-percepatan dengan teknologi Suzuki Clutch Assist System.

    Keduanya juga berbeda dalam urusan fitur atau teknologi. Khusus untuk Satria Pro, pabrikan membekalinya dengan head unit khusus dengan konektivitas Ride-connect, soket pengisian daya ponsel, smart keyless dan sistem pengereman antilock braking system (ABS) berkanal ganda.

    Jika Suzuki Satria Pro dibanderol Rp 34,9 juta, maka Satria F150 ditawarkan Rp 31 juta. Keduanya berstatus on the road Jakarta.

    (sfn/dry)

  • Jepang-Korea Hati-Hati, Mobil China Tebar Ancaman-Laku Keras di RI

    Jepang-Korea Hati-Hati, Mobil China Tebar Ancaman-Laku Keras di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Persaingan industri otomotif nasional kian ketat sepanjang Januari-Oktober 2025. Data penjualan menunjukkan dominasi merek Jepang masih kuat, namun gebrakan merek-merek asal China mulai menekan posisi pabrikan lama seperti Jepang dan Korea.

    Dari penjualan sebanyak 635.844 unit sepanjang 10 bulan 2025, Toyota masih menjadi penguasa pasar dengan penjualan mencapai 202.376 unit, disusul oleh Daihatsu di posisi kedua dengan 107.090 unit. Dua merek ini tetap menjadi tulang punggung industri otomotif Indonesia berkat jaringan diler yang luas dan kepercayaan konsumen yang tinggi.

    Namun, pabrikan Jepang mulai mendapat tekanan dari merek-merek pendatang baru, terutama asal China. BYD mencatat penjualan spektakuler sebesar 30.670 unit, menyalip sejumlah merek besar seperti Hyundai dalam waktu singkat. Di bawahnya, Chery juga menunjukkan performa impresif dengan 16.720 unit, lebih tinggi dari penjualan pabrikan Korsel Hyundai yang berada di angka 16.594 unit.

    Padahal Hyundai sempat mencuri perhatian dengan model-model elektrifikasinya, namun kini harus puas berada di posisi ke-10 dengan 16.594 unit, terpaut tipis dari Chery. Kondisi ini menunjukkan bahwa merek China berhasil merebut minat konsumen Indonesia yang kini semakin terbuka terhadap mobil listrik dan teknologi baru.

    Tak hanya BYD dan Chery, merek China lain seperti Denza (6.967 unit), Aion (4.822 unit), dan Geely (2.021 unit) juga mulai menancapkan kuku di pasar Tanah Air. Sementara itu, Vinfast asal Vietnam ikut meramaikan pasar dengan penjualan 3.050 unit, menandakan mulai beragamnya peta persaingan otomotif regional di Indonesia.

    Dari sisi kendaraan niaga, merek Jepang masih mendominasi. Mitsubishi Fuso dan Isuzu mencatat penjualan masing-masing 20.263 unit dan 20.112 unit, sementara Hino masih bertahan dengan 14.403 unit. Namun, tren jangka menengah menunjukkan bahwa merek China berpotensi masuk ke segmen ini melalui kendaraan listrik komersial.

    Secara keseluruhan, peta pasar otomotif Indonesia saat ini menunjukkan perubahan signifikan. Dari total 20 merek terlaris, enam di antaranya berasal dari China dan terus mencatat pertumbuhan penjualan yang konsisten. Dominasi Jepang memang belum tergoyahkan, tetapi kebangkitan brand China jelas menjadi ancaman nyata.

    Dengan strategi agresif, harga kompetitif, dan fokus pada kendaraan listrik, pabrikan China kini menjelma menjadi pesaing serius di salah satu pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.

    Brand Mobil Terlaris Januari-Oktober 2025:

    1. Toyota 202.376 unit

    2. Daihatsu 107.090 unit

    3. Mitsubishi Motors 56.516 unit

    4. Honda 50.270 unit

    5. Suzuki 49.803 unit

    6. BYD 30.670 unit

    7. Mitsubishi Fuso 20.263 unit

    8. Isuzu 20.112 unit

    9. Chery 16.720 unit

    10. Hyundai 16.594 unit

    11. Hino 14.403

    12. Wuling 13.679

    13. Denza 6.967

    14. Aion 4.822

    15. Vinfast 3.050

    16. Mazda 2.571

    17. Geely 2.021

    18. Morris Garage 1.610

    19. UD Trucks 1.454

    20. Lexus 1.352.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Suzuki Satria Buatan Tambun Bakal Diekspor ke ASEAN

    Skema Nyicil Suzuki Satria Pro Seharga Rp 34 Jutaan, Bulanan Bayar Segini

    Jakarta

    Suzuki menghadirkan Satria Pro dengan banderol Rp 34 jutaan. Kalau kamu mau beli dengan cara kredit, berikut ini skema cicilannya tiap bulan.

    Suzuki baru saja meluncurkan motor bebek Satria Pro dan Satria F150 versi terbaru. Di antara dua varian tersebut, Satria Pro merupakan model termahal. Tampilan keduanya pun berbeda. Satria Pro punya lampu utama yang ukurannya lebih besar ketimbang Satria F150.

    Tapi urusan mesin, baik Satria Pro dan Satria F150 sama-sama mengusung mesin DOHC empat katup satu silinder berkapasitas 147 cc. Jadi varian tertinggi, Satria Pro punya fitur yang lebih lengkap. Suzuki membekali Satria Pro dengan dengan head unit khusus dengan konektivitas Ride-connect, soket pengisian daya ponsel dan sistem pengereman antilock braking system (ABS) berkanal ganda.

    Harganya pun demikian. Satria Pro dibanderol Rp 34,9 juta sedangkan Satria F150 hargnay Rp 31 juta. Nah kalau kamu tertarik untuk meminang Satria Pro dengan banderol Rp 34 jutaan itu, salah satu opsinya membeli dengan skema kredit. Besar cicilannya juga bisa kamu sesuaikan dengan kondisi finansial kamu. Yang jelas, makin besar uang mukanya, cicilan makin kecil. Sebaliknya, uang muka yang kecil bikin cicilannya makin besar.

    Skema Cicilan Suzuki Satria Pro

    Bagi kamu yang kepincut Satria Pro dan mau beli secara kredit, berikut ini skema cicilannya tiap bulan dikutip dari salah lembaga pembiayaan. Sebagai catatan, pada simulasi kali ini, opsi yang dipilih adalah uang muka rendah yaitu 20-30 persen.

    Harga: Rp 34,9 juta
    DP 20 persen: Rp 6,98 juta

    Tenor: 11 bulan
    Cicilan per bulan: Rp 3,287 jutaTenor: 23 bulan
    Cicilan per bulan: Rp 1,865 jutaTenor: 29 bulan
    Cicilan per bulan: Rp 1,63 jutaTenor: 35 bulan
    Cicilan per bulan: Rp 1,445 juta

    Harga: Rp 34,9 juta
    DP 30 persen: Rp 10,47 juta

    Tenor: 11 bulan
    Cicilan per bulan: Rp 2,899 jutaTenor: 23 bulan
    Cicilan per bulan: Rp 1,649 jutaTenor: 29 bulan
    Cicilan per bulan: Rp 1,444 jutaTenor: 35 bulan
    Cicilan per bulan: Rp 1,279 juta

    Itu tadi skema cicilan Suzuki Satria Pro. Jika cicilannya masih terasa berat, maka kamu bisa menyesuaikan uang mukanya. Terpenting sesuai dengan kondisi finansial kamu ya!

    (dry/din)

  • Mobil Terlaris di Indonesia Oktober 2025: BYD Gusur Honda-Mitsubishi!

    Mobil Terlaris di Indonesia Oktober 2025: BYD Gusur Honda-Mitsubishi!

    Jakarta

    Catatan penjualan BYD sepanjang Oktober 2025 melesat. BYD bahkan menyalip Honda, Suzuki, hingga Mitsubishi dan bertengger di posisi ketiga daftar mobil terlaris.

    Penjualan BYD di Indonesia pada bulan kesepuluh tahun ini meningkat signifikan. BYD bahkan menembus posisi tiga besar dalam daftar mobil terlaris di Indonesia. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, BYD mendistribusikan 10.593 unit mobilnya secara wholesales. Padahal pada bulan sebelumnya, BYD hanya mendistribusikan 1.088 unit.

    Penjualan secara retail pun meningkat tajam. Pada September 2025, BYD mengirimkan 2.036 unit mobil ke garasi konsumennya di Tanah Air. Namun pada Oktober, naik nyaris lima kali lipat. Ada 9.732 unit mobil yang dikirimkan BYD ke konsumennya di Indonesia.

    Daftar Merek Mobil Terlaris di Indonesia Oktober 2025

    Melesatnya penjualan BYD itu membuat pabrikan asal Shenzhen tersebut menyalip pabrikan Jepang seperti Honda, Mitsubishi, hingga Suzuki. BYD bahkan menempel posisi Daihatsu yang bertengger di peringkat kedua daftar mobil terlaris Indonesia. Sementara Toyota masih belum goyah di posisi teratas. Untuk lihat lebih lengkapnya, berikut ini daftar mobil terlaris di Indonesia periode Oktober 2025.

    Wholesales

    1. Toyota: 20.559 unit
    2. Daihatsu: 11.783 unit
    3. BYD: 10.593 unit
    4. Mitsubishi Motors: 7.620 unit
    5. Suzuki: 5.550 unit
    6. Honda: 3.647 unit
    7. Isuzu: 2.402 unit
    8. Mitsubishi Fuso: 2.324 unit
    9. Hino: 1.861 unit
    10. Chery: 1.560 unit

    Retail sales

    1. Toyota: 21.504 unit
    2. Daihatsu: 12.196 unit
    3. BYD: 9.732 unit
    4. Mitsubishi Motors: 6.284 unit
    5. Suzuki: 5.903 unit
    6. Honda: 4.607 unit
    7. Mitsubishi Fuso: 2.387 unit
    8. Isuzu: 2.096 unit
    9. Hino: 1.867 unit
    10. Wuling: 1.744 unit

    Penjualan BYD yang meningkat signifikan itu tampaknya tak lepas dari distribusi Atto 1. Diketahui, BYD memang mulai mendistribusikan Atto 1 ke konsumen di Indonesia pada Oktober 2025. Atto 1 merupakan salah satu bintang baru BYD dan cukup fenomenal karena harga jualnya untuk varian Dynamic di bawah NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor). Di NJKB Bapenda Provinsi DKI Jakarta, Atto 1 nilainya Rp 218 juta dan Rp 233 juta. Sedangkan harga BYD Atto 1 Dynamic Rp 195 juta dan Premium Rp 235 juta.

    (dry/din)

  • Motor Bebek Mulai Ditinggalkan, Kok Suzuki Nekat Rilis Satria Terbaru?

    Motor Bebek Mulai Ditinggalkan, Kok Suzuki Nekat Rilis Satria Terbaru?

    Bogor

    Keputusan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meluncurkan Suzuki Satria Pro dan F150 cukup mengherankan. Sebab, produk tersebut muncul ketika penjualan motor bebek di Indonesia sedang rendah-rendahnya.

    Sebagai gambaran, motor bebek hanya menyumbang 4 persen dari total penjualan roda dua di Indonesia. Bahkan, angkanya masih lebih sedikit dibandingkan motor sport yang mencapai 5 persen. Lantas, apa alasan Suzuki tetap meluncurkan Satria terbaru?

    “Pasar motor di Indonesia ini masih 90 persen matik. Pasti kalian tanya, kenapa sih Satria (terbaru) ini tetap dibikin? Ini produksi Suzuki Indonesia. Jadi, asli (buatan) Indonesia. Makanya, mesti dibuat, mesti saya jual,” ujar Teuku Agha selaku 2W Sales & Marketing Department Head PT SIS di Bogor, Jawa Barat.

    Suzuki Satria Pro. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikcom

    Lebih jauh, Agha menegaskan, Satria merupakan salah satu produk terlaris Suzuki di Indonesia. Bahkan, penjualan motor tersebut hanya kalah dari Burgman Street 125 EX. Itulah mengapa, pihaknya menaruh perhatian lebih dengan memberikan riasan baru.

    Suzuki Satria Pro dan F150 ditargetkan terjual 1.000 unit sebulan atau 12 ribu unit setahun. Meski cukup menantang, namun pabrikan Hamamatsu itu yakin mampu mencapai angka tersebut.

    “Kondisi sekarang Suzuki agak beda dengan lima tahun lalu sebelum COVID. Ya kita masing-masing showroom bisa jual 10 unit lah sebulan, sementara total showroom ada 100 tempat,” kata Agha.

    Suzuki Satria Pro. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikcom

    Diketahui, Satria Pro dan F150 punya tampilan yang agak berbeda. Perbedaan paling kentara ada di bagian headlamp atau lampu utama, di mana Satria Pro lebih besar dibandingkan F150. Selain itu, perbedaan eksterior lainnya terdapat di pilihan warna.

    Sementara untuk dimensinya benar-benar identik. Keduanya punya panjang 1.955 mm, lebar 675 mm, tinggi 980 mm dan jarak sumbu roda 1.280 mm.

    Mesinnya DOHC empat katup bersilinder tunggal dengan kapasitas 147cc. Spesifikasi tersebut disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual enam-percepatan dengan teknologi Suzuki Clutch Assist System.

    Keduanya juga berbeda dalam urusan fitur atau teknologi. Khusus untuk Satria Pro, pabrikan membekalinya dengan headunit khusus dengan konektivitas Ride-connect, soket pengisian daya ponsel, smart keyless dan sistem pengereman antilock braking system (ABS) berkanal ganda.

    Jika Suzuki Satria Pro dibanderol Rp 34,9 juta, maka Satria F150 ditawarkan Rp 31 juta. Keduanya berstatus on the road Jakarta.

    (sfn/sfn)

  • Ekspor Motor ‘Made in Indonesia’ Bulan Oktober Naik

    Ekspor Motor ‘Made in Indonesia’ Bulan Oktober Naik

    Jakarta

    Naiknya penjualan sepeda motor dalam negeri sejalan dengan pangsa pasar ekspor. Motor ‘made in Indonesia’ mengalami pertumbuhan 11,57 persen pada Oktober 2025.

    Dicuplik dari laman resmi Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Senin (10/11), ekspor motor CBU (completely built up) selama Oktober 2025 mencapai 49.009 unit atau naik 11,57 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 43.926 unit.

    Sebagai komparasi, angka ekspor CBU itu tidak lebih baik dari tahun lalu. Pada periode yang sama, sepeda motor ‘made in Indonesia’ bisa dikapalkan sebanyak 58.112 unit.

    Secara total, ekspor motor Completely Built Up (CBU) sepanjang Januari-Oktober 2025 sudah mencapai 459.166 unit.

    Selain data penjualan CBU, AISI juga mencantumkan angka ekspor CKD maupun part by part. Untuk ekspor CKD, angkanya mencapai 6.977.336 unit. Sementara ekspor part by part, angkanya tembus 113.292.768 unit.

    AISI sekarang juga tidak menampilkan data segmentasi motor yang diekspor. Berdasarkan data terakhir, sama seperti situasi di pasar domestik, pasar ekspor juga lebih menyukai motor-motor matic buatan Indonesia.

    Penjualan sepeda motor domestik sepanjang Januari-Oktober 2025 tembus 5.427.253 unit. Ada tren kenaikan 4,09 persen pada Oktober 2025, angka itu tertinggi sepanjang tahun ini.

    Perlu diketahui hanya terdapat lima merek yang tergabung dalam data AISI, yakni Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan TVS. Sehingga, merek-merek di luar itu tak tergabung dalam keanggotaan.

    Berikut ini angka ekspor motor CBU sepanjang Januari-Oktober 2025:

    Januari – 40.878 unitFebruari – 43.899 unitMaret – 49.998 unitApril – 38.254 unitMei – 49.618 unitJuni – 46.096 unitJuli – 50.042 unitAgustus – 47.446 unitSeptember – 43.926 unitOktober – 49.009 unit

    (riar/din)

  • Perbandingan Harga Suzuki Satria Terbaru dengan Honda Sonic

    Perbandingan Harga Suzuki Satria Terbaru dengan Honda Sonic

    Jakarta

    Segmen motor underbone terbukti belum mati. Buktinya Suzuki melakukan penyegaran terhadap model underbone terpopuler mereka, Satria F150. Suzuki Satria terbaru kini hadir dengan opsi model Pro yang dibekali banyak fitur canggih. Di kelasnya, Suzuki Satria bersaing dengan Honda Sonic 150R. Seperti apa perbandingan harga keduanya?

    Sebagai informasi, Suzuki Satria terbaru yang meluncur di Indonesia pada 8 November 2025, hadir dengan opsi model Pro yang memiliki perbedaan dari sisi desain headlamp yang lebih lebar, serta penambahan banyak fitur canggih, seperti keyless, rem ABS, Suzuki Ride Connect, easy start system, hingga USB outlet.

    Dari segi performa, Suzuki Satria masih dibekali mesin andalan 147 cc dengan bore x stroke 62,0 mm x 48,8 mm. Tenaga maksimalnya mencapai 13,5 kW (18,1 dk) di 10.000 rpm dan torsi puncak 13,8 Nm pada 8.500 rpm. Mesin itu disempurnakan dengan penambahan teknologi clutch assist system.

    Harga Suzuki Satria Terbaru

    1. Satria F150 Pearl Bright Ivory – Met. Mat. Fibroin Gray: Rp 31.000.000

    2. Satria F150 Metallic Medium Blue – Met. Mat. Fibroin Gray: Rp 31.000.000

    2. Satria Pro Candy Mat Bordeaux – Titan Black: Rp 34.900.000.

    Honda Sonic 150R Foto: Dok. AHM

    Sementara itu Honda Sonic 150R sudah lama tidak mendapatkan pembaruan maupun sekadar penyegaran warna. Motor underbone yang pakai basis mesin CB150R dan Supra GTR ini hadir dalam empat pilihan warna, dijual mulai Rp 28.790.000.

    Secara performa, motor ini pakai mesin 149,16 cc dengan bore x stroke 57,3 x 57,8 mm yang bisa menghasilkan tenaga 11,8 kW (15,8 dk) pada 9.000 rpm dan torsi maksimal 13,5 Nm di 6.500 rpm.

    Harga Honda Sonic

    1. Sonic 150R Activo Black: Rp 28.790.000

    2. Sonic 150R Energetic Red: Rp 28.790.000

    3. Sonic 150R Aggresso Matte Black: Rp 29.195.000

    4. Sonic 150R Honda Racing Red: Rp 29.195.000.

    (lua/din)