brand merek: Samsung

  • Kalahkan Apple, Samsung Jadi Merek HP Terlaris pada Q1 2025 Berkat Galaxy S25 – Page 3

    Kalahkan Apple, Samsung Jadi Merek HP Terlaris pada Q1 2025 Berkat Galaxy S25 – Page 3

    Pasar ponsel pintar global menunjukkan stabilitas meskipun tidak mengalami pertumbuhan yang pesat. Lini produk Samsung yang solid, terutama seri Galaxy S25 dan Galaxy A, menjadi kunci keberhasilannya mempertahankan posisi nomor satu.

    Sementara itu, Apple menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan, namun belum berhasil merebut kepemimpinan pasar kali ini.

    Seiring berjalannya waktu, berbagai model ponsel baru akan terus bermunculan. Menarik untuk disaksikan apakah Apple mampu mengejar ketertinggalannya atau Samsung akan terus mempertahankan dominasinya di puncak pasar ponsel global.

     

  • Catat, Ini Tips Sebelum Beli HP Lipat agar Tak Salah Pilih! – Page 3

    Catat, Ini Tips Sebelum Beli HP Lipat agar Tak Salah Pilih! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ponsel lipat makin populer di kalangan pengguna gadget. Desainnya yang futuristik dan fleksibel, bikin banyak orang tertarik.

    Ditambah, tahun 2025 ini, pasar HP lipat makin ramai, dari Samsung, Xiaomi, Motorola, Oppo, sampai One Plus berlomba-lomba menghadirkan perangkat lipat dengan harga yang ramah di kantong.

    Tapi sebelum kamu buru-buru beli, ada beberapa hal penting yang wajib kamu perhatikan agar tidak menyesal di kemudian hari dikutip dari PCQuest, Sabtu (3/5/2025).

    1. Layar Jadi Fokus Utama, Jangan Asal Pilih Resolusi

    Bagian yang paling penting dari HP lipat jelas ada di layarnya. Semakin tinggi resolusi dan kerapatan pikselnya, semakin nyaman juga buat baca teks atau nonton video.

    Meskipun kebanyakan HP lipat saat ini masih punya lipatan (crease), pilihlah yang lipatannya gak terlalu kelihatan supaya pengalaman visual kamu tetap mulus. Kalau kamu sering pakai di luar ruangan, pastikan juga layarnya cukup terang.

    2. Mau Flip atau Fold? Sesuaikan dengan Gaya Hidup Kamu

    Ada dua tipe utama HP lipat yaitu model flip (lipat vertikal ala clamshell) dan fold (lipat horizontal ala buku). Kalau kamu butuh layar lega buat multitasking atau nonton, model fold seperti Samsung galaxy Z Fold 6 ata OnePlus Open bisa jadi pilihan.

    Tapi kalau kamu lebih mementingkan portabilitas dan desain ringkas, model flip seperti Galaxy Z Flip 6 lebih cocok buat kantong dan gaya harianmu.

    3. Performa Kamera Juga Tidak Kalah Penting

    Kendati desain jadi nilai jual utama, kualiitas kamera tetap jadi pertimbangan penting. HP lipat kelas atas biasanya dibekali sistem multi lensa yang mendukung foto wide, ultra wide,  dan telephoto.

    Kalau kamu doyan foto malam, cari yang punya performa low light oke dan fitur stabilisasi gambar (OIS). Menariknya, beberapa HP lipat juga bisa pakai layar cover sebagai viewfinder selfie, jadi praktis dan hasilnya lebih bagus.

     

  • Keren! Aksi 3 Srikandi Indonesia dalam Inovasi Produk Samsung

    Keren! Aksi 3 Srikandi Indonesia dalam Inovasi Produk Samsung

    Jakarta

    Inovasi bukan sekadar kata kunci bagi Samsung, melainkan fondasi utama kesuksesannya di kancah teknologi global. Raksasa teknologi asal Korea Selatan ini membuktikan bahwa inovasi tak hanya soal kecanggihan produk, tapi juga bagaimana layanan dan ide bisa memberikan manfaat nyata bagi konsumen, terutama yang berakar dari pemahaman budaya lokal.

    Di tengah derasnya arus teknologi, tiga talenta muda Indonesia – Alishia Gozal, Siti Muslimah (Ima), dan Mutiara Ramadhani – tampil sebagai bukti nyata. Mereka adalah para ‘Srikandi’ Samsung yang berhasil menerjemahkan pemahaman mendalam tentang budaya dan kebiasaan masyarakat Indonesia menjadi inovasi produk yang relevan dan digemari.

    Alishia Gozal: Fusion Budaya dalam Genggaman

    Berperan di departemen Mobile eXperience Product Marketing, Alishia Gozal berhasil membawa nuansa lokal ke produk flagship Samsung. Dengan mengamati kecintaan masyarakat Indonesia terhadap budaya Korea Selatan sekaligus kebanggaan mereka akan warisan lokal, Alishia menggagas kolaborasi unik bertajuk Nusantara x Hangul.

    Kolaborasi ini diwujudkan dalam desain aksesori Galaxy Wrap-cover coating untuk Galaxy Z Fold6, Z Flip6, S24 series, dan S24 FE-yang memungkinkan pengguna mempersonalisasi smartphone dengan gaya budaya yang khas.

    Alishia Gozal Foto: Samsung

    “Kami memahami bahwa konsumen Indonesia menggemari budaya Korea, tetapi juga bangga dengan identitas lokal. Dari insight ini, kami menghadirkan elemen Nusantara dan Hangul agar pengguna merasa lebih terhubung dengan produk,” ujar Alishia.

    Selain itu, ia juga berperan besar dalam mempopulerkan Galaxy AI Bahasa Indonesia, memastikan teknologi AI Samsung relevan dengan kebutuhan pengguna lokal.

    Siti Muslimah (Ima): Inovasi dari Kebiasaan Sederhana

    Ima Foto: Samsung

    Di balik layar kecanggihan Galaxy AI berbahasa Indonesia, ada peran krusial dari Samsung R&D Institute Indonesia (SRIN). Siti Muslimah, atau akrab disapa Ima, menjadi salah satu motor penggerak penyempurnaan fitur ini. Bergabung tahun lalu, Ima dan timnya fokus memastikan AI mampu memahami konteks bahasa Indonesia yang kaya nuansa.

    Mereka tak segan turun langsung ke lapangan, mengamati bagaimana masyarakat di kota hingga pelosok menggunakan bahasa sehari-hari. Bagi Ima, inovasi tak melulu soal teknologi rumit.

    “Inovasi yang relevan tidak selalu datang dari teknologi tercanggih. Sering kali, inovasi yang signifikan lahir dari kebiasaan sederhana yang dilakukan sehari-hari,” ungkap Ima.

    Tantangan seperti memahami ragam aksen, kosakata khas, hingga konteks penuturan yang kompleks berhasil dihadapi demi Galaxy AI yang lebih inklusif. Kebanggaan Ima memuncak saat mengetahui hasil kerja keras timnya diadopsi luas dan bahkan menjadi inspirasi bagi negara lain. Kini, Ima bersama enam rekannya terus menyempurnakan Galaxy AI Bahasa Indonesia agar tetap relevan.

    Selain Galaxy AI, SRIN juga melahirkan inovasi lokal lainnya seperti Samsung Gift Indonesia, S-Lime, Samsung Pay, dan aplikasi Salaam yang didedikasikan untuk mendukung ibadah umat Muslim di Indonesia dengan fitur lengkap.

    Mutiara Ramadhani: Inovasi Terinspirasi Kuliner Lokal

    Berawal dari program Management Trainee, Mutiara Ramadhani kini fokus menggali insight dari pengguna produk elektronik rumah tangga. Analisis media sosial, survei mendalam, hingga wawancara langsung menjadi ‘senjatanya’. Dari sinilah lahir inovasi yang sangat Indonesia: Ungkep Compartment di kulkas Samsung.

    Fitur ini menggunakan teknologi soft freeze yang menjaga bahan makanan, seperti ayam ungkep favorit keluarga Indonesia, tetap dingin tanpa beku total. Hasilnya? Ayam bisa langsung dimasak tanpa perlu proses thawing (pencairan) yang lama dan berisiko merusak rasa.

    Mutiara Foto: Samsung

    “Dari insight konsumen Indonesia, kami menemukan peluang sekaligus cara baru untuk mengkomunikasikan fitur agar lebih relevan dengan kebutuhan mereka. Kami kemudian memperkenalkan nama ‘ungkep’ untuk fitur ini, dan respons dari konsumen Indonesia sangat positif,” ungkap Mutiara.

    Mutiara juga terlibat dalam pemasaran Bespoke AI Refrigerator, kulkas pintar yang bisa memonitor konsumsi listrik hingga memberi saran resep via aplikasi SmartThings, berdasarkan bahan makanan yang tersedia di dalamnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Jepang Siap Luncurkan Satelit Kayu Pertama di Dunia”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/rns)

  • Samsung Galaxy S25 Edge Rilis Bulan Ini, Segini Harganya

    Samsung Galaxy S25 Edge Rilis Bulan Ini, Segini Harganya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seri Samsung Galaxy S25 sudah beredar di pasaran selama beberapa bulan. Salah satu gebrakan dari seri premium tersebut adalah kemunculan model baru yang diberi embel-embel ‘Edge’.

    Samsung Galaxy S25 Edge turut diperkenalkan pada ajang Galaxy Unpacked akhir Januari lalu. Kala itu Samsung hanya memberikan teaser penampakannya, tetapi tidak membeberkan detail spesifikasi dan harga jual perangkat tersebut.

    Jadwal perilisan resmi dan ketersediaannya juga masih dirahasiakan. Namun, bocoran soal detail Galaxy S25 Edge makin ramai beredar di internet akhir-akhir ini.

    Saat Samsung memperkenalkan wujud Galaxy S25 Edge, salah satu yang mencuri perhatian adalah desain bodinya yang jauh lebih tipis ketimbang model-model Galaxy S25 lain.

    Bodi tipis ini memang digadang-gadang jadi poin jualan utama Galaxy S25 edge. Bodinya hanya setebal 5,85mm dengan bobot ringan 163 gram. Seperti Galaxy S25 Ultra, varian ini juga berbalut bingkai titanium dengan pelindung kaca di sisi depan dan belakang.

    Dikutip dari Android Authority, Jumat (2/5/2025), pelindung kaca Galaxy S25 Edge digadang-gadang menggunakan Corning Gorilla Glass Victus 2 pada sisi belakang dan Corning Gorilla Glass Ceramic 2 pada sisi belakang.

    Layar Galaxy S25 Edge berukuran 6,7-inci dikatakan menggunakan panel AMOLED yang menawarkan refresh rate hingga 120Hz. Di bawah kaca, disediakan pula sensor pemindai sidik jari (fingerprint scanner) berbasis ultrasound.

    Desain yang tipis membuat kapasitas baterai Galaxy S25 Edge sedikit lebih kecil dari Galaxy S25 reguler, yakni 3.900 mAh.

    Di sektor fotografi, Galaxy S25 Edge akan memiliki konfigurasi dua kamera, dengan resolusi kamera utama 200MP. Kamera itu memiliki fitur penstabilan dan aperture f/1.7. Bidang pandangnya mencapai 85 derajat.

    Kamera ultrawide-nya beresolusi 12MP dengan aperture f/2.2 dan bidang lebar 120 derajat.

    Jeroan Galaxy S25 Edge masih mengandalkan Snapdragon 8 Elite dari Qualcomm yang khusus dibuat ‘for Galaxy’. Kapasitas RAM-nya 12GB, dengan opsi memori 256GB atau 512GB.

    Galaxy S25 Edge juga akan mematrikan fitur mewah anti air dan debu bersertifikasi IP68. HP ini juga mendukung Bluetooth 5.4, Wi-Fi 7, dan pengisian daya nirkabel.

    Galaxy S25 Edge akan berjalan pada sistem operasi Android 15 dengan antarmuka OneUI 7 yang fokus pada kapabilitas kecerdasan buatan (AI).

    WinFuture melaporakan Galaxy S25 Edge kemungkinan akan meluncur pada 13 Mei 2025 dalam gelaran Galaxy Unpacked. Kabarnya, harga ponsel ini di kisaran 1.249 euro atau setara Rp 23 jutaan.

    Berbagai bocoran ini belum bisa dipercaya 100% hingga Galaxy S25 Edge resmi diluncurkan ke publik. Kita tunggu saja!

    (fab/fab)

  • Susul Huawei, Samsung hingga Tecno Pamer HP Lipat Tiga: Begini Bentuknya – Page 3

    Susul Huawei, Samsung hingga Tecno Pamer HP Lipat Tiga: Begini Bentuknya – Page 3

    Perusahaan rintisan asal Tiongkok, Tecno, memperkenalkan ponsel pintar tiga layar mereka, Phantom Ultimate 2, dalam ajang Mobile World Congress (MWC). Mirip dengan Flex S buatan Samsung, perangkat ini memiliki dua engsel dan bisa dilipat membentuk huruf “S”.

    Meski berbagai produsen smartphone tengah gencar meluncurkan model-model lipat, segmen ini masih tergolong sebagai ceruk pasar yang cukup terbatas.

    Ponsel lipat juga dianggap sebagai lompatan besar dalam pengalaman pengguna. Pasalnya, ukurannya lebih besar dibandingkan ponsel biasa karena memiliki lebih dari satu layar.

    Selain itu, harganya pun jauh lebih tinggi. Data dari lembaga riset IDC menunjukkan bahwa rata-rata harga jual ponsel lipat hampir tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan ponsel biasa—sekitar $1.218 dibanding $421.

    Meski demikian, pengiriman ponsel lipat global mengalami pertumbuhan sebesar 6,4% secara tahunan dan mencapai 19,3 juta unit.

    Namun, menurut Francisco Jeronimo, Wakil Presiden EMEA untuk perangkat di IDC, jumlah tersebut hanya mencakup 1,6% dari total pengiriman smartphone secara global.

    Walau masih kecil, di MWC tahun ini para produsen menunjukkan peningkatan dalam hal inovasi, khususnya untuk menciptakan ponsel lipat yang lebih sesuai dengan kebutuhan sehari-hari pengguna.

    Sebagai ilustrasi, Oppo menampilkan Find N5, ponsel lipat dua layar yang jauh lebih ramping dibandingkan model pesaing seperti Samsung Galaxy Fold 6.

    Untuk saat ini, Samsung masih memimpin pasar global ponsel lipat dengan pangsa sebesar 32,9% pada tahun 2024. Di posisi berikutnya ada Huawei dengan 23,1%, dan Motorola di urutan ketiga dengan 17%.

    Meskipun banderolnya tinggi, para produsen ini optimis bahwa konsumen bersedia merogoh kocek lebih dalam demi mendapatkan pengalaman teknologi yang lebih premium.

  • Persaingan HP Lipat 2025 Makin Sengit, Samsung hingga Oppo Untuk Gigi untuk Gaet Pengguna! – Page 3

    Persaingan HP Lipat 2025 Makin Sengit, Samsung hingga Oppo Untuk Gigi untuk Gaet Pengguna! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Tahun 2025 jadi momen penting untuk pasar smartphone lipat. Tidak hanya dari sisi desain yang makin tipis dan ringan, tapi juga dari performa, inovasi kamera, sampai pengalaman pengguna yang makin disempurnakan.

    Meski persaingannya makin ketat, HP lipat diprediksi bakal makin diminati di segmen kelas atas.

    Tipis tapi Tetap Tangguh

    Bisa dikatakan teknologi HP lipat tahun ini benar-benar naik level. Salah satu contohnya bisa dilihat dari Oppo Find N5 yang hadir dengan bodi super tipis yang hanya 8,93 mm dan bobot yang cuma 299 gram.

    Semua itu berkat teknologi engsel titanium alloy dan proses 3D laser printing. Layar dengan struktur “waterdrop” dan teknologi ultra thin glass (UTG) yang lebih baru juga bikin lipatan nyaris tidak terlihat.

    Sebagai informasi, performa Oppo juga tidak kalah keren, karena sudah dibekali dengan chipset Snapdragon 8 Elite, baterai jumbo 5.6000mAh, dan fast charging 80W. Jadi, meski tampil ramping, urusan tenaga tetap gahar.

    Desain Bervariasi, Makin Personal

    Mengutip Shangai Innovatech Information Technology dari Linkedin, Jumat (2/5/2025), tahun ini menjadi ajang parade bergam model HP lipat.

    Untuk kategori layar besar, ada Oppo Find N5, Honor Magic V4, Vivo XFold 4, dan Huawei Mate X7 yang fokus ke pengalaman multitasking dan tampilan layar lega.

    Layarnya nggak main-main, pakai resolusi 2K dan refresh rate tinggi untuk visual yang lebih mulus.

    Sementara untuk model clamshell alias HP lipat mungil, ada nama-nama seperti Huawei Pocket 3, Xiaomi MIX Flip 2, dan Honor Magic V Flip 2.

    Masing-masing tampil dengan gaya lebih berani dan fitur kamera yang makin menarik buat anak muda.

    Misalnya Xiaomi MIX Flip 2 dikabarkan bakal hadir dengan desain yang beda dari biasanya, sedangkan Huawei Pocket 3 fokus di daya tahan layar lipatnya.

    Samsung yang dikenal sebagai pionir di pasar HP lipat dikabarkan bakal bangkit dan merebut kembali pangsa pasar.

  • Samsung Galaxy S25 Edge vs iPhone 17 Air: Adu HP Tipis dengan Spesifikasi Canggih – Page 3

    Samsung Galaxy S25 Edge vs iPhone 17 Air: Adu HP Tipis dengan Spesifikasi Canggih – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Samsung dikabarkan akan memperkenalkan Galaxy S25 Edge dalam waktu dekat. Ponsel ini disebut-sebut sebagai salah satu smartphone tertipis di dunia, dengan ketebalan hanya 5.85 mm dan berat 163 gram.

    Kehadiran Galaxy S25 Edge memicu perbandingan menarik dengan iPhone 17 Air yang diprediksi rilis September 2025. Hal ini bukannya tanpa alasan, karena keduanya disebut menawarkan desain ramping dengan spesifikasi kelas atas. 

    Lantas, seperti apa desain dan kemampuan yang ditawarkan masing-masing smartphone tersebut? 

    Dikutip dari Digital Trends, Jumat (2/5/2025), dengan layar Dynamic AMOLED 2X 6.7 inci beresolusi 1440 x 3120 piksel dan refresh rate 120Hz, HP Samsung ini memberikan pengalaman visual yang memukau.

    Dapur pacunya ditenagai Snapdragon 8 Elite, RAM 12GB, dan pilihan penyimpanan 256GB atau 512GB. Kamera belakangnya mengusung sensor utama 200MP dan ultrawide 12MP, sedangkan kamera depan 12MP.

    Baterainya berkapasitas 3.900 mAh, sedikit lebih kecil dibanding seri Galaxy S25 lainnya. Namun, tetap mendukung pengisian daya nirkabel.

    HP Samsung ini disebut hadir dengan frame titanium, serta sertifikasi IP68 untuk ketahanan air dan debu.

    Sementara itu, iPhone 17 Air , berdasarkan rumor yang beredar, memiliki ketebalan sekitar 5.5 mm dengan layar LTPO 6,6 inci.

    Meski masih sebatas bocoran, iPhone ini disebut akan didukung chipset Apple A19. Selain itu, iPhone ini diprediksi hanya memiliki satu kamera belakang, berbeda dari Galaxy S25 Edge yang memiliki dua kamera.

    Meskipun desainnya berbeda, keduanya sama-sama menawarkan desain ramping dan spesifikasi tinggi. Karenanya, menarik untuk menati kehadiran dua perangkat tersebut.

  • Apple-Nvidia Hancur Lebur, Perusahaan Ini Mendadak Melesat

    Apple-Nvidia Hancur Lebur, Perusahaan Ini Mendadak Melesat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa teknologi Apple dan Nvidia tengah berada di bawah tekanan besar. Sementara itu, Meta dan Microsoft justru melesat dan mencuri posisi puncak.

    Mengutip Forbes, saham Microsoft naik 10% pada perdagangan Kamis (1/5/2025) pagi waktu AS. Meta juga mencatatkan kenaikan hampir 7%. Keduanya mengalami lonjakan setelah laporan keuangan kuartalan yang menunjukkan hasil jauh di atas ekspektasi analis.

    Kinerja Microsoft tercermin dari pendapatan kuartal yang mencapai US$70,1 miliar dan laba bersih sebesar US$25,8 miliar, naik masing-masing 13% dan 18% dibanding tahun sebelumnya. Sementara Meta mencatatkan pendapatan US$42,3 miliar dan laba per saham (EPS) US$6,43, jauh melampaui proyeksi.

    Sebaliknya, Apple dan Nvidia menghadapi tekanan besar, salah satunya karena tarif baru yang diterapkan oleh Presiden Trump.

    Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang ditandai tarif resiprokal dan kebijakan pemblokiran berdampak besar terhadap bisnis Nvidia. Sepanjang 2025, saham Nvidia sudah anjlok 19,74%.

    Saat ini, kapitalisasi pasar Nvidia terpantau US$2.708 triliun, menurut laman Companies Market Cap.

    Nasib Nvidia terancam lantaran pemerintahan Trump melakukan pembatasan ekspor chip terbaru dari AS ke China. Kali ini, chip H20 Nvidia yang dirancang khusus untuk pasar China juga terancam diblokir.

    Sementara kinerja Apple menjadi sorotan para investor karena penjualan iPhone diperkirakan kembali turun untuk kuartal kedua (Q2) 2025.

    Microsoft sempat menggeser posisi Apple sebagai perusahaan paling bernilai di dunia. Namun, pantauan CNBC Indonesia, Jumat (2/5/2025) di laman Companies Market Cap, Apple kembali menjadi perusahaan paling bernilai dengan kapitalisasi pasar US$3.204 triliun. Sementara Microsoft US$3.161 triliun dan Nvidia US$2.723 triliun.

    Di tengah ancaman tarif dagang baru dari Amerika Serikat (AS), Apple dinilai makin kesulitan menjual iPhone, terutama di pasar penting seperti China.

    Padahal Apple sempat mendapatkan angin segar berkat peluncuran iPhone 16e yang lebih murah pada awal tahun. Namun, itu belum cukup untuk mengangkat total angka penjualan.

    Mengutip laporan Reuters, analis Wall Street memperkirakan, penjualan iPhone pada kuartal Januari-Maret 2025 justru akan mencatatkan penurunan tipis.

    Di China, laporan Canalys menunjukkan penjualan iPhone di Q1 2025 anjlok 8% secara tahun-ke-tahun (YoY). Namun, di pasar global kinerjanya tumbuh 4% YoY menurut laporan Counterpoint, didorong kinerja moncer dari penjualan iPhone 16e.

    Masalah tidak berhenti di situ. Apple juga tertinggal dalam mengembangkan fitur AI jika dibandingkan dengan pesaingnya seperti Samsung dan Google.

    Janji pembaruan Siri yang lebih canggih, misalnya, justru ditunda hingga 2026. Bahkan iklan promosi AI Apple ditarik karena menampilkan fitur yang belum tersedia.

    “Tarif itu ibarat pedang bermata dua bagi Apple, mengancam, mengganggu, dan sarat muatan politik,” ujar Eric Schiffer, Chairman Patriarch Organization, perusahaan ekuitas swasta yang memegang saham Apple.

    (fab/fab)

  • Bocoran Spesifikasi, Harga, dan Tanggal Rilis HP Samsung Paling Tipis: Galaxy S25 Edge – Page 3

    Bocoran Spesifikasi, Harga, dan Tanggal Rilis HP Samsung Paling Tipis: Galaxy S25 Edge – Page 3

    Sementara itu mengutip GSM Arena, dengan ketebalan hanya 5,8 mm dan bobot 163 gram, smartphone ini dirancang supaya mudah dibawa ke mana-mana tanpa mengorbankan kecepatan, kekuatan, atau gaya.

    Dari sisi kamera, HP Android Galaxy S25 Edge dibekali kamera utama pro-grade 200MP, siap mendukung berbagai kebutuhan fotografi pengguna. 

    Dari sektor perlindungan, raksasa teknologi ini menggunakan bingkai titanium serta lapisan layar Corning Gorilla Glass Ceramic 2, menariknya, material baru ini belum resmi diperkenalkan model apa pun sejauh ini.

    Dalam hal performa, Galaxy S25 Edge didukung oleh chipset Snapdragon 8 Elite dan baterai tahan lama yang dioptimalkan untuk multitasking, gaming, sampai streaming bebas hambatan. 

    HP Android ini juga akan hadir dengan One UI 7 berbasis Android 15, menawarkan pengalaman pengguna yang lebih personal dan intuitif berkat fitur AI pintar.

    Kendati demikian, HP Samsung tersebut hanya dibekali dua kamera belakang dan diprediksi punya kapasitas baterai terkecil di antara lini Galaxy S25 lainnya. 

  • Petaka Tarif Trump, Raksasa Teknologi Ramai-ramai Tumbang

    Petaka Tarif Trump, Raksasa Teknologi Ramai-ramai Tumbang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa teknologi menghadapi tekanan besar yang disebabkan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Perang tersebut dimulai oleh Presiden AS Donald Trump yang menetakpkan tarif resiprokal hingga 145% ke barang-barang impor China.

    Selain itu, pemerintahan Trump juga terus-terusan memperketat akses chip AI dan teknologi canggih lainnya ke China. Hal ini menjadi pukulan telak bagi raksasa teknologi AS yang bergantung ke pasar dan industri manufaktur China.

    Kendati demikian, tak semua raksasa teknologi berdarah-darah karena kebijakan tarif Trump. Terbukti, Microsoft, Alphabet (Google), dan Meta (Facebook, WhatsApp, Instagram) melaporkan kinerja moncer sepanjang kuartal-I 2025.

    Pendorongnya adalah teknologi kecerdasan buatan (AI) yang ternyata mulai berbuah profit bagi ketiga raksasa teknologi tersebut, di tengah perang dagang AS-China.

    Kendati demikian, secara kontras banyak raksasa teknologi lain yang terguncang. Mayoritas yang bergerak di sektor hardware dan ritel.

    Reuters melaporkan, beberapa perusahaan yang tertekan karena perang dagang Trump adalah Qualcomm, Intel, Apple, dan Amazon. Selain raksasa AS, Samsung yang berasal dari Korea Selatan juga memprediksi bisnisnya terdampak karena ketidakpastian perang dagang.

    “Tak ada dampak pada bisnis Google dan Microsoft karena mereka tidak menggarap bisnis konsumen. Kalau melihat ke Apple dan Amazon, kasusnya akan berbeda,” kata analis D.A Davidson, Gil Luria, dikutip dari Reuters, Jumat (2/5/2025).

    “Apple akan terdampak. Sangat sedikit upaya yang mereka bisa lakukan untuk menghindari dampak tarif. Untuk Amazon, disrupsi akan lebih terlihat pada sisi ritel karena kebanyakan penjual mereka berbasis di China,” ia menambahkan.

    Pemerintahan Trump sejauh ini mengecualikan barang elektronik dari tarif resiprokal 145% ke China. Namun, Washington memberikan sinyal bahwa pemerintah sedang menggodok aturan tarif khusus yang akan diumumkan dalam beberapa pekan ke depan.

    Apple berupaya memitigasi dampak tarif dengan memindahkan produksi iPhone ke India, menurut laporan Reuters. Apple juga agaknya akan meminimalisir kenaikan harga jual agar pangsa pasarnya tak tergerus.

    Reuters juga melaporkan beberapa pedagang Amazon yang menjual barang-barang China akan menahan diri untuk menggelar diskon dan fokus melindungi margin.

    (fab/fab)