brand merek: Samsung

  • Bocoran Oppo Find X9 Ultra: HP Flagship dengan Kamera Super Periskop 200MP – Page 3

    Bocoran Oppo Find X9 Ultra: HP Flagship dengan Kamera Super Periskop 200MP – Page 3

    Untuk jadwal rilis, kabarnya Oppo akan memperkenalkan seri standar Find X9 pada kuartal keempat tahun 2025, kemungkinan sekitar bulan Oktober, sedangkan Find X9 Ultra dijadwalkan meluncur pada awal tahun 2026.

    Selain itu, bocoran dari NokiaMob menyebutkan bahwa Find X9 Ultra akan mengusung layar OLED berukuran 6,82 inci dengan resolusi 2K+ dan refresh rate 120 Hz, serta menjalankan sistem operasi ColorOS 16 berbasis Android 15 yang dijadwalkan resmi diumumkan pada kuartal ketiga 2025.

    Detail mengenai kapasitas baterai dan teknologi pengisian daya belum banyak diungkap, tetapi mengingat tren Oppo, kemungkinan besar perangkat ini juga akan dibekali fitur pengisian cepat yang mumpuni.

    Secara keseluruhan, Oppo Find X9 Ultra tampaknya akan menjadi smartphone dengan konfigurasi kamera paling canggih di pasaran, terutama untuk pengguna yang mengutamakan kualitas fotografi dan kemampuan zoom optik panjang.

    Dukungan chipset Snapdragon 8 Elite 2 juga memastikan performa yang sangat kuat untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming hingga multitasking berat.

    Dengan kombinasi ini, Oppo siap bersaing ketat dengan rival-rival seperti Samsung Galaxy S26 Ultra dan Xiaomi 16 Ultra di segmen flagship premium.

  • Merek HP Paling Laris 2025, Bukan Samsung

    Merek HP Paling Laris 2025, Bukan Samsung

    Jakarta, CNBC Indonesia– Apple dengan Iphone-nya menjadi raja handphone di Indonesia dengan pangsa pasar terbesar untuk kuartal pertama 2025, berdasarkan rilis firma riset pasar Counterpoint.

    Menurut laporan Counterpoint, Apple berhasil meraih pangsa pasar sebesar 19% pada periode Januari hingga Maret.

    Setelahnya ditempati oleh grup Transsion dengan 17% pangsa pasar. Penjualan iPhone di negara-negara kunci Apple seperti AS, Eropa, dan China menunjukkan stagnasi atau penurunan. Akan tetapi, Apple mencatat pertumbuhan double-digit di Jepang, India, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara. Alhasil, Apple berhasil tumbuh 4% YoY secara global.

    Dominasi Apple menggeser Samsung dari posisi pertama pada Q1 2024 menjadi urutan ke-2 di Q1 2025 dengan pangsa pasar 18%.

    Penjualan HP Samsung lesu di awal tahun akibat keterlambatan peluncuran seri Galaxy S25. Kendati demikian, Samsung menunjukkan pertumbuhan double-digit pada Maret 2025 karena peluncuran seri Galaxy S25 dan seri mid-range Galaxy A. Penjualan varian Ultra yang paling premium di Galaxy S25 juga menunjukkan peningkatan.

    Di posisi ketiga ada Xiaomi yang berhasil meraih perolehan yang sama, yakni 14% pangsa pasar Global.

    Sementara di posisi keempat ada Vivo yang memperoleh pangsa pasar sebesar 8%. Dan di posisi lima ada Oppo dengan perolehan pangsa pasar yang sama dengan Vivo, yakni 8%.

    Di luar jejeran ‘Top 5’, Honor, Huawei, dan Motorola merupakan beberapa merek yang tumbuh pesat dan menciptakan kompetisi yang kian sengit di pasar global.

    Huawei merupakan vendor terbesar di China pada Q1 2025. Sementara Honor dan Motorola menunjukkan pertumbuhan tinggi di beberapa negara.

    Setelah penurunan pasar smartphone di 2023, saat ini industri kembali menunjukkan pertumbuhan yang konstan. Kendati demikian, ketidakpastian ekonomi yang disebabkan perang tarif Trump dapat memicu masyarakat menunda pembelian ponsel sepanjang 2025.

    Perkembangan teknologi baru seperti GenAI dan HP lipat diprediksi akan terus berlanjut. Namun, vendor harus hati-hati mengawasi permintaan pasar di masa depan.

    Meski secara jangka panjang pasar smartphone masih cenderung stabil, Counterpoint meramalkan sepanjang 2025 pasar smartphone akan kembali mencatat penurunan YoY.

    (hsy/hsy)

  • Curhat Pengguna yang Tinggalkan Samsung Galaxy S25 Edge

    Curhat Pengguna yang Tinggalkan Samsung Galaxy S25 Edge

    Bisnis.com, JAKARTA — Samsung Galaxy S25 Edge memang memikat banyak orang berkat desainnya yang super tipis. Namun di sisi lain, kapasitas baterai menjadi hal yang dikeluhkan.

    Dengan ketebalan hanya 5,8 mm, ini adalah seri Galaxy S paling ramping yang pernah dibuat. Dengan layar besar mencapai 6,7 inci, tetap terasa ringan di tangan. 

    Di atas kertas, spesifikasinya juga premium yakni menggunakan chipset Snapdragon 8 Elite dan dilengkapi sistem pendingin uap berukuran besar. Namun di balik semua keunggulan itu, mulai banyak pengguna yang merasa kecewa, terutama soal baterainya.

    Melansir laman SamMobile pada Senin (9/6/2025) salah satu pengguna membagikan pengalamannya setelah menggunakan Galaxy S25 Edge sebagai ponsel utama. 

    Awalnya, dia masih bisa menerima keterbatasan daya tahan baterai. Namun semua berubah ketika ibunya harus dirawat di rumah sakit selama seminggu untuk pemeriksaan medis.

    “Bukan situasi darurat, tapi saya harus ada di sana setiap saat, dan satu-satunya cara tetap terhubung ke keluarga dan pekerjaan adalah lewat ponsel,” tulisnya dalam artikel tersebut.

    Saat itulah dia mulai menyadari bahwa Galaxy S25 Edge bukanlah ponsel yang bisa diandalkan dalam situasi penting. Meski Samsung mengklaim baterainya tahan seharian, dalam praktiknya, pengguna kerap harus mengecas ulang di siang atau sore hari, apalagi jika menggunakan data, multitasking, atau sekadar mengakses media sosial.

    Lebih parahnya lagi, meskipun sudah dibekali sistem pendingin besar, bodi ponsel yang sangat tipis justru membuat panas terjebak di dalam. 

    Akibatnya, Galaxy S25 Edge terasa cepat hangat, bahkan saat hanya dalam kondisi standby.

    “Yang saya pikir sebelumnya bisa saya toleransi, ternyata berubah menjadi kekhawatiran. Kalau ini situasi darurat, bagaimana saya bisa andalkan ponsel ini?” tulisnya.

    Dia akhirnya memutuskan untuk mengganti ponsel dan kembali memakai Galaxy S24 Ultra, yang punya baterai lebih besar dan performa lebih stabil. Namun, dia juga mengingatkan bahwa tidak semua orang punya ponsel cadangan.

    “Sebagian besar orang hanya punya satu perangkat utama. Kalau sudah keluar lebih dari Rp15 juta untuk Galaxy S25 Edge, lalu ponselnya malah bikin khawatir saat dibutuhkan, tentu itu mengecewakan,” lanjutnya.

  • Deretan HP Samsung Galaxy A Series yang bakal Terima Update One UI 8 – Page 3

    Deretan HP Samsung Galaxy A Series yang bakal Terima Update One UI 8 – Page 3

    Samsung belum mengumumkan tanggal peluncuran pasti untuk One UI 8. Namun, perusahaan telah mengonfirmasi bahwa pembaruan tersebut akan mulai diluncurkan ke perangkat yang dirilis musim panas ini. Itu berarti, antara bulan Juni dan September.

    Baru-baru ini Samsung mengungkap perangkat layar lipat yang akan datang, yang ditengarai sebagai Galaxy Z Fold7 dan Galaxy Z Flip7 akan didukung One UI 8.

    Sejauh ini belum ada tanggal rilis resmi untuk smartphone layar lipat terbaru ini. Namun berdasarkan sejumlah bocoran, Galaxy Z Fold7 dan Flip7 akan dirilis dalam Samsung Unpacked pada bulan Juli 2025. Hal ini tak mengejutkan, mengingat Android 16 akan dirilis bulan ini.

    Samsung biasanya butuh waktu beberapa minggu setelahnya untuk menyempurnakan tampilan kustom One UI 8. Oleh karenanya, peluncuran software ini pada bulan Juli mendatang sangat mungkin terjadi.

     

  • Ini Bocoran Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy Z Flip 7 FE – Page 3

    Ini Bocoran Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy Z Flip 7 FE – Page 3

    Untuk sektor dapur pacu, Galaxy Z Flip 7 FE dirumorkan hadir dengan beberapa varian chipset, tergantung pada wilayah pemasaran.

    Ada versi dengan Exynos 2400 atau 2400e untuk pasar global, dan kemungkinan versi dengan Snapdragon 8 Gen 3 atau Snapdragon 8s Gen 3 untuk pasar India.

    Beberapa pengujian Geekbench bahkan memperlihatkan skor tinggi untuk perangkat ini, menandakan bahwa kinerjanya tak jauh dari perangkat flagship Samsung lainnya.

    RAM diperkirakan tersedia dalam opsi 8 GB atau 12 GB, dengan penyimpanan mulai dari 128 GB hingga 256 GB.

    Kamera dan Baterai: Tetap Andal di Kelasnya

    Di sektor kamera, bocoran menunjukkan bahwa Galaxy Z Flip 7 FE akan dibekali sistem dual kamera utama beresolusi 50 MP dan 12 MP.

    Untuk kamera depan, tersedia sensor 10 MP hingga 12 MP yang mampu menghasilkan kualitas selfie tajam.

    Baterainya memiliki kapasitas sekitar 4.000 mAh, didukung dengan pengisian cepat 25 W secara kabel dan 15 W secara nirkabel. Ponsel ini juga kemungkinan akan mendukung reverse wireless charging sebesar 4,5 W.

  • Update Harga HP Samsung Terbaru Juni 2025, Banyak yang Turun Harga!

    Update Harga HP Samsung Terbaru Juni 2025, Banyak yang Turun Harga!

    Bisnis.com, JAKARTA – Di bawah ini adalah informasi mengenai update harga Samsung terbaru Juni 2025 yang dijual makin murah.

    Samsung menjadi salah satu merek ponsel pintar yang cukup punya nama di pasar tanah air.

    Per Juni 2025 ini, ada banyak pilihan HP Samsung yang bisa Anda beli sesuai budget dan kebutuhan. Tenang saja, HP Samsung dijual dari harga Rp1 jutaan hingga puluhan juta rupiah.

    Dengan demikian, pengguna memiliki kesempatan untuk memilih mana yang terbaik untuk dirinya.

    Update Harga HP Samsung Juni 2025

    Samsung Galaxy A06 (4GB/64GB): Rp 1.299.000
    Samsung Galaxy A06 (4GB/128GB): Rp 1.559.000
    Samsung Galaxy A06 (6GB/128GB): Rp 1.899.000
    Samsung Galaxy A05s (6GB/128GB): Rp 2.099.000
    Samsung Galaxy A06 5G (6GB/128GB): Rp 2.199.000
    Samsung Galaxy A16 (8GB/128GB): Rp 2.669.000
    Samsung Galaxy A16 Special Kids Edition (8GB/128GB): Rp 2.799.000
    Samsung Galaxy A16 (8GB/256GB): Rp 2.899.000
    Samsung Galaxy A16 Special Kids Edition (8GB/256GB): Rp 3.099.000 
    Samsung Galaxy A16 5G (8GB/256GB): Rp 3.299.000
    Samsung Galaxy A26 5G (8GB/256GB): Rp 3.999.000
    Samsung Galaxy A36 5G (8GB/256GB): Rp 4.899.000
    Samsung Galaxy A36 5G (12GB/256GB): Rp 5.429.000
    Samsung Galaxy A56 5G (8GB/256GB): Rp 5.949.000
    Samsung Galaxy A56 5G (12GB/256GB): Rp 6.449.000
    Samsung Galaxy S24 FE (8GB/128GB): Rp 7.849.000
    Samsung Galaxy S24 FE (8GB/256GB): Rp 8.599.000
    Samsung Galaxy S24 FE (8GB/512GB): Rp 9.599.000
    Samsung Galaxy S24 (8GB/256GB): Rp 10.499.000
    Samsung Galaxy S25 (12GB/256GB): Rp 14.299.000
    Samsung Galaxy S25 (12GB/512GB): Rp 16.199.000
    Samsung Galaxy S25+ (12GB/256GB): Rp 17.999.000
    Samsung Galaxy S25+ (12GB/512GB): Rp 19.049.000
    Samsung Galaxy S25 Edge (12GB/512GB): Rp 19.499.000
    Samsung Galaxy S24 Ultra (12GB/256GB): Rp 17.139.000
    Samsung Galaxy S25 Ultra (12GB/256GB): Rp 21.899.700
    Samsung Galaxy S25 Ultra (12GB/512GB): Rp 23.809.000
    Samsung Galaxy S25 Ultra (12GB/1TB): Rp 28.299.000
    Samsung Galaxy Z Flip6 (12GB/256GB): Rp 14.999.000
    Samsung Galaxy Z Fold6 (12GB/256GB): Rp 22.499.000
    Samsung Galaxy Z Fold6 (12GB/512GB): Rp 24.499.000

    Di antaranya banyaknya ponsel di atas, ada beberapa yang turun harga pada Juni 2025 ini.

  • Top 3 Tekno: Cara Sederhana dan Efektif Amankan Akun Google Paling Dicari – Page 3

    Top 3 Tekno: Cara Sederhana dan Efektif Amankan Akun Google Paling Dicari – Page 3

    Samsung, salah satu produsen teknologi terbesar di dunia, terus berupaya meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna di seluruh ekosistemnya.

    Namun, sebuah kebijakan baru yang akan diberlakukan mulai tanggal 31 Juli 2025. Kebijakan ini akan membawa perubahan penting bagi para pengguna akun Samsung.

    Dikutip dari PhoneArena, Minggu (8/6/2025), perusahaan mengumumkan bahwa mereka akan mulai menghapus akun-akun Samsung yang tidak aktif selama lebih dari 24 bulan berturut-turut.

    Kebijakan ini bertujuan untuk melindungi data pribadi pengguna sekaligus menjaga integritas sistem dari potensi risiko keamanan.

    Apa Itu Akun Samsung dan Mengapa Penting?

    Akun Samsung adalah identitas digital yang digunakan oleh pengguna untuk mengakses berbagai layanan dan fitur dalam perangkat Samsung. Perangkat yang dimaksud mulai dari smartphone, tablet, hingga smart TV dan perangkat IoT seperti Samsung SmartThings.

    Melalui akun ini, pengguna bisa menyinkronkan data seperti kontak, kalender, foto, preferensi pengaturan, hingga menggunakan layanan cadangan data seperti Samsung Cloud dan Find My Mobile untuk keamanan perangkat.

     

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Bocoran Sebut Samsung Galaxy Z Flip 7 Bakal Pakai Wireless Charging Generasi Baru – Page 3

    Bocoran Sebut Samsung Galaxy Z Flip 7 Bakal Pakai Wireless Charging Generasi Baru – Page 3

    Qi2 merupakan pengembangan dari standar pengisian daya Qi sebelumnya. Teknologi ini punya fitur utama berupa Magnetic Power Profile (MPP), yaitu kemampuan untuk menyelaraskan perangkat secara magnetik dengan pengisi daya.

    Meski sekilas mirip dengan teknologi MagSafe milik Apple, Qi2 lebih bersifat terbuka dan universal. Jadi, dapat digunakan di berbagai perangkat dari banyak produsen.

    Kendati demikian, Samsung disebut memilih untuk tidak menyematkan magnet bawaan ke dalam Galaxy Z Flip 7.

    Sebagai gantinya, pengguna tetap bisa memanfaatkan teknologi Qi2 jika mereka menggunakan casing atau aksesori yang dilengkapi magnet, sebagaimana telah disertifikasi oleh WPC.

    Dengan adopsi Qi2, Galaxy Z Flip 7 disebut akan lebih presisi saat diisi daya dengan teknologi nirkabel. Selain itu, dengan koneksi yang lebih stabil, efisiensi daya pun akan meningkat.

  • Rumor Samsung Galaxy Ultra S26: Kapasitas Baterai Kecil, Kalah dari Oppo

    Rumor Samsung Galaxy Ultra S26: Kapasitas Baterai Kecil, Kalah dari Oppo

    Bisnis.com, JAKARTA — Samsung, produsen smartphone asal Korea Selatan, dikabarkan tidak akan melakukan lompatan besar pada model sektor baterai di flagship terbarunya, Galaxy S26 Ultra. 

    Meski peluncurannya masih cukup lama, bocoran dari sumber industri yang sangat kredibel mengonfirmasi bahwa Samsung akan mempertahankan kapasitas baterai 5.000 mAh pada model Ultra berikutnya, sama seperti beberapa generasi sebelumnya. Jika pun ada peningkatan, kapasitasnya diperkirakan tidak akan melebihi 5.400 mAh. 

    Dilansir dari Phone Arena, Senin (9/6/2025), keputusan Samsung ini dinilai sebagai langkah yang sangat lambat dalam menghadirkan inovasi baterai, terutama jika dibandingkan dengan para pesaing dari China. 

    Beberapa ponsel flagship dari Xiaomi, Oppo, hingga OnePlus kini sudah menggunakan baterai dengan kapasitas 6.000 hingga 7.000 mAh, bahkan ada yang mencapai 7.500 mAh berkat teknologi silicon-carbon yang lebih padat dan efisien. 

    Sementara itu, Galaxy S25 Edge yang baru saja dirilis pun hanya dibekali baterai 3.900 mAh, angka yang juga sempat dipertahankan oleh eksekutif Samsung dalam sebuah wawancara. Samsung diperkirakan masih trauma dengan insiden Galaxy Note 7 yang bermasalah pada sektor baterai, sehingga sangat berhati-hati dalam melakukan peningkatan kapasitas. 

    Perkembangan Pengisian Cepat yang Lambat

    Sementara itu GSMArena melaporkan kecepatan pengisian daya di Galaxy S26 Ultra juga diprediksi masih bertahan di angka 45W.

    Angka ini jauh tertinggal dari ponsel-ponsel flagship China yang sudah menawarkan pengisian daya kabel hingga 120W, bahkan beberapa model mid-range pun kini sudah mengadopsi pengisian super cepat di atas 80W. 

    Sementara produsen seperti Xiaomi dan Oppo terus mendorong batas teknologi baterai dengan inovasi material dan kecepatan pengisian, Samsung, Apple, dan Google tampak lebih mengutamakan optimasi perangkat lunak untuk memperpanjang daya tahan baterai tanpa menaikkan kapasitas secara signifikan.

    Apple, misalnya, memilih untuk memperkenalkan fitur optimasi baterai berbasis kecerdasan buatan daripada meningkatkan kapasitas baterai secara fisik.

    Meski ada rumor bahwa Samsung tengah menguji prototipe baterai stacked dengan kapasitas 5.500 mAh menggunakan teknologi silicon-carbon, sebagian besar bocoran menyebutkan bahwa kapasitas final Galaxy S26 Ultra kemungkinan besar tetap di bawah 5.500 mAh. Jika benar, ini berarti Samsung masih belum mengejar ketertinggalan dari para pesaing utamanya di sektor baterai flagship.

  • Otorita IKN: Indikasi Investasi Tembus Rp63,6 Triliun untuk Sektor Hunian

    Otorita IKN: Indikasi Investasi Tembus Rp63,6 Triliun untuk Sektor Hunian

    Bisnis.com, JAKARTA — Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mencatat indikasi nilai investasi sektor hunian di IKN telah mencapai Rp63,6 triliun dari berbagai investor asing maupun domestik. 

    Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini pihaknya juga sedang mendorong skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menunjukkan geliat positif. 

    Menurut Basuki, skema KPBU di IKN bukan hanya untuk mempercepat pembangunan, tetapi juga memperkuat akuntabilitas publik jangka panjang. 

    “Proses due diligence yang kami terapkan melibatkan banyak pihak dari swasta, Kementerian terkait, hingga auditor intern pemerintah untuk menjamin good governance. Transparansi dan tata kelola yang baik adalah fondasi utama dalam semua tahapan investasi,” ujar Basuki dalam keterangan resminya, Minggu (8/6/2025).

    Adapun, implementasi KPBU unsolicited sektor hunian juga telah dimulai dengan tuntasnya proses mendapat persetujuan Availability Payment (AP) dan penjaminan pemerintah dari Kementerian Keuangan dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) untuk dua proyek utama. 

    Proyek pertama yaitu pembangunan 8 Tower Hunian ASN oleh PT Nindya Karya di WP 1A, mencakup 288 unit hunian bertipe 190 meter persegi. Kedua, pembangunan 109 Unit Rumah Tapak oleh PT Intiland di WP 1B dan 1C, dengan tipe bangunan 390 meter persegi. 

    Kedua proyek tersebut ditargetkan mulai transaksi pada kuartal kedua tahun 2025 dan memulai konstruksi pada tahun yang sama. Hal ini menjadi awal dari pelaksanaan KPBU di IKN yang sebelumnya masih berada dalam tahap penyiapan.

    Di sisi lain, terdapat investor nasional yaitu Ciputra Nusantara dan Konsorsium Triniti Truba serta investor asing yaitu Konsorsium IJM – CHEC dan Maxim. 

    Ciputra Nusantara dan Konsorsium IJM – CHEC telah menyelesaikan Feasibility Study dan kini tengah menjalani evaluasi FS dan dokumen pendukung sebagai tahap lanjutannya. Sementara, Konsorsium Triniti – Truba dan Maxim dalam proses finalisasi Feasibility Study sebelum memasuki tahapan evaluasi. 

    Selain enam proyek yang telah berjalan tersebut, saat ini terdapat tiga proyek tambahan yang digawangi oleh Adhi Karya, Konsorsium Samsung C&T – Brantas Abipraya, dan Konsorsium PJ-IC Bee Invest – Promec – Ozturk Holdings saat ini juga telah mendapatkan Letter-to-Proceed (LtP) dan tengah dalam tahap penyusunan Feasibility Study.

    Investor-investor ini berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Turki, Spanyol, dan Brunei Darussalam, dengan indikasi nilai investasi mencapai Rp63,3 triliun untuk sektor hunian.

    Deputi Bidang Pendanaan & Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan saat ini masih terdapat sembilan calon investor lain di sektor hunian yang belum dapat diberikan lampu hijau untuk menjadi pemrakarsa KPBU unsolicited dengan skema AP. 

    “Hal ini karena minat KPBU sektor hunian di IKN perlu memperhatikan sektor lain yang akan dibiayai melalui skema KPBU AP. Kami akan mengundang mereka nantinya mengikuti KPBU sebagai peserta tender, atau melalui skema KPBU solicited”, jelasnya.

    Tak hanya itu, KPBU Sektor Jalan dan Terowongan Multi Utilitas (MUT) juga menunjukkan perkembangan menjanjikan. Tercatat ada lima calon investor dari China, Malaysia, dan Indonesia yang saat ini dalam proses penyusunan Feasibility Study dan evaluasi dokumen dengan indikasi total nilai investasi mencapai Rp71,8 triliun, di mana Rp55 triliun di antaranya berasal dari luar negeri.

    Agung menerangkan bahwa KPBU kini menjadi tulang punggung percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara yang berkelanjutan, inklusif, dan terbuka bagi dunia.

    Peningkatan minat dari investor dalam dan luar negeri terus terlihat, seiring dengan penguatan tata kelola serta penyederhanaan proses yang dilakukan dalam beberapa kuartal terakhir.