brand merek: Samsung

  • iPhone Murah Naik Kelas, Tapi Overpriced

    iPhone Murah Naik Kelas, Tapi Overpriced

    Jakarta

    iPhone 16e adalah evolusi terbaru lini iPhone ‘murah’ dari Apple. Tidak hanya mengusung nama baru tanpa embel-embel ‘SE’, iPhone 16e juga membawa desain baru yang (relatif) lebih modern dan fitur canggih Apple Intelligence.

    Apple tidak menjelaskan arti ‘e’ di nama iPhone 16e. Dilihat dari harga dan spesifikasinya, ‘e’ di sini mungkin berarti ekonomis atau esensial. iPhone 16e memang dirancang untuk memperkenalkan performa kencang iPhone dan Apple Intelligence dengan harga yang lebih terjangkau.

    Tapi definisi terjangkau versi Apple tentu berbeda dengan vendor lainnya, karena di Indonesia harga iPhone 16e mulai dari Rp 12,5 juta. Apakah harga baru itu sepadan dengan performa dan fitur yang ditawarkan iPhone 16e? Simak review lengkapnya berikut ini.

    Desain

    iPhone 16e memang sudah jadi bagian dari keluarga iPhone 16, tapi bukan berarti desain anak bontot ini sama seperti kakak-kakaknya. Alih-alih Dynamic Island, iPhone 16e menggunakan notch berbentuk poni seperti iPhone 13 dan iPhone 14.

    Hilang sudah bezel tebal serta tombol Home dan Touch ID yang sebelumnya dipakai iPhone SE selama tiga generasi. Semua sisi iPhone 16e, dari punggung sampai bingkai ponsel, juga dibuat datar, menggantikan desain sebelumnya yang lebih melengkung.

    iPhone 16e memiliki dimensi 146,7 x 71,5 x 7,8 mm, sama seperti iPhone 13 dan iPhone 14, tapi dengan bobot yang lebih ringan yaitu 167 gram. Bagi fanboy Apple yang menginginkan iPhone mungil seperti iPhone SE mungkin perubahan ini agak mengecewakan.

    Tapi desain iPhone 16e tidak sepenuhnya meniru iPhone 13. Ponsel ini sudah dilengkapi tombol Action dan port USB-C yang pertama kali diperkenalkan di iPhone 15 series. Sayangnya tombol Camera Control yang ada di iPhone 16 tidak dibawa ke iPhone 16e.

    Bagian belakang iPhone 16e terlihat minimalis seperti iPhone lainnya, hanya dihiasi logo Apple di bagian tengah. Tapi kamera belakangnya hanya satu, melanjutkan tradisi iPhone SE.

    Walaupun harganya lebih terjangkau, kualitas build dan material yang digunakan iPhone 16e mirip seperti keluarga iPhone 16 lainnya. Layarnya dilindungi lapisan Ceramic Shield dan punggungnya juga dilapisi kaca dengan finish matte jadi tidak mudah dikotori sidik jari.

    iPhone 16e Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Rangkanya menggunakan material aluminium dengan finish matte mengikuti panel belakangnya. Bodi ponsel ini terasa solid saat digenggam, tapi kacanya cukup licin jadi sebaiknya dipasangi case agar lebih nyaman saat dipegang sekaligus memberikan perlindungan tambahan.

    iPhone 16e hanya tersedia dalam dua pilihan warna yaitu White (yang hadir di redaksi detikINET) dan Black. Agak membosankan jika dibandingkan dengan iPhone 16 dan iPhone 16 Plus yang hadir dalam pilihan warna yang lebih cerah dan beragam.

    iPhone 16e juga tahan air dan debu berkat rating IP68. Secara keseluruhan, desain dan build iPhone 16e tidak kalah premium dibandingkan iPhone 16 lainnya walaupun tampilannya sedikit ketinggalan zaman. Ukurannya memang sudah tidak mini lagi tapi masih terasa compact di tangan, apalagi jika dibandingkan dengan ponsel kebanyakan yang ukuran layarnya makin besar.

    Layar

    iPhone 16e Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Dimensinya yang lebih besar tentu dibarengi dengan diagonal layar yang lebih lebar. iPhone 16e mengusung layar berukuran 6,1 inch, sama seperti iPhone 16 hanya saja layar iPhone 16e menggunakan desain notch poni bukan Dynamic Island.

    Ukuran bezel yang mengelilingi layar iPhone 16e sama seperti iPhone 16 dan iPhone 16 Plus. Bezelnya simetris di semua sisi dan cukup tipis, tapi tidak setipis iPhone 16 Pro.

    Jenis panel yang dipakai untuk layar iPhone 16e juga sama seperti model iPhone 16 lainnya yaitu Super Retina XDR OLED. Layar ini memiliki resolusi 1170 x 2352 pixel dengan rasio 19,5:9 dan dukungan HDR10.

    Layar iPhone 16e memiliki tingkat kecerahan puncak hingga 1.200 nits, lebih rendah dari layar 2.000 nits di iPhone 16 dan iPhone 16 Plus. Meski begitu, visibilitas layar iPhone 16e masih sangat baik di berbagai kondisi, termasuk di bawah sinar matahari terik.

    iPhone 16e Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Satu hal yang tidak berubah adalah refresh rate layarnya yang masih 60Hz. Kalau sudah terbiasa menggunakan ponsel dengan layar 120Hz yang mulus mungkin agak kaget saat beralih ke layar 60Hz.

    iPhone standar dan Plus sudah bertahun-tahun belum mendapatkan upgrade ProMotion 120Hz, wajar jika Apple masih menggunakan layar 60Hz di iPhone 16e.

    Berkat dukungan HDR10, layar iPhone 16e dapat digunakan untuk menikmati konten video dan streaming dengan kualitas tertinggi. Speaker stereo yang tersedia juga menghasilkan suara yang seimbang, baik saat memutar lagu atau video.

    Performa dan Baterai

    Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    iPhone 16e diotaki chipset A18 sama seperti iPhone 16 dan iPhone 16 Plus. Chipset ini tiga generasi di atas chip A15 yang dipakai iPhone SE (2022), jadi dari segi performa seharusnya jauh lebih kencang dan efisien.

    Chipset A18 di iPhone 16e memiliki CPU 6-core dengan dua core performa dan empat core efisiensi. Tapi, GPU-nya hanya memiliki empat core, satu core lebih sedikit dibandingkan chip A18 yang dipakai iPhone 16 dan iPhone 16 Plus.

    Meskipun demikian, chip A18 di iPhone 16e masih mendukung hardware accelerated ray tracing dan bisa memainkan game AAA seperti Resident Evil Village dan Assassin’s Creed: Mirage. Selisih satu core ini tidak terasa dalam penggunaan sehari-hari, dan kualitas grafis saat main game juga masih sangat bagus.

    Tidak hanya upgrade chipset, iPhone 16e juga mengusung RAM yang lebih besar yaitu 8GB. Upgrade ini memungkinkan iPhone 16e menjalankan fitur-fitur pintar Apple Intelligence seperti Genmoji, Image Playground, Clean up untuk menghapus objek tidak diinginkan di foto, rangkuman notifikasi, dan masih banyak lagi.

    Tapi Apple Intelligence belum mendukung bahasa Indonesia, jadi kurang maksimal untuk menjalankan fitur berbasis teks dan audio seperti Writing Tools yang dapat mengoreksi dan menulis ulang tulisan, serta ringkasan dan transkripsi audio.

    iPhone 16e yang diuji detikINET memiliki memori internal 128GB, tidak ada lagi varian 64GB seperti iPhone SE generasi terakhir. iPhone 16e juga tersedia dalam pilihan ROM 256GB dan 512GB.

    Berkat semua peningkatan di atas, iPhone 16e mampu memberikan performa yang kencang. Buka aplikasi dan pindah-pindah aplikasi bisa dilakukan dengan instan tanpa lag. Game mobile yang cukup berat seperti Genshin Impact bisa dimainkan dengan kualitas grafis tertinggi dan frame rate 60 fps tanpa masalah.

    Game AAA yang sudah di-port ke iOS seperti Resident Evil Village idealnya dimainkan dengan resolusi 1080p, kalau lebih dari itu game-nya mulai laggy. Tapi jika dipakai main game terlalu lama punggung iPhone 16e mulai terasa panas.

    detikINET juga menguji performa iPhone 16e menggunakan platform benchmark AnTuTu, Geekbench, dan 3DMark. Hasilnya bisa dilihat di bawah ini.

    Hasil benchmark iPhone 16e Foto: Screenshot/detikINET

    Oh ya, iPhone 16e juga jadi iPhone pertama yang menggunakan modem C1, modem seluler pertama buatan Apple. Modem ini mendukung jaringan 5G, namun saat ini tidak mendukung spektrum mmWave yang lebih kencang.

    Apple mengklaim C1 adalah modem paling hemat daya yang ada di iPhone. Selama menggunakan iPhone 16e di beberapa daerah di Indonesia saya tidak pernah kesulitan mendapatkan jaringan 4G dan 5G, tapi klaim efisiensi dari Apple agak sulit dibuktikan.

    Bicara soal efisiensi daya, mari kita bahas baterai iPhone 16e. Seperti yang sudah-sudah, Apple tidak pernah mengungkap kapasitas mAh baterai iPhone dan hanya mengumbar daya tahan saat dipakai memutar video dan audio.

    Namun, hasil teardown menunjukkan iPhone 16e memiliki baterai berkapasitas 4.005 mAh. Apple mengklaim baterai ini dapat dipakai memutar video hingga 26 jam dan memutar audio hingga 90 jam.

    Setelah menggunakan iPhone 16e selama beberapa pekan untuk scrolling media sosial, browsing, streaming lagu dan video, serta main game, baterai ponsel ini bisa bertahan hingga 12 jam dalam sekali pengisian.

    Apple tidak menyertakan charger di paket penjualan iPhone 16e dan tidak mengungkap kapasitas pengisiannya. Saat diisi ulang menggunakan charger 100W USB PD, ponsel ini dapat mengisi daya hingga 50% dalam 30 menit dan membutuhkan 1,5 jam untuk terisi penuh.

    iPhone 16e juga mendukung pengisian daya nirkabel sesuai dengan standar Qi dengan kecepatan 7,5W. Tapi ponsel ini tidak kompatibel dengan charger atau aksesoris MagSafe karena tidak dilengkapi magnet seperti iPhone 16 lainnya.

    Kamera

    iPhone 16e punya satu kamera di bagian belakang. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    iPhone 16e masih memiliki satu kamera belakang, tapi bukan berarti tidak ada peningkatan. Kamera 48 MP dengan OIS kini jadi jagoan utama iPhone 16e untuk mengambil foto dan video. Kamera ini sama dengan kamera utama iPhone 16 dan iPhone 16 Plus, dengan focal length 26mm dan bukaan f/1,6.

    Sama seperti iPhone lainnya dengan kamera 48 MP, iPhone 16e dapat mengambil foto dengan resolusi 12 MP, 24MP, dan 48 MP. Walau cuma punya satu kamera belakang, iPhone 16e mendukung pengambilan foto dengan zoom 2x di resolusi 12 MP.

    Kamera selfie iPhone 16e juga disamakan dengan iPhone 16, yaitu 12 MP dengan focal length 23mm dan bukaan f/1,9. Di samping kamera selfie terdapat sensor Face ID yang sangat responsif dalam mendeteksi wajah.

    Fitur-fitur kameranya sama seperti yang ada di iPhone sebelumnya, seperti Slo-Mo, Timelapse, Pano, Portrait, Night Mode, dan lain-lain. iPhone 16e juga mendukung Photographic Styles, tapi filter baru yang ada di iPhone 16 series belum tersedia.

    iPhone 16e juga tidak dilengkapi tombol Camera Control seperti varian iPhone 16 lainnya. Pengguna iPhone 16e tetap bisa membuka kamera dengan cepat menggunakan tombol Action atau dengan mengaktifkan fitur backtap.

    Lantas bagaimana dengan kualitas hasil jepretannya? Dalam kondisi cahaya yang cukup, iPhone 16e dapat mengambil foto reguler dengan sangat baik. Warnanya terlihat cerah tapi tidak mencolok, dengan dynamic range yang luas.

    Foto zoom 2x juga masih memuaskan, dan bisa dipaksakan ke zoom 5x di kondisi cahaya yang terang. Hasil foto portrait-nya juga bagus, dengan pemisahan objek dan latar belakang yang terlihat alami.

    Sementara itu, hasil foto low-light juga masih mengesankan. Untuk foto dengan zoom 1x, detail masih terlihat jelas dan warnanya juga cerah dan akurat. Hasil foto low-light dengan zoom 2x mulai goyah detailnya, tapi masih cukup baik.

    Hasil jepretan kamera iPhone 16e Foto: Virgina Maulita Putri/detikINETHasil jepretan kamera iPhone 16e Foto: Virgina Maulita Putri/detikINETHasil jepretan kamera iPhone 16e dengan zoom 3x Foto: Virgina Maulita Putri/detikINETHasil jepretan kamera iPhone 16e zoom 1x Foto: Virgina Maulita Putri/detikINETHasil jepretan kamera iPhone 16e zoom 2x Foto: Virgina Maulita Putri/detikINETHasil jepretan kamera iPhone 16e zoom 5x Foto: Virgina Maulita Putri/detikINETHasil jepretan kamera iPhone 16e low-light dengan zoom 2x Foto: Virgina Maulita Putri/detikINETHasil jepretan kamera iPhone 16e Foto: Virgina Maulita Putri/detikINETHasil jepretan kamera iPhone 16e Foto: Virgina Maulita Putri/detikINETHasil jepretan kamera depan iPhone 16e Foto: Virgina Maulita Putri/detikINETOpini detikINET

    iPhone 16e merupakan ponsel yang solid dan tidak terasa murahan walaupun harganya lebih ramah di kantong dibandingkan iPhone 16 lainnya. Ukurannya memang bertambah besar tapi masih cukup compact dan ringan di tengah lautan ponsel berbadan bongsor.

    Performanya kencang berkat chip A18 dan RAM 8GB, sudah mendukung Apple Intelligence, baterainya awet, dan satu kamera belakangnya jago mengambil foto dalam segala situasi. Kalau kalian ingin upgrade dari iPhone SE (2022) ke iPhone 16e pasti akan langsung merasakan perubahan yang signifikan.

    iPhone 16e Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Tapi jika dibandingkan dengan ponsel flagship terjangkau dari vendor lain seperti Samsung Galaxy S24 FE atau Xiaomi 14T series, iPhone 16e dengan harga mulai dari Rp 12,5 juta benar-benar overpriced.

    Kalau kalian hanya mengincar performa chip A18 yang kencang untuk main game AAA atau ingin mencoba Apple Intelligence dan tidak memusingkan kamera yang hanya satu, mungkin iPhone 16e bisa jadi pilihan. Jika tidak, sebaiknya pilih iPhone generasi sebelumnya yang harganya sudah semakin murah atau menabung sedikit lagi untuk membeli iPhone 16.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Potret Uji Ketahanan iPhone 16e sebelum Diluncurkan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (vmp/afr)

  • Samsung bakal Perkenalkan Ponsel Lipat Tiga di Galaxy Unpacked 2025? – Page 3

    Samsung bakal Perkenalkan Ponsel Lipat Tiga di Galaxy Unpacked 2025? – Page 3

    Disebutkan, ajang tahunan tersebut akan digelar di kota New York, Amerika Serikat (AS) pada pukul 10.00 pagi waktu setempat atau 21.00 WIB.

    “Samsung Electronics akan menggelar acara Galaxy Unpacked pada 9 Juli 2025 di Brooklyn, New York, sebuah kawasan yang dikenal dengan semangat progresif dan sejarahnya yang unik,” tulis Samsung melalui keterangannya, Selasa (24/6/2025).

    Samsung juga menegaskan komitmennya untuk menghadirkan perangkat yang menjawab kebutuhan pengguna melalui Galaxy AI.

    “Selama bertahun-tahun, Samsung telah merancang perangkat dengan performa mumpuni, kamera tajam, dan konektivitas cerdas. Kini, melalui Galaxy AI, kami membawa pengalaman itu ke level berikutnya, fokus pada bagaimana pengguna berinteraksi dengan perangkat,” ujar Samsung.

  • Kenapa Kamera iPhone Terlihat Lebih Jernih dari Android? Ini Rahasianya

    Kenapa Kamera iPhone Terlihat Lebih Jernih dari Android? Ini Rahasianya

    Jakarta

    Kamera iPhone sering dianggap menghasilkan foto yang lebih jernih dan natural dibandingkan banyak ponsel Android. Meski beberapa flagship Android memiliki spesifikasi kamera yang mengesankan, seperti sensor besar atau jumlah megapiksel tinggi, iPhone tetap unggul dalam persepsi kualitas gambar.

    Apa rahasia di baliknya? Berikut penjelasannya yang dirangkum dari berbagai sumber:

    1. Optimalisasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

    Apple dikenal dengan ekosistem tertutupnya, yang memungkinkan kontrol penuh atas perangkat keras dan perangkat lunak. Kamera iPhone didukung oleh chip A-series (seperti A18 pada iPhone 16 series) yang memiliki Neural Engine canggih. Neural Engine ini memproses gambar secara real-time menggunakan machine learning untuk mengoptimalkan detail, warna, dan kontras.

    Berbeda dengan Android, yang memiliki variasi perangkat keras dari berbagai produsen, Apple merancang chip, sensor, dan iOS secara terintegrasi. Hasilnya, pemrosesan gambar (image processing) seperti Smart HDR dan Deep Fusion bekerja lebih konsisten, menghasilkan foto yang tajam dan minim noise, bahkan dalam kondisi cahaya rendah.

    2. Pemrosesan Gambar Berbasis AI

    Fitur seperti Deep Fusion dan Smart HDR 5 pada iPhone memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menganalisis setiap piksel dalam foto. Deep Fusion menggabungkan beberapa eksposur untuk menghasilkan detail tekstur yang luar biasa, misalnya pada kain atau rambut. Sementara itu, Smart HDR menyeimbangkan cahaya dan bayangan untuk hasil yang lebih natural.

    Banyak ponsel Android juga menggunakan AI, tetapi pendekatan Apple cenderung menghasilkan warna yang lebih realistis dan tidak berlebihan. Misalnya, warna kulit pada foto potret iPhone sering terlihat lebih alami dibandingkan beberapa ponsel Android yang cenderung “memutihkan” atau oversaturasi.

    3. Lensa dan Sensor yang Disesuaikan

    Meski iPhone tidak selalu menggunakan sensor dengan megapiksel tertinggi (misalnya, 48 MP pada iPhone 16 Pro dibandingkan 108 MP pada beberapa Android), Apple fokus pada kualitas lensa dan ukuran piksel. Sensor iPhone dirancang untuk menangkap lebih banyak cahaya, yang penting untuk foto low-light.

    Lensa iPhone juga memiliki lapisan khusus untuk mengurangi flare dan ghosting, serta teknologi seperti sensor-shift stabilization yang meningkatkan ketajaman pada kondisi goyang. Kombinasi ini membuat foto iPhone terlihat jernih tanpa perlu resolusi berlebihan.

    4. Konsistensi Antar Kamera

    iPhone dikenal karena konsistensi kualitas antara kamera utama, ultrawide, dan telefoto. Banyak ponsel Android memiliki kamera utama yang luar biasa, tetapi kamera sekundernya sering kali kalah jauh. Apple memastikan semua lensa pada iPhone, termasuk kamera depan, menghasilkan kualitas yang seragam, sehingga pengguna mendapatkan pengalaman fotografi yang lebih dapat diandalkan.

    5. Fokus pada Pengalaman Pengguna

    Apple tidak hanya mengejar spesifikasi tinggi, tetapi juga kemudahan penggunaan. Mode otomatis pada kamera iPhone dirancang untuk menghasilkan foto yang bagus tanpa perlu pengaturan manual. Fitur seperti Night Mode, Cinematic Mode, dan Photographic Styles memungkinkan pengguna awam mendapatkan hasil profesional dengan sedikit usaha.

    Sebaliknya, beberapa ponsel Android menawarkan mode manual atau fitur canggih yang powerful, tetapi memerlukan keahlian lebih untuk memaksimalkannya. Hal ini membuat iPhone lebih unggul dalam hal “point-and-shoot” untuk hasil instan.

    6. Perekaman Video yang Tak Tertandingi

    iPhone unggul dalam video dengan Dolby Vision HDR, ProRes, dan stabilisasi canggih. Fitur seperti Cinematic Mode memberikan efek sinematik yang sulit ditandingi Android.

    Meski flagship Android seperti Google Pixel 9 atau Samsung Galaxy S25 Ultra punya keunggulan seperti zoom telefoto, pendekatan Apple pada kejernihan, konsistensi, dan kemudahan menjadikan kamera iPhone favorit banyak pengguna.

    (afr/fay)

  • China Makin Ganas, Amerika di Ambang Kekalahan Mutlak

    China Makin Ganas, Amerika di Ambang Kekalahan Mutlak

    Jakarta, CNBC Indonesia – China makin ganas mengembangkan sistem kecerdasan buatan (AI), dalam perlombaan sengit dengan Amerika Serikat (AS) dalam mendominasi teknologi tersebut.

    Terbaru, Baidu mengumumkan gebrakan baru. Raksasa China yang digadang-gadang sebagai ‘Google ala China’ tersebut membuka akses secara bertahap terhadap model bahasa besar (LLM) miliknya, ERNIE, untuk dunia.

    Pada Maret lalu, Baidu mengklaim bahwa model ERNIE X1 terbarunya memiliki performa setara dengan DeepSeek R1, namun dengan harga hanya setengahnya.

    Langkah ini dipandang sebagai salah satu gebrakan terbesar China dalam balapan teknologi AI, menyusul popularitas DeepSeek yang sempat menggegerkan dunia Barat.

    Dengan ini, China tidak hanya memperkuat dominasi, tapi juga secara terang-terangan menantang dominasi AS di sektor AI.

    “Baidu sedang menyemai dunia dengan model AI buatan China,” ujar analis AI, Strasmore, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (30/6/2025).

    Ia menambahkan bahwa perubahan cepat dalam dinamika biaya dan akses model AI akan mengubah peta industri secara drastis.

    Meskipun dampak yang ditimbulkan Baidu tak seheboh DeepSeek ketika pertama kali meluncur, tetapi langkah ini dikatakan bisa mengubah lanskap perlombaan AI dunia.

    “Ini bukan sekadar kisah AI dari China. Setiap kali perusahaan besar membuka sumber model yang kuat, hal itu meningkatkan standar untuk seluruh industri,” kata Sean Ren, profesor madya ilmu komputer di University of Southern California dan Peneliti AI Terbaik Tahun Ini dari Samsung.

    Ren mengatakan langkah Baidu memberi tekanan pada penyedia tertutup seperti OpenAI dan Anthropic untuk membenarkan API yang dibatasi dan harga premium.

    Pakar industri lainnya melihat Ernie yang open source berpotensi lebih mengganggu bagi pesaing AS dan China dalam hal harga.

    “Baidu baru saja melemparkan bom molotov ke dunia AI,” kata Alec Strasmore, pendiri konsultan AI Epic Loot.

    “OpenAI, Anthropic, DeepSeek, semua orang yang mengira mereka menjual sampanye terbaik akan menyadari bahwa Baidu memberikan sesuatu yang sama hebatnya,” kata Strasmore.

    Menurutnya, Baidu baru saja memberi pesan bagi semua startup dunia untuk berhenti membayar tool AI dengan harga tinggi.

    “Ini bukan kompetisi, ini adalah deklarasi perang terhadap harga,” kata Strasmore.

    CEO Baidu, Robin Li, menegaskan bahwa langkah ini dirancang untuk mempercepat inovasi global.

    “Kami ingin para pengembang bisa membangun aplikasi terbaik tanpa dibatasi oleh biaya dan alat,” ujarnya dalam forum teknologi April lalu di China.

    Meski sebagian pengamat di AS menilai gebrakan ini tak terlalu berdampak, karena minimnya pemahaman publik terhadap Baidu, namun dampaknya ke lanskap global dinilai serius.

    “Kabar Baidu menjadi open-source kemungkinan besar tidak akan berdampak besar,” kata Cliff Jurkiewicz, Wakil Presiden Strategi Global di Phenom, perusahaan AI untuk sektor SDM.

    “Kebanyakan orang di AS bahkan tidak tahu bahwa Baidu adalah perusahaan teknologi asal China,” imbuhnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Spesifikasi Samsung Galaxy Z Flip dan Fold 7, Rilis 9 Juli 2025

    Spesifikasi Samsung Galaxy Z Flip dan Fold 7, Rilis 9 Juli 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Samsung akan merilis ponsel lipat teranyar Galaxy Z Flip/Fold 7 pada 9 Juli 2025. Rumor soal Galaxy Z Flip 7 dan Z Fold 7 sudah ramai beredar, termasuk spesifikasi lengkap kedua ponsel anyar tersebut.

    Dalam beberapa rumor menyebutkan ponsel lipat baru Samsung akan hadir dengan ukuran lebih tipis. Mengutip Phone Arena, Z Fold 7 jadi yang tertipis dengan 4,2 mm saat dibuka dan ditutup setebal 8,9 mm.

    Sementara Z Flip 7 memiliki ketebalan 6,5 mm saat ponsel dibuka. Ketebalan ponsel saat ditutup mencapai 13,7 mm.

    Untuk berat, Flip 7 tampil dengan 188 gram dan Z Fold 7 215 gram.

    Kedua ponsel juga masih menghadirkan dua layar, satu di bagian luar dan di dalam. Z Flip 7 menghadirkan 4,1 inci di depan dan saat dibuka akan terbentang layar berukuran 6,9 inci.

    Kedua layar di Flip 7 memiliki kecepatan rasio 120 Hz dan 2.600 nitz. Sementara itu, bagian luar Fold 7 sebesar 6,5 inci dan tampilan interiornya 8 inci.

    Dari segi baterai, Flip 7 membawa daya 4.300 mAh. Spesifikasi lain pada Fold 7 menggunakan chipset Snapdragon 8 Elite.

    Sementara itu, untuk bagian depannya Fold 7 memakai alumunium lapis baja yang ditingkatkan untuk bagian depan dan belakang dengan kaca keramik.

    Fold 7 akan membawa kamera utama 200 MP. Untuk bagian depannya juga tersemat lensa dengan besaran 10 MP dan sudut lebar 100 derajat.

    Phone Arena mengatakan Fold 7 memiliki beebrapa kemiripan dengan Fold 6 SE. HP lipat itu diedarkan dalam edisi terbatas untuk pasar China, sebagai cara Samsung bersaing dengan produk dalam negeri.

    Namun informasi tersebut masih sebatas rumor. Kita perlu menunggu kebenarannya hingga 9 Juli 2025 saat acara Unpacked digelar.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Main DANA Squid Game Run Bisa Dapat iPhone 16-Samsung S25, Mau?

    Main DANA Squid Game Run Bisa Dapat iPhone 16-Samsung S25, Mau?

    Jakarta

    Kabar gembira buat para pencinta drama Korea Squid Game! Pasalnya, Squid Game Season 3 sebentar lagi akan dimulai.

    Dalam series season terakhir garapan Hwang Dong Hyuk, karakter Seong Gi Hun (Lee Jung Jae) akan berhadapan dengan Front Man (Lee Byung Hun). Sang sutradara pun memastikan cerita dari babak terakhir ini akan semakin intens dan menegangkan.

    Episode pertamanya pun baru aja diputar perdana secara global dalam acara premiere yang digelar di Paris Theater, New York, pada Selasa (18/6). Kira-kira, bagaimana nasib permainan Squid Game?

    Hype Squid Game Season 3 ini pun akan makin meriah buat kamu dengan main game DANA Squid Game Run di aplikasi DANA. Bukan sekadar permainan biasa, game ini memberikan kesempatan bagi para pemain untuk memenangkan hadiah fantastis, termasuk iPhone 16 dan Samsung Galaxy S25!

    Cukup menukarkan 30 DANA Points yang bisa didapatkan dengan melakukan berbagai macam transaksi pakai DANA untuk bermain game-nya. Kamu juga bisa membeli DANA Points di DANA Deals dengan harga mulai dari Rp 700 saja.

    Untuk bisa mendapatkan hadiah, kamu harus mengumpulkan banyak bintang saat bermain DANA Squid Game Run pada tanggal 25 Jun – 3 Jul 2025. Misalnya untuk mendapatkan iPhone 16, kamu harus mengumpulkan 4.000 bintang.

    Sementara untuk Samsung S25 harus mengumpulkan 3.500 bintang, dan juga banyak voucher lainnya. Untuk detail lebih lengkap bisa cek di sini (please provide).

    Yang harus diingat, untuk iPhone 16 dan Samsung S25 hanya dapat ditukarkan di tanggal yang telah ditentukan yakni tanggal 25 Juni & 3 Juli untuk iPhone 16, dan tanggal 25 Juni, 27 Juni, & 1 Juli untuk Samsung S25, dan pastinya selama persediaan masih ada.

    Jadi jangan sampai ketinggalan. Yuk, segera perbanyak transaksi di DANA dan tukarkan DANA Points-mu sekarang!

    (prf/ega)

  • iPhone 15 Pro Max Jadi Kamera Andalan di Film F1 Brad Pitt

    iPhone 15 Pro Max Jadi Kamera Andalan di Film F1 Brad Pitt

    Jakarta

    Film F1 The Movie yang sedang tayang di bioskop telah mencuri perhatian dunia, bukan hanya karena dibintangi Brad Pitt, tetapi juga teknologi inovatif di balik layar. Salah satu sorotan utama adalah penggunaan kamera iPhone 15 Pro Max untuk merekam adegan balap yang mendebarkan, menghasilkan visual sinematik berkualitas tinggi yang dioptimalkan untuk layar IMAX.

    Dilansir dari Wired, sutradara Joseph Kosinski dan sinematografer Claudio Miranda ingin menghadirkan pengalaman otentik dari sudut pandang pembalap Formula 1 tanpa mengorbankan performa mobil balap. Namun, kamera sinema tradisional terlalu besar dan berat untuk dipasang pada mobil F1 yang dirancang dengan presisi aerodinamis.

    Kamera siaran F1 standar juga hanya mampu menghasilkan footage beresolusi rendah yang dioptimalkan untuk siaran TV langsung, tidak cukup untuk standar produksi film layar lebar. Untuk memenuhi standar sinematik, tim teknik Apple kemudian merancang modul khusus yang tampak identik dengan kamera siaran F1 standar menggunakan komponen iPhone 15 Pro Max.

    Laman Wired melaporkan modul tersebut mengintegrasikan sensor kamera 48 MP, chip A17 Pro, baterai iPhone, dan filter neutral density (ND) untuk mengatur eksposur di kondisi cahaya ekstrem lintasan balap. Modul ini dirancang menyerupai kamera siaran F1 standar agar tidak mengganggu aerodinamika mobil, bahkan diuji untuk menahan guncangan, getaran, dan panas pada kecepatan hingga 350 km/jam selama musim F1 2023 dan 2024.

    Menariknya, kamera ini menggunakan format ProRes LOG dengan dukungan Academy Color Encoding System (ACES), memberikan fleksibilitas maksimal dalam pasca-produksi untuk penyesuaian warna dan kualitas gambar yang sesuai dengan tone film.

    Kamera iPhone di Film F1 Foto: Wired

    Karena regulasi F1 melarang penggunaan transmisi nirkabel, Apple juga mengembangkan aplikasi iPad khusus yang terhubung via USB-C untuk mengatur pengaturan seperti frame rate, shutter angle, ISO, dan white balance, serta mengontrol rekaman. Inovasi ini sukses menghasilkan footage POV (point-of-view) yang imersif dari kokpit.

    “Untuk menghadirkan sesuatu yang autentik bagi olahraga ini, yang juga akan menceritakan kisah hebat tentang pasang surut kehidupan – ‘F1’ menyentuh semua hal,” kata Tim Cook, CEOApple dikutip dari Variety. “Lalu, kami dapat menghadirkan beberapa hal yang unik dari Apple ke dalam film ini, seperti teknologi kamera kami. Dan kami berencana untuk melibatkan seluruh perusahaan juga – operasi ritel kami dan semuanya. Jadi, itu adalah sesuatu yang dapat kami lakukan dengan melibatkan seluruh perusahaan. Senang rasanya menjadi bagian darinya.”

    F1 The Movie yang dibintangi Brad Pitt sebagai Sonny Hayes dan Damson Idris sebagai Joshua Pearce ini mengisahkan kembalinya seorang pembalap veteran ke dunia F1 untuk membimbing talenta muda. Dengan bantuan Lewis Hamilton sebagai produser eksekutif, film ini menawarkan keaslian balap yang belum pernah ada sebelumnya.

    Untuk diketahui Apple bukan satu-satunya yang mengintegrasikan kamera ponsel pintar ke dalam pembuatan film. Perusahaan lain, termasuk Samsung dan Sony, telah memproduksi film menggunakan ponsel pintar andalan mereka. Namun, proyek F1 Apple menonjol karena menanamkan teknologi iPhone ke dalam modul berperforma tinggi yang dibuat khusus yang digunakan dalam balapan F1 aktif..

    (afr/afr)

  • Fokus pada AI, Samsung Rancang Perangkat Rumah Tangga Lebih Cerdas dan Saling Terhubung – Page 3

    Fokus pada AI, Samsung Rancang Perangkat Rumah Tangga Lebih Cerdas dan Saling Terhubung – Page 3

    Integrasi SmartThings yang didukung AI memfasilitasi koneksi dengan perangkat pihak ketiga tanpa memerlukan hub tambahan.

    Interaksi suara juga ditingkatkan melalui Voice ID pada asisten virtual Bixby. Dengan AI, sistem dapat mengenali suara pengguna yang berbeda, menyinkronkan kalender pribadi, dan bahkan mengadaptasi pengaturan aksesibilitas berdasarkan preferensi individu yang tersimpan di smartphone Galaxy.

    Layanan SmartThings terbaru, Family Care, memanfaatkan AI untuk memberikan lapisan keamanan dan ketenangan ekstra. Sistem cerdas ini dapat mendeteksi pola aktivitas yang tidak biasa dari anggota keluarga dan memberikan notifikasi yang relevan, semuanya dilindungi oleh platform keamanan Samsung Knox.

    Lini kulkas terbaru Samsung memvisualisasikan konsep “Screens Everywhere” dengan sentuhan AI yang lebih kuat. Layar AI Home 9 inci yang baru dan pengalaman AI Family Hub yang ditingkatkan oleh AI menjadi daya tarik utama.

    Model kulkas Side-by-Side terbaru untuk Asia Tenggara juga dilengkapi dengan layar terintegrasi yang mendukung AI Energy Mode untuk optimasi penggunaan energi berdasarkan pola penggunaan, serta fitur Wide Auto Open Door yang responsif berkat sensor cerdas.

     

  • Fitur Rahasia Wi-Fi Tersembunyi di HP Samsung: Begini Cara Mengaktifkannya – Page 3

    Fitur Rahasia Wi-Fi Tersembunyi di HP Samsung: Begini Cara Mengaktifkannya – Page 3

    Berbeda dengan pengaturan umum yang mudah ditemukan, fitur Samsung Connectivity Labs memerlukan langkah khusus untuk diakses.

    Kamu perlu melakukan beberapa kali ketukan pada menu tertentu untuk mengaktifkannya. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu kamu ikuti:

    Buka aplikasi Pengaturan (Settings) pada ponsel Samsung Anda.
    Pilih menu Koneksi (Connections), lalu ketuk Wi-Fi.
    Pada sudut kanan atas layar Wi-Fi, Anda akan melihat ikon menu dengan tiga titik. Ketuk ikon tersebut.
    Dari opsi yang muncul, pilih Wi-Fi Cerdas (Intelligent Wi-Fi).
    Pada layar “Wi-Fi Cerdas”, temukan label Wi-Fi Cerdas yang berada di bagian bawah layar. Ketuk label tersebut berulang kali.

    Setelah beberapa kali ketukan, sekitar enam atau tujuh kali, sebuah jendela pop-up akan muncul dan memberitahukan bahwa “Connectivity Labs” telah diaktifkan. Dengan langkah sederhana ini, kamu telah berhasil membuka akses ke menu tersembunyi yang selama ini ada di dalam ponsel.

    Cara Samsung menyembunyikan fitur ini di balik interaksi yang tidak biasa memang terasa seperti sebuah easter egg atau sesuatu yang memang tidak dirancang untuk ditemukan dengan mudah.

    Namun, dengan terbukanya akses ke Samsung Connectivity Labs, pengguna kini memiliki kesempatan untuk menjelajahi lebih dalam potensi konektivitas Wi-Fi pada perangkat mereka.

     

  • Samsung Bespoke AI Rilis, Kulkas Pintar yang Ubah Dapur jadi Pusat Smart Home – Page 3

    Samsung Bespoke AI Rilis, Kulkas Pintar yang Ubah Dapur jadi Pusat Smart Home – Page 3

    Samsung juga menghadirkan model alternatif dengan layar AI Home 9 inci, yang lebih ringkas tapi tetap sarat fitur.

    Pengguna bisa menikmati hiburan seperti YouTube atau Spotify, serta mengakses Map View untuk mengatur berbagai perangkat terhubung seperti AC dan mesin cuci.

    Kulkas ini berfungsi sebagai pusat kendali smart home melalui ekosistem SmartThings, yang memungkinkan interaksi antarperangkat pintar di rumah hanya dari satu layar.

    Tak sekadar pintar, Samsung Bespoke AI mengedepankan efisiensi dan keberlanjutan.