brand merek: Samsung

  • 5 HP Murah dengan Layar AMOLED, Harga Mulai Rp 2 Jutaan

    5 HP Murah dengan Layar AMOLED, Harga Mulai Rp 2 Jutaan

    Jakarta

    Banyak HP Android murah di rentang harga Rp 2-3 juta yang saat ini sudah dilengkapi layar AMOLED. Konsumen tetap bisa menikmati display yang superior meskipun memiliki budget yang terbatas.

    Layar AMOLED menjadi salah satu fitur yang banyak dicari konsumen karena menawarkan warna tajam, kontras tinggi, dan konsumsi daya yang efisien. Biaya produksi panel ini sudah semakin murah, sehingga banyak vendor ponsel yang beralih dari panel LCD ke AMOLED.

    Bagi kalian yang memiliki budget sekitar Rp 3 juta atau di bawahnya, berikut ini lima rekomendasi HP murah dengan layar AMOLED yang bisa jadi pilihan di tahun 2025.

    Samsung Galaxy A17

    Samsung Galaxy A17 versi 4G dilengkapi layar Super AMOLED berukuran 6,7 inch dengan resolusi 2340 x 1080 (FHD+). Layar ini memiliki refresh rate 90Hz dan dilindungi Gorilla Glass Victus.

    Samsung membekali ponsel ini dengan chipset MediaTek Helio G99 yang dipadukan dengan RAM 8GB dan memori internal hingga 256GB. Ponsel ini menjagokan kamera utama 50 MP dengan OIS dan One UI 7 yang dilengkapi fitur pintar seperti Circle to Search dan Knox Vault. Galaxy A17 dibanderol dengan harga mulai dari Rp 2.999.000.

    Vivo Y400

    HP murah lainnya dengan layar AMOLED adalah Vivo Y400. Ponsel ini mengusung layar AMOLED berukuran 6,67 inch dengan resolusi FHD+, refresh rate hingga 120Hz, dan tingkat kecerahan hingga 1.800 nits.

    Chipset Snapdragon 685 mengotaki kinerja Vivo Y400, dengan RAM 8GB dan memori internal hingga 256GB. Kapasitas baterainya 6.000 mAh dengan pengisian cepat 44W, dan kemampuan fotografinya mengandalkan kamera utama 50 MP dengan OIS. Ponsel ini tersedia dengan harga mulai dari Rp 3.199.000.

    Infinix Hot 60 Pro+

    Infinix Hot 60 Pro+ memegang rekor sebagai ponsel dengan layar lengkung tertipis di dunia dengan ketebalan hanya 5,95mm. Layar lengkung ini menggunakan panel AMOLED berukuran 6,78 inch dengan resolusi 1,5K, refresh rate 144Hz, dan tingkat kecerahan hingga 4.500 nits.

    Kinerjanya didukung chipset MediaTek Helio G200 dengan RAM 8GB dan memori internal hingga 256GB. Ponsel ini dilengkapi kamera utama 50 MP, baterai 5.160 mAh dengan pengisian cepat 45W, dan menjalankan sistem operasi XOS 15.1.1 yang membawa sederet fitur AI. Infinix Hot 60 Pro+ dibanderol dengan harga mulai dari Rp 2.599.000.

    Redmi Note 14

    Redmi Note 14 menggunakan layar AMOLED berukuran 6,67 inch dengan resolusi FHD+, refresh rate 120Hz, dan dilindungi Gorilla Glass 5. Ponsel ini ditenagai chipset MediaTek Helio G99-Ultra dan menjalankan sistem operasi HyperOS.

    Xiaomi membekali ponsel ini dengan kamera utama 108 MP dan baterai 5.500 mAh dengan pengisian cepat 33W. Saat ini harga Redmi Note 14 sudah semakin terjangkau, mulai dari Rp 2,2 jutaan.

    Tecno Spark 40 Pro

    Tecno Spark 40 Pro yang diluncurkan bulan lalu mengusung layar AMOLED berukuran 6,78 inch dengan resolusi 2712 x 1220 pixel. Layar ini mendukung refresh rate 144Hz dan dilindungi Gorilla Glass 7i.

    Spesifikasi lainnya termasuk chipset MediaTek Helio G100 Ultimate, RAM 8GB, memori internal 128GB, dan baterai 5.200 mAh dengan pengisian cepat 45W. Ponsel dengan kamera utama 50 MP ini dibanderol dengan harga Rp 1.979.000.

    (vmp/vmp)

  • Apple Mendadak Mau Setop Jualan di Negara Ini, Capek Diatur Pemerintah

    Apple Mendadak Mau Setop Jualan di Negara Ini, Capek Diatur Pemerintah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple akhirnya bersikap tegas melawan regulasi ‘Digital Markets Act’ (DMA) yang dicanangkan Komisi Eropa dan berlaku untuk perusahaan teknologi yang menjual produknya di kawasan Uni Eropa.

    Bahkan, Apple mengancam akan berheni menjual produk-produknya, termasuk iPhone, ke pasar Eropa yang mencakup 27 negara.

    Apple mengatakan DMA menurunkan pengalaman pengguna dalam menjajal produk-produk buatannya. Selain itu, ada risiko keamanan yang lebih besar bagi pengguna produk Apple jika DMA tetap dicanangkan.

    Sebagai informasi, DMA memberikan beberapa batasan kepada raksasa teknologi dalam menjalankan bisnis demi menghindari praktik monopoli. Salah satunya mewajibkan raksasa teknologi untuk membuka akses ke produk dan layanannya secara terbuka ke perusahaan lain.

    Selama ini, Apple dikenal sebagai perusahaan yang eksklusif dan tertutup dalam membangun ekosistem produk. Terbaru, Apple mengatakan pihaknya menunda peluncuran fitur-fitur seperti live translation di AirPods yang mirroring ke layar iPhone dan laptop.

    Pasalnya, DMA mengharuskan Apple untuk membuka fungsi serupa ke produk-produk non-Apple.

    “DMA menyebabkan banyak fitur yang peluncurannya tertunda di Uni Eropa. Pengalaman pengguna produk Apple di Uni Eropa akan tertinggal jauh,” kata Apple, dikutip dari The Guardian, Senin (29/9/2025).

    Lebih lanjut, Apple mengatakan Brussel telah menciptakan kompetisi yang tak adil, sebab DMA tak berlaku bagi Samsung yang notabene merupakan penyedia smartphone terbesar di Uni Eropa.

    Di antara beberapa syarat DMA, salah satunya mewajibkan Apple untuk membuka akses dukungan dari headphone pihak ketiga untuk terhubung ke iPhone. Apple menilai mekanisme ini akan menciptakan masalah privasi pengguna.

    Apple mengatakan DMA harus dihapus, atau setidaknya diganti dengan aturan yang lebih layak. Apple tak memperinci produk-produk apa saja yang diancam diblokir ke pasar Uni Eropa di masa mendatang.

    Namun, Apple Watch dikatakan menjadi salah satu produk yang tak akan lagi dirilis ke pasar Uni Eropa.

    Ini adalah perselisihan terbaru antara perusahaan yang berbasis di California dan Komisi Eropa. Awal tahun ini, Apple mengajukan banding atas denda €500 juta yang dijatuhkan oleh Uni Eropa karena diduga mencegah pengembang aplikasi mengarahkan pengguna ke penawaran yang lebih murah di luar toko aplikasi Apple.

    Pada Agustus 2025, Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif terhadap negara-negara yang tidak disebutkan namanya sebagai balasan terhadap aturan yang mengikat perusahaan teknologi AS.

    Menurut Apple, DMA tak menciptakan iklim persaingan sehat melalui inovasi. Sebaliknya, DMA dinilai menghancurkan eksistensi perusahaan-perusahaan yang sudah sukses demi kepentingan mereka sendiri, yakni untuk mengumpulkan lebih banyak data dari warga Uni Eropa, atau untuk mendapatkan teknologi Apple secara gratis.

    Apple menyebut aturan dalam undang-undang tersebut memengaruhi cara Apple memberikan akses kepada pengguna ke aplikasi.

    “Aplikasi pornografi bisa tersedia di iPhone dari marketplace lain, padahal aplikasi itu tidak pernah kami izinkan di App Store karena risiko yang ditimbulkannya, terutama bagi anak-anak,” Apple menuturkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Begini Strategi Samsung Incar Kelas Menengah di Indonesia

    Begini Strategi Samsung Incar Kelas Menengah di Indonesia

    Jakarta

    Samsung menegaskan keseriusannya membidik konsumen kelas menengah Indonesia melalui kehadiran Galaxy S25 FE. Perangkat ini diposisikan sebagai jembatan antara inovasi flagship dan kebutuhan pasar yang kian digital, tanpa mengesampingkan keterjangkauan.

    Presiden dan CEO Samsung Electronics Asia Tenggara dan Oseania, Chang-up Kim, mengatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu pasar paling strategis, didorong oleh pertumbuhan signifikan segmen menengah dan tingginya keterlibatan digital.

    “Di pasar seperti Indonesia, di mana segmen konsumen berpenghasilan menengah berkembang pesat dan keterlibatan digital tinggi, Samsung melihat peluang besar untuk bertumbuh dengan menghadirkan inovasi yang relevan sekaligus inklusif,” ujarnya dalam sesi wawancara tertulis dengan detikINET.

    Fokus pada Kebutuhan Konsumen Lokal

    Samsung mengaku menyusun strateginya berdasarkan riset internal yang dilakukan oleh tim Customer and Marketing. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumen Indonesia saat ini memprioritaskan:

    fitur kamera canggih,prosesor bertenaga untuk AI dan gaming,baterai besar yang tahan lama,daya tahan perangkat yang kuat.

    Galaxy S25 FE kemudian dirancang sebagai jawaban terhadap kebutuhan itu. Perangkat ini menjadi “pintu masuk” menuju pengalaman perangkat flagship Samsung, tapi dengan harga yang lebih mudah dijangkau oleh pasar menengah.

    “Galaxy S25 FE berfungsi sebagai gerbang yang mudah diakses menuju inovasi setara flagship, memungkinkan lebih banyak pengguna merasakan manfaat dari ekosistem perangkat dan layanan Samsung yang terintegrasi,” kata Kim.

    Gen Z dan Milenial Jadi Motor

    Kelas menengah Indonesia kini didominasi Gen Z dan Milenial yang tumbuh sebagai digital native. Mereka aktif di media sosial, konsumsi hiburan mobile, hingga bikin konten, dan mengharapkan smartphone yang intuitif, personal, dan bertenaga.

    Samsung menilai perpaduan AI, performa kelas flagship, dan integrasi ekosistem di Galaxy S25 FE sangat cocok untuk segmen ini.

    “Kami percaya bahwa perpaduan unik antara kreativitas berbasis AI dan performa kelas flagship yang ditawarkan Galaxy S25 FE akan sangat menarik bagi Gen Z dan Milenial Indonesia,” ujarnya.

    Strategi Lebih dari Sekadar Ponsel

    Samsung juga menekankan komitmen jangka panjangnya di Indonesia. Dengan lebih dari 800 toko fisik, konsumen dapat langsung mencoba fitur Galaxy AI sebelum membeli. Selain itu, perusahaan menegaskan bahwa demokratisasi AI menjadi visi besar mereka.

    “Tujuan kami adalah memastikan AI memberikan nilai nyata di berbagai rentang harga dan profil pengguna. AI tidak hanya dihadirkan sebagai fitur terpisah, melainkan menjadi peningkatan mulus dari cara orang sudah menggunakan perangkat mereka,” kata Kim.

    Tak hanya lewat produk, Samsung menunjang ekosistem digital di Indonesia melalui investasi manufaktur, R&D, dan pengembangan SDM.

    Selama lebih dari 30 tahun, pabrik Samsung di Cikarang telah menciptakan lebih dari 11.000 lapangan kerja dan mendukung ekspor perangkat. Tim Samsung R&D Institute Indonesia juga berperan dalam menghadirkan dukungan bahasa Indonesia untuk Galaxy AI.

    Melalui program seperti Samsung Solve for Tomorrow dan Samsung Innovation Campus, lebih dari 51.000 talenta muda lokal telah dibekali keterampilan AI, coding, dan teknologi digital lainnya.

    Dengan kombinasi produk, ekosistem, dan investasi lokal, Samsung berharap Galaxy S25 FE bisa menjadi motor pertumbuhan baru di pasar kelas menengah Indonesia, yang jadi panggung persaingan paling panas di industri ponsel.

    (asj/asj)

  • HP Mahal Mendadak Laku Keras di 2025, Bukan iPhone-Samsung

    HP Mahal Mendadak Laku Keras di 2025, Bukan iPhone-Samsung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar HP premium mengalami lonjakan signifikan di semester pertama (H1) 2025. Laporan Counterpoint Research menunjukkan pertumbuhan pada segmen tersebut sebesar 8% secara tahun-ke-tahun (YoY).

    Hal ini menandai pertumbuhan tertinggi sepanjang masa untuk semester pertama yang berakhir di Juli 2025. Bahkan, pertumbuhan segmen premium melampauai kinerja pasar HP secara keseluruhan yang hanya bertumbuh 4% YoY pada periode yang sama.

    Counterpoint mengatakan tren ‘premiumisasi’ yang kuat terlihat di berbagai wilayah, seiring kecenderungan konsumen dalam meningkatkan penggunaan HP mereka. Secara keseluruhan, pasar HP premium menyumbang lebih dari 60% pendapatan HP global, yang menggarisbawahi pentingnya segmen ini secara strategis.

    Apple memang masih menguasai pasar global untuk penjualan HP premium di H1 2025 dengan pertumbuhan penjualan tipis 3% YoY. Namun, pangsa pasarnya turun menjadi 62% dari sebelumnya 65% pada H1 2024. 

    Pertumbuhan penjualan 3% yang disertai dengan pangsa pasar menurun 3% disebabkan pertumbuhan lebih agresif dari pabrikan lain. Apple disebutkan mencatat pertumbuhan di pasar-pasar baru, namun kehilangan pangsa pasar di China ke Huawei dan Xiaomi. China sendiri merupakan pasar HP terbesar di dunia, sehingga hal ini berdampak signifikan pada bisnis Apple. 

    Foto: Pasar HP Premium H1 2025. (Dok. counterpoint)
    Pasar HP Premium H1 2025. (Dok. counterpoint)

    Google Pixel Laku Keras

    Google berhasil masuk ke jejeran ‘Top 5’ HP premium global dengan pertumbuhan hingga 105%. Google berada di posisi ke-5 dan memimpin pertumbuhan penjualan HP premium global sepanjang H1 2025.

    Sementara itu, Samsung yang berada di posisi ke-2 berhasil mencatat pertumbuhan penjualan 7% YoY, tetapi pangsa pasarnya stagnan di 20%, sama seperti tahun lalu.

    Huawei berada di posisi ke-3 dengan pertumbuhan penjualan 24% YoY, dengan pangsa pasar meningkat menjadi 8% dari sebelumnya 7%.

    Xiaomi berhasil memperluas portofolio produknya ke pasar premium dengan mencatat pertumbuhan penjualan 55% YoY dan memantapkan posisi di urutan ke-4.

    Lebih lanjut, Counterpoint mencatat pasar HP lipat yang masuk ke segmen premium menunjukkan pertumbuhan, meski masih termasuk produk ‘niche’.

    “Untuk konsumen, HP lipat menawarkan hal baru dari segi form factor. Masuknya Apple ke pasar HP lipat pada 2026 akan membantu memperkuat pertumbuhan segmen ini lebih jauh lagi,” tertulis dalam laporan Counterpoint, dikutip Senin (29/9/2025).

    Dari segi teknologi kecerdasan buatan (AI), HP dengan kemampuan AI-generatif berkontribusi ke lebih dari 80% penjualan HP premium di H1 2025. Hal ini turut memperkuat adopsi AI-generatif ke konsumen.

    “Konsumen premium terus tertarik pada inovasi mutakhir, dan merek HP memposisikan AI-generatif sebagai pembeda utama di segmen ini. Seiring menyempitnya perbedaan perangkat keras, pilihan konsumen akan makin bergantung pada ekosistem AI,” Counterpoint memungkasi.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Begini Strategi Samsung Incar Kelas Menengah di Indonesia

    Galaxy S25 FE Jadi Andalan Samsung Incar Gen Z di Indonesia

    Jakarta

    Samsung memposisikan Galaxy S25 FE sebagai “pintu masuk” baru ke pengalaman Galaxy AI untuk pasar yang lebih luas, dengan fokus utama membidik Gen Z dan Milenial di Indonesia.

    Presiden dan CEO Samsung Electronics Asia Tenggara dan Oseania, Chang-up Kim, menegaskan bahwa diferensiasi seri ini dibuat untuk menjangkau segmen muda yang butuh performa flagship, tapi dengan nilai yang lebih “worth-it”.

    Menurut Kim, setiap perangkat dalam keluarga Galaxy S25 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang berbeda. Jika Galaxy S25 dan S25 Ultra ditujukan untuk mereka yang mengejar inovasi tertinggi, Galaxy S25 FE hadir sebagai opsi kuat bagi pengguna yang ingin performa flagship tanpa perlu merogoh kocek sedalam varian premium lainnya.

    “Galaxy S25 FE dirancang untuk memperkuat portofolio Samsung yang lebih luas. Sebagai edisi terbaru dari lini Galaxy S25, perangkat ini menjadi pintu masuk baru ke pengalaman Galaxy AI terkini, menghadirkan performa bertenaga dan fitur setara flagship,” jelas Kim dalam sesi wawancara dengan detikINET.

    Target: Gen Z dan Milenial Indonesia

    Samsung secara terang-terangan menyasar kelompok Gen Z dan Milenial yang mendominasi populasi Indonesia. Kedua generasi ini dikenal digital native, dekat dengan media sosial, dan aktif menciptakan serta mengonsumsi konten.

    “Galaxy S25 FE disesuaikan untuk para generasi muda digital native yang memprioritaskan media sosial, pembuatan konten, dan hiburan… menjadikannya smartphone yang paling ‘worth-it’ untuk segmen pengguna ini,” ujar Kim.

    Apa Beda Galaxy S25 FE dengan Varian Lainnya?

    1. One UI 8 Langsung dari Kotak
    Galaxy S25 FE langsung menggunakan One UI 8 sejak pertama dinyalakan. Ini memberi akses instan ke pengalaman Galaxy AI terbaru dan produktivitas multimodal.

    “One UI 8 dirancang untuk menghadirkan langkah selanjutnya yang berarti terhadap fungsionalitas AI, performa multitasking, dan efisiensi baterai dengan memanfaatkan kekuatan hardware Samsung,” papar Kim.

    2. Kamera Setara Flagship dengan Sentuhan AI
    S25 FE dibekali sistem kamera kelas flagship, lengkap dengan ProVisual Engine berbasis AI. Fitur seperti Generative Edit dan Audio Eraser memungkinkan pengguna membuat dan menyempurnakan konten dengan cepat — dari video HDR10+, Nightography, hingga perekaman LOG untuk storytelling sinematik.

    Andalan Baru Samsung di Segmen “Accessible Flagship”

    Dengan membawa fitur Galaxy AI, dukungan software jangka panjang, serta performa yang diklaim andal, Galaxy S25 FE diposisikan sebagai gerbang masuk ke seri S bagi pasar global, termasuk Indonesia.

    “Galaxy S25 FE membuat pengalaman Galaxy semakin mudah diakses… membawa fitur Galaxy AI canggih, dukungan perangkat lunak jangka panjang, dan performa terpercaya ke lebih banyak pengguna,” tutup Kim.

    Dengan positioning ini, Samsung tampaknya ingin memastikan dominasi di segmen Gen Z lewat pendekatan nilai, AI, dan kemampuan kamera — tanpa mengorbankan identitas flagship di lini Galaxy S.

    (asj/asj)

  • Begini Strategi Samsung Incar Kelas Menengah di Indonesia

    Pengguna Galaxy AI di Indonesia Lebih Tinggi dari Rata-rata ASEAN

    Jakarta

    Artificial Intelligence (AI) tidak hanya diadopsi di Indonesia, tapi semakin menjadi gaya hidup. Hal itu pun tercermin dari penggunaan Samsung Galaxy AI.

    Hal ini menjadi atensi dari Presiden dan CEO Samsung Electronics Asia Tenggara dan Oseania, Changup Kim. Dalam wawancara via email kepada detikINET dia melihat tren adopsi AI di Asia Tenggara dan Oseania untuk kehidupan sehari-hari.

    “Berdasarkan data kami, saat ini 77% pengguna Samsung di kawasan tersebut sudah menggunakan Galaxy AI, dan di Indonesia angkanya sedikit lebih tinggi yaitu 78%,” kata Kim, Senin (19/9/2025).

    Kim mengatakan populasi anak muda yang melek teknologi, berada di garis depan dalam mengadopsi teknologi AI. Samsung memperkirakan konsumen Indonesia akan terus semakin mengadopsi fitur AI sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Itu sebabnya Samsung serius mengembangkan AI dalam 1 dekade terakhir.

    “Kami berkomitmen untuk menghadirkan 1 miliar perangkat berkemampuan AI kepada pengguna dalam tiga tahun ke depan,” jelasnya.

    Target tersebut kata Kim, diikuti pula dengan komitmen Samsung untuk melindungi keamanan, privasi, dan ketenangan pengguna. Dengan Samsung Knox, data pribadi pengguna terlindungi mulai dari smartphone hingga TV dan perangkat rumah tangga. Menurut Samsung, inovasi harus cerdas sekaligus bertanggung jawab, menyeimbangkan teknologi mutakhir seperti AI dengan penggunaan etis dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pasar lokal.

    “Saat kami berupaya menghadirkan Galaxy AI ke lebih dari 400 juta perangkat pada akhir 2025, kami membuktikan bahwa skala besar AI tidak berarti harus mengorbankan privasi, performa, atau personalisasi,” ucap Kim.

    Teknologi AI yang dikembangkan Samsung mulai dari Galaxy AI, Bespoke AI hingga Vision AI. Samsung ingin meningkatkan komunikasi, kreativitas, pemantauan kesehatan, dan kehidupan yang saling terhubung mulai dari genggaman tangan hingga setiap sudut rumah.

    Kebutuhan konsumen terhadap smart appliances menurut Kim juga meningkat signifikan. Kesadaran konsumen soal perlunya produk berkemampuan AI di rumah disambut Samsung dengan visi ‘AI Home: Future Living, Now’ dalam pameran IFA 2025 di Berlin, Jerman. Visi Samsung adalah kecerdasan yang tidak terpusat pada satu perangkat, tetapi dibagikan secara mulus di setiap layar, peralatan dan layanan, serta memahami dan menyesuaikan diri terhadap kebutuhan masing-masing konsumen.

    “Selain itu, perangkat dengan fitur cerdas seperti SmartThings Connectivity juga dapat diprogram untuk memberikan pembaruan mengenai orang-orang terdekat misalnya, memicu notifikasi saat tidak ada aktivitas pada orang tua lanjut usia yang mungkin membutuhkan perhatian,” pungkasnya.

    (fay/fyk)

  • Update Android 16 di HP Samsung : Fitur Baru, Daftar Ponsel yang Kebagian, dan Jadwal Rilisnya – Page 3

    Update Android 16 di HP Samsung : Fitur Baru, Daftar Ponsel yang Kebagian, dan Jadwal Rilisnya – Page 3

    Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, walaupun baru hadir secara ekslusif untuk lini ponsel keluarga Galaxy S25, Samsung telah merencanakan dua bulan tambahan untuk perilisan lanjutan, berikut daftar smartphone dengan pembaruan pada Oktober 2025:

    Galaxy Z Fold 7
    Galaxy Z Flip 7
    Galaxy S24
    Galaxy S24+
    Galaxy S24 Ultra
    Galaxy S24 FE
    Galaxy Z Fold 6
    Galaxy Z Flip 6
    Galaxy Z Fold Special Edition
    Galaxy S23
    Galaxy S23+
    Galaxy S23 Ultra
    Galaxy S23 FE
    Galaxy S22
    Galaxy S22+
    Galaxy S22 Ultra
    Galaxy Tab S10+
    Galaxy Tab S10 Ultra
    Galaxy Tab S10 FE
    Galaxy Tab S10 FE+
    Galaxy Tab S10 Lite
    Galaxy Tab S9
    Galaxy Tab S9+
    Galaxy Tab S9 Ultra
    Galaxy Tab S9 FE
    Galaxy Tab S9 FE+
    Galaxy Tab Active 5
    Galaxy A36
    Galaxy A35
    Galaxy A34
    Galaxy A25
    Galaxy A56
    Galaxy A53
    Galaxy Quantum 6
    Galaxy Quantum 5
    Galaxy Quantum 4
    Galaxy Quantum 3
    Galaxy Buddy 4
    Galaxy Jump 4
    Galaxy Wide 8
    Galaxy XCover 7 Pro

  • Cara Praktis Ubah Data Jadi Infografis Lewat Gemini Canvas di Galaxy Z Fold7 – Page 3

    Cara Praktis Ubah Data Jadi Infografis Lewat Gemini Canvas di Galaxy Z Fold7 – Page 3

    Menariknya lagi, meski memiliki layar besar, bobot HP Samsung ini terbilang ringan (215 gram). Jadi, pengalaman saat memakainya menjadi lebih nyaman.

    Dalam beberapa kondisi, seperti sekadar menyusun presentasi atau membuat draft visual, kami merasa Galaxy Z Fold7 bisa diandalkan untuk menunjang aktivitas kerja, tanpa perlu repot membawa laptop.

    Terlebih, ketika dilipat, desain perangkat ini tidak ubahnya smartphone layar sentuh biasa. Jadi, pengguna bisa merasakan dua pengalaman yang berbeda, hanya dari satu perangkat.

    Selain Gemini AI, Samsung juga telah membekali smartphone ini dengan dukungan Galaxy AI. Lewat dukungan Galaxy AI, pengguna juga makin dimanjakan dengan sejumlah fitur AI yang bisa menunjang produktivitas.

    Beberapa fitur Galaxy AI yang ada di perangkat ini antara lain Generative Edit, Side-by-Side Editing, hingga Transcript Assist dan Browsing Assist.

  • Samsung Kembangkan Internet 6G bersama Ericsson hingga Nokia – Page 3

    Samsung Kembangkan Internet 6G bersama Ericsson hingga Nokia – Page 3

    Selain muncul dengan rencana besar pengembangan teknologi 6G, Samsung nampaknya tak berhenti berupaya untuk mempertahankan posisi di tengah gempuran inovasi perusahaan-perusahaan China.

    Belakangan ini, pamor keberadaan inovasinya mulai tergoyahkan. Lantaran salah satu kompetitor besar mereka sudah mencuri start dalam pengembangan, bahkan sampai tahap penjualan smartphone Tri-Fold (HP lipat tiga).

    Mengutip Sam Mobile, berdasarkan pernyataan dari President and Head of the Mobile eXperience (MX) Business di Samsung Electronics, Roh Tae-Moon, tahap pengerjaan konsep HP lipat tiga sudah mencapai akhir, ada rencana perilisan pada akhir tahun 2025.

    Meskipun rencana perilisan sudah dikabarkan, Roh juga menambahkan bahwa “smartphone lipat tiga kami masih belum memiliki nama untuk saat ini, tapi dari beberapa diskusi internal banyak yang menyebutnya sebagai Galaxy Z TriFold.”

    Menelaah hal tersebut, potensi hadirnya smartphone Samsung dengan konsep lipat tiga secara komersial memang ada. Akan tetapi, kehadirannya di pasar global masih belum dapat dipastikan, karena masih sebatas rencana uji coba pasar.

  • Usai Viral di TikTok, Polisi Tangkap Pencuri HP di Malang

    Usai Viral di TikTok, Polisi Tangkap Pencuri HP di Malang

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Malang berhasil mengungkap kasus pencurian HP yang sempat viral di media sosial TikTok. Pelaku berinisial B (43) ditangkap di rumahnya di Dusun Gading, Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jumat (26/9/2025).

    Kasus ini bermula dari laporan pencurian yang terjadi di rumah korban, T (68), warga Desa Watugede, Singosari, pada 24 Juli 2025. Aksi tersebut terekam CCTV dan kemudian tersebar di platform TikTok hingga menjadi viral.

    Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, membenarkan penangkapan tersebut. Pelaku berhasil diamankan Unit Reskrim Polsek Singosari berdasarkan hasil penyelidikan dan bukti rekaman CCTV.

    “Dari keterangan korban, pelaku mengambil HP Samsung A13 milik korban saat rumah dalam keadaan lengah,” ujar Bambang, Sabtu (27/9/2025).

    Saat beraksi, korban diketahui sedang menyiram tanaman di halaman rumah. Begitu kembali, HP yang diletakkan di meja ruang tamu sudah raib.

    “Pelaku masuk rumah, mengambil handphone, dan kabur dengan sepeda motor Supra X. Aksinya ini sempat terekam CCTV, sehingga menjadi petunjuk kuat bagi penyidik,” tegas Bambang.

    Dalam penangkapan tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. “Kami menyita satu unit HP Samsung A13 warna biru, sepeda motor yang digunakan pelaku, serta jaket parasut warna coklat ungu yang dipakai saat beraksi,” ungkapnya.

    Bambang menambahkan, pelaku tidak bisa mengelak saat polisi menunjukkan rekaman CCTV.

    “Pelaku mengakui perbuatannya saat diperlihatkan rekaman CCTV. Saat ini tersangka sudah diamankan di Polsek Singosari untuk proses hukum lebih lanjut,” katanya.

    Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal tindak pidana pencurian dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.

    “Kami tegaskan, setiap laporan masyarakat akan kami tindaklanjuti. Apalagi kasus ini sudah meresahkan karena viral di media sosial,” pungkas Bambang. [yog/ian]