brand merek: Samsung

  • Samsung Rilis SSD 8TB Super Kencang untuk AI, 8K, dan Gaming

    Samsung Rilis SSD 8TB Super Kencang untuk AI, 8K, dan Gaming

    Jakarta

    Samsung resmi merilis SSD 9100 PRO 8TB, SSD konsumen tercepat mereka sejauh ini. Seperti apa spesifikasi dan harganya?

    Model ini menjadi varian flagship dari lini 9100 PRO series dan ditujukan untuk kebutuhan komputasi AI on-device, konten 8K, hingga gaming modern yang semakin menuntut performa tinggi.

    “Performa bukan sekadar soal kecepatan, tapi membuka kemungkinan-kemungkinan baru di dalam pengalaman pengguna,” ujar Gina Chua, Senior Professional Product Management Samsung Electronics Singapura, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Ia menambahkan bahwa model 8TB ini dirancang untuk era baru di mana workflow AI lokal, konten resolusi tinggi, dan koleksi game masif sudah menjadi bagian dari keseharian pengguna.

    “Tujuan kami sederhana: menghilangkan hambatan penyimpanan agar kreator, gamer, dan profesional bisa fokus pada hal yang benar-benar penting, yakni karya, kreativitas, dan hiburan mereka,” lanjutnya.

    Samsung menekankan bahwa kebutuhan penyimpanan kini tidak lagi sekadar soal kapasitas, tetapi kecepatan loading dan kemampuan menangani file generatif dan AI berukuran besar. SSD 9100 PRO menawarkan kapasitas hingga 8TB dalam satu drive, dengan performa PCIe 5.0 yang diklaim mampu memangkas waktu loading model AI hingga setengahnya dibanding SSD PCIe 4.0.

    Performa sekuensialnya mencapai 14.800 MB/s untuk read dan 13.400 MB/s untuk write, sedangkan performa random read/write masing-masing hingga 2.200K IOPS dan 2.600K IOPS. Peningkatan random write mencapai 73% dibanding seri 990 PRO, sehingga loading timeline video 8K, akses aset game besar, dan inferensi AI bisa berjalan lebih mulus.

    Meski performanya dua kali lipat lebih tinggi, konsumsi dayanya hanya naik 2,5 watt dari generasi sebelumnya. Efisiensi ini dicapai lewat controller 5nm baru, V-NAND terkini, dan firmware yang dioptimalkan.

    Untuk menjaga suhu tetap stabil, Samsung menggunakan heatsink setebal 8,8 mm yang sesuai standar PCI-SIG D8. Dalam pengujian internal, SSD ini tidak mencapai ambang Dynamic Thermal Guard meski digunakan untuk penulisan sekuensial penuh.

    Yang menarik, ketebalan varian heatsink 9100 PRO 8TB adalah 11,25 mm, sehingga masih kompatibel dengan slot penyimpanan PlayStation 5.

    Melalui software Samsung Magician, pengguna bisa memantau kesehatan drive, migrasi data, dan update firmware. Samsung mengklaim performa SSD tetap stabil saat menangani beban kerja berat, campuran, maupun generatif.

    Harga Samsung SSD 9100 PRO 8TB di Indonesia:MZ-VAP8T0BW (8TB) Rp18.500.000MZ-V9P8T0CW (dengan heatsink) (8TB) Rp18.750.000

    Samsung menyebut peluncuran SSD ini hadir di saat kebutuhan penyimpanan untuk AI dan media besar sedang melonjak. Dengan bandwidth PCIe 5.0, kapasitas lega, dan manajemen suhu yang agresif, 9100 PRO 8TB dibidik untuk kreator profesional, gamer berat, dan pengguna PC kelas workstation.

    (asj/asj)

  • Mendag AS Paksa Taiwan Bantu Amerika Produksi Chip Canggih

    Mendag AS Paksa Taiwan Bantu Amerika Produksi Chip Canggih

    Washington

    Pemerintah Amerika Serikat mendesak Taipei untuk mengalihkan investasi dan produksi chip ke AS, agar separuh chip yang edar di Amerika dapat diproduksi di dalam negeri.

    Washington telah berdiskusi dengan Taipei mengenai pembagian “50-50” dalam produksi semikonduktor, yang akan signifikan mengurangi ketergantungan Amerika pada Taiwan. Taiwan disebut-sebut memproduksi lebih dari 90% semikonduktor canggih dunia, yang menurut Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, menimbulkan kekhawatiran karena jarak negara kepulauan itu dari AS dan kedekatannya dengan China.

    “Tujuan saya, dan tujuan pemerintahan ini, adalah memindahkan produksi chip secara signifikan ke dalam negeri, kita perlu membuat chip kita sendiri,” kata Lutnick. “Ide yang saya ajukan adalah, mari kita capai 50-50. Kami memproduksi separuhnya, dan Anda memproduksi separuhnya lagi.”

    Target Lutnick adalah mencapai sekitar 40% produksi semikonduktor domestik pada akhir masa jabatan Presiden AS Donald Trump, yang akan membutuhkan investasi lokal lebih dari USD 500 miliar.

    Kekuatan Taiwan dalam produksi chip berkat Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC), produsen chip terbesar dan tercanggih di dunia, yang menangani produksi untuk raksasa teknologi Amerika seperti Nvidia dan Apple.

    Posisi penting Taiwan dalam produksi chip global diyakini menjamin pertahanannya terhadap aksi militer langsung dari China, yang sering disebut Perisai Silikon. Namun Lutnick mengecilkan “Perisai Silikon” dan berpendapat Taiwan akan lebih aman dengan produksi chip lebih seimbang antara AS dan Taiwan.

    “Argumen saya kepada mereka adalah, kalau Anda punya 95% produksi chip, bagaimana saya bisa mendapatkannya untuk melindungi Anda? Anda akan meletakkannya di pesawat? Meletakannya di kapal?” kata Lutnick. Berdasarkan rencana 50-50, AS akan tetap “sangat bergantung” pada Taiwan, tetapi akan memiliki kapasitas sendiri.

    Beijing memandang Taiwan sebagai wilayahnya dan berjanji merebutnya kembali dengan paksa jika perlu. Tahun ini, militer China menggelar sejumlah latihan militer skala besar di lepas pantai Taiwan untuk menguji kemampuan militernya.

    Pernyataan Lutnick dalam wawancara News Nation selaras dengan komentar Trump sebelumnya, yang menunjukkan bahwa AS harus mendapatkan lebih banyak imbalan atas bantuan pertahanannya pada Taiwan.

    Tahun lalu, Trump, yang saat itu masih calon presiden, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Taiwan harus membayar AS untuk pertahanan, dan menuduh negara itu “mencuri” bisnis chip Amerika Serikat.

    AS pernah menjadi pemimpin pasar semikonduktor global, tapi kehilangan pangsa pasar karena pergeseran industri dan munculnya raksasa Asia seperti TSMC dan Samsung. TSMC telah membangun fasilitas manufaktur di AS sejak 2020 dan terus meningkatkan investasinya. TSMC mengumumkan niatnya untuk berinvestasi tambahan sebesar USD 100 miliar pada bulan Maret, sehingga total investasi yang direncanakan jadi USD 165 miliar.

    (fyk/fyk)

  • Catat, Ini Daftar HP Samsung yang Tak Kebagian One UI 8 – Page 3

    Catat, Ini Daftar HP Samsung yang Tak Kebagian One UI 8 – Page 3

    Pembaruan One UI 8 membawa segudang fitur tambahan, menurut Manager Samsung SDS, Tarun Vats, pembaruan terakhir ini direncanakan berfokus pada Artificial Intelligence (AI) Audio Eraser yang ada di aplikasi Galeri dan Now Brief dengan improvisasi tingkat volume pada mode pembacaan rangkuman menjadi lebih keras.

    Berikut adalah HP Samsung dan tablet yang akan kebagian pembaruan One UI 8 di batch berikutnya untuk kelas flagship-upper midrange:

    Galaxy S Series:

    S23 Ultra
    S23+
    S23
    S23 FE
    S22 Ultra
    S22+
    S22
    S21 FE

    Galaxy Z Series:

    Z Fold Special Edition
    Z Fold4
    Z Flip4

    Galaxy Tab Series:

    Tab S10 FE
    S10 FE+
    S9 FE+
    S9 FES
    9 Ultra (Wi-Fi/5G)
    S9+ (Wi-Fi/5G)
    S9 (Wi-Fi/5G)
    S8 Ultra (Wi-Fi/5G)
    S8+ (Wi-Fi/5G)
    S8 (Wi Fi/5G)
    A9
    A9+
    S6 Lite (2024)
    Active 5
    Active 5 Pro

    Galaxy XCover Series:

    XCover 7
    XCover 7 Pro
    XCover 6 Pro

  • Samsung Galaxy Z TriFold Bocor: Kapan Rilis & Apa Spesifikasinya?

    Samsung Galaxy Z TriFold Bocor: Kapan Rilis & Apa Spesifikasinya?

    Samsung Galaxy Z TriFold Bocor: Kapan Rilis & Apa Spesifikasinya?

  • Uji Baterai iPhone 17 Pro Max vs Xiaomi 17 Pro Max, Menang Mana?

    Uji Baterai iPhone 17 Pro Max vs Xiaomi 17 Pro Max, Menang Mana?

    Jakarta

    Persaingan antara Apple dan Xiaomi di segmen flagship semakin memanas sejak peluncuran iPhone 17 series dan Xiaomi 17 series pada September lalu. Salah satu sorotan utama adalah duel baterai antara iPhone 17 Pro Max dan Xiaomi 17 Pro Max.

    Xiaomi menggebrak dengan baterai raksasa 7.500 mAh berteknologi silikon-karbon, unggul jauh dibanding iPhone 17 Pro Max yang hanya 4.832 mAh. Secara teori, keunggulan kapasitas hingga 55% ini seharusnya membuat Xiaomi juara daya tahan.

    Tapi, benarkah di lapangan? Video perbandingan pertama yang viral datang dari kanal YouTube tech reviewer asal China, “科技美学” (Tech Aesthetics). Di menit 13:37 video tersebut, pengujian baterai antar kedua ponsel ini jadi pusat perhatian.

    Tes ini melibatkan lima tugas intensif, masing-masing selama 30 menit: browsing web, rekam video 1080p, tonton video 1080p, main Genshin Impact, dan main Honkai: Star Rail (diterjemahkan dari Mandarin sebagai “Star Iron”).

    Hasilnya? Xiaomi 17 Pro Max dengan baterai 7.500 mAh masih punya sisa daya 66%, sementara iPhone 17 Pro Max bertahan di 60%. Menariknya, Xiaomi 17 Pro (6.300 mAh) malah lebih boros, sisa dayanya hanya 55%-kalah telak dari iPhone 17 Pro Max.

    Dari segi konsumsi, Xiaomi 17 Pro Max “makan” sekitar 2.550 mAh, sementara iPhone hanya 1.929 mAh. Artinya, meski kapasitasnya lebih besar, efisiensi Xiaomi kalah di pengujian ini.

    Teknologi silikon-karbon di Xiaomi memang revolusioner, fokus pada kepadatan energi untuk muat lebih banyak daya dalam ruang sempit. Tapi, seperti dijelaskan dalam video, ini tak langsung optimalkan konsumsi sistem secara keseluruhan.

    “Baterai besar bagus untuk endurance panjang, tapi software dan hardware integration yang bikin beda,” tulis salah satu komentator di video tersebut.

    Pertanyaan besar muncul: Apakah HyperOS di Xiaomi kurang matang dibanding iOS? Beberapa spekulan bilang iya, karena Apple terkenal dengan optimasi baterai yang ketat-dari chip A19 Pro hingga manajemen latar belakang. Xiaomi, meski klaim HyperOS 2.0 lebih efisien, tampaknya masih ketinggalan di tes real-world ini.

    Video ini cepat menyebar ke Reddit, khususnya di subreddit r/Android dan r/iPhone, memicu debat panas. Beberapa user skeptis: “Ini bukan drain test full 100% ke 0%, Apple biasanya lambat turun di awal tapi curam di akhir. Hasilnya bisa misleading,” kata seorang redditor. Yang lain bela Xiaomi: “Jangan underestimate optimasi iOS, tapi Xiaomi janji baterai cadangan tahan lebih lama-realitanya enggak gitu.”

    Pendapat lain lebih netral: “Tes ini oke untuk snapshot, tapi full drain test bakal lebih fair. Apple emang lambat habis 10% pertama, tapi stabil sepanjang hari.” Mayoritas setuju, pengujian komprehensif dari 100% ke 0% dibutuhkan, terutama bandingkan dengan Android lain seperti Samsung Galaxy S25 Ultra. Banyak yang puji Apple: “iOS magic-nya di efisiensi, bukan ukuran baterai.”

    (afr/afr)

  • iPhone Lipat Pertama Segera Tiba, Samsung Bocorkan Jadwalnya

    iPhone Lipat Pertama Segera Tiba, Samsung Bocorkan Jadwalnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penantian panjang penggemar Apple terhadap iPhone lipat tampaknya segera terjawab. Bocoran terbaru mengungkapkan bahwa Apple tengah mempersiapkan peluncuran iPhone lipat pertama pada 2026, berbarengan dengan seri iPhone 18.

    Menariknya, informasi ini justru datang dari pesaing utama Apple, yakni Samsung.

    Menurut laporan media Korea Selatan Chosun Biz, Presiden Samsung Display Lee Cheong mengonfirmasi bahwa perusahaannya sedang menyiapkan produksi massal layar OLED 8,6 inci serta komponen OLED tambahan untuk ponsel lipat yang akan dipasok ke klien asal Amerika Utara.

    Meski tidak menyebut nama Apple secara eksplisit, detail dan waktunya menguatkan spekulasi bahwa yang dimaksud adalah iPhone lipat.

    Rumor menyebutkan, iPhone lipat akan hadir dengan layar utama berukuran 7,8 inci dan layar luar 5,5 inci. Apple juga disebut mengembangkan mekanisme engsel baru yang dapat menghilangkan bekas lipatan, masalah yang selama ini menjadi tantangan di perangkat lipat.

    Desainnya terinspirasi dari iPhone Air, dengan ketebalan hanya 9mm saat dilipat dan 4,5mm ketika dibuka.

    Dari sisi spesifikasi, perangkat lipat ini dikabarkan akan menggunakan rangka titanium, chip terbaru A20, serta teknologi Touch ID menggantikan Face ID. Dengan kombinasi daya tahan, desain tipis, dan performa tinggi, iPhone lipat diproyeksikan menjadi produk premium di pasar smartphone lipat.

    Apple dilaporkan sudah memulai pembicaraan dengan pemasok untuk menyiapkan lini produksi uji coba di Taiwan, dengan rencana produksi massal di India, menurut Nikkei Asia.

    Harga perangkat lipat Apple diperkirakan berada di kisaran US$2.000-US$2.500 atau sekitar Rp33-40 juta. Meski mahal, analis memperkirakan permintaan tetap tinggi dari para loyalis Apple, demikian dikutip dari Mashable, Kamis (2/10/2025).

    Analis Ming-Chi Kuo bahkan memproyeksikan generasi kedua iPhone lipat akan hadir pada 2027, dengan target pengiriman hingga 20 juta unit.

    Namun, berbagai bocoran ini belum bisa diyakini 100% hingga Apple benar-benar merilis iPhone lipat pertamanya. Kita tunggu saja!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Review Samsung Galaxy Buds Core: TWS Rp 700 Ribuan yang Cocok untuk Commuter – Page 3

    Review Samsung Galaxy Buds Core: TWS Rp 700 Ribuan yang Cocok untuk Commuter – Page 3

    Menyasar semua kalangan, Galaxy Buds Core hadir dengan teknologi codec AAC, SBC, dan Scalable Codec yang menghasilkan output audio lebih stabil dan minim gangguan, khususnya saat dihubungkan ke perangkat Samsung lainnya.

    Selaras dengan penggunaan teknologi codec, TWS ini cocok untuk mendengarkan musik EDM, Hip-Hop, Jazz, Metal, bahkan Pop sekali pun.

    Saat kami coba langsung mendengarkan lagu populer besutan Eminem seperti ‘Rap God’, ‘Monster’, dan ‘Murdergram Deux’, Galaxy Buds Core mampu memberikan kualitas suara jernih dengan bass yang ‘nampol’. 

    Kemudian ketika kami mencoba beberapa lagu dari genre metal seperti ‘Baba Yaga’ dari Slaughter to Prevail dan ‘Until The End’ karya Avenged Sevenfold, Galaxy Buds Core mampu mengeluarkan output audio dari pukulan bell dan lantunan piano dengan sangat apik.

    Selain itu, berdasarkan dua genre musik di atas, Galaxy Buds Core juga sanggup menyuguhkan suara vokal tanpa mengurasi kualitas instrumen musik. Mengapa bisa demikian?

    Pemisahan kedua komponen utama dari lagu ini dibantu dengan kehadiran dari fitur (ANC), sehingga menghasilkan output audio yang mampu memudahkan pendengar untuk belajar menerka lirik rap tanpa melihat teks.

    Selain memberikan pengalaman baru dalam mendengarkan lagu yang lebih intens dan eksklusif, fitur ANC yang hadir pada perangkat audio besutan Samsung ini juga membawa sedikit kejutan menarik lainnya.

    Salah satunya ketika kami mencoba mengunakan TWS ini di dalam transportasi umum seperti Kereta Commuterline (KRL) dan Bus Transjakarta dengan mengaktifkan fitur ANC.

    Berbeda dari kebanyakan TWS murah lainnya, fitur ANC dari Samsung Galaxy Buds Core dapat menghilangkan kebisingan dari suara mesin kereta dan mesin bus sampai ke titik tidak terdengar sama sekali, terutama saat volume suara dinaikkan.

  • Samsung Pasok Chip Memori untuk OpenAI

    Samsung Pasok Chip Memori untuk OpenAI

    Jakarta

    OpenAI bersiap meningkatkan kapasitas infrastrukturnya secara besar-besaran, dan Samsung menjadi pemasok utama yang dipilih.

    Dalam kemitraan strategis yang baru diumumkan, Samsung Electronics akan memasok solusi memori dan semikonduktor canggih untuk mendukung pertumbuhan ChatGPT dan produk AI lainnya.

    Samsung memperkirakan kebutuhan memori OpenAI bisa mencapai 900.000 wafer DRAM per bulan. Angka ini menunjukkan skala konsumsi komputasi OpenAI sekaligus menegaskan posisi Samsung sebagai tulang punggung penyedia memori bagi raksasa AI tersebut. Untuk memenuhinya, Samsung menyiapkan lini DRAM berkinerja tinggi dan hemat energi yang dirancang khusus untuk beban kerja AI.

    Selain memori, Samsung juga menawarkan teknologi kemasan chip tingkat lanjut dan integrasi heterogen antara sistem semikonduktor dan memori guna memberikan solusi yang diklaim “unik” bagi OpenAI, demikian dikutip detikINET dari GSM Arena, Kamis (2/10/2025).

    Kemitraan ini bukan hanya soal chip. Samsung SDS akan membantu mengembangkan dan mengoperasikan pusat data AI OpenAI–termasuk proyek Stargate–serta menyediakan layanan konsultasi dan integrasi untuk perusahaan yang ingin memakai model OpenAI. Samsung SDS bahkan menjadi reseller resmi layanan OpenAI di Korea dan akan memasarkan ChatGPT Enterprise ke bisnis lokal.

    Dua entitas lain dalam grup, Samsung C&T dan Samsung Heavy Industries, ikut menggarap konsep data center terapung sebagai solusi atas keterbatasan lahan, pendinginan, dan emisi karbon. Jika berhasil, infrastruktur semacam ini bisa menjadi tulang punggung baru komputasi AI global.

    Di sisi internal, Samsung juga mulai mengeksplorasi adopsi ChatGPT untuk mendukung transformasi AI dalam lingkungan kerja mereka sendiri.

    Kerja sama ini menegaskan satu hal: ledakan AI generatif bukan hanya soal model dan perangkat lunak, tapi juga tentang siapa yang mampu menjamin suplai hardware dalam skala ekstrem. Dan untuk OpenAI, jawabannya sementara ini adalah Samsung.

    (asj/rns)

  • Spesifikasi dan Harga Xiaomi 17 Pro dan 17 Pro Max, Ada Layar Belakang Lebih Canggih dari iPhone

    Spesifikasi dan Harga Xiaomi 17 Pro dan 17 Pro Max, Ada Layar Belakang Lebih Canggih dari iPhone

    Bisnis.com, JAKARTA – Xiaomi 17 series mengguncang dunia dengan memberikan inovasi layar belakang yang lebih canggih dari iPhone 17.

    Layar belakang pada Xiaomi 17 Pro dan Pro Max mampu mengalahkan desain terbaru yang diusung oleh Apple untuk gadget baru mereka.

    Pada iPhone 17, desain panjang pada bodi belakang hanya digunakan sebagai wadah kamera. Sedangkan pada Xiaomi 17 sudah disematkan layar kecil yang memiliki fungsi seperti pada Samsung seri Fold dan Flip.

    Layar sekunder yang ada di belakang ponsel tersebut dapat digunakan untuk membuka layar foto, mengambil selfie, memutar musik, menampilkan pesan dan waktu.

    Menariknya, Xiaomi juga memperkenalkan casing retro yang dikustomisasi seperti konsol game mini. Casing tersebut dapat berfungsi untuk mengontrol layar belakang saat digunakan.

    Spesifikasi Xiaomi 17 Pro dan Pro Max

    Xiaomi 17 Pro

    Xiaomi 17 Pro memiliki layar sekunder yang mendukung refresh rate 120 Hz, tingkat kecerahan puncak hingga 3.500 nits, dan sudah dilengkapi teknologi DC Dimming.

    Khusus untuk Xiaomi 17 Pro Max, layar sekunder didesain dengan ukuran lebih besar yakni 2,9 inci.

    Kemudian Xiaomi 17 Pro memiliki chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5 terbaru yang dipasangkan dengan RAM berjenis LPDDR5X 12 GB dan 16 GB. Disematkan pula penyimpanan internal (storage) UFS 4.1 berkapasitas 256 GB, 512 GB, dan 1 TB.

    Ponsel ini juga diberikan sistem pendingin vapor chamber berukuran 4.637 mm persegi, yang membuat ponsel lebih dingin saat digunakan untuk performa maksimal.

    Untuk baterainya, Xiaomi 17 Pro memiliki kapasitas 6.300 mAh yang mendukung fitur pengisian daya cepat HyperCharge via kabel (wired) 100 watt, nirkabel (wireless) 50 watt, serta reverse charging 22,5 watt.

    Kamera Xiaomi 17 Pro memiliki kamera utama bersensor OmniVision Light Fusion 950L 50 MP (1/1,28 inci) dengan rentang dinamis 16,5 stop. Lensa Leica Summilux f/1,67-nya lengkap dengan fitur penstabil gambar (OIS).

    Fitur lainnya yakni adanya kamera periskop telefoto 50 MP (5x zoom, OIS, f/3.0), kamera ultrawide 50 MP yang memiliki bidang pandang 102 derajat, dan kamera depan resolusi 50 MP serta sensor 3D Time-of-Flight (ToF) baru.

    Xiaomi 17 Pro Max

  • Megaproyek Trump Rp 8.000 Triliun Bakal Buka Cabang di Dekat RI

    Megaproyek Trump Rp 8.000 Triliun Bakal Buka Cabang di Dekat RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Proyek kecerdasan buatan (AI) raksasa Stargate senilai US$500 miliar atau sekitar Rp 8.000 triliun yang diprakarsai Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan membuka ‘cabang’ di kawasan Asia, lebih spesifik di Korea Selatan.

    Bergabungnya Korea Selatan di megaproyek tersebut dilakukan melalui kemitraan strategis antara OpenAI, Samsung Electronics, dan SK Hynix.

    Kedua raksasa chip Korea Selatan itu telah menandatangani letter of intent untuk memasok chip memori ke pusat data OpenAI, sekaligus membangun dua pusat data baru di Korea.

    Proyek ini memanfaatkan ambisi Seoul menjadi hub AI Asia, ditopang basis pelanggan ChatGPT berbayar terbesar kedua di dunia setelah AS.

    “Bagian terpenting dari proyek Stargate mustahil berjalan tanpa chip memori dari Samsung dan SK Hynix,” kata penasihat senior kepresidenan Korea, Kim Yong-beom, dikutip dari Reuters, Kamis (2/10/2025).

    Ia menyebut OpenAI berencana memesan 900.000 wafer semikonduktor pada 2029, dengan dua pusat data pertama di Korea akan memiliki kapasitas awal 20 megawatt.

    CEO OpenAI Sam Altman menyambut langkah ini. Ia mengatakan sangat antusias membangun Stargate Korea untuk mendukung kebutuhan AI berdaulat Korea.

    “Basis industri Korea tak ada tandingannya di dunia, khususnya di sektor memori yang krusial bagi perkembangan AI global,” ujarnya usai bertemu Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung.

    Trump sendiri meluncurkan proyek Stargate pada Januari lalu dengan menggandeng mitra seperti SoftBank dan Oracle untuk menjaga dominasi AS dalam AI. Fokus utamanya adalah memperluas ketersediaan chip. Bahkan Nvidia telah berkomitmen berinvestasi hingga US$100 miliar ke OpenAI guna memasok chip pusat data.

    Samsung dan SK Hynix saat ini menguasai 70% pasar global chip DRAM dan hampir 80% pasar High Bandwidth Memory (HBM). Para analis memperkirakan nilai 900.000 wafer DRAM canggih yang dipesan OpenAI bisa menembus 100 triliun won atau sekitar Rp 1.400 triliun, meski angka ini bisa berubah mengikuti siklus pasar memori.

    Selain Samsung Electronics dan SK Hynix, afiliasi Samsung lainnya juga ikut terlibat. Samsung SDS akan mengembangkan serta mengoperasikan pusat data AI di bawah proyek Stargate, sementara Samsung Heavy Industries dan Samsung C&T bekerja sama dengan OpenAI membangun pusat data terapung lepas pantai untuk menekan biaya pendinginan dan emisi karbon.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]