brand merek: Samsung

  • Top 3 Tekno: Turunnya Spesifikasi Sensor Kamera Ultra-wide Xiaomi 17 Jadi Sorotan – Page 3

    Top 3 Tekno: Turunnya Spesifikasi Sensor Kamera Ultra-wide Xiaomi 17 Jadi Sorotan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Adanya downgrade mengejutkan pada sensor kamera ultra-wide dan telefoto di model tertentu Xiaomi 17 series, menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (6/10/2025) kemarin.

    Berita lain yang juga populer datang dari Samsung yang mengklaim bahwa 78 persen pengguna Samsung di Indonesia sudah memakai Galaxy AI.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Spesifikasi Kamera Xiaomi 17 Series: Ada Upgrade di Selfie, tapi Downgrade di Ultra-Wide 

    Xiaomi 17 series akhirnya resmi diperkenalkan, dan langsung menarik perhatian berkat desain baru dan peningkatan di sektor kamera.

    Namun di balik peningkatan itu, beberapa pengguna justru dibuat kaget karena ada penurunan spesifikasi di model standar.

     Mengutip Gizmochina, Senin (6/10/2026), seri HP Android baru milik Xiaomi 17 dan Xiaomi 17 Pro mengalami penurunan atau downgrade kecil di beberapa sensor kamera jika dibandingkan generasi sebelumnya.

    Xiaomi 17 standar masih mengusung kamera utama 50MP Light Hunter 950 dengan sensor berukuran 1/1.31 inci, versi kuston dari Light Fusion 900 yang sebelumnya dipakai d Xiaomi 15.

    Sementara itu, untuk lensa telefoto 2.6x juga tetap hadir meski tidak membawa perubahan besar. Jadi perhatian adalah sektor kamera ultra-wide. Xiaomi 17 kini memakai sensor 50MP OV50M dengan ukuran 1/2.88 inci, sedikit lebih kecil dibandingkan ISOCELL JN1 di generasi sebelumnya.

    Kabar baiknya, sektor kamera depan justru dapat peningkatan. Xiaomi 17 disebut akan membawa kamera selfie 50MP OV50M, naik cukup jauh dari sensor 32MP OV32B yang dipakai di seri sebelumnya, yaitu Xiaomi 15s.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Kecepatan Baca Samsung SSD 9100 PRO 8TB Tembus 14.800 MB Per Detik, Apa Fungsinya? – Page 3

    Kecepatan Baca Samsung SSD 9100 PRO 8TB Tembus 14.800 MB Per Detik, Apa Fungsinya? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Samsung kembali menyuguhkan kecepatan dalam solusi penyimpanan dengan meluncurkan SSD 9100 PRO 8TB, varian flagship yang diklaim sebagai SSD NVMe tercepat dari perusahaan saat ini.

    Samsung SSD 9100 PRO 8TB menawarkan performa transfer data dengan kecepatan baca (read) sekuensial hingga 14.800 MB per detik (MB/s) dan kecepatan tulis (write) sekuensial mencapai 13.400 MB/s.

    Performa ini didukung random read dan write masing-masing hingga 2.200K IOPS (input/output operations per second) dan 2.600K IOPS, diklaim Samsung sebagai solusi kunci untuk alur kerja komputasi AI on-device, pembuatan konten resolusi tinggi, dan kebutuhan gaming modern.

    Senior Professional Product Management di Samsung Electronics Singapura, Gina Chua, menjelaskan Samsung 9100 PRO series, khususnya model 8TB, dirancang untuk era baru di mana workflow AI di perangkat, konten 8K, dan koleksi game yang semakin masif, sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

    “Performa bukan hanya soal kecepatan, tapi tentang menyingkapkan kemungkinan-kemungkinan baru di dalam pengalaman pengguna,” ujarnya, dikutip Selasa (7/10/2026).

    Pengujian Samsung menunjukkan bahwa SSD berbasis PCIe 5.0 ini mampu memangkas waktu loading model AI hingga separuhnya dibandingkan dengan drive PCIe 4.0.

    Perbedaan performa ini sangat krusial, terutama saat memuat dataset multi-GB untuk inferensi AI atau timeline 8K, membuat penyimpanan high-performance menjadi kebutuhan primer di pasar AI PC yang akan menjadi mainstream.

     

  • Samsung dan Xiaomi Makin Agresif, Pasar Vivo

    Samsung dan Xiaomi Makin Agresif, Pasar Vivo

    Bisnis.com, JAKARTA — Persaingan produsen smartphone dalam memperkuat posisi mereka di pasar berjalan sangat ketat. Samsung dan Xiaomi berhasil meningkatkan pasar pasar berkat produk bawah dan menengah, sementara itu Vivo dan Oppo tergerus pada semester I/2025.

    Berdasarkan data Counterpoint Research, pangsa pasar pengiriman ponsel pintar (smartphone) di Indonesia pada kuartal II/2025 tercatat mengalami pergeseran dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu kuartal II/2024. 

    Laporan DataIndonesia, dikutip Selasa (7/10/2025), mengungkap secara total, pengiriman smartphone di Indonesia turun 7% secara tahunan (YoY), tertekan oleh lemahnya permintaan konsumen dan kondisi ekonomi yang dibayangi ketidakpastian.

    Jika dilihat berdasarkan merek, Xiaomi menempati posisi pertama dengan pangsa pasar pengiriman sebesar 21% pada kuartal II/2025. Angka ini meningkat dari 18% pada kuartal II/2024. 

    Jumlah pengirimannya naik sekitar 10% secara tahunan, didorong oleh ekspansi gerai offline, portofolio produk yang lebih beragam, serta peluncuran seri terbaru seperti Xiaomi 15 Series dan Pocophone F7.

    Samsung naik ke posisi kedua dengan pangsa pasar pengiriman sebesar 20% pada kuartal II/2025. Jumlah itu lebih besar dari 16% pada kuartal II/2024. Pertumbuhan jumlah pengiriman Samsung tercatat sebesar 20% secara tahunan, dan merupakan kenaikan tertinggi di antara lima merek lainnya.

    Peningkatan ini ditopang oleh lini Galaxy A Series berbasis 5G, strategi pemasaran agresif, program cicilan, serta trade-in yang semakin populer.

    Pasar smartphone Indonesia semester I/2025

    Oppo menempati posisi ketiga dengan pangsa pasar pengiriman sebesar 16% pada kuartal II/2025. Persentasenya turun dibandingkan kuartal II/2024 yang sebesar 18%. Adapun jumlah pengirimannya mengalami penurunan sebesar 14% secara tahunan.

    Selanjutnya, Vivo mencatatkan pangsa pasar pengiriman sebesar 13% pada kuartal II/2025, turun tajam dari 18% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah pengiriman smartphone Vivo juga merosot 29% YoY, menjadikannya merek dengan penurunan terbesar di antara lima merek lainnya.

    Sementara itu, Infinix bertahan dengan pangsa pasar pengiriman sebesar 10% pada kuartal II/2025, tidak berubah dari kuartal II/2024. Namun secara tahunan, jumlah pengiriman smartphone Infinix di Indonesia tetap menurun 5%.

    Adapun kategori merek smartphone lainnya mencatatkan pangsa pasar pengiriman sebesar 18% pada kuartal II/2025, lebih rendah dibandingkan kuartal II/2024 yang sebesar 20%. Jumlah pengiriman smartphone juga mengalami penurunan secara tahunan sebesar 19%.

  • Samsung Siapkan Privacy Display di Galaxy S26 Ultra, Begini Fungsinya – Page 3

    Samsung Siapkan Privacy Display di Galaxy S26 Ultra, Begini Fungsinya – Page 3

    Mengutip Gizmochina, Minggu (14/9/2025), berdasarkan perubahan terbaru, ponsel ini akan dibuat untuk menggunakan charger yang memiliki spesifikasi sama persis dengan Galaxy S25 Ultra, yakni bertegangan daya 10V/4.5A  atau 15V/3A.

    Padahal, apabila melihat langsung dengan perbandingan kompetisi di pasar, ponsel pintar yang mulai di dominasi oleh brand China telah memberikan kecepatan pengisian 45W, bahkan untuk smartphone kelas entry-level di harga Rp 2 jutaan.

    Kemudian, tak hanya seri Ultra yang mengalami stagnasi, menurut informasi Galaxy S26 Pro dan S26 Edge kemungkinan besar juga akan menggunakan model sama dengan pendahulu mereka di 25W.

    Terakhir, bukan cuma sektor pengisian yang mendapatkan kritikan menohok saat ini. Banyak pengamat melihat data terbaru dari CQC dengan fokus utama di kamera.

    Walau generasi pendahulu dari seri ini disebut-sebut sebagai ponsel dengan kamera terbaik, kabarnya Galaxy S26 Ultra cuma mengadopsi 3x optical zoom.

  • 78 Persen Pengguna Samsung di Indonesia Sudah Pakai Galaxy AI – Page 3

    78 Persen Pengguna Samsung di Indonesia Sudah Pakai Galaxy AI – Page 3

    Komitmen Samsung untuk memperluas jangkauan AI diwujudkan melalui peluncuran produk baru. Galaxy S25 FE disebut Kim menjadi pintu masuk yang terjangkau menuju inovasi setara flagship.

    “Sebagai pintu masuk ke lini S series, Galaxy S25 FE menghadirkan pengalaman Galaxy yang lebih mudah diakses, membawa fitur-fitur canggih Galaxy AI, dukungan pembaruan perangkat lunak jangka panjang, serta performa andal untuk lebih banyak pengguna di seluruh dunia, termasuk di Indonesia,” Kim menjelaskan.

    Hingga tahun lalu, Galaxy AI telah hadir di lebih dari 200 juta perangkat. Samsung menargetkan memperluas jangkauannya hingga lebih dari 400 juta perangkat pada akhir 2025. 

  • Unboxing Samsung Galaxy Tab S11 Ultra: Layar Besar Spek Gahar

    Unboxing Samsung Galaxy Tab S11 Ultra: Layar Besar Spek Gahar

    FotoINET

    Adi Fida Rahman – detikInet

    Minggu, 05 Okt 2025 13:12 WIB

    Jakarta – Samsung Galaxy Tab S11 Ultra sudah mulai dijual di Indonesia. Tablet ini menawarkan layar besar dipadukan spesifikasi gahar, perpaduan ini cocok untuk kreator.

  • Review Samsung Galaxy Buds Core, TWS Murah Tapi Komplet

    Review Samsung Galaxy Buds Core, TWS Murah Tapi Komplet

    Jakarta

    Belum lama ini, Samsung merilis Galaxy Buds Core, TWS dengan harga paling murah keluaran vendor asal Korea Selatan itu. Meskipun cukup terjangkau, Galaxy Buds Core punya desain yang menarik serta fitur-fitur yang lengkap, termasuk ANC (Active Noise Cancelling) serta kemampuan AI. Simak review Galaxy Buds Core berikut ini untuk mengetahui kemampuannya.

    Kemasan Galaxy Buds Core. Foto: Fyk/detikinet

    Desain

    TWS Galaxy Buds Core yang kami uji adalah varian berwarna putih dan ada warna lainnya yaitu hitam. TWS ini tanpa tangkai dan tampak premium di segmen TWS terjangkau, tidak terkesan murahan. Permukaannya mengkilap dan dibalut dengan lapisan silikon serta wingtip di bagian atas, untuk membantunya terpasang dengan sempurna di telinga.

    Sisi luarnya merangkap sebagai area sentuh untuk mengoperasikan beberapa fungsi. Di area ini, terdapat dua buah mikrofon di bagian atas dan bawah. Ada mikrofon lain yang terletak di dalam nozzle sehingga total, setiap earbud punya tiga buah mic. Beralih ke dalam, terdapat dua buah pin untuk terhubung dengan pengisi daya di case serta sensor.

    Area sentuh Galaxy Buds Core. Foto: Fyk/detikinetBagian dalam Galaxy Buds Core. Foto: Fyk/detikinet

    Kotak atau case pengisian dayanya sederhana saja dan tampak agak tebal dibandingkan case earbud yang lebih ringkas. Meski begitu, materialnya kokoh, engselnya solid, dan tampaknya awet untuk pemakaian harian. Galaxy Buds Core ini juga dibekali sertifikasi IP54 sehingga tahan air, misalnya percikan air kala gerimis.

    Samsung menyertakan beberapa pilihan ukuran ear tip dan wing dalam paket penjualan Galaxy Buds Core, sehingga pengguna bisa menyesuaikan kombinasi yang paling pas. Akan tetapi tidak disertakan kabel pengisi daya USB type C.

    Galaxy Buds Core Foto: Fyk/detikinet

    Earbudnya sendiri ringan dan langsung menempel di telinga dengan pas dan nyaman. Posisi Galaxy Buds Core dalam pemakaian lama ataupun banyak bergerak tetap stabil tanpa perlu banyak diutak-atik di kuping. Namun ada catatan, mungkin karena warnanya putih, terkadang ada debu atau kotoran yang menempel di TWS atau di dalam case-nya.

    Pemasangan dan fitur

    Menyambungkan Galaxy Buds Core ke ponsel Samsung Galaxy khususnya, sangat seamless. Cukup buka case-nya, aktifkan bluetooth di ponsel, dan notifikasi akan langsung muncul di layar. Lalu cukup dengan satu sentuhan saja, Buds Core sudah siap digunakan. Prosesnya cepat dan sederhana.

    Setelah terhubung, aplikasi Buds Core bisa diakses di menu setting dengan cukup banyak pengaturan fungsi. Pengguna dapat mengatur kontrol sentuhan, memilih mode audio, hingga melacak keberadaan earbud melalui Find my earbuds. Ada pula pilihan equalizer dengan opsi balanced, smooth, clear, bast boost, dynamic, dan treble boost.

    Setting Galaxy Buds Core. Foto: Fyk/detikinet

    Galaxy Buds Core ini menyediakan tiga mode mendengarkan yakni Active Noise Canceling (ANC), Ambient Sound, dan Off. Pergantian antar mode bisa dilakukan dengan cepat lewat menu Buds Core di setting atau bisa juga dengan sentuh dan tahan pada salah satu earbud. Maka, mode akan langsung berubah.

    Kontrol sentuh di TWS ini terasa responsif. Selain untuk mengubah mode, ia juga mendukung perintah seperti play/pause dengan satu sentuhan dan mengganti lagu dengan dua sentuhan.

    Mode ANC bekerja dengan mumpuni untuk TWS di kelas harga ini. Suara bising seperti dengungan kipas, suara kendaraan bermotor, atau keramaian ringan bisa teredam secara signifikan. Saat dicoba di kendaraan umum, suara bising di sekitar mampu teredam dengan baik, apalagi jika volume suara dinaikkan.

    Galaxy Buds Core Foto: Fyk/detikinet

    Mode Ambient Sound berfungsi cukup baik ketika pengguna perlu lebih waspada terhadap lingkungan sekitar, seperti saat berjalan-jalan atau bekerja di kafe. Mode ini memperkuat suara eksternal menggunakan mikrofon internal dan memungkinkan untuk mendengar percakapan, lalu lintas, atau suara lainnya di sekitar tanpa perlu melepas earbud.

    Pengalaman pemakaian dan baterai

    Suara yang disemburkan oleh Galaxy Buds Core memuaskan untuk rentang harganya. Mendengarkan berbagai macam genre musik, bass-nya terdengar berdentam, mid yang baik, dan treble yang nyaman. Lagu pop seperti OST Rangga dan Cinta, Terbuang dalam Waktu oleh Barasuara, sampai Boulevard of Broken Dreams milik Greenday terdengar dengan cukup empuk di telinga.

    Namun demikian memang jika dibandingkan dengan TWS kelas atas, suara musik tidak sangat mendetail dan bass-nya tidak sama bertenaga. Hal itu masih bisa dimaklumi mengingat harganya dan bagi pengguna yang bukan audiophille banget, Galaxy Buds Core sudah lebih dari cukup untuk mendengarkan musik atau panggilan video misalnya.

    Galaxy Buds Core di case-nya. Foto: Fyk/detikinet

    Selama pengujian, kontrol sentuhan di Galaxy Buds Core bekerja dengan lancar tanpa lag. Perintah seperti play/pause, mengganti lagu, atau mengaktifkan dan mematikan mode ANC/Ambient berjalan dengan baik.

    Mengenai sumber dayanya, Galaxy Buds Core ini punya baterai dengan kapasitas 65 mAh di tiap earbuds. Sedangkan charging case-nya dibekali dengan baterai kapasitas 500 mAh.

    Dalam penggunaan normal, baterai ini bisa bertahan cukup lama. Untuk memutar musik dengan posisi ANC aktif atau on, Galaxy Buds Core bisa bertahan sekitar 20 jam non stop. Sementara saat posisi ANC off, ia dapat bertahan selama lebih kurang 35 jam.

    Case-nya mampu memberikan beberapa kali pengisian ulang ke tiap TWS, memastikan pengguna dapat menikmati musik dan fungsi lainnya tanpa cemas saat berada di luar rumah.

    Kesimpulan

    Galaxy Buds Core hadir sebagai TWS paling terjangkau dari Samsung, dijual seharga Rp 799 ribu, namun tak lantas mengorbankan kualitas. Desainnya premium berpadu bobot ringan dan kenyamanan pemakaian, membuatnya tampak lebih mahal dari harganya. Fitur-fitur esensial seperti ANC, Ambient Sound, hingga kontrol sentuh bekerja sangat baik, menjadikannya pilihan solid di kelas entry level.

    Kualitas suara yang dihasilkan juga memuaskan, dengan bass yang berdentam, mid yang cukup rapi, dan treble yang nyaman untuk berbagai genre musik. Memang, detail suara dan kekuatan bass belum menandingi TWS kelas atas, namun hal tersebut wajar mengingat posisi harganya. Untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari mendengarkan musik hingga panggilan video, Galaxy Buds Core sudah sangat mumpuni.

    Galaxy Buds Core Foto: Fyk/detikinet

    Dari sisi daya tahan baterai, performanya juga tergolong impresif. Dengan segala keunggulannya, kekurangan kecil seperti tidak adanya kabel pengisi daya dalam paket penjualan atau detail audio yang belum setara TWS premium terasa sepele. Galaxy Buds Core bukan sekadar TWS murah, melainkan perangkat yang menghadirkan pengalaman nyaris lengkap dengan harga bersahabat.

    (fyk/fyk)

  • Bukan di Galaxy Unpacked, Samsung Galaxy Z TriFold Bakal Debut di KTT APEC 2025 – Page 3

    Bukan di Galaxy Unpacked, Samsung Galaxy Z TriFold Bakal Debut di KTT APEC 2025 – Page 3

    Berbeda dengan ponsel lipat Samsung sebelumnya, Galaxy Z TriFold akan menggunakan dua engsel yang layarnya bisa dilipat menjadi tiga bagian. Desain ini memberikan fleksibilitas lebih dalam cara penggunaannya.

    Saat dibentangkan sepenuhnya, Galaxy Z TriFold menawarkan layar Dynamic AMOLED 2X berukuran 10 inci, yang setara dengan ukuran tablet.

    Jika dilipat rapat, perangkat ini tetap berfungsi seperti ponsel biasa. Sementara ketika dibuka sebagian, ukurannya akan terasa mirip dengan Galaxy Z Fold 7.

    Dengan layar yang lebih besar, pengguna akan mendapatkan ruang ekstra baik untuk bekerja maupun menikmati hiburan.

    Aktivitas seperti multitasking, menonton film, hingga bermain game akan terasa lebih lega dan nyaman di perangkat ini.

  • 7 Fitur Baru di Samsung One UI 8.5, dari Quick Panel hingga Gallery – Page 3

    7 Fitur Baru di Samsung One UI 8.5, dari Quick Panel hingga Gallery – Page 3

    Berikut daftar fitur baru yang muncul di One UI 8.5.

    1. Quick Panel Lebih Bebas

    Quick Panel di One UI 8.5 kini jauh lebih fleksibel, di mana nanti pengguna HP dan tablet Samsung bisa atur toggle, widget, atau slider sesuka hati.

    Tak hanya itu, slider volume dan brightness juga bisa diatur posisinya secara horizontal atau vertikal. Jika diinginkan, panel ini bisa dibuat agar super minimalis.

    2. Gallery Punya Tampilan Baru

    Aplikasi Gallery juga mengalami peruahan drastis. Kini masing-masing tombol memiliki bentuk lebih besar, dan bagian atasnya akan menampilkan preview foto atau video terbaru dalam album, bukan sekadar nama album.

    Jika diperhatikan, tampilan ini sangat identik dengan UI di iOS.

    3. Kamera Lebih Rapi

    Layout kamera memang masih tetap, tapi menu pengaturannya kini lebih jelas. Ada menu terpisah untuk audio, format (termasuk HDR dan log).

    Tak hanya itu, Samsung juga akan menyertakan fitur dual recording, opsi watermark, dan motion photo lebih detail.

     

  • Samsung Rilis SSD 8TB Super Kencang untuk AI, 8K, dan Gaming

    Samsung Rilis SSD 8TB Super Kencang untuk AI, 8K, dan Gaming

    Jakarta

    Samsung resmi merilis SSD 9100 PRO 8TB, SSD konsumen tercepat mereka sejauh ini. Seperti apa spesifikasi dan harganya?

    Model ini menjadi varian flagship dari lini 9100 PRO series dan ditujukan untuk kebutuhan komputasi AI on-device, konten 8K, hingga gaming modern yang semakin menuntut performa tinggi.

    “Performa bukan sekadar soal kecepatan, tapi membuka kemungkinan-kemungkinan baru di dalam pengalaman pengguna,” ujar Gina Chua, Senior Professional Product Management Samsung Electronics Singapura, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Ia menambahkan bahwa model 8TB ini dirancang untuk era baru di mana workflow AI lokal, konten resolusi tinggi, dan koleksi game masif sudah menjadi bagian dari keseharian pengguna.

    “Tujuan kami sederhana: menghilangkan hambatan penyimpanan agar kreator, gamer, dan profesional bisa fokus pada hal yang benar-benar penting, yakni karya, kreativitas, dan hiburan mereka,” lanjutnya.

    Samsung menekankan bahwa kebutuhan penyimpanan kini tidak lagi sekadar soal kapasitas, tetapi kecepatan loading dan kemampuan menangani file generatif dan AI berukuran besar. SSD 9100 PRO menawarkan kapasitas hingga 8TB dalam satu drive, dengan performa PCIe 5.0 yang diklaim mampu memangkas waktu loading model AI hingga setengahnya dibanding SSD PCIe 4.0.

    Performa sekuensialnya mencapai 14.800 MB/s untuk read dan 13.400 MB/s untuk write, sedangkan performa random read/write masing-masing hingga 2.200K IOPS dan 2.600K IOPS. Peningkatan random write mencapai 73% dibanding seri 990 PRO, sehingga loading timeline video 8K, akses aset game besar, dan inferensi AI bisa berjalan lebih mulus.

    Meski performanya dua kali lipat lebih tinggi, konsumsi dayanya hanya naik 2,5 watt dari generasi sebelumnya. Efisiensi ini dicapai lewat controller 5nm baru, V-NAND terkini, dan firmware yang dioptimalkan.

    Untuk menjaga suhu tetap stabil, Samsung menggunakan heatsink setebal 8,8 mm yang sesuai standar PCI-SIG D8. Dalam pengujian internal, SSD ini tidak mencapai ambang Dynamic Thermal Guard meski digunakan untuk penulisan sekuensial penuh.

    Yang menarik, ketebalan varian heatsink 9100 PRO 8TB adalah 11,25 mm, sehingga masih kompatibel dengan slot penyimpanan PlayStation 5.

    Melalui software Samsung Magician, pengguna bisa memantau kesehatan drive, migrasi data, dan update firmware. Samsung mengklaim performa SSD tetap stabil saat menangani beban kerja berat, campuran, maupun generatif.

    Harga Samsung SSD 9100 PRO 8TB di Indonesia:MZ-VAP8T0BW (8TB) Rp18.500.000MZ-V9P8T0CW (dengan heatsink) (8TB) Rp18.750.000

    Samsung menyebut peluncuran SSD ini hadir di saat kebutuhan penyimpanan untuk AI dan media besar sedang melonjak. Dengan bandwidth PCIe 5.0, kapasitas lega, dan manajemen suhu yang agresif, 9100 PRO 8TB dibidik untuk kreator profesional, gamer berat, dan pengguna PC kelas workstation.

    (asj/asj)