brand merek: Samsung

  • Nano Banana Hadir di Google Lens dan AI Mode – Page 3

    Nano Banana Hadir di Google Lens dan AI Mode – Page 3

    Di sisi lain, Samsung merilis ‘Try Galaxy’, sebuah fitur yang berfungsi sebagai alat coba bagi ponsel non-galaxy untuk menjajal fitur-fitur dari ‘Galaxy AI’.

    Menariknya, fitur ini juga bisa dinikmati oleh pengguna iPhone, jadi tak hanya HP berbasis sistem operasi Android. Kemudahan akses tersebut, memungkinkan Apple Fanboy mendapat pengalaman menarik.

    Cara Akses Try Galaxy

    Buat kamu yang tertarik mencoba fitur ini, cukup buka peramban atau browser di ponsel, lalu kunjungi situs web trygalaxy.com.

    Begitu sudah masuk, simulasi antarmuka One UI 8 dan berbagai fitur Galaxy AI akan langsung muncul di layar dan bisa dicoba.

    Selain memberikan pengalaman menjajal perangkat Samsung, aplikasi ini juga punya kejutan tambahan.

    Saat menjelajahinya, pengguna bisa saja menemukan promosi eksklusif atau bahkan penawaran tukar tambah (trade-in) yang menarik.

  • Samsung Konfirmasi Tanggal Peluncuran Headset Android XR Project Moohan, Kapan? – Page 3

    Samsung Konfirmasi Tanggal Peluncuran Headset Android XR Project Moohan, Kapan? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Samsung akhirnya mengonfirmasi jadwal peluncuran headset Android XR perdananya, Project Moohan, akan diumumkan pada 21 Oktober 2025.

    Setelah berbulan-bulan hanya muncul lewat rumor dan bocoran di internet, raksasa teknologi asal Korea Selatan itu akan mengungkap detail lengkap headset XR yang dikembangkan bersama Google dan Qualcomm.

    Berbeda dari acara peluncuran Samsung lainnya yang memakai judul “Unpacked” seperti peluncuran Galaxy, perusahaan memilih tema baru bernama “Worlds Wide Open”.

    “Inti dari visi mobile AI Samsung adalah Android XR, yang dikembangkan bersama Google dan Qualcomm,” tulis Samsung dalam keterangan resminya, Rabu (15/10/2025).

    Perusahaan menjelaskan, Project Moohan akan menghadirkan perpaduan antara fungsi sehari-hari dengan pengalaman visual yang imersif.

    “Headset ini akan membuka dimensi baru penggunaan teknologi XR di kehidupan nyata dan kegiatan sehari-hari.”

    Bagi fans Samsung yang ingin menyaksikan peluncuran Project Moohan, bisa langsung nonton di YouTube Samsung pada pukul 10 malam ET atau jam 9 WIB.

    Harga Headset Android XR Project Moohan

    Rumor sebelumnya menyebutkan, Samsung akan membanderol harga Project Moohan sekitar 2 juta Won Korea  atau sekitar Rp 23,1 juta di negara asalnya.

    Dengan harga ini, posisi Project Moohan lebih terjangkau dibandingkan Apple Vision Pro, namun jauh lebih mahal ketimbang Meta Quest 3.

  • Galaxy Z Fold7 & Flip7 Bikin Samsung Jadi Raja Ponsel Dunia Q3 2025

    Galaxy Z Fold7 & Flip7 Bikin Samsung Jadi Raja Ponsel Dunia Q3 2025

    Jakarta

    Samsung Electronics kembali menegaskan dominasinya di pasar smartphone global. Berdasarkan laporan terbaru Worldwide Smartphone Market Tracker dari International Data Corporation (IDC), raksasa asal Korea Selatan ini sukses merebut tahta sebagai raja ponsel dunia pada kuartal ketiga 2025 (Q3 2025).

    IDC mencatat pengiriman ponsel pintar secara global tumbuh 2,6% dibanding periode yang sama tahun lalu (YoY), mencapai 322,7 juta unit. Peningkatan ini ditopang inovasi di kategori perangkat lipat dan kehadiran smartphone berbasis AI yang semakin terjangkau.

    Samsung menguasai 18,4% pangsa pasar dengan total pengiriman sekitar 57,7 juta unit. Pencapaian ini menandai kebangkitan signifikan setelah sebelumnya sempat disaingi ketat oleh Apple di awal tahun.

    “Permintaan untuk Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7 melampaui semua model foldable sebelumnya, menciptakan momentum baru untuk segmen ini,” ujar Francisco Jeronimo, Wakil Presiden Client Devices IDC.

    Apple menempati posisi kedua dengan pengiriman sekitar 57 juta unit, hanya terpaut tipis dari Samsung. IDC menyebut performa Apple di kuartal Juli 2025 menjadi yang terbaik sepanjang sejarah berkat antusiasme tinggi terhadap lini iPhone 17.

    Pre-order iPhone 17 bahkan melampaui generasi sebelumnya, menandakan daya tarik kuat di segmen premium. Meski begitu, keunggulan Samsung di segmen foldable dan mid-range membuatnya tetap unggul secara volume.

    Di luar dua raksasa tersebut, Xiaomi, Transsion, dan Vivo juga mencatat pertumbuhan menjanjikan. Xiaomi menguasai 13,5% pangsa pasar dengan 42,8 juta unit, didorong popularitas seri Redmi Note dan Poco di Eropa serta Amerika Latin.

    Transsion-pemilik merek Infinix dan Tecno-menjadi bintang baru dengan pertumbuhan tahunan tertinggi, mencapai 13,6% YoY. Ekspansi agresif di Afrika Utara dan Timur menjadi faktor pendorong utama.

    IDC Q3 2025 Foto: IDC

    Menurut Nabila Popal, Direktur Senior Riset IDC, pasar smartphone menunjukkan ketahanan luar biasa di tengah gejolak ekonomi global dan dinamika tarif. “Industri ini terus tumbuh berkat inovasi, strategi pembiayaan baru, dan program trade-in yang agresif,” jelasnya.

    Popal menambahkan, produsen kini tak hanya fokus pada teknologi, tapi juga menciptakan skema pembelian yang memudahkan konsumen melakukan upgrade perangkat tanpa beban besar.

    AI dan Foldable Jadi Kunci Pertumbuhan

    IDC menilai dua faktor utama yang menggerakkan pasar saat ini adalah integrasi AI dan inovasi desain lipat. Samsung berhasil memanfaatkan keduanya lewat seri Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 yang kini lebih ringan, tahan lama, dan penuh fitur AI untuk produktivitas maupun hiburan.

    “Apple dan Samsung sama-sama mencatat performa premium terbaik, tapi inovasi foldable memberi keunggulan kompetitif tersendiri bagi Samsung,” ujar Jeronimo.

    Melihat tren positif ini, analis IDC memperkirakan pertumbuhan pasar smartphone global akan terus berlanjut di kuartal keempat 2025. Diskon musiman, promosi besar akhir tahun, serta peluncuran ponsel AI baru diprediksi akan menjaga momentum tersebut.

    (afr/afr)

  • Raksasa Media Paksa OpenAI Simpan Data yang Dihapus Pengguna ChatGPT, Apa Dampaknya? – Page 3

    Raksasa Media Paksa OpenAI Simpan Data yang Dihapus Pengguna ChatGPT, Apa Dampaknya? – Page 3

    Di sisi lain, banyak raksasa teknologi berlomba-lomba mengembangkan kecerdasan buatan untuk berbagai macam sektor, salah satunya layanan pusat data.

    Mengutip Gizchina, Selasa (14/10/2025), dua raksasa teknologi Samsung dan OpenAI menjalin kontrak kerja sama dalam mengembangkan layanan pusat data terapung (floating data centers) untuk proyek besar, Stargate.

    Menurut perjanjian yang ditanda tangani di Seoul, Korea Selatan, proyek Stargate ini bertujuan membangun jaringan pusat data AI terbesar dan paling canggih di dunia untuk mendukung pengembangan model AI generasi mendatang.

    Melihat langsung kontribusi Samsung, berdasarkan paparan rencana yang ada, mereka akan memasok Dynamic random-access memory (DRAM) berperforma tinggi dengan kuantitas kurang lebih 900.000 buah per bulannya. Tujuannya untuk memastikan kelangsungan proyek Stargate berlangsung lancar.

    Tak hanya memasok DRAM untuk OpenAI, raksasa teknologi asal Korea Selatan ini juga disebut akan menyediakan pasokan logic chips, layanan foundry (pengecoran), dan advanced packaging untuk meringankan beban kerja AI.

  • Samsung Catat Laba Tertinggi dalam 3 Tahun Terakhir, Berapa?

    Samsung Catat Laba Tertinggi dalam 3 Tahun Terakhir, Berapa?

    Samsung Electronics memperkirakan laba operasionalnya melonjak 32% pada kuartal ketiga 2025. Total keuntungan mencapai 12,1 triliun won atau sekitar Rp 152 triliun, angka tertinggi perusahaan dalam lebih dari tiga tahun terakhir.

    Kenaikan laba ini ditopang peningkatan permintaan chip memori konvensional, terutama untuk server dan kebutuhan AI, mendorong kenaikan harga dan volume pengiriman chip DRAM dan NAND. Samsung akan merilis laporan keuangan lengkap pada 30 Oktober mendatang.

    Tonton video lainnya di sini!

  • Snapdragon For Galaxy Bakal Diproduksi oleh Samsung

    Snapdragon For Galaxy Bakal Diproduksi oleh Samsung

    Jakarta

    Setelah sempat ditinggalkan karena masalah yield pada Snapdragon 8 Gen 1, Samsung Foundry dikabarkan bakal kembali memproduksi chipset untuk Qualcomm. Namun kali ini bukan versi standar, melainkan edisi khusus “Snapdragon 8 Gen 5 for Galaxy”.

    Laporan dari media Korea menyebut Snapdragon 8 Gen 5 versi Galaxy tidak akan sekadar di-overclock seperti generasi sebelumnya. Chip ini disebut bakal diproduksi menggunakan proses fabrikasi 2nm GAA (Gate-All-Around) milik Samsung Foundry.

    Sementara versi standar Snapdragon 8 Gen 5 yang diumumkan akhir September lalu tetap dibuat oleh TSMC pada proses 3nm.

    Bukan untuk Galaxy S26, tapi Buat Foldable 2026

    Qualcomm sempat memberi sinyal bahwa Samsung akan menggunakan chip mereka lagi di flagship mendatang, yang memicu spekulasi soal Galaxy S26. Namun laporan terbaru justru menyebut arah berbeda.

    Chip Snapdragon 8 Gen 5 for Galaxy diperkirakan akan debut di lini foldable Samsung tahun 2026, bukan Galaxy S26. Untuk seri S, Samsung disebut akan tetap mengandalkan Exynos 2600, yang kabarnya mulai masuk produksi massal bulan ini untuk Galaxy S26 Ultra.

    Kembalinya Samsung dalam produksi chipset Snapdragon menandai perubahan sikap Qualcomm sejak beralih total ke TSMC mulai Snapdragon 8+ Gen 1.

    Jika rumor 2nm ini akurat, langkah tersebut bisa jadi ajang uji teknologi fabrikasi terbaru Samsung sekaligus strategi diferensiasi untuk perangkat Galaxy, demikian dikutip detikINET dari GSM Arena, Selasa (14/10/2025).

    Sebagai informasi, Snapdragon 8 Elite Gen 5 diklaim membawa peningkatan performa CPU hingga 20% dan efisiensi daya 43% lebih baik dibanding generasi sebelumnya. Chip ini menggunakan 3rd Gen Qualcomm Oryon CPU dengan kecepatan hingga 4.6 GHz, serta arsitektur multi-core baru dengan 12MB cache per cluster.

    Yang membuatnya istimewa adalah integrasi Qualcomm AI Engine generasi terbaru yang memadukan CPU Oryon, GPU Adreno, dan NPU Hexagon. Kombinasi ini menghadirkan pengalaman AI generatif langsung di perangkat — tanpa bergantung pada cloud.

    (asj/asj)

  • Samsung dan OpenAI Kolaborasi Bikin Pusat Data AI Raksasa – Page 3

    Samsung dan OpenAI Kolaborasi Bikin Pusat Data AI Raksasa – Page 3

    Selain menjalin kerja sama dengan Samsung, OpenAI selaku pelopor utama dari megaproyek ini juga bermitra dengan Oracle dan Softbank. Tiga dari lima data center di proyek Stargate dibangun lewat hasil kerja sama antara OpenAI dengan Oracle.

    Lokasinya ada di Shackelford County, Texas; Doña Ana County, New Mexico; dan satu lagi di kawasan Midwest yang masih akan diumumkan.

    Jika tiga situs ini digabung dengan rencana ekspansi di dekat markas utama mereka di Abilene, Texas, total kapasitasnya bisa menembus lebih dari 5,5 gigawatt.

    Selain itu, proyek bareng Oracle ini sendiri punya nilai kontrak yang tidak kalah besar. Nilai proyeksinya mencapai lebih dari USD 300 miliar untuk lima tahun mendatang.

    Selain mendorong kemajuan teknologi, pembangunan pusat data ini juga membuka peluang ekonomi besar.

    Diperkirakan akan tercipta lebih dari 25.000 lapangan kerja di lokasi proyek, plus puluhan ribu pekerjaan tambahan di berbagai wilayah Amerika Serikat.

  • Cuan Gede-gedean Samsung Ternyata Bukan Jualan HP

    Cuan Gede-gedean Samsung Ternyata Bukan Jualan HP

    Jakarta, CNBC Indonesia – Samsung Electronics cuan besar berkat AI. Harga chip memori buatan perusahaan Korea Selatan tersebut terangkat karena produsen lain fokus memproduksi chip AI.

    Suplai yang tipis membuat harga chip memori naik. Kenaikan harga chip memori buatan Samsung diperkirakan mendongkrak laba kuartalan perusahaan ke level tertinggi dalam 3 tahun terakhir. 

    Di sisi lain, penjualan chip AI buatan Samsung justru lesu. Untungnya, permintaan atas chip memori ikut melonjak. Pasalnya, server komputer untuk teknologi AI membutuhkan kedua jenis chip, baik chip memori konvensional maupun chip AI. Saat ini, Nvidia mendominasi pasar chip teknologi AI.

    Samsung melaporkan laba usaha US$ 8,5 miliar untuk periode Juli-September. Laba tersebut lebih tinggi 32 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, bahkan merupakan laba tertinggi dalam 13 kuartal terakhir.

    Lonjakan laba mendongkrak harga saham Samsung sebesar 2,9 persen ke 96.000 won. Harga saham Samsung telah naik 79 persen sepanjang 2025 dan kini ada di titik tertinggi sejak Januari 2021.

    Samsung merupakan produsen chip terbesar di dunia, terutama dua jenis chip dengan permintaan terbesar yaitu chip DRAM yang digunakan untuk menyimpan data saat aplikasi atau program berjalan serta chip NAND yaitu memori yang menyimpan data meskipun perangkat dimatikan.

    TrendForce menyatakan harga DRAM chip lompat 171,8 persen pada Juli-September 2025 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Stok yang tipis ini diperkirakan bertahan hingga 2026.

    Prices of some DRAM chips, widely used in servers, smartphones and PCs, jumped 171.8% in the third quarter from a year earlier, according to TrendForce data.
    Analysts expect the commodity memory supply shortage to continue into 2026.

    Analis menyatakan suplai kedua jenis chip tersebut saat ini sedang seret. Kedua jenis chip tersebut padahal dibutuhkan untuk segala jenis perangkat komputer, termasuk server AI. Stok yang tipis membuat Samsung bisa “menegosiasikan” harga yang lebih tinggi ke pembeli. 

    “Samsung untung besar dari kenaikan permintaan atas chip komoditas,” kata Sohn In-joon dari Heungkuk Securities.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Top 3 Tekno: Microsoft Setop Dukungan Windows 10 hingga Peluncuran Vivo X300 Pro – Page 3

    Top 3 Tekno: Microsoft Setop Dukungan Windows 10 hingga Peluncuran Vivo X300 Pro – Page 3

    Vivo resmi mengumumkan dua flagship terbarunya, Vivo X300 dan Vivo X300 Pro, dalam peluncuran global digelar di Shanghai, China, turut dihadir jurnalis Liputan6.com, Aditya Eka Prawira.

    Melanjutkan reputasi Vivo X series di kelas fotografi mobile, X300 dan X300 Pro hadir dengan sejumlah peningkatan besar dalam hal kamera dan performa.

    HP Vivo X300 Pro, model tertinggi di lini tahun ini langsung menjadi sorotan. Ponsel ini dibekali tiga kamera belakang ZEISS dengan sensor utama Sony LYT-828 50MP (1/1,28 inci, f/1.57) dan gimbal OIS.

    Untuk foto jarak jauh, perusahaan asal China ini sudah menyematkan sensor Samsung HPB 200MP (1/1,4 inci) sebagai kamera telefoto.

    Sementara untuk ultrawide, Vivo X300 Pro menggunakan sensor Samsung JN1 50MP. Untuk urusan selfie, Vivo menyematkan sensor kamera Samsung JN1 50MP.

    Dari sisi performa, Vivo X300 Pro ditenagai chipset MediaTek Dimensity 9500 dan sudang dipasangkan dengan chip pencitraan vivo V3+. Perusahaan mengklaim, kombinasi ini mampu memproses foto lebih cepat dengan warna alami.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Ramai-ramai Serbu Amerika, China Sebentar Lagi Lewat

    Ramai-ramai Serbu Amerika, China Sebentar Lagi Lewat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri chip tak ubahnya ‘harta karun’ yang jadi rebutan negara-negara ekonomi terbesar di dunia. Pasalnya, chip merupakan tulang punggung infrastruktur teknologi kecerdasan buatan (AI) yang diprediksi akan mendorong transformasi inovasi dan kehidupan manusia secara umum.

    Amerika Serikat (AS) dan China sudah terlibat ‘perang’ untuk mendominasi industri chip agar bisa menguasai teknologi AI. Selain itu, Taiwan dan Korea Selatan juga dikenal sebagai negara produsen chip krusial dalam rantai pasok global.

    Sejak era kepemimpinan Joe Biden, larangan ekspor chip dan alat pembuat chip ke China sudah dilancarkan untuk menghambat perkembangan di negeri Tirai Bambu.

    Namun, langkah itu justru membawa ‘berkah’ bagi China yang makin kencang mengembangkan industri chip secara mandiri. Pabrikan lokal seperti Huawei menangkap peluang dan menciptakan chip sendiri untuk mengalahkan dominasi Nvidia asal AS.

    China tak tanggung-tanggung menggelontorkan investasi dan subsidi pemerintah untuk pengembangan chip. Di sisi lain, AS juga makin menggenjot industri chip dalam negeri.

    Terbaru, Nikkei Asia melaporkan bahwa investasi chip AS diproyeksikan akan melewati China, Taiwan, dan Korea Selatan, pada 2027 mendatang, dikutip dari Taiwan News, Senin (13/10/2025).

    Investasi chip AS yang makin gencar didorong oleh kebijakan Trump yang meminta produksi semikonduktor diperkuat secara domestik.

    Laporan Nikkei Asia menyebut AS akan melihat lonjakan pengeluaran untuk membangun fasilitas fabrikasi dan alat pembuat chip canggih hingga 2030 mendatang, menurut ramalan dari Semi.

    Dorongan ini akan didukung oleh insentif pemerintah yang menargetkan produksi chip memori dan logika.

    Lebih spesifik, investasi chip di AS dari 2027 ke 2030 diproyeksikan bisa tembus US$158 miliar (Rp2.619 triliun). Senior Director untuk Market Intelligence Semi, Tseng Jui-yu, mengatakan pertumbuhan dengan skala tersebut belum pernah terlihat di mana-mana.

    “AS sepertinya akan melampaui seluruh dunia dari segi pertumbuhan berdasarkan komitmen-komitmen manufaktur semikonduktor yang telah terkonfirmasi sejauh ini,” kata Tseng dalam gelaran perdagangan Semicon West di Phoenix, AS.

    Ia menambahkan bahwa proyek-proyek yang dibekingi pemerintah sepertinya akan membuat pengeluaran AS melampaui para kompetitor dalam dekade ke depan.

    Laporan Semi juga menunjukkan bahwa pengeluaran global untuk alat pabrik chip yang memproduksi wafer 12 inci akan mencapai NT$11,4 triliun (Rp6.159 triliun) antara 2026 dan 2028. Angka tersebut akan melampaui nilai NT$3 triliun untuk pertama kalinya, menandai pencapaian baru setelah ekspansi pasca-pandemi.

    Para analis industri mengatakan lonjakan pengeluaran menunjukkan optimisme bahwa permintaan chip AI akan terus bertahan di masa depan.

    Sejak perilisan ChatGPT oleh OpenAI pada 2022, permintaan data center dan komputasi canggih kian membara. Hal ini mendorong peningkatan pemesanan untuk prosesor AI dan teknologi pengemasan canggih.

    Para raksasa pembuat chip merespons fenomena ini dengan investasi yang memecahkan rekor di fasilitas AS. TSMC asal Taiwan telah berkomitmen untuk menggelontorkan investasi total senilai NT$5 triliun untuk banyak situs.

    Sementara itu, Samsung mengeluarkan lebih dari NT$1,22 triliun di Texas. Raksasa memori AS Micron Technology menginvestasikan NT$6,1 triliun di berbagai proyek yang tersebar di Idaho, New York, dan Virginia.

    Dengan komitmen-komitmen tersebut, AS diprediksi akan melampai Jepang dalam pengeluaran alat produksi chip hingga 2028. Semi memproyeksikan investasi AS untuk alat pembuat chip tembus NT$1,83 triliun dari 2026-2028.

    China akan menjadi pembeli alat chip terbesar dengan estimasi pengeluaran mencapai NT$2,87 triliun di 2026-2028. Namun, fokusnya akan didominasi pada mature nodes yang lebih ‘rendah’, seiring pembatasan akses ekspor AS ke teknologi yang digunakan untuk prosesor kelas atas.

    Korea Selatan dan Taiwan diprediksi akan menginvestasikan masing-masing NT$2,6 triliun dan NT$2,3 triliun pada periode yang sama. Eropa dan Timur Tengah secara bersamaan diprediksi akan mengeluarkan NT$427 miliar, sementara Asia Tenggara akan berinvestasi sekitar NT$366 miliar.

    Proyeksi ini juga merefleksikan perkembangan baru-baru ini di antara para pemain utama AI. OpenAI baru saja mengumumkan kesepakatan jangka panjang dengan AMD untuk membeli ratusa ribu chip AI yang setara dengan kapasitas 6 gigawatt mulai akhir 2026.

    Kesepakatan ini mengikuti mekanisme serupa dengan Nvidia yang akan menciptakan sistem berkinerja tinggi setidaknya berkapasitas 10 gigawatt.

    Analis memprediksi pembuat chip kontrak seperti intel akan melakukan ekspansi secara agresif untuk memenuhi pesanan-pesanan tersebut. CEO Intel Lip-Bu Tan mengatakan di Semicon West bahwa perusahaan berencana melipatgandakan bisnis pengecorannya, meskipun terjadi pelemahan produksi baru-baru ini.

    “Seiring chip AI menjadi makin rumit, pengemasan canggih menjadi hambatan, dan kemudian kendala kapasitas,” ujarnya.

    “Bagaimana cara benar-benar meningkatkan skalanya agar memenuhi permintaan, menurut saya, merupakan peluang yang luar biasa bagi Intel,” ia menuturkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]