brand merek: Samsung

  • Krisis Chip Memori Mengintai Akibat Ledakan Permintaan AI

    Krisis Chip Memori Mengintai Akibat Ledakan Permintaan AI

    Jakarta

    Produsen chip dan para analis memperingatkan akan terjadinya kelangkaan chip memori yang bisa menghantam industri elektronik konsumen dan otomotif tahun depan. Perusahaan memprioritaskan permintaan masif dari ledakan teknologi kecerdasan buatan (AI).

    CEO Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC), perusahaan chip kontrak terbesar di China, mengatakan bahwa kekhawatiran akan kekurangan chip memori membuat para pelanggannya menahan pesanan untuk jenis chip lain yang digunakan dalam produk mereka.

    “Semua orang ragu untuk memesan terlalu banyak atau mengirim terlalu banyak di kuartal pertama tahun depan karena mereka tidak tahu berapa banyak ponsel, mobil, atau produk lain yang bisa dipasok industri chip memori,” ujar Zhao Haijun, Co-CEO SMIC.

    Kekhawatiran mengenai keterbatasan pasokan ini muncul karena produsen chip fokus pada chip memori canggih yang digunakan untuk komputasi AI, sementara produksi untuk produk konsumen mendapat porsi perhatian lebih kecil.

    “Pengembangan infrastruktur AI benar-benar menyedot banyak pasokan chip yang tersedia, dan tahun 2026 diperkirakan akan jauh lebih besar daripada tahun ini dalam hal total permintaan,” kata Dan Nystedt, wakil presiden riset di TriOrient, kepada CNBC yang dikutip detikINET.

    Server AI terutama mengandalkan prosesor dari perancang chip seperti Nvidia. Prosesor AI ini sangat bergantung pada tipe memori bernama High-Bandwidth Memory (HBM), yang terbukti sangat menguntungkan bagi perusahaan memori seperti SK Hynix dan Micron.

    Pemasok memori memburu sebanyak mungkin permintaan dari sektor AI karena margin yang biasanya tinggi. Perusahaan server AI pun bersedia membayar harga premium untuk chip kelas atas.

    “Ini bisa sangat buruk bagi PC, laptop, elektronik konsumen, dan otomotif, yang bergantung pada chip memori murah,” ujarnya.

    Menghadapi keterbatasan pasokan, perusahaan memori dilaporkan telah menaikkan harga chip. Reuters melaporkan Samsung diam-diam menaikkan harga untuk beberapa chip memori hingga 60% dibandingkan harga pada September. Samsung belum memberikan komentar.

    “Dengan harga memori yang meningkat dan ketersediaan yang menyusut, kekhawatiran akan hambatan produksi makin menguat,” ujar M.S. Hwang, direktur riset di Counterpoint Research, kepada CNBC.

    “Kekurangan pasokan ini sudah menyerang ponsel kelas bawah dan set top box, namun kami memperkirakan risikonya dapat meluas,” tambahnya.

    Konsumen bisa saja menanggung biaya akibat kelangkaan ini. Firma riset TrendForce memprediksi industri memori telah memasuki siklus kenaikan harga yang kuat, yang dapat memaksa perusahaan menyesuaikan harga ritel dan memberi tekanan tambahan pada pasar konsumen.

    (fyk/fyk)

  • Bocoran Samsung Galaxy Buds 4 Pro, Bisa Dikontrol Dengan Geleng Kepala

    Bocoran Samsung Galaxy Buds 4 Pro, Bisa Dikontrol Dengan Geleng Kepala

    Jakarta

    Samsung biasanya meluncurkan Galaxy Buds setiap 18 bulan sekali, dan mereka sedang mempersiapkan Galaxy Buds 4 series. Menjelang peluncurannya, desain dan beberapa fitur Galaxy Buds 4 series sudah terungkap.

    Bocoran ini datang dari Android Authority yang menemukan animasi Galaxy Buds 4 Pro di kode One UI 8.5. Animasi ini memperlihatkan Galaxy Buds 4 Pro masih mempertahankan desain bertangkai seperti Buds 3 Pro, namun dengan sedikit perubahan.

    Samsung tampaknya meninggalkan estetika segitiga bersudut tajam yang ada di Buds 3 Pro dan menggantikannya dengan tangkai yang lebih datar. Bilah lampu yang menghiasi tangkai buds juga sepertinya dihilangkan.

    Desain charging case-nya juga berubah. Jika Buds 3 Pro dimasukkan ke case secara vertikal, Buds 4 Pro bisa dibaringkan secara horizontal. Kurang lebih mirip seperti Galaxy Buds 2 Pro dan model sebelumnya.

    Render Samsung Galaxy Buds 4 Pro Foto: Android Authority

    Android Authority juga menemukan fitur baru yang akan hadir di Galaxy Buds 4 Pro yaitu ‘Head Gestures’ yang memungkinkan pengguna mengontrol buds dengan gerakan kepala, seperti dikutip detikINET, Senin (17/11/2025).

    Fitur serupa sudah tersedia di beberapa perangkat audio wearable termasuk Sony WF-1000XM5 dan Google Pixel Buds Pro 2, namun fungsinya terbatas hanya untuk menjawab atau menolak panggilan telepon.

    Fitur Head Gestures yang dikembangkan Samsung sepertinya lebih beragam dan memungkinkan pengguna melakukan hal-hal berikut ini:

    Merespons panggilan, notifikasi, dan lain-lain dengan mengangguk atau menggelengkan kepalaMendengarkan notifikasi dengan keras atau hentikan pembacaanAbaikan alarm, times, notifikasi Kalender, dan notifikasi PengingatMenjawab pertanyaan ya/tidak atau menghentikan percakapan dengan asisten AIKontrol bebas genggam ketika tidak bisa berbicara atau menyentuh ponsel

    Sejumlah animasi lainnya yang ditemukan di One UI 8.5 juga mengungkap Galaxy Buds 4 series akan memiliki fitur 360 Audio, Adaptive Noise Control, Phone Locator, dan Quick Pairing yang sudah ada di generasi sebelumnya.

    Lini TWS terbaru Samsung kemungkinan hadir dalam dua varian yaitu Galaxy Buds 4 dan Buds 4 Pro. Keduanya diprediksi melenggang bersama Galaxy S26 series pada awal tahun 2026.

    (vmp/vmp)

  • Samsung Galaxy A37 bakal Meluncur pada Maret 2026, Apa Bedanya dengan Galaxy A36?

    Samsung Galaxy A37 bakal Meluncur pada Maret 2026, Apa Bedanya dengan Galaxy A36?

    Liputan6.com, Jakarta – Samsung tampaknya sudah mulai menggarap pembaruan lini ponsel kelas menengahnya. Setelah rencana peluncuran seri Galaxy S26 Series yang dijadwalkan pada Februari 2026, kini giliran seri Galaxy A Series yang bersiap menyusul–diawali dengan kemunculan Galaxy A37 di server pengujian internal perusahaan.

    Perangkat ini tercatat dengan kode model SM-A376U, menandakan bahwa seri khusus ini ditujukan untuk pasar Amerika Serikat (AS).

    Menariknya, data pengujian tersebut juga mencantumkan beberapa operator besar seperti AT&T, Verizon, T-Mobile, dan UScellular, yang mengindikasikan perangkat sedang dalam tahap pengujian jaringan di AS.

    Meski belum mengungkapkan spesifikasi resminya, kemunculan ini menunjukkan bahwa Samsung tengah mempersiapkan debut Galaxy A37.

    Melihat pola peluncuran sebelumnya, di mana Galaxy A36 diumumkan pada Maret 2025, besar kemungkinan penerusnya juga akan hadir pada periode yang sama pada 2026.

    Sebagai pembanding, Galaxy A36 hadir dengan layar Super AMOLED 6,7 inci Full HD+ dan refresh rate 120Hz, lengkap dengan perlindungan Gorilla Glass Victus+.

    Desainnya tergolong ramping dengan bobot hanya 195 gram dan ketebalan 7,4 mm, tetap mempertahankan sertifikasi IP67 untuk ketahanan air dan debu.

  • Korsel Menyerah Dipalak Amerika, Dampaknya Sudah Terasa

    Korsel Menyerah Dipalak Amerika, Dampaknya Sudah Terasa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Korea Selatan (Korsel) mulai merasakan dampak dari kesepakatan dagang terbarunya dengan Amerika Serikat (AS), setelah pemerintah Seoul berkomitmen menanamkan investasi jumbo US$350 miliar (Rp5,8 triliun) di sektor-sektor strategis Negeri Paman Sam.

    Presiden Korsel Lee Jae Myung secara terbuka mengungkapkan kegelisahan tersebut dalam pertemuan dengan para pemimpin bisnis pada akhir pekan lalu. Ia menekankan bahwa arus modal yang semakin kuat ke AS berpotensi membuat investasi domestik menyusut. Karena itu, Lee meminta konglomerat Korea untuk kembali menoleh ke pasar dalam negeri.

    “Ada kekhawatiran bahwa investasi domestik bisa menyusut seiring meningkatnya investasi menuju Amerika Serikat,” ujarnya, dikutip dari Reuters, Senin (17/11/2025).

    Lee turut meminta perusahaan berkonsultasi dengan pemerintah agar dapat memanfaatkan paket investasi US$350 miliar tersebut secara optimal.

    Meski investasinya ke AS kian besar, raksasa teknologi Samsung memastikan bahwa mereka tidak akan meninggalkan pasar lokal. Chairman Samsung Electronics Jay Y. Lee menegaskan bahwa perusahaan akan meningkatkan investasi domestik, menciptakan lapangan kerja berkualitas bagi anak muda, dan memperkuat kolaborasi dengan perusahaan kecil, menengah, serta startup.

    Dalam forum yang sama, Hyundai Motor Group mencuri perhatian dengan pengumuman investasi domestik senilai 125,2 triliun won (Rp1.435 triliun) untuk periode 2026-2030. Dua raksasa galangan kapal, Hanwha Ocean dan HD Hyundai, juga membeberkan rencana investasi besar mereka.

    Dampak kesepakatan dengan AS ini sudah mulai terasa di sektor semikonduktor. Samsung mengonfirmasi pembangunan pabrik chip memori baru, P5, yang sebelumnya tertunda sejak 2023 karena lemahnya permintaan smartphone dan PC. Pabrik ini akan memasok chip untuk server tradisional dan server AI, di tengah lonjakan harga semikonduktor global akibat ketatnya pasokan.

    Bulan ini, Samsung bahkan menaikkan harga sejumlah chip memori hingga 60% dibandingkan September, menandakan kekuatan pasar mulai berpindah ke produk-produk yang diburu untuk pengembangan AI.

    Produksi massal di pabrik P5 dijadwalkan dimulai pada 2028, dengan rencana investasi infrastruktur tambahan untuk menopang ekspansi jangka panjang. Samsung menyatakan, memasuki era AI global, permintaan chip memori diprediksi melonjak sehingga perusahaan harus mengamankan kapasitas produksi lebih awal.

    “Dengan era AI global yang memasuki tahap penuh, Samsung Electronics memperkirakan adanya peningkatan permintaan jangka menengah hingga panjang untuk semikonduktor memori. Untuk merespons perubahan pasar dengan cepat, perusahaan berencana mengamankan lini produksi lebih awal,” kata Samsung Electronics dalam pernyataannya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Samsung Galaxy Z Flip 8 Makin Tipis, Bocoran Desain Baru Bikin Penasaran

    Samsung Galaxy Z Flip 8 Makin Tipis, Bocoran Desain Baru Bikin Penasaran

    Liputan6.com, Jakarta Samsung dilaporkan tengah mempersiapkan generasi terbaru dari ponsel lipatnya, Galaxy Z Flip 8, dengan fokus utama pada desain lebih ramping dan ringan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk kembali meningkatkan minat pasar terhadap lini ponsel lipatnya yang pertumbuhannya melambat sejak dua tahun terakhir.

    Menurut laporan The Bell via 9to5google, Senin (17/11/2025), Galaxy Z Flip 8 akan hadir dengan dimensi dan bobot berkurang lebih dari 10 persen dibanding generasi sebelumnya.

    Sebagai perbandingan, Galaxy Z Flip 7 hanya mengalami penurunan ketebalan sekitar 8,1 persen dari versi sebelumnya.

    Jika bocoran tersebut akurat, Galaxy Z Flip 8 bakal memiliki ketebalan sekitar 12,33 mm saat dilipat dan 5,85 mm saat dibuka, dengan bobot 169 gram. Ukurannya mendekati Galaxy S25 Edge yang punya ketebalan 5,8mm dengan berat 163 gram.

    Meski keduanya memiliki desain sangat berbeda, satu model mengusung dua layar lipat dan satu lagi dengan desain standar. Kemiripan angka ini menunjukkan ambisi Samsung untuk menghadirkan ponsel lipat lebih praktis dan nyaman digunakan.

    Samsung disebut menargetkan penjualan 6,7 unit ponsel lipat pada 2026. Angka itu masih jauh dari proyeksi dari Galaxy S26, namun tetap menjadi target besar mengingat kompetisi di pasar global semakin ketat.

    Desain baru bukan satu-satunya fokus raksasa teknologi asal Korea Selatan itu. Pengalaman layar luar pada Galaxy Z Flip 7 mendapat kritik karena One UI belum memaksimalkan ukuran layar lebih besar. Motorola Razr masih dipandang unggul berkat antarmuka lebih fleksibel untuk aplikasi harian.

    Rumor baru menyebutkan, One UI 9 akan diperkenalkan bersamaan dengan peluncuran Galaxy Z selanjutnya pada musim panas mendatang. Update One UI ini digadang-gadang mampu memberikan pengalaman layar luar lebih intuitif dan fungsional.

  • One UI 8 Hadirkan Cara Baru Mengatur Notifikasi agar Lebih Efisien, Ini Langkah Sederhananya

    One UI 8 Hadirkan Cara Baru Mengatur Notifikasi agar Lebih Efisien, Ini Langkah Sederhananya

    Berikut daftar fitur baru yang muncul di One UI 8.5.

    1. Quick Panel Lebih Bebas

    Quick Panel di One UI 8.5 kini jauh lebih fleksibel, di mana nanti pengguna HP dan tablet Samsung bisa atur toggle, widget, atau slider sesuka hati.

    Tak hanya itu, slider volume dan brightness juga bisa diatur posisinya secara horizontal atau vertikal. Jika diinginkan, panel ini bisa dibuat agar super minimalis.

    2. Gallery Punya Tampilan Baru

    Aplikasi Gallery juga mengalami peruahan drastis. Kini masing-masing tombol memiliki bentuk lebih besar, dan bagian atasnya akan menampilkan preview foto atau video terbaru dalam album, bukan sekadar nama album.

    Jika diperhatikan, tampilan ini sangat identik dengan UI di iOS.

    3. Kamera Lebih Rapi

    Layout kamera memang masih tetap, tapi menu pengaturannya kini lebih jelas. Ada menu terpisah untuk audio, format (termasuk HDR dan log).

    Tak hanya itu, Samsung juga akan menyertakan fitur dual recording, opsi watermark, dan motion photo lebih detail.

  • Krisis Baru Mengancam Dunia, Beli HP Bisa Bikin Miskin

    Krisis Baru Mengancam Dunia, Beli HP Bisa Bikin Miskin

    Jakarta, CNBC Indonesia – Samsung Electronics menaikkan harga sejumlah chip memori hingga 60% pada November ini. Lonjakan harga terjadi di tengah kelangkaan chip yang dipicu perlombaan global membangun pusat data berbasis kecerdasan buatan (AI).

    Menurut sumber Reuters, dikutip Senin (17/11/2025), Samsung menunda pengumuman harga kontrak pada Oktober dan baru menetapkannya bulan ini. Biasanya, perusahaan mengumumkan harga secara bulanan.

    Kenaikan ini memicu kekhawatiran perusahaan besar yang tengah membangun infrastruktur data skala masif.

    Sebab, chip memori DDR5 yang mengalami kenaikan harga ini merupakan komponen penting dalam server dan perangkat komputasi berperforma tinggi.

    Dampaknya, biaya produksi untuk ponsel pintar, komputer, dan peralatan elektronik lain juga berpotensi ikut meningkat.

    Tobey Gonnerman, Presiden Fusion Worldwide, mengatakan banyak produsen server kini harus menerima kenyataan bahwa mereka tidak akan mendapatkan pasokan cukup.

    “Premi harga yang dibayarkan sangat ekstrem,” ujarnya.

    Menurut data, harga kontrak modul memori DDR5 32GB Samsung melonjak menjadi US$239 (sekitar Rp 4 juta) pada November, dari sebelumnya US$149 (sekitar Rp 2,5 juta) pada September.

    Kenaikan harga juga terjadi pada chip DDR5 16GB dan 128GB masing-masing sekitar 50%, menjadi US$135 (sekitar Rp 2,25 juta) dan US$1.194 (sekitar Rp 20 juta). Sementara itu, harga DDR5 64GB dan 96GB meningkat lebih dari 30%.

    Kenaikan harga juga dikonfirmasi sumber lain yang mengetahui kebijakan internal Samsung. Namun perusahaan menolak memberikan komentar resmi.

    Kelangkaan chip memori ini bahkan memicu aksi borong dari sejumlah pelanggan. SMIC, produsen chip kontrak terbesar di China, mengatakan kekurangan chip memori membuat sejumlah klien menahan pesanan untuk chip jenis lain.

    Xiaomi juga memperingatkan bahwa lonjakan harga chip memori turut mendongkrak biaya produksi ponsel.

    Meski menekan industri downstream, krisis ini justru menjadi angin segar bagi Samsung. Perusahaan sebelumnya tertinggal dari pesaing dalam pengembangan chip AI, sehingga belum menikmati lonjakan keuntungan sebesar kompetitornya.

    Namun, lambatnya peralihan ke chip AI justru memberi Samsung ruang lebih besar dalam mengatur harga chip memori dibandingkan SK Hynix maupun Micron.

    Analis TrendForce, Ellie Wang, memproyeksikan Samsung akan kembali menaikkan harga kontrak kuartalan sebesar 40%-50% pada periode Oktober-Desember. Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata kenaikan industri yang diperkirakan berada di kisaran 30%.

    “Mereka benar-benar yakin harga akan meningkat. Dan alasan utamanya adalah kini permintaan sangat kuat, dan semua pihak tengah menyusun perjanjian jangka panjang dengan pemasok,” katanya, seraya menambahkan bahwa perjanjian tersebut berlaku hingga 2026 atau gabungan 2026 dan 2027.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Raja HP Dunia Nomor Satu Lagi Berkat Model Smartphone Ini

    Raja HP Dunia Nomor Satu Lagi Berkat Model Smartphone Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Laporan firma riset Omdia mengumumkan Samsung jadi raja smartphone dunia pada kuartal III-2025. Sejumlah model ponsel perusahaan, termasuk HP lipatnya mendorong capaian positif ini.

    Pada periode tersebut, Samsung mengirimkan 60,6 juta unit atau naik 6% dari 54,5 juta unit selama setahun. Market share raksasa teknologi Korea Selatan itu tercatat mencapai 19%.

    Omdia menyebutkan Galaxy Z Fold 7/Flip 7, Galaxy 07 hingga Galaxy A17 jadi beberapa nama yang membuat Samsung bisa berada di posisi puncak laporan tersebut. Khusus untuk seri Galaxy A, kontribusinya terjadi di Asia Pasifik dan Timur Tengah.

    Samsung berhasil mengalahkan raksasa teknologi dari Amerika Serikat (AS), Apple. Produsen iPhone mengirimkan sebanyak 56,5 juta unit, tercatat naik tipis 4% secara tahunan dari 54,5 juta unit.

    Omdia mencatat iPhone 17 versi standar jadi senjata baru untuk Apple. Model itu berhasil melampaui ekspektasi peluncuran, karena proporsi nilai yang lebih baik dan kapasitas lebih besar tanpa adanya kenailkan harga. Adapun, model Pro dan Pro Max disiapkan untuk permintaan global yang diprediksi akan kuat.

    Negara berkembang seperti India dilaporkan juga memiliki permintaan kuat. Ini akan bisa mendukung pertumbuhan pengiriman perusahaan selama 2025.

    Berikutnya ada nama Xiaomi di peringkat ketiga. Pengiriman perusahaan saat itu sebesar 43,4 juta unit atau naik 1%.

    Selama periode tersebut terjadi pertumbuhan di sejumlah kawasan, termasuk Asia Pasifik, yang mengimbangi penurunan pengiriman di kampung halamannya China. Omdia mencatat ini disebabkan karena program subsidi yang telah berakhir.

    Transsion berada di posisi ketiga dengan mencatatkan pertumbuhan terbesar dalam periode itu sebanyak 12%. Induk perusahaan Tecno, Itel dan Infinix mengirimkan 28,6 juta unit.

    Vivo menutup lima besar dengan mengirimkan 28,5 juta unit. Kenaikannya mencapai 5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Vivo berhasil menyalip Huawei dalam pangsa pasar China. Perusahaan juga merasakan pertumbuhan di sejumlah kawasan, termasuk Afrika, Asia Pasifik dan Amerika Latin.

    Pada Q3-2025, pasar smartphone dunia naik 3% dengan mengirimkan 320,1 juta unit. Hasil positif ini, Omdia menjelaskan disebabkan adanya pemulihan dari kinerja lesu pada paruh pertama tahun ini.

    Periode itu menghantam pasar smartphone karena adanya perubahan kebijakan tarif Amerika Serikat (AS), restrukturisasi rantai pasok, serta sentimen pada saluran distribusi.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Turun! Ini Harga Samsung Galaxy A56 5G Terbaru November 2025

    Turun! Ini Harga Samsung Galaxy A56 5G Terbaru November 2025

    Jakarta

    Buat kamu yang lagi mencari HP baru di akhir tahun, Samsung Galaxy A56 5G kini masuk kategori “wajib intip”. Harga ponsel kelas menengah ini resmi turun pada November 2025, membuatnya semakin menarik bagi pengguna yang menginginkan HP dengan performa solid, kamera bagus, serta fitur AI yang lengkap tanpa harus menguras kantong.

    Sejak pertama dirilis di Indonesia pada Maret 2025, Galaxy A56 5G sudah mengalami penurunan harga hingga Rp 700 ribu. Penurunan ini membuat persaingan di segmen mid-range semakin sengit, apalagi Samsung menyematkan berbagai pembaruan penting pada perangkat ini, termasuk update One UI 8 dan Awesome Intelligence yang kini jadi nilai jual utama.

    SpesifikasiKomponenSpesifikasi Samsung Galaxy A56 5GLayar6,7 inci Super AMOLED, Full HD+, 120Hz, 1.200 nits, HDR10+, Vision Booster, Gorilla GlassChipsetExynos 1580 (4 nm)RAM8GB / 12GBMemori Internal128GB / 256GBSistem OperasiOne UI 7 (Android 15), update OS hingga 6 generasiKamera Belakang50 MP (OIS) + 12 MP ultrawide + 5 MP makroKamera Depan12 MPFiturIP67, Samsung Knox Vault, Awesome Intelligence, fingerprint in-displayDimensi & Berat162,2 × 77,5 × 7,4 mm, 198 gramKonektivitas5G SA/NSA, Wi-Fi 7, Bluetooth 5.3, UWB, NFC, USB 3.1Baterai5.000 mAh, fast charging 45WWarnaAwesome Lightgray, Awesome Graphite, Awesome Olive, Awesome Pink

    Galaxy A56 dibekali layar Super AMOLED 6,7 inci Full HD+ dengan refresh rate 120Hz dan kecerahan puncak 1.200 nits. Dukungan HDR10+, Vision Booster, serta lapisan Gorilla Glass memastikan pengalaman visual tetap tajam dan nyaman meski digunakan di luar ruangan.

    Pada sektor kamera, Samsung menanamkan tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 50 MP dengan OIS, kamera ultrawide 12 MP, serta kamera makro 5 MP. Di bagian depan tersedia kamera selfie 12 MP dengan Low Noise Mode, memberikan hasil lebih bersih dalam kondisi cahaya redup.

    Galaxy A56 5G Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Performa Galaxy A56 ditenagai chipset Exynos 1580 (4 nm), RAM hingga 12GB, serta memori internal hingga 256GB. Kombinasi ini didukung baterai 5.000 mAh dengan fast charging 45W, sehingga nyaman untuk penggunaan harian yang intens. Ponsel ini menjalankan One UI 7 berbasis Android 15, serta mendapatkan update sistem operasi hingga enam generasi, menjadikannya salah satu HP dengan dukungan software terpanjang di kelasnya.

    Fitur AI menjadi sorotan utama, termasuk Object Eraser, Auto Trim, Best Face, hingga Circle to Search yang kini bisa mencari judul lagu dan menerjemahkan artikel secara instan. Dukungan keamanan Samsung Knox Vault dan sertifikasi IP67 untuk ketahanan air dan debu juga membuat perangkat ini lebih terlindungi.

    Harga Samsung Galaxy A56 5G November 2025Galaxy A56 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Berikut harga terbaru Samsung Galaxy A56 5G di November ini:

    Galaxy A56 (8/256GB): Rp 5.999.000Galaxy A56 (12/256GB): Rp 6.499.000

    Harga ini turun sekitar Rp 700 ribu dari harga peluncuran pada Maret 2025. Dengan penurunan tersebut, Galaxy A56 5G menjadi pilihan menarik bagi pengguna yang mencari HP mid-range dengan kemampuan kamera stabil, performa cepat, serta fitur AI yang semakin relevan untuk kebutuhan produktivitas dan hiburan.

    (afr/afr)

  • Apple Bikin Sensor Kamera LOFIC 100MP Sendiri, Tantang Sony & Samsung

    Apple Bikin Sensor Kamera LOFIC 100MP Sendiri, Tantang Sony & Samsung

    Jakarta

    Persaingan teknologi kamera smartphone memasuki babak baru setelah muncul laporan bahwa Apple mulai mengembangkan sensor kamera LoFIC (Lateral Overflow Integration Capacitor) secara mandiri. Langkah ini menempatkan Apple dalam jalur kompetisi langsung dengan dua raksasa sensor global, Sony dan Samsung, yang selama ini mendominasi rantai pasokan kamera untuk industri ponsel pintar.

    Menurut sumber industri dan rumor yang beredar di platform Weibo, Apple saat ini tengah mengerjakan sensor LoFIC beresolusi 100 megapiksel. Sensor ini disebut akan menjadi bagian dari generasi iPhone masa depan dan diproyeksikan siap diproduksi massal sekitar tahun 2028.

    Teknologi LoFIC memungkinkan rentang dinamis (dynamic range) yang lebih tinggi dan pengelolaan cahaya yang lebih efisien. Ini membuat kualitas foto tetap terjaga pada kondisi pencahayaan ekstrem, baik terlalu terang maupun sangat gelap.

    Sumber lain menyebutkan bahwa Apple juga sedang mempersiapkan fitur aperture variabel canggih, yang diperkirakan debut pada iPhone 18 Pro dan iPhone 18 Pro Max tahun depan. Jika benar, Apple akan memiliki waktu transisi yang panjang untuk memastikan integrasi optimal antara aperture variabel dan sensor LoFIC baru tersebut.

    Untuk saat ini, Apple masih sepenuhnya bergantung pada Sony sebagai pemasok utama sensor kamera iPhone. Namun dominasi ini bisa berubah dalam beberapa tahun ke depan.

    Samsung dilaporkan tengah menyiapkan produksi massal sensor kamera khusus untuk Apple, yang ditargetkan mulai pada 2027. Bahkan beberapa laporan sebelumnya menyebut Samsung sudah mengembangkan sensor 3-layer stacked dengan performa lebih tinggi dari model Sony yang digunakan Apple saat ini, khususnya dalam hal dynamic range dan noise reduction di kondisi cahaya rendah.

    Apple LoFIC Foto: Weibo

    Jika Apple jadi memproduksi sensor LoFIC sendiri, maka perusahaan asal Cupertino itu tidak lagi bergantung penuh pada pemasok eksternal. Ini bisa membuka jalan untuk integrasi yang lebih dalam antara hardware dan software-strategi yang selama ini menjadi keunggulan kompetitif Apple.

    Apple bukan satu-satunya yang mengejar teknologi LoFIC. Di kubu Android, sejumlah produsen besar sudah lebih dulu menggarap teknologi serupa:

    Sony diperkirakan meluncurkan sensor LoFIC berukuran 1/1,3 inci pada akhir 2026.Samsung lebih agresif dengan sensor LoFIC 200MP berukuran 1/1,1 inci, yang direncanakan rilis pada 2026 atau 2027.Oppo dan Vivo dikabarkan sedang mengembangkan sensor LoFIC in-house untuk memperkuat posisi di segmen flagship.

    Dengan jadwal rilis terlama, Apple terlihat seperti tertinggal. Namun sejarah menunjukkan bahwa Apple cenderung menunggu teknologi benar-benar matang sebelum mengadopsinya-strategi yang sudah terbukti berhasil dalam banyak lini produknya.

    Sebelum proyek LoFIC ini, Apple telah menerapkan beberapa inovasi perangkat keras in-house pada sistem kamera mereka. Contohnya, penggunaan chip seri A khusus pada kamera eksternal F1, yang memungkinkan perekaman video ProRes tanpa kompresi.

    Langkah Apple selanjutnya adalah meminimalkan modul serupa ke dalam ukuran perangkat mobile, sekaligus meningkatkan efisiensi daya dan menambahkan dukungan AI untuk pemrosesan gambar real-time. Jika semua berjalan sesuai rencana, Apple bisa saja memasuki fase baru “perlombaan kamera” yang lebih kompetitif dan berfokus pada kualitas visual, demikian dilasnir Wccftech.

    (afr/afr)