brand merek: Samsung

  • iPhone Lipat Bakal Mirip HP Samsung, Ini Jadwal Peluncurannya

    iPhone Lipat Bakal Mirip HP Samsung, Ini Jadwal Peluncurannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple makin dekat dengan peluncuran ponsel lipat pertamanya. Bocoran tampilan iPhone Fold itu telah banyak beredar di dunia maya.

    Android Headlines melaporkan ponsel teranyar Apple kemungkinan akan mirip dengan HP lipat Samsung. Perangkat lipat itu akan mengimplementasi kamera menghadap depan.

    Kamera depan itu akan ditetapkan dalam sebuah punch hole di bagian luar.

    Dari kabar yang beredar, iPhone lipat itu akan memiliki ukuran layar bagian dalam 7,76 inci. Resolusinya sebesar 2.713 x 1.920.

    Sementara bagian luarnya terdapat layar berukuran 5,49 inci dengan resolusi 2.088 x 1.422.

    Ukuran 5,49 inci nampaknya karena kabar iPhone lipat akan memiliki rasio aspek dengan iPad. Jadi saat dibuka akan berbentuk persegi saat dibuka.

    Dilaporkan pula Apple akan menggunakan engsel kaca logam pada perangkat lipat itu. Penggunaan tersebut akan membuat perangkat tahan lama dan mengurangi adanya lipatan pada layar.

    Apple kabarnya akan meluncurkan iPhone lipatnya pada 2026 mendatang. Namun belum ada konfirmasi terkait kehadiran bahkan spesifikasi ponsel tersebut.

    (fab/fab)

  • 5 Fitur Tersembunyi One UI 7 di Galaxy A56 5G, Kamu Wajib Tahu – Page 3

    5 Fitur Tersembunyi One UI 7 di Galaxy A56 5G, Kamu Wajib Tahu – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Samsung telah resmi meluncurkan update antarmuka terbaru mereka yakni One UI 7. Update ini juga sudah tersedia di Samsung Galaxy A56 5G.

    Mengusung tema “lebih pintar, lebih aman, lebih personal”, One UI 7 membawa serangkaian fitur baru yang tak hanya fokus pada estetika, tetapi juga pada fungsionalitas dan kenyamanan pengguna sehari-hari.

    Di balik tampilan yang sederhana dan familiar, ternyata ada sederet fitur tersembunyi di One UI 7 yang patut mendapat sorotan.

    Lima di antaranya sangat revolusioner dan berpotensi besar mengubah cara kita menggunakan ponsel, mulai dari pengiriman file, manajemen alarm, membaca berita, hingga keamanan data pribadi.

    Berikut ini adalah ulasan lengkap 5 fitur tersembunyi One UI 7 di Galaxy A56 5G yang jarang diketahui, tapi sangat berguna dalam kehidupan digital masa kini.

    1. Quick Share: Kirim File Tanpa Ribet, Tak Terbatas Antar Galaxy

    Berbagi file kini menjadi lebih mudah, cepat, dan fleksibel berkat Quick Share versi terbaru. Fitur ini memungkinkan pengguna Galaxy A56 5G untuk mentransfer file seperti foto, video, serta dokumen.

    Tidak hanya itu, fitur ini juga bisa dipakai pengguna Galaxy A56 mengirimkan aplikasi ke perangkat lain di sekitar, baik sesama Galaxy, perangkat Android lain, hingga laptop atau PC yang kompatibel.

    Tidak perlu aplikasi tambahan. Cukup aktifkan Quick Share dan perangkat akan secara otomatis mendeteksi gadget terdekat.

    Ini adalah solusi praktis untuk para pelajar, pekerja, atau siapa pun yang sering bertukar file dengan rekan kerja atau teman.

    Bahkan, pengguna HP Samsung terbaru ini bisa mengatur apakah file hanya dapat diterima oleh kontak tertentu, sehingga tetap aman dari gangguan orang asing.

  • Trump Nyinyir Perjalanan Xi Jinping ke Vietnam, Sebut Mau Hancurkan AS

    Trump Nyinyir Perjalanan Xi Jinping ke Vietnam, Sebut Mau Hancurkan AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merespon perjalanan Pemimpin China Xi Jinping ke beberapa negara ASEAN, yakni Vietnam, Malaysia, dan Kamboja. Menurut Trump, perjalanan Xi ke Vietnam bertujuan untuk ‘mengacaukan’ AS.

    “Saya tidak menyalahkan China. Saya tidak menyalahkan Vietnam. Saya tidak menyalahkan mereka. Saya melihat mereka bertemu hari ini, dan itu luar biasa,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dikutip AFP pada Selasa (15/4/2025).

    “Itu pertemuan yang menyenangkan… seperti mencoba mencari tahu, bagaimana kita (China dan Vietnam berencana) mengacaukan Amerika Serikat,” tambah Trump, menyebut pembicaraan mereka ditujukan untuk merugikan AS.

    Komentar Trump muncul beberapa jam setelah Xi mendorong Vietnam untuk melawan “intimidasi sepihak” AS, dan menjunjung tinggi perdagangan bebas dan terbuka. Xi juga mengajak Vietnam untuk memperkuat kerja sama perdagangan di tengah upaya Trump menaikkan tarif impor.

    Xi mengunjungi Vietnam sebagai bagian dari tur Asia Tenggara yang akan mencakup Malaysia dan Kamboja. Dalam kunjungan itu. Beijing mencoba memposisikan dirinya sebagai alternatif yang stabil bagi Trump saat para pemimpin menghadapi tarif AS.

    Pemimpin China itu meminta negaranya dan Vietnam pada hari Senin untuk “menentang intimidasi sepihak dan menegakkan stabilitas sistem perdagangan bebas global”, menurut media pemerintah Beijing.

    China dan Vietnam telah menandatangani 45 perjanjian kerja sama pada Senin (14/4/2025), termasuk di bidang rantai pasokan, kecerdasan buatan, patroli maritim bersama, dan pengembangan jalur kereta api.

    Xi mengatakan dalam sebuah pertemuan dengan pemimpin tertinggi Vietnam To Lam bahwa negara mereka “berdiri di titik balik sejarah… dan harus melangkah maju dengan bergandengan tangan”.

    Lam mengatakan setelah pembicaraan bahwa kedua pemimpin “mencapai banyak persepsi umum yang penting dan komprehensif”, menurut Kantor Berita Vietnam.

    Sebelum berangkat ke Malaysia, Xi meletakkan karangan bunga merah yang dihiasi namanya dan kata-kata “Hidup pemimpin besar Vietnam, Presiden Ho Chi Minh” di makam mendiang pemimpin tersebut di pusat kota Hanoi.

    Ia juga menghadiri peluncuran proyek Kerja Sama Kereta Api Vietnam-China, yang akan membantu mengelola proyek kereta api senilai US$8 miliar untuk menghubungkan kota pelabuhan utara terbesar di Vietnam dengan perbatasan dengan China.

    Jalur kereta api baru itu akan melintasi beberapa pusat manufaktur utama Vietnam, yang menjadi tempat Samsung, Foxconn, Pegatron, dan raksasa global lainnya, yang banyak di antaranya bergantung pada aliran komponen rutin dari China.

    Kunjungan Xi dilakukan hampir dua minggu setelah AS, pasar ekspor terbesar Vietnam dalam tiga bulan pertama tahun ini, mengenakan tarif sebesar 46% pada barang-barang Vietnam sebagai bagian dari serangan tarif global. China sendiri dikenakan tarif AS sebesar 145% oleh Trump.

    (tfa/tfa)

  • Korea Selatan Dulu Miskin, Sekarang Negeri Para Chaebol

    Korea Selatan Dulu Miskin, Sekarang Negeri Para Chaebol

    Jakarta

    Sekitar 50 tahun lalu, orang Korea Selatan atau Korsel mungkin tidak pernah membayangkan negaranya bisa semaju sekarang ini. Sebab saat itu Korea Selatan termasuk salah satu negara termiskin di dunia.

    Seperti kita tahu, sekarang Korea Selatan dikenal dengan perusahaan teknologinya, seperti Samsung, LG, dan Hyundai. Budaya K-Pop dari Korsel pun sudah mendunia.

    Bagaimana perekonomian Korea Selatan bisa melesat dengan waktu hanya sekitar 50 tahun? Simak penjelasannya di bawah ini.

    Penampakan Korea Selatan Saat Dulu Masih Miskin nan Kumuh. Foto: VintagesTerpuruk Setelah Perang

    Dilansir dari Korea Expose, kondisi Korea Selatan dahulu sangat melarat, bahkan lebih buruk daripada Korea Utara. Setelah Perang Korea (1950-1953), Korea Selatan mengalami kehancuran.

    Angka harapan hidup negara itu anjlok hingga di bawah 50 tahun, dan setidaknya satu juta warga sipil terbunuh. Orang sudah dinilai beruntung jika bisa makan sehari sekali.

    PDB per kapita Korea Selatan pada 1955 hanya USD 64, namun kini sudah meningkat ratusan kali lipat. Berdasarkan data International Monetary Fund (IMF), PDB per kapita 2025 menjadi USD 37,67 ribu atau sekitar Rp 629 juta (kurs USD 1 = Rp 16.700).

    Peran Park Chung-hee dan Chaebol

    Perubahan besar tersebut salah satunya merupakan peran Presiden Park Chung-hee, seorang diktator militer yang kontroversial. Di balik sisi kontroversial, banyak yang memujinya karena berperan memajukan Korea Selatan. Dia memimpin dari 1961 hingga 1979 setelah dibunuh oleh Kim Jae-gyu, kepala Badan Intelijen Pusat Korea (KCIA).

    Park Chung-hee tak bisa berbuat banyak tanpa chaebol, yaitu kelompok keluarga konglomerat di Korea Selatan. Sebelum dikenal di dunia sekarang ini, perusahaan besar seperti Samsung dulunya menjual gula dan wol, LG menjual plastik, dan Hyundai menjual beras.

    Park memaksa perusahaan-perusahaan besar untuk bekerja sama. Dia menerapkan pinjaman lunak, subsidi, dan pemotongan pajak, serta pengaturan perizinan. Para chaebol pun dapat tumbuh menjadi konglomerat besar seperti sekarang ini.

    Pada tahun 1960-an, pemerintahan Korsel menekankan pada konstruksi dan industri berat dan kimia, serta mendanai chaebol. Saat itu Samsung mulai mendirikan Korea Fertilizer (1967), sementara Hyundai membangun jalan raya pertama di Korea Selatan yang menghubungkan Seoul dan Busan (1960-an).

    Setelahnya, para chaebol mulai bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Amerika dan Jepang dalam berbagai bentuk dan tingkatan. Namun produk ekspor mereka hingga awal 1970-an masih terbatas pada pakaian, sepatu, rambut palsu, dan bahkan air seni untuk obat trombosis.

    Baru pada paruh kedua tahun 1970-an, beberapa perusahaan besar mulai terlihat kemajuannya. Samsung mulai mengekspor televisi, radio, dan mesin cuci. Hyundai membuat mobil pertamanya pada 1975 dengan merek Pony.

    Penampakan Korea Selatan zaman dulu. Foto: VintagesDiplomasi dengan Jepang hingga Perang Vietnam

    Park juga membuat kebijakan penting seperti normalisasi hubungan diplomatik dengan Jepang pada 1965. Tujuannya adalah untuk menyelesaikan semua klaim Korea Selatan terhadap Jepang atas tindakan Jepang selama masa penjajahan. Jepang lalu membayar hibah sebesar USD 300 juta dan meminjamkan USD 500 juta kepada Korea Selatan.

    Dia juga mengirim 300 ribu pasukan ke Perang Vietnam. Dampaknya, AS memberi Korea Selatan lebih dari USD 5 miliar dalam bentuk bantuan langsung, bantuan militer, dan gaji tentara.

    Kebijakan lainnya, Park juga mengirim warga sipil Korsel ke luar negeri untuk mendapat mata uang asing. Misalnya mengirim para wanita muda Korea Selatan ke Jerman Barat pada 1963 untuk bekerja sebagai perawat, dan para pria sebagai penambang.

    Kiprah Park terhenti setelah dibunuh pada 1979 melalui kudeta militer. Saat itu, PDB per kapita Korea Selatan sudah melesat hampir 20 kali lipat sejak Park berkuasa, yakni melampaui USD 1.770.

    Budaya Kolektif

    Pembangunan sumber daya manusia (SDM) pun turut dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Korea dengan kepemimpinan militer selama puluhan tahun membuat budaya kolektif terasa di berbagai lingkungan, seperti keluarga, hingga sekolah.

    Perusahaan pun mendidik karyawan untuk mendahulukan kepentingan perusahaan dan negara dibandingkan kepentingan pribadi. Bahkan pada saat krisis keuangan Asia pada akhir 1990-an, orang Korea Selatan menyumbangkan emas mereka kepada negara untuk menyelamatkan perekonomian.

    (bai/row)

  • Samsung Tunda Sementara Peluncuran One UI 7: Bug Disebut Jadi Alasannya – Page 3

    Samsung Tunda Sementara Peluncuran One UI 7: Bug Disebut Jadi Alasannya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Samsung dilaporkan telah menghentikan sementara peluncuran One UI 7 untuk para pengguna perangkatnya. Padahal, peluncuran tampilan antarmuka telah digulirkan sejak 7 April 2025. 

    Dikutip dari GSM Arena, Selasa (15/4/2025), penundaan peluncuran One UI 7 ini diketahui dari laporan leakster Ice Universe.

    Dalam unggahannya, ia menyebut kalau alasan di balik penundaan sementara ini karena Samsung menemukan bug di sejumlah perangkat yang telah melakukan pembaruan. 

    Bug itu disebut mengakibatkan sejumlah perangkat tidak bisa membuka layar secara normal. Selain itu, laporan lain dari SamMobile juga menyebut, bug di One UI versi terbaru ini ternyata memunculkan konten yang ada di Secure Folder. 

    Hal ini tentu menjadi perhatian. Sebab, Secure Folder seharusnya menjadi lokasi penyimpanan yang aman dan hanya bisa dibuka dengan password, ternyata menampilkan konten yang ada di dalamnya. 

    Disebutkan, penundaan update One UI 7 ini dilakukan pada server Samsung di seluruh dunia. Beberapa perangkat yang terdampak penundaan ini di antaranya lini Galaxy S24, Galaxy Z Fold6, dan Galaxy Z Flip6. 

    Meskipun belum ada pengumuman resmi dari Samsung, beberapa rumor menyebutkan kalau peluncuran One UI 7 akan dilanjutkan pada 15 April 2025. 

    Sekadar informasi, menurut laporan beberapa waktu lalu, pengguna HP Samsung versi global memang diminta untuk sedikit lebih bersabar. Alasannya, update terbaru dari One UI itu memang baru digulirkan untuk pengguna di Korea Selatan. 

     

  • Raja HP Terbaru 2025 Bukan Samsung-Oppo-Xiaomi, Ternyata Merek Ini

    Raja HP Terbaru 2025 Bukan Samsung-Oppo-Xiaomi, Ternyata Merek Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar smartphone global mencatat pertumbuhan 3% pada kuartal-I (Q1) 2025 secara tahun-ke-tahun (YoY) menurut firma riset Counterpoint. Beberapa negara berkembang memang menunjukkan penurunan kinerja penjualan.

    Kendati demikian, kinerja global didorong oleh pertumbuhan signifikan di China berkat subsidi yang digelontorkan Presiden Xi Jinping. Selain itu, beberapa pasar juga menunjukkan tren pemulihan, seperti Amerika Latin, Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika.

    Senior Research Analyst Ankit Malhotra mengatakan pertumbuhan pasar smartphone di Januari 2025 didorong momentum peluncuran seri Samsung Galaxy S25 dan iPhone 16e. Namun, penjualan langsung merosot menjelang akhir Q1 2025 karena ketidakpastian ekonomi dan perang dagang.

    “Kami terus menganalisa perubahan kebijakan dan saat ini kami memprediksi pasar smartphone akan menurun sepanjang 2025, meski Q1 menunjukkan pertumbuhan,” kata dia, dikutip dari laman resmi Counterpoint, Selasa (15/4/2025).

    Apple berhasil menempati urutan pertama sebagai raja HP global, meski mengalami tantangan besar di China sebagai pasar HP terbesar di dunia. Counterpoint mengatakan pertumbuhan Apple dipicu peluncuran ponsel murah iPhone 16e di awal tahun, serta ekspansi di pasar-pasar non-inti.

    Penjualan iPhone di negara-negara kunci Apple seperti AS, Eropa, dan China menunjukkan stagnansi atau penurunan. Akan tetapi, Apple mencatat pertumbuhan double-digit di Jepang, India, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara. Alhasil, Apple berhasil tumbuh 4% YoY secara global dengan meraup pangsa pasar 19%.

    Samsung tergeser dari posisi pertama pada Q1 2024 menjadi urutan ke-2 di Q1 2025 dengan pangsa pasar 18%. Hal tersebut menunjukkan penurunan 5% YoY.

    Penjualan HP Samsung memang lesu di awal tahun karena keterlambatan peluncuran seri Galaxy S25. Kendati demikian, Samsung menunjukkan pertumbuhan double-digit pada Maret 2025 karena peluncuran seri Galaxy S25 dan seri mid-range Galaxy A. Penjualan varian Ultra yang paling premium di Galaxy S25 juga menunjukkan peningkatan.

    Di posisi ke-3 dan ke-4 masing-masing diduduki Xiaomi dan Vivo yang secara berurutan meraup pangsa pasar 14% dan 8%. Xiaomi mencatat pertumbuhan 5% YoY dan Vivo 6% YoY.

    Penguatan kinerja Xiaomi merupakan hasil kerja keras pabrikan China itu untuk mengekspansi produknya di beberapa pasar baru. Selain itu, Xiaomi mencatat pertumbuhan signifikan di pasar domestik dengan peralihan ke segmen premium.

    Terakhir, di posisi ke-5 ada Oppo dengan pangsa pasar serupa dengan Vivo yakni 8%. Kendati demikian, kinerjanya menurun tipis 1% YoY. Kinerja Oppo menunjukkan pertumbuhan di India, Amerika Latin, dan Eropa.

    Di luar jejeran ‘Top 5’, Honor, Huawei, dan Motorola merupakan beberapa merek yang tumbuh pesat dan menciptakan kompetisi yang kian sengit di pasar global.

    Huawei merupakan vendor terbesar di China pada Q1 2025. Sementara Honor dan Motorola menunjukkan pertumbuhan tinggi di beberapa negara.

    Setelah penurunan pasar smartphone di 2023, saat ini industri kembali menunjukkan pertumbuhan yang konstan. Kendati demikian, ketidakpastian ekonomi yang disebabkan perang tarif Trump dapat memicu masyarakat menunda pembelian ponsel sepanjang 2025.

    Perkembangan teknologi baru seperti GenAI dan HP lipat diprediksi akan terus berlanjut. Namun, vendor harus hati-hati mengawasi permintaan pasar di masa depan.

    Meski secara jangka panjang pasar smartphone masih cenderung stabil, Counterpoint meramalkan sepanjang 2025 pasar smartphone akan kembali mencatat penurunan YoY.

    (fab/fab)

  • Apple Kuasai Pasar HP Global Q1 2025, Ungguli Samsung dan Xiaomi

    Apple Kuasai Pasar HP Global Q1 2025, Ungguli Samsung dan Xiaomi

    Jakarta

    Untuk pertama kalinya, Apple menjadi produsen smartphone nomor satu dunia berdasarkan pengiriman di kuartal pertama 2025 (Januari-Maret), menurut laporan Counterpoint Research.

    Kesuksesan ini didorong oleh peluncuran iPhone 16e serta pertumbuhan dua digit di Jepang, India, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara, meski penjualan di AS, Eropa, dan China stagnan atau menurun.

    Apple menguasai pangsa pasar 19% dengan pengiriman naik 4% dibandingkan tahun lalu.

    Sementara itu Samsung menempati posisi kedua dengan pangsa pasar 18%, namun pengiriman turun 5% karena start yang lambat. Meski begitu, seri Galaxy S25, khususnya S25 Ultra, berhasil meningkatkan pengiriman di bulan Maret.

    Xiaomi di posisi ketiga dengan pangsa 14% dan pertumbuhan 5%, didukung pasar China dan ekspansi ke wilayah baru. Vivo mencatat pertumbuhan tercepat (6%) dengan pangsa 8%, setara Oppo yang justru turun 1%, meski tumbuh di India, Amerika Latin, dan Eropa.

    Hasil riset Counterpoint Q1 2025 Foto: Counterpoint

    Huawei mendominasi di China, sementara Honor dan Motorola tumbuh pesat namun belum masuk lima besar. Secara keseluruhan, pasar smartphone global tumbuh 3% di Q1. Namun, Counterpoint memprediksi penurunan pasar sepanjang 2025 akibat ketidakpastian ekonomi dan tarif AS.

    “Ketidakpastian ekonomi dan risiko perang dagang mulai meningkat, terutama menjelang akhir kuartal. Kami terus menganalisis perubahan kebijakan dan saat ini memproyeksikan pasar akan menurun YoY pada tahun 2025, meskipun ada pertumbuhan di Q1,” kata Ankit Malhotra, Analis Riset Senior Counterpoint.

    (afr/afr)

  • Apple Kerek Pengiriman IPhone dari China untuk Hindari Tarif Trump

    Apple Kerek Pengiriman IPhone dari China untuk Hindari Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan teknologi AS, Apple Inc diketahui telah meningkatkan pengiriman produk iPhone dari China pada kuartal 1/2025, yang disebut sebagai upaya untuk menghindari tarif Trump. Secara tahunan, pengiriman iPhone naik hingga 10%. 

    Dikutip dari Bloomberg, Selasa (15/4/2025), kabar tersebut datang dari firma pasar teknologi Amerika Serikat (AS), yakni International Data Corporation (IDC) yang melihat upaya Apple mempercepat pengiriman produknya belakangan ini. 

    Menurut IDC, Apple mengirimkan 57,9 juta unit sejak awal Januari–Maret 2025, naik dari 52,6 juta unit yang dikirimkan pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini diyakini bukan karena permintaan yang tiba-tiba melesat. 

    IDC menyebut, peningkatan ini disebabkan oleh upaya penimbunan yang dimaksudkan untuk mengimbangi tarif atas barang-barang yang diekspor dari China ke AS. 

    Laporan dari Bloomberg juga menunjukkan bahwa Apple dan perusahaan teknologi konsumen lainnya telah mempersiapkan diri selama berbulan-bulan untuk tarif terbaru dari pemerintahan Trump, dengan mengisi inventaris saluran AS-nya dengan unit.

    “Lonjakan sisi pasokan ini, yang ditujukan untuk mengurangi potensi kenaikan biaya dan gangguan, secara efektif meningkatkan angka pengiriman Q1 melampaui level yang diantisipasi berdasarkan permintaan konsumen yang mendasar,” bunyi riset dari IDC.

    Perusahaan tidak perlu membayar tarif untuk perangkat yang sudah ada di dalam negeri sebelum pungutan diberlakukan. Pengiriman juga meningkat di wilayah lain yang dikhawatirkan akan terjadi gangguan dan kenaikan harga. 

    Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif untuk barang yang diekspor dari China yang dapat naik hingga 145%, sebelum tarif tersebut diturunkan pada hari Jumat setelah pengecualian terkait elektronik.

    Namun, hal itu juga bisa berlangsung singkat karena Trump mengatakan tarif baru yang secara khusus ditujukan pada produk dengan semikonduktor akan kembali diberlakukan. Pungutan tersebut diperkirakan jauh lebih rendah dari 145% yang berlaku sebelumnya sehingga konsumen terhindar dari potensi kenaikan harga yang besar. 

    Meskipun terjadi peningkatan secara keseluruhan, pengiriman ke China menurun. IDC menyatakan, hal ini terjadi karena program subsidi pemerintah China pada perangkat tidak menyertakan model iPhone Pro Apple.

    Apple dikabarkan bakal memberikan gambaran yang lebih baik tentang penjualan aktualnya selama periode ketika mengumumkan hasil kuartal kedua pada tanggal 1 Mei 2025

    Lebih lanjut, IDC melaporkan industri telepon pintar lainnya mengalami pengiriman yang sebagian besar tetap stagnan, dengan pemenang terbesar kedua adalah Xiaomi Corp., yang unitnya meningkat 2,5%. Oppo mengalami penurunan terbesar, dengan penurunan unit sekitar 7%. 

    Secara keseluruhan, pasar meningkat sebesar 1,5% menjadi 305 juta. Samsung Electronics Co. menjadi pemimpin total dengan sekitar 61 juta pengiriman dan pangsa pasar 20%, dibandingkan dengan Apple sebesar 19%.

    Konsumen bulan ini berbondong-bondong mendatangi toko Apple untuk mengamankan iPhone sebelum potensi kenaikan harga yang masih terus berubah, mengingat kebijakan Gedung Putih yang dinamis. 

    Selain menimbun barang sebelum tarif diberlakukan, strategi Apple untuk mengimbangi dampak tarif adalah dengan menggunakan kembali manufaktur di India untuk distribusi AS. India sekarang dapat memproduksi 20% dari semua iPhone, yang dapat memenuhi sebagian besar permintaan AS.

  • Mengintip Rahasia Teknologi Samsung QLED

    Mengintip Rahasia Teknologi Samsung QLED

    Jakarta

    Di balik kualitas gambar yang memukau dari TV Samsung QLED, tersimpan sebuah rahasia teknologi canggih yang bahkan telah mendapat pengakuan tertinggi dunia sains, Nobel. Ya, teknologi quantum dot yang menjadi jantung layar QLED dianugerahi Nobel Kimia pada tahun 2023.

    Penghargaan ini menegaskan betapa signifikan kontribusi quantum dot bagi industri, terutama layar dan medis, dengan potensi aplikasi masa depan yang lebih luas lagi. Komite Nobel mengakui pencapaian luar biasa para ilmuwan dalam penemuan dan sintesis partikel super mungil ini.

    Lalu, apa sebenarnya quantum dot dan bagaimana Samsung memanfaatkannya untuk menciptakan pengalaman visual yang luar biasa?

    Perbandingan struktur band (pita) energi pada insulator, semikonduktor, dan konduktor Foto: SamsungQuantum Dot: Partikel Nano Pengubah Warna

    Bayangkan partikel semikonduktor yang ukurannya sangat kecil, hanya seperseribu tebal rambut manusia. Itulah quantum dot. Keunikan partikel berskala nano ini terletak pada kemampuannya memancarkan warna cahaya yang berbeda-beda, murni, dan tajam, hanya dengan mengubah ukurannya.

    Profesor Taeghwan Hyeon dari Seoul National University (SNU) menjelaskan bahwa untuk memahami quantum dot, kita perlu memahami konsep band gap (celah pita energi) dalam material semikonduktor. Pada quantum dot, karena ukurannya yang sangat kecil, terjadi fenomena yang disebut quantum confinement (pengurungan kuantum).

    “Ketika partikel semikonduktor direduksi hingga skala nanometer, tingkat energinya menjadi terkuantisasi,” ujar Hyeon. “Pada skala ini, band gap dapat dikendalikan dengan menyesuaikan ukuran partikel.”

    Taeghwan Hyeon Foto: Samsung

    Profesor Doh Chang Lee dari KAIST menambahkan, “Saat partikel menjadi lebih kecil, panjang gelombang cahaya yang dipancarkan berpindah dari merah ke biru. Dengan kata lain, ukuran nanokristal quantum dot akan menentukan warnanya.”

    Kemampuan mengontrol warna hanya berdasarkan ukuran inilah yang membuat quantum dot ideal untuk teknologi layar.

    Film Quantum Dot yang Canggih

    Samsung Electronics, sebagai pemimpin pasar TV global, dengan cerdas memanfaatkan sifat unik quantum dot.

    “Salah satu alasan Samsung berfokus pada quantum dot adalah karena puncak spektrum emisinya yang sangat sempit,” kata Sanghyun Sohn, Head of Advanced Display Lab di Samsung Electronics. “Bandwidth yang sempit dan fluorescence yang kuat membuatnya ideal untuk mereproduksi spektrum warna yang luas secara akurat.”

    Sanghyun Sohn Foto: Samsung

    Namun, mengaplikasikan quantum dot ke dalam layar TV bukanlah perkara mudah. Samsung mengembangkan teknologi lapisan film quantum dot khusus. Prosesnya melibatkan penambahan larutan quantum dot ke dasar polimer, menyebarkannya menjadi lapisan tipis, dan mengawetkannya.

    “Ibarat mencoba mencampur bubuk kayu manis ke dalam larutan madu yang lengket tanpa membentuk gumpalan – itu bukan tugas yang mudah,” ungkap Sohn. Samsung harus memastikan quantum dot tersebar merata dan stabil dalam jangka panjang, bahkan dalam kondisi ekstrem.

    Untuk mengatasi tantangan ini, Samsung mengembangkan material polimer eksklusif dan barrier film (film penghalang) untuk melindungi quantum dot dari kelembapan. “Melalui hal ini, kami tidak hanya berhasil mencapai produksi massal, tetapi juga mengurangi biaya,” tambah Sohn.

    Kualitas Gambar Tak TertandingiPerbandingan gamut warna RGB antara spektrum cahaya yang tampak, sRGB, dan DCI-P3 dalam ruang warna CIE 1931 Foto: Samsung

    Berkat rekayasa canggih ini, lapisan film quantum dot pada Samsung QLED menghasilkan:

    Kecerahan Luar Biasa: “Sementara LED konvensional menghasilkan sekitar 500 nits, layar quantum dot kami dapat mencapai 2.000 nits atau lebih – setara dengan terang 2.000 lilin,” jelas Sohn.Akurasi Warna Tinggi: TV QLED Samsung mampu mereproduksi lebih dari 90% ruang warna DCI-P3, standar yang digunakan dalam sinema digital. Warna merah dan hijau pada layar dihasilkan 100% melalui quantum dot.Daya Tahan Terbaik: Teknologi film dan material polimer memastikan performa optimal dalam jangka waktu lama.

    Penting untuk dicatat, tidak semua TV yang mengusung nama ‘quantum dot’ diciptakan sama.

    “Legitimasi sebuah TV quantum dot terletak pada apakah TV ini benar-benar memanfaatkan efek quantum confinement,” tegas Hyeon.

    Doh Chang Lee Foto: Samsung

    “Untuk dapat dianggap sebagai TV quantum dot sejati, quantum dot harus berfungsi sebagai inti dari pengkonversi cahaya atau materi utama pemancar cahaya,” tambah Lee.

    Sohn menekankan pentingnya kandungan quantum dot. “Samsung QLED menggunakan lebih dari 3.000 parts per million (ppm) material quantum dot.”

    Perjalanan Samsung dengan teknologi ini sudah panjang, dimulai dari riset pada 2001, peluncuran TV SUHD quantum dot bebas kadmium pertama di dunia pada 2015, hingga jajaran QLED premium sejak 2017. Pengembangan teknologi bebas kadmium ini juga merupakan inovasi signifikan yang diakui para peneliti peraih Nobel.

    (afr/afr)

  • Panduan Lengkap Migrasi dari Kartu SIM Fisik ke eSIM Indosat untuk Pengguna iPhone dan Android – Page 3

    Panduan Lengkap Migrasi dari Kartu SIM Fisik ke eSIM Indosat untuk Pengguna iPhone dan Android – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Transformasi digital dalam dunia telekomunikasi semakin terasa dengan hadirnya teknologi eSIM (embedded SIM), yang mulai menggantikan peran kartu SIM fisik konvensional.

    Salah satu operator besar di Indonesia, Indosat Ooredoo Hutchison, kini turut menyediakan layanan migrasi SIM fisik ke eSIM bagi pelanggannya, baik pengguna iPhone maupun Android.

    Langkah ini sejalan dengan tren global di mana mobilitas, efisiensi, dan kenyamanan menjadi prioritas utama bagi konsumen.

    eSIM adalah solusi masa depan yang memungkinkan pelanggan untuk tetap terhubung ke jaringan seluler tanpa perlu memasukkan kartu SIM fisik ke perangkat.

    Teknologi ini hadir dengan banyak keuntungan, seperti kemampuan menggunakan dua nomor di satu perangkat tanpa harus mengorbankan slot SIM, serta kemudahan dalam berpindah jaringan atau perangkat tanpa harus mengganti kartu.

    Bagi pengguna Indosat yang ingin merasakan kepraktisan eSIM, proses migrasi dari SIM fisik ke eSIM kini semakin mudah dan bisa dilakukan secara resmi di gerai Indosat.

    Apa Itu eSIM?

    eSIM atau embedded SIM adalah modul kecil yang sudah tertanam di dalam perangkat seluler. Tidak seperti kartu SIM fisik, eSIM tidak bisa dilepas-pasang secara fisik.

    Sebaliknya, pengguna hanya perlu memindai kode QR dari operator untuk mengaktifkan jaringan. Teknologi ini mulai digunakan secara luas di perangkat flagship, seperti iPhone, Samsung Galaxy, Google Pixel, dan lainnya.