brand merek: Realme

  • iPhone 16 Dilarang Masuk RI, di China Penjualan Apple Anjlok

    iPhone 16 Dilarang Masuk RI, di China Penjualan Apple Anjlok

    Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan Apple di China mengalami penurunan kendati perusahaan telah menaruh harga murah terhadap sejumlah perangkat yang dimiliki. Di sisi lain, pasar alternatif Apple yaitu Indonesia, masih melarang produk terbaru mereka iPhone 16 untuk beredar di Tanah Air.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, investasi awal Apple senilai US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun untuk pembangunan pabrik AirTag tak bisa menjadi syarat terbitnya izin edar iPhone 16 di Indonesia.

    Apple berkomitmen membangun pabrik AirTag di Batam. Harapannya, pabrik tersebut dapat memproduksi 65% dari kebutuhan global AirTag—produk dari Apple untuk melacak keberadaan barang seperti kunci maupun dompet.

    Menurut Agus, AirTag merupakan aksesoris. Dia menegaskan benda tersebut bukan komponen dari produk handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT).

    Dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No 29/2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet, perusahaan HKT bisa mendapatkan sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) jika mereka membangun pabrik komponen langsung dari ponsel.

    Oleh karena itu, Apple masih belum bisa mendapat izin edar untuk menjual iPhone 16 di Indonesia.

    “Jadi kalau dilihat dari aturannya belum bisa atau belum boleh. Tidak ada dasarnya bagi Kemenperin mengeluarkan sertifikasi TKDN dalam rangka Apple bisa dapat izin edar. Karena [AirTag] tak ada keterkaitannya langsung [dengan ponsel],” ucap Agus dalam konferensi pers di Kantor Kemenperin, Rabu (8/1/2024).

    Menperin Agus GumiwangPerbesar

    Pangsa pasar iPhone di Indonesia berada di bawah Oppo, Samsung, dan Xiaomi pada Desember 2024. Apple masih menjalani larangan penjualan iPhone 16 karena perusahaan tersebut memiliki utang investasi dan pemenuhan TKDN. 

    Sementara itu, smartphone (ponsel pintar) Oppo menjadi merek dengan pangsa pasar (market share) terbesar di Indonesia sepanjang akhir 2024 atau Oktober sampai Desember 2024.

    Melansir data Statcounter, Kamis (9/1/2025) Oppo berhasil menjadi pemuncak dengan market share sebesar 19,07% selama Oktober-Desember 2024.

    Pada peringkat kedua, Samsung terus menguntit Oppo dengan market share sebesar 17,53%. Posisi Samsung diikuti oleh Xiaomi yang berhasil mencatatkan market share sebesar 15,06%.

    Berikutnya pada posisi keempat merek hp Vivo mencatatkan pangsa pasar sebesar 14,89%. Data StatCounter juga menunjukkan smartphone Realme memiliki market share sebesar 7,24% dan Infinix sebesar 6,38%.

    Namun, yang menjadi pembeda pada periode Oktober hingga Desember 2024 adalah menurunnya penjualan dari handphone milik Apple.

    Pada 3 bulan terakhir 2024, market share Apple hanya berada diangka 7,97%. Angka ini berbanding terbalik dengan market share di Juli hingga September 2024 yang berada diangka 12,04%.

    Adapun, keunggulan Oppo tidak hanya dilaporkan oleh Statcounter. Dalam laporan kuartal III/2024 dari Canalys ditemukan bahwa Oppo menjadi merek HP terlaris di kuartal III.

    Tercatat, Oppo memiliki pangsa pasar sebesar 22%. Posisi Oppo diikuti oleh Xiaomi dengan pangsa pasar sebesar 19%.

    Babak Belur di China

    Sementara itu,  Apple Inc. mencatat penurunan penjualan iPhone sebesar 5% secara global pada kuartal IV/2024, dipicu oleh pembaruan fitur kecerdasan buatan (AI) yang kurang menarik dan tekanan dari pesaing yang semakin agresif di pasar China.

    Data Counterpoint Research menunjukkan pangsa pasar global iPhone turun menjadi 18% sepanjang 2024. Sementara itu, Samsung Electronics Co. juga kehilangan momentum di tengah pertumbuhan pesat produsen perangkat Android asal China seperti Xiaomi Corp. dan Vivo.

    Selama setahun penuh, penjualan Apple merosot 2%, meskipun pasar smartphone global mencatatkan pertumbuhan 4%.

    Pembeli berbelanja di iBoxPerbesar

    Laporan International Data Corp. memberikan gambaran serupa, dengan pengiriman smartphone Apple turun 4,1% pada kuartal IV/2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY). Sebaliknya, industri secara keseluruhan tumbuh 2,4% pada periode tersebut.

  • Ada Aplikasi Tak Bisa Dihapus di Smartphone Warga RI, Realme Coba Cari Solusi

    Ada Aplikasi Tak Bisa Dihapus di Smartphone Warga RI, Realme Coba Cari Solusi

    Bisnis.com, JAKARTA – Realme, produsen smartphone asal China, mengakui hadirnya aplikasi layanan keuangan yang telah terunduh di smartphone tanpa izin pengguna dan tidak dapat dihapus. Realme mencari solusi untuk mengatasi masalah ini. 

    Public Relations Lead realme Indonesia Krisva Angnieszca mengatakan perusahaan akan berusaha menyelesaikan dan menciptakan solusi akan permasalahan aplikasi yang tidak dapat dihapus yang sedang terjadi dalam waktu cepat dan seefektif mungkin untuk para pengguna. 

    “Kami telah sepenuhnya menyadari dan memahami situasi saat ini. Kami telah mengambil langkah aktif dan membuat skala prioritas tertinggi untuk memberikan solusi yang positif bagi pengguna,” kata Krisva kepada Bisnis, Kamis (16/1/2025). 

    Diketahui belakangan ramai mengenai aplikasi pinjol ‘abadi’ yang muncul sendiri tanpa diunduh dan tidak dapat dihapus. Di Thailand, permasalahan ini membesar yang membuat masyarakat Thailand melakukan perlawanan hingga Realme dan Oppo meminta maaf. 

    Dilansir dari National Thailand, Dewan Konsumen Thailand mengatakan pengguna tidak memiliki kuasa untuk mencegah aplikasi pinjol itu akses ke informasi pribadi. 

    Dewan mengecam langkah yang dilakukan Oppo dan Realme merupakan pelanggaran hak konsumen karena menginstal perangkat lunak tanpa izin. Kebijakan yang dilakukan Oppo dan Realme juga berisiko penyalahgunaan keuangan dan penipuan. Dewan meminta Komisi Penyiaran dan Telekomunikasi Nasional dan Bank Thailand turun tangan. 

    Sementara itu, dalam pernyataan resminya Oppo maupun realme meminta maaf atas penyusupan tersebut. Keduanya berjanji akan bekerja sama dengan lembaga terkait untuk mengatasi masalah ini.

    Mereka mengonfirmasi bahwa fitur pinjaman telah dihapus dari aplikasi Fineasy, dan hanya menyisakan fungsi untuk memudahkan kehidupan sehari-hari.

    Fineasy merupakan aplikasi yang menawarkan berbagai layanan keuangan. Namun, berdasarkan ulasan pengguna di Google Play Store, Fineasy kerap mendapat komentar negatif.

    Beberapa pengguna mengeluhkan kinerja aplikasi yang kurang stabil, seperti sulit melakukan top up atau aplikasi yang tiba-tiba berhenti.  Pengguna juga merasa terganggu dengan notifikasi yang sering muncul, bahkan setelah aplikasi di-uninstall.

  • Realme dan RRQ Kolaborasi Wujudkan Ekosistem Gaming untuk Generasi Muda – Page 3

    Realme dan RRQ Kolaborasi Wujudkan Ekosistem Gaming untuk Generasi Muda – Page 3

    “Fitur-fiturnya yang tahan air, tahan banting, dan tahan lama membuatnya sangat menarik bagi mereka yang membutuhkan smartphone yang dapat bertahan dari tantangan sehari-hari dan penggunaan kasar,” tutur Krisva Angnieszca, Public Relations Lead Realme Indonesia dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (19/12/2024). 

    Kehadiran Realme C75 di bulan Desember menjadikannya pilihan ideal sebagai hadiah akhir tahun. Perangkat ini memenuhi kriteria sebagai hadiah yang bermakna dan terjangkau, dengan fitur-fitur yang mendukung aktivitas sehari-hari.

    Ketahanan terhadap air dan benturan, berkat desain military grade shock resistance dan lapisan layar ArmorShell Glass, memberikan ketenangan pikiran bagi pengguna yang aktif.

    Baterai 6000mAh dan 45W Fast Charge memastikan pengguna beraktivitas sepanjang hari tanpa khawatir kehabisan daya. HP Realme terbaru ini juga turut hadir dengan fitur-fitur AI level flagship, seperti AI Clear Face dan AI Smart Loop. 

    Realme C75 tersedia dengan harga mulai Rp2.399.000 untuk varian memori 8GB+16GB|128GB dan Rp2.799.000 untuk varian 8GB+16GB|256GB.

    Selama masa promosi, konsumen juga mendapatkan gratis garansi perlindungan air selama 1 tahun senilai Rp300 ribu. 

  • Ramai Aplikasi Pinjol Terinstal di HP, Xiaomi Indonesia Enggan Berkomentar

    Ramai Aplikasi Pinjol Terinstal di HP, Xiaomi Indonesia Enggan Berkomentar

    Bisnis.com, BANTEN – Marketing Director Xiaomi Indonesia Andi Renreng mengaku tak ingin memberikan banyak komentar terkait isu aplikasi pinjaman online (pinjol) yang terpasang di smartphone.

    Hal tersebut diungkapkan Andi ketika ditemui dalam acara Xiaomi Corporate Updates di Novus Jiva Anyer, Banten, pada Rabu (15/1/2025).

    “Jadi kalau mengenai isu, saya belum terlalu banyak mau berkomentar. Karena kita lebih fokus ke bagaimana Xiaomi memberikan keamanan tentang aplikasi-aplikasi,” tutur Andi dalam kesempatan tersebut. 

    Andi menjelaskan bahwa Xiaomi terus berupaya untuk memberikan keamanan, salah satunya adalah memastikan aplikasi-aplikasi tersebut telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    “Yang pertama kita selalu memastikan aplikasi-aplikasi kita itu setidaknya terafilisiasi atau teregistrasi oleh OJK,” jelasnya. 

    Jika aplikasi sudah terdaftar di OJK, menurutnya secara tidak langsung aplikasi tersebut telah tervalidasi. 

    Lebih lanjut, dia juga menegaskan bahwa Xiaomi memastikan aplikasi di perangkatnya memiliki keamanan yang memberikan keuntungan bagi pengguna.

    Diberitakan sebelumnya, produsen gawai asal China, Oppo dan Realme, meminta maaf karena telah memasang aplikasi pinjol di smartphone pengguna tanpa izin.  

    Permintaan maaf itu disampaikan setelah pelanggan menemukan aplikasi yang tidak dapat dihapus, yang dapat mengirimkan pemberitahuan dan mengakses informasi pribadi pengguna seperti kontak, terpasang di ponsel mereka. 

    Dilansir dari National Thailand, Dewan Konsumen Thailand mengatakan pengguna tidak memiliki kuasa untuk mencegah aplikasi pinjol itu akses ke informasi pribadi. 

    Dewan mengecam langkah yang dilakukan Oppo dan Realme merupakan pelanggaran hak konsumen karena menginstal perangkat lunak tanpa izin. Kebijakan yang dilakukan Oppo dan Realme juga berisiko penyalahgunaan keuangan dan penipuan. 

  • Jurus Bos RRQ Supaya Komunitas Esports Lebih Positif dan Loyal

    Jurus Bos RRQ Supaya Komunitas Esports Lebih Positif dan Loyal

    Jakarta

    Ekosistem esports setiap tahun terus bertumbuh. Begitu pula dengan para penggemarnya yang kian bertambah. Terkait hal itu, Founder dan CEO RRQ, Andrian Pauline Husen, punya cara menarik untuk membuat komunitasnya lebih positif dan tetap loyal.

    “Jadi resepnya simple sih, lakukan, bukan cuma lakukan, kasih pesan, edukasi, sosialisasi, dan lakukan apa yang kita selalu percaya. Komunitas yang sehat itu akan membuat ekosistem esports di Indonesia jadi lebih baik,” kata Andrian kepada detikINET di sela-sela acara pengumuman kolaborasi RRQ dan Realme Indonesia di Artotel, Jakarta Pusat, Jakarta, Selasa (14/1/2025).

    Dirinya mengatakan pihaknya selalu menyuarakan komunitas yang sehat. Salah satu cara yang dilakukannya ialah membuktikan dengan karya.

    “Dan yang kedua, saya pikir selalu dari RRQ itu, selalu konten-kontennya kita juga nge-push yang namanya nasionalisme, yang namanya prestasi. Of course kita bukan yang terbaik di dunia, tetapi kita berusaha untuk menjadi yang terbaik, berusaha untuk mengakui kesalahan-kesalahan kita, berusaha untuk berbenah diri,” kata Andrian.

    Menurut Andrian, itu pesan yang tersirat untuk komunitasnya. Makanya meski RRQ kalah dalam suatu pertandingan, fans beratnya pasti tetap akan memberikan dukungan.

    “Dari data viewership, dari data kegiatan-kegiatan kita yang selalu rame, yang selalu full, dan juga kepercayaan brand. Kalau kita nggak bisa deliver citra atau image yang positif, saya pikir juga kita bakal ditinggalkan lah sama brand,” ujar Andrian.

    Selain itu, ia mengaku telah menyiapkan wadah untuk penggemar RRQ yang ingin berkeluh kesah. Biasanya Andrian melakukan live dan membaca setiap masukan yang diberikan penggemar untuk timnya.

    “Karena pada dasarnya orang yang kecewa itu butuh pelampiasan. Beberapa orang itu melihat keluh kesahnya itu jadi tindakan yang nge-hate. Buat saya enggak. Tapi kalau yang memang beneran fans ya dia kecewa, ‘Kenapa kayak gini? Kita bisa menang gini-gini. Bapak tolong ya Pak’,” ucap Andrian.

    Nah hal itulah yang menurutnya harus diwadahi. Jadi kata Andrian, strateginya ialah jangan lari dari sesuatu yang enggak enak, tapi harus dihadapi dan didengar. Sebab dirinya menjelaskan bahwa itu bagian dari pengembangan komunitas kita.

    “Ada yang happy, ada yang kecewa, ada yang bangga, ada yang benci. Buat saya itu dinamika ekosistem esports. Tapi harus sesuai koridor. Ketika kita dekat, kita bisa tahu apa yang mereka mau. Ketika kita dekat, kita tahu harapan mereka apa. Kuncinya itu. Semakin kita bisa mendekatkan diri sama fans, saya pikir itu salah satu keberhasilan sebuah tim. Untuk bisa engage sama fans-nya. Kuncinya itu sih, menurut saya. Ini menurut saya. Nggak tahu menurut yang lain,” pungkasnya.

    (hps/afr)

  • Realme dan RRQ Kolaborasi, Ingin Bangun Ekosistem Gaming

    Realme dan RRQ Kolaborasi, Ingin Bangun Ekosistem Gaming

    Jakarta

    Realme Indonesia resmi menggandeng salah satu tim esports terbesar di Tanah Air, yakni RRQ. Hal ini dilakukan dalam upaya mewujudkan visi mereka, untuk bisa membangun ekosistem gaming secara global.

    “Jadi, sebenarnya di 2025 ini kita punya satu visi secara global, dan yang menariknya itu adalah selama tiga tahun ke depan, Realme itu akan berfokus pada gaming dan performance di smartphone-nya,” kata PR Lead Realme Indonesia, Krisva Angnieszca, dalan konferensi pers yang diadakan offline di Artotel, Jakarta Pusat, Jakarta, Selasa (14/1/2025).

    Berangkat dari objektivitas besar itu lah pihaknya memutuskan membuat beberapa strategi untuk mewujudkannya. Salah satu strategi utamanya ialah kolaborasi dengan tim esports besar di Indonesia.

    “Kita tau siapa dong, RRQ,” tegas Krisva.

    Bersama dengan RRQ, disampaikannya, kalau Realme Indonesia akan membangun komunitas esports. Sebab menurut Krisva, komunitas ini sangat besar dan mereka yang terlibat di dalamnya sangat loyal terhadap brand.

    “Jadi kita ingin kolaborasi bareng, kita ingin lebih mengembangkan lagi komunitas esports ini, dan melalui produk-produk yang Realme bisa bawa nanti ke depannya,” ujar Krisva.

    Dirinya mengatakan, bentuk kolaborasinya nanti bakal banyak banget. Salah satunya ialah Realme Indonesia siap memberikan dukungan di setiap acara yang diselenggarakan RRQ.

    CEO RRQ, Andrian Pauline Husen, mengungkapkan dengan dukungan Realme ini bisa membawa timnya naik ke level yang lebih baik. Sebab misi yang diusung Realme, kata Andrian, sejalan dengan tujuan yang dimiliki RRQ.

    “Khususnya terhadap anak muda di Indonesia yang memang pingin bersama-sama mengembangkan ekosistem dari esports itu sendiri, dan juga pingin tap-in ke komunitas ini yang lebih besar. Jadi, visi-misinya sejalan dan komitmen yang disampaikan itu juga pas banget sama kita. Jadi, ya, itu dibalik kerja sama kita,” imbuh Andrian.

    Andrian mengakui, kerja sama dengan Realme Indonesia menjadi sesuatu hal yang menyegarkan dan menyenangkan. Alasannya sendiri menurutnya ialah hubungan yang terjalin ini bukan semata-mata mencari awareness atau strategi jangka pendek.

    Tapi di sini, ia menekankan, Realme memiliki visi yang sangat jelas, dan brand ponsel ternama ini paham betul apa yang akan dilakukan beberapa tahun ke depan. Hal itu lah yang Andrian bilang sejalan dengan apa yang RRQ butuhkan sebagai partner.

    “Kita memang pingin punya partner-partner yang punya visi yang sama supaya pada praktiknya nanti bisa smooth jalannya. All the goal itu bisa lebih cepat tercapai, hasilnya juga jadi lebih bagus. Jadi sangat bangga, sangat bersyukur bisa partner bisa kolaborasi dengan Realme,” ucap Andrian.

    Dalam hal ini pemain legenda RRQ dari divisi Mobile Legends, R7, akan menjadi brand ambassador kolaborasi antara Realme Indonesia dan RRQ.

    (hps/fay)

  • Ini Alasan Mengapa Realme C75 Cocok Buat Kamu yang Suka Aktivitas Outdoor

    Ini Alasan Mengapa Realme C75 Cocok Buat Kamu yang Suka Aktivitas Outdoor

    TRIBUNJAKARTA.COM – Realme C75 jadi salah satu ponsel pintar yang cocok untuk kamu yang kerap beraktivitas outdoor alias luar ruang.

    Ponsel ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp 2,3 juta untuk penyimpanan 8GB + 128GB.

    Sementara untuk varian RAM dan ROM 8GB + 256 GB harganya yakni Rp 2,7 jutaan berdasar situs resmi realme.

    Ponsel ini jadi salah satu ponsel yang direkomendasikan bagi Kamu yang punya aktivitas di luar ruang lantaran punya keunggulan dalam hal proteksi alias perlindungan.

    Realme C75 digadang-gadang sebagai juara ponsel tahan air berkat perlindungan IP66/IP68/IP69, meski harganya cuma Rp 2 jutaan.

    Realme menyebut, perangkat ini telah lulus uji perendaman air di bawah kedalaman 2 meter selama 60 jam, dan kedalaman 2,5 meter selama 12 jam.

    Berkat keunggulan tersebut, bukan masalah besar bagi pengguna Realme C75 apabila terkena hujan saat berada di luar ruang, atau terjatuh ke dalam air sekalipun.

    Dibekali SonicWave Water Ejection, speaker pada Realme C75 dapat bergetar pada frekuensi tertentu untuk membuang air yang tersimpan di sela-sela perangkat hingga 50 persen secara efektif.

    Kelebihan lainnya, ponsel ini juga mengusung perlindungan ArmorShell™ Glass yang membuatnya tetap terlindungi dengan baik dari benturan atau goresan saat jatuh.

    Spek lengkap Realme C75

    Prosesor

    MediaTek Helio G92 Max Chipset

    Penyimpanan

    RAM: Dinamis, sampai dengan 8GB+16GB
    ROM: 128GB/256GB

    Layar

    Ukuran layar: 6,72 inci
    Kecerahan: 580nits (typ) / 690nits (HBM)
    Refresh rate: hingga 90Hz
    Touch sampling rate: hingga 180 Hz Resolusi: 2400 x 1080 FHD+

    Baterai

    Kamera

    Kamera utama: 50MP+ Flicker AI kamera
    Kamera depan: 8MP

    Sistem Operasi

    Itulah alasan mengapa Realme C75 cocok bagi kamu yang aktif di luar ruang.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.

     

  • Pengguna Oppo RI Mengeluh Aplikasi Pinjol Rajin Kirim Notifikasi, Tak Bisa Dihapus

    Pengguna Oppo RI Mengeluh Aplikasi Pinjol Rajin Kirim Notifikasi, Tak Bisa Dihapus

    Bisnis.com, JAKARTA – Pengguna Oppo di Indonesia merasa terganggu dengan notifikasi yang diberikan oleh aplikasi Fineasy, aplikasi pengaturan keuangan dengan fitur pinjaman, yang hadir tanpa izin pengguna. Perasaan serupa juga terjadi di Thailand. 

    Sejumlah pengguna Oppo dan Realme di Thailand tengah mengeluhkan kehadiran aplikasi pinjol Fineasy di smartphone. Aplikasi yang hadir tanpa izin itu kerap mengirimkan notifikasi yang mengganggu para pengguna. 

    Isu ini pun menjadi viral di media sosial. National Thailand melaporkan sebagian besar netizen menunjukkan ketidak percayaannya terhadap merek tersebut, atau menyatakan tidak akan pernah menggunakan ponsel dari kedua merek tersebut lagi. 

    Fina, pengguna Oppo asal Bandung, mengaku merasakan hal yang sama. Dirinya kerap dikirimkan notifikasi yang mengganggu, yang menawarkan pinjaman puluhan juta. Aplikasi tanpa izin itu juga  tidak bisa dihapus dari Smartphone Oppo A16 miliknya.

    “Tidak ada menu uninstall, eh malah sering dapat notifikasi pinjaman Anda di-ACC Rp80 juta, Rp50 juta. Saya terganggu. Bikin risih karena khawatir takut ada pinjaman yang bener pakai data kita,” kata Fina kepada Bisnis, Senin (13/1/2025). 

    Akun Neny_Herlyna juga mengeluhkan hal yang sama. Aplikasi Fineasy yang berada di Oppo tidak bisa dihapus. 

    Sementara itu akun @waway_Alcantara menyatakan tidak akan membeli lagi smartphone Oppo maupun Realme. 

    Bisnis mencoba mengonfirmasi mengenai kabar aplikasi yang tak bisa dihapus dan hadir tanpa izin pengguna ke Oppo. Hingga berita ini diturunkan Oppo tak kunjung memberikan jawaban. 

    Sebelumnya, produsen gawai asal China, Oppo dan Realme, meminta maaf karena telah memasang aplikasi pinjaman online (pinjol) di smartphone pengguna tanpa izin.  Permintaan maaf itu disampaikan setelah pelanggan menemukan aplikasi yang tidak dapat dihapus, yang dapat mengirimkan pemberitahuan dan mengakses informasi pribadi pengguna seperti kontak, terpasang di ponsel mereka. 

    Permintaan maaf Oppo ThailandPerbesar

    Dilansir dari National Thailand, Dewan Konsumen Thailand mengatakan pengguna tidak memiliki kuasa untuk mencegah aplikasi pinjol itu akses ke informasi pribadi.  

    Dewan mengecam langkah yang dilakukan Oppo dan Realme merupakan pelanggaran hak konsumen karena menginstal perangkat lunak tanpa izin. Kebijakan yang dilakukan Oppo dan Realme juga berisiko penyalahgunaan keuangan dan penipuan. Dewan meminta Komisi Penyiaran dan Telekomunikasi Nasional dan Bank Thailand turun tangan. 

    Sementara itu, dalam pernyataan resminya Oppo maupun realme meminta maaf atas penyusupan tersebut. Keduanya berjanji akan bekerja sama dengan lembaga terkait untuk mengatasi masalah ini. 

    Mereka mengonfirmasi bahwa fitur pinjaman telah dihapus dari aplikasi Fineasy, dan hanya menyisakan fungsi untuk memudahkan kehidupan sehari-hari. Fineasy merupakan aplikasi yang menawarkan berbagai layanan keuangan. 

    Namun, berdasarkan ulasan pengguna di Google Play Store, Fineasy kerap mendapat komentar negatif. Beberapa pengguna mengeluhkan kinerja aplikasi yang kurang stabil, seperti sulit melakukan top up atau aplikasi yang tiba-tiba berhenti.  Pengguna juga merasa terganggu dengan notifikasi yang sering muncul, bahkan setelah aplikasi di-uninstall.

  • Oppo dan Realme Instal Pinjol Tak Bisa Dihapus Tanpa Izin, Minta Maaf

    Oppo dan Realme Instal Pinjol Tak Bisa Dihapus Tanpa Izin, Minta Maaf

    Jakarta, CNBC Indonesia – Oppo dan Realme meminta maaf kepada konsumen karena memasang aplikasi pinjaman online (pinjol), Fineasy, di ponsel pengguna tanpa izin.

    Permintaan maaf tersebut muncul setelah pengguna menemukan aplikasi pinjol itu terinstal di ponsel mereka dan tidak dapat dihapus. Parahnya lagi, aplikasi juga dapat mengirim pemberitahuan dan memiliki akses ke informasi pribadi pengguna seperti kontak.

    Dewan Konsumen Thailand mengklaim bahwa pengguna tidak dapat mencegah akses ke informasi pribadi secara efektif karena aplikasi yang disematkan, dan mengatakan bahwa menginstal perangkat lunak tanpa izin pengguna merupakan pelanggaran terhadap hak-hak konsumen.

    Dewan Konsumen Thailand mendesak lembaga-lembaga terkait, seperti Komisi Penyiaran dan Telekomunikasi Nasional dan Bank of Thailand, untuk menangani masalah ini karena dapat menyebabkan penyalahgunaan keuangan dan penipuan melalui telepon.

    Menurut pernyataan, baik Oppo maupn Realme telah meminta maaf atas penyusupan tersebut. Mereka menyatakan bekerja sama dengan lembaga terkait untuk mengatasi masalah ini, demikian dikutip dari Nation Thailand, Senin (13/1/2025).

    Oppo dan Realme mengonfirmasi bahwa fitur pinjaman telah dihapus dari aplikasi Fineasy dan hanya menyisakan fungsi untuk memfasilitasi kehidupan sehari-hari.

    Kedua produsen ponsel asal China itu mengatakan bahwa mereka mempercepat agar pengguna dapat menghapus aplikasi Fineasy sendiri, dan menambahkan bahwa pengguna dapat menghubungi pusat layanan Oppo dan Realme secara nasional jika mereka ingin segera menghapus aplikasi tersebut.

    Oppo dan Realme juga berjanji tidak akan memasang aplikasi yang berhubungan dengan pinjaman di ponsel mereka, dan akan berhenti merekomendasikan aplikasi tersebut di toko aplikasi.

    (dem/dem)

  • Realme Minta Maaf Pasang Aplikasi Pinjol Tanpa Izin Pengguna, Tak Bisa Dihapus

    Realme Minta Maaf Pasang Aplikasi Pinjol Tanpa Izin Pengguna, Tak Bisa Dihapus

    Bisnis.com, JAKARTA – Produsen gawai asal China, Oppo dan Realme, meminta maaf karena telah memasang aplikasi pinjaman online (pinjol) di smartphone pengguna tanpa izin. 

    Permintaan maaf itu disampaikan setelah pelanggan menemukan aplikasi yang tidak dapat dihapus, yang dapat mengirimkan pemberitahuan dan mengakses informasi pribadi pengguna seperti kontak, terpasang di ponsel mereka.

    Dilansir dari National Thailand, Dewan Konsumen Thailand mengatakan pengguna tidak memiliki kuasa untuk mencegah aplikasi pinjol itu akses ke informasi pribadi. 

    Dewan mengecam langkah yang dilakukan Oppo dan Realme merupakan pelanggaran hak konsumen karena menginstal perangkat lunak tanpa izin. Kebijakan yang dilakukan Oppo dan Realme juga berisiko penyalahgunaan keuangan dan penipuan. Dewan meminta Komisi Penyiaran dan Telekomunikasi Nasional dan Bank Thailand turun tangan. 

    Permintaan maaf Realme dalam bahasa ThailandPerbesar

    Sementara itu, dalam pernyataan resminya Oppo maupun realme meminta maaf atas penyusupan tersebut. Keduanya berjanji akan bekerja sama dengan lembaga terkait untuk mengatasi masalah ini.

    Mereka mengonfirmasi bahwa fitur pinjaman telah dihapus dari aplikasi Fineasy, dan hanya menyisakan fungsi untuk memudahkan kehidupan sehari-hari.

    Fineasy merupakan aplikasi yang menawarkan berbagai layanan keuangan. Namun, berdasarkan ulasan pengguna di Google Play Store, Fineasy kerap mendapat komentar negatif.

    Beberapa pengguna mengeluhkan kinerja aplikasi yang kurang stabil, seperti sulit melakukan top up atau aplikasi yang tiba-tiba berhenti.  Pengguna juga merasa terganggu dengan notifikasi yang sering muncul, bahkan setelah aplikasi di-uninstall.

    Pernyataan realme setelah diterjemahkanPerbesar

    Oppo dan realme akan segera mengizinkan pengguna untuk menghapus aplikasi Fineasy sendiri, dan menambahkan bahwa pengguna dapat menghubungi pusat layanan merek di seluruh negeri jika mereka ingin segera menghapus aplikasi tersebut.

    Oppo dan realme juga berjanji tidak akan memasang aplikasi terkait pinjaman di ponsel mereka, dan akan berhenti merekomendasikannya di pasar aplikasi.

    Isu ini pun menjadi viral di media sosial, dengan sebagian besar netizen menunjukkan ketidakpercayaannya terhadap merek tersebut, atau menyatakan tidak akan pernah menggunakan ponsel dari kedua merek tersebut lagi.