brand merek: Prada

  • Jenazah Prada Lucky Dimakamkan di Kupang Hari Ini, Proses Hukum Diminta Tetap Berjalan Transparan

    Jenazah Prada Lucky Dimakamkan di Kupang Hari Ini, Proses Hukum Diminta Tetap Berjalan Transparan

    Sebanyak 24 anggota TNI diperiksa dalam kasus meninggalnya prajurit TNI AD di Nusa Tenggara Timur bernama Prada Lucky Chepril Saputra Namo yang diduga dianiaya seniornya.

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana mengatakan mereka yang diperiksa adalah terduga pelaku penganiayaan dan saksi atas meninggalnya Prajurit Dua (Prada) Lucky Chepril saat bertugas di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    “Hingga saat ini, ada lebih dari 24 orang yang sedang diperiksa, baik sebagai terduga pelaku maupun saksi. Semua dimintai keterangan dalam proses pemeriksaan ini,” kata Wahyu saat ditemui di Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung Barat dilansir Antara, Jumat (8/8/2025).

    Saat ini, kata Kadispenad, semua terduga pelaku penganiayaan Prada Lucky dan saksi dalam kasus yang terjadi di salah satu satuan di bawah Kodam IX/Udayana itu tengah diperiksa intensif oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) di Kupang, NTT.

     

  • Terungkap Prada Lucky Sempat Kabur ke Ibu Angkat usai Dianiaya, Dijemput Senior Lalu Disiksa Lagi di Barak

    Terungkap Prada Lucky Sempat Kabur ke Ibu Angkat usai Dianiaya, Dijemput Senior Lalu Disiksa Lagi di Barak

    Sebanyak 24 anggota TNI diperiksa dalam kasus meninggalnya prajurit TNI AD di Nusa Tenggara Timur bernama Prada Lucky Chepril Saputra Namo yang diduga dianiaya seniornya.

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana mengatakan mereka yang diperiksa adalah terduga pelaku penganiayaan dan saksi atas meninggalnya Prajurit Dua (Prada) Lucky Chepril saat bertugas di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    “Hingga saat ini, ada lebih dari 24 orang yang sedang diperiksa, baik sebagai terduga pelaku maupun saksi. Semua dimintai keterangan dalam proses pemeriksaan ini,” kata Wahyu saat ditemui di Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung Barat dilansir Antara, Jumat (8/8/2025).

    Saat ini, kata Kadispenad, semua terduga pelaku penganiayaan Prada Lucky dan saksi dalam kasus yang terjadi di salah satu satuan di bawah Kodam IX/Udayana itu tengah diperiksa intensif oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) di Kupang, NTT.

  • VIDEO: Tangis Pecah! Ibu Prada Lucky Ungkap Dugaan Penganiayaan Anaknya

    VIDEO: Tangis Pecah! Ibu Prada Lucky Ungkap Dugaan Penganiayaan Anaknya

    Tangis Sepriana Paulina Mirpey pecah saat menceritakan derita putranya, Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), prajurit TNI AD yang diduga tewas akibat penganiayaan.

    Ringkasan

  • 4 Senior TNI AD ini Diketahui Siksa Prada Lucky dengan Tangan Kosong

    4 Senior TNI AD ini Diketahui Siksa Prada Lucky dengan Tangan Kosong

    GELORA.CO  – Para senior yang menyiksa Prada Lucky Chepril Saputra Namo sudah ketahuan namanya dari 20 orang, kini 4 identitas sudah dikantongi polisi.

    Terbukti empat pelaku menyiksa Lucky Namo menggunakan tangan kosong.

    Ibu Lucky geram dan sakit hati atas perbuatan empat pelaku. 

    Diketahui Lucky Chepril Saputra Namo karib disapa Lucky Namo. Usianya 23 tahun.

    Lucky resmi menjadi anggota TNI Angkatan Darat (AD) sejak Juni 2025. Itu setelah delapan kali tes.

    Setelah dilantik, Lucky Namo bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 di Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Sudah satu bulan Lucky bertugas di sana.

    Ayah Lucky adalah Sersan Mayor (Serma) Christian Namo.

    Ia tugas di Kodim 1627 Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.

    Sedangkan istrinya, Sepriana Paulina Mirpey, ibu Lucky.

    Dandim 1625 Ngada, Letkol Czi Deny Wahyu Setiyawan mengatakan bahwa sudah menahan empat orang dalam kasus kematian Prada Lucky Namo.

     “Sudah empat orang yang diamankan,” katanya.

    Empat orang ini ditahan di Subdenpom Ende.

    Mereka adalah :

    1.Pratu Petris Nong Brian Semi

    2. Pratu Ahmad Adha

    3. Pratu Emiliano De Araojo

    4, Pratu Aprianto Rede Raja

    Ia tak mengungkap peran dari empat pelaku dalam kematian Lucky.

    Namun berdasarkan informasi beredar, hasil pemeriksaan Staf-1/Intel Yonif 834/WM, empat senior tersebut melakukan tindak kekerasan dengan cara memukul menggunakan tangan kosong.

    “Proses tetap berlanjut sampai terang benderang dan pelaku dijatuhi hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku,” katanya.

    Prada Lucky Namo meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo, Kabupaten Nagekeo pada Rabu (6/8/2025).

    Sepriana Paulina Mirpey mengungkap ketika kabur ke rumah ibu asuhnya, Iren, Lucky sempat mengaku luka pada tubuhnya disebabkan oleh penyiksaan dari seniornya.

    “Dia bilang dia punya senior. Dia sebut namanya, satu Bamak, satu Dasi Intelnya. Dia bilang begitu,” katanya.

    “‘Mama saya dipukul. Pukul sama Bamak, Dasi Intel dengan senior-senior lain,” tambahnya.

    Ia mengungkap pelaku penyiksaan terhadap Lucky 20 orang, bukan hanya empat.

    “Ada 20 orang semua, bukan 4 orang saja,” katanya.

     

    Menurutnya ada senior-senior yang berperan menyiksa Lucky menggunakan selang.

    “Yang hukum cambuk itu juga semuanya proses tidak ada bilang pilih kasih. Semuanya proses,” katanya.

    Ia menegaskan semua pelaku penganiayaan Prada Lucky Namo harus dihukum.

    “Saya mama kandung, saya melahirkan dia. Kalau tidak proses lebih baik kalian bunuh saya ikut anak saya langsung. Saya sakit hati, saya hancur hatinya kalian bikin seperti ini,” katanya

  • Banyak Kejanggalan Dirasakan Ibunda Prada Lucky, Ternyata Sudah Disiksa Berkali-kali

    Banyak Kejanggalan Dirasakan Ibunda Prada Lucky, Ternyata Sudah Disiksa Berkali-kali

    GELORA.CO  – Kejanggalan dirasakan ibunda dari Prada Lucky Chepril Saputra Namo, Epi Seprina Mirpey.

    Kejanggalan dirasakan sebelum putranya disiksa rekan seniornya.  

    Prada Lucky merupakan prajurit TNI AD Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere (Yon TP 834/WM) Nagekeo.

    Epi menceritakan bahwa dirinya sangat kangen dan ingin mengetahui kabar putranya. 

    Namun Epi tak juga mendapat kabar sang putra.

    “Kalau kejanggalan terlalu banyak. Saya pun anak ini, kalau pun tahu dia sakit, kasih info minimal orang tua kasih tahu,” kata Epi lirih dikutip dari video saat dia diwawancara unggahan FB Ratna Melisa Hale, Jumat (8/8/2025).

    Epi mengaku dirinya juga sulit menghubungi putranya itu via telepon, karena handphone korban dipegang oleh seniornya.

    Epi pun tak menyangka bahwa putranya itu sudah babak belur dipukuli.

    “Kalau saya pun anak sudah sakit banyak, sudah dibawa ke rumah sakit, sudah di ICU, kenapa HP ditahan terus, dia sama sekali tidak bisa komunikasi dengan saya sama sekali di saat dia sudah sakit banyak, saya WA, Pasi Intelnya hanya di read-read saja,” ujarnya.

    “Saya sampai mohon-mohon, Dansi tolong kasih tahu anak saya kabar, saya kepikiran maksudnya toh,” sambung Epi.

    Setelah sekian waktu berulang kali kirim WA, akhirnya Epi bisa berkomunikasi via sambungan WhatsApp.

    Dia mendapati suara sang putra sudah berbeda dibanding biasanya.

    “Anak saya punya suara sudah beda, ‘mama shalom’, ‘iya shalom’, ‘Lucky bagaimana kabarnya’, itu saya belum tahu kalu dia sudah sakit banyak itu,” cerita Epi.

    Epi menjelaskan bahwa saat itu Prada Lucky mengaku baik-baik saja dan dia juga mengaku rindu.

    Prada Lucky juga menanyakan kapan ibunya itu datang, dan Lucky meminta Epi untuk datang dengan naik pesawat.

    Epi merasa perkataan putranya itu aneh.

    “Belum merasa (curiga), tapi dia punya omongan saya kerasa kok aneh. ‘Mama nanti bulan depan mama datang ke sini pakai pesawat, nanti Lucky booking tiket pesawat ya’,” kata Epi menirukan ucapan Prada Lucky.

    Epi baru curiga setelah mendapat kabar dari mama angkat korban karena Lucky rupanya berusaha kabur.

    Saat sampai di rumah mama angkatnya, Lucky sudah mengalami luka di sekujur tubuh karena disiksa senior.

    “Dia datang di mama angkatnya itu dengan sekujur tubuhnya sudah luka semua, jadi mama angkatnya sempat kompres dia, gosok minyak,” katanya.

    Namun tak berselang lama, Lucky kembali dijemput oleh para seniornya dan diduga kembali disiksa.

    Mendapat informasi itu, Epi mencoba menghubungi Pasi Intel yang memegangi HP putranya untuk menanyakan.

    Namun disebut bahwa Prada Lucky baik-baik saja dan sedang istirahat.

    “Video call hanya muka pasi intel saja, dia kayak bingung begini, dia bilang ‘sudah mama Lucky masih istirahat’, ternyata itu Lucky sudah koma di ICU,” ucapnya lirih.

    Epi mengaku dirinya pun langsung berinisiatif membeli tiket sendiri malam-malam untuk menjenguk putranya.

    “Saya datang, mereka semua saya tunjuk, kalian biadab, siapa yang mau tahan saya, tahan sini !, anak saya sudah begini, saya masuk di ruang ICU, Lucky, Tuhan Yesus,” katanya.

    “Dia sudah tidak sadar, saya bisikan di telinganya, ventilator masuk, saya bilang Lucky mama datang nak, mama datang, mama jaga Lucky di sini, dia langsung berontak dengar suara, mereka putus asa semua, tidak boleh ada yang kontak mamanya, keluarganya tidak boleh dikontak, manusia PKI, bagi saya PKI, semua yang pelaku itu PKI semua,” ungkapnya.

    Dilansir dari Pos Kupang, Prada Lucky merupakan prajurit TNI yang baru dilantik di Rindam IX Udayana, Singaraja, Bali pada Juni 2025 kemarin.

    Lucky bertugas di Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Namun baru dua bulan bertugas sebagai Tabakpan 2.2 Ru 3 Ton I Kipan A Yonif TP 834/WM, Lucky justru tewas mengenaskan dengan luka di sekujur tubuh.

    Dandim 1625 Ngada, Letkol Czi Deny Wahyu Setiyawan mengatakan sudah empat anggota TNI yang ditahan atas kasus kematian Prada Lucky Namo.

    “Sudah empat orang yang diamankan di Subdenpom Ende,” katanya.

    24 orang tersangka 

    Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menegaskan hingga saat ini ada 24 orang yang diperiksa untuk dimintai keterangan. 

    Menurut Wahyu, di antara 24 orang yang diperiksa tersebut ada juga termasuk sosok terduga pelaku penganiayaan.

    “Hingga saat ini, ada lebih dari 24 orang yang sedang diperiksa, baik sebagai terduga pelaku maupun saksi,” kata Wahyu di Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Jumat (8/8/2025).

    Menurut Wahyu, kasus tersebut tengah ditangani oleh Polisi Militer Kodam IX/Udayana.

    Hasil pemeriksaan nantinya akan menentukan sejauh mana para pelaku akan dihukum.

    “Sanksi terberat akan ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan. Semua sudah diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Militer,” ungkap dia.

    Lucky merupakan prajurit TNI AD yang bertugas di Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.

    Lucky meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025), setelah diduga mengalami penganiayaan berat oleh seniornya.

    Diusut Transparan

    Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan, TNI seharusnya menjadi teladan bagi warga, mengingat mereka merupakan pengayom masyarakat sekaligus pelindung negara.

    Hal tersebut disampaikan HNW dalam merespons kasus tewasnya Prada Lucky yang disiksa seniornya sendiri di NTT.

    “Ya sangat seharusnya bila TNI kita, polisi kita, menjadi teladan ya di warga, terkait dengan bagaimana mereka menghadirkan konsolidasi,” ujar HNW, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (8/8/2025).

    “Kalau mereka diharapkan menjadi pengayom masyarakat, menjadi pembela negara, tentulah mereka harus menjadi pengayom di antara mereka sendiri, pembela di antara mereka sendiri, jangan sampai justru menghadirkan kesan kondisi tidak solid, kondisi saling mencederai.”

    Menurutnya, apapun alasan penyiksaan tersebut, hukum harus ditegakkan seadil-adilnya kepada para pelaku. 

    HNW juga meminta agar kasus penganiayaan Prada Lucky dilakukan secara transparan kepada masyarakat. 

    “Supaya dengan cara itu, maka masyarakat percaya hukum ada di Indonesia. Masyarakat percaya bahwa penegakan hukum diberlakukan pada siapapun,” imbuh dia.

    “Dan dengan cara itu, mudah-mudahan akan mengembalikan juga soliditas di internal TNI, maupun juga di lembaga negeri lainnya,” tegas HNW

  • Prajurit Terlibat Kasus Tewasnya Prada Lucky Terancam Dipecat

    Prajurit Terlibat Kasus Tewasnya Prada Lucky Terancam Dipecat

    Video: Prajurit Terlibat Kasus Tewasnya Prada Lucky Terancam Dipecat

    292 Views | Sabtu, 09 Agu 2025 06:30 WIB

    Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana memastikan bakal memecat anggota TNI yang terlibat jika kasus penganiayaan hingga mati Prajurit Dua (Prada) Lucky Chepril Saputra (22) terbukti. Diketahui saat ini ada 20 orang prajurit yang sedang diperiksa terkait kasus ini.

    I Nyoman Adhisthaya Sawitra – 20DETIK

  • Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior, TB Hasanuddin Desak Pelaku Dihukum Lebih Berat

    Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior, TB Hasanuddin Desak Pelaku Dihukum Lebih Berat

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Aksi kekerasan senior kepada junior di tubuh TNI kembali mengemuka. Kekerasan senior TNI kepada junior bahkan sampai merenggut nyawa.

    Itu dialami prajurit TNI Prada Lucky Chepril Saputra Namo yang diduga dilakukan oleh seniornya pada kesatuan yakni di Asrama Teritorial Pembangunan 834 Wakanga, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Atas peristiwa tragis dan memilukan itu, orang tua Prada Lucky Namo menuntut agar para pelaku yang tega menghabisi anaknya juga dihukum setimpal yakni hukum mati.

    “Saya ingin agar negara hadir dan mengungkap pelaku dan penyebab kematian anak saya,” kata Sersan Mayor Christian Namo di Kupang, Jumat (8/8).

    Yang turut membuat orang tua Prada Lucky kecewa karena rumah sakit di Kota Kupang yakni; RS Tentara dan RS Polri justru menolak melakukan otopsi terhadap jenazah anaknya padahal dari kondisi tubuhnya tampak ada tanda-tanda kekerasan.

    Tubuh Prada Lucky dipenuhi sejumlah Lebam dan memar. Tak hanya itu, pihak keluarga menemukan sejumlah luka seperti tusukan di kaki, dan juga di belakang tubuh korban.

    Prada Lucky Namo merupakan anggota TNI yang baru 2 bulan menjadi anggota TNI. Seusai sah menjadi anggota TNI, dia langsung ditempatkan di Batalion Pembangunan 843 yang baru ditempatkan kurang lebih satu bulan untuk membantu pembangunan masyarakat sekitar.

    Menyikapi kasus dugaan pembunuhan yang dilakukan senior terhadap junior di tubuh TNI,
    Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menilai bahwa kasus pembunuhan itu sebagai kejahatan yang kelompok.

    “Ini sebuah kejahatan yang dilakukan oleh satu kelompok,” kata legislator Fraksi PDI Perjuangan itu saat dihubungi, Jumat (8/8).

  • Jenazah Prada Lucky Dimakamkan di Kupang Hari Ini, Proses Hukum Diminta Tetap Berjalan Transparan

    Tragis Nasib Prada Lucky: 7 Kali Gagal Tes Masuk TNI, Setelah Diterima 3 Bulan Malah Tewas Dianiaya Senior

    Keluarga kaget mendengar kabar Prada Lucky tewas usai dianiaya seniornya. Prajurit TNI AD itu bertugas di Batalyon TP 834 Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Penuturan paman korban, Rafael Davids, keponakannya itu baru hitungan bulan menjadi prajurit TNI. “Prajurit baru dan pelantikannya bulan Juni,” kata Davids kepada wartawan, Kamis (7/8/2025).

    Menurutnya, Lucky beberapa waktu lalu sempat pulang ke Kupang untuk mengadakan syukuran dengan keluarga dan teman-temannya. Kemudian tanggal 5 Juni, kembali ke kompi.

    Rafael menambahkan, Prada Lucky dikenal sosok baik. Meski pendiam, tetapi tidak angkuh. “Tidak sombong apa segala, tidak anak ini,” kenangnya.

    Menurutnya, Rafael anak kedua dari empat bersaudara. Dia memiliki kakak perempuan dan dua adik laki-laki yang masih kecil.

  • Jeritan Histeris Ibunda Peluk Erat Foto di Samping Jasad Prada Lucky: Mama Sudah Datang Nak

    Jeritan Histeris Ibunda Peluk Erat Foto di Samping Jasad Prada Lucky: Mama Sudah Datang Nak

    Liputan6.com, Jakarta- Tangis ibu Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), Sepriana Paulina Mirpey, pecah. Di samping jenazah, dia duduk sambil memeluk erat foto sang putra.

    Prada Lucky tewas diduga akibat dianiaya seniornya. Prada Lucky merupakan prajurit TNI AD yang bertugas di Batalyon TP 834 Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    “Lucky, mama sudah datang ni nak, Lucky kan minta mama datang ke Nagekeo, mama sudah datang,” ucap Sepriana sambil mengusap air matanya, Jumat (8/8/2025).

    Sepriana mengungkap momen saat pertama kali Prada Lucky dianiaya seniornya. Saat itu, Prada Lucky dicambuk. Karena kesakitan, Prada Lucky melarikan diri dan mencari perlindungan di rumah ibu angkatnya. Di sana, luka-luka di tubuhnya dirawat seadanya dengan minyak dan kompres dingin.

    “Dia lari ke bawah ke mama angkatnya, badannya hancur semua. Dari tangan, kaki, belakang,” tuturnya pilu.

    Prada Lucky juga mengungkapkan sosok yang menganiaya tak lain seniornya dari Bamak (Badan Pembinaan Hukum Militer) dan Dasintel (Komando Daerah Intelijen). Namun, Lucky tak sempat menyebut nama pelaku secara spesifik.

    “Mama saya dipukul, dipukul sama Bamak, Dasintel, dan senior-senior lainnya,” ujar Sepriana dengan suara bergetar.

  • Jerit Ibu Prada Lucky: Anak Gugur di Medan Perang Saya Terima, Tapi Ini Mati Sia-Sia di Tangan Senior

    Jerit Ibu Prada Lucky: Anak Gugur di Medan Perang Saya Terima, Tapi Ini Mati Sia-Sia di Tangan Senior

    Tidak hanya itu, Paulina juga bercerita mimpi Prada Lucky membelikannya sebuah rumah. Bahkan, tujuan itu sudah disampaikan saat baru menjadi TNI.

    “Saya bisa topang mama punya hidup. Saya kalau SK keluar, saya biarkan mama rumah, ya. Biar kalau dia tidak selamat, kita punya rumah. Sekarang anak mama yang kasih rumah baru di Kampanjala, nak. Nak, aku sakit. Sakit. Ampuni mama, sayang. Ampuni mama, nak. Ampuni mama,” kata Paulina.

    Sebagai seorang ibu yang menuntut keadilan, Paulina mendesak para pelaku penganiayaan Prada Lucky dipecat dari TNI dan dihukum berat. “Proses mereka, pecat. Bila perlu hukuman mati,” tutup Paulina.