brand merek: Nissan

  • Muncul BBM Baru Bobibos RON 98, Bisa Beli di Mana?

    Muncul BBM Baru Bobibos RON 98, Bisa Beli di Mana?

    Jakarta

    Muncul BBM baru bernama Bobibos yang diklaim punya RON 98. Bisa dibeli di mana BBM Bobibos?

    BBM Bobibos lagi jadi perbincangan hangat di media sosial. BBM ini diklaim dibuat sepenuhnya menggunakan nabati. Angka oktannya 98 setara dengan BBM sekelas Pertamax Turbo.

    BBM Bobibos itu diluncurkan pada 2 November 2025. Tapi, buat kamu yang penasaran, BBM Bobibos ini belum bisa dibeli secara bebas.

    “Sementara ini kita belum menjual, kita lagi proses dan kita akan sesegera mungkin untuk produksi dan kita akan membikin satu piloting manufakturing, menghadirkan produksi di daerah Jawa. InsyaAllah nanti seluruhnya kita berharap pabrik produksi kita ini kan menyebar di seluruh wilayah provinsi Indonesia,” ungkap Founder BOBIBOS M Ikhlas dalam unggahan video di akun Instagram.

    Ikhlas juga berharap masyarakat bisa menjadi distributor untuk menjual BBM Bobibos. Namun skemanya belum diungkap lebih jelas.

    “Bagaimana energi ini bisa menjadi bagian dari masyarakat untuk berhak untuk menjadi distributor,” sambungnya lagi.

    Bobibos dalam unggahan di Instagramnya juga menyebut masih berkoordinasi dengan pemerintah untuk mendapatkan arahan sesuai regulasi sebelum bahan bakar diproduksi massal sekaligus dipasarkan secara luas. Soal harganya pun belum terungkap. Namun disebut-sebut harganya terjangkau meski kandungan RON-nya tinggi.

    “Bobibos melakukan peluncuran untuk memberi kabar gembira kepada masyarakat bahwa telah ditemukan bahan bakar berbasis nabati dengan kualitas standar internasional, harga terjangkau, irit pemakaian, dan ramah lingkungan,” begitu penjelasannya.

    BBM Bobibos punya dua jenis bahan bakar yakni bensin dan solar. Kedua jenis BBM itu sepenuhnya dibuat menggunakan tumbuhan. Bobibos juga diklaim sudah diuji di beberapa model mobil dan motor seperti Honda BeAT, Toyota Alphard, hingga Nissan Navara bermesin diesel. Hasilnya, mobil disebut bisa menyala dan hanya mengeluarkan sedikit asap.

    Menanggapi kemunculan Bobibos, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman mengapresiasi inovasi yang dilakukan dalam menghadirkan BBM ramah lingkungan. Namun menurut Laode untuk bisa menghadirkan BBM yang layak digunakan masyarakat membutuhkan waktu dan tahapan yang panjang.

    “Tapi seperti yang saya jelaskan, untuk menguji suatu BBM lalu menjadi bahan bakar, itu minimal 8 bulan, baru kita putuskan apakah ini layak atau tidak,” ujar Laode dikutip detikFinance.

    Laode menjelaskan saat ini BBM Bobibos itu baru mengajukan usulan uji laboratorium. Pun dengan hasilnya juga belum bisa diketahui.

    “Dan kalau minta uji berarti kan hasilnya laporan hasil uji, bukan sertifikasi ya. Ini saya perlu luruskan, biar tidak terjadi simpang siur. Kemarin saya juga dapat, oh sudah disertifikasi. Saya luruskan di sini bahwa ini belum disertifikasi,” terang Laode.

    (dry/din)

  • BYD Bantah Mau ‘Acak-acak’ Pasar Kei Car Jepang

    BYD Bantah Mau ‘Acak-acak’ Pasar Kei Car Jepang

    Tokyo

    BYD baru saja meluncurkan mobil listrik berbentuk kei car untuk pasar domestik Jepang. BYD membantah anggapan yang menyebutkan pabrikan China itu mau mengacak-acak pasar kei car Jepang.

    BYD menjadi pabrikan non-Jepang pertama yang meluncurkan kei car di pasar domestik Negeri Sakura itu. Sebelunmnya, pasar kei car hanya diramaikan produsen mobil Jepang seperti Daihatsu, Mitsubishi, Nissan, hingga Suzuki.

    BYD Racco Foto: (Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto)

    Untuk diketahui, kei car merupakan mobil mungil dengan spesifikasi dan ukuran tertentu dan hanya dijual di Negeri Sakura. BYD justru bikin kejutan dengan menghadirkan kei car bertenaga listrik bernama Racco untuk pasar Jepang.

    General Manager of Asia-Pacific Automotive Sales Division BYD, Liu Xueliang, mengatakan BYD meyakini bahwa pesaing utama BYD di pasar Jepang adalah produsen mobil impor lainnya. BYD membantah menjadi pesaing merek lokal Jepang di negara itu.

    “Kami telah lama menyatakan bahwa kami di sini bukan untuk bersaing dengan perusahaan Jepang, melainkan untuk memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen Jepang, sehingga mereka bebas menentukan produk dan merek mobil mana yang akan dibeli,” kata Liu dikutip media lokal China, IT Home.

    BYD baru resmi memasuki pasar kendaraan penumpang di Jepang pada Juli 2022. Hingga saat ini, BYD telah meluncurkan beberapa model kendaraan listrik murni di negara tersebut, termasuk Yuan PLUS, Dolphin, Seal, dan Sealion 7. Di Jepang, BYD mencatatkan total penjualan kendaraan penumpang sebanyak 7.123 unit.

    “Kami melampaui total penjualan tahun lalu hanya dalam sembilan bulan. Pada dasarnya, tiga tahun ini telah mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan, dan tren pertumbuhannya cukup optimis,” katanya.

    Namun, Liu Xueliang juga mengakui bahwa pertumbuhan di pasar Jepang tidak akan secepat di negara lain. “Saya pikir pertumbuhan yang stabil ini justru lebih kondusif bagi pengembangan platform kami, karena proses pertumbuhan juga merupakan proses ‘terus-menerus menemukan kesalahan dan memperbaiki diri’.”

    Kehadiran BYD Racco di pasar Jepang bisa menjadi ancaman baru bagi produsen otomotif domestik negara itu. Kompetisi kei car di Jepang semakin menantang.

    “Ada banyak standar untuk mobil kecil di dunia, dan BYD telah memilih standar Jepang untuk kendaraan ringan. Saya sangat senang. Kompetisi baru akan segera dimulai, dan saya harap kita dapat saling belajar dan berjuang maju. Ambang batas konsumen Jepang untuk membeli produk China semakin menurun. Saya yakin (BYD) merupakan ancaman besar,” kata Presiden Suzuki, Toshihiro Suzuki.

    (rgr/din)

  • Produsen Mobil Eropa Bersiap Sambut Penjualan 2026 Lebih Cerah

    Produsen Mobil Eropa Bersiap Sambut Penjualan 2026 Lebih Cerah

    Bisnis.com, JAKARTA — Produsen mobil Eropa bersiap untuk pulih pada tahun depan setelah mengalami tekanan laba di sepanjang 2025.  Adapun, langkah-langkah efisiensi biaya dan rencana restrukturisasi mendorong para analis untuk menaikkan perkiraan pendapatan.

    Berdasarkan data Bloomberg Intelligence, indeks otomotif Stoxx Europe 600 diperkirakan mencatat lonjakan laba per saham pada 2026 dan 2027.

    Analis BI Laurent Douillet mengatakan untuk 2025 kemungkinan akan menjadi “titik terendah” bagi laba sektor otomotif di Benua Biru. Optimistis perbaikan tahun depan seiring dengan hadirnya subsidi kendaraan listrik baru, kebijakan penghematan biaya, dan perombakan strategi yang memperbaiki prospek ke depan.

    Adapun, laba produsen mobil Eropa terpukul dari berbagai sisi sepanjang 2025 akibat kombinasi hambatan internal dan eksternal, termasuk tarif AS, lemahnya permintaan di China, persaingan ketat dari produsen mobil asal China, serta perlambatan pasar kendaraan listrik.

    Produsen mobil mewah Porsche AG bahkan memangkas panduan labanya hingga empat kali tahun ini setelah memutuskan mengurangi ambisinya di segmen kendaraan listrik.

    Pemilik merek Jeep, Stellantis NV turut menanggung beban biaya sekali jalan bernilai miliaran euro saat menyesuaikan portofolio produknya dan mengalihkan produksi di AS. Sementara Renault SA mencatat kerugian sebesar 9,5 miliar euro (sekitar US$10,9 miliar) akibat perubahan metode akuntansi untuk kepemilikannya di Nissan Motor Co.

    Belum lama ini, kekurangan komponen penting dari Nexperia BV yaitu produsen chip yang terjebak dalam ketegangan politik antara Belanda dan China menambah tantangan baru.

    Pekan lalu, Volkswagen AG memperingatkan bahwa pencapaian target keuangannya sangat bergantung pada pasokan semikonduktor yang berkelanjutan, menyebutkan bahwa persediaan chip yang dimiliki hanya cukup untuk menjaga operasional pabrik di Jerman selama satu minggu.

    “Secara keseluruhan, produksi mobil hanya bisa bergerak secepat komponen yang paling lambat,” ujar analis Citigroup Ross MacDonald, dikutip Bloomberg pada Selasa (4/11/2025).

    Douillet menambahkan tantangan pun masih membayangi sektor otomotif di Eropa dengan tanda-tanda pelemahan yang berlanjut di pasar utama seperti AS dan China serta kondisi fundamental yang masih dianggap rapuh.

    Namun, dia menegaskan arah perbaikan mulai terlihat. Produsen mobil kini menantikan tambahan subsidi kendaraan listrik senilai 3 miliar euro di Jerman hingga 2029, sementara upaya pengurangan biaya dan penataan ulang lini model diperkirakan mulai membuahkan hasil pada 2026.

    Porsche, yang menghadapi lemahnya permintaan di China, hambatan rantai pasok, serta menurunnya minat terhadap kendaraan listrik, menandakan bahwa masa terburuk mungkin telah berlalu dalam laporan kinerjanya yang terbaru. Perusahaan tersebut berupaya memulihkan citranya sebagai merek mewah papan atas.

    “Meski Porsche membutuhkan waktu lama untuk menyesuaikan diri terhadap penurunan penjualan di China dan pergeseran strategi kendaraan listriknya, kami percaya sebagian besar proses tersebut kini telah selesai,” ujar analis Citigroup Harald Hendrikse, yang memperkirakan peningkatan laba signifikan pada 2026.

    Perusahaan induknya, Volkswagen, yang mencatat beban penurunan nilai goodwill sebesar 2,7 miliar euro terkait perubahan strategi Porsche, melaporkan arus kas dan margin yang solid pada kuartal ketiga. Alhasil, kepercayaan investor meningkatterhadap potensi pemulihan. Produsen tersebut juga menyatakan bahwa meredanya ketegangan dagang AS–China merupakan “sinyal positif” bagi kemungkinan dilanjutkannya pasokan chip dari Nexperia.”

    Mercedes-Benz Group AG juga mempertahankan panduan keuangannya dan meluncurkan program pembelian kembali saham senilai 2 miliar euro sambil melakukan pemangkasan biaya guna menjaga profitabilitas.

    Optimisme ini juga didorong oleh pemulihan penjualan mobil di Eropa, yang naik selama tiga bulan berturut-turut hingga September. Kombinasi antara meredanya kekhawatiran tarif dan mulai terlihatnya hasil dari upaya restrukturisasi memberi sinyal positif bagi prospek tahun 2026.

  • BYD Luncurkan Kei Car Listrik, Mobil Jepang di Pasar Domestik Terancam?

    BYD Luncurkan Kei Car Listrik, Mobil Jepang di Pasar Domestik Terancam?

    Jakarta

    BYD mencoba peruntungan dengan meluncurkan jenis mobil paling populer di Jepang, yaitu mobil kei car. Di Japan Mobility Show (JMS) 2025, BYD meluncurkan kei car bertenaga listrik BYD Racco. Mobil ini akan memasuki pasar Jepang pada musim panas mendatang.

    BYD menjadi produsen mobil non-Jepang yang ikut menjual kei car. Untuk diketahui, kei car merupakan mobil mungil dengan spesifikasi dan ukuran tertentu dan hanya dijual di Negeri Sakura. Pembuatnya sudah pasti produsen Jepang. Tapi BYD justru bikin kejutan dengan menghadirkan kei car bernama Racco.

    Racco kabarnya bakal dijual mulai 2,6 juta yen atau kalau dirupiahkan setara dengan Rp 280 jutaan. Saat nanti diluncurkan resmi, Racco merupakan model kelima BYD yang dijual di Jepang setelah Atto 3, Dolphin, Seal, dan Sealion 7.

    BYD Racco mengadopsi kei car tradisional Jepang yang berbentuk kotak dengan empat pintu. Di bagian belakang mengusung pintu geser. Secara dimensi, BYD Racco punya panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.800 mm. Di dalamnya bisa memuat empat orang, dua di depan, dua di belakang. Dimensinya itu tak jauh berbeda dari Nissan Sakura. Sakura punya panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.655 mm.

    BYD Racco Foto: (Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto)

    BYD Racco juga disebut akan menggendong baterai LFP 20 kWh dengan jarak tempuh 180 km. Mobil mungil ini juga didukung pengecasan cepat DC 100 kW.

    Kehadiran BYD Racco di pasar Jepang bisa menjadi ancaman baru bagi produsen otomotif domestik negara itu. Kompetisi kei car di Jepang semakin menantang.

    BYD Racco Foto: (Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto)

    “Ada banyak standar untuk mobil kecil di dunia, dan BYD telah memilih standar Jepang untuk kendaraan ringan. Saya sangat senang. Kompetisi baru akan segera dimulai, dan saya harap kita dapat saling belajar dan berjuang maju. Ambang batas konsumen Jepang untuk membeli produk China semakin menurun. Saya yakin (BYD) merupakan ancaman besar,” kata Presiden Suzuki, Toshihiro Suzuki, seperti dikutip media lokal China, IT-Home.

    BYD baru resmi memasuki pasar kendaraan penumpang di Jepang pada Juli 2022. Hingga saat ini, BYD telah meluncurkan beberapa model kendaraan listrik murni di negara tersebut, termasuk Yuan PLUS, Dolphin, Seal, dan Sealion 7. Di Jepang, BYD mencatatkan total penjualan kendaraan penumpang sebanyak 7.123 unit.

    (rgr/din)

  • Kiriman Wafer Belanda Disetop ke China, Pabrik Mobil Dunia Terancam

    Kiriman Wafer Belanda Disetop ke China, Pabrik Mobil Dunia Terancam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Produsen chip Belanda Nexperia menghentikan pasokan wafer ke pabriknya di China. Langkah ini dinilai bisa menyebabkan kelangkaan chip untuk komponen produksi mobil di seluruh dunia.

    Reuters melaporkan bahwa penghentian pasokan tersebut disampaikan oleh Nexperia ke konsumennya dalam surat yang dikirim pada 29 Oktober 2025. CEO interim Nexperia, Stefan Tilger, menandatangani surat tersebut.

    Wafer adalah cakram semikonduktor tempat sirkuit dicetak, yang kemudian dipotong kecil menjadi chip elektronik. 

    Tilger menyatakan penghentian pasokan dilakukan karena anak usahanya di Dongguan, China, gagal menaati ketentuan pembayaran sesuai dengan kontrak.

    Nexperia sedang dalam sengketa dengan unit bisnisnya di China, setelah pemerintah Belanda mengambil alih Nexperia dari pemilik perusahaan asal China, yaitu Wingtech Technology. Pemerintah Belanda mengambil langkah ekstrem tersebut karena takut teknologi Nexperia dieksploitasi oleh Wingtech.

    Unit bisnis Nexperia di China terus menyalurkan semikonduktor ke pelanggan di China usai induknya diambil alih. Namun, pelanggan di China diharuskan membayar menggunakan mata uang yuan. Sebelumnya seluruh transaksi pembelian semikonduktor dari Nexperia dilakukan dalam mata uang asing, termasuk dolar AS.

    Mayoritas chip buatan Nexperia diproduksi di Belanda dengan pelanggan utama produsen otomotif dan industri elektronik. Sekitar 70 persen chip yang diproduksi di Eropa kemudian dikemas di China.

    Pelaku industri otomotif cemas permasalahan pasokan bakal berpengaruh ke produksi mobil di seluruh dunia. Stellantis, produsen 14 merek mobil termasuk Peugeot dan Jeep, sudah membentuk tim khusus untuk memantau situasi pasokan chip. Adapun, Nissan menyatakan mereka memiliki chip untuk memasok produksi hingga awal November.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Nissan Elgrand Bangkit Lagi, Tantang Alphard-Vellfire Cs

    Nissan Elgrand Bangkit Lagi, Tantang Alphard-Vellfire Cs

    Tokyo

    Nissan Elgrand bangkit lagi setelah 15 tahun tak pernah disegarkan. Berikut ini tampilan anyar Nissan Elgrand yang siap dijual mulai tahun depan.

    Nissan Elgrand comeback! Ya, setelah 15 tahun tampilannya tak pernah berubah, Nissan menghadirkan Elgrand generasi keempat di Japan Mobility Show 2025. Sejak menjalani debutnya pada tahun 1997, Elgrand disebut telah menjadi pionir di segmen minivan premium Jepang. Elgrand dikenal berkat interiornya yang luas dan mewah serta performa berkendaranya.

    Desainnya terinspirasi dari konsep Hyper Tourer 2023. Wujudnya jelas lebih modern dan futuristis ketimbang model saat ini yang telah dijual sejak 2010. Secara visual, Elgrand baru punya bahasa desain ‘Timeless Japanese Futurism’ khas Nissan yang terinsipirasi dari kerajinan tangan dan estetika tradisional Jepang.

    Nissan Elgrand Foto: Dok.Nissan

    Posturnya lebih gagak dan motif gril terinspirasi dari pola Kumiko Jepang. Di dalam kabin, Nissan Elgrand menjanjikan kelegaan layaknya lounge pribadi. Penumpang di baris kedua dapat menikmati kenyamanan ala kursi kapten nol gravitasi. Biar makin mewah, Nissan menyematkan aksen kulit TailorFit dan motif kayu dengan pola Kumiko pada trim pintu serta kursi. Ada juga layar ganda berukuran 14,3 inch yang menggabungkan informasi pengemudi dan juga sistem hiburan.

    Elgrand akan mengusung sistem hybrid generasi ketiga dari Nissan yang benar-benar baru dikembangkan. Untuk pertama kalinya pada model Nissan di pasar global, Elgrand akan menggunakan sistem penggerak e-4ORCE yang menjanjikan kestabilan di berbagai kondisi jalan. Motor listrik belakang bisa meredam getaran saat berakselerasi maupun deselerasi. Perjalanan pun makin nyaman dan tak bikin penumpang mabuk.

    Nissan Elgrand Foto: Dok.Nissan

    Elgrand juga akan dilengkapi engan sistem ProPILOT1 dari Nissan. Untuk pertama kalinya fitur ini mendukung pengoperasian tanpa tangan pada kecepatan di bawah 50 km/jam. Selain itu, ProPILOT 2.0 juga tersedia yang menawarkan pengemudian bebas tangan di jalan tol dan memberi bantuan saat pergantian lajur.

    Sementara spesifikasi mesin belum diungkap lebih lanjut. Yang jelas deretan pembaruan itu membuat Elgrand kembali siap untuk bertarung dengan MPV premium sekelas Toyota Alphard-Vellfire cs. Rencananya, Elgrand akan meluncur pada musim panas 2026.

    (dry/din)

  • Raksasa Otomotif Pening Gegara EV, Akhirnya PHK Ribuan Karyawan

    Raksasa Otomotif Pening Gegara EV, Akhirnya PHK Ribuan Karyawan

    Jakarta, CNBC Indonesia – General Motors (GM) mengumumkan akan memangkas produksi kendaraan listrik (EV) dan baterai di Amerika Serikat (AS), seiring lambatnya permintaan pasar. Produsen otomotif Detroit ini akan memberhentikan sementara sekitar 1.750 pekerja pabrik, termasuk pemutusan 1.200 pekerjaan di pabrik EV-nya di Detroit dan 550 pekerjaan di pabrik baterai di Ohio.

    Mengutip Reuters, Kamis (30/10/2025) GM beralasan, pemotongan ini dilakukan sebagai respons terhadap adopsi EV jangka pendek yang lebih lambat dan lingkungan regulasi yang terus berkembang. Diketahui, GM menderita kerugian sebesar US$1,6 miliar (Rp26,4 triliun) bulan ini terkait perubahan strategi EV-nya.

    “Dengan kerangka regulasi yang berkembang dan berakhirnya insentif konsumen federal, jelas bahwa adopsi EV jangka pendek akan jauh lebih rendah dari yang direncanakan,” kata CEO GM Mary Barra.

    Keputusan GM menuai kecaman dari serikat pekerja. Presiden United Auto Workers (UAW), Shawn Fain, mengecam GM atas pemotongan pekerjaan ini, mengingat perusahaan itu baru saja mencatat kenaikan laba tahunan yang diharapkan menjadi US$13 miliar (Rp214,5 triliun) bulan ini.

    “UAW akan terus berjuang untuk investasi yang lebih besar baik dalam produksi (mesin pembakaran internal) dan produksi EV di GM dan di luarnya,” tutur Fain

    Langkah drastis ini merupakan respons GM terhadap perlambatan signifikan dalam permintaan mobil baterai mereka. Pemangkasan ini juga mencakup penghentian produksi sel baterai secara total di dua pabrik patungan GM-LG Energy Solution di Tennessee dan Ohio selama sekitar 6 bulan, mulai Januari tahun depan.

    Di pabrik EV Detroit, GM akan memangkas produksi hingga hanya satu shift kerja mulai Januari, mengurangi output sekitar 50%. Pabrik ini memproduksi tiga truk pickup listrik besar, termasuk Chevrolet Silverado dan GMC Sierra, serta SUV EV Escalade IQ dan Hummer.

    Sementara itu, produsen mobil di AS lainnya, termasuk Nissan dan pembuat Jeep Stellantis, juga sedang memundurkan rencana model listrik masa depan mereka.

    Sam Fiorani, wakil presiden di AutoForecast Solutions, memprediksi akan ada lebih banyak pemangkasan pekerjaan EV di industri otomotif AS.

    “Produksi EV yang lebih rendah dari yang kita lihat dalam beberapa tahun terakhir dengan harga yang lebih tinggi,” tuturnya.

    Kekhawatiran utama adalah antisipasi penurunan tajam permintaan konsumen setelah berakhirnya insentif pajak federal sebesar US$7.500 (Rp123,75 juta) bagi pembeli EV. Beberapa eksekutif dan analis memprediksi penjualan EV dapat anjlok hingga separuhnya dalam beberapa bulan mendatang.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BYD Luncurkan Kei Car Listrik, Mobil Jepang di Pasar Domestik Terancam?

    BYD Racco Meluncur, Tantang Mobil Listrik Rp 200 Jutaan Nissan Sakura

    Jakarta

    BYD kian serius membidik pasar Jepang. BYD baru saja meluncurkan kei car bernama Racco yang siap menantang Nissan Sakura.

    Untuk pertama kalinya produsen mobil non-Jepang ikutan menjual kei car. Untuk diketahui, kei car merupakan mobil mungil dengan spesifikasi dan ukuran tertentu dan hanya dijual di Negeri Sakura. Pembuatnya sudah pasti produsen Jepang. Tapi BYD justru bikin kejutan dengan menghadirkan kei car bernama Racco.

    BYD Racco menjalani debut perdananya di Japan Mobility Show 2025. Car News China menyebut mobil ini akan resmi dijual mulai musim panas tahun 2026. Racco berarti berang-berang laut yang diambil dari bahasa Jepang.

    Populasi kei car di Jepang memang cukup besar. Sepertiga dari keseluruhan pasar otomotif Jepang merupakan kei car. Racco kabarnya bakal dijual mulai 2,6 juta yen atau kalau dirupiahkan setara dengan Rp 280 jutaan. Saat nanti diluncurkan resmi, Racco merupakan model kelima BYD yang dijual di Jepang setelah Atto 3, Dolphin, Seal, dan Sealion 7.

    Di Jepang, BYD Racco akan menantang kei car populer seperti Nissan Sakura hingga Honda N-Box. Sebagai perbandingan, harga Sakura dijual mulai 2,53 juta dan dibekali dengan baterai 20 kWH yang sanggup menempuh jarak 180 km.

    BYD Racco mengadopsi kei car tradisional Jepang yang berbentuk kotak dengan empat pintu. Di bagian belakang mengusung pintu geser. Secara dimensi, BYD Racco punya panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.800 mm. Di dalamnya bisa memuat empat orang, dua di depan, dua di belakang. Dimensinya itu tak jauh berbeda dari Nissan Sakura. Sakura punya panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.655 mm.

    Seperti halnya Nissan Sakura, BYD Racco juga disebut akan menggendong baterai LFP 20 kWh dengan jarak tempuh 180 km. Mobil mungil ini juga didukung pengecasan cepat DC 100 kW. Sayang spesifikasi lengkapnya belum diungkap. Namun kehadiran kei car BYD ini menjadi penanda bahwa pabrikan yang bermarkas di Shenzhen itu berupaya kuat untuk meraup kepercayaan warga Jepang.

    (dry/din)

  • Nissan Sakura Pakai Solar Panel, Bisa Jalan Sejauh 3.000 Km

    Nissan Sakura Pakai Solar Panel, Bisa Jalan Sejauh 3.000 Km

    Jakarta

    Nissan bakal menampilkan sistem pembangkit listrik tenaga surya onboard pada ajang Japan Mobility Show 2025. Panel surya itu dipasangkan ke mobil listrik Nissan Sakura.

    Teknologi itu dinamakan ‘Ao-Solar Extender’, sistem ini dipasang pada mobil listrik terlaris di Jepang, Nissan Sakura. Sistem panel surya ini dirancang untuk mengurangi ketergantungan pada jaringan listrik dan meningkatkan kenyamanan pemilik kendaraan listrik dengan menyederhanakan proses pengisian daya

    Tim pengembang memperkirakan dalam satu tahun, sistem ini mampu menghasilkan listrik tenaga surya yang cukup untuk menempuh hingga 3.000 km jarak berkendara.

    Panel surya Ao-Solar Extender yang dipasang di atap dapat mengisi daya kendaraan baik saat berkendara maupun saat diparkir. Panel yang terpasang permanen di atap dapat menangkap energi matahari bahkan ketika mobil sedang bergerak.

    Saat kendaraan berhenti, panel tambahan dapat diperluas keluar dari ruang penyimpanannya, menambah luas permukaan panel surya dan meningkatkan potensi pembangkit daya hingga sekitar 500 Watt.

    Panel yang mengembang ini juga menciptakan bayangan dan membantu menghalangi sinar matahari memasuki kabin melalui kaca depan, sehingga menurunkan suhu kabin dan mengurangi kebutuhan konsumsi daya AC.

    Meski membawa panel ekstra, desain Ao-Solar Extender tetap dibuat aerodinamis dan menyatu dengan tampilan mungil Nissan Sakura.

    Dengan pemasangan Ao-Solar Extender, tim pengembang berharap pengguna dapat semakin mengurangi ketergantungan pada infrastruktur pengisian daya.

    Analisis data berkendara dari para pemilik Sakura menunjukkan bahwa banyak di antaranya melakukan perjalanan jarak pendek untuk kebutuhan sehari-hari seperti berbelanja atau mengantar anak sekolah, yang mengindikasikan bahwa tenaga yang dihasilkan dari panel surya dapat hampir menghilangkan kebutuhan mengisi daya dari jaringan listrik bagi sebagian besar pemilik.

    (riar/dry)

  • Nissan Siapkan Mobil MPV 7-Seater Baru, Ini Bocorannya

    Nissan Siapkan Mobil MPV 7-Seater Baru, Ini Bocorannya

    Jakarta

    Nissan dikabarkan tengah menyiapkan mobil keluarga baru untuk pasar India. Model ini merupakan MPV tiga baris 7-seater dan jadi bagian dari tiga model baru yang akan diluncurkan pabrikan asal Jepang itu dalam waktu dekat. Seperti apa bocorannya?

    Mengutip dari Motoroids, calon MPV baru Nissan ini dibangun dari basis Renault Triber. Sekadar pengingat, Renault Triber diperkenalkan di India pada 2019 dan dibangun di atas platform CMF-A seperti Renault Kwid. Triber juga pernah dipasarkan di Indonesia pada 2020 lalu.

    Renault Triber Foto: Ari Saputra

    Dari foto pengujian yang beredar, calon MPV Nissan ini masih disamarkan rapat, namun bentuk bodinya yang mirip Triber terlihat jelas. Desain eksterior, kemungkinan akan mendapat grille dan bumper baru, serta velg berdesain anyar yang tampil lebih segar.

    Karena mobil ini menggunakan basis Triber, sudah pasti interiornya akan fokus pada kenyamanan dan kepraktisan. MPV ini dibekali tiga baris tempat duduk yang cukup buat keluarga kecil, dengan kursi geser dan kompartemen penyimpanan pintar. Mobil ini juga akan dilengkapi dengan layar infotainment dan fitur yang lengkap.

    Soal performa, mobil keluarga ini diperkirakan mengusung mesin bensin 1.0 liter tiga silinder yang bisa menghasilkan 71 dk dan torsi 96 Nm. Pilihan transmisinya ada dua, manual 5-percepatan atau AMT (Automated Manual Transmission). Mesin ini tidak dirancang untuk performa tinggi, melainkan efisiensi bahan bakar dan kemudahan perawatan-cocok untuk pengguna harian di kota besar.

    Dengan tiga baris kursi, ukuran ringkas, dan fitur fungsional, MPV baru Nissan ini akan menjadi pilihan menarik bagi keluarga muda di perkotaan. Peluncurannya diperkirakan tak lama lagi di India, dan model ini akan bersaing langsung dengan Kia Carens dan Hyundai Alcazar.

    Apakah calon MPV baru Nissan ini juga akan dipasarkan di Indonesia ke depannya?

    (lua/dry)