brand merek: Nike

  • Miliarder AS Bill Ackman Kecam Kebijakan Tarif Trump

    Miliarder AS Bill Ackman Kecam Kebijakan Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – Miliarder Bill Ackman dan Stanley Druckenmiller mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk meluncurkan tarif impor global yang ekspansif, yang telah menjerumuskan pasar ke dalam kekacauan. 

    Melansir Bloomberg pada Senin (7/4/2025), dalam unggahannya di X, Ackman menyebut rezim perdagangan baru tersebut sebagai sebuah “kesalahan”.

    “Saya sangat yakin bahwa penerapan tarif pada tanggal 9 April terhadap seluruh dunia — jauh melebihi apa yang dikenakan kepada kita — adalah sebuah kesalahan,” tulis Ackman dalam sebuah posting di X. 

    Bagi Ackman, komentar tersebut menandai perbedaan pendapat paling tajam yang pernah ada oleh salah satu pendukung utama Presiden di Wall Street. 

    Ackman, pendiri perusahaan investasi Pershing Square, mengumumkan dukungannya terhadap Trump setelah percobaan pembunuhan pada bulan Juli selama masa kampanye. 

    Ackman melanjutkan, jeda selama 90 hari diperlukan untuk memberi Trump waktu untuk menyelesaikan posisi perdagangan global kita yang secara historis tidak adil secara hati-hati dan strategis.

    Baik Ackman maupun Pershing Square tidak memiliki leverage margin atau instrumen lain yang akan menciptakan masalah likuiditas jika pasar anjlok. 

    “Kami tidak menggunakan margin. Tidak pernah. Tidak akan pernah,” tambahnya.

    Pershing Square hanya memiliki satu investasi — opsi beli Nike 3 tahun — yang secara langsung terpengaruh oleh tarif, posisi yang mewakili 1,5% dari portofolio perusahaan, katanya. 

    Ackman mengatakan perusahaan tidak akan menjadi “penjual di pasar yang menurun,” bahkan saat mengalami kerugian mark-to-market jika pasar anjlok.

    “Kami akan menjadi pembeli bisnis hebat dengan harga diskon besar yang akan menguntungkan kami dan investor kami dalam jangka panjang,” menurut unggahan tersebut.

    Ackman mengatakan upaya Trump untuk mencapai kesepakatan saat pasar sedang ambruk tidak membantu posisi negosiasinya. 

    “Siapa pun yang merekomendasikan ide itu kepada presiden kita harus segera dipecat,” tambahnya. 

    Pasar bersiap menghadapi minggu yang sulit lagi, dengan saham berjangka AS anjlok pada hari Minggu. Dalam dua hari setelah pengumuman tarif Trump pada tanggal 2 April, lebih dari $5 triliun hilang dari nilai semua saham AS.

    Sementara itu, Druckenmiller, mantan anak didik George Soros dan pegiat defisit yang sudah lama, juga menulis posting langka yang menguraikan kritik yang ia buat terhadap kebijakan tersebut dari sebuah wawancara pada bulan Januari.

    “Saya tidak mendukung tarif yang melebihi 10% yang sudah saya jelaskan dengan sangat jelas dalam wawancara yang Anda kutip,” tulis Druckenmiller pada hari Minggu, menanggapi wawancara sebelumnya dengan CNBC.

    Kritik yang meluas muncul karena Trump tidak memberikan indikasi bahwa dia siap untuk mencabut kembali perombakan perdagangan yang akan dimulai pada tanggal 9 April yang telah menghantam pasar. 

    Komentar pasangan ini melengkapi tulisan publik sebelumnya dari pendiri dana lindung nilai terbesar di dunia, Bridgewater Associates Ray Dalio, yang mengatakan “konsekuensi pertama dari hal ini adalah stagnasi inflasi yang signifikan di AS.”

  • PT Yihong Novatex Perusahaan Apa? PHK Ribuan Buruh usai Aksi Mogok Kerja

    PT Yihong Novatex Perusahaan Apa? PHK Ribuan Buruh usai Aksi Mogok Kerja

    PIKIRAN RAKYAT – PT Yihong Novatex, sebuah pabrik yang bergerak di bidang produksi alas kaki yang berlokasi di Cirebon, dilaporkan telah melakukan perumahan terhadap 1.126 karyawannya pada bulan Maret 2025 lalu.

    Langkah drastis ini diambil pihak perusahaan dengan alasan aksi mogok kerja yang dilakukan oleh para buruh beberapa waktu sebelumnya.

    Informasi mengenai perumahan massal ini sontak menimbulkan keresahan di kalangan pekerja dan masyarakat Cirebon.

    Dampak dari kebijakan PHK ini tidak hanya dirasakan oleh ribuan buruh yang kehilangan mata pencaharian, tetapi juga merembet ke berbagai sektor terkait, termasuk jajaran Human Resources Department (HRD) perusahaan yang turut terdampak restrukturisasi.

    Menurut keterangan resmi dari pihak PT Yihong Novatex, keputusan untuk merumahkan lebih dari seribu karyawannya tersebut merupakan respons terhadap aksi mogok kerja yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 1 hingga 3 Maret 2025.

    Perusahaan berdalih bahwa aksi mogok tersebut mengganggu operasional produksi secara signifikan dan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit, sehingga langkah perumahan dianggap sebagai solusi untuk menstabilkan kembali kondisi perusahaan.

    “PT Yihong Novatex Indonesia hendak memberitahukan maksud pemutusan hubungan kerja terhitung sejak tanggal 10 Maret 2025 dengan alasan karena pihak pemberi pekerjaan menarik dan menghentikan pesanan akibat keterlambatan pengiriman sebagai dampak dari mogok kerja tidak sah yang dilakukan pekerja,” tutur surat pemberitahuan resmi dari perusahaan.

    Bantah Mogok Kerja

    Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber, alasan yang disampaikan oleh pihak perusahaan tersebut dibantah keras oleh perwakilan pekerja.

    Salah seorang buruh PT Yihong Novatex yang turut menjadi korban perumahan, mengungkapkan bahwa aksi yang mereka lakukan bukanlah mogok kerja sebagaimana yang dituduhkan oleh perusahaan.

    Menurutnya, tindakan yang mereka lakukan adalah bentuk protes dan tuntutan keadilan terhadap kebijakan PHK sepihak yang dinilai tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Para buruh yang dirumahkan tersebut menuntut transparansi dan kejelasan dari pihak perusahaan terkait alasan pasti di balik kebijakan PHK massal ini.

    Mereka juga mempertanyakan prosedur PHK yang dinilai tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk tidak adanya pemberitahuan yang memadai dan tidak adanya perundingan yang adil antara perusahaan dan perwakilan pekerja.

    Profil PT Yihong Novatex

    PT Yihong Novatex adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi alas kaki. Pabrik ini berlokasi di wilayah Cirebon, Jawa Barat.

    Umumnya perusahaan alas kaki memproduksi berbagai jenis sepatu, sandal, atau produk alas kaki lainnya untuk berbagai segmen pasar, baik domestik maupun internasional.

    Industri alas kaki sendiri merupakan sektor padat karya yang memiliki kontribusi signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

    Gelombang PHK di Jawa Barat

    Kebijakan perumahan ribuan pekerja oleh PT Yihong Novatex ini menambah daftar panjang perusahaan alas kaki di Jawa Barat yang melakukan langkah serupa dalam beberapa waktu terakhir.

    Sebelumnya, dua nama besar di industri ini, yaitu PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh Indonesia, juga telah melakukan perumahan atau pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawannya.

    PT Adis Dimension Footwear dilaporkan telah merumahkan sekitar 1.500 pekerjanya. Sementara itu, PT Victory Ching Luh Indonesia, yang juga dikenal sebagai salah satu produsen sepatu merek ternama Nike, bahkan melakukan PHK terhadap sekitar 2.000 karyawannya.

    Gelombang PHK yang melanda industri alas kaki ini tentu menimbulkan kekhawatiran serius mengenai kondisi sektor ini dan dampaknya terhadap perekonomian serta kesejahteraan para pekerja.

    Faktor Penyebab PHK Massal

    Muncul berbagai spekulasi mengenai faktor-faktor yang melatarbelakangi gelombang PHK massal di industri alas kaki Jawa Barat ini. Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab meliputi:

    – Kondisi ekonomi global yang tidak menentu dan perubahan tren konsumen dapat menyebabkan penurunan permintaan terhadap produk alas kaki, baik di pasar domestik maupun internasional.

    – Industri alas kaki merupakan sektor yang kompetitif, baik dari pemain lokal maupun internasional. Persaingan harga dan kualitas yang ketat dapat menekan margin keuntungan perusahaan.

    – Kenaikan harga bahan baku, biaya energi, dan upah tenaga kerja dapat meningkatkan biaya produksi perusahaan, sehingga memaksa mereka untuk melakukan efisiensi, termasuk melalui pengurangan tenaga kerja.

    – Perubahan kebijakan pemerintah terkait dengan upah minimum, peraturan ketenagakerjaan, atau kebijakan impor dan ekspor juga dapat mempengaruhi kondisi industri alas kaki.

    – Faktor internal perusahaan, seperti masalah keuangan, restrukturisasi organisasi, atau perubahan strategi bisnis, juga dapat menjadi pemicu kebijakan PHK.

    Dalam kasus PT Yihong Novatex, meskipun pihak perusahaan mengaitkan PHK dengan aksi mogok kerja, tidak menutup kemungkinan bahwa faktor-faktor lain yang disebutkan di atas juga turut berperan dalam pengambilan keputusan tersebut. Perlu adanya investigasi lebih lanjut untuk mengetahui akar permasalahan yang sebenarnya.

    Secara ekonomi, PHK massal dapat meningkatkan angka pengangguran di daerah terdampak, menurunkan daya beli masyarakat, dan berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi. Selain itu, hilangnya tenaga kerja terampil juga dapat mempengaruhi produktivitas dan daya saing industri secara keseluruhan.

    Perlindungan dan Hak Pekerja

    Dalam situasi PHK, penting bagi perusahaan untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan hak-hak pekerja.

    Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur secara jelas mengenai prosedur PHK, hak-hak pekerja yang terkena PHK (seperti uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak), serta kewajiban perusahaan untuk melakukan perundingan dengan serikat pekerja atau perwakilan buruh sebelum mengambil keputusan PHK.

    Pemerintah daerah dan instansi terkait juga memiliki peran penting dalam memberikan perlindungan dan pendampingan kepada para pekerja yang terkena PHK.

    Hal ini dapat dilakukan melalui program-program pelatihan keterampilan, bantuan mencari pekerjaan baru, atau pemberian bantuan sosial bagi mereka yang membutuhkan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Vietnam dan Kamboja Berlomba Turunkan Tarif Impor AS saat Terkena Pajak Tinggi, Indonesia Masih Lebaran?

    Vietnam dan Kamboja Berlomba Turunkan Tarif Impor AS saat Terkena Pajak Tinggi, Indonesia Masih Lebaran?

    PIKIRAN RAKYAT – Kebijakan tarif impor baru dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengguncang banyak negara mitra dagang, khususnya di Asia Tenggara.

    Di tengah libur panjang Lebaran, Indonesia tampaknya masih dalam fase konsolidasi, sementara negara-negara tetangga seperti Vietnam dan Kamboja langsung bereaksi cepat untuk menyelamatkan perdagangan mereka dari dampak tarif tinggi yang dikenakan AS.

    Vietnam Gerak Cepat: Telepon Langsung Trump, Siap Pangkas Tarif Jadi Nol

    Vietnam menjadi salah satu negara dengan tarif tertinggi yang dikenakan oleh Amerika Serikat, yakni sebesar 46 persen. Menyadari dampak besar dari kebijakan ini terhadap sektor ekspor dan manufaktur domestik, Pemimpin Vietnam, To Lam, langsung menghubungi Presiden AS Donald Trump hanya beberapa saat setelah kebijakan diumumkan.

    Menurut laporan Reuters, pembicaraan telepon tersebut menghasilkan komitmen awal menuju negosiasi tarif antara kedua negara.

    “Baru saja melakukan panggilan telepon yang sangat produktif dengan To Lam, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, yang mengatakan kepada saya bahwa Vietnam ingin memangkas tarif mereka hingga NOL jika mereka dapat membuat kesepakatan dengan AS,” tutur Donald Trump di platform sosial Truth miliknya.

    Pemerintah Vietnam juga menyatakan bahwa Lam telah berjanji membeli lebih banyak produk Amerika, termasuk pesawat dan hasil pertanian, sebagai bagian dari konsesi untuk menghindari bea masuk besar-besaran.

    “Pada saat yang sama (Lam) mengusulkan agar AS menerapkan tarif pajak yang sama terhadap barang-barang yang diimpor dari Vietnam,” ujar portal pemerintah Vietnam setelah unggahan Donald Trump.

    Saat ini, Vietnam sedang bersiap mengirim delegasi ke Washington untuk mempercepat proses kesepakatan dagang bilateral. Kesepakatan itu diharapkan dapat diteken sebelum tenggat 9 April 2025, saat tarif 46% mulai diberlakukan.

    Kamboja Tak Mau Kalah: Minta Penundaan, Kirim Surat Resmi ke Trump

    Sementara Vietnam sudah melobi Donald Trump secara langsung, Kamboja juga mengambil langkah cepat. Negara ini terkena tarif tertinggi dari seluruh Asia Tenggara, yaitu 49 persen.

    Perdana Menteri Kamboja Hun Manet menyampaikan permintaan resmi kepada AS agar tarif tersebut ditunda. Dalam suratnya kepada Trump, ia menyatakan kesiapan Kamboja untuk bernegosiasi.

    “Kamboja mengusulkan untuk bernegosiasi dengan pemerintahan yang terhormat pada waktu yang paling tepat,” kata Hun Manet dalam surat tersebut.

    Kamboja kemungkinan akan mengikuti langkah Vietnam dalam menawarkan konsesi tertentu untuk meredakan tekanan dari kebijakan tarif tersebut.

    Pasar Tertekan: Saham Terjun, Ekonomi Terpukul

    Dampak langsung dari pengumuman tarif terlihat di pasar. Saham perusahaan-perusahaan besar seperti Nike, Adidas, dan Puma—yang memiliki pabrik besar di Vietnam—mengalami penurunan tajam. Hal ini memperlihatkan betapa pentingnya Vietnam sebagai pusat manufaktur global.

    Indeks saham acuan Vietnam sendiri anjlok 8,1% hanya dalam dua hari terakhir, sejak Trump mengumumkan kebijakan tarif baru pada 2 April 2025.

    Sebagai informasi, surplus perdagangan Vietnam dengan AS mencapai US$123 miliar tahun lalu—angka yang membuat negara ini menjadi target utama kebijakan dagang Trump.

    Indonesia Masih Lebaran?

    Sementara Vietnam dan Kamboja bergerak cepat dengan diplomasi ekonomi langsung, Indonesia tampaknya masih dalam suasana libur Lebaran. Namun bukan berarti diam.

    Presiden Prabowo Subianto telah menginisiasi koordinasi dengan para pemimpin ASEAN untuk merespons kebijakan Trump secara kolektif.

    Dalam siaran resmi Tim Media Presiden Prabowo, disebutkan bahwa Prabowo berbicara melalui telepon dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim, Raja Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, dan PM Singapura Lawrence Wong.

    “Presiden Prabowo melakukan telewicara dan bertukar pandangan dengan para pemimpin ASEAN untuk mengoordinasikan respons bersama terhadap kebijakan tarif Trump,” ujar siaran tersebut.

    PM Malaysia Anwar Ibrahim membenarkan hal ini dan menyebut bahwa menteri-menteri ekonomi ASEAN akan menggelar pertemuan minggu depan untuk membahas langkah konkret.

    “Insyaallah, pertemuan menteri ekonomi ASEAN minggu depan akan terus membahas masalah ini, dan mencari solusi terbaik bagi seluruh negara anggota,” ucap Anwar di akun media sosial pribadinya.

    Namun hingga saat ini, belum ada laporan resmi apakah Indonesia sudah secara langsung menjalin komunikasi dengan Washington seperti yang dilakukan Vietnam dan Kamboja.

    Tarif AS untuk Indonesia: 32 Persen

    Dari kebijakan baru yang diumumkan Trump, Indonesia terkena tarif resiprokal sebesar 32 persen, lebih tinggi dari Filipina (17 persen), Singapura (10 persen), dan Malaysia (24 persen). Tarif ini akan mulai berlaku pada 9 April 2025 pukul 00.01 EDT atau 11.01 WIB.

    Indonesia juga menghadapi tantangan besar mengingat ekspor komoditas seperti tekstil, furnitur, dan alas kaki ke AS cukup signifikan.

    Meski demikian, dengan ASEAN mulai mengoordinasikan respons, Indonesia diharapkan akan segera mengambil langkah lebih strategis, apakah melalui pendekatan bilateral seperti Vietnam dan Kamboja, atau bersama-sama dengan blok ASEAN.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • JK: Kebijakan Tarif Trump Tidak Berdampak Signifikan, Justru Amerika Bakal Kena Imbasnya – Halaman all

    JK: Kebijakan Tarif Trump Tidak Berdampak Signifikan, Justru Amerika Bakal Kena Imbasnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), memberikan pandangan kritis mengenai kebijakan tarif 32 persen yang diterapkan Presiden AS, Donald Trump, terhadap Indonesia. 

    Menurut Kalla, dampak dari kebijakan tersebut tidak akan sebesar yang banyak dikhawatirkan. Dalam penilaiannya, Indonesia tidak akan merasakan efek yang terlalu berat.

    “Jadi efeknya, itu kira-kira kurang lebihnya itu 10 persen, nah siapa yang bayar 10 persen itu, tentu yang bayar pengusaha dan konsumen Amerika,” ujar Kalla di Jakarta pada Sabtu (5/4/2025), dalam wawancara dengan Breaking News KompasTV.

    Kalla menjelaskan, komoditas ekspor Indonesia ke AS, seperti crude palm oil (SPO)/minyak kelapa sawit mentah, komponen elektronik, atau komponen mobil, ketika nantinya diolah kembali menjadi barang jadi di AS, harganya akan berkali lipat lebih mahal.

    Contohnya, CPO akan diolah menjadi minyak goreng atau sabun, komponen elektronik akan menjadi barang elektronik, dan komponen mobil akan menjadi kendaraan. 

    Meskipun tarif tinggi diterapkan, Kalla meyakini bahwa pasar Amerika tetap akan membutuhkan produk Indonesia, seperti sepatu, pakaian, dan bahan-bahan lainnya.

    Oleh karena itu, menurut Jusuf Kalla, Amerika tidak akan mungkin berhenti membeli komoditas dari Indonesia. 

    “Akhirnya efeknya itu tidak besar untuk Indonesia. Kenapa? Karena tidak mungkin Amerika berhenti beli baju, sabun, sawit, sepatu, sparepart,” ujarnya. 

    Kalla lebih jauh mengkritisi bahwa dampak kebijakan tarif impor dari Donald Trump ini.

    Menurutnya, dampak terbesar dari kebijakan tersebut justru akan berbalik kepada pihak Amerika sendiri, terutama dalam bentuk penurunan daya beli konsumen di negeri Paman Sam. 

    “Dia (komoditas Indonesia) masuk itu bukan kita (Indonesia) yang bayar, kita efeknya saja, yaitu bahwa daya beli Amerika diperkirakan menurun karena harga naik, jangan lupa yang bayar Amerika,” ujarnya menekankan.

    Selain itu, Kalla menilai bahwa kebijakan tarif ini sebenarnya lebih kepada strategi politik daripada dampak ekonomi jangka panjang. 

    Menurutnya, kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri domestik AS, namun bukan tanpa kendala.

    Misalnya, Amerika akan menghadapi masalah dalam membangun pabrik-pabrik baru di dalam negeri, terutama terkait biaya tenaga kerja dan pembangunan fasilitas yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan produksi yang dilakukan di negara-negara Asia.

    Kalla juga mengungkapkan bahwa kebijakan ini kemungkinan besar tidak akan bertahan lama. Ia berpendapat bahwa tarif tinggi yang diterapkan Trump lebih merupakan taktik tekanan dalam negosiasi dagang.

    Kebijakan tarif tinggi impor ini lebih pada upaya menjaga posisi tawar AS dalam negosiasi dagang global. Jika tujuan utamanya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada impor, maka AS harus mempertimbangkan banyak faktor lainnya sebelum benar-benar mengubah arus perdagangan secara drastis.

    “Jadi semua ini, sebenarnya isu pressure, isu politik untuk menjaga daya saingnya Amerika, supaya dia bisa berunding,” kata Jusuf Kalla. 

    Menurutnya, kebijakan ini lebih pada upaya menjaga posisi tawar AS dalam negosiasi dagang global. Jika tujuan utamanya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada impor, maka AS harus mempertimbangkan banyak faktor lainnya sebelum benar-benar mengubah arus perdagangan secara drastis.

    Dengan pandangan yang tegas ini, Jusuf Kalla menggambarkan kebijakan Trump bukanlah ancaman besar bagi Indonesia, melainkan lebih merupakan langkah strategis AS untuk meningkatkan daya saingnya dalam pasar global.

    “Ya, kan dia bilang masih terbuka negosiasi, sebenarnya ini pressure untuk negosiasi. Sama dengan Anda beli sesuatu, kasih dulu harga tinggi, baru berunding,” ucapnya. 

     

    Kadin Siap Jalin Kerja Sama dengan AS

    Arsjad Rasjid(Indika Group), Hashim Djojohadikusumo(Arsari Group) dan Anindya Bakrie(Bakrie Group) saat menemani Presiden RI Prabowo Subianto kunjungan negara ke China. (Instagram/Arsjad Rasjid)

    Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mempersiapkan langkah konkret untuk menanggapi kebijakan tarif 32 persen yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump. Melalui jalur diplomasi dengan Kamar Dagang Amerika Serikat (US Chamber of Commerce), Kadin berencana memperkuat hubungan dagang antara kedua negara.

    Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, mengungkapkan bahwa pada awal Mei mendatang, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah dan melakukan kunjungan ke AS untuk menghadiri sejumlah konferensi bisnis dan ekonomi. 

    ”Awal Mei, menurut rencana, nanti, berkoordinasi dengan pemerintah, Kadin Indonesia akan ke AS untuk menindaklanjuti kerja sama dengan US Chamber of Commerce dan menghadiri beberapa konferensi bisnis dan ekonomi untuk menyikapi perkembangan terakhir,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie dalam siaran pers, Jumat (4/4/2025).

    Anindya juga menyatakan keyakinannya bahwa meskipun ada tantangan, hubungan perdagangan antara Indonesia dan Amerika masih memiliki peluang untuk dipertahankan dan bahkan diperkuat. Dengan kedekatan ekonomi yang sudah terjalin, kedua negara diperkirakan akan terus berusaha mencari titik temu yang saling menguntungkan.

     

    Aprisindo: Negosiasi dengan AS Masih Terbuka

    BADAI PHK BELUM BERHENTI – Perusahaan produsen sepatu Nike PT Victory Chingluh Indonesia kembali mem-PHK 2.393 buruhnya. Sebelumnya perusahaan telah melakukan pemecatan terhadap 5.000 buruh di Mei 2020. (dok.)

    Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Eddy Widjanarko, menambahkan bahwa negosiasi dengan AS masih terbuka lebar.

    Ia menegaskan pentingnya mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan, terutama dalam sektor perdagangan alas kaki dan rantai pasokan global. 

    ”Hubungan kedua negara yang saling menguntungkan dalam perdagangan, termasuk alas kaki, saling menjaga kepentingan bersama, termasuk penguatan integrasi rantai pasokan dan investasi ke depan,” ujar Eddy. 

    Namun, Eddy juga mengingatkan bahwa Indonesia perlu mencari alternatif lain untuk mengurangi dampak dari kebijakan tarif ini. Salah satunya adalah dengan mempercepat penyelesaian kesepakatan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), yang sudah terhambat bertahun-tahun. Hal ini dinilai penting untuk membuka akses pasar alternatif, khususnya bagi produk alas kaki Indonesia yang terkena dampak tarif tinggi ke AS.

    Di tengah ketidakpastian, Eddy juga menyatakan bahwa Aprisindo tengah melakukan kajian menyeluruh untuk menilai dampak kebijakan Trump terhadap anggotanya.

    ”Tentu ini akan memiliki dampak yang cukup berat bagi pelaku industri persepatuan. Kemampuan anggota Aprisindo, dengan penerapan tarif baru ini, perlu waktu untuk menyesuaikan dengan situasi dan keadaan dari kebijakan ini,” ujarnya.  

     

  • Vietnam Negosiasi Tarif dengan Trump, Saham Nike Naik 3,82%

    Vietnam Negosiasi Tarif dengan Trump, Saham Nike Naik 3,82%

    Jakarta

    Saham produsen pakaian dan sepatu olah raga, Nike, melonjak hingga 3,82% menjadi US$ 58 per lembar saham pada Jumat (4/4/2025). Kondisi ini didorong oleh kabar Vietnam dalam proses negosiasi dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyangkut tarif impor.

    Sebelumnya, Trump telah mengumumkan pengenaan bea masuk 46% atas barang-barang impor dari Vietnam. Sementara Vietnam sendiri merupakan tuan rumah operasi manufaktur utama bagi para pembuat sepatu global.

    Dikutip dari Business Insider, Sabtu (5/4/2025), saham Nike sempat turun 14% sehari setelah Trump mengumumkan rencana tarif terbarunya itu pada hari Rabu lalu.

    Sedangkan berdasarkan laporan tahunannya, Nike sendiri memproduksi lebih dari setengah produk alas kakinya dan seperempat dari produk pakaiannya di negara itu tahun lalu. Namun demikian, Trump baru-baru ini mengisyaratkan adanya proses perundingan dengan Vietnam untuk mengurangi tarif impor dari negara itu.

    Vietnam pada Jumat kemarin telah meminta AS untuk menunda penerapan tarif barunya hingga tiga bulan, sementara mereka merundingkan persyaratan perdagangan.

    Salah satu penawaran dari pemerintah Vietnam dalam negosiasi tersebut ialah negara itu akan mendorong solusi yang akan memungkinkannya untuk terus membeli bahan baku dan peralatan dari AS.

    Kemudian, dalam sebuah posting di Truth Social, Trump mengatakan dia melakukan panggilan telepon yang sangat produktif dengan sekretaris jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam.

    Trump menyebut, Lam ingin agar tarif dagang AS terhadap Vietnam bisa dihapus. Trump juga bilang, ia menantikan pertemuan lain dengan Lam dalam waktu dekat.

    Vietnam diperkirakan menjadi salah satu negara yang paling terpukul oleh paket tarif terbaru Trump. Tahun lalu, AS mengimpor barang senilai sekitar US$ 136,6 miliar dari Vietnam. Peralatan komunikasi dan pakaian termasuk di antara kategori impor terbesar berdasarkan nilai dolar.

    (shc/fdl)

  • Trump Kenakan Tarif 46%, Vietnam Gercep Langsung Minta Diturunkan

    Trump Kenakan Tarif 46%, Vietnam Gercep Langsung Minta Diturunkan

    Jakarta

    Pemimpin Vietnam, To Lam menghubungi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk meminta keringanan, tidak lama setelah pengumuman kebijakan tarif impor baru. Vietnam terkena tarif impor yang cukup tinggi hingga 46%.

    Dikutip dari Reuters, Sabtu (5/4/2025), Trump dan To Lam sepakat untuk membahas kesepakatan penghapusan tarif, menyusul obrolan di telepon tersebut yang menurut Trump ‘sangat produktif’ sebagai upaya menghindari bea masuk 46%.

    Beberapa hari sebelum pengumuman Trump tentang tarif timbal balik yang menghantam Vietnam, negara tersebut telah memangkas beberapa bea masuk sebagai bagian dari serangkaian konsesi kepada AS. Ini mencakup janji untuk membeli lebih banyak barang AS seperti pesawat dan produk pertanian.

    “Baru saja melakukan panggilan telepon yang sangat produktif dengan To Lam, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, yang mengatakan kepada saya bahwa Vietnam ingin memangkas tarif mereka hingga NOL jika mereka dapat membuat kesepakatan dengan AS”, tulis Trump di platform sosial Truth miliknya.

    Lam telah berjanji untuk memangkas tarif atas barang-barang AS. Atas hal ini, Trump juga menyampaikan rasa terima kasih dan menantikan pertemuan dengan Lam dalam waktu dekat.

    “Pada saat yang sama (Lam) mengusulkan agar AS menerapkan tarif pajak yang sama terhadap barang-barang yang diimpor dari Vietnam,” bunyi laporan di portal pemerintah Vietnam yang diterbitkan tak lama setelah unggahan Trump.

    Pemerintah Vietnam juga menyampaikan, kedua pemimpin sepakat akan terus berunding untuk segera menandatangani perjanjian bilateral tentang tarif. Trump juga segera menerima undangan untuk mengunjungi Vietnam.

    Vietnam merupakan negara Asia Tenggara yang menjadi basis manufaktur utama bagi banyak perusahaan Barat. Negara ini memiliki surplus perdagangan dengan AS yang melampaui US$ 123 miliar tahun lalu.

    Saham Nike, Adidas, dan Puma turun tajam setelah Vietnam menjadi sasaran tarif 46%. Hal ini lantaran negara tersebut menjadi tuan rumah operasi manufaktur utama bagi para pembuat sepatu global.

    Namun demikian, beberapa pihak mengubah arah setelah unggahan Trump pada hari Jumat kemarin tentang rencana kesepakatannya dengan Vietnam. Sedangkan tanpa kesepakatan, tarif AS sebesar 46% akan berlaku untuk impor dari Vietnam mulai 9 April.

    Indeks saham acuan Vietnam turun 8,1% sejak Trump mengumumkan tarif dua hari lalu. Menurut sebuah dokumen, Vietnam sudah bersiap untuk mengirim misi ke AS minggu depan yang dapat menyegel kesepakatan pembelian pesawat Boeing oleh maskapai Vietnam.

    Sementara itu, secara terpisah, Kamboja juga meminta pemerintah AS pada Jumat untuk menunda tarif 49% pada produknya. Tarif timbal balik AS pada Kamboja dan Vietnam termasuk yang tertinggi.

    “Kamboja mengusulkan untuk bernegosiasi dengan pemerintahan yang terhormat pada waktu yang paling tepat,” kata Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dalam sebuah surat kepada Trump.

    (shc/ara)

  • Gawat! Harga Sepatu Nike Bisa Naik Gila-gilaan, Ini Biang Keroknya

    Gawat! Harga Sepatu Nike Bisa Naik Gila-gilaan, Ini Biang Keroknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penggemar sepatu atau olahraga basket pasti tahu Nike Air Jordan 1. Sepatu ikonik dari Amerika Serikat (AS) ini merupakan lini sepatu kets populer dari merek besar AS, yang diciptakan empat dekade lalu untuk legenda basket lokal Michael Jordan. Namun, meskipun Nike menjual sebagian besar produknya di AS, hampir semua sepatunya dibuat di Asia, kawasan yang menjadi sasaran serangan tarif Presiden Donald Trump terhadap negara-negara asing yang ia tuduh “merampok” warga Amerika.

    Mengutip BBC International, saham Nike turun 14% sehari setelah pengumuman tarif, karena kekhawatiran atas dampaknya terhadap rantai pasokan perusahaan. Kebijakan tarif Trump ini juga dapat berdampak bagi harga sepatu Nike. Itu tergantung pada seberapa besar kenaikan biaya yang diputuskan Nike untuk dibebankan kepada pelanggan, jika ada, dan berapa lama menurut mereka tarif akan benar-benar berlaku.

    Bagaimana tarif dapat mengubah harga sepatu kets ikonik Nike?

    Adapun barang-barang dari Vietnam, Indonesia, dan China menghadapi beberapa pajak impor AS yang paling berat, yakni antara 32% hingga 54%. Namun masih ada harapan bahwa Trump mungkin bersedia menegosiasikan tarif tersebut lebih rendah.

    Pada hari Jumat, ia mengatakan bahwa ia telah melakukan panggilan telepon dengan pemimpin Vietnam, yang membantu saham Nike untuk pulih setelah penurunan tajam pada hari Kamis lalu. Namun, sebagian besar analis berpendapat bahwa harga barang-barang yang dijual perusahaan akan naik.

    Bank Swiss UBS memperkirakan bahwa akan ada kenaikan 10% hingga 12% pada harga barang-barang yang berasal dari Vietnam, di mana Nike memproduksi setengah dari sepatunya di sana. Sementara itu, Indonesia dan China menyumbang hampir semua saldo produksi sepatunya.

    Foto: NIKE Dok: NIKE
    NIKE Dok: NIKE

    “Pandangan kami adalah, mengingat betapa luasnya daftar tarif, industri akan menyadari bahwa hanya ada sedikit cara untuk mengurangi dampak dalam jangka menengah selain dengan menaikkan harga,” ungkap analis UBS Jay Sole dalam sebuah catatan, dikutip dari BBC International, Sabtu (5/4/2025).

    David Swartz, analis ekuitas senior di Morningstar, setuju bahwa kenaikan harga mungkin terjadi tetapi mengatakan kenaikan harga yang besar akan mengurangi permintaan.

    “Ini adalah industri yang sangat kompetitif. Dugaan saya adalah akan sulit bagi Nike untuk menaikkan harga lebih dari 10-15%. Saya tidak berpikir itu bisa mengimbangi sebagian besar tarif,” katanya.

    Selain Nike, banyak merek lainnya seperti H&M, Adidas, Gap dan Lululemon akan menghadapi tantangan yang sama.

    Sementara itu, Nike sudah menghadapi laba bersih yang ketat. Penjualannya sekitar US$51 miliar pada tahun fiskal terakhirnya. Biaya pembuatan produk, termasuk pengiriman, laba pihak ketiga dan biaya gudang, hanya menghabiskan sekitar 55% dari pendapatan, sehingga menghasilkan margin laba kotor yang sehat lebih dari 40%. Namun laba itu terkikis begitu menambahkan biaya operasi bisnis lainnya. Sepertiga dari pendapatannya, misalnya, dihabiskan untuk biaya penjualan dan administrasi. Bila memperhitungkan bunga dan pajak, margin laba Nike telah menyusut menjadi sekitar 11%.

    Bahkan sebelum pengumuman tarif, Nike menghadapi kemerosotan penjualan yang telah membatasi kemampuannya untuk menetapkan harga penuh untuk sepatunya. Kepala keuangan Matthew Friend juga mengutip tarif sebagai contoh perkembangan yang memengaruhi kepercayaan konsumen.

    Dan Nike sangat bergantung pada konsumen AS, dengan pasar tersebut berkontribusi sekitar US$21,5 miliar dari penjualannya, hampir semua yang dijualnya di pasar terbesarnya di Amerika Utara.

    (wur)

  • Pemimpin Vietnam Gercep, Langsung Telepon Trump Minta Tarif Diturunkan

    Pemimpin Vietnam Gercep, Langsung Telepon Trump Minta Tarif Diturunkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Vietnam To Lam sepakat pada hari Jumat untuk membahas kesepakatan penghapusan tarif. Kesepakatan itu menyusul obrolan di telepon yang menurut Trump “sangat produktif”, karena Hanoi meningkatkan upaya untuk menghindari bea masuk sebesar 46%.

    Mengutip Reuters, beberapa hari sebelum pengumuman Trump tentang tarif timbal balik yang menghantam Vietnam dengan keras, negara itu telah memangkas beberapa bea masuk sebagai bagian dari serangkaian konsesi kepada AS, yang juga mencakup janji untuk membeli lebih banyak barang Amerika seperti pesawat dan produk pertanian.

    “Baru saja melakukan panggilan telepon yang sangat produktif dengan To Lam, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, yang mengatakan kepada saya bahwa Vietnam ingin memangkas Tarif mereka hingga NOL jika mereka dapat membuat kesepakatan dengan AS,” tulis Trump di platform sosial Truth miliknya, dikutip Sabtu (5/4/2025).

    “Saya mengucapkan terima kasih kepadanya atas nama Negara kita [AS], dan mengatakan saya menantikan pertemuan dalam waktu dekat,” tambah Trump.

    Lam mengonfirmasi panggilan telepon tersebut dan janji untuk memangkas tarif barang-barang AS.

    Foto: Bendera Vietnam. (AP Photo/Kevin Wolf)
    Bendera Vietnam. (AP Photo/Kevin Wolf)

    “Pada saat yang sama [Lam] mengusulkan agar AS menerapkan tarif pajak yang sama terhadap barang-barang yang diimpor dari Vietnam,” demikian bunyi laporan di portal pemerintah Vietnam yang diterbitkan tak lama setelah unggahan Trump.

    Sementara itu, pemerintah Vietnam mengatakan kedua pemimpin sepakat akan terus berunding untuk segera menandatangani perjanjian bilateral mengenai tarif, seraya menambahkan Trump menerima undangan untuk segera mengunjungi Vietnam.

    Negara Asia Tenggara, yang menjadi basis manufaktur utama bagi banyak perusahaan Barat, memiliki surplus perdagangan dengan Washington yang melampaui US$123 miliar tahun lalu.

    Saham merk-merk sepatu ternama seperti Nike, Adidas, dan Puma, anjlok tajam setelah Vietnam menjadi sasaran tarif 46% pada hari Rabu. Sebab negara tersebut menjadi rumah operasi manufaktur utama bagi para pembuat sepatu global.

    Namun, beberapa pihak telah mengubah arah menyusul unggahan Trump pada hari Jumat. Tanpa kesepakatan, tarif AS sebesar 46% akan berlaku untuk impor dari Vietnam mulai tanggal 9 April. Indeks saham acuan negara tersebut (VNI), telah anjlok 8,1% sejak Trump mengumumkan tarif dua hari lalu.

    Menurut dokumen yang dilihat Reuters, Vietnam telah bersiap untuk mengirim misi ke AS minggu depan yang dapat menyegel kesepakatan pembelian pesawat Boeing oleh maskapai penerbangan Vietnam. Secara terpisah, Kamboja juga meminta pemerintah AS pada hari Jumat untuk menunda tarif bea masuk sebesar 49% atas produk-produknya. Tarif bea masuk timbal balik AS atas Kamboja dan Vietnam termasuk yang tertinggi.

    “Kamboja mengusulkan untuk berunding dengan pemerintahan yang terhormat sesegera mungkin,” kata Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dalam surat kepada Trump, yang ditinjau oleh Reuters, dikutip Sabtu (5/4/2025).

    (wur)

  • Vietnam Gerak Cepat Lobi-lobi Trump demi Pangkas Tarif 46%

    Vietnam Gerak Cepat Lobi-lobi Trump demi Pangkas Tarif 46%

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memuji cara pemimpin Vietnam melobi dirinya untuk mengurangi tarif. Dia mengatakan AS dan Vietnam siap membuat kesepakatan soal tarif.

    Dilansir AFP, Sabtu (5/4/2025), Trump mengatakan dirinya melakukan panggilan telepon yang sangat produktif pada Jumat (4/4) dengan Sekjen Partai Komunis Vietnam, To Lam.

    Sebagai pusat manufaktur yang menjadikan AS pasar terbesarnya tahun lalu, Vietnam dihantam dengan tarif 46% dari AS. Trump mengatakan Vietnam siap memangkas tarif barang dari AS menjadi nol jika bisa mendapat kesepakatan yang bagus dengan AS.

    “Baru saja melakukan panggilan telepon yang sangat produktif dengan To Lam, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, yang mengatakan kepada saya bahwa Vietnam ingin memangkas Tarif mereka hingga nol jika mereka dapat membuat kesepakatan dengan AS,” kata Trump di Truth Social.

    Trump menyampaikan terima kasih kepada To Lam. Dia mengaku menantikan pertemuan dengan To Lam.

    “Saya mengucapkan terima kasih kepadanya atas nama Negara kita, dan mengatakan saya menantikan pertemuan dalam waktu dekat,” ujarnya.

    Kesediaan Trump untuk terlibat dalam pembicaraan dengan Vietnam menyoroti ketidakpastian yang lebih luas atas kebijakan tarifnya, setelah para pejabat bersikeras bahwa pungutan tersebut tidak dapat dinegosiasikan. Vietnam memanfaatkan lokasinya dan tenaga kerja terampil yang murah untuk memposisikan dirinya sebagai pusat manufaktur alternatif bagi China selama perang dagang antara Beijing dan Washington pada masa jabatan pertama Trump.

    Namun kini, merek-merek besar seperti Nike yang memproduksi 50% alas kakinya dan 28% pakaiannya di Vietnam pada tahun 2024 menghadapi biaya yang jauh lebih tinggi yang harus mereka tanggung atau bebankan kepada pelanggan. Raksasa game Jepang Nintendo juga telah mengalihkan sebagian besar produksinya ke Vietnam dan Kamboja dalam beberapa tahun terakhir.

    Nintendo mengatakan mereka menunda prapemesanan konsol game Switch 2 yang sangat dinanti-nantikan, yang akan diluncurkan pada tanggal 5 Juni. Hal itu dilakukan karena mereka sedang menilai dampak dari tarif Trump terhadap harga produk mereka.

    Lihat juga Video: Grafik Tarif Terbaru untuk 185 Negara, Indonesia Kena 32%

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Naikkan Tarif Impor! Pasar Keuangan Auto Panik! Begini Dampaknya

    Trump Naikkan Tarif Impor! Pasar Keuangan Auto Panik! Begini Dampaknya

    Jakarta: Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump kembali mengeluarkan kebijakan kontroversial. 
     
    Kali ini, Trump memberlakukan tarif impor baru yang langsung mengguncang pasar keuangan global. 
     
    Saham-saham raksasa teknologi AS anjlok, Bitcoin ikut terpukul, sementara harga emas meroket ke level tertinggi. 

    Lalu, bagaimana kebijakan ini bisa memengaruhi ekonomi dunia? Yuk, kita bahas tuntas!

    Tarif baru Trump, siapa yang kena?
    Kebijakan tarif yang diumumkan Trump mencakup tarif 25 persen untuk semua mobil impor mulai 3 April, tarif 10 persen untuk semua barang impor mulai 5 April.
     
    Tarif khusus untuk beberapa negara yang berlaku mulai 9 April:
     
    – Tiongkok: 34 persen
    – Vietnam: 46 persen
    – Taiwan: 32 persen
    – Korea Selatan: 25 persen
    – Uni Eropa: 20 persen
    – Swiss: 31 persen
     
    Menurut Trump, kebijakan ini bertujuan melindungi ekonomi AS yang dianggapnya sudah dirugikan oleh perdagangan yang tidak adil selama puluhan tahun. 
     
    Namun, efeknya justru langsung terasa di pasar global.
     

    Saham AS dan Bitcoin terpukul!
    Sejak pengumuman tarif baru ini, pasar saham AS mengalami tekanan hebat Nasdaq 100 turun 2,3 persen dan S&P 500 anjlok 1,7 persen
     
    Saham teknologi babak belur. Tesla (TSLA) -8 persen, Palantir (PLTR) -8 persen, Apple (AAPL) -7 persen, Amazon (AMZN) -6 persen, Nvidia (NVDA) -6 persen.
     
    Saham ritel seperti Nike (NKE) dan Walmart (WMT) juga turun 7 persen
     
    Sementara itu, Bitcoin yang semula naik ke USD87.000 langsung turun ke USD83.000 setelah detail tarif diumumkan. 
     
    Ini menunjukkan bahwa investor cenderung menghindari aset berisiko saat terjadi ketidakpastian ekonomi.
    Harga emas meroket! 
    Di tengah gonjang-ganjing kebijakan tarif ini, harga emas melesat ke rekor baru mendekati USD3.200 per ounce. Emas selalu menjadi aset safe haven atau ‘tempat berlindung’ saat pasar sedang tidak stabil. 
     
    Investor lebih memilih mengalihkan dana ke emas karena lebih aman dibanding saham atau kripto.
    Dampak ke ekonomi dunia, inflasi bisa meledak?
    Analyst Reku Fahmi Almuttaqin, menilai kebijakan tersebut apabila benar akan diimplementasikan sepenuhnya, dapat berpotensi kembali memicu kenaikan inflasi dan akan semakin menunda dimulainya kembali tren penurunan suku bunga. 
     
    “Selain itu, kekhawatiran pasar terhadap ketidakpastian yang ada dapat membuat investor menjadi lebih berhati-hati terhadap instrumen investasi berisiko tinggi seperti aset crypto dan saham yang dapat memberikan tekanan harga lanjutan,” jelas Fahmi dalam keterangan tertulis, Kamis, 3 April 2025.
     
    Akan tetapi terlepas dari itu, dampak sebenarnya dari kebijakan yang akan diambil tersebut
    sebenarnya belum dapat sepenuhnya dilihat saat ini karena hal itu akan ditentukan oleh
    perilaku konsumen dan bagaimana sektor bisnis menyikapi peraturan baru tersebut.
     
    “Apabila dampak yang akan terjadi lebih mengarah kepada meningkatnya pengangguran dan terjadinya resesi ekonomi, kebijakan pelonggaran seperti dengan menurunkan suku
    bunga mungkin akan dipertimbangkan oleh The Fed. Selain itu, kebijakan yang ada juga
    dapat berubah sewaktu-waktu khususnya jika mempertimbangkan rekam jejak Trump sejak
    dilantik pada Januari lalu, yang banyak disinyalir menggunakan tarif impor sebagai alat
    negosiasi politik.” tutur dia.
    Strategi investasi
    Bagi investor yang punya profil risiko tinggi, koreksi ini bisa menjadi peluang buy on weakness untuk mendapatkan harga saham atau kripto di level yang lebih murah.
     
    Namun, bagi investor pemula, strategi seperti Dollar Cost Averaging (DCA) bisa menjadi solusi yang lebih aman. Dengan metode ini, investor membeli aset secara berkala tanpa harus khawatir dengan fluktuasi jangka pendek.
     
    “Investor tetap harus cermat dalam memilih aset untuk diakumulasi. Bagi investor yang tidak terlalu agresif, aset-aset dengan kapitalisasi pasar dan likuiditas terbesar menjadi opsi yang dapat dieksplorasi lebih lanjut,” ucap dia.
     
    Apakah ini saatnya panic sell atau justru kesempatan untuk mengoleksi aset murah? Keputusan ada di tanganmu!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)