brand merek: Nike

  • IHSG menguat di tengah pasar cermati aksi IPO domestik

    IHSG menguat di tengah pasar cermati aksi IPO domestik

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis bergerak menguat di tengah pelaku pasar mencermati aksi Initial Public Offering (IPO) sebanyak delapan perusahaan pada pekan depan.

    IHSG dibuka menguat 27,52 poin atau 0,40 persen ke posisi 6.908,76. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,56 poin atau 0,46 persen ke posisi 769,78.

    “Kami melihat potensi pergerakan harga yang tinggi membuat investor menjadikan aksi IPO sebagai salah satu magnet utama pekan ini” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

    Dari dalam negeri, delapan perusahaan baru akan resmi mencatatkan sahamnya di BEI pada 8 sampai 10 Juli 2025. Total kapitalisasi awal dari IPO ini diperkirakan mencapai Rp29,62 triliun.

    Dari mancanegara, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang antara AS dan Vietnam yang mencakup tarif 20 persen atas impor dari negara tersebut.

    Saham Nike yang memproduksi sekitar setengah sepatunya di Vietnam dan China naik 4 persen. Namun, laporan baru menunjukkan bahwa jumlah pekerjaan di sektor swasta justru turun secara mengejutkan pada Juni 2025, memicu kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS.

    Ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada pertemuan Juli 2025 sudah meningkat, menunjukkan kemungkinan sekitar 23 persen, naik dari hampir 21 persen sehari sebelumnya.

    Di sisi lain, pelaku pasar masih berhati-hati menyikapi perkembangan tenggat tarif dagang Donald Trump yang jatuh pada 8 Juli 2025 dan pengesahan RUU fiskal jumbo AS senilai 3,3 triliun dolar AS.

    RUU itu diperkirakan menambah beban utang dan memperbesar defisit AS, memicu kekhawatiran akan stabilitas fiskal global.

    Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup beragam, indeks Nasdaq Composite naik 0,94 persen dan mencatat penutupan rekor di 20.393,13, sementara Dow Jones Industrial Average turun tipis 10,52 poin atau 0,02 persen berakhir di 44.484,42, indeks S&P menguat 0,47 persen dan ditutup di level 6.227,42

    Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 24,46 poin atau 0,57 persen ke 39.725,69, indeks Shanghai melemah 4,54 poin atau 0,40 persen ke 3.450,87, indeks Hang Seng melemah 257,30 poin atau 1,24 persen ke 23.965,55, dan indeks Strait Times melemah 0,11 poin atau 0,44 persen ke 4.010,79.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komdigi Blokir Akses 3 Platform Digital, Tak Patuh Aturan PSE – Page 3

    Komdigi Blokir Akses 3 Platform Digital, Tak Patuh Aturan PSE – Page 3

    Tiga plaftorm ini memang sebelumnya masuk dalam daftar PSE yang terancam diblokir. Sebab, mereka dianggap belum memberikan respons memadai dan langkah konkret dalam memenuhi kewajiban pendaftaran PSE ke Komdigi.  

    Dikatakan oleh Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Alexander Sabar pekan lalu, ada tujuh platform digital yang telah diberi surat peringatan. 

    “Sebagai langkah konkret tindak lanjut, Komdigi menyampaikan surat peringatan kepada tujuh PSE yang belum memenuhi kewajiban pendaftaran sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020,” kata Alexander, dikutip dari keterangan Komdigi, Senin (23/6/2025). 

    Alexander mengatakan, peringatan dilayangkan sebagai bagian dari komitmen pemerintah menciptakan tata kelola sistem elektronik yang tertib dan melindungi hak serta kepentingan masyarakat. Dalam hal ini masyarakat sebagai pengguna layanan digital. 

    Berikut adalah ke-tujuh PSE lingkup privat yang diberi peringatan Komdigi:

    Philips.com (PT Philips Indonesia Commercial)
    Bathandbodyworks.co.id (PT Dunia Lucinda)
    Ebay.com dan aplikasi eBay (ebay, Inc)
    Nike.com dan aplikasi Nike (Nike, Inc)
    xbox.com dan aplikasi Xbox (Microsoft Corporation)
    klm.com dan aplikasi KLM (KLM Royal Dutch Airlines)
    Lenovo.com dan aplikasi Lenovo (PT Lenovo Indonesia).

  • Tarif Trump Terbukti Senjata Makan Tuan, Warga Amerika Kena Batunya

    Tarif Trump Terbukti Senjata Makan Tuan, Warga Amerika Kena Batunya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Guncangan ekonomi kini dirasakan oleh negara adidaya, Amerika Serikat. Sepertinya kebijakan tarif yang dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump mulai dirasakan oleh warganya sendiri. Hal itu tercermin dari warga AS mengurangi pengeluaran karena inflasi yang semakin tinggi.

    Kenaikan inflasi mulai terasa pada bulan Mei dan terdampak pada tingginya harga barang dan jasa di negara tersebut. Mengutip AP News, kenaikan harga atau inflasi terjadi pada bulan Mei sebesar 2,3% secara tahunan. Sementara dibandingkan bulan April kenaikannya sebesar 2,1%.

    Departemen Perdagangan mengatakan, kenaikan harga termasuk kategori makanan yang mudah menguap dan energi, harga-harga inti naik 2,7% dari tahun 2024, sementara dibandingkan April sebesar 2,6%.

    Kedua hal tersebut melebihi target ekspektasi Federal Reserve yang sebesar 2%.

    Warga Amerika mengurangi pengeluaran untuk pertama kalinya sejak Januari, karena pengeluaran secara keseluruhan turun 0,1%. Kemudian, pendapatan juga turun 0,4%.

    “Pendapatan turun setelah penyesuaian satu kali untuk tunjangan Jaminan Sosial telah meningkatkan pembayaran pada bulan Maret dan April. Pembayaran Jaminan Sosial dinaikkan untuk beberapa pensiunan yang telah bekerja untuk pemerintah negara bagian dan lokal,” tulis media tersebut, dikutip Sabtu (28/6/2025).

    Namun, data menunjukkan, pertumbuhan melambat karena warga Amerika menjadi lebih berhati-hati, sebagian karena tarif Presiden Donald Trump telah menaikkan harga beberapa barang, seperti peralatan, perkakas, dan peralatan audio.

    Sentimen konsumen juga telah turun tajam tahun ini setelah peluncuran bea masuk yang terkadang kacau. Di sisi lain, meskipun tingkat pengangguran tetap rendah, perekrutan tenaga kerja masih lemah, hal itu membuat mereka yang tidak memiliki pekerjaan berjuang untuk mendapatkan pekerjaan baru.

    Belanja konsumen hanya naik 0,5% dalam tiga bulan pertama tahun ini dan telah lesu dalam dua bulan pertama kuartal kedua.

    Dan pengeluaran untuk jasa hanya naik 0,1% di bulan Mei, yang menjadi kenaikan bulanan terkecil dalam empat setengah tahun.

    “Karena konsumen tidak dalam kondisi yang cukup kuat untuk mengatasi (kenaikan harga) tersebut, mereka mengurangi pengeluaran untuk rekreasi, perjalanan, hotel, hal-hal semacam itu,” kata Luke Tilley, kepala ekonom di Wilmington Trust.

    Pengeluaran untuk tiket pesawat, makanan di restoran, dan hotel semuanya turun pada bulan lalu.

    Pada saat yang sama, angka-angka tersebut menunjukkan, tarif berbasis luas yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump masih memiliki efek yang kecil terhadap harga secara keseluruhan.

    Kenaikan harga beberapa barang sebagian diimbangi oleh penurunan harga mobil baru, tarif penerbangan, dan sewa apartemen, di antara barang-barang lainnya.

    Para ekonom menunjukkan beberapa alasan terkait tarif Trump belum mempercepat inflasi, seperti yang diperkirakan banyak analis. Seperti halnya konsumen Amerika, perusahaan-perusahaan mengimpor miliaran dolar barang pada musim semi sebelum bea masuk berlaku penuh, dan banyak barang yang saat ini ada di rak-rak toko diimpor tanpa membayar pungutan yang lebih tinggi.

    Namun, ada indikasi awal hal itu mulai berubah. Seperti misalnya, Nike mengumumkan pekan ini mereka memperkirakan tarif AS akan membebani perusahaan sebesar US$1 miliar tahun ini.

    Hal senada juga dialami oleh Walmart yang menyatakan bulan lalu para pelanggannya akan mulai melihat harga-harga yang lebih tinggi pada bulan ini dan bulan depan saat belanja untuk kembali ke sekolah.

    Sebagian besar impor AS terdiri dari bahan mentah dan suku cadang yang digunakan untuk membuat barang di AS. Butuh waktu biaya input yang lebih tinggi untuk muncul dalam harga konsumen. Para ekonom di JPMorgan berpendapat, banyak perusahaan yang menyerap biaya tarif, untuk saat ini. Hal ini dapat mengurangi margin keuntungan mereka, yang dapat membebani perekrutan.

    Trump berulang kali menyalahkan The Fed karena tidak menurunkan suku bunga, bahkan menyebut Powell sebagai dungu dan bodoh.

    Namun Powell mengatakan dalam kesaksian kongres awal pekan ini bahwa The Fed ingin melihat bagaimana inflasi dan ekonomi berkembang sebelum menurunkan suku bunga. Sebagian besar pembuat kebijakan Fed lainnya telah menyatakan pandangan serupa.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sekjen Partai Komunis Vietnam akan Temui Trump, Finalisasi Kesepakatan Tarif Dagang

    Sekjen Partai Komunis Vietnam akan Temui Trump, Finalisasi Kesepakatan Tarif Dagang

    Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, tengah bersiap melakukan kunjungan ke Amerika Serikat dalam beberapa pekan mendatang. 

    Langkah itu menjadi bagian dari upaya kedua negara untuk menyelesaikan kesepakatan dagang sebelum tarif impor baru yang lebih tinggi dari Presiden Donald Trump diberlakukan.

    Dikutip dari Bloomberg, Jumat (20/6/2025), sumber yang mengetahui rencana tersebut mengungkapkan kunjungan Lam ditujukan untuk bertemu langsung dengan Trump guna memfinalisasi perjanjian dagang.

    Meski jadwal pasti belum dikonfirmasi, persiapan sedang dilakukan agar delegasi Vietnam bisa tiba dalam waktu dekat. Lam disebut akan memimpin rombongan pejabat tinggi dan pelaku bisnis dari Vietnam.

    Perjalanan ini merupakan bagian dari strategi Vietnam untuk mengurangi surplus perdagangan dengan AS dengan meningkatkan pembelian produk-produk asal AS.

    Dalam keterangan resmi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam Pham Thu Hang menyatakan belum menerima informasi terkait rencana kunjungan tersebut. Sementara itu, Gedung Putih menolak memberikan komentar.

    Sebelumnya, Bloomberg juga melaporkan bahwa kedua negara hampir mencapai kesepakatan kerangka kerja. Dalam perundingan, Vietnam mendorong agar tarif impor tetap berada dalam kisaran 20%–25%, sedangkan AS menuntut penegakan yang lebih ketat terhadap praktik transshipment barang asal China dan penghapusan hambatan non-tarif.

    Pada Kamis (19/6/2025), pembicaraan lanjutan dilakukan secara virtual antara Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer dengan Menteri Perdagangan Vietnam Nguyen Hong Dien.

    Dalam pernyataan resminya, Dien menekankan pentingnya membentuk aturan yang “praktis dan harmonis” guna mencegah ekspor ilegal. Dia juga menyambut baik usulan dari pihak AS untuk mempercepat proses negosiasi.

    Trump sendiri menetapkan tarif dagang resiprokal atas barang impor asal Vietnam sebesar 46%. Hanya saja penerapan penuh tarif itu ditunda hingga 9 Juli 2025 guna memberi ruang bagi negosiasi lanjutan.

    Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah pejabat senior Vietnam telah aktif melobi dukungan dari berbagai pihak di AS. Menteri Pertanian Vietnam berhasil mengamankan kesepakatan sementara senilai US$3 miliar dalam lawatannya ke beberapa negara bagian.

    Sementara itu, Menteri Perdagangan Vietnam mengadakan pertemuan dengan para eksekutif dari Nike Inc., Gap Inc., dan Walmart Inc. untuk mendorong dukungan dari pelaku industri utama.

    Vietnam menjadi basis industri penting bagi berbagai perusahaan besar AS. Pabrik-pabrik di negara tersebut memproduksi beragam barang mulai dari kaus, celana jeans, hingga sepatu basket.

    Ketegangan dagang antara AS dan China dalam satu dekade terakhir turut mendorong peralihan basis produksi ke Vietnam, menjadikannya sebagai salah satu pusat manufaktur global terbesar.

    Hubungan dagang Vietnam dengan China—mitra dagang bilateral terbesarnya—masih menjadi titik krusial dalam negosiasi. Selama masa jabatan pertamanya, Trump kerap menyoroti surplus perdagangan besar Vietnam sebagai dampak dari relokasi produksi dari China, yang menurutnya merugikan ekonomi AS.

  • Komdigi Minta Lenovo, Nike, hingga Philip untuk Segera Daftar PSE

    Komdigi Minta Lenovo, Nike, hingga Philip untuk Segera Daftar PSE

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terus memperkuat upaya pengawasan terhadap Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat, dengan memberikan peringatan kepada 7 PSE seperti Nike, Philips, Microsoft, hingga Lenovo. Mereka diminta untuk segera mendaftar PSE.

    Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital, Alexander Sabar, menyampaikan bahwa hingga 17 Juni 2025 terdapat tujuh PSE yang belum memberikan respons memadai maupun menunjukkan langkah konkret dalam memenuhi kewajiban pendaftaran sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Sebagai langkah konkret tindak lanjut, Kementerian Komdigi telah menyampaikan surat peringatan kepada tujuh PSE yang belum memenuhi kewajiban pendaftaran sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020,” tutur Alexander.

    Menurut Alexander, peringatan yang disampaikan merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menciptakan tata kelola sistem elektronik yang tertib serta melindungi hak dan kepentingan masyarakat sebagai pengguna layanan digital.

    Berikut daftar PSE Lingkup Privat yang telah menerima surat peringatan:

    philips.com (PT Philips Indonesia Commercial)
    bathandbodyworks.co.id (PT. DUNIA LUXINDO)
    ebay.com dan aplikasi eBay (ebay, Inc.)
    nike.com dan aplikasi Nike (Nike, Inc.)
    xbox.com dan aplikasi Xbox (Microsoft Corporation)
    klm.com dan aplikasi KLM (KLM Royal Dutch Airlines)
    lenovo.com dan aplikasi Lenovo (PT. Lenovo Indonesia)
    “Komdigi mengimbau seluruh PSE Lingkup Privat untuk segera merespons surat peringatan yang telah disampaikan,” tuturnya.

    Alexander juga menegaskan bahwa apabila hingga batas waktu yang ditentukan para PSE tersebut masih belum menunjukkan komitmen dalam memenuhi kewajiban pendaftaran, Kementerian Komdigi akan mengambil langkah tegas termasuk pemutusan akses atau pemblokiran layanan, sebagaimana diatur dalam Pasal 7 Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020.

    Alexander juga menyampaikan bahwa Kementerian Komdigi membuka ruang klarifikasi bagi PSE yang menghadapi kendala teknis atau hambatan lainnya dalam proses pendaftaran.

    “Seluruh PSE wajib mematuhi ketentuan yang berlaku demi terciptanya tata kelola sistem elektronik yang tertib dan bertanggung jawab di Indonesia,” tandasnya.

  • Belanja Olahraga di Indonesia Sampai Rp 39,5 Triliun Setahun

    Belanja Olahraga di Indonesia Sampai Rp 39,5 Triliun Setahun

    Jakarta

    Semakin banyak orang Indonesia yang sadar akan gaya hidup sehat dan aktif. Terpancar dari nilai estimasi uang yang beredar untuk belanja olahraga yang mencapai Rp 39,5 triliun pada 2024.

    Angka tersebut meningkat sebesar Rp 2,17 triliun dibandingkan pada 2023. Hal ini didasari dari Laporan Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) 2024 yang mencatat bahwa 53,1% (sekitar 109,2 juta orang) masyarakat Indonesia membelanjakan uangnya untuk kebutuhan olahraga.

    Dari data Lazada juga terpancarkan minat tinggi masyarakat untuk berolahraga dan menerapkan gaya hidup sehat. Sepatu olahraga menjadi salah satu produk terlaris saat promo belanja online tanggal kembar Lazada pada penghujung tahun lalu. Menyambut tren positif ini, Lazada Indonesia kembali menghadirkan promo belanja online Lazada 6.6 Super Wow Sale.

    “Lazada memahami antusiasme masyarakat Indonesia terhadap gaya hidup sehat dan aktif, serta kebutuhan akan perlengkapan olahraga berkualitas dengan harga terjangkau. Lazada 6.6 Super Wow Sale ini merupakan inisiatif kami untuk mengakomodasi segala kebutuhan, mulai dari kebutuhan sehari-hari, hingga tren gaya hidup sehat. Pelanggan dapat memanfaatkan berbagai diskon menarik, voucher eksklusif, dan penawaran spesial lainnya hanya di platform Lazada,” ujar Head of Operations Lazada Indonesia Amelia Tediarjo.

    Promo belanja online Lazada 6.6 Super Wow Sale hadir dengan berbagai penawaran menarik, seperti Crazy Brand Mega Offer, diskon brand hingga 90%, ekstra brand voucher hingga 20%, dan voucher bonus hingga Rp 660.000.

    Selain itu, pelanggan juga bisa mendapatkan hadiah dan ekstra voucher jelang Lazada 6.6 Super Wow Sale melalui permainan bertema karnaval ‘Lazada Gak Becanda’. Untuk mengikuti permainan, ketik ‘Lazada Gak Becanda’ di Google.

    Ada voucher belanja eksklusif dari berbagai merek ternama seperti 3SECOND, Nike, Tavi, Make Over, dan Labore maupun voucher potongan harga hingga Rp 660.000 yang bisa digunakan di aplikasi Lazada dari 5 Juni pukul 20.00 WIB hingga 8 Juni. Kamu bisa memainkannya setiap hari untuk menambah kesempatan menang, dan jangan lewatkan Bonus Hour pada 6 Juni pukul 20.00-21.00 WIB yang berhadiah voucher belanja hingga Rp 660.000.

    “Lazada 6.6 Super Wow Sale bukan sekadar pesta diskon, tapi juga upaya kami untuk mendukung perekonomian Indonesia dan menghadirkan kebutuhan yang relevan bagi masyarakat. Dengan menawarkan harga yang kompetitif serta produk-produk berkualitas tinggi kepada pelanggan, kami berharap Lazada 6.6 Super Wow Sale dapat menghadirkan pengalaman belanja online yang menyenangkan dan relevan,” tutup Amelia.

    (ask/fay)

  • Prudential Bantah soal Situs Belum Terdaftar di Sistem PSE

    Prudential Bantah soal Situs Belum Terdaftar di Sistem PSE

    Bisnis.com, JAKARTA — Manajemen Prudential Indonesia memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang menyebut situs prudential.com masuk dalam daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang mendapat notifikasi dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). 

    Perusahaan menegaskan bahwa situs tersebut bukan bagian dari entitas mereka yang beroperasi di Indonesia.

    “Menanggapi pemberitaan dari Komdigi terkait PSE yang belum mutakhirkan data, bersama ini kami klarifikasi bahwa situs Prudential.com tidak memiliki hubungan dengan perusahaan kami, PT Prudential Life Assurance [Prudential Indonesia] dan PT Prudential Sharia Life Assurance [Prudential Syariah],” tulis Manajemen Prudential Indonesia saat dikonfirmasi pada Senin (9/6/2025). 

    Prudential Indonesia menyebut bahwa situs prudential.com merupakan milik perusahaan Prudential Financial Inc, sebuah perusahaan asuransi jiwa yang berbasis di Amerika Serikat. 

    Sementara itu, PT Prudential Life Assurance dan PT Prudential Sharia Life Assurance merupakan bagian dari Grup Prudential plc yang berbasis di Hong Kong.

    “Prudential Indonesia dan Prudential Syariah merupakan bagian dari group Prudential Plc yang berbasis di Hongkong dan bergerak di bidang asuransi jiwa dan kesehatan serta manajemen aset, dengan berfokus di Asia dan Afrika,” jelas Manajamen Prudential Indonesia. 

    Manajemen juga menyebutkan situs resmi yang mewakili entitas mereka:

        1.    PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia): prudential.co.id

        2.    PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah): prudentialsyariah.co.id

        3.    Group Prudential plc: prudentialplc.com

    “Dapat kami konfirmasikan bahwa Prudential Indonesia dan Prudential Syariah selalu mengikuti dan mematuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku,” tegas manajemen.

    Sebelumnya, Komdigi menyampaikan peringatan kepada 36 entitas PSE Privat yang belum melakukan pendaftaran atau pemutakhiran data sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020.

    Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar, mengatakan langkah ini merupakan bagian dari penguatan tata kelola ruang digital nasional.

    “Seluruh Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat [PSE Privat] baik dari dalam negeri [domestik] maupun luar negeri [asing], memiliki kewajiban untuk mendaftar dan memperbarui data pendaftaran guna menjaga akurasi dan keandalan data,” kata Alexander dalam keterangannya pada Kamis (29/5/2025).

    Komdigi mencatat terdapat 23 PSE Privat yang belum melakukan pendaftaran, dan 13 entitas lainnya belum memperbarui data. 

    Perusahaan-perusahaan yang disebut dalam daftar peringatan tersebut mencakup berbagai sektor, dari otomotif, teknologi, hingga makanan cepat saji. Komdigi mengimbau seluruh PSE Privat untuk segera melakukan pendaftaran melalui sistem Online Single Submission (OSS) jika belum terdaftar, dan memastikan seluruh data selalu diperbarui apabila terdapat perubahan pada entitas usaha atau layanan.

    “Pengaturan ini untuk menjamin kedaulatan digital nasional dan melindungi masyarakat sebagai pengguna layanan digital,” kata Alexander.

    Berikut Ini Daftar PSE Privat yang Belum Terdaftar:

        1.    PT Yamaha Musik Indonesia Distributor – yamaha.com

        2.    PT MNC Asia Holding Tbk – mncgrup.com

        3.    PT Philips Indonesia Commercial – philips.com

        4.    Electronic Arts, Inc. – ea.com

        5.    HP Inc. – hp.com

        6.    PT Daya Intiguna Yasa Tbk – mrdiy.com

        7.    PT Indofood Sukses Makmur Tbk – indofood.com

        8.    PT Dunia Luxindo – bathandbodyworks.co.id

        9.    PT Unilever Indonesia Tbk – unilever.com

        10.    PT Fast Food Indonesia Tbk – order.kfcku.co.id

        11.    WarnerMedia Global Digital Services, LLC – max.com dan aplikasi Max

        12.    ebay, Inc. – ebay.com

        13.    ASUSTek Computer Inc. – asus.com

        14.    Micro-Star International Co. Ltd. – msi.com

        15.    Nike, Inc. – nike.com

        16.    Microsoft Corporation – xbox.com

        17.    BYD Company Limited / PT BYD Motor Indonesia – byd.com

        18.    The Emirates Group – emirates.com

        19.    Harman International Industries, Inc. – id.jbl.com

        20.    KLM Royal Dutch Airlines – klm.com

        21.    Cathay Pacific Airways Limited – cathaypacific.com

        22.    DHL Group – dhl.com

        23.    PT Lenovo Indonesia – lenovo.com

    Berikut Daftar PSE Privat yang Harus Memperbarui Data:

        1.    Ecart Webportal Indonesia (Lazada) – lazada.com

        2.    Rekso Nasional Food (McDonald’s Indonesia) – aplikasi McDonald’s

        3.    Zurich LiveWell / Zurich Asuransi Indonesia / Zurich Topas Life – zurich.com

        4.    Google Indonesia – ads.google.com, play.google.com

        5.    Traveloka Indonesia – traveloka.com

        6.    TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) – aplikasi JNE

        7.    Apple Distribution International Limited – apple.com

        8.    Garmin Indonesia Distribution – garmin.com

        9.    Riot Games Services Pte. Ltd. – leagueoflegends.com

        10.    Epic Games International S.A.R.L – epicgames.com

        11.    PT Prudential Life Assurance – prudential.com

        12.    PT Kereta Api Indonesia – kai.id

  • Takut Diblokir, Banyak Platform Ramai-Ramai Mulai Daftar Ulang

    Takut Diblokir, Banyak Platform Ramai-Ramai Mulai Daftar Ulang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah platform atau Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang sebelumnya terancam diblokir sudah mulai mendaftarkan lagi ke pihak Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Dirjen Pengawasan Ruang Digital, Alexander Sabar mengonfirmasi hal tersebut.

    Alex mengatakan beberapa platform sudah mendaftarkan lagi. Namun dia akan memberi informasi lebih lanjut berapa yang sudah melakukan registrasi.

    “Datanya belum saya update lagi, belum di-update lagi. Udah ada beberapa sih, kan masalahnya ini cuma administratif ya untuk registrasi ulang-ulang,” jelas Alex ditemui di kantor Komdigi, Kamis (5/6/2025).

    Sebelumnya 36 platform diminta melakukan registrasi dan pemutakhiran data. Ini terkait Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020 tentang PSE Privat.

    Dari jumlah tersebut, 23 PSE terindentifikasi belum melakukan pendaftaran. Seluruh platform wajib mendaftar jika beroperasi dan menargetkan pasar Indonesia.

    Sementara sisanya 13 PSE diminta untuk memperbarui informasi pendaftaran.

    Berikut daftar 36 PSE yang diberikan notifikasi oleh Komdigi:

    23 PSE Belum Terdaftar

    • yamaha.com (PT Yamaha Musik Indonesia)
    • mncgroup.com (PT MNC Asia Holding Tbk)
    • philips.com (PT Philips Indonesia Commercial)
    • hp.com (HP Inc)
    • mrdiy.com (PT Daya Intiguna Yasa Tbk)
    • indofood.com (PT Indofood Sukses Makmur Tbk)
    • bathandbodyworks.co.id (PT Dunia Luxindo)
    • unilever.com dan unilever.id (PT Unilever Indonesia, Tbk)
    • order.kfcku.co.id dan aplikasi KFCku (PT Fast Food Indonesia Tbk)
    • max.com dan aplikasi Max (WarnerMedia Global Digital Services LLC)
    • ebay.com dan aplikasi eBay (eBay, inc)
    • asus.com dan aplikasi MyAsus (AsusTek Computer Inc)
    • msi.com, id.msi.com dan aplikasi MyMSI (Micro-Star International Co, LTD)
    • nike.com dan aplikasi Nike (Nike, Inc)
    • byd.com dan Aplikasi BYD BYD Company Limited, (PT BYD Motor Indonesia)
    • emirates.com dan aplikasi Emirates (The Emirates Group)
    • id.jbl.com dan jblstore.co.id (Harman International Industries, Inc)
    • klm.com dan aplikasi KLM (KLM Royal Dutch Airlines)
    • cathaypacific.com dan aplikasi Cathay Pacific (Cathay Pacific Airways Limited)
    • dhl.com, dhlexpresscommerce.com, mydhl.express.dhl dan aplikasi DHL Express Mobile (DHL Group)
    • lenovo.com dan aplikasi Lenovo (PT Lenovo Indonesia)
    • ea.com (Electronic Arts Inc)
    • xbox.com dan aplikasi (Xbox Microsoft Corporation)

    13 PSE Belum Update Data

    • lazada.com dan aplikasi Lazada (Ecart Webportal Indonesia)
    • Aplikasi McDonalds (Rekso Nasional Food)
    • zurich.com (Zurich LiveWell Services and Solutions Ltd / Zuric Asuransi Indonesia Zurich Topas Life)
    • ads.google.com (Google Indonesia)
    • play.google.com (Google Indonesia)
    • traveloka.com dan aplikasi Traveloka (Traveloka Indonesia)
    • Aplikasi MyJNE (Tiki Jalur Nugraha Ekakurir)
    • apple.com (Apple Distribution International Limited)
    • garmin.com (Garmin Indonesia Distribution)
    • leagueoflegends.com dan aplikasi-aplikasi dari Riot (RIOT Games Services PTE LTD)
    • epicgames.com (Epic Games International S.A.R.I, Bertrange, ROOT Branch/ Epic Games Entertainment International GMBH/ Epic Games Commerce GMBH)
    • prudential.com (Prudential Financial Inc.)
    • kai.id (Perusahaan Perseroan (Persero) PT Kereta Api Indonesia)

    (npb/wur)

  • Menkomdigi Ingatkan Google-Apple Segera Daftar PSE Atau Diblokir

    Menkomdigi Ingatkan Google-Apple Segera Daftar PSE Atau Diblokir

    Jakarta

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memperingatkan 36 Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat untuk segera menyelesaikan pendaftaran dan pemutakhiran data. Jika tidak, maka akan terancam sanksi pemblokiran oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    “Mengingatkan mereka untuk segera mendaftar kembali,” ujar Meutya ditemui awak media di di BPPT Tapos, Depok, Rabu (4/5/2025).

    Sebelumnya, Komdigi telah mengungkapkan daftar 36 PSE Lingkup Privat, baik perusahaan asing maupun lokal, untuk memenuhi kewajiban mereka mendaftar dan memperbarui data pendaftaran guna menjaga akurasi dan keandalan data. Termasuk di antaranya ada nama Apple dan Google.

    Sebagai bagian dari upaya pengawasan aktif, Komdigi telah menyampaikan pemberitahuan resmi (notifikasi) kepada dua kelompok PSE Privat. Pertama, kepada 23 (dua puluh tiga) PSE Privat yang teridentifikasi belum memenuhi kewajiban pendaftaran meskipun ditemukenali telah beroperasi dan menargetkan pasar Indonesia. Kedua, kepada 13 (tiga belas) PSE Privat lainnya yang ditemukan belum memperbarui informasi pendaftaran mereka.

    Ketika ditanya terkait perkembangan PSE Lingkup Privat telah melengkapi datanya, Meutya mengaku belum menerima informasi terbarunya.

    “Saya belum update terakhir berapa banyak yang sudah melakukan updating. Itu nanti ke Dirjen Pengawasan Ruang Digital karena itu sangat teknis gitu ya, saya tidak tahu satu per satu mana yang sudah melakukan, mana yang belum melakukan,” jelasnya.

    Sebagai informasi, daftar 36 PSE Lingkup Privat yang sebelumnya diberi peringatan itu berasal dari berbagai bidang, di antaranya seperti di bawah ini:

    Daftar PSE Privat Terancam Diblokir KomdigiNoSistem EletronikNama PerusahaanKeterangan1.yamaha.comPT Yamaha Musik Indonesia DistributorBelum Terdaftar2.mncgroup.comPT MNC Asia Holding TbkBelum Terdaftar3.philips.comPT Philips Indonesia CommerciaBelum Terdaftar4.ea.comElectronics Arts IncBelum Terdaftar5.hp.comHP IncBelum Terdaftar6.mrdly.comPT Daya Intiguna Yasa TbkBelum Terdaftar7.indofood.comPT Indofood Sukses Makmur TbkBelum Terdaftar8.bathandbodyworks.co.idPT Dunia LuxindoBelum Terdaftar9.unilever.com dan unilever.idPT Unilever Indonesia, TbkBelum Terdaftar10.order.kfcku.co.id dan aplikasi KFCkuPT Fast Food Indonesia TbkBelum Terdaftar11.max.com dan aplikasi MaxWarnerMedia Global Digital Services LLCBelum Terdaftar12.ebay.com dan aplikasi eBayebay,incBelum Terdaftar13.Asus.com dan aplikasi MyAsusAsusTek Computer IncBelum Terdaftar14.msi.com, id.msi.com dan aplikasi MyMSIMicro-Star International Co, LTDBelum Terdaftar15.Nike.com dan aplikasi NikeNike, IncBelum Terdaftar16.xbox.com dan aplikasi XboxMicrosoft CorporationBelum Terdaftar17.byd.com dan Aplikasi BYDBYD Company Limited, PT BYD Motor Indonesia (Indonesia)Belum Terdaftar18.emirates.com dan aplikasi EmiratesThe Emirates GroupBelum Terdaftar19.id.jbl.com dan jblstore.co.idHarman International Industries IncBelum Terdaftar20.klm.com dan aplikasi KLMKLM Royal Dutch AirlinesBelum Terdaftar21.cathaypacific.com dan aplikasi Cathay PacificCathay Pacific Airways LimitedBelum Terdaftar22.dhl.com, dhlexpresscommerce.com, mydhl.express.dhl dan aplikasi DHL Express MobileDHL GroupBelum Terdaftar23.lenovo.com dan aplikasi LenovoPT Lenovo IndonesiaBelum Terdaftar24.Lazada.com dan aplikasi LazadaEcart Webportal IndonesiaPerlu Pembaruan Data25.Aplikasi McDonaldsRekso Nasional FoodPerlu Pembaruan Data26.Zurich.comZuric LiveWell Services and Solutions Ltd / Zuric Asuransi Indonesia Zurich Topas Life.Perlu Pembaruan Data27.ads.google.comGoogle IndonesiaPerlu Pembaruan Data28.play.google.comGoogle IndonesiaPerlu Pembaruan Data29.traveloka.com dan aplikasi TravelokaTraveloka IndonesiaPerlu Pembaruan Data30.Aplikasi MyJNETiki Jalur Nugraha EkakurirPerlu Pembaruan Data31.apple.comApple Ditribution International LimitedPerlu Pembaruan Data32.garmin.comGarmin Indonesia DistributionPerlu Pembaruan Data33.Leagueoflegends.com dan aplikasi-aplikasi dari RiotRIOT Games Services PTE LTDPerlu Pembaruan Data34.epicsgames.comEpic Games International S.A.R.I, Bertrance, ROOT Branch/ Epic Games Entertainment International GMBH/ Epic Games Commerce GMBHPerlu Pembaruan Data35.prudential.comPT Prudential Life AssurancePerlu Pembaruan Data36.kai.idPerusahaan Perseroan (Persero) PT Kereta Api IndonesiaPerlu Pembaruan Data

    (agt/agt)

  • Komdigi Ancam Blokir 36 Perusahaan Buntut PSE: Google, BYD hingga Nike

    Komdigi Ancam Blokir 36 Perusahaan Buntut PSE: Google, BYD hingga Nike

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memberikan peringatan kepada 36 entitas Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat (PSE Privat) yang belum melakukan pendaftaran dan pemutakhiran data.

    Berdasarkan laporan Komdigi, terdapat beberapa perusahaan raksasa yang mendapatkan peringatan untuk segera mendaftar Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), beberapa entitas di antaranya yaitu BYD, Google, Yamaha, Indofood, hingga Nike.

    Adapun, hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020 tentang PSE Privat sebagai aturan penguatan tata kelola sistem elektronik nasional. 

    Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi Alexander Sabar mengatakan pihaknya menegaskan kembali pentingnya pendaftaran dan pemutakhiran data oleh Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat (PSE Privat). 

    “Seluruh Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat (PSE Privat), baik dari dalam negeri (domestik) maupun luar negeri (asing), memiliki kewajiban untuk mendaftar dan memperbarui data pendaftaran guna menjaga akurasi dan keandalan data,” kata Alexander dalam keterangan resmi, Kamis (29/5/2025). 

    Langkah ini juga disebut sebagai upaya mewujudkan visi Indonesia untuk mewujudkan ruang digital yang aman, tertib, dan berdaulat, sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap ekosistem digital nasional.

    Untuk itu, sebagai bagian dari upaya pengawasan aktif, pihaknya telah menyampaikan pemberitahuan resmi (notifikasi) kepada 23 PSE Privat yang teridentifikasi belum memenuhi kewajiban pendaftaran meskipun telah beroperasi dan menargetkan pasar Indonesia.

    Tak hanya itu, peringatan juga diberikan kepada 13 PSE Privat yang belum memperbarui informasi pendaftaran.

    “Komdigi telah melakukan pendekatan persuasif dan sosialisasi secara masif pengaturan ini untuk menjamin kedaulatan digital nasional dan melindungi masyarakat sebagai pengguna layanan digital,” jelasnya.

    Merujuk pada Pasal 2 dan Pasal 5 Peraturan Menteri Kominfo No 5/2020, setiap Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat wajib melakukan pendaftaran sebelum sistem elektronik mulai digunakan oleh Pengguna Sistem Elektronik serta secara aktif memperbarui informasi pendaftarannya apabila terjadi perubahan.

    “Bagi PSE Privat yang belum terdaftar namun termasuk dalam kategori wajib daftar dapat dikenakan sanksi administratif, termasuk pemutusan akses atau pemblokiran layanan (access blocking),” terangnya. 

    Oleh karena itu, pihaknya mengimbau seluruh PSE Privat yang masuk dalam kategori wajib daftar untuk segera melakukan proses pendaftaran melalui sistem Online Single Submission (OSS). 

    Sementara itu, dia menuturkan, bagi PSE yang telah terdaftar, sangat penting untuk memastikan bahwa data pendaftarannya selalu diperbarui dan akurat apabila terdapat perubahan layanan, entitas usaha, atau informasi lainnya.

    Berikut daftar PSE Privat yang diberikan peringatan Komdigi:

    1. PT Yamaha Musik Indonesia Distributor (belum terdaftar)

    2. PT MNC Asia Holding Tbk (belum terdaftar)

    3. PT Philips Indonesia Commercia (belum terdaftar)

    4. Electronic Arts, Inc (belum terdaftar)

    5. HP Inc (belum terdaftar)

    6. PT Daya Intiguna Yasa Tbk (belum terdaftar)

    7. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (belum terdaftar)

    8. PT Dunia Luxindo (belum terdaftar)

    9. PT Unilever Indonesia Tbk (belum terdaftar)

    10. PT Fast Food Indonesia Tbk (belum terdaftar)

    11. WarnerMedia Global Digital Services, LLC (belum terdaftar)

    12. ebay, Inc (belum terdaftar)

    13. ASUSTeK Computer Inc (belum terdaftar)

    14. Micro-Star International Co.,Ltd (belum terdaftar)

    15. Nike Inc (belum terdaftar)

    16. Microsoft Corporation (belum terdaftar)

    17. BYD Company Limited PT BYD Motor Indonesia (Indonesia)

    18. The Emirates Group (belum terdaftar)

    19. Harman International Industries (belum terdaftar)

    20. KLM Royal Dutch Airlines (belum terdaftar)

    21. Cathay Pacific Airways Limited (belum terdaftar)

    22. DHL Group (belum terdaftar)

    23. PT Lenovo Indonesia (belum terdaftar)

    24. Ecart Webportal Indonesia (perlu pembaruan data)

    25. Rekso Nasional Food (perlu pembaruan data)

    26. Zurich LiveWell Services and Solutions Ltd/Zurich Asuransi Indonesia Zurich Topas Life (perlu pembaruan data)

    27. Google Indonesia – ads.google.com (perlu pembaruan data)

    28. Google Indonesia – play.google.com (perlu pembaruan data)

    29. Traveloka Indonesia (perlu pembaruan data)

    30. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (perlu pembaruan data)

    31. Apple Distribution International Limited (perlu pembaruan data)

    32. Garmin Indonesia Distribution (perlu pembaruan data)

    33. Riot Games Services PTE LTD (perlu pembaruan data)

    34. Epic Games International S.A R.L, Bertrange, Rot Branch/Epic Games Entertainment International GMBH/Epic Games Commerce GMBH (perlu pembaruan data)

    35. PT Prudential Life Assurance (perlu pembaruan data)

    36. PT KAI (Persero) (perlu pembaruan data)