brand merek: Mazda

  • Ada Merek Jepang dan Eropa, Kenapa Orang Indonesia Lebih Pilih Mobil Listrik China?

    Ada Merek Jepang dan Eropa, Kenapa Orang Indonesia Lebih Pilih Mobil Listrik China?

    Jakarta

    Ada ragam mobil listrik yang tersaji di Indonesia. Dari merek Jepang hingga Eropa pun ada. Tapi kenapa mobil listrik China justru lebih populer?

    Makin ke sini, jumlah mobil listrik yang meramaikan pasar domestik kian ramai. Masing-masing pabrikan berlomba-lomba untuk menyajikan mobil listriknya di dalam negeri dengan keunggulan, fitur, dan juga harga kompetitif.

    Ada yang merek Jepang, merek Eropa, namun yang terlihat masif belakangan adalah pabrikan China. Sebut saja merek seperti BYD, Wuling, GWM, Aion, dan merek China lainnya bersaing di segmen kendaraan listrik dalam negeri.

    Merek Jepang pun sebenarnya juga sudah menjual mobil listriknya di Indonesia. Ada Toyota yang mengenalkan bZ4X, Nissan dengan Leaf, hingga Mazda juga sudah memboyong mobil listrik ke Tanah Air. Merek Eropa tak ketinggalan, Citroen misalnya yang juga ikut meramaikan pasar mobil listrik dalam negeri. Namun dari ragam merek itu, rupanya masyarakat Indonesia justru lebih banyak kepincut mobil listrik China.

    Dalam riset yang dilakukan Populix, terungkap unggulnya mobil listrik China di Indonesia karena faktor harga terjangkau. Menurut Populix, mobil listrik sebenarnya belum umum di kalangan masyarakat, maka harga terjangkau menjadi kuncinya.

    Nah harga terjangkau itu memang ditawarkan para produsen mobil listrik China. Kondisi ini justru berbeda dengan mobil listrik merek Jepang, Eropa, ataupun Korea Selatan.

    “Merek Jepang dan Eropa dipandang mahal, menghadapi persaingan yagn ketat karena biayanya yang lebih tinggi dan fiturnya lebih sedikit,” demikian ditulis Populix.

    Populix menjelaskan, merek mobil Jepang memang menawarkan ragam model mobil yang sudah cukup familiar di kalangan masyarakat dan juga kualitasnya sudah terbukti. Layanan purna jual juga sudah tersedia dengan luas sehingga memudahkan konsumen dalam melakukan perawatan mobilnya. Namun beberapa menilai mobil Jepang terlalu mahal.

    Sementara mobil Eropa, umumnya memang mengisi segmen premium. Sering juga merek Eropa dilihat sebagai merek mewah yang memprioritaskan kemewahan di atas fungsionalitas. Tak cuma itu, harganya juga dianggap terlalu mahal. Merek Korea juga dianggap terlalu mahal sementara fiturnya tak jauh berbeda dengan mobil Jepang.

    (dry/din)

  • Geely Bakal Bawa Mobil Hybrid ke GIIAS 2025

    Geely Bakal Bawa Mobil Hybrid ke GIIAS 2025

    Jakarta

    Untuk pertama kalinya Geely bakal berpartisipasi di ajang pameran GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show). Merek asal China itu siap membawa beberapa model andalan di GIIAS 2025, salah satunya adalah mobil hybrid.

    “Nanti akan ada tiga produk yang kita introduce (perkenalkan di GIIAS 2025), tapi ini bukan peluncuran ya. Jadi buat first impression saja (untuk pengunjung). Salah satunya adalah model PHEV. Ini untuk memperlihatkan kekuatan Geely, bahwa kita sebetulnya juga memiliki product line up yang lengkap,” kata Brand Director Geely Auto Indonesia Yusuf Anshori saat berkunjung ke kantor detikcom di Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).

    Geely EX5 Foto: Doc. Geely

    Satu produk yang pasti bakal ditampilkan adalah model mobil listrik EX5 yang sudah dipasarkan Geely Auto Indonesia sejak Februari lalu. Namun untuk tiga model lain, Geely tidak mau menjawabnya. “Nanti kita lihat saja di GIIAS,” sambung pria yang akrab disapa Ori tersebut.

    Nantinya Geely Auto Indonesia akan menempati area convention hall yang terletak di antara hall 3A dan hall 5. Geely bakal satu ruangan dengan BMW, MINI, dan merek asal AS, Ford.

    Sebagai informasi, sebanyak 39 merek kendaraan penumpang siap unjuk gigi di GIIAS 2025, antara lain Aletra, Audi, BAIC, BMW, BYD, Chery, Chery Lepas, Citroen, Daihatsu, Denza, DFSK, Ford, GAC AION, Geely, GWM, Honda, Hyundai, Jaecoo, Jeep, Jetour, KIA, Lexus, Maxus, Mazda, Mercedes-Benz, MG, MINI, Mitsubishi Motors, Nissan, Polytron, Seres, Subaru, Suzuki, Toyota, VinFast, Volkswagen, Volvo, Wuling, dan Xpeng.

    Sedangkan dari merek kendaraan komersial hadir 4 merek, yaitu Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, dan UD Trucks. Enam belas merek sepeda motor juga akan hadir di GIIAS 2025, ALVA, Aprilia, Astra Honda Motor, Dubbs, Exotic, Harley-Davidson, Kupprum, MotoGuzzi, Pacific, Piaggio, Polytron, Royal Enfield, Scomadi, U-Winfly, Vespa, dan Wedison.

    Selain itu, empat merek karoseri juga hadir, yakni Adiputro, Laksana, New Armada, dan Tentrem. Serta ratusan merek dari industri pendukung otomotif lain yang siap untuk menampilkan inovasi dan teknologi terkini. Pameran GIIAS 2025 berlokasi di ICE-BSD City, Tangerang, berlangsung dari 24 Juli hingga 3 Agustus.

    (lua/mhg)

  • Negara-negara Ini Langganan Mobil ‘Buatan’ Indonesia

    Negara-negara Ini Langganan Mobil ‘Buatan’ Indonesia

    Jakarta

    Mobil yang diproduksi di Indonesia dikirim ke banyak negara. Ternyata ini 10 negara yang paling banyak langganan mobil ‘buatan’ Indonesia.

    Banyak pabrikan yang memproduksi mobilnya di Indonesia. Mulai dari Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, Hyundai, dan masih ada beberapa pabrikan lainnya, merakit mobilnya di dalam negeri. Mobil itu tidak hanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Beberapa juga tercatat melakukan ekspor mobil yang diproduksi di Indonesia ke banyak negara.

    10 Negara Langganan Mobil Buatan Indonesia

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, ekspor mobil secara CBU dari Indonesia sudah terkirim ke 93 negara tujuan. Negaranya juga sangat beragam, dari kawasan ASEAN, Timur Tengah, hingga Amerika Selatan. Nah berikut ini daftar 10 negara yang langganan mobil buatan Indonesia.

    1. Filipina: 162.001 unit
    2. Vietnam: 71.133 unit
    3. Meksiko: 48.360 unit
    4. Arab Saudi: 43.834 unit
    5. Timur Tengah dan Afrika: 28.343 unit
    6. Peru: 12.109 unit
    7. Uni Emirat Arab: 11.655 unit
    8. Central & South Amerika: 7.758 unit
    9. Thailand: 7.083 unit
    10. Chile: 6.592 unit

    Soal modelnya sangatlah beragam. Di pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) misalnya Avanza, Veloz, Fortuner, Innova Zenix, hingga Yaris Cross. Selanjutnya di pabrik PT Astra Daihatsu Motor, mobil diproduksi untuk merek Daihatsu, Mazda, dan Toyota. Mobil Daihatsu yang diekspor itu adalah Gran Max. Selanjutnya untuk merek Mazda, Daihatsu memproduksi Mazda Bongo untuk dikirim ke Jepang. Selanjutnya untuk merek Toyota, Daihatsu memproduksi Town Ace, Lite Ace, Rush, Raize, dan Wigo.

    Suzuki juga memproduksi mobil di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Mobil Suzuki yang diekspor dari Tanah Air antara lain Ertiga, Carry, XL7, dan juga APV. Kemudian Honda mengirim Brio dan BR-V ke Filipina hingga Meksiko. Isuzu juga mengekspor Traga ke banyak negara.

    Mitsubishi juga menjadikan Indonesia basis ekspor untuk model Xpander dan Xforce. Hyundai pun demikian dengan mengekspor Creta dan Stargazer. Wuling juga tercatat melakukan ekspor untuk model Confero, Formo Max, Almaz RS Hybrid, Alvez, hingga Air ev.

    (dry/din)

  • Digelar Bulan Depan, GIIAS 2025 Bakal Diikuti 63 Merek Otomotif Ternama Indonesia

    Digelar Bulan Depan, GIIAS 2025 Bakal Diikuti 63 Merek Otomotif Ternama Indonesia

    JAKARTA – Gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 akan digelar dalam beberapa minggu mendatang dengan menyuguhkan beragam kendaraan terbaru.

    Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi mengatakan pameran tersebut akan menghadirkan lebih dari 60 merek terdiri dari 39 brand mobil penumpang, 16 dari kendaraan roda dua, 4 merek commercial vehicle, dan 4 karoseri.

    “GIIAS 2025 akan hadirkan sekitar 63 merek yang ikut berpartisipasi, ada 39 merek passenger car, 4 merek commercial vehicle, juga ada 4 karoseri besar yang ikut memamerkan hasil karya putra Indonesia sendiri dalam pameran kita,” kata Nangoi dalam kalimat pembuka di konferensi pers jelang GIIAS 2025, Kuningan, Jakarta, Rabu, 18 Juni.

    Selain itu, salah satu gelaran otomotif terbesar di Asia tersebut juga didukung oleh 100 merek industri pendukung otomotif.

    GIIAS 2025 akan diselenggarakan pada 24 Juli sampai 3 Agustus yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang dan akan memanfaatkan sebanyak 11 hall seperti pada tahun sebelumnya.

    Pameran satu ini akan diramaikan oleh merek otomotif ternama seperti Aion, Aletra, Audi, Citroën, DFSK, GWM, Hyundai, Jaecoo, Jeep, Jetour, KIA, Maxus, Mercedes-Benz, Nissan, Seres, Subaru, VinFast, Volkswagen, Volvo, Xpeng, BMW, Ford, Geely, MINI, Polytron, BAIC, BYD, Chery, Daihatsu, Denza, Honda, Lexus, Mazda, MG, Mitsubishi Motors, Suzuki, Toyota, dan Wuling.

    Brand kendaraan komersial dan karoseri juga turut meramaikan gelaran ini seperti Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, UD Trucks, Adiputro, Laksana, New Armada, dan Tentrem.

    Untuk pembelian secara online melalui aplikasi Auto360, pengunjung dapat membeli tiket GIIAS 2025 sebesar Rp50.000 untuk weekdays, Rp100.000 pada weekend, dan VIP Rp250.000 mulai 16 Juli mendatang.

    Sementara itu, pengunjung untuk pembelian onsite dapat membayar Rp75.000 weekdays, Rp125.000 weekend, dan VIP Rp300.000 mulai 24 Juli.

    Pengunjung juga dapat melakukan pembelian tiket secara presale melalui program “Surprise Drop” sebesar Rp32.000 mulai 23 Juni.

  • Daftar Mobil Baru yang Meluncur di GIIAS 2025: Toyota, BYD, sampai Honda

    Daftar Mobil Baru yang Meluncur di GIIAS 2025: Toyota, BYD, sampai Honda

    Jakarta

    Pameran GIIAS 2025 akan diselenggarakan pada 24 Juli hingga 3 Agustus di ICE-BSD City, Tangerang. Pameran ini tentunya akan menjadi tempat bagi peluncuran sejumlah kendaraan roda empat terbaru. Kira-kira apa saja merek mobil baru yang akan diluncurkan di pameran ini?

    Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 akan diikuti lebih dari 60 peserta. Dari kendaraan komersial ada Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, dan juga UD Trucks. Kemudian dari sektor karoseri ada Adiputro, Laksana, New Armada, serta Tentrem.

    Sejumlah model mobil baru akan meluncur di GIIAS 2025 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Selanjutnya dari kategori mobil penumpang ada merek-merek meliputi AION, Aletra, Audi, Citroën, DFSK, GWM, Hyundai, Jaecoo, Jeep, Jetour, KIA, Maxus, Mercedes-Benz, Nissan, Seres, Subaru, VinFast, Volkswagen, Volvo, Xpeng, BMW, Ford, Geely, MINI, Polytron, BAIC, BYD, Chery, Daihatsu, Denza, Honda, Lexus, Mazda, MG, Mitsubishi Motors, Suzuki, Toyota, Wuling, dan Lepas.

    Sementara dari brand sepeda motor atau roda dua, merek yang berpartisipasi adalah Astra Honda Motor (AHM), Harley-Davidson, Royal Enfield, Scomadi, Piaggio, U-Winfly, Vespa, Aprilia, Moto Guzzi, Alva, Dubbs Electric Vehicle, Exotic, Pacific, Kupprum, Polytron, U-Winfly, dan Wedison.

    Sejumlah model mobil baru akan meluncur di GIIAS 2025 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Dalam pemaparan di Press Conference GIIAS 2025, di Jakarta, Rabu (18/6/2025), sejumlah Agen Pemegang Merek (APM) memberi teaser calon mobil baru yang diluncurkan pada GIIAS 2025 nanti. Beberapa brand yang akan memperkenalkan produk baru adalah BAIC, BYD, Chery, Honda, Hyundai, Mitsubishi, Mazda, serta Xpeng.

    BAIC

    – BJ30 Hybrid

    BYD

    – BYD Yangwang U9
    – Denza Z9 GT
    – Satu new model (kemungkinan BYD Seagull)

    Chery

    – Lepas L8
    – New model Chery

    Citroen & Jeep

    – Dua special display Citroen
    – Satu new model Jeep

    DFSK & Seres

    – Seres 3 (rilis harga)

    Ford

    – New Mustang Gen 7

    Geely

    – Meluncurkan tiga produk baru

    Honda

    – STEP WGN e:HEV
    – Dua mobil listrik baru

    Hyundai

    – The real Indonesian car (mobil baru yang khusus dirancang sesuai kebutuhan konsumen Indonesia)

    Isuzu

    – Traga special 50th edition limited order only at GIIAS 2025
    – New MU-X

    Jaecoo

    – J7 Series
    – J8 AWD
    – J5

    Jetour

    – Mobil listrik X50e
    – Mobil offroad T2

    KIA

    – EV3

    Mazda

    – The New Edition Large SUV
    – The New Small SUV

    Mercedes-Benz

    – New high performance car

    MG

    – Dua new model

    Mitsubishi Fuso

    – New varian MDT class

    Mitsubishi Motors

    – New model SUV

    Nissan

    – New product segment C-SUV
    – Race car Formula E gen 3

    Subaru

    – New SUV

    Toyota

    – New electric car
    – New GR (Gazoo Racing) HEV

    Volvo

    – 3 model facelift

    Xpeng

    – Mobil terbang
    – New SUV

    (lua/din)

  • GIIAS Diklaim Jadi Pameran Otomotif Terbesar setelah Shanghai Auto Show

    GIIAS Diklaim Jadi Pameran Otomotif Terbesar setelah Shanghai Auto Show

    Jakarta

    Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) kembali menyapa di tahun 2025. GIIAS 2025 diklaim jadi pameran otomotif terbesar di dunia setelah Shanghai Auto Show (SAS) 2025.

    “Dalam 2-3 bulan terakhir ini saya mendatangi dua pameran besar di dunia. Saya kembali dari Shanghai di bulan Maret. Saya melihat pameran yang luar biasa besarnya, 400 ribu meter persegi. Hampir empat kali lipat pameran Indonesia. Tapi jenis mobil yang dipamerkan mereknya sangat memihak kepada tuan rumah, yaitu mobil-mobil China sendiri. Mobil dari Jepang, Korea, dan dari Eropa sangat minim. Dan dari Amerika cuma ada satu merek kalau saya nggak salah,”buka Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi dalam acara Press Conference GIIAS 2025 di Jakarta, Rabu (18/6/2025).

    “Kemudian minggu lalu saya dari Hongkong, saya lihat lagi pamerannya yang pembukaannya luar biasa meriah.Dihadiri banyak tokoh.Tapi kalau saya lihat pamerannya hanya mobil China semuanya dan jumlahnya tidak banyak. Jadi saya rasa pameran GIIAS 2025 merupakan pameran mobil terbesar dan juga terlengkap di dunia, di luar China, yang bisa diselenggarakan Indonesia,” tegas Nangoi.

    GIIAS 2025 diklaim menjadi pameran otomotif terbesar setelah Shanghai Auto Show 2025 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    GIIAS 2025 akan diselenggarakan di ICE-BSD City, Tangerang, pada 24 Juli hingga 3 Agustus. Pada pameran ini jumlah pesertanya semakin banyak dengan kehadiran berbagai merek otomotif baru.

    “Ada sekitar 63 merek yang ikut berpartisipasi, ada 39 merek passenger car, 4 merek commercial vehicle, juga ada 4 karoseri besar yang ikut memamerkan hasil karya putra Indonesia sendiri dalam pameran kita,” sambung Nangoi.

    Selain itu bakal ada 15 merek kendaraan roda dua dan lebih dari 100 merek dari industri pendukung otomotif.

    Memanfaatkan seluruh area ICE-BSD City, GIIAS 2025 akan mengisi total 11 hall utama, yang masing-masing akan menampilkan oleh para peserta dari berbagai segmen industri otomotif. Berikut adalah distribusi penyebaran merek peserta GIIAS 2025:

    • Hall 1 hingga 3A
    – Kendaraan Komersial: Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, UD Trucks
    – Kendaraan Penumpang: Aion, Aletra, Audi, Citroën, DFSK, GWM, Hyundai, Jaecoo, Jeep, Jetour, KIA, Maxus, Mercedes-Benz, Nissan, Seres, Subaru, VinFast, Volkswagen, Volvo dan Xpeng.

    • Convention Hall: BMW, Ford, Geely, MINI dan Polytron.

    • Hall 5 hingga 10: BAIC, BYD, Chery, Daihatsu, Denza, Honda, Lexus, Mazda, MG, Mitsubishi Motors, Suzuki, Toyota dan Wuling.

    • Hall 11: Adiputro, Laksana, New Armada dan Tentrem serta ratusan merek industri pendukung otomotif.

    (lua/dry)

  • Pertumbuhan Mobil Hybrid Lebih Cepat dari Mobil Listrik

    Pertumbuhan Mobil Hybrid Lebih Cepat dari Mobil Listrik

    Jakarta

    Shugo Watanabe, President Director PT. Honda Prospect Motor meyakini pasar Indonesia berpotensi besar terkait pertumbuhan mobil elektrifikasi. Honda meyakini adopsi mobil hybrid lebih besar ketimbang battery electric vehicles (BEV).

    “Kita melihat penerimaan konsumen, kita percaya (pertumbuhan) hybrid akan lebih cepat daripada BEV, untuk saat ini,” kata Shugo dikutip Rabu (11/6/2025).

    Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), secara year to date April 2025, tercatat penjualan mobil listrik sudah mencapai 23.952 unit atau menorehkan pangsa pasar 9,3 persen dari total penjualan. Sementara itu pada periode yang sama, penjualan mobil hybrid 18.462 unit. Pangsa pasar mobil hybrid itu sekitar 7,2 persen.

    Honda hingga saat ini sudah memiliki tiga mobil hybrid yakni CR-V, Accord, dan juga Civic RS. Barulah HR-V Hybrid meluncur pada 10 Juni 2025 sebagai produk keempat.

    Suzuki juga punya dua model dengan teknologi mild hybrid. Toyota yang punya sembilan model mobil hybrid di Tanah Air.

    Brand Jepang sangat agresif memperkenalkan produk hybrid di Indonesia. Berbeda dengan merek China, seperti Chery, BYD, Wuling, Geely, AION, Seres, hingga Neta. Merek Korea Hyundai juga sudah memiliki tiga model mobil listrik yang dijual di Indonesia hingga saat ini yaitu Kona Electric, Ioniq 5, dan Ioniq 6.

    Pabrikan Jepang bukan tidak punya mobil listrik. Toyota misalnya sudah meluncurkan mobil listrik bZ4X di dalam negeri. Lexus juga sudah memiliki mobil listrik yang dijual ke pasaran. Nissan, Mazda, Mitsubishi, sampai Honda juga sudah memiliki mobil listrik.

    Namun dibandingkan dengan para produsen China, model mobil listrik yang diboyong ke Indonesia itu belum banyak. Pun volume penjualannya juga tak sebanyak pabrikan China.

    Honda Tak Tutup Mata dengan Produk BEV di Indonesia.

    Honda menunjukkan komitmennya terhadap elektrifikasi di Indonesia dengan strategi yang terukur. Mereka melihat teknologi hibrida sebagai ‘jembatan’ penting untuk transisi, mengingat pengalaman pasar negara maju dan kesiapan konsumen serta infrastruktur di Indonesia. Mobil hybrid dinilai lebih diterima karena efisiensinya tanpa kekhawatiran jangkauan atau pengisian daya.

    Meskipun fokus pada mobil hybrid, Honda tetap berkomitmen pada net zero emissions dan akan mendorong adopsi BEV di masa depan. Buktinya, mereka sudah meluncurkan Honda e:N1 dan berencana menambah model BEV lain, namun tetap menyesuaikannya dengan permintaan konsumen Indonesia untuk memastikan relevansi produk.

    “Kami yakin saat ini teknologi hybrid diterima lebih luas di kalangan masyarakat Indonesia, melihat sejarah negara lebih maju, Eropa, China, Amerika Serikat, perlu jembatan teknologi,” kata dia.

    “Kita perlu jembatan yang bagus untuk transisi teknologi, kami percaya hybrid jembatan yang tepat untuk transisi elektrifikasi di Indonesia saat ini. Kami tetap punya komitmen di masa depan untuk mencapai net zero emissions.”

    “Kami tetap melakukan berbagai upaya untuk memperkenalkan teknologi BEV di Indonesia, salah satunya peluncuran e:N1, dan akan diperbanyak lagi model BEV lagi yang diperkenalkan lagi di Indonesia, itu akan disesuaikan sesuai permintaan konsumen Indonesia,” ungkapnya lagi.

    (riar/din)

  • Heboh Anggota DPRD Pakai Mazda CX-5 Diduga Tabrak Pendemo, Alasannya…

    Heboh Anggota DPRD Pakai Mazda CX-5 Diduga Tabrak Pendemo, Alasannya…

    Jakarta

    Viral anggota DPRD Cilegon Fraksi Partai Gelora, Hikmatullah diduga menabrak pendemo di kawasan pabrik di Ciwandan, Cilegon.

    Dalam video yang beredar di media sosial, sebuah Mazda CX-5 putih metalik terlihat menjepit seseorang di depan pagar berduri.

    Sejurus kemudian keluar seorang pria dengan baju safari keluar dari mobil tersebut.

    “Ini anggota dewan ya, perlu diketahui. Ini anggota dewan arogan ini, anggota dewan mencoba memprovokasi, arogan. Anggota dewan dari Partai Gelora, nih,” ujar suara dalam video tersebut.

    Kuasa hukum Hikmatullah, Muhibuddin, mengatakan kliennya tak sengaja menabrak pendemo di depan pabrik tersebut. Muhibuddin mengatakan Hikmatullah saat itu hendak melakukan pengontrolan di dalam perusahaan tersebut.

    “Pagi itu itu Pak Haji Hikmat sebelum berangkat ke kantor dewan memang sebenarnya tidak pernah untuk kontrol pekerjaan itu, tetapi di depan PT Bungasari ada aksi demo yang dilakukan buruh, sehingga Pak Haji Hikmat tidak mengetahui kalau itu ada demo, masuk lah Pak Haji Hikmat, memang ada beberapa pekerja atau buruh yang mengintimidasi karyawannya Pak Haji Hikmat, termasuk kendaraan Pak Haji Hikmat pun digebrak-gebrak, sehingga ada sedikit kaget, sehingga sedikit lah agak maju kendaraan itu ke depan, seolah d-framing oleh buruh bahwa Pak Haji Hikmat sengaja menabrak salah satu pendemo itu,” kata Muhibuddin kepada wartawan, Selasa (10/6/2025).

    Muhibuddin menegaskan kliennya itu tak ada niatan menabrak pendemo. Kliennya hanya ingin masuk ke area pabrik untuk mengontrol pekerjaan miliknya.

    “Oleh karena itu jelas sekali tidak ada niatan untuk menabrak atau menyakiti pendemo, yang jelas Pak Haji Hikmat punya hak untuk masuk ke dalam area PT Bungasari dalam rangka mengontrol pekerjaannya,” katanya.

    Video mobil anggota DPRD Cilegon diduga sengaja menabrak pendemo di depan pabrik kawasan Cilegon sempat viral di media sosial. Korban mengalami luka di kaki kiri.

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 07.00 WIB saat itu peserta aksi dari serikat buruh Federasi Serikat Buruh Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan (FSPKEP) melakukan aksi mogok kerja.

    “Kita kan dapat instruksi dari pengurus untuk tahan di pintu masuk, tahunya ada mobil dari anggota Dewan nerobos, saya kira nggak bakal sampai nabrak gitu, tahunya nabrak,” kata korban bernama Hasan kepada wartawan, Selasa (10/6).

    (riar/din)

  • Hampir 1.000 Unit Mazda MX-5 Terdampak Recall di Australia

    Hampir 1.000 Unit Mazda MX-5 Terdampak Recall di Australia

    JAKARTA – Kabar kurang sedap datang dari Mazda. Brand otomotif dari Jepang ini mengumumkan penarikan kembali yang melibatkan model MX-5 generasi saat ini di Australia.

    Melansir dari CarExpert, Sabtu, 7 Juni, perintah recall tersebut dilakukan setelah pabrikan menemukan masalah terhadap lampu peringatan yang tidak menyala.

    Menurut perusahaan, masalah tersebut ditenggarai karena pemrograman modul Dynamic Stability Control (DSC) yang gagal menyalakan lampu peringatan.

    “Karena masalah pemrograman perangkat lunak, modul Dynamic Stability Control (DSC) mungkin gagal menyalakan lampu peringatan visual,” kata perusahaan dalam pemberitahuan penarikan kembali.

    Mazda juga memastikan masalah tersebut juga tidak berdampak pada performa dan tidak membahayakan keselamatan pengemudi maupun pejalan kaki lainnya.

    “Tidak ada bahaya keselamatan yang terkait dengan penarikan kembali ini dan cacat tersebut tidak akan memengaruhi kinerja kendaraan,” ungkap pabrikan.

    Diketahui kendaraan yang terdampak berjumlah 966 unit di Australia dengan produksi tahun 2023 hingga 2025.

    Pihak pabrikan menghimbau para pemilik untuk segera membenahi masalah ini dengan menemui janji temu dengan pihak dealer Mazda terdekat untuk melakukan pengecekan atau perbaikan yang dilakukan secara gratis.

    Dilaporkan juga tidak ada kecelakaan atau korban jiwa terkait masalah ini, namun perbaikan diperlukan untuk memberikan kondisi optimal pada Mazda MX-5.

  • Mobil Buatan Pabrik RI Laku Keras di Luar Negeri, Cek Daftarnya

    Mobil Buatan Pabrik RI Laku Keras di Luar Negeri, Cek Daftarnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kendaraan yang dibuat di Indonesia rupanya cukup populer di luar negeri. Sepanjang Januari-April 2025, ekspor mobil completely built up (CBU) atau utuh asal Indonesia mencapai 144.796 unit.

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat ada 11 pabrikan yang mengekspor mobilnya secara utuh ke puluhan negara yakni Toyota, Daihatsu, Hyundai, Wuling, Suzuki, Honda, Mitsubishi, DFSK, Chery, Isuzu, dan Hino.

    Lalu, model apa saja yang dikirimkan para produsen itu ke luar negeri. Berikut datanya dikutip Detik Oto

    Toyota

    Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melakukan ekspor paling banyak dengan total 50.501 unit pada Januari-April 2025. Model yang diekspor antara lain; Avanza, Veloz, Fortuner, Innova Zenix, dan Yaris Cross.

    Daihatsu

    Daihatsu diketahui melakukan ekspor untuk merek Toyota dan juga Mazda. Khusus merek Daihatsu, mobil yang diekspor adalah Gran Max minibus dan juga pick up. Selanjutnya, Daihatsu juga mengapalkan Mazda Bongo ke Jepang. Sedangkan untuk merek Toyota, mobil yang diekspor Daihatsu adalah Town Ace, Lite Ace, Rush, Raize, dan Wigo. Total sepanjang Januari-April 2025 sebanyak 31.641 unit mobil Daihatsu dikirim ke luar negeri.

    Suzuki

    Suzuki juga melakukan ekspor ke banyak negara seperti Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina, Laos, Arab Saudi, Qatar, Tahutu, hingga Barbados. Untuk model mobil Suzuki yang diekspor yaitu Ertiga, Carry Pick-up, APV, dan XL-7. Jumlah unit mobil yang diekspor Suzuki itu sebanyak 7.720 unit.

    Mitsubishi

    Mitsubishi memanfaatkan pabrik di Indonesia untuk memenuhi permintaan dari negara-negara di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Ada tiga model mobil Mitsubishi yang diekspor yaitu Xpander, Xforce, dan Pajero Sport. Selain itu, Mitsubishi juga mengekspor Nissan Livina buatan Indonesia. Sepanjang Januari-April 2025 ekspor Mitsubishi terbilang moncer karena mencapai 30.264 unit.

    Hyundai

    Pabrik Hyundai di kawasan Cikarang juga melakukan kegiatan ekspor. Pabrik itu memproduksi Creta dan Stargazer untuk kebutuhan ekspor. Sepanjang Januari-April 2025, Hyundai mengirimkan 15.492 unit Creta. Stargazer, dan Kona EV ke luar negeri.

    Wuling

    Wuling menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis ekspornya. Dalam data ekspor itu, Wuling diketahui mengekspor model Formo Max, Confero, Formo, Cortez, Alvez, Air ev, dan juga BinguoEV. Jumlah unit yang dikirimkan Wuling pada Januari-April 2025 sebanyak 409 unit.

    DFSK

    Masih dari pabrikan China, DFSK juga melakukan ekspor dari Indonesia. Negara tujuannya adalah Malaysia dan Timor Leste. Pada bulan Januari-April 2025, DFSK mengirimkan 16 unit mobilnya ke Timor Leste.

    Chery

    Chery sudah melakukan ekspor ke Vietnam meskipun belum punya pabrik sendiri. Modelnya adalah Omoda C5 dengan jumlah 745 unit sepanjang Januari-April 2025.

    Hino

    Selanjutnya ada Hino yang turut mengirimkan sasis truk Filipina. Untuk modelnya, dalam data Gaikindo tertulis kode XZU309L-HKMLN8. dan XZU349L-HKMRN8. Total jumlah yang diekspor sebanyak 170 unit.

    Isuzu

    Isuzu pun melakukan ekspor untuk truk Traga. Traga dikirim Isuzu ke beberapa negara yang tersebar di kawasan Amerika Selatan dan Asia. Jumlah Isuzu Traga yang diekspor itu sebanyak 2.768 unit.

    (tps/tps)