Terpesona dengan Tampang Sedan Listrik Baru KIA EV4!
brand merek: KIA
-

Mobil Listrik Jepang Laku Keras, BYD Mulai Tersingkir
Jakarta, CNCB Indonesia – Permintaan akan mobil listrik ala Jepang membludak. Hal ini menyebabkan pemasok mobil hibrida bensin-listrik Toyota kesulitan dalam memenuhi kebutuhan produksi.
Banyaknya permintaan menyebabkan kekurangan suku cadang dan waktu yang lebih lama untuk para pembeli.
Melansir Reuters, stok mobil hibrida Toyota di dealer utama, termasuk di Amerika Serikat, Jepang, China, dan Eropa, susah dicari. Sebagai pemain dominan di pasar mobil hibrida, Toyota menghadapi tantangan besar dalam memenuhi lonjakan permintaan ini.
Peningkatan ini juga membuktikan strategi Toyota dalam mempertahankan produksi mobil hybrid terbukti berhasil, meskipun beberapa pesaingnya sebelumnya memprediksi kendaraan listrik berbasis baterai akan menghilangkan permintaan mobil hibrida.
Sementara itu, berdasarkan data LMC Automotive, penjualan mobil hybrid global, termasuk model plug-in, hampir meningkat tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir, dari 5,7 juta unit menjadi 16,1 juta unit.
Di Eropa, pelanggan Toyota kini harus menunggu sekitar 60 hingga 70 hari untuk mendapatkan mobil hibrida baru, hampir dua kali lipat dari waktu tunggu pada tahun 2020. Model dengan permintaan tertinggi di kawasan ini termasuk Yaris Cross Hybrid dan RAV4 Plug-in Hybrid.
Sedangkan di Jepang, waktu tunggu berkisar antara dua hingga lima bulan untuk berbagai model, menurut situs web resmi Toyota.
Di Amerika Serikat, stok mobil hibrida juga makin tipis. Seorang sumber mengatakan, di salah satu dealer di Pantai Barat, Prius Hybrid sudah terjual habis sejak pertengahan Februari, sementara stok Camry Hybrid sangat terbatas. Di India, waktu tunggu berkisar antara dua hingga sembilan bulan, tergantung pada modelnya.
Reuters mewawancarai 10 tokoh industri, termasuk orang-orang di Toyota dan para pemasoknya, mereka mengungkapkan kendala saat ini terjadi dalam rantai pasokan mobil hibrida. Toyota menyatakan, permintaan mobil hibrida meningkat secara signifikan di seluruh wilayah dan pihaknya terus berusaha meningkatkan produksi untuk merespons kebutuhan pasar.
“Saat ini, kapasitas produksi untuk komponen dan suku cadang hibrida dari para pemasok kami dan produksi suku cadang internal kami sejalan dengan rencana produksi tahunan dan kapasitas perakitan kendaraan kami,” kata Toyota dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters, Sabtu (19/4/2025).
Permasalahan rantai pasok
Keterbatasan pasokan tetap menjadi tantangan utama. Beberapa suku cadang penting, seperti magnet yang digunakan dalam komponen hibrida dari pemasok Aisin Corp, mengalami kelangkaan.
Hal ini menyebabkan keterlambatan produksi rotor dan stator, yang berdampak pada pasokan motor hibrida ke Toyota. Demikian pula, Denso, pemasok utama dalam grup Toyota, menghadapi keterlambatan pengiriman inverter akibat kemacetan di pemasok lapis kedua dan ketiga.
Foto: Toyota Yaris Cross Hybrid. (Dok. Toyota Astra Motor)
Menghadapi masalah ini, Toyota mempertimbangkan opsi untuk mencari pemasok baru di India serta memproduksi inverter di negara tersebut.
Meski begitu, perusahaan menolak memberikan perincian lebih lanjut terkait pemasok spesifik yang terlibat dalam upaya ini. Aisin dan Denso juga menolak berkomentar.
Adapun Toyota sendiri telah berinvestasi besar dalam meningkatkan kapasitas produksinya. Di India, Toyota Kirloskar Motor telah menambah kapasitas untuk memproduksi 32.000 kendaraan tambahan per tahun dan berencana untuk meningkatkan produksi hingga 100.000 kendaraan lagi. Selain itu, Toyota juga menginvestasikan US$14 miliar untuk pabrik baterai di North Carolina guna memenuhi permintaan kendaraan hibrida.
Di China, meskipun total penjualan Toyota turun 7% pada 2024 dibanding tahun sebelumnya, penjualan kendaraan listriknya yang sebagian besar adalah mobil hibrida justru meningkat 27%.
Pesaing utama Toyota, seperti Hyundai dan Kia, juga menghadapi tantangan serupa dalam meningkatkan produksi mobil hibrida mereka.
Seorang sumber menyebutkan bahwa Hyundai masih berjuang dengan keterbatasan kapasitas produksi, sementara dealer Hyundai di Seoul mencatat waktu tunggu untuk SUV Palisade Hybrid mencapai satu tahun.
Kia Carnival Hybrid memiliki waktu tunggu 10 bulan, sedangkan Kia Sorento Hybrid membutuhkan waktu sekitar tujuh bulan untuk dikirim ke pelanggan.
(hsy/hsy)
-

Sedan Listrik Bergaya Unik dan Jarak Tempuh yang Jauh!
Jakarta –
KIA kembali menunjukkan keseriusannya di kancah mobil listrik. Kali ini, mereka menghadirkan sedan listrik, EV4, di ajang New York Auto Show 2025.
EV4 hadir dengan desain futuristik yang mengusung filosofi “Opposites United”. Tampangnya dirancang unik dan memadukan antara unsur alam hingga manusia. Sedan kompak ini siap menarik perhatian pasar global dengan desainnya yang tidak biasa.
KIA EV4 Foto: dok. KIA
Khasnya KIA, EV4 menggunakan platform Electric Global Modular Platform (E-GMP) yang juga digunakan pada model EV6 dan EV9.
Lantas berbeda dengan SUV atau CUV yang mendominasi pasar EV saat ini, KIA EV4 mengusung tipe sedan dengan siluet panjang dan atap fastback, memberikan kesan sporty sekaligus elegan. Racikan ini sejatinya dilakukan juga oleh Hyundai, saudara kandung KIA, saat merancang IONIQ 6.
Menariknya, selain desainnya yang mencuri perhatian, EV4 juga menawarkan dua pilihan baterai dengan jarak tempuh yang mengesankan. Varian standar menggunakan baterai 58.3 kWh dengan estimasi jarak 235 mil (sekitar 378 km), sementara varian Wind dan GT-Line menggunakan baterai 81.4 kWh yang dapat menempuh hingga 330 mil (530 km) dalam sekali pengisian.
Baterai ini juga mendukung sistem pengisian cepat DC, yang memungkinkan pengisian dari 10 hingga 80 persen dalam waktu sekitar 29-31 menit. Di tipe manapun, KIA memasangkan motor listrik berdaya 150 kW dan menggerakkan roda depannya alias Front Wheel Drive.
KIA EV4 Foto: dok. KIA
Tak hanya itu, EV4 juga dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih yang memperkaya pengalaman berkendara. Salah satunya adalah sistem i-Pedal 3.0 yang memungkinkan pengemudi mengontrol kecepatan kendaraan dan berhenti hanya dengan pedal gas.
Ada pula fitur Vehicle-to-Load (V2L) yang memungkinkan pengisian daya untuk perangkat elektronik, seperti laptop dan peralatan lainnya, dari baterai mobil.
Di bagian interior, EV4 menonjol dengan desain kabin yang modern dan minimalis. Dengan tata letak ruang yang lapang dan material berkualitas, kendaraan ini menawarkan kenyamanan maksimal.
Fitur hiburannya juga tak kalah canggih dengan tampilan layar hampir 30 inci yang menggabungkan dua layar 12,3 inci dan satu layar 5 inci untuk kontrol suhu atau pendingin udara.
Keamanan juga diklaim menjadi prioritas utama KIA. Itu sebabnya, EV4 dihadirkan dengan Advanced Driver Assistance Systems (ADAS), termasuk fitur Highway Driving Assist yang dapat mengatur kecepatan mobil secara otomatis sesuai batas kecepatan yang ditentukan.
KIA EV4 diperkirakan akan mulai dijual di Amerika Serikat pada kuartal pertama 2026. Dengan harga yang kompetitif dan berbagai fitur unggulan, EV4 diharapkan dapat menarik perhatian konsumen yang mencari kendaraan listrik dengan gaya, performa, dan jangkauan yang mumpuni.
(mhg/riar)
-

Efek Orang Pilih Nabung Ketimbang Beli Mobil, Segini Target GIIAS 2025
Jakarta –
Penjualan mobil di Indonesia mengalami tekanan sepanjang Januari-Maret 2025. Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show 2025 tidak mematok target lebih dari pencapaian tahun lalu.
Ketua Umum Gaikindo mengatakan penurunan penjualan mobil pada awal tahun 2025 lantaran masyarakat saat ini lebih hati-hati dalam mengeluarkan uang. Mereka menunda pembelian barang sekunder seperti kendaraan bermotor.
“Daya beli masyarakat dan minat beli belum ada,” kata Nangoi di Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2025).
“Dunia memang lagi susah, dunia lagi tidak baik-baik saja. Makanya orang mau belanja memang lagi ditekan, uang ada. Ya (lebih menyimpan uang),” kata dia.
Gaikindo merilis data sepanjang Januari-Maret 2025, industri otomotif Indonesia mendistribusikan mobil sebanyak 205.160 unit. Angka itu turun 4,7 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
GIIAS2024 mencapai hingga total 40 ribu unit kendaraan bermotor terjual, senilai lebih dari 20 triliun rupiah. Nangoi berharap angka tersebut bisa kembali terulang tahun ini.
“Kita nggak terlalu muluk-muluk .Kalau kita bisa mengulangi sukses 2024 sudah luar biasa. Karena terus terang marketnya agak sedikit berat. US Dollar juga sudah menguat tinggi, saya mengkhawatirkan satu step adalah lagi jangan sampai harga mobil ikut naik,” kata Nangoi.
“Komponen US masih tinggi juga yang namanya mobil, Yen juga semakin menguat saat ini sudah Rp 112 – 114 (per 1 Yen) kalau tidak salah. Itu berpengaruh sekali,” jelas dia.
“Yang menguntungkan masih banyak model-model baru yang datang dengan harga terjangkau. Mudah-mudahan market ini bisa ditutup dengan kondisi tersebut,” tambahnya lagi.
GIIAS 2025 menghadirkan total lebih dari 55 merek kendaraan yang berpartisipasi, meliputi kendaraan penumpang yaitu: Audi, Baic, BMW, BYD, Denza, Aletra, Chery, Ford, Citroen, Daihatsu, Jaecoo, Geely, GAC Aion, GWM, Honda, Hyundai, Jetour, KIA, Lexus, Mazda, Mercedes-Benz, MG, MINI, Mitsubishi Motors, Neta, Nissan, Mercedes-Benz, Porsche, Seres, Subaru, Suzuki, Toyota, VinFast, Volkswagen, Volvo, Polytron dan Wuling.
Selain itu juga terdapat kendaraan komersial yang juga turut hadir yaitu Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, UD Trucks. Serta merek-merek dari kendaraan roda dua: Alva, Aprilia, Astra Honda Motor, Exotic, Pacific, Kupprum, Motoguzzi, Pacific, Piaggio, Maka Motor, Royal Enfield, Scomadi, Vespa, dan U-Winfly.
Selain kendaraan penumpang, kendaraan komersial, dan kendaraan roda dua, 3 merek Karoseri yakni Adiputro, Laksana, dan Tentrem, serta lebih dari 100 merek dari industri pendukung juga hadir memamerkan inovasi dan teknologi terbaru produk mereka dalam penyelenggaraan GIIAS2025.
(riar/din)
-

Jaksel salurkan kursi roda bagi disabilitas di Grogol Selatan
Penyaluran ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas di Jakarta dan mendukung mobilitas mereka
Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan (Sudinsos Jaksel) memberikan bantuan enam unit kursi roda bagi penyandang disabilitas dan lansia di wilayah Kelurahan Grogol Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama.
“Jadi untuk di RW 09 dan RW 11, serta RW 06 masing-masing ada dua orang penerima,” kata Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Kelurahan Grogol Selatan, Nur Rochman di Jakarta, Kamis.
Rochman mewakili penerima bantuan mengucapkan terima kasih kepada Sudinsos Jakarta Selatan yang sudah membantu enam warga di tiga RW Kelurahan Grogol Selatan.
Sementara itu, Kasatpel Sosial Kelurahan Grogol Selatan, Arief Fadillah menuturkan kursi roda ini diberikan bagi warga yang membutuhkan, baik lansia atau disabilitas.
“Sebelumnya mereka (penerima bantuan) sudah mengajukan dan sudah diverifikasi sehingga berhak menerima bantuan,” ujar Arief.
Diharapkan kursi roda ini dapat bermanfaat dan membantu penerima bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Pada tahun 2024, Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta telah menyalurkan total 2.597 unit Alat Bantu Fisik (ABF) untuk penyandang disabilitas.
Penyaluran ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas di Jakarta dan mendukung mobilitas mereka.
Rincian ABF yang disalurkan meliputi 1.781 unit kursi roda dewasa, 145 unit kursi roda anak, 40 unit kaki palsu, 510 unit alat bantu dengar, 44 unit tongkat walker, dan 77 unit tongkat kaki tiga.
Bagi masyarakat yang ingin mengajukan permohonan bantuan Alat Bantu Fisik, terdapat beberapa dokumen yang harus disiapkan, yaitu Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) atau PM1, fotokopi KTP atau KIA (untuk anak-anak di bawah usia 17 tahun), fotokopi Kartu Keluarga (KK), serta foto seluruh tubuh.
Dokumen-dokumen tersebut dapat disampaikan melalui beberapa saluran, seperti melalui Kelurahan dengan bantuan Petugas Pendamping Sosial (Pendamsos), Kecamatan melalui Kepala Satuan Pelaksana Sosial Kecamatan, Suku Dinas Sosial Kota Administrasi melalui Seksi Perlindungan Jaminan Sosial dan Rehabilitasi Sosial, atau langsung ke Kantor Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta melalui Sub kelompok Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas.
Diharapkan dengan adanya penyaluran ABF ini dapat membangun Jakarta sebagai kota yang lebih inklusif, dimana penyandang disabilitas mendapat akses yang sama dan adil dalam berpartisipasi di berbagai aspek kehidupan sosial.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025 -

BYD-Tesla Minggir, Mobil Listrik ala Jepang Laris Manis
Jakarta, CNBC Indonesia – Permintaan mobil hibrida bensin-listrik Toyota bikin pemasok kewalahan. Pasalnya mereka kesulitan dalam memenuhi kebutuhan produksi yang membeludak.
Banyaknya permintaan mobil listrik ala Jepang itu, mengakibatkan terjadinya kekurangan suku cadang dan waktu tunggu yang lebih lama bagi para pembeli. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh empat orang yang mengetahui situasi tersebut.
Melansir Reuters, stok mobil hibrida Toyota di dealer utama, termasuk di Amerika Serikat, Jepang, China, dan Eropa, susah dicari.
Sebagai pemain dominan di pasar mobil hibrida, Toyota menghadapi tantangan besar dalam memenuhi lonjakan permintaan ini.
Namun, peningkatan ini juga membuktikan strategi Toyota dalam mempertahankan produksi mobil hybrid terbukti berhasil, meskipun beberapa pesaingnya sebelumnya memprediksi kendaraan listrik berbasis baterai akan menghilangkan permintaan mobil hibrida.
Sementara itu, berdasarkan data LMC Automotive, penjualan mobil hybrid global, termasuk model plug-in, hampir meningkat tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir, dari 5,7 juta unit menjadi 16,1 juta unit.
Di Eropa, pelanggan Toyota kini harus menunggu sekitar 60 hingga 70 hari untuk mendapatkan mobil hibrida baru, hampir dua kali lipat dari waktu tunggu pada tahun 2020. Model dengan permintaan tertinggi di kawasan ini termasuk Yaris Cross Hybrid dan RAV4 Plug-in Hybrid.
Sedangkan di Jepang, waktu tunggu berkisar antara dua hingga lima bulan untuk berbagai model, menurut situs web resmi Toyota.
Di Amerika Serikat, stok mobil hibrida juga makin tipis. Seorang sumber mengatakan, di salah satu dealer di Pantai Barat, Prius Hybrid sudah terjual habis sejak pertengahan Februari, sementara stok Camry Hybrid sangat terbatas. Di India, waktu tunggu berkisar antara dua hingga sembilan bulan, tergantung pada modelnya.
Reuters mewawancarai 10 tokoh industri, termasuk orang-orang di Toyota dan para pemasoknya, mereka mengungkapkan kendala saat ini terjadi dalam rantai pasokan mobil hibrida. Toyota menyatakan, permintaan mobil hibrida meningkat secara signifikan di seluruh wilayah dan pihaknya terus berusaha meningkatkan produksi untuk merespons kebutuhan pasar.
“Saat ini, kapasitas produksi untuk komponen dan suku cadang hibrida dari para pemasok kami dan produksi suku cadang internal kami sejalan dengan rencana produksi tahunan dan kapasitas perakitan kendaraan kami,” kata Toyota dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters, Selasa (15/4/2025).
Permasalahan rantai pasok
Namun, keterbatasan pasokan tetap menjadi tantangan utama. Beberapa suku cadang penting, seperti magnet yang digunakan dalam komponen hibrida dari pemasok Aisin Corp, mengalami kelangkaan.
Hal ini menyebabkan keterlambatan produksi rotor dan stator, yang berdampak pada pasokan motor hibrida ke Toyota. Demikian pula, Denso, pemasok utama dalam grup Toyota, menghadapi keterlambatan pengiriman inverter akibat kemacetan di pemasok lapis kedua dan ketiga.
Menghadapi masalah ini, Toyota mempertimbangkan opsi untuk mencari pemasok baru di India serta memproduksi inverter di negara tersebut.
Meski begitu, perusahaan menolak memberikan perincian lebih lanjut terkait pemasok spesifik yang terlibat dalam upaya ini. Aisin dan Denso juga menolak berkomentar.
Adapun Toyota sendiri telah berinvestasi besar dalam meningkatkan kapasitas produksinya. Di India, Toyota Kirloskar Motor telah menambah kapasitas untuk memproduksi 32.000 kendaraan tambahan per tahun dan berencana untuk meningkatkan produksi hingga 100.000 kendaraan lagi. Selain itu, Toyota juga menginvestasikan US$14 miliar untuk pabrik baterai di North Carolina guna memenuhi permintaan kendaraan hibrida.
Di China, meskipun total penjualan Toyota turun 7% pada 2024 dibanding tahun sebelumnya, penjualan kendaraan listriknya yang sebagian besar adalah mobil hibrida justru meningkat 27%.
Pesaing utama Toyota, seperti Hyundai dan Kia, juga menghadapi tantangan serupa dalam meningkatkan produksi mobil hibrida mereka.
Seorang sumber menyebutkan bahwa Hyundai masih berjuang dengan keterbatasan kapasitas produksi, sementara dealer Hyundai di Seoul mencatat waktu tunggu untuk SUV Palisade Hybrid mencapai satu tahun.
Kia Carnival Hybrid memiliki waktu tunggu 10 bulan, sedangkan Kia Sorento Hybrid membutuhkan waktu sekitar tujuh bulan untuk dikirim ke pelanggan.
(dem/dem)
-

Dukcapil Jakbar gandeng faskes untuk layanan akta kelahiran
Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Barat (Dukcapil Jakbar) menggandeng 24 fasilitas kesehatan (faskes) setempat untuk mengadakan layanan pendaftaran dan pencatatan akta kelahiran.
“Jadi, setiap kelahiran di Jakbar, kita koordinasi sistem bersama 24 fasilitas kesehatan (faskes). Bilamana ada anak lahir di faskes, langsung kami buatkan NIK (Nomor Induk Keluarga) dan KIA (Kartu Identitas Anak),” ujar Kepala Suku Dinas Dukcapil Jakarta Barat, Gentina Arifin saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Akta kelahiran, kata Gentina, menjadi pembahasan dalam verifikasi lapangan Kota Layak Anak (KLA) Jakarta Barat pada Senin (14/4) karena masuk indikator penilaian KLA, khususnya dalam klaster hak sipil dan kebebasan.
Lebih lanjut, Gentina menerangkan bahwa selain layanan akta kelahiran pada 24 faskes, pihaknya juga menggelar layanan jemput bola pada masing-masing kelurahan, hingga RT dan RW.
“Kalau ada warga yang belum punya akta lahir anak, kami langsung buatkan. Termasuk penduduk non permanen yang biasanya belum melaporkan, kami tetap menyisir ke bawah untuk pendataan dan pencatatan,” ujar Gentina.
Sementara, untuk pendaftaran pencatatan akta kelahiran kaum disabilitas, pihaknya bekerja sama dengan Sudin Sosial Jakarta Barat untuk melakukan layanan tersebut pada sejumlah panti sosial.
“Kami datangi panti-panti. Kami sisir tempat itu untuk mencatatkan dan data terkait akta kelahiran. Kini, kepemilikan akta kelahiran di Jakarta Barat, sudah mencapai 100 persen,” ujar dia.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat terus meningkatkan komitmen penyelenggaraan Kota Layak Anak (KLA) melalui berbagai upaya.
Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menyebut bahwa jumlah aktivis perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat yang semula berjumlah delapan kelompok kini menjadi 56 kelompok.
“Hal lainnya untuk pemenuhan hak anak itu peningkatan cakupan akte anak oleh Sudin Dukcapil Jakbar dengan layanan jemput bola “Dukcapil mobile” ke permukiman warga dan sekolah,” kata Uus.
Kemudian, kata Uus, juga membuka layanan pada malam hari untuk menjembatani warga yang tidak dapat mengakses saat siang hari.
Hingga kini, Pemkot Jakbar juga telah memiliki 58 ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA), satu Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dan 58 Pos Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) untuk aduan laporan kekerasan pada setiap RPTRA.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025 -

Kia Bakal Meluncurkan Tiga Kendaraan Baru di AS, Dua Model Mengisi Segmen BEV
JAKARTA – Kia America tengah bersiap mencuri perhatian di ajang New York International Auto Show 2025 yang akan digelar pada 16 April mendatang. Tak tanggung-tanggung, tiga model baru siap diluncurkan sekaligus, dan diprediksi akan menjadi sorotan utama sepanjang pameran.
Dilansir dari The Korea Car Blog, Selasa, 15 April, dua dari tiga model tersebut merupakan kendaraan listrik sepenuhnya, sementara satu lainnya adalah mobil kompak bergaya sporty. Ketiganya akan memperkuat posisi Kia di segmen yang berbeda-beda, mempertegas komitmen merek ini dalam inovasi dan keberagaman produk.
“Kami sangat antusias memperkenalkan kendaraan baru yang menarik ini, dan New York International Auto Show adalah panggung yang sempurna untuk melakukannya,” ujar Steven Center, COO dan EVP Kia America.
Meski belum diungkap secara resmi model apa yang akan diperkenalkan, rumor kuat beredar bahwa dua model EV yang dimaksud adalah Kia EV4 dan EV3. Kehadiran keduanya diyakini akan memperluas portofolio kendaraan listrik Kia yang terus berkembang pesat.
Sementara itu, model ketiga diyakini adalah Kia K4 hatchback, mobil kompak yang telah lama dinanti oleh para penggemar otomotif. Dengan desain yang sporty dan karakter dinamis, K4 hadir untuk menjawab kebutuhan konsumen yang mendambakan gaya, fleksibilitas, serta performa dalam satu paket.
Detail spesifikasi dan harga dari ketiga model tersebut kemungkinan besar akan diumumkan saat peluncuran resmi berlangsung. Kia pun diperkirakan akan segera membuka pemesanan, memberi kesempatan bagi para penggemar untuk menjadi yang pertama memilikinya.
-

Senjata Makan Tuan, Kebijakan Tarif Impor Trump Bisa Sulitkan Industri Mobil AS
Jakarta –
Kebijakan tarif impor tinggi yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bisa menjadi senjata makan tuan. Niatnya ingin melindungi produsen mobil dalam negeri dan mengamankan lapangan kerja di AS, kebijakan itu justru bisa menyulitkan industri mobil AS sendiri.
Diketahui pekan lalu Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerapkan tarif resiprokal ke 180 negara. Hal itu dilakukan Trump untuk menyeimbangkan neraca perdagangan, sekaligus melindungi industri dalam negeri AS. Belakangan, penerapan tarif tersebut ditunda selama 90 hari. Namun khusus untuk China, kebijakan itu langsung diberlakukan.
Mengutip laman Carscoops, kebijakan tarif resiprokal alias tarif timbal balik itu bisa menjadi senjata makan tuan buat industri otomotif Amerika Serikat. Alasannya, tidak semua merek-merek Amerika membuat mobil di Amerika Serikat.
Tahun lalu misalnya, merek-merek ternama AS seperti GM, Ford, dan Stellantis, menjual sekitar 1,85 juta kendaraan ringan di AS yang semuanya diimpor. Angka penjualan itu mencakup 13% dari total penjualan global mereka.
Sebagai perbandingan, tiga produsen mobil terbesar di Jepang, yaitu Toyota , Honda, dan Nissan, secara kolektif menjual 1,53 juta unit di Amerika Serikat atau mencakup 9% dari penjualan global mereka. Sedangkan mobil impor dari Jerman seperti VW Group, BMW Group, dan Mercedes-Benz mewakili 7% dari total penjualan mereka.
Artinya, produsen mobil dalam negeri AS sebenarnya lebih bergantung pada impor kendaraan dari pabrik mereka di negara-negara luar AS seperti Kanada dan Meksiko. Maka, kebijakan tarif impor tinggi Trump justru akan membuat merek-merek mobil AS harganya melonjak signifikan. Sebagai informasi, AS telah menetapkan tarif impor 25% untuk Kanada dan Meksiko.
General Motors (GM) disebut-sebut akan paling merasakan dampak tarif Trump, karena pada tahun 2024, perusahaan ini berada tepat di belakang perusahaan Hyundai-Kia dan Toyota dalam hal total impor kendaraan di AS. Model impor GM mencapai 18% dari penjualan globalnya, yang merupakan persentase tertinggi di antara lima produsen mobil terbesar di dunia.
Meski berpotensi menyulitkan industri mobil buatan AS, kebijakan Trump dinilai ada benarnya juga. Sebab jika dilihat secara makro, kebijakan Trump akan membuat produsen mobil di luar merek AS, dipaksa untuk membangun pabrik di dalam negeri Amerika Serikat. Jika menolak, maka merek-merek mobil di luar AS itu harus menghadapi risiko penjualan menurun karena harga mobil-mobil mereka akan menjadi terlalu mahal dibandingkan dengan mobil-mobil yang diproduksi secara lokal di AS.
(lua/din)

