brand merek: Kawasaki

  • Pameran Sepeda Motor IMOS 2024 Resmi Dibuka

    Pameran Sepeda Motor IMOS 2024 Resmi Dibuka

    Jakarta

    Pameran khusus sepeda motor bertajuk Indonesia Motorcycle Show atau IMOS 2024 resmi dibuka, Rabu (30/10). Acara tersebut akan berlangsung selama lima hari hingga Minggu (3/11).

    Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza mengatakan, sepeda motor merupakan kendaraan rakyat yang populasinya sangat banyak. Itulah mengapa, pameran seperti IMOS pasti sangat dinantikan banyak pihak.

    “Selamat untuk panitia yang udah bekerja keras menghadirkan pameran ini. Semoga seluruh rangkaian IMOS 2024 berjalan sukses dan lancar,” ujar Faisol Riza di ICE BSD, Tangeran Selatan, Rabu (30/10)

    Imos 2024 resmi dibuka di ICE BSD Foto: Septian Farhan/detikoto

    Sementara Johannes Loman selaku Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) berharap, IMOS 2024 bisa menjadi pemantik tumbuhnya industri roda dua di Tanah Air setelah ‘hantaman’ pandemi

    “Harapan kami IMOS bisa menjadi stimulan untuk menjaga pertumbuhan industri sepeda motor pasca pandemi,” kata Loman.

    IMOS 2024 jauh lebih besar dibandingkan pameran sebelumnya. Pada edisi sekarang, acara tersebut akan menggunakan lahan 15 ribu meter persegi dan memanfaatkan hall 9-10 di ICE BSD.

    Pameran IMOS 2024 Foto: Septian Farhan/detikoto

    Sementara ada beberapa brand roda dua yang sudah dipastikan hadir, yakni Honda, Yamaha, TVS, Suzuki, Kawasaki, Royal Enfield, Royal Alloy dan Harley Davidson. Selain merek konvensional, ada juga merek EV seperti ALVA, Electrum, Horwin, ION Mobility, Polytron, V Move, Volta dan ZPT.

    Total ada 60 brand yang terlibat di pameran tersebut. Nominal itu sudah termasuk merek roda dua dan aftermarket.

    Menariknya, meski skalanya lebih besar, namun harga tiket IMOS 2024 tak mengalami kenaikan. Mereka yang membelinya secara online cukup menyiapkan mahar Rp 25 ribu untuk kedatangan weekdays dan Rp 40 ribu untuk weekend.

    Sedangkan pembelian onsite atau di lokasi sedikit lebih mahal, yakni Rp 35 ribu untuk weekdays dan Rp 50 ribu untuk weekend.

    (sfn/din)

  • Ini Orang Pertama yang Tewas karena Robot

    Ini Orang Pertama yang Tewas karena Robot

    Jakarta

    Robert Williams menjadi orang pertama yang meninggal karena robot. Peristiwa tersebut terjadi pada 25 Januari 1979 di Michigan, Amerika Serikat.

    Dikisahkan oleh IFLScience, Williams saat itu masih berusia 25 tahun dan merupakan seorang pekerja Ford Motor Company di Flat Rock, Michigan. Pada hari nahas itu, ia sedang bekerja dengan sistem pengambilan komponen dan material lain dari satu bagian pabrik ke bagian lain.

    Diduga, terjadi malfungsi karena mesin bekerja lambat. Akhirnya, Williams naik ke lantai tiga unit rak. Tiba-tiba saja, ia ditabrak dari belakang dan tertimpa lengan mekanik.

    Dalam laporan, diceritakan bahwa robot tersebut terus bekerja sementara Williams terbaring tak bernyawa selama 30 menit. Sampai akhirnya, rekan kerjanya menyadari apa yang telah terjadi. Usut punya usut, insiden tersebut terjadi karena sistem robot salah mengidentifikasi laki-laki tersebut sebagai benda mati yang perlu dipindahkan dari unit penyimpanan.

    Pada tahun 1983, keluarga Williams berhasil menggugat produsen mesin tersebut, Litton Industries. Alasannya karena tidak ada perangkat keselamatan yang memadai padahal ada lengan robot yang bergerak dengan kekuatan besar.

    Buntutnya, keluarga Williams diberi ganti rugi sebesar USD 10 juta. Ini merupakan ganti rugi cedera pribadi terbesar dalam sejarah negara bagian Michigan pada masanya. Bahkan, setelah pertikaian hukum lebih lanjut, pembayaran dinaikkan menjadi USD 15 juta pada tahun 1984.

    Hanya dua tahun setelah kematian Williams, insiden serupa terjadi di Jepang. Pada tahun 1981, Kenji Urada, seorang pekerja berusia 37 tahun di pabrik Kawasaki Heavy Industries di Akashi, juga meninggal di tangan robot. Dia meninggal oleh lengan mekanis saat memeriksa robot yang tidak berfungsi. Ia dilaporkan menyalakan robot tersebut secara tidak sengaja setelah melompati pagar pengaman di pabrik.

    (ask/ask)

  • Jemput Istri, Pengendara Trail KLX Meninggal Tabrak Jembatan dan Masuk Sungai

    Jemput Istri, Pengendara Trail KLX Meninggal Tabrak Jembatan dan Masuk Sungai

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Jasad korban Muhammad Iqbal Firmansyah (24), warga Jalan Hang Tuah RT 18, RW 6 Kelurahan Sidoklumpuk, Kecamatan Kota Sidoarjo, pengendara motor trail KLX yang tercebur sungai di Mangetan Kanal Tarik telah diketemukan Minggu (28/4/2024)

    Sebelum terjun ke sungai, korban terlebih dahulu mengalami kecelakaan dengan menabrak pembatas jembatan sungai Mangetan Kanal Sabtu (27/4/2024) malam.

    Namun saat dilakukan pertolongan dan pencarian jasad korban oleh petugas di sungai, hanya motornya saja, sedangkan korban Iqbal tidak diketemukan. Baru Minggu siang tadi korban berhasil ditemukan.

    Insiden kecelakaan tunggal itu terjadi pada Sabtu (27/4/2024) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Begitu mengetahui peristiwa itu warga sekitar melakukan pencarian namun hanya berhasil menemukan motor korban Minggu (28/4/2024) sekira pukul 02:00 WIB.

    “Peristiwa korban melaju dari arah Tarik-Prambon mengendarai motor Kawasaki Trail KLX, sampai di lokasi korban diduga menabrak jembatan sungai Mangetankanal di Desa Tarik Kidul hingga tercebur ke sungai,” ucap Suliono warga Desa Tarik.

    Petugas mengevakuasi kasad korban M Iqbal dari dalam sungai

    Mengetahui ada yang kecelakaan dan masuk sungai, warga sekitar langsung melakukan pencarian di lokasi kejadian. “Warga hanya menemukan motor dini hari tadi, sementara korban belum ditemukan,” urainya.

    Ifana (27) kakak korban menceritakan adiknya pamitan akan menjemput istrinya di Mojokerto, namun hingga pukul 02.00 WIB, istrinya menghubungi saya bahwa suaminya belum tiba.

    “Kami mendapatkan informasi ada pengendara yang masuk sungai di wilayah Kecamatan Tarik, setelah memastikan betapa kagetnya melihat sepeda motor Kawasaki KLX itu merupakan sepeda milik adik saya,” lanjutnya sedih.

    Kapolsek Tarik AKP Lulus Sugiarto membenarkan adanya kecelakaan tunggal seorang pengendara sepeda motor Kawasaki KLX yang masuk sungai di Desa Tarik kidul.

    “Jasad korban sudah diketemukan oleh petugas gabungan yang melakukan pencarian dan penyisiran di lokasi,” terangnya. [isa/aje]

  • Pelajar di Tuban Tabrak Tembok saat Berangkat Sekolah, Tewas Seketika

    Pelajar di Tuban Tabrak Tembok saat Berangkat Sekolah, Tewas Seketika

    Tuban (beritajatim.com) – Seorang pelajar di Tuban tewas usai terlibat kecelakaan saat berangkat ke sekolah, Jumat (19/04/2024) sekitar pukul 06.30 WIB.

    Pelajar SMAN 1 Rengel itu adalah AA (16), warga Kecamatan Rengel. Dia mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Pakah-Soko, Dusun Lampah, Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.

    Kanit Penegakkan Hukum (Gakkum) Sat Lantas Polres Tuban Ipti Eko Sulistiono mengatakan, semula pelajar kelas X itu berjalan dari arah barat ke timur dengan mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja W-3234-AB. Korban menuju ke sekolah.

    Mendekati lokasi kejadian, korban berupaya mendahului sepeda motor Honda Beat S-5255-GR yang dikendarai Sunaryo (48) asal Desa Rengel. “Saat mendahului, sepeda motor korban ini kurang ke kanan sehingga terjadi benturan,” ujarnya.

    Saat terjadi benturan, korban yang mengendarai Kawasaki Ninja langsung menghantam pagar rumah warga. Benturan keras pun terjadi. “Korban meninggal dunia di TKP, sedangkan pengendara Honda Beat mengalami luka-luka dan dievakuasi ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan,” ungkap Eko.

    Untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan, petugas kepolisian langsung menggelar olah TKP, meminta keterangan dari sejumlah saksi, serta mengamankan barang bukti berupa sepeda motor beserta surat kelengkapannya.

    “Kami mengimbau kepada para orangtua yang memiliki anak di bawah umur agar tidak diberikan izin terlebih dulu mengendarai sepeda motor di jalan raya. Jangan lupa selalu hati-hati di jalan,” pungkasnya. [ayu/suf]

  • Polres Jombang Gulung Komplotan Curanmor, Pelaku Termasuk Pasutri

    Polres Jombang Gulung Komplotan Curanmor, Pelaku Termasuk Pasutri

    Jombang (beritajatim.com) – Polres Jombang membekuk komplotan curanmor (pencurian kendaraan bermotor), termasuk penadahnya. Komplotan ini terbagi menjadi empat kelompok. Jumlahnya sembilan orang. Hanya saja, antara satu kelompok dengan kelompok lain tidak saling berhubungan.

    Salah satu kelompok ini adalah pasutri (pasangan suami istri). Yakni, Alfis Prasetya alias AP (28) dan Surya Dewi alias SD (28). Keduanya sudah melakukan pencurian motor di 10 TKP (Tempat Kejadian Perkara) sejak enam bulan terakhir. Dalam menjalankan aksinya, AP dan SD berbagi peran.

    AP sebagai eksekutor, sedangkan SD berperan mengawasi situasi. Nah, ketika kondisi memungkinkan AP langsung beraksi dengan menggunakan kunci palsu. “Keduanya spesialis motor Yamaha. Ada motor yang kita amankan dari kedua pelaku,” ujar Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Sukaca, Jumat (1/12/2023).

    Pelaku SD mengatakan, saat beraksi dirinya dibonceng oleh suaminya, yakni AP. Mereka berputar-putar mencari sasaran. Nah, ketika sasaran sudah ditemukan, SD menunggu di tempat terpisah sembari memantau situasi.

    BACA JUGA:
    Polres Jombang Tangkap Bandit Curanmor 5 TKP

    Ketika suaminya berhasil menggasak motor, SD pun ikut berlalu. “Kami menjalankan aksi ini belum ada satu tahun. Hasilnya, untuk kebutuhan hidup,” kata SD yang merupakan warga Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang ini.

    Sukaca menambahkan, selain pasutri, ada kelompo lagi yang beraksi seorang diri. Dia adalah AS (23), warga warga Desa Ngogri Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang. AS terakhir beraksi di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso pada Kamis, 2 November 2023.

    Korbannya adalah Wiwik Shanjaya, warga Loceret Kabupaten Nganjuk yang domisili di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Jombang. Sepeda motor Honda Vario warna hitam nopol AG-2478-VBM milik Wiwik digondol oleh pelaku. Saat itu, sepeda motor tersebut diparkir di depan rumah atau samping warung miliknya. Atas kejadian tersebut Wiwik melaporkan ke polsek setempat.

    Komplotan curanmor yang dibekuk Polres Jombang

    “Dari tangan AS kita sita barang bukti sepeda motor Honda Vario. Sedangkan tiga sepeda motor lainnya masih kita lacak. Tersangka dijerat pasal 363 tentang pencurian dengan pemberatan. Ancamannya 7 tahun penjara,” ujar Sukaca.

    Kelompok lainnya lagi adalah A (42) dan EA (32), warga Dusun Wonokerto Desa/Kecamatan Peterongan Jombang. Kelompok ini menjalankan aksinya di 30 TKP yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Jombang. Di antaranya, Mojoagung, Sumobito, Peterongan, Jogoroto, Ngoro, Mojowarno dan Kecamatan Diwek.

    “Dari tangan kedua pelaku kita amankan tujuh unit sepeda motor. Di antara Honda Beat dan Kawasaki Ninja. Mereka terakhir beraksi di Desa Tanjunggunung Kecamatan Peterongan, belum lama ini,” lanjut Sukaca.

    BACA JUGA:
    Residivis Curanmor di Jombang Dibekuk Polisi, Beraksi di 30 TKP

    Bagimana dengan satu kelompok lagi? Sukaca menjelaskan bahwa satu kelompok lagi berisi dua orang, yaitu AR dan H. Namun saat ini keduanya diamankan di Polres Tanjungperak Surabaya. Karena keduanya juga melakukan hal serupa di Surabaya.

    Dari rangkaian curanmor tersebut korps berseragam coklat juga membekuk penadahnya, yakni warga asal Kediri, yakni MR (34) dan HS (32). “Penadah ini membeli motor hasil kejahatan dengan harga bervariasi antara Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta,” pungkas Sukaca. [suf]

  • Pelaku Penipuan Jual Beli COD Ditangkap Polisi Bangkalan

    Pelaku Penipuan Jual Beli COD Ditangkap Polisi Bangkalan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Sulton (25) warga Kabupaten Sampang, menjadi korban penipuan saat hendak menjual motor miliknya dengan cara Cash On Delivery (COD). Pelaku penipuan adalah YK (49) Warga Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan.

    Sebelum aksi penipuan terjadi, pelaku semula melihat postingan korban yang menawarkan motor Kawasaki Ninja miliknya di Facebook. Kemudian pelaku hendak membeli motor korban dan mengajak COD di kawasan jalan raya Blega.

    “Modusnya, pelaku ini menghubungi korban berpura-pura hendak membeli sepeda motor tersebut,” terang Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya, Minggu (22/10/2023).

    Sebelum traksaksi, korban menawarkan motornya seharga Rp 10 juta pada pelaku. Lalu ditawar dan disepakati dengan harga Rp 8,7 juta.

    “Setelah sepakat harga, keduanya janjian untuk ketemu di Kecamatan Blega,” imbuhnya.

    Keduanya akhirnya bertemu di tepi jalan raya Blega dan korban sempat membuat video. Bahkan, ia juga menyorot wajah pelaku yang datang melihat motornya.

    “Setelah bertemu, pelaku lalu mengecek bodi motor dan meminta kunci motor korban dengan alasan ingin test drive untuk mengecek performa mesinnya,” tambahnya.

    BACA JUGA:

    Pria di Bangkalan Ini Curi Motor untuk Nafkahi 6 Istri

    Setelah kunci diberikan, pelaku langsung menaiki motor tersebut dan kabur meninggalkan korban. Bahkan, motor pelaku yang digunakan sebagai transportasi untuk tiba di lokasi itu juga ditinggal.

    “Karena pelaku tak kunjung kembali, akhirnya korban melapor ke polisi dan memberikan bukti video yang sebelumnya sempat ia rekam sebelumnya,” tandasnya. [sar/but]