brand merek: Kawasaki

  • Pengunjung Meningkat, Transaksi IMOS 2024 Diklaim Tembus Rp 70 M!

    Pengunjung Meningkat, Transaksi IMOS 2024 Diklaim Tembus Rp 70 M!

    Jakarta

    Panitia akhirnya mengumumkan jumlah pengunjung dan transaksi di Indonesia Motorcycle Show atau IMOS 2024. Mereka mengklaim, pameran khusus roda dua tersebut dihadiri lebih banyak pengunjung dibandingkan edisi sebelumnya.

    Pameran yang berlangsung selama lima itu didatangi 98.791 pengunjung atau naik 3,7 persen dibandingkan IMOS 2023. Sementara jumlah transaksinya diklaim mencapai Rp 70 miliar!

    “Kami sangat mengapresiasi upaya para peserta yang telah menampilkan model dan teknologi terkini dari industri sepeda motor Indonesia, sehingga menarik pengunjung datang dan meramaikan pameran IMOS tahun ini,” ujar Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Johannes Loman melalui keterangan resmi.

    “Kehadiran dan partisipasi mereka tidak hanya menunjukkan minat tinggi terhadap dunia otomotif roda dua, tetapi juga menjadi semangat bagi kami untuk terus berinovasi dalam menyediakan kendaraan yang aman, nyaman, dan ramah lingkungan,” tambahnya.

    Honda ICON e: dan CUV e: di IMOS 2024. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Bukan hanya angka transaksi dan pengunjung, pameran dengan tema Riding Green and Safe Journey for a Better Life itu juga mencatat kesuksesan di sektor lain, mulai dari jumlah test ride yang mencapai 2.500 trips hingga safety riding course yang diramaikan ratusan pengunjung.

    “Tahun ini beberapa program berhasil menarik perhatian pengujung yang antusias berpartisipasi langsung, mulai dari kompetisi mini moto GP dengan total partisipasi 300 pengujung, hingga penyelenggaraan safety riding course yang mencatat sebanyak 150 partisipan,” kata Sigit Kumala selaku Ketua Penyelenggara IMOS 2024.

    Yamaha di IMOS 2024 Foto: Ridwan Arifin/detikcom

    Sebagai catatan, pameran IMOS 2024 berlangsung di ICE BSD, Tangerang Selatan, pada 30 Oktober hingga 3 November 2024. Meski tak banyak peluncuran produk baru, namun skala pameran tersebut lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

    Merek yang terlibat juga lebih banyak. Ada Honda, Yamaha, TVS, Suzuki, Kawasaki, Royal Enfield, Royal Alloy dan Harley Davidson. Selain merek konvensional, ada juga merek EV seperti ALVA, Electrum, Horwin, ION Mobility, Polytron, V Move, Volta dan ZPT.

    (sfn/din)

  • Honda Stylo hingga Yamaha NMax Turbo

    Honda Stylo hingga Yamaha NMax Turbo

    Jakarta

    Panitia akhirnya mengumumkan pemenang motor terbaik di Indonesia Motorcycle Show atau IMOS 2024. Honda dan Yamaha sama-sama menempatkan satu produknya di pameran khusus roda dua tersebut.

    Berbeda dengan pameran-pameran lain, pengumuman produk terbaik IMOS 2024 tak disampaikan di hari terakhir acara, melainkan beberapa hari setelahnya. Pemenang penghargaan sangat beragam dan tak hanya didominasi merek asal Jepang.

    Meski tak banyak peluncuran motor baru, namun IMOS 2024 diramaikan produk-produk unggulan yang masih terbilang segar. Itulah mengapa, beberapa pemenangnya merupakan motor anyar yang bukan meluncur di pameran tersebut.

    Pemenang Motor Terbaik di IMOS 2024 Foto: Septian Farhan/detikoto

    Penghargaan motor harian terbaik dimenangkan Honda Stylo 160 ABS yang telah meluncur sejak 10 bulan lalu. Kemudian Yamaha NMax Turbo varian tertinggi terpilih sebagai motor paling banyak dicoba di IMOS 2024.

    Sementara khusus penghargaan motor listrik, Polytron dan ION Mobility sama-sama menyumbang satu produk terbaiknya. Royal Enfield dan Harley Davidson tak mau ketinggalan dengan menyabet penghargaan di sektor lain.

    Berikut Daftar Pemenang Motor Terbaik IMOS 2024Best Daily Bike – Honda Stylo 160 ABSMost Ridden Motorcycle Internal Combustion Engine (ICE) – Yamaha NMax Turbo Tech Max UltimateBest Big Bike – Royal Enfield Shotgun 650Favorite Electric Bike – ION M1-SMost Ridden Motorcycle EV – Polytron FOX 500Special Exhibit Motorcycle – Harley-Davidson Sportster Turbo-Roadster

    Sebagai catatan, pameran IMOS 2024 berlangsung di ICE BSD, Tangerang Selatan, pada 30 November hingga 3 November 2024. Meski tak banyak peluncuran produk baru, namun pameran tersebut mampu mencetak transaksi hingga Rp 70 miliar!

    Merek yang terlibat juga lebih banyak. Ada Honda, Yamaha, TVS, Suzuki, Kawasaki, Royal Enfield, Royal Alloy dan Harley Davidson. Selain merek konvensional, ada juga merek EV seperti ALVA, Electrum, Horwin, ION Mobility, Polytron, V Move, Volta dan ZPT.

    “Sejak tahun lalu IMOS mulai hadir setiap tahun untuk menyapa pecinta sepeda motor di Tanah Air. Peningkatan pada IMOS tahun ini sangat menarik bagi para pengunjung, tercatat ada 98.791 pengunjung datang menikmati sajian pameran,” kata Sigit Kumala selaku Ketua Penyelenggara IMOS 2024.

    (sfn/din)

  • Kenapa Honda Masih Jual Motor 110cc di Indonesia?

    Kenapa Honda Masih Jual Motor 110cc di Indonesia?

    Jakarta

    Honda merupakan satu dari sedikit merek yang masih menjual motor 110cc di Indonesia. Padahal, produsen lain asal Jepang, seperti Suzuki, Yamaha dan Kawasaki sudah meninggalkan segmen tersebut. Apa sebenarnya alasan Honda?

    Sebagai catatan, pilihan motor 110cc Honda di Indonesia cukup banyak. Bahkan, sebagian menjadi kontributor utama penjualan mereka di Tanah Air. Misalnya, Honda BeAT, Scoopy, Genio dan Revo.

    Thomas Wijaya selaku Vice President Executive PT Astra Honda Motor (AHM) mengatakan, pasar motor 110cc masih sangat seksi di Indonesia. Sebab, banyak konsumen yang butuh kendaraan kecil untuk mobilitas harian. Itulah mengapa, pihaknya masih bermain di segmen tersebut.

    “Pasarnya masih signifikan karena 110cc itu kan biasanya buat mobilitas harian, produktivitas, sehingga mau tidak mau cari yang ekonomis, yang irit, yang awet, perawatannya juga mudah, penggunanya nyaman,” ujar Thomas saat ditemui di Cikarang, Jawa Barat.

    PT Astra Honda Motor (AHM) resmi meluncurkan Honda Scoopy baru di Indonesia, Selasa (5/11). Skuter matik (skutik) retro tersebut mengalami sejumlah ubahan. Foto: Pradita Utama

    Lebih jauh, Thomas menjelaskan, lebih dari separuh penjualan motor Honda di Indonesia masih didominasi produk bermesin 110cc. Sehingga, mustahil untuk meninggalkan segmen tersebut dan beralih ke mesin yang lebih besar.

    “Memang 110cc dinilai cukup bisa memenuhi produktivitas, mobilitas para konsumen kita. Jadi masih cukup besar lah buat kita, mungkin di atas 50 persen lah, lebih minus 50-60 persen kita di 110 cc,” tuturnya.

    Berkat alasan itu pula, Honda masih tetap mempertahankan mesin 110cc di Scoopy baru. Padahal, sebelumnya sempat ada isu, skuter matik retro tersebut akan menggunakan jantung mekanis baru yang lebih besar.

    “Saat ini Scoopy dengan mesin 110-nya sudah cukup diminati konsumen, karena sesuai kebutuhan mobilitas dan kebutuhan gaya mereka. Tapi kita terbuka kalau ada masukan-masukan ke depannya bagaimana,” kata Thomas.

    (sfn/dry)

  • Kawasaki W175 Injeksi Bakal Diproduksi Lokal Mulai 2025

    Kawasaki W175 Injeksi Bakal Diproduksi Lokal Mulai 2025

    Jakarta

    PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) akan memproduksi lokal Kawasaki W175 injeksi di pabrik Cikarang, Jawa Barat mulai tahun depan. Motor retro tersebut sebelumnya berstatus impor utuh atau completely built up (CBU) dari India.

    Michael C. Tanadhi selaku Head Sales & Promotion PT KMI mengatakan, sejak pertama meluncur di PRJ Kemayoran 2024, Kawasaki W175 injeksi langsung menjadi buruan konsumen di Indonesia. Bahkan, penjualannya menjadi salah satu yang tertinggi dibandingkan model-model lain.

    Kondisi tersebut membuat pihaknya yakin untuk merakit lokal Kawasaki W175 injeksi di Indonesia. Harapannya, konsumen bisa membeli motor tersebut tanpa khawatir kehabisan unitnya.

    “Luar biasa bagus permintaannya. Kita cuma dapat jatah 280 unit dari Kawasaki India dan itu semua sudah sold out. Kita harus tunggu tahun depan,” ujar Michael C. Tanadhi saat ditemui di kawasan Tangerang Selatan, belum lama ini.

    “Tahun depan rencananya kita mau langsung menjadikan motor itu CKD, semuanya masih dalam proses,” tambahnya.

    Kawasaki W175L injeksi di PRJ 2024. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Michael kemudian mengurai alasan mengapa Kawasaki W175 injeksi sejak awal tak langsung diproduksi di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut merupakan kebijakan internal perusahaan.

    “Kita waktu mau masukin masih dalam proses pemindahan pabriknya, tidak keburu kalau tahun ini. Tapi dari dealer sudah minta secepatnya dimasukin ke Indonesia,” tuturnya.

    Ketika ditanya apakah harga Kawasaki W175 injeksi lebih murah saat sudah diproduksi lokal, Michael tak bisa menjawabnya dengan tegas. Namun, kata dia, peluang tersebut tak tertutup.

    “Mungkin sama, mungkin juga ada perubahan, tapi belum kita atur ulang,” kata dia.

    Spesifikasi Kawasaki W175 Injeksi

    Secara desain, Kawasaki W175L injeksi sebenarnya masih sama seperti model regular. Hanya saja, ada sejumlah penyempurnaan di kendaraan tersebut. Mulai dari posisi setang yang lebih tinggi, penggunaan spion baru yang membulat, penambahan handle seat dan standar tengah, hingga swingarm serta fender yang dirancang lebih panjang.

    Tak lupa pabrikan juga memberinya warna dan striping baru. Motor tersebut dibuat agak minimalis dengan perpaduan aksen yang tak terlalu mencolok.

    Kawasaki W175L injeksi di PRJ 2024. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Perubahan paling kentara di W175L injeksi adalah mesinnya yang sudah pakai sistem pengabutan injeksi. Sebelumnya, motor tersebut hanya tersedia dalam opsi karburator. Pembaruan tersebut membuat efisiensi bahan bakarnya diklaim lebih baik.

    Kawasaki W175L juga sudah menggunakan panel instrumen semi-digital yang menampilkan indikator bensin. Kemudian perubahan lainnya terdapat di bagian pengereman yang sudah menggunakan antilock braking system (ABS) berkanal tunggal.

    Sementara spesifikasinya masih sama, yakni menggunakan mesin SOHC 177cc bersilinder tunggal dengan muntahan tenaga 13 PS dan torsi 13,2 PS. Pembekalan tersebut disalurkan ke roda melalui transmisi manual lima-percepatan.

    Kawasaki W175L injeksi dibanderol Rp 35 jutaan dengan status on the road Jakarta.

    (sfn/sfn)

  • Alasan Suzuki Tak Punya Fasilitas Riset dan Pengembangan Motor di Indonesia

    Alasan Suzuki Tak Punya Fasilitas Riset dan Pengembangan Motor di Indonesia

    Jakarta

    Suzuki meramaikan pasar otomotif Tanah Air, bersaing dengan brand Jepang lain seperti Yamaha, Honda, dan Kawasaki. Namun Suzuki tidak punya fasilitas research and development (RnD) di Indonesia.

    “Kita tidak punya (RnD) di Indonesia,” kata Shigemori Keisuke, General Manager 2W Sales & Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS).

    Fasilitas RnD di dalam negeri tak bisa dipandang sebelah mata, produk yang diproduksi harus sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia. Yamaha dan Honda misalnya dua raksasa sepeda motor itu sudah punya fasilitas RnD di sini.

    Namun prinsipal Suzuki tidak mendirikan pusat RnD di Indonesia. Padahal Suzuki sudah punya nama besar di Indonesia, motornya terkenal bandel, harganya juga kompetitif di pasar.

    “Alasannya salah satu kebijakan strategi dari Suzuki Motor Corporation di Jepang, sekarang kita fokus di India untuk modelnya,” tambah dia lagi.

    Belakangan sepeda motor baru yang diluncurkan Suzuki didatangkan utuh atau completely built-up (CBU) dari India. Meski demikian, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) masih memproduksi motor di Indonesia.

    Deretan sepeda motor Suzuki yang dijual antara lain: Avenis 125, V-Strom 250SX, Burgman Street 125EX, Gixxer SF250, GSX-R150, Satria F150, Address, Nex II, hingga Nex II Crossover.

    Gixxer SF 250, Avenis 125, VStrom 250 SX, hingga yang terbaru Burgman Street 125 EX merupakan lini baru Suzuki yang dijual dengan status CBU dari India. Sedangkan sisanya merupakan rakitan dalam negeri.

    Suzuki membeberkan dengan line up yang sudah ada, kombinasi rakitan lokal dan CBU dari India punya target sampai 15 ribu unit tahun ini. Burgman Street 125 EX menjadi tulang punggung penjualan Suzuki di Indonesia.

    “Sangat bagus, maksudku, sejak kita luncurkan model ini. Utilitas dan semua performa dari Burgman Street sangat diterima, kami sangat senang dengan hal ini,” kata Shigemori Keisuke.

    Suzuki Burgman Street 125 EX sudah terjual 3 ribu unit di Indonesia. Angka tersebut cukup mengesankan untuk produk impor.

    “Kami masih pertimbangkan juga, jika kita punya kesempatan, ya (akan dirakit), tapi untuk saat ini belum ada rencana,” tambahnya.

    (riar/dry)

  • Stok Habis, Kawasaki Belum Minat Impor Ninja Listrik Lagi

    Stok Habis, Kawasaki Belum Minat Impor Ninja Listrik Lagi

    Jakarta

    Stok Kawasaki Ninja Listrik di Indonesia sudah habis. Namun, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) belum minat mengimpor unitnya lagi. Apa alasannya?

    Sebagai catatan, Kawasaki Ninja Listrik tersedia dalam dua varian berbeda, yakni e-1 dan Z e-1. Sementara stok totalnya hanya 15 unit di Indonesia dan seluruhnya sudah sold out alias laku terjual.

    Michael C. Tanadhi selaku Head Sales & Promotion PT KMI mengatakan, pihaknya tak berencana menambah kuota Ninja listrik tahun depan. Sebab, ketimbang mengimpor motor tersebut yang pasarnya segmented, KMI lebih memilih memasukkan produk lain yang lebih massal.

    “Belum ada rencana tambah, karena ketimbang kuota impornya dipakai untuk itu (Ninja listrik), mending buat model lain yang CBU,” ujar Michael saat ditemui di kawasan Tangerang Selatan, belum lama ini.

    Kawasaki Ninja Listrik. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Di kesempatan yang sama, Michael juga mengungkap siapa konsumen Ninja Listrik di Indonesia. Menurutnya, pembeli motor ramah lingkungan tersebut merupakan penggemar Geng Hijau sejati.

    “Memang itu motor untuk Kawasaki Lovers banget, orang yang memang mau koleksi motor Kawasaki. Sebarannya cuma ada 15 unit di Indonesia,” kata Michael.

    Sebagai catatan, Kawasaki Ninja listrik terbagi menjadi dua model berbeda, yakni e-1 dan Z e-1. Keduanya sangat berbeda secara tampilan. Jika e-1 dibuat bersayap, maka Z e-1 dirancang naked atau terbuka.

    Kedua motor listrik tersebut dibekali motor listrik dengan tenaga 12 PS pada rentang 2.600-4.000 rpm dan torsi 40,5 Nm pada 0-1.600 rpm. Keduanya juga diklaim dapat menempuh kecepatan maksimal 88,5 km/jam di mode Road dan 64 km/jam di mode Eco.

    Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1 Foto: Ridwan Arifin

    Namun, dengan mode e-boost, keduanya punya sedikit perbedaan tenaga. Dengan e-boost, Ninja e-1 bisa melaju hingga 105 km/jam dalam mode Road. Sementara Z e-1 bisa melesat jingga 101 km/jam dalam mode yang sama.

    Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1 juga dilengkapi beragam fitur seperti Walk Mode yang membantu pengendara bermanuver di tempat parkir. Ada juga layar TFT penuh warna yang sudah tersambung ke smartphone. Sementara baterainya lithium-ion ganda dengan berat masing-masing 11.5 kg.

    Kawasaki membanderol Ninja e-1 seharga Rp 149,9 juta dan Z e-1 Rp 3 jutaan lebih murah. Seluruhnya berstatus on the road Jakarta.

    (sfn/dry)

  • Stok Habis, Kawasaki Belum Minat Impor Ninja Listrik Lagi

    Nggak Muluk-muluk, Kawasaki Cuma Mau Jual 20 Unit Motor di IMOS 2024

    Jakarta

    Sebagai produsen motor asal Jepang, penjualan Kawasaki memang tak sebaik Honda dan Yamaha di Indonesia. Itulah mengapa, mereka berusaha realistis dan tak mau muluk-muluk di pameran Indonesia Motorcycle Show atau IMOS 2024.

    Ketika pabrikan besar lain mungkin menargetkan penjualan hingga ratusan unit, Kawasaki justru menurunkan ekspektasinya. Mereka hanya ingin menjual 20 unit kendaraan di pameran tahunan tersebut.

    “Kita di IMOS targetnya 20 unit (motor terjual) aja, itu semua model,” ujar Michael Tanadhi selaku Head Sales & Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) saat ditemui di ICE BSD, Tangerang Selatan.

    Kawasaki Ninja Listrik. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Kawasaki Indonesia membawa sejumlah model andalan di pameran IMOS 2024, mulai dari Kawasaki W175, KLX-series, Ninja listrik, Ninja 250 series, hingga motor gede terbarunya, Versys 1100.

    Motor-motor yang mereka jual memang masuk segmen niche dan tak menyentuh kalangan umum. Bahkan, mereka tak punya skuter matik yang menjadi buruan konsumen di dalam negeri. Itulah mengapa, produsen berjuluk Geng Hijau itu tak mau muluk-muluk di pameran IMOS 2024.

    Selain itu, Michael menjelaskan, permintaan kendaraan baru belakangan juga melemah, terutama motor sport. Dia berharap, kondisi tersebut akan membaik tahun depan.

    “Betul, pasar turun. Apalagi segmen sport, cukup terdampak tapi tidak terlalu parah. Total market kan naik tiga persen, tapi kita turun sedikit. Dengan adanya pemerintahan baru, harapannya terus membaik,” kata dia.

    Sebagai catatan, pameran IMOS 2024 digelar selama lima hari hingga Minggu (3/11) di ICE BSD, Tangerang Selatan. Selain Kawasaki, acara tersebut diramaikan merek motor lain seperti Honda, Yamaha, Suzuki, TVS, Harley-Davidson, Royal Enfield dan masih banyak lagi.

    (sfn/lth)

  • Katanya Sold Out, Kok Kawasaki Ninja Listrik Tak Pernah Kelihatan di Jalan?

    Katanya Sold Out, Kok Kawasaki Ninja Listrik Tak Pernah Kelihatan di Jalan?

    Jakarta

    PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) mengklaim, Kawasaki Ninja listrik yang terdiri dari model e-1 dan Z e-1 sudah sold out di Tanah Air. Namun, mengapa unitnya tak pernah muncul di jalan raya?

    Michael C. Tanadhi selaku Head Sales & Promotion PT KMI menjelaskan, pihaknya hanya kebagian jatah 15 unit Ninja listrik dari Kawasaki global. Itulah mengapa, meski dibilang sold out, namun populasinya di Indonesia masih sangat terbatas.

    “Memang itu motor untuk Kawasaki Lovers banget, orang yang memang mau koleksi motor Kawasaki. (Kenapa jarang ada di jalan?), karena sebarannya cuma ada 15 unit di Indonesia,” ujar Michael saat ditemui di ICE BSD, Tangerang Selatan.

    Kawasaki Ninja Listrik. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Michael menegaskan, pihaknya tak berencana menambah kuota Ninja listrik tahun depan. Sebab, ketimbang mengimpor motor tersebut yang pasarnya segmented, KMI lebih memilih memasukkan produk lain yang lebih massal.

    “Belum ada rencana tambah, karena ketimbang kuota impornya dipakai untuk itu (Ninja listrik), mending buat model lain yang CBU,” kata dia.

    Sebagai catatan, Kawasaki Ninja listrik terbagi menjadi dua model berbeda, yakni e-1 dan Z e-1. Keduanya sangat berbeda secara tampilan. Jika e-1 dibuat bersayap, maka Z e-1 dirancang naked atau terbuka.

    Kedua motor listrik tersebut dibekali motor listrik dengan tenaga 12 PS pada rentang 2.600-4.000 rpm dan torsi 40,5 Nm pada 0-1.600 rpm. Keduanya juga diklaim dapat menempuh kecepatan maksimal 88,5 km/jam di mode Road dan 64 km/jam di mode Eco.

    Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1 Foto: Ridwan Arifin

    Namun, dengan mode e-boost, keduanya punya sedikit perbedaan tenaga. Dengan e-boost, Ninja e-1 bisa melaju hingga 105 km/jam dalam mode Road. Sementara Z e-1 bisa melesat jingga 101 km/jam dalam mode yang sama.

    Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1 juga dilengkapi beragam fitur seperti Walk Mode yang membantu pengendara bermanuver di tempat parkir. Ada juga layar TFT penuh warna yang sudah tersambung ke smartphone. Sementara baterainya lithium-ion ganda dengan berat masing-masing 11.5 kg.

    Kawasaki membanderol Ninja e-1 seharga Rp 149,9 juta dan Z e-1 Rp 3 jutaan lebih murah. Seluruhnya berstatus on the road Jakarta.

    (sfn/dry)

  • Pengunjung Meningkat, Transaksi IMOS 2024 Diklaim Tembus Rp 70 M!

    Penjualan Motor di Indonesia Ditargetkan Tembus 6,4 Juta Tahun Depan

    Tangerang

    Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yakin pasar roda dua di Tanah Air terus mengalami pertumbuhan. Itulah mengapa, mereka menaikkan target penjualan untuk tahun depan.

    Ketua Umum AISI Johannes Loman mengatakan, pihaknya menargetkan minimal 6,4 juta unit sepeda motor terjual selama 2025. Angka tersebut naik sedikit dibandingkan target tahun ini yang berada di angka 6,2 juta unit.

    “Potensi permintaan tahun depan 6,4 sampai 6,7 juta unit setahun. Kami harap pelaku industri sepeda motor bisa melakukan inovasi untuk menghadirkan kendaraan yang canggih, murah dan ramah lingkungan,” ujar Loman saat pembukaan pameran IMOS 2024 di Tangerang, Rabu (30/10).

    Selama Januari-September 2024, penjualan motor di Indonesia sudah mencapai 4,87 juta unit. Angka tersebut naik 3,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Itu tandanya, pabrikan tinggal menjual 1,33 juta unit lagi selama tiga bulan untuk mencapai 6,2 juta unit.

    “Salah satu upaya kami untuk mencapai target tersebut adalah dengan menggelar pameran IMOS setiap tahun. Bahkan, tahun ini kami gelar di area lebih luas dengan peserta jauh lebih banyak,” tuturnya.

    “Harapannya pameran IMOS bisa menjadi stimulan untuk menjaga momentum penjualan sepeda motor setelah turun akibat pandemi,” tambahnya.

    Sebagai catatan, pameran IMOS 2024 digelar di ICE BSD, Tangerang, mulai hari ini, Rabu (30/10) hingga Minggu (3/11). Pameran tersebut dihadiri sejumlah merek roda dua di Indonesia, yakni Honda, Yamaha, Kawasaki, Suzuki dan TVS, Royal Enfield dan Harley-Davidson.

    Selain itu, ada merek-merek motor listrik yang turut terlibat, mulai dari ALVA, Electrum, Horwin, Polytron, Volta, ION Mobility, V Move dan masih banyak lagi.

    “Kami optimis berbagai model baru akan menarik perhatian pengunjung sekaligus mendukung pertumbuhan industri otomotif di masa mendatang,” kata Loman.

    (rgr/dry)

  • Kawasaki Versys 1100 Baru Meluncur, Harga Tembus Rp 400 Jutaan!

    Kawasaki Versys 1100 Baru Meluncur, Harga Tembus Rp 400 Jutaan!

    Jakarta

    PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) resmi meluncurkan Kawasaki Versys 1100 baru di pameran Indonesia Motorcycle Show atau IMOS 2024. Harga motor gede bergaya adventure tersebut hampir setara Toyota Innova Zenix!

    Michael C. Tanadhi selaku Department Head Sales and Marketing KMI mengatakan, Kawasaki Versys 1100 pertama kali masuk Indonesia pada 2016. Sejak saat itu hingga sekarang, motor tersebut menjadi pilihan utama konsumen yang suka moge bergaya petualang.

    “Kawasaki merupakan pabrikan motor Jepang yang selalu konsisten berinovasi di segmen sport, dengan mengutamakan konsep Fun to Ride, kami mengembangkan produk Kawasaki Versys 1100 untuk pengalaman berkendara yang nyaman dan aman,” ujar Michael saat peluncuran produk di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (30/10).

    Secara umum, kami mencatat sejumlah pembaruan di Kawasaki Versys 1100 baru. Mulai dari handlebar anyar, penyematan soket USB-C, cakram rem belakang yang diameternya lebih besar dan ukuran mesin yang juga sedikit ditambah.

    Pembaruan tersebut diklaim membuat Kawasaki Versys 1100 lebih bertenaga dan nyaman dikendarai. Itulah mengapa, KMI yakin, moge barunya tersebut bakal disukai konsumen di Indonesia.

    Spesifikasi Kawasaki Versys 1100

    Kawasaki Versys 1100 baru punya dimensi panjang 2.270 mm, lebar 950 mm dan tinggi 1.530 mm. Sementara jarak sumbu rodanya 1.520 mm dan ground clearance-nya 150 mm.

    Pabrikan membekalinya dengan mesin DOHC 1.099cc in-line four dengan pendingin cairan. Meski sama seperti model sebelumnya, namun Kawasaki memberikan sedikit optimalisasi yang membuat performanya meningkat. Tenaga maksimumnya 135 PS dan torsi puncaknya 112 Nm.

    Sementara fiturnya keamanannya juga termasuk lengkap, yakni Electronic Cruise Control, KCMF (Kawasaki Cornering Management Function), KTRC (Kawasaki Traction Control), KIBS (Kawasaki Intelligent anti-lock Brake System), Power Mode Selection dan Assist & Slipper Clutch.

    Harga Kawasaki Versys 1100

    Kawasaki Versys 1100 tersedia dalam pilihan warna abu-abu dan hitam. Sementara harganya tembus Rp 408,6 juta dengan status on the road Jakarta. Nominal tersebut hampir sama dengan Toyota Innova Zenix yang ditawarkan mulai Rp 430 juta di Indonesia.

    (sfn/dry)