brand merek: Hyundai

  • Mobil Listrik KIA EV3 Resmi Melantai di Indonesia, tapi Belum Dijual!

    Mobil Listrik KIA EV3 Resmi Melantai di Indonesia, tapi Belum Dijual!

    Jakarta

    Setelah lama dinanti, akhirnya PT Kereta Indo Artha selaku agen pemegang merek KIA di Indonesia mendatangkan mobil listrik terbarunya.

    Namun bukan EV5, KIA justru memamerkan SUV kompak full elektrik di ajang Gaikindo Jakarta Auto Week 2024, EV3. Tak tanggung-tanggung, KIA menghadirkan trim paling ‘sporty’ dari mobil ini alias EV3 GT Line.

    KIA ternyata hanya memamerkan mobil ini dan belum berencana menjualnya dalam waktu dekat. Ario Soerjo selaku Marketing and Development Division Head KIA mengatakan kehadiran EV3 sekadar untuk perkenalan.

    KIA EV3 meluncur di ajang Gaikindo Jakarta Auto Week 2024 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    “Kia merasa bangga dapat kembali berpartisipasi dalam ajang MUF Gaikindo Jakarta Auto Week tahun ini. Keikutsertaan kali ini merupakan kesempatan baik bagi kami untuk menampilkan kendaraan listrik terbaru Kia, yakni Kia EV3, untuk pertama kalinya di Indonesia,” ujar Ario.

    “Iya ini perkenalan saja. Preview, preview,” ujar Ario kepada detikOto.

    Ario memastikan bahwa KIA EV3 belum dijual dalam waktu dekat, setidaknya belum di tahun 2024 ini.

    KIA EV3 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    KIA EV3 hadir dengan platform khusus mobil listrik Electric Global Modular Platform (E-GMP). Mobil ini hadir dengan dimensi kompak. Panjang totalnya 4.300 mm, lebar 1.850 mm, tinggi 1.560 mm, dan wheelbase 2.680 mm. Di atas kertas, dimensi mobil ini mirip Hyundai All New Kona Electric dan Chery Omoda E5.

    Secara global, KIA menghadirkan EV3 dalam dua varian yakni Standard Range dan Long Range. Diklaim, EV3 Standard Range dapat menempuh jarak 436 km dengan baterai 58,3 kWh yang terisi penuh. Sedangkan EV3 Long Range bisa menempuh 605 km dengan baterai 81,4 kWh.

    Kendati berbeda dari segi baterai dan jarak tempuh, KIA EV3 Standard Range dan Long Range dibekali motor listrik yang sama. Tenaganya diklaim tembus 204 HP dan torsi maksimal 283 Nm.

    (mhg/rgr)

  • Pinjol dan Judol Bikin Miskin, Penjualan Mobil di Indonesia Ikutan Jeblok

    Pinjol dan Judol Bikin Miskin, Penjualan Mobil di Indonesia Ikutan Jeblok

    Jakarta

    Penjualan mobil di Indonesia tahun 2024 mengalami penurunan. Dan ternyata, salah satu penyebab menurunnya penjualan kendaraan roda empat di pasar domestik adalah lantaran banyak kelas menengah RI yang jatuh miskin akibat terjebak judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol).

    “Jadi kalau kita cermati kondisi market sekarang, kenapa kok market turun, sehingga angkanya hanya 800-an ribu? Kita melihat kelas menengah itu terdampak besar. Entah ada masalah pinjol, entah itu ada masalah judol. Kita mengidentifikasi bahwa market di segmen B ke bawah, itu ada masalah,” ungkap Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto kepada wartawan di Jakarta, Kamis (21/11/2024).

    Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi penurunan signifikan pada kelas menengah dari 57,33 juta jiwa di tahun 2019 menjadi 47,85 jiwa pada 2024. Terdapat tren penurunan pada klasifikasi kelas menengah, seperti miskin, rentan miskin, dan Aspiring Middle Class (AMC).

    Mengutip laman CNBCIndonesia, salah satu faktor penurunan jumlah kelas menengah Indonesia tahun ini lantaran banyak dari mereka yang jatuh miskin karena judi online.

    “Judi online itu dampaknya luar biasa dan yang terlibat banyak di kelas menengah, aspiring middle class dan mungkin yang hampir miskin,” ungkap ekonom senior sekaligus mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

    Menurunnya kelas menengah di Indonesia tentunya paralel dengan menurunnya daya beli mobil di kalangan masyarakat. Diketahui, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah merevisi penjualan mobil di Tanah Air tahun ini, dari target awal 1,1 juta unit menjadi 850 ribu unit.

    “Tahun ini saya targetkan cuma 850 ribu unit, dari 1 juta turun ke 850 ribu unit,” ungkap Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, menurut pernyataan Sekretaris Gaikindo, Kukuh Kumara, pada Oktober lalu.

    Sebagai gambaran, penjualan mobil di Indonesia pada Januari-Oktober 2024 baru mencapai angka 710.406 unit secara wholesales dan 730.637 unit secara retail. Dengan 2 bulan waktu tersisa, masih ada harapan untuk mengejar target penjualan sebanyak 850 ribu unit hingga penghujung 2024.

    (lua/dry)

  • Kemenkeu Bongkar Alasan Pemerintah Tak Kasih Insentif Mobil Hybrid

    Kemenkeu Bongkar Alasan Pemerintah Tak Kasih Insentif Mobil Hybrid

    Jakarta

    Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkap alasan mengapa pemerintah tak kunjung memberikan insentif mobil hybrid. Padahal, kebijakan tersebut telah dinantikan produsen roda empat sejak lama.

    Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI Rustam Effendi mengatakan, pihaknya sempat mempertimbangkan pemberian insentif untuk mobil hybrid. Namun, di tengah jalan, pemerintah memilih fokus ke mobil listrik karena lebih ramah lingkungan.

    “Awalnya kita melakukan transisi energi secara bertahap. Namun ketika sudah berjalan, ditetapkan bahwa kita loncat ke BEV. Ini sudah ditetapkan ketika presiden sebelumnya,” ujar Rustam saat menyampaikan materi dalam forum diskusi yang digelar di Gondangdia, Jakarta Pusat.

    Mobil hybrid. Foto: Istimewa

    Kebijakan mengenai pemberian insentif hybrid tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2021 yang merevisi PP Nomor 73 Tahun 2019 yang mengatur pengenaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil rendah emisi.

    “Awalnya pemerintah sepakat menyamakan tarif PPnBM antara mobil BEV dengan hybrid, dalam hal ini PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), yakni sama-sama nol persen,” ungkapnya.

    “Namun itu tidak mendorong percepatan BEV sebagaimana amanat Perpres 79/2023, sementara kita sadari tren global mengarah ke BEV. Sehingga pada waktu itu disepakati antar kementerian bahwa memang perlu ada gap antara BEV dengan hybrid,” tambahnya.

    Maka, dengan begitu, mobil PHEV dikenakan PPnBM mulai dari lima persen. Besarannya tergantung kapasitas mesin dan emisi karbon yang dihasilkan.

    Keberpihakan ‘berlebih’ terhadap mobil hybrid juga membuat pasar mobil listrik bergerak lambat. Bahkan, dia Rustam merasa, pemainnya ketika itu hanya itu-itu saja, yakni Hyundai dan Wuling.

    “Sementara untuk mengundang pemain lainnya agak berat karena perbandingan antara mobil konvensional dengan mobil listrik hampir 150 persen. Apabila ditambah biaya masuk, kala itu 50 persen, ditambah PPnBM 15 persen, tidak mungkin mereka masuk ke Indonesia dalam rangka tes pasar,” tuturnya.

    Rustam menjelaskan, pemerintah melalui Presiden Jokowi sejak awal memang berniat ‘lompat’ langsung dari ICE ke BEV. Sehingga tak melalui perantara PHEV lebih dulu. Sebab, mereka ingin, transisinya bergerak lebih cepat.

    “Pemerintah saya rasa telah memberikan solusi cerdas yaitu dengan memberikan insentif pembebasan bea masuk dan PPnBM BEV impor asalkan berkomitmen untuk produksi lokal melalui Peraturan BKPM No.6/2023,” kata dia.

    (sfn/sfn)

  • Penjualan Disalip BYD, Begini Kata Hyundai

    Penjualan Disalip BYD, Begini Kata Hyundai

    Jakarta

    Penjualan mobil Hyundai mulai disalip pabrikan China, BYD. Pada September 2024 misalnya, Hyundai hanya mendistribusikan 1.596 unit mobil dari pabrik ke dealer. Sementara BYD yang hanya menjual mobil listrik BEV, mencatatkan penjualan wholesales 2.075 unit di periode yang sama. Gimana tanggapan Hyundai?

    Dijelaskan Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto, Hyundai bermain di segmen mobil listrik premium yang volume marketnya memang kecil. Sementara BYD bermain di segmen mobil listrik menengah yang volume marketnya sangat besar, hingga 70%.

    “Sekarang kalau kita perhatikan market, bahwa ada pergeseran, misalnya apakah itu sekarang mobil listrik mendapatkan respons yang besar. Yang perlu diingat, seperti yang pernah saya sampaikan, dulu pemainnya cuma dua, Wuling dan Hyundai. Wuling bermain di pasar bawah, Hyundai bermain di pasar atas,” buka Frans kepada wartawan di Jakarta, Kamis (21/11/2024).

    BYD M6 Foto: Ryan Priatna

    “Nah sekarang banyak masuk, mobil-mobil listrik yang harganya di range menengah, dan itu kurang lebih komposisinya 70%. Jadi sangatlah wajar apabila secara volume akan lebih tinggi,” tambah Frans.

    Frans menggambarkan produk-produk mobil listrik Hyundai layaknya sebuah tas branded dengan harga yang premium. Diketahui Hyundai memiliki produk mobil listrik Ioniq 5 N, Ioniq 6, Ioniq 5, dan All New Kona EV.

    “Saya pernah menggambarkan, tas itu yang mereknya Hermes, LV. Kita memang menempatkan produk-produk kita di tempat yang premium. Kenapa? Karena kita melihat bahwa inovasi (mobil listrik) ini masih baru dan masyarakat yang mau mencoba adalah orang yang berani ambil rugi. Kita masuk di situ. Tapi memang ada masyarakat yang belum bisa kami sentuh, akan diambil oleh kelas yang menengah,” terang Frans.

    All New Kona Electric Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    “Kita juga memperkenalkan All New Kona EV kemarin, responsnya positif. Sayangnya, kita masih minta supaya kapasitas produksinya ditambah. Mudah-mudahan segera bisa dipenuhi supaya bisa kembali lagi menjadi leader di kelasnya,” bilang Frans lagi.

    Diberitakan sebelumnya, penjualan Hyundai di Indonesia terpantau menurun. Mengutip data wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, Hyundai kesulitan untuk menembus angka penjualan 2.000 unit sejak Maret. Terbaru, selama September 2024, Hyundai hanya mendistribusikan 1.596 unit mobil dari pabrik ke dealer.

    Pun begitu dengan penjualan retail Hyundai, sejak Juni belum lagi menyentuh 2.000 unit. Bahkan dalam tiga bulan terakhir terlihat kian merosot. Misalnya pada Juni, Hyundai mendistribusikan 2.313 unit mobilnya dari dealer ke garasi konsumen. Kemudian pada Juli hanya 1.759 unit yang terdistribusi ke konsumen. Pada Agustus, jumlahnya kembali menurun menjadi 1.555 unit. Tren negatif itu rupanya masih berlanjut pada September. Hanya 1.491 unit mobil Hyundai dikirimkan ke garasi konsumen di Indonesia.

    Menurunnya penjualan Hyundai itu membuat pabrikan asal Negeri Ginseng tersebut harus rela posisinya digusur sang pendatang baru BYD. BYD secara wholesales mengirimkan 2.075 unit mobilnya ke dealer sepanjang September 2024. Pada periode yang sama, BYD mendistribusikan 1.788 unit mobilnya ke konsumen. Torehan itu sekaligus membuat BYD masuk ke jajaran merek mobil terlaris di Indonesia.

    Dalam data penjualan wholesales, BYD menempati posisi kedelapan, sementara dalam penjualan retail pabrikan China itu duduk di peringkat kesepuluh. Kehadiran BYD itu juga sekaligus menambah panjang mobil China yang masuk dalam daftar merek mobil terlaris di Indonesia.

    Kendati demikian, bila dihitung secara akumulatif, Hyundai masih jauh lebih unggul. Selama Januari-September 2024, Hyundai telah menjual 17.164 unit mobil secara wholesales dan 17.441 unit secara retail. Saat ini mobil-mobil Hyundai itu memiliki pangsa pasar sebesar 2,7 persen dari keseluruhan penjualan mobil di Indonesia.

    Sementara itu, BYD membukukan penjualan wholesales sebanyak 8.536 unit dan retail sales 6.224 unit. Namun perlu digarisbawahi, angka penjualan BYD itu tak dihitung dari Januari, melainkan dari Juni untuk wholesales dan Juli untuk retail sales. Bicara pangsa pasar, saat ini BYD memiliki pangsa pasar sebesar 0.9 persen dalam penjualan retail dan 1,3 persen secara wholesales.

    (lua/din)

  • Lihat Lebih Dekat New Hyundai Tucson yang Dijual Mulai Rp 632 Juta

    Lihat Lebih Dekat New Hyundai Tucson yang Dijual Mulai Rp 632 Juta

    New Hyundai Tucson ditawarkan dalam lima pilihan warna, yaitu Creamy White Pearl, Ultimate Red Metallic, Phantom Black Pearl, Titan Gray Metallic, dan Pine Green Matte. Soal harga, New Hyundai Tucson Turbo Hybrid 1.6T HEV dibanderol Rp 743.000.000. Sementara tipe Internal Combustion Engine 2.0 Gasoline dipasarkan Rp 632.000.000. Foto: Luthfi Anshori/detikOto

  • Lihat Lebih Dekat New Hyundai Tucson yang Dijual Mulai Rp 632 Juta

    New Hyundai Tucson Hybrid Resmi Meluncur di Indonesia, Harga Mulai Rp 632 Juta

    Jakarta

    New Hyundai Tucson resmi meluncur di Indonesia. Hyundai Tucson generasi terbaru kini dapat pilihan mesin Internal Combustion Engine (ICE) dan Hybrid Electric Vehicle (HEV). New Hyundai Tucson dipasarkan dengan harga mulai Rp 632 juta.

    Menyusul kesuksesan peluncuran All New Santa Fe Turbo Hybrid di Indonesia, New Tucson menjadi model kedua Hyundai di Indonesia yang menggunakan teknologi mesin hybrid terbaru racikan pabrikan Korea Selatan.

    “Untuk pasar Indonesia, New Tucson akan memuaskan pelanggan Indonesia dengan eksterior premium, pilihan mesin yang tegas, interior mewah dan luas, dirancang untuk memberikan pengalaman berkendara yang luar biasa,” ujar President Director PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Ju Hun Lee di Jakarta, Kamis (21/11/2024).

    Di kancah global, Hyundai Tucson telah mendapatkan pengakuan luas dengan berbagai penghargaan bergengsi, seperti 2024 Best Cars for the Money, 2023 Best Compact SUV for Families, dan 2022 Best Hybrid and Electric SUV for the Money dari U.S. News & World Report.

    Secara tampilan, New Hyundai Tucson tampil berani dengan desain eksterior sporty dan elegan yang menciptakan kesan bold dan berani. Mobil ini telah dilengkapi lampu Parametric Jewel Hidden Signature LED lamps yang memberikan tampilan modern.

    Hyundai Tucson Foto: Luthfi Anshori/detikcom

    Selain itu, kehadiran Integrated Rear Combination LED lamps dan Wide Center lamp menegaskan kesan ikonik dari Hyundai. New Tucson memiliki garis bodi yang tegas dari fender depan hingga belakang, menciptakan siluet dinamis.

    New Hyundai Tucson dibekali dua pilihan mesin, yakni ICE konvensional dan hybrid. Mesin ICE konvensionalnya Smartstream G2.0 MPi yang bisa menghasilkan tenaga maksimal 156 PS (153,8 dk) pada 6.200 rpm dan torsi maksimum 192 Nm.

    Sementara mesin hybrid-nya menggunakan performa lebih garang, dengan spesifikasi Smartstream G1.6T-GDi HEV yang bisa menghasilkan tenaga maksimal 235 PS (231,7 dk) pada 5.600 rpm dan torsi maksimum 367 Nm.

    Mobil ini juga dilengkapi sistem E-Motion Drive yang memiliki mode e-Dynamic Drive dan e-Comfort Drive buat memberikan pengendalian dan kontrol yang lebih baik.

    e-Dynamic Drive bisa mengurangi gejala understeer melalui pengaturan kontrol rem saat mobil menikung. Sementara e-Comfort Drive berfungsi saat melewati gundukan di jalan, teknologi hybrid membantu mengurangi gerakan kendaraan (pitch motion), untuk kemulusan berkendara.

    Mobil ini juga dilengkapi Baby Mode yang memungkinkan akselerasi lebih halus, sehingga memastikan kenyamanan bayi selama perjalanan.

    New Hyundai Tucson ditawarkan dalam lima pilihan warna, yaitu Creamy White Pearl, Ultimate Red Metallic, Phantom Black Pearl, Titan Gray Metallic, dan Pine Green Matte.

    Berikut varian dan harga on the road Jakarta New Hyundai Tucson:

    New Hyundai Tucson Turbo Hybrid 1.6T HEV: Rp 743.000.000Internal Combustion Engine 2.0 Gasoline: Rp 632.000.000. (lua/rgr)

  • Kok Bisa BYD M6 Salip Honda HR-V, Fortuner dkk hingga Masuk 10 Mobil Terlaris?

    Kok Bisa BYD M6 Salip Honda HR-V, Fortuner dkk hingga Masuk 10 Mobil Terlaris?

    Jakarta

    BYD M6 menyalip deretan mobil bermesin konvensional hingga bisa tembus jajaran 10 mobil terlaris. Apa faktornya?

    Mobil listrik BYD M6 bikin kejutan. Dalam data penjualan wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk Oktober 2024, mobil listrik yang menghuni segmen MPV itu menembus posisi 10 besar.

    Bertengger di posisi 10, BYD M6 menyalip mobil-mobil langganan di daftar terlaris seperti Daihatsu Ayla, Toyota Agya, Daihatsu Terios, Toyota Fortuner, hingga Honda HR-V.

    Torehan penjualan wholesales BYD M6 memang meningkat cukup signifikan sejak Juli 2024. Bila pada Juli unit M6 yang terdistribusi hanya 40 unit, kemudian pada Agustus jumlahnya menjadi 312 unit, September 836 unit, dan Oktober langsung melesat 1.866 unit. Lantas apa faktornya?

    “Peningkatan penjualan ini mencerminkan tingginya minat konsumen terhadap kendaraan listrik sekaligus kepercayaan mereka pada inovasi teknologi BYD, khususnya pada BYD M6 yang dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan dan preferensi masyarakat Indonesia,” jelas Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan kepada detikOto, Selasa (19/11/2024).

    Secara keseluruhan, BYD memang mengalami peningkatan distribusi baik secara wholesales maupun retail. Bermodalkan empat mobil listrik yang dijual pada rentang harga Rp 370 jutaan hingga Rp 700 jutaan, penjualan BYD pada Oktober itu juga bahkan melampaui Hyundai sekaligus menggusur pabrikan asal Negeri Ginseng itu keluar dari 10 besar. BYD pada Oktober mendistribusikan 2.488 unit mobil secara wholesales dan 2.597 unit secara retail. Sementara Hyundai mencatatkan penjualan wholesales 1.711 unit dan retail 1.451 unit.

    Adapun kata Luther, pencapaian ini menjadi bukti bahwa ke depan kendaraan listrik akan makin mudah diterima masyarakat Indonesia.

    “Kami optimis bahwa kemajuan infrastruktur EV di Indonesia akan mendorong adopsi kendaraan listrik secara lebih luas,” tambah Luther.

    (dry/rgr)

  • Polisi Investigasi Hyundai Usai Kematian 3 Pekerja saat Uji Coba Mobil

    Polisi Investigasi Hyundai Usai Kematian 3 Pekerja saat Uji Coba Mobil

    Jakarta

    Polisi Korea Selatan (Korsel) menginvestigasi kasus kematian tiga pekerja di Hyundai Motor Company (HMC) saat melakukan pengembangan mobil di negara setempat. Bagaimana kronologinya?

    Disitat dari Carscoops, Rabu (20/11), ketiga pekerja tersebut terlibat dalam uji ruang yang rumit. Pengujian tersebut dirancang untuk melihat bagaimana mobil purwarupa merespons kondisi iklim yang disimulasikan.

    Pada pengujian tersebut, kendaraan yang dites dipaparkan panas dan dingin ekstrem. Selain itu, ada pengujian lingkungan lain seperti basah atau kelembapan.

    Pabrik Ulsan Hyundai. Foto: Doc. Hyundai.

    Kini, kepolisian setempat masih menyelidiki kasus itu di Divisi Elektrifikasi Hyundai, Ulsan. Namun, laporan terbaru mengatakan, tiga pekerja tersebut tewas dalam kondisi lemas. Kabarnya, kematian itu dipicu penumpukan gas buang di dalam ruangan.

    Menurut Korean Car Blog, korban yang merupakan dua peneliti senior dan satu peneliti eksternal tersebut ditemukan rekan-rekan pabrik setelah gagal keluar dari ruang mobil tunggal pada waktu yang ditentukan.

    “Hyundai Motor Company sangat berduka atas insiden yang terjadi di pabrik kami di Ulsan, Korea Selatan,” kata Hyundai dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa perusahaan akan “bekerja sama sepenuhnya dengan semua otoritas terkait untuk menentukan penyebab insiden tersebut”.

    Pabrik Ulsan Hyundai. Foto: Doc. Hyundai.

    Sebagai catatan, pabrik Ulsan merupakan manufaktur terbesar Hyundai di dunia. Saat ini, pabrik tersebut memproduksi sekitar seperempat dari semua kendaraan Hyundai dan memiliki kapasitas produksi hampir 1,5 juta mobil setahun.

    Fasilitas tersebut begitu besar hingga terbagi menjadi lima bangunan. Hyundai baru-baru ini menerima dana sebesar US$ 1,4 miliar untuk pembangunan gedung kelima yang disiapkan khusus untuk produksi mobil listrik.

    (sfn/rgr)

  • Daftar Mobil Hybrid Terlaris di Indonesia Oktober 2024

    Daftar Mobil Hybrid Terlaris di Indonesia Oktober 2024

    Jakarta

    Mobil hybrid menjadi salah satu kendaraan elektrifikasi yang diminati masyarakat Indonesia. Ribuan unit mobil hybrid terjual setiap bulan di Indonesia. Ini dia raja mobil hybrid Indonesia.

    Mobil hybrid semakin masif karena performa irit bahan bakar dan ramah lingkungan. Semakin banyak produsen otomotif yang menawarkan mobil hybrid karena dipercaya menjadi teknologi yang cocok di Indonesia. Sebab, mobil hybrid lebih efisien, tidak memerlukan infrastruktur tambahan, dan bisa dibawa ke mana saja tanpa khawatir kehabisan energi karena keterbatasan infrastruktur.

    Penjualan mobil hybrid masih menjanjikan. Berdasarkan data wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil hybrid mencapai 5 ribuan unit pada Oktober 2024.

    Soal mobil hybrid terlaris, Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid belum terkalahkan. MPV dengan sentuhan elektrifikasi andalan Toyota itu mencatatkan penjualan terbanyak pada Oktober 2024. Innova Zenix Hybrid tercatat terjual sebanyak 2.516 unit bulan lalu.

    Selanjutnya, Suzuki XL7 Hybrid menjadi mobil hybrid terlaris kedua di bawah Innova Zenix. Suzuki XL7 Hybrid mencatatkan penjualan sebanyak 689 unit.

    Kemudian di urutan ketiga ada Toyota Yaris Cross Hybrid. Toyota Yaris Cross Hybrid mencatatkan penjualan wholesales sebanyak 595 unit bulan lalu.

    Lalu urutan keempat ada Toyota Alphard Hybrid dengan angka penjualan sebanyak 565 unit dan di posisi kelima ada Suzuki Ertiga Hybrid sebanyak 274 unit.

    Sementara itu, pendatang baru di segmen mobil hybrid, Hyundai Santa Fe Hybrid mengisi urutan keenam dengan angka penjualan sebanyak 151 unit.

    Berikut 10 Mobil Hybrid Terlaris Oktober 2024Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid: 2.516 unitSuzuki XL7 Hybrid: 689 unitToyota Yaris Cross Hybrid: 595 unitToyota Alphard Hybrid: 565 unitSuzuki Ertiga Hybrid: 274 unitHyundai Santa Fe Hybrid: 151 unitLexus LM350h: 119 unitGWM Tank 500 HEV: 105 unitHonda CR-V e:HEV: 97 unitToyota Vellfire Hybrid: 52 unit.

    (rgr/dry)

  • 4 Mobil BYD yang Bikin Hyundai Kesalip di Daftar Mobil Terlaris

    4 Mobil BYD yang Bikin Hyundai Kesalip di Daftar Mobil Terlaris

    Jakarta

    Penjualan Hyundai periode Oktober 2024 disalip BYD. Ini empat mobil BYD yang bikin penjualan Hyundai itu kesalip.

    Pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai, tak lagi menghuni daftar merek mobil terlaris di Indonesia periode Oktober 2024. Padahal bulan-bulan sebelumnya, Hyundai selalu mengisi daftar tersebut bersama Toyota, Honda, Mitsubishi, Suzuki, Daihatsu, hingga Wuling.

    Dengan distribusi wholesales yang hanya 1.711 unit dan retail 1.451 unit, pabrikan asal Negeri Ginseng itu harus rela disalip sang pendatang baru BYD. BYD pada Oktober mendistribusikan 2.488 unit mobil secara wholesales dan 2.597 unit secara retail.

    Dari sisi line up produk, sejatinya Hyundai memiliki pilihan lebih banyak dan beragam. Ada yang mengusung mesin bensin, diesel, hybrid, dan juga bertenaga listrik murni. Total ada sembilan model mobil yang ditawarkan Hyundai di Indonesia saat ini. Modelnya yaitu, Ioniq 6 , Ioniq 5, Staria, Santa Fe, Stargazer, Creta, Palisade, Stargazer X, dan Kona Electric.

    Mobil mesin bensin bisa didapat pada Stargazer, Stargazer X, dan Creta. Kemudian mesin diesel ada pada Palisade dan juga Staria. Pilihan mobil hybrid disajikan Hyundai lewat Santa Fe. Selanjutnya ada mobil listrik Kona Electric, Ioniq 5, dan Ioniq 6.

    Sebaliknya, pilihan mobil yang ditawarkan BYD justru lebih sedikit. Hanya ada empat model yang disajikan yaitu M6, Atto 3, Dolphin, dan Seal. Tak cuma itu, pilihan mesinnya juga terbatas. Keseluruhan mobil BYD yang dijual di Indonesia itu mengusung tenaga listrik. Tak ada opsi powertrain lain.

    Bicara harga, mobil-mobil yang disajikan BYD memang cukup memikat. Sekalipun semuanya mengusung tenaga listrik tapi harga paling mahalnya tak ada yang tembus Rp 1 miliar. Mengutip laman BYD Indonesia, harga mobil BYD termurah adalah Dolphin yang dibanderol Rp 365 juta. Di banderol Rp 300 jutaan itu juga ada LMPV listrik BYD M6. Harga mobil BYD itu berada di rentang Rp 360 jutaan hingga yang termahal Rp 719 juta. Padahal keseluruhan mobil BYD itu masih diimpor secara utuh dari China.

    Insentif Mobil Listrik untungkan BYD

    Terjangkaunya harga mobil listrik BYD ini tak lepas dari insentif PPnBM dari pemerintah untuk mobil listrik berstatus CBU maupun CKD yang memenuhi ketentuan. Tertulis dalam Pasal 2 ayat (1) PMK No. 9 Tahun 2024, PPnBM yang terutang atas impor mobil listrik berbasis baterai CBU (completely built up/impor dalam bentuk mobil utuh) oleh pelaku usaha ditanggung pemerintah untuk anggaran 2024.

    Mobil listrik CBU dan CKD yang memenuhi syarat maka PPnBM-nya akan ditanggung pemerintah sebesar 100 persen. PPnBM yang ditanggung Pemerintah ini diberikan untuk masa pajak Januari 2024 sampai Desember 2024. Kebijakan ini memang menjadi angin segar bagi BYD yang telah memiliki komitmen investasi hingga Rp 16 triliun untuk mendirikan pabrik di kawasan Subang.

    Bagaimana dengan Hyundai? Hyundai diketahui sudah mendirikan pabrik dan memproduksi sejumlah model di Indonesia. Beberapa model mobil Hyundai yang diproduksi di Indonesia antara lain Stargazer, Stargazer X, Creta, dan Ioniq 5. Soal harga, mobil Hyundai paling murah ditawarkan dengan banderol Rp 249 juta pada model Stargazer. Rentang harga jual mobil Hyundai itu berada Rp 200 jutaan hingga yang termahal tembus Rp 1,2 miliaran.

    (dry/din)