brand merek: Hyundai

  • Inilah 3 SUV Terbaik di Indonesia Menurut Fitra Eri, Bukan Toyota Fortuner ataupun Pajero Sport

    Inilah 3 SUV Terbaik di Indonesia Menurut Fitra Eri, Bukan Toyota Fortuner ataupun Pajero Sport

    GELORA.CO –  Mobil berjenis SUV menjadi salah satu jenis mobil paling populer di Indonesia.

    Di segmen SUV ternyata hadir dengan berbagai kategori mulai dari Low SUV, Small SUV, Full Size SUV hingga Medium SUV, Large SUV, Compact SUV dan beberapa jenis lain yang lebih spesifik.

    Dari sekian banyak jenis SUV beberapa jenis yang paling banyak disukai adalah Compact SUV, Medium SUV hingga Low SUV.

    Fitra Eri selaku reviewer otomotif juga akui bahwa SUV jadi salah satu segmen terbaik.

    Saat ditanya dalam channel Denkus Fitra Eri juga ungkap beberapa mobil SUV paling direkomendasikan olehnya.

    Menurut Fitra Eri ada setidaknya 3 SUV terbaik di Indonesia yang bisa dipilih.

    Tak dijabarkan secara gamblang aspek yang membuatnya memilih tiga merk tersebut.

    Namun tentu secara umum kualitas, efisiensi dan harga jadi faktor yang bikin ketiganya unggul.

    Uniknya tak ada nama Mitsubishi Pajero Sport ataupun Toyota Fortuner dalam daftarnya.

    Padahal keduanya begitu laris dan digandrungi di tanah air.

    Lantas mobil SUV merk apakah yang direkomendasikan oleh Fitra Eri?

    Berikut tiga mobil SUV Terbaik di Indonesia menurut Fitra Eri (rekomendasi) sendiri adalah:

    1. Hyundai Palisade

    Palisade masuk kelas Big SUV, punya kelas hingga harga lebih premium dari Pajero Sport dan Fortuner.

    Tentu Large SUV ini punya kualitas yang bahkan lebih baik dari duo SUV Ladder Frame populer di Indonesia tersebut.

    2. Honda CR-V Hybrid

    Tentu dengan adanya teknologi hybrid di medium SUV ini bikin Fitra Eri makin kepincut dengan kualitasnya.

    Meski mahal, ketangguhan hingga efisiensi dari mobil ini jadi alasan yang bikin Fitra Eri merekomendasikan mobil ini.

    3. Toyota Yaris Cross

    Terakhir tentu karena efisiensi BBM yang sangat irit, teknologi dan fiturnya juga bikin Fitra Eri mengakui kualitas Compact SUV ini.

    Mobil hybrid Toyota ini juga punya banderol yang ga begitu mahal, begitu affordable dengan segala hal yang ditawarkan dari mobil ini.***

  • Ini Dia Mobil Terbaik di Jepang 2024, Sayang Nggak Dijual di Indonesia

    Ini Dia Mobil Terbaik di Jepang 2024, Sayang Nggak Dijual di Indonesia

    Jakarta

    Japan Car of The Year telah mengumumkan 10 nominasi mobil terbaik periode 2024-2025. Keluar satu nama sebagai pemenang mobil terbaik.

    Mobil terbaik itu dinilai dari kritikus otomotif, jurnalis, dan pakar. Totalnya sebanyak 59 juri, perwakilan dari 41 media otomotif.

    Honda Freed keluar sebagai pemenang dengan perolehan 220 suara. Berada di tempat kedua setelah mengumpulkan 196 suara adalah Mazda CX-80. Atas hasil ini Honda Freed generasi ketiga dinobatkan sebagai Japan Car of the Year 2024-2025.

    “Tim kami bekerja sama untuk dapat terus menyempurnakan nilai-nilai yang selalu dijunjung oleh Freed, dengan tujuan menciptakan mobil yang tidak hanya sesuai dengan gaya hidup pelanggan kami, tetapi juga perasaan orang yang menggunakannya. Kami sangat senang bahwa apa yang kami ciptakan ini telah diterima dengan baik oleh banyak orang sehingga mobil tersebut dapat terpilih sebagai Japan Car of the Year,” kata Satoru Azumi, Freed Development Manager Honda Motor Co., Ltd.

    Freed mengalahkan merek lain. Dari 10 daftar tersebut, hanya BYD Seal yang jadi satu-satunya pabrikan China. Kemudian dua merek Eropa antara lain Mini Cooper dan Volvo EX30.

    Sementara itu, penghargaan Technology Car of the Year diberikan kepada Honda CR-V e:FCEV sebagai pionir untuk kendaraan berbahan bakar sel. Kemudian, truk pickup Mitsubishi Triton yang gagah memenangkan Penghargaan Desain.

    Berikut ini urutan 10 mobil terbaik untuk tahun 2024-2025: Honda Freed (220), Mazda CX-80 (196), Mini Cooper (172), Suzuki Fronx (110), Lexus LBX (70), Hyundai IONIQ 5 N (52), Toyota Land Cruiser (44), BYD Seal (32), Volvo EX30 (30), dan Mitsubishi Triton (18).

    Di antara mobil-mobil yang dinominasikan tetapi tidak mencapai sepuluh besar adalah Honda CR-V e: FCEV, Ferrari Purosangue, Lexus LM, G60 BMW 5 Series, Honda WR-V, Honda Spacia, Suzuki Swift, Mitsubishi Minicab EV, Honda N-Van e;, Land Cruiser 70, Fiat 600e, Hyundai Kona, Hyundai Ioniq 5 N, Mini Cooper, Porsche Panamera, Toyota Crown, dan Tesla Model 3 Performance.

    Daftar 10 mobil terbaik di Jepang dalam 10 tahun terakhir:

    2024: Honda Freed
    2023: Toyota Prius
    2022: Nissan Sakura/Mitsibishi eK Cross EV
    2021: Nissan Note
    2020: Subaru Levorg
    2019: Toyota Rav4
    2018: Volvo XC40
    2017: Volvo XC60
    2016: Subaru Impreza
    2015: Mazda Roadster
    2014: Mazda Demio
    2013: Volkswagen Golf

    (riar/din)

  • Potret Hyundai Palisade Terbaru: Tampang Makin Gahar, Bodi Makin Boxy

    Potret Hyundai Palisade Terbaru: Tampang Makin Gahar, Bodi Makin Boxy

    Potret Hyundai Palisade Terbaru: Tampang Makin Gahar, Bodi Makin Boxy

  • Toyota Alphard ‘Dikeroyok’

    Toyota Alphard ‘Dikeroyok’

    Jakarta

    Toyota Alphard ‘dikeroyok’ rival-rivalnya. Belakangan, kian banyak MPV premium yang berlomba-lomba memikat hati masyarakat Indonesia.

    Toyota Alphard menjadi salah satu nama yang pasti terlintas saat bicara soal MPV premium di Indonesia. Di mata konsumen berkantong tebal, Toyota Alphard punya daya tariknya tersendiri. Alphard memang didesain sebagai MPV mewah yang memiliki nuansa lebih formal dan elegan. Tidak heran kalau mobil ini seringkali terlihat digunakan oleh para pejabat dalam negeri sekaligus kalangan berduit.

    Di segmen ini, Alphard sebenarnya tak sendiri. Ada Lexus yang menyajikan LM350 dan juga Hyundai menghadirkan Staria. Tapi di segmen tersebut dominasi Alphard sulit dipatahkan. Sebagaimana terlihat dalam data penjualan yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari-Oktober 2024 misalnya Toyota sudah mendistribusikan 4.322 unit Alphard ke seluruh dealernya.

    MPV premium terlaris kedua ada Lexus LM350h yang mencatatkan distribusi sebanyak 1.282 unit. Sementara Vellfire, distribusinya sebanyak 408 unit. Ini berbeda jauh dengan Staria yang terdistribusi sebanyak 89 unit untuk periode yang sama.

    Namun belakangan, Alphard tak hanya diganggu oleh Lexus LM350, Vellfire, ataupun Staria. Produsen China mulai berdatangan dengan menyajikan satu yang berbeda yaitu MPV premium dengan tenaga listrik.

    Tercatat ada dua produsen China yang sudah merilis MPV premium bertenaga listrik di dalam negeri yakni Zeekr dan Maxus. Zeekr meluncurkan MPV 009 sedangkan Maxus merilis Mifa 9. Keduanya jelas menyasar segmen yang selama ini didominasi Alphard cs itu. Terlihat dari posisi harga yang ditetapkan oleh para pabrikan tersebut.

    Belum habis sampai di situ. Alphard juga akan kedatangan calon rival baru dari BYD. BYD memastikan diri akan memboyong MPV premium di bawah bendera Denza, D9, pada kuartal pertama tahun 2025 ke Tanah Air. Seperti halnya Maxus dan Zeekr, Denza D9 yang bakal meluncur di Indonesia juga bertenaga listrik. Di negara asalnya Denza D9 versi listrik menjanjikan jarak tempuh hingga 600-an kilometer.

    Melihat fenomena di segmen MPV premium itu, Alphard seolah dikeroyok oleh para rival-rivalnya. Deretan MPV anyar itu berebut hati orang kaya di Indonesia. Alphard sejatinya sudah punya tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia.

    Terlihat saat ‘dikeroyok’ dua rival dari merek berbeda, Alphard masih sanggup bertahan dan menjadi pilihan utama.

    Di era elektrifikasi ini, pun Toyota sudah menyajikan Alphard versi ramah lingkungan dengan teknologi hybrid. Sementara sang rival sudah tak lagi menggendong mesin konvensional.

    Menarik untuk melihat persaingan di segmen MPV premium tersebut, utamanya setelah para pendatang baru ini berdatangan. Sanggupkah Alphard mempertahankan takhtanya di segmen MPV premium dalam negeri?

    (dry/din)

  • Produsen Otomotif Siapkan Strategi Hadapi Kebijakan PPN 12 Persen

    Produsen Otomotif Siapkan Strategi Hadapi Kebijakan PPN 12 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah berencana menerapkan kebijakan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Kebijakan ini dikhawatirkan akan berdampak signifikan pada industri otomotif, sehingga mendorong produsen otomotif untuk menimbang langkah strategis guna menghadapi tantangan tersebut.

    Sejumlah produsen otomotif menyatakan masih menunggu kepastian lebih lanjut mengenai implementasi kebijakan ini. Kekhawatiran utama mereka adalah potensi penurunan daya beli masyarakat dan dampak negatif terhadap pasar kendaraan pada tahun depan.

    Chief Marketing Officer (CMO) Hyundai Motors Indonesia Budi Nur Mukmin mengungkapkan, kebijakan PPN 12 persen dan opsen pajak daerah menjadi tantangan baru bagi pasar otomotif yang sudah menghadapi berbagai tekanan.

    “Harus diakui, kebijakan baru ini membawa risiko baru terhadap pasar. Kami masih menghitung seberapa besar dampaknya terhadap penjualan. Ini menambah tekanan yang sudah ada sebelumnya,” kata Budi Nur Mukmin, baru-baru ini. 

    Menurut Budi, tantangan lainnya adalah kendala pembiayaan konsumen, terutama di tengah tingginya rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL). Ia memprediksi pasar kendaraan roda empat di Indonesia dapat mengalami penurunan hingga 8 persen.

    Sebagai langkah antisipasi, Hyundai terus meluncurkan produk baru, termasuk model hybrid terbaru Hyundai Santa Fe, untuk menarik minat konsumen.

    Produsen roda dua, Astra Honda Motor (AHM), juga melakukan upaya penyegaran dengan meluncurkan pembaruan pada skuter matik premium PCX 160. Pihak AHM saat ini masih memantau pengaruh kebijakan PPN 12 persen dan opsen di tingkat daerah selepas peluncuran produknya. Pasalnya, kedua hal itu menjadi salah satu faktor penghitung harga jual kendaraan.

    “Kita akan sesuaikan (harga jual) setiap tahun. Kami mengikuti perubahan regulasi dan kebutuhan pasar,” kata Marketing Director AHM Octavianus Dwi.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa kebijakan PPN 12 persen akan diterapkan secara selektif, terutama pada barang-barang mewah.

    “Kita akan laksanakan (kebijakan PPN 12 persen), tetapi selektif hanya untuk barang mewah. Untuk rakyat yang lain, kita tetap lindungi,” ujar Prabowo. 

    Namun, hingga kini belum ada kejelasan apakah kebijakan PPN 12 persen tersebut akan menyasar produk otomotif, mengingat kendaraan roda dua dan roda empat sudah dikenakan pajak penjualan barang mewah (PPnBM).

  • Penjualan Mobil Anjlok, Sales Dealer Nissan Mulai Ketar-ketir

    Penjualan Mobil Anjlok, Sales Dealer Nissan Mulai Ketar-ketir

    Jakarta

    Penjualan mobil Nissan secara global sedang mengalami penurunan drastis, termasuk di Amerika Serikat. Kondisi tersebut membuat sales atau tenaga penjual di dealer terkait mulai cemas mengenai nasibnya di masa depan.

    Disitat dari Carscoops, sales Nissan di Amerika Serikat khawatir perusahaan akan bangkrut dalam 12-14 bulan tanpa kehadiran investor baru. Bahkan, pembicaraan tersebut sudah sampai ke level pejabat senior.

    Kepala Nissan Amerika, Jeremie Papin mengaku telah mendengar kondisi tersebut. Dia kemudian mengirim surat resmi kepada dealer untuk menenangkan kecemasan para sales-nya. Surat itu dikirim pada Sabtu (30/11).

    Dealer Nissan. Foto: Doc. Nissan

    Menurut laporan Autonews, surat tersebut memberi tahu dealer dan tenaga penjual mengenai keseriusan manajemen memulihkan kondisi perusahaan. Dia mengaku, pihaknya akan berusaha keras menciptakan stabilitas di masa depan. Nah, untuk mencapai semua itu, dibutuhkan waktu yang tak sebentar.

    “Kami bekerja keras untuk menerapkan tindakan pemulihan yang akan membawa stabilitas dan nilai masa depan,” demikian potongan surat yang dikirim Papin ke dealer-dealer Nissan di Amerika Serikat, dikutip Rabu (4/12).

    Pada tahun 2013, Nissan mampu menjual 1.131.965 unit mobil di Amerika Serikat. Satu dekade kemudian, jumlah itu turun drastis menjadi hanya 834.097 unit setahun. Pada saat yang sama, penjualan Infiniti turun dari 116.455 menjadi 64.699 atau merosot 45 persen.

    Pabrik Nissan. Foto: Doc. Nissan.

    Itu merupakan penurunan yang tergolong tajam. Sumber yang sama melaporkan, profitabilitas rata-rata dealer Nissan di Amerika Serikat telah turun ke level terendah dalam hampir 15 tahun.

    Untungnya, ada sedikit kabar baik saat Nissan meluncurkan versi baru Armada, Kicks, dan Murano yang banyak berubah. Frontier, Sentra, dan Rogue juga mendapat benefit yang sama dari pembaruan model.

    Namun, Nissan gagal memenangkan persaingan mobil hybrid yang dikuasai merek-merek seperti Toyota, Hyundai, dan Kia. Itulah mengapa, mereka berniat akan meluncurkan mobil plug-in hybrid baru tahun depan, kemudian dilanjutan produk e-Power baru dengan jarak tempuh lebih jauh!

    (sfn/sfn)

  • Apa Perbedaan Baterai Mobil Listrik dengan Mobil Hybrid? Ini Penjelasannya

    Apa Perbedaan Baterai Mobil Listrik dengan Mobil Hybrid? Ini Penjelasannya

    Jakarta

    Banyak masyarakat yang mulai tertarik dengan mobil listrik dan mobil hybrid. Kedua mobil tersebut diklaim lebih irit dan ramah lingkungan.

    Salah satu kesamaan antara mobil listrik dan mobil hybrid adalah memiliki baterai dan penggerak motor listrik. Namun, fungsi baterai pada mobil listrik ternyata sangat berbeda dengan mobil hybrid.

    Lantas, apa yang membedakan antara baterai mobil listrik dengan mobil hybrid? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

    Perbedaan Baterai Mobil Listrik dengan Mobil Hybrid

    Sebagian orang mungkin mengira jika baterai pada mobil listrik dan mobil hybrid adalah sama. Meski sama-sama baterai, tapi dari segi fungsi dan ukurannya tentu sudah berbeda.

    Sedikit informasi, mobil listrik atau electric vehicle (EV) adalah kendaraan yang murni mengandalkan energi listrik sebagai sumber tenaganya. Jadi, mobil listrik sama sekali tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) seperti mobil konvensional.

    Lain halnya dengan mobil hybrid, kendaraan ini memadukan dua sumber energi sekaligus untuk menggerakan roda, yakni bensin dan motor listrik. Maka dari itu, baterai mobil hybrid lebih kecil daripada mobil listrik karena fungsinya tidak sekrusial EV.

    Agar lebih jelas, berikut perbedaan antara baterai mobil listrik dengan mobil hybrid:

    1. Pengisian Daya

    Saat baterai mobil listrik sudah habis, maka harus dilakukan pengisian daya (charging) melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU. Jika baterai sudah habis, maka mobil listrik tidak bisa dijalankan.

    Sebaliknya, baterai pada mobil hybrid tidak perlu diisi ulang lewat SPKLU. Sebab, baterai dapat mengisi ulang daya listriknya saat mobil sedang digunakan.

    2. Cara Kerja

    Dilansir Auto 2000, baterai mobil listrik bekerja dengan cara mengalirkan listrik ke bagian motor untuk bisa menghasilkan tenaga. Dengan begitu, mobil listrik bisa berjalan ke mana pun yang detikers inginkan.

    Sementara itu, mobil hybrid tetap membutuhkan bensin untuk bisa bergerak. Sebab, daya listrik pada baterai mobil hybrid dihasilkan dari pengereman regeneratif serta mesin bensin.

    Ketika mobil hybrid mengerem, putaran roda berfungsi sebagai generator yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Nah, energi listrik tersebut kemudian disimpan pada baterai mobil hybrid untuk energi penggerak motor.

    3. Lama Usia Baterai

    Seiring penggunaan, baterai mobil listrik maupun mobil hybrid bisa mengalami kerusakan, sehingga kinerjanya menjadi kurang optimal. Jika sudah terjadi, maka baterai harus diganti dengan yang baru.

    Dilansir situs EV Connect, usia baterai mobil hybrid maupun mobil listrik rata-rata sekitar 10 tahun. Namun, lama usia baterai dapat berbeda tergantung dari penggunaan masing-masing orang.

    Apabila kamu sering menggunakan mobil listrik untuk aktivitas sehari-hari, maka usia baterainya bisa lebih pendek. Sebaliknya, baterai dapat lebih awet jika rutin dilakukan perawatan.

    4. Biaya Ganti Baterai

    Jika sudah waktunya mengganti baterai mobil listrik, maka detikers harus siap-siap merogoh kantong yang dalam. Soalnya, harga baterai mobil listrik lebih mahal daripada mobil hybrid.

    Sebagai contoh, harga baterai Hyundai Ioniq 5 tipe standard sekitar Rp 300 jutaan, sedangkan untuk tipe long range berkisar Rp 400 juta. Sementara itu, harga baterai Innova Zenix Hybrid berada di kisaran Rp 40 jutaan saja.

    Demikian perbedaan antara baterai mobil listrik dan mobil hybrid. Jadi, tertarik membeli mobil apa detikers?

    (ilf/fds)

  • 8 Komponen Mobil yang Wajib Dicek Sebelum Pergi Liburan

    8 Komponen Mobil yang Wajib Dicek Sebelum Pergi Liburan

    Jakarta

    Menjelang akhir tahun, banyak masyarakat yang sudah bersiap untuk pergi liburan ke luar kota. Ada yang pergi menggunakan transportasi umum seperti kereta api dan pesawat, lalu ada juga yang memakai kendaraan pribadi.

    Jika detikers memilih menggunakan mobil pribadi, sebaiknya cek seluruh komponennya terlebih dahulu. Langkah ini dilakukan agar tetap aman dan nyaman selama di perjalanan.

    Lantas, komponen mobil apa saja yang harus dicek sebelum dipakai untuk pergi liburan? Simak selengkapnya dalam artikel ini.

    Komponen Mobil yang Wajib Dicek Sebelum Pergi Liburan

    Ada sejumlah komponen mobil yang wajib dicek sebelum detikers menggunakannya untuk pergi liburan. Dilansir situs Hyundai Indonesia, berikut beberapa komponen yang wajib dicek:

    1. Oli Mobil

    Komponen yang pertama adalah oli mobil. Lakukan pengecekan terhadap kondisi dan jumlah oli mesin. Jika sudah dekat dengan waktu penggantian, maka sebaiknya ganti oli mesin dulu.

    Selain itu, cek juga oli pada komponen lainnya, mulai dari oli gardan, oli rem, hingga oli power steering. Pastikan juga dengan membeli oli terbaik sesuai spesifikasi mesin.

    2. Rem

    Rem merupakan salah satu komponen paling penting dalam sebuah kendaraan. Cobalah untuk mengecek kondisi kampas rem, apakah masih tebal atau sudah mulai aus.

    Lalu, cobalah untuk menginjak pedal rem. Apabila terasa lebih ringan, sebaiknya lakukan pengecekan komponen rem ke bengkel resmi.

    3. Ban

    Ban juga merupakan komponen yang wajib dicek sebelum pergi liburan ke luar kota. Sebagai penggerak utama, kamu perlu mengukur tekanan ban, spooring, dan balancing untuk bisa menyeimbangkan kembali sudut-sudut roda agar bisa berputar dengan seimbang.

    4. Ganti Air Radiator

    Cek juga air radiator sebelum bepergian. Sebab, air radiator dapat meredam panas pada dinding silinder saat terjadi pembakaran dari kerja mesin.

    Maka dari itu, mobil berkompresi tinggi dihimbau untuk menggunakan air radiator khusus agar kinerja pendingin mesin lebih optimal sekaligus mampu mencegah karat pada sela mesin.

    5. Lampu

    Komponen selanjutnya yang perlu dicek adalah lampu. Tanpa adanya lampu, kamu akan kesulitan berkendara di malam hari.

    Lakukan pengecekan terhadap lampu utama, lampu senja, lampu kabut, dan lampu rem. Pastikan seluruh lampu berfungsi dengan normal.

    6. Aki dan Sistem Kelistrikan

    Aki merupakan sumber daya utama kelistrikan pada mobil. Aki yang bagus dapat menjaga kinerja lampu, audio, serta mesin berjalan dengan optimal.

    Sebaliknya, aki yang jarang dirawat atau sudah soak dapat mengganggu kinerja mobil dan sistem kelistrikan. Bahkan, mobil bisa mogok karena kondisi aki yang sudah rusak.

    7. Wiper

    Meski sering dianggap sepele, wiper sebenarnya merupakan salah satu komponen penting yang wajib dicek. Apalagi jika kamu pergi liburan di akhir tahun, biasanya sudah memasuki musim hujan.

    Jika karet wiper sudah tidak berfungsi secara optimal, sebaiknya segera diganti dengan yang baru agar dapat menyapu air dengan baik serta menjaga visibilitas berkendara saat hujan.

    8. Filter Pendingin dan AC

    Komponen terakhir yang wajib dicek adalah filter pendingin dan AC. Perlu diingat, mobil dengan suhu yang dingin dan sejuk dapat memberikan kenyamanan selama di perjalanan.

    Lakukan pengecekan filter pendingin pada AC, termasuk pembersihan kondensor dan evaporator agar kinerja AC tetap optimal.

    Itu dia delapan komponen mobil yang wajib dicek sebelum pergi liburan. Agar lebih aman, sebaiknya lakukan servis mobil di bengkel resmi.

    (ilf/fds)

  • Saham Hyundai Menukik Usai Presiden Korsel Umumkan Darurat Militer

    Saham Hyundai Menukik Usai Presiden Korsel Umumkan Darurat Militer

    Jakarta, CNN Indonesia

    Produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor, tengah menghadapi keanjlokan nilai saham usai diumumkannya darurat militer pada Selasa (3/12) sekitar pukul 22.00 malam oleh Presiden Korsel Yoon Suk Yeol.

    Dikutip dari The Korea Herald, pada pukul 10.26 pagi waktu setempat, saham Hyundai Motor turun 2,1 persen menjadi 210.000 won, selisih 4.500 won dari penutupan sebelumnya yang berada di angka 214.500 won.

    Bahkan hingga saat ini harga saham masih turun hingga 205.500 won menurut data investing.com.

    Menanggapi hal ini, Hyundai sempat mengadakan rapat darurat sebagai persiapan menghadapi potensi gejolak ekonomi. Chairman Kwon Oh-gap juga telah menyerukan pendekatan waspada untuk mengelola fluktuasi mata uang dan risiko keuangan lainnya.

    Selain itu, HD Hyundai Electric terdeteksi melakukan pembelian saham pada titik terendah, dengan investor asing melakukan pembelian bersih sebesar 1,599 miliar won.

    Di sisi lain, para pekerja jalur perakitan Hyundai Motors yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Korea melakukan “mogok umum tak terbatas” hingga “Presiden Yoon mengundurkan diri”.

    Kelompok buruh tersebut berkumpul di pusat kota Seoul pada Rabu pagi demi menuntut pengunduran diri Yoon.

    Darurat militer

    Pada Selasa malam Yoon mengumumkan kondisi darurat militer dan memobilisasi tentara, untuk menggagalkan “kekuatan anti-negara” di antara para penentangnya, namun segera membatalkan keputusan tersebut pada Rabu pagi setelah Majelis Nasional memberikan suara untuk membatalkan keputusan presiden.

    Anggota parlemen berhasil mencabut darurat militer dan hanya bertahan selama dua jam.

    Kekacauan politik yang terjadi tiba-tiba telah menambah pukulan baru ke pasar keuangan negara itu, mendorong arus keluar modal dan melemahkan mata uang.

    Namun, pemerintah Korea yang bekerja sama dengan Bank Korea akan berusaha mengatasi hal ini dengan menghadirkan berbagai solusi.

    “Dalam situasi apa pun, pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi masalah ekonomi dan meminimalkan gangguan dalam kegiatan kewirausahaan dan kegiatan sehari-hari,” ujar Menteri Keuangan Choi sang-Mok, dikutip dari The New York Times.

    Bank Korea dalam rapat dewan luar biasa juga mengatakan akan meningkatkan likuiditas jangka pendek dan mengambil beberapa langkah untuk menjaga pasar keuangan tetap stabil. Regulator keuangan negara itu juga mengatakan akan menggunakan “likuiditas tak terbatas” guna menstabilkan pasar keuangan.

    (rac/fea)

    [Gambas:Video CNN]

  • Bocoran Spesifikasi Hyundai Creta Listrik yang Meluncur Awal 2025

    Bocoran Spesifikasi Hyundai Creta Listrik yang Meluncur Awal 2025

    Jakarta

    Setelah melalui sejumlah uji coba di jalan raya, Hyundai Creta listrik akhirnya bakal dijual secara massal. Kendaraan ramah lingkungan itu disebut-sebut akan melakoni debutnya pada Januari 2025!

    Disitat dari Gaadiwaadi, Selasa (3/12), peluncuran perdana Hyundai Creta listrik digelar di pameran Auto Expo 2025 yang berlangsung di Delhi, India pada 19-22 Januari tahun depan. Pengumuman harga juga akan dilakukan di acara yang sama.

    Menurut sumber yang sama, sejumlah media otomotif di Tanah Bharata telah menerima undangan first drive dari produsen setempat. Meski tak disebutkan nama mobilnya, namun isi undangan itu jelas mengarah ke Hyundai Creta listrik.

    “Hyundai telah mengirimkan undangan kepada kami untuk acara media drive mobil baru Hyundai yang akan datang di Chennai. Kemungkinan besar itu merupakan Creta bertenaga listrik berdasarkan isi undangan yang dijadwalkan antara 11 dan 15 Januari 2025,” demikian keterangan sumber tersebut.

    Hyundai Creta EV. Foto: Doc. Gaadiwaadi

    Hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai harga jual Hyundai Creta listrik. Namun, sudah ada bocoran mengenai desain, mesin dan fiturnya. Biar kenal lebih dekat, berikut kami rangkum spesifikasi Hyundai Creta EV yang mau meluncur di India!

    Bocoran Spesifikasi Hyundai Creta Listrik

    Secara keseluruhan, kendaraan tersebut masih mengusung desain khas Creta yang kompak dan sporty. Namun, tentu ada beberapa sentuhan baru yang diberikan produsen, mulai dari tampilan bumper depan-belakang, gril hingga pelek roda.

    Selain itu, dimensinya juga sedikit lebih besar dari versi regular. Namun, Creta EV tetap menggunakan platform K2 yang telah disempurnakan.

    Hyundai Creta EV. Foto: Doc. Gaadiwaadi

    Menurut bocoran yang beredar, Hyundai Creta EV menggunakan dua pilihan baterai, yakni 45 kWh yang mampu menempuh jarak 430 km dan 55 kWh dengan jangkauan 502 km. Kendaraan tersebut sudah mendukung teknologi fast charging dan Vehicle to Load atau V2L.

    Sayangnya, hingga kini belum ada bocoran mengenai motor listrik yang ‘tertanam’ di Creta EV. Sehingga, belum diketahui berapa tenaga, torsi dan kecepatan maksimum yang bisa dihasilkan kendaraan.

    Dari segi fitur, pabrikan kemungkinan besar masih akan menggunakan layar sentuh hiburan berukuran 10,25 inch, panel instrument digital, enam kantung udara, ADAS Level 2, kursi depan berventilasi, sunroof panoramik, kontrol iklim otomatis, sistem kamera 360 derajat, dan masih banyak lagi.

    (sfn/dry)