brand merek: Hyundai

  • Presiden Prabowo Terima Kunjungan Delegasi Industri Korea Selatan di Istana Merdeka

    Presiden Prabowo Terima Kunjungan Delegasi Industri Korea Selatan di Istana Merdeka

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan menerima kunjungan kehormatan dari perwakilan Federation of Korean Industries (FKI) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (28/4/2025).

    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menyatakan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan.

    “Agenda pertemuan ini difokuskan untuk memperkuat kerja sama ekonomi, memperluas peluang investasi, dan meningkatkan kolaborasi di berbagai sektor strategis,” ujar Yusuf, dalam keterangannya Senin (28/4/2025).

    Yusuf menambahkan bahwa pertemuan ini diharapkan membuka peluang baru untuk memperkokoh hubungan ekonomi kedua negara di masa depan.

    Sebelumnya, pada pertengahan Februari 2025, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah mengadakan pertemuan dengan CEO sekaligus Wakil Ketua FKI, Kim Chang-beom, di Kantor Kemenko Perekonomian.

    Dalam pertemuan tersebut, Kim mengungkapkan rencana kunjungan misi bisnis FKI ke Indonesia pada April 2025, dan meminta dukungan pemerintah untuk kelancaran agenda tersebut.

    “Misi bisnis ini bertujuan untuk mempererat hubungan bisnis dan ekonomi bilateral, khususnya dalam sektor investasi baru, termasuk rencana ekspansi industri Korea Selatan di Indonesia,” ujar Kim Chang-beom dalam keterangan resminya di Jakarta, pada Selasa (18/2/2024) lalu.

    Misi bisnis ini akan melibatkan sejumlah perusahaan besar asal Korea Selatan, seperti Lotte Group, Hyundai Motor Company, LG Group, SK Group, Posco Holdings, CJ, EcoPro, Doosan Enerbility, hingga LX International, baik yang sudah berinvestasi maupun yang berniat memperluas usahanya di Indonesia.

  • Prabowo terima kunjungan delegasi Federasi Industri Korea Selatan

    Prabowo terima kunjungan delegasi Federasi Industri Korea Selatan

    Dokumentasi – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan CEO sekaligus Vice Chairman Federation of Korean Industries (FKI) Kim Chang-beom di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (17/2/2025). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

    Prabowo terima kunjungan delegasi Federasi Industri Korea Selatan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 28 April 2025 – 12:29 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan menerima kunjungan kehormatan dari Federation of Korean Industries (FKI) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin pukul 11.00 WIB. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan upaya untuk memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan.

    “Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat hubungan ekonomi dan memperluas serta meningkatkan peluang kerja sama investasi antara Indonesia dan Korea Selatan di berbagai sektor strategis,” ujar Yusuf dalam keterangannya kepada wartawan, Senin.

    Yusuf mengatakan pertemuan tersebut bertujuan memperluas kolaborasi, khususnya dalam bidang investasi. Melalui pertemuan ini diharapkan dapat buka peluang baru bagi penguatan kerja sama ekonomi kedua negara. Sebelumnya, di pertengahan Februari lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah bertemu dengan CEO dan Vice Chairman FKI Kim Chang-beom guna membahas penguatan kerja sama rantai pasok global.

    Dalam pertemuan di Kantor Kemenko Perekonomian itu, Vice Chairman Kim menyampaikan rencana kunjungan misi bisnis FKI pada bulan April 2025 serta meminta dukungan pemerintah Indonesia untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.

    “Misi bisnis ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama bisnis dan ekonomi bilateral, khususnya di bidang investasi baru, termasuk ekspansi investasi industri Korea Selatan di Indonesia,” ungkap Vice Chairman Kim dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (18/2).

    Misi bisnis akan diikuti oleh sejumlah perusahaan besar Korea Selatan yang telah berinvestasi maupun yang hendak mengembangkan investasinya di Indonesia seperti Lotte Group, Hyundai Motor Company, LG Group, SK Group, Posco Holdings, CJ, EcoPro, Doosan Enerbility, dan LX International.

    Menanggapi hal tersebut, Airlangga mengapresiasi dan mendukung rencana tersebut dan mendorong peningkatan realisasi proyek investasi perusahaan Korea di Indonesia.

    Menurutnya, membangun kemitraan erat dengan negara yang memiliki pengalaman dan teknologi maju menjadi langkah strategis untuk meningkatkan daya saing industri nasional, mempercepat alih teknologi, dan membuka akses pasar yang lebih luas.

    “Indonesia sangat terbuka bagi perusahaan Korea untuk berinvestasi dan mengembangkan usahanya,” jelasnya.

    Sumber : Antara

  • Airlangga Tegaskan Hubungan Ekonomi RI-Korsel Tetap Kuat Meski LG Batal Investasi

    Airlangga Tegaskan Hubungan Ekonomi RI-Korsel Tetap Kuat Meski LG Batal Investasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa hubungan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan terus berkembang, di tengah sejumlah pertanyaan terkait dinamika investasi beberapa perusahaan asal Negeri Ginseng.

    Menurut pantauan, sebelum menghadiri pertemuan dengan delegasi Korea Selatan di Istana Merdeka Jakarta, Senin (28/4/2025), Airlangga menepis kekhawatiran terkait potensi hengkangnya sejumlah perusahaan besar seperti LG dari Indonesia. 

    Dia menekankan bahwa pembahasan saat ini difokuskan pada perluasan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Korea Selatan lainnya, seperti Lotte dan Hyundai.

    “Kita tidak bicara LG di sini, kita bicara Lotte, Hyundai, dan yang lain,” kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (28/4/2025).

    Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa proyek investasi LG dari pihak Korea Selatan di Indonesia itu melalui empat tahapan, dan progresnya terus dipantau secara bertahap.

    Menanggapi pertanyaan mengenai progres investasi Lotte di Indonesia yang belum berjalan dari target pada Maret 2025, Airlangga menyarankan agar informasi lebih lanjut mengenai hal tersebut dikonfirmasi langsung kepada pihak perusahaan terkait, termasuk soal perkembangan LG.

    “Tanya ke Lotte dan LG,” pungkas Airlangga.

    Sekadar informasi, Ketua Lotte Group, Shin Dong-bin akan memimpin delegasi bisnis besar Korea Selatan dalam kunjungan dua hari ke Indonesia pada 28–29 April 2025.

    Dikutip melalui Korean Times, Federasi Industri Korea (Federation of Korean Industries/ FKI) memastikan bahwa delegasi yang akan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto pada hari ini Senin (28/4/2025) merupakan perwakilan kelompok usaha dan perusahaan terkemuka Korea Selatan, termasuk Samsung Electronics, SK Group, Hyundai Motor Company, LG Group, Lotte Group, POSCO, Hanwha, HD Hyundai, serta KB Financial Group.

    Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat jaringan kerja sama dengan pemerintahan baru Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subianto, yang dilantik pada Oktober tahun lalu. Menurut FKI, delegasi akan membahas strategi untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan meningkatkan investasi bilateral antara kedua negara.

  • Prabowo Undang Pengusaha Korsel Usai Heboh LG Mundur dari Proyek Baterai

    Prabowo Undang Pengusaha Korsel Usai Heboh LG Mundur dari Proyek Baterai

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto hari ini menerima rombongan pengusaha Korea Selatan yang tergabung dalam Federasi Industri Korea Selatan (The Federation of Korean Industries/FKI). Beberapa pengusaha dari perusahaan besar tampak hadir dalam pertemuan ini seperti dari Lotte Group

    Pertemuan dilakukan di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2025). Beberapa perwakilan perusahaan yang hadir mulai dari Lotte Group, LG Group, Samsung, hingga Hyundai. Prabowo sempat menyapa para bos-bos perusahaan asal Korea yang rombongannya dipimpin langsung oleh Vice Chairman FKI Kim Chang-beom.

    Pertemuan ini sendiri dihelat untuk mempererat hubungan ekonomi. Selain itu pertemuan tersebut bakal memperluas serta meningkatkan peluang kerja sama investasi antara Indonesia dan Korea Selatan di berbagai sektor strategis.

    Di sisi lain, pertemuan yang ini juga dihelat usai gonjang-ganjing investasi LG di Indonesia. LG dikabarkan mundur dari proyek baterai kendaraan listrik senilai US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 164 triliun (kurs Rp 16.800/US$) di Indonesia.

    Konsorsium yang meliputi LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp dan mitra lainnya akan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan BUMN dalam proyek baterai.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani sebelumnya mengatakan LG bukan hengkang, melainkan didepak dari proyek baterai kendaraan listrik.

    Pemerintah meminta agar LG keluar dari proyek tersebut. Rosan menjelaskan hal itu dilakukan usai Kementerian ESDM yang dipimpin Bahlil Lahadalia memberikan surat resmi untuk LG soal permintaan keluar dari proyek ekosistem baterai listrik Rp 164 triliun. Surat itu, kata Rosan, dikirimkan Bahlil secara langsung ke LG pada tanggal 31 Januari 2025.

    Alasannya, pemerintah menilai LG terlalu lama dalam proses negosiasi proyek daripada merealisasikan investasinya tersebut. Bila dihitung sejak kesepakatan awal proyek ini yang sudah dilakukan sejak 2020, sudah lima tahun sendiri LG tak kunjung merealisasikan investasinya.

    “Selama ini dikatakan dari sana memutus, sebetulnya lebih tepatnya dari kami yang memutus. Itu berdasarkan surat resmi tertanggal 31 Januari 2025, diterbitkan oleh Kementerian ESDM. Kenapa? Karena memang negosiasi ini berjalan terlalu lama, kita ingin semua berjalan dengan baik dan cepat,” beber Rosan di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/4).

    “Karena negosiasi sudah berlangsung 5 tahun, nggak mungkin kan proyek itu berjalan lama gitu kan, maka dikeluarkan sama pak bahlil dikirimkan Pak Bahlil ke LG Chem dan LG Energy Solution,” katanya melanjutkan.

    Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga sempat disinggung soal pertemuan ini apakah akan membahas soal mundurnya LG. Namun, membahas semua potensi investasi dari berbagai perusahaan yang lain.

    “Pertemuan sama Korea. Kita tidak bicara hanya LG di sini, kita bicara Lotte, Hyundai, dan yang lain,” kata Airlangga ketika tiba di Istana Kepresidenan untuk mendampingi Prabowo.

    (acd/acd)

  • Pengusaha RI Gandeng Korsel Geber Investasi Kendaraan Listrik-Petrokimia

    Pengusaha RI Gandeng Korsel Geber Investasi Kendaraan Listrik-Petrokimia

    Jakarta

    Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menandatangani nota kesepahaman membangun investasi dan kerja sama bilateral bersama Federation of Korean Industries (FKI) dalam acara Business Roundtable di The Langham Hotel, Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Ketua Umum APINDO Shinta Kamdani mengatakan, investasi Korea Selatan di Indonesia secara footprint tercatat mencapai US$ 15,4 miliar atau sekitar Rp 252,9 triliun (asumsi kurs Rp 16.862) pada tahun 2023. Melalui penandatanganan tersebut, FKI hendak memperkuat investasi di berbagai sektor, seperti manufaktur, kendaraan listrik, ritel, petrokimia, teknologi hijau, hingga fintech.

    “Delegasi bisnis Korea hari ini yang mewakili yang terbaik dari Korea membawa serta total investasi sebesar US$ 15,4 miliar di Indonesia,” kata Shinta dalam sambutannya dalam acara Business Roundtable di The Langham Hotel, Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Shinta mengatakan, hubungan APINDO-FKI menandai tonggak sejarah yang merumuskan kemitraan ekonomi strategis. Penandatanganan nota kesepahaman ini juga sekaligus membentuk Dewan Bisnis Korea-Indonesia.

    Shinta mengatakan, FKI merupakan asosiasi yang mewadahi lebih dari 560 perusahaan besar dan 34 dewan bisnis bilateral di 32 negara. Sementara APINDO, asosiasi pengusaha di 22 sektor ekonomi yang hadir di 34 provinsi dan lebih dari 305 kota.

    “Nota kesepahaman ini memformalkan komitmen kami untuk memperkuat hubungan bisnis dan mempromosikan investasi dan perdagangan di seluruh sektor utama yang menjadi kepentingan bersama,” ungkapnya.

    Dalam acara tersebut, APINDO dan FKI juga membahas lima isu prioritas yang berkaitan dengan investasi Korea Selatan di Indonesia. Pertama, Indonesia akan berkomitmen memperkuat iklim investasi, termasuk dengan perusahaan Korea Selatan.

    Kedua, APINDO mendorong kolaborasi melalui Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Ketiga, Indonesia berkomitmen untuk menyederhanakan regulasi, meningkatkan transparansi, dan memastikan persaingan yang adil bagi semua investor.

    Keempat, Indonesia menegaskan komitmennya tentang pengembangan ekosistem kendaraan listrik Korea Selatan. Kelima, kolaborasi antara Indonesia dan Korea Selatan untuk memperkuat rantai pasok serta perdagangan bilateral di tengah ancaman tarif impor Amerika Serikat.

    “Indonesia menawarkan basis alternatif strategis yang stabil bagi industri Korea,” tutupnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua Delegasi FKI sekaligus Ketua LOTTE Group Shin Dongbin mengatakan, Korea Selatan telah menjadi mitra strategis bagi Indonesia. Melalui kerja sama ini, FKI akan memperkuat kolaborasi dengan sumber daya Indonesia dan teknologi manufaktur canggih milik Korea Selatan.

    “Maka kita dapat mendorong pertumbuhan industri hilirisasi (downstream industry) di Indonesia, yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah industri nasional. Contohnya, Hyundai Motor dan LG Energy Solution telah membentuk usaha patungan untuk membangun fasilitas produksi kendaraan listrik dan baterai sel di Indonesia,” jelasnya.

    Selain itu, Shin juga menyebut banyak perusahaan Korea Selatan lain yang juga berdiri di Indonesia. Kehadiran perusahaan tersebut dilakukan untuk membangun rantai pasok yang mencakup pengolahan nikel hingga produksi barang jadi.

    Sementara di sektor keuangan, Korea Selatan juga hadir melalui perbankan KB Financial Group dan asuransi Hanwha Life. Kedua perusahaan tersebut telah memperluas kerja sama dengan menawarkan layanan perbankan dan asuransi di Indonesia.

    “Melalui penandatanganan MOU antara Federasi Pengusaha Korea dan APINDO hari ini, kita akan membangun kerja sama ekonomi bilateral yang lebih erat dan berkelanjutan,” tutupnya.

    (acd/acd)

  • Bos Lotte Group Shin Dong-bin Pimpin Delegasi Raksasa Bisnis Korsel Temui Prabowo

    Bos Lotte Group Shin Dong-bin Pimpin Delegasi Raksasa Bisnis Korsel Temui Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Lotte Group, Shin Dong-bin akan memimpin delegasi raksasa bisnis Korea Selatan dalam kunjungan menemui Presiden Prabowo Subianto di Indonesia pada Senin (28/4/2025).

    Dikutip melalui Korean Times, Federasi Industri Korea (Federation of Korean Industries/ FKI) memastikan bahwa delegasi yang akan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto pada hari ini Senin (28/4/2025) merupakan perwakilan kelompok usaha dan perusahaan terkemuka Korea Selatan, termasuk Samsung Electronics, SK Group, Hyundai Motor Company, LG Group, Lotte Group, POSCO, Hanwha, HD Hyundai, serta KB Financial Group.

    Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat jaringan kerja sama dengan pemerintahan baru Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subianto, yang dilantik pada Oktober tahun lalu. Menurut FKI, delegasi akan membahas strategi untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan meningkatkan investasi bilateral antara kedua negara.

    Pada hari pertama di Jakarta, delegasi Korea akan bertemu dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dalam sebuah forum bisnis bilateral. Pertemuan ini akan dihadiri oleh para pengusaha dan pejabat pemerintah dari kedua negara, dan akan membahas kerangka kerja sama yang komprehensif serta langkah-langkah konkret dari pemerintah untuk mendukung kolaborasi tersebut.

    Selain itu, para menteri dan pejabat dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Investasi, serta Kementerian Perindustrian Indonesia dijadwalkan bertemu dengan delegasi Korea untuk diskusi lanjutan mengenai peluang investasi dan kerja sama industri.

    Kepemimpinan Shin Dong-bin dalam delegasi ini menjadi sorotan, mengingat Lotte Group tengah bersiap memulai operasional kompleks kimia skala besar di Cilegon, Provinsi Banten, pada paruh pertama tahun ini. Lotte Chemical telah menginvestasikan sekitar US$3,9 miliar untuk membangun fasilitas petrokimia yang kini telah mencapai 99 persen tahap penyelesaian.

    Fasilitas tersebut memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 1 juta ton etilena, 520.000 ton propilena, dan 250.000 ton polipropilena. Lotte Chemical berharap kompleks ini menjadi pusat utama untuk memperkuat posisinya di pasar petrokimia global, meliputi Indonesia, India, dan negara-negara Asia lainnya. 

    CEO Lotte Chemical Lee Young-jun, bahkan mengunjungi lokasi proyek pada 4 April lalu untuk memberikan semangat kepada para pekerja menjelang tahap akhir penyelesaian.

    “Hubungan bilateral Korea-Indonesia belum mengambil langkah resmi di bawah pemerintahan baru Indonesia, dan tujuan delegasi ini adalah membuka jalan untuk memperluas kerja sama sektor swasta melalui upaya bersama antara kelompok usaha dan perusahaan,” ujar Kim Bong-man, Kepala Divisi Urusan Internasional FKI.

    Di sisi lain, Indonesia merupakan mitra dagang kunci bagi Korea Selatan di kawasan Asia Tenggara, dengan populasi lebih dari 282 juta jiwa—terbesar keempat di dunia—dan cadangan nikel terbesar di dunia. 

    Menurut data FKI, nilai perdagangan bilateral antara Korea dan Indonesia mencapai US$20,5 miliar pada tahun lalu, menjadikan Indonesia mitra dagang ke-13 terbesar Korea Selatan. Ekonomi Indonesia juga tumbuh sebesar 5,03 persen pada 2024, menandai tiga tahun berturut-turut dengan pertumbuhan di atas 5%.

  • Menguak Mobil Ridwan Kamil yang Disita KPK

    Menguak Mobil Ridwan Kamil yang Disita KPK

    Jakarta

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukan hanya menyita motor gede (moge) milik mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Mereka juga mengamankan satu unit mobil milik RK terkait kasus dugaan korupsi pengadaan iklan Bank BJB.

    Kepastian KPK menyita mobil Ridwan Kamil disampaikan Tessa Mahardika selaku Juru Bicara (Jubir) instansi terkait. Pernyataan tersebut diumumkan saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

    “Untuk kendaraan selain Royal Enfield yang disita dari saudara RK itu informasi yang kami dapatkan ada satu unit kendaraan roda empat,” ujar Tessa Mahardika, dikutip dari detikNews, Sabtu (26/4).

    Mobil Ridwan Kamil disita KPK. Foto: Anggi Muliawati/detikcom

    Namun Tessa belum menjelaskan jenis mobil yang disita. Dia juga mengatakan mobil tersebut belum dipindahkan ke Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) karena masih berada di bengkel.

    “Mereka belum bisa dikonfirmasi. Tetapi kendaraan ini kenapa belum bisa digeser ke Rupbasan karena posisinya masih dalam perbaikan di bengkel mobil kendaraan itu. Saya kurang paham jenisnya,” jelas Tessa.

    Meski demikian, jika merujuk pada data ELHKPN milik KPK, Ridwan Kamil hanya memiliki dua aset mobil, yakni Hyundai Santa Fe tahun 2017 senilai Rp 319 juta dan mobil listrik Wuling tahun 2022 seharga Rp 282 juta. Keduanya dibeli menggunakan dana pribadi, bukan hasil hibah.

    Jubir KPK Tessa Mahardika Foto: Jubir KPK Tessa Mahardika (Adrial/detikcom)

    Jika data tersebut memuat seluruh mobil pribadi Ridwan Kamil, maka bukan mustahil, salah satunya yang disita KPK. Mari kita nantikan bersama keterangan lanjutan dari pihak terkait.

    Sementara untuk moge milik RK yang disita KPK sudah dipindah ke Rupbasan KPK, Cawang, Jakarta Timur. Moge tersebut dipindahkan ke Rupbasan KPK sejak kemarin lusa, Kamis (24/4).

    (sfn/dry)

  • LG Batal Investasi Baterai di RI, Kemenperin: Pergantian Investor Lazim Terjadi

    LG Batal Investasi Baterai di RI, Kemenperin: Pergantian Investor Lazim Terjadi

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian merespons mundurnya LG Energy Solution dari investasi proyek kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena Indonesia sudah mendapat mitra investasi baru dari perusahaan Tiongkok, yakni Huayou.

    “Dalam sebuah konsorsium bisnis atau proyek skala besar, pergantian investor merupakan hal yang lazim terjadi. Ini tidak mengganggu dari target program pengembangan EV di Indonesia. Akselerasi pengembangan untuk ekosistem kendaraan listrik di Indonesia tetap berjalan sesuai perencanaan dan targetnya, apalagi sudah ada yang berproduksi,” tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam keterangannya dikutip Jumat (25/4/2025).

    Perusahaan yang berkantor pusat di Tongxiang Zhejiang ini bergerak dalam kegiatan penelitian, pengembangan, dan manufaktur material baterai lithium-ionenergi serta material kobalt. Komponen tersebut biasanya digunakan untuk elektronik hingga kendaraan listrik.

    Kemenperin menyebut saat ini sudah ada dua perusahaan yang memproduksi baterai untuk motor listrik, yaitu PT Industri Ion Energisindo yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 10.000 pcs baterai per tahun dan investasi sebesar Rp18 miliar, serta PT Energi Selalu Baru yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 12.000 pcs baterai per tahun dan investasi sebesar Rp15 miliar.

    Sementara itu, terdapat 2 industri baterai sel untuk mobil listrik, yaitu PT HLI Green Power, yang merupakan konsorsium antara Hyundai Grup dan LG sebagai produsen sel baterai, dengan kapasitas tahap pertama sebanyak 10 GWh dengan total nilai investasi mencapai USD1,1 miliar dolar AS. Industri sel baterai ini akan memasok 150.000 hingga 170.000 unit kendaraan bermotor listrik melalui PT Hyundai Energy Indonesia selaku industri baterai pack yang memiliki kapasitas produksi mencapai 120 ribu pack baterai kendaraan bermotor listrik dengan total investasi sebesar Rp674 milliar.

    Pabrik sel baterai Hyundai Grup dan LG, PT HLI Green Power di Karawang Foto: Ridwan Arifin

    Kedua, PT International Chemical Industry yang memiliki kapasitas produksi mencapai 100 MWh per tahun (setara dengan 9 juta sel), dengan target total kapasitas produksi sebesar 256 MWh per tahun (setara dengan 25 juta sel).

    Selain PT Hyundai Energy Indonesia terdapat 1 produsen baterai pack lain, yaitu PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia yang memiliki total nilai investasi lebih dari USD8,7 juta dengan kapasitas produksi sebesar 17.952 unit per tahun.

    Kemenperin menargetkan pada tahun 2030, industri otomotif di dalam negeri dapat memproduksi 9 juta unit sepeda motor listrik roda dua dan tiga serta 600 ribu unit mobil dan bus listrik. Target tersebut diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengurangan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 21,65 juta barel atau setara pengurangan emisi CO2 sebanyak 7,9 juta ton secara total.

    Hingga saat ini, di Indonesia sudah ada 63 perusahaan yang memproduksi sepeda motor listrik roda dua dan tiga, dengan jumlah kapasitas produksi sebanyak 2,28 juta unit per tahun dan total investasi sebesar Rp1,13 triliun. Kemudian, terdapat 9 perusahaan yang memproduksi mobil listrik dengan jumlah kapasitas produksi sebanyak 70.060 unit per tahun dan investasi sebesar Rp4,12 triliun.

    Ada pula, 7 perusahaan yang memproduksi bus listrik, dengan jumlah kapasitas produksi sebanyak 3.100 unit per tahun.

    “Jadi, keseluruhan investasi tersebut sebesar Rp5,63 triliun. Investasi ini yang perlu kita jaga, karena membawa multiplier effect bagi perekonomian kita, termasuk pada peningkatan jumlah tenaga kerja di Indonesia,” ungkap Agus.

    (riar/rgr)

  • Investasi China dan Nasib Hyundai di Balik Batalnya Investasi Proyek Baterai Nikel LG di Indonesia

    Investasi China dan Nasib Hyundai di Balik Batalnya Investasi Proyek Baterai Nikel LG di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah disebut memberikan perlakuan yang lebih istimewa kepada perusahaan asal China dibandingkan dengan perusahaan asal Korea Selatan. Akibatnya, konsorsium LG mengundurkan diri dari proyek baterai nikel terintegrasi dari hulu ke hilir di Indonesia.

    Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional Dradjad Wibowo mengaku sudah bertemu dengan pihak dari Korea Selatan, termasuk LG. Ia pun mencoba merunut akar permasalahan batalnya investasi LG di sektor baterai kendaraan listrik di Indonesia.

    Dradjad menjelaskan, awalnya pemerintah yang mengundang konsorsium LG untuk berinvestasi di Indonesia. Menurutnya, pihak LG sepakat untuk menanamkan investasi sekitar US$2 miliar.

    Saat itu, Hyundai Ioniq Electric membutuhkan pasokan baterai, dan LG pun siap memenuhi kebutuhan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang diminta.

    “Mereka penuhi semua peraturan, TKDN mereka penuhi, semua mereka penuhi,” ungkap Dradjad dalam diskusi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

    Setelah dihitung dengan berbagai pertimbangan biaya produksi di Indonesia, mobil listrik Ioniq tersebut bisa dijual dengan harga sekitar Rp700 juta hingga Rp800 juta.

    Namun, di luar dugaan, produsen mobil listrik asal China, BYD Auto Co. Ltd., tidak dapat menjual produknya di Eropa karena perang dagang. Akibatnya, BYD memasarkan produknya ke negara-negara lain, termasuk Indonesia.

    Saat masuk ke Indonesia, pemerintah memberikan BYD berbagai kemudahan, sehingga harga jual produknya bisa jauh lebih murah. Masalahnya, kemudahan serupa tidak diberikan kepada LG.

    “Ya otomatis enggak bisa bersaing. Harganya Ioniq sekitar 50%–60% di atas harga BYD dengan spesifikasi yang sama, ya gimana bisa bersaing?” ujar anggota dewan pakar tim kampanye Prabowo-Gibran saat Pilpres 2024 itu.

    Akibatnya, permintaan terhadap Ioniq menurun. LG pun mempertimbangkan kembali rencana investasinya.

    “LG mikir dong kalau mau investasi terus, pasarnya turun kok, kami enggak diperlakukan sama dengan teman-teman dari China,” kata Dradjad.

    Menurut ekonom senior INDEF ini, perbedaan perlakuan terhadap perusahaan asal Korea Selatan dan China terjadi karena adanya konstelasi politik. Dradjad pun meminta agar ke depan tidak ada perlakuan khusus seperti itu.

    Sebagai informasi, konsorsium LG bersama konsorsium BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC) tergabung dalam Proyek Titan dengan total komitmen investasi senilai US$9,8 miliar atau sekitar Rp142 triliun.

  • Honda HR-V Belum Terkalahkan, Segini Harga Jualnya

    Honda HR-V Belum Terkalahkan, Segini Harga Jualnya

    Jakarta

    Honda HR-V sulit dikejar para rival dari sisi penjualan. Soal harga, berikut ini daftar harga Honda HR-V.

    Hyundai Creta, Wuling Alvez, Toyota Yaris Cross, Suzuki Grand Vitara, Chery Omoda E5, Mitsubishi Xforce, masih sulit mengejar Honda HR-V di segmen SUV kompak. Dominasi Honda HR-V sangat kuat di segmen tersebut. Hal itu terlihat jelas dalam data penjualan wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) kuartal pertama tahun 2025. HR-V unggul jauh dibandingkan rival sekelasnya. Sepanjang Januari-Maret 2025, HR-V mencatatkan penjualan sebanyak 3.303 unit.

    Dari data penjualan itu, Honda HR-V unggul cukup jauh kalau dibandingkan dengan Hyundai Creta hingga Toyota Yaris Cross. Padahal kalau dilihat dari sisi harga, banderol HR-V bukan yang termurah namun masih terbilang kompetitif.

    Untuk perbandingan, Toyota Yaris Cross punya banderol Rp 358 jutaan hingga Rp 428 jutaan. Selanjutnya Hyundai Creta harganya mulai Rp 299 jutaan sampai Rp 507 jutaan. Berlanjut Suzuki Grand Vitara harganya Rp 360 jutaan hingga Rp 402 jutaan. Wuling Alvez dijual mulai Rp 217 jutaan sampai Rp 303 jutaan, Mitsubishi Xforce Rp 385 juta hingga Rp 420 jutaan. Chery Omoda E5 dijual dengan harga Rp 340 jutaa sampai Rp 409 jutaan. Sementara Honda HR-V banderolnya ada yang tembus Rp 500 juta. Berikut ini daftar harga Honda HR-V.

    Daftar Harga Honda HR-VHR-V S CVT: Rp 392,1 jutaHR-V E CVT: Rp 412,9 jutaHR-V SE CVT: Rp 433,5 jutaHR-V Turbo RS: Rp 551,4 juta

    Bisa memikat banyak orang RI, Honda HR-V punya dimensi panjang 4.385 mm, lebar 1.790 mm, dan tinggi 1.590 mm untuk tipe RS Turbo. Sedangkan trim lainnya lebih pendek, dengan panjang 4.330 mm, lebar 1.790 mm, dan tinggi 1.590 mm.

    Di balik kapnya, Honda HR-V tipe RS dibekali kapasitas mesin 1.5L VTec Turbo yang bisa memuntahkan tenaga 177 PS di 6.000 rpm, dan torsi 240 Nm pada 4.500 rpm. Sedangkan trim di bawahnya menggunakan 1.5L I-VTec DOHC dengan klaim tenaga 121 PS di 6.800 rpm, dan torsi 145 Nm, dapur pacu ini juga disebut sudah dipakai pada BR-V dan City Hatchback. Semua varian menggunakan transmisi CVT.

    Soal fitur, seluruh varian Honda HR-V sudah dibekali dengan Honda Sensing. Selain itu ada juga fitur seperti Honda LaneWatchTM, 4 Airbags, struktur rangka G-CON + ACETM dengan Side Impact Beam, teknologi pengereman ABS + EBD + BA, Hill Start Assist, Hill Descent Control, Vehicle Stability Assist, Electric Parking Brake, Auto Brake Hold, dan Emergency Stop Signal.

    (dry/din)