brand merek: Hyundai

  • Polisi Belum Tahan WN China yang Tabrak Mahasiswi hingga Tewas di Semarang

    Polisi Belum Tahan WN China yang Tabrak Mahasiswi hingga Tewas di Semarang

    GELORA.CO – Polrestabes Semarang belum menahan Wu Lili, WNA perempuan asal China yang menabrak seorang mahasiswi di Kota Semarang hingga tewas. Wu Lili diduga menyetir dalam kondisi mabuk.

    Kenapa ia belum ditahan?

    Kasat Lantas Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi, menjelaskan pihaknya masih mengumpulkan alat bukti dan mengambil keterangan para saksi terkait insiden ini.

    “Lagi kita kumpulkan alat bukti dan saksi-saksi. Jadi belum kita tahan. Nanti kita gelarkan hasil olah TKP-nya,” ujar Yunaldi saat dihubungi wartawan, Jumat (5/12).

    Namun, Wu Lili kooperatif saat diperiksa. Polisi menyebut, mereka hanya terkendala bahasa.

    “Sejauh ini kita minta BAP kooperatif, kita hadirkan translator. Pakai bahasa China, bahasa Indonesianya kurang lancar,” jelas dia.

    Soal dugaan Wu Lili mabuk saat menyetir, polisi belum mengonfirmasi. 

    “(Mabuk?) Hasil rumah sakitnya belum keluar. (Hasil pemeriksaan mengamuk kenapa?) Itu bukan bidang saya,” sebut dia.

    Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak imigrasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan Wu Lili bekerja di Indonesia.

    “Kita sudah koordinasi dengan imigrasi, kita kontak juga kedutaannya supaya tahu,” kata Yunaldi.

    Insiden nahas itu terjadi di Kalibanteng tepatnya Jalan Abdulrahman Saleh dekat Warung Burjo Kota 02, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang pada Rabu (3/12) sekitar pukul 22.15 WIB.

    Wu Lili yang mengendarai mobil Hyundai Creta diduga sedang dalam pengaruh minuman keras, menabrak pemotor Honda Beat dan PCX yang melaju dari arah berlawanan.

    Motor itu dikemudikan oleh Putri, warga Semarang Barat. Akibat tabrakan itu, Putri mengalami luka parah dan langsung diberi penanganan medis. Namun, ia meninggal dunia saat sedang ditangani.

    Wu Lili diamankan warga usai tabrakan itu terjadi. Ia mengamuk, dan insiden itu direkam oleh warga dan jadi viral di media sosial. Polisi juga datang untuk menenangkan WNA itu.

  • Daftar Merek Mobil-motor Peserta IIMS 2026

    Daftar Merek Mobil-motor Peserta IIMS 2026

    Jakarta

    Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2026 digelar pada 5-15 Februari 2026 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Dyandra Promosindo resmi meluncurkan ‘Infinite Program’ sebagai rangkaian utama IIMS tahun depan. Ini daftar peserta otomotif IIMS 2026.

    “Kami ingin memastikan, di situasi apapun industri otomotif tetap punya panggung besar untuk bersinar. Karena sejarah membuktikan satu hal, industri otomotif Indonesia adalah industri tangguh. IIMS akan merespons perubahan ini, dengan menghadirkan program-program baru yang berdampak pada berkelanjutan, inovasi dan peningkatan pengalaman pengunjung pada setiap penyelenggaraannya,” kata Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung, dalam keterangannya.

    Konsep baru yang dibawa tahun depan adalah Sportainment, mencakup empat segmen: Gym, Golf, Padel, serta Healthy Clubbing. Aji Strongman jadi representative untuk Gym, Atta Halilintar untuk Golf, Sintya Marisca untuk Padel, sementara Healthy Clubbing akan berkolaborasi dengan Venom.

    Dari sisi edukasi, IIMS 2026 menghadirkan IIMS School Edutainment, menyediakan ruang kompetisi bagi siswa seperti Ratoh Jaroe, Marching Band, Cheerleader, termasuk School Got Talent. Selain itu, program atraksi otomotif IIMS Infinite Show tetap hadir dengan beragam aksi seperti motor freestyle, drifting hingga parade mobil klasik.

    Dari sektor hiburan, IIMS Infinite Live kembali menggelar 11 hari konser musik dengan deretan musisi besar seperti Jamrud, Iwan Fals, Tulus, Bernadya, Superman Is Dead, hingga Ari Lasso.

    Selain deretan program menarik yang akan hadir, IIMS juga akan dimeriahkan oleh beberapa brand-brand otomotif ternama. Dari segmen roda empat ada nama Audi, BAIC, BMW, BYD, Changan, Chery, Citroen, Denza, DFSK, Ford, GAC, Geely, GWM, Honda, Hyundai, i-CAR, Jaecoo, Jeep, Jetour, KIA, Lepas, Maxus, Mazda, MG, Mercedes Benz, Mini, Mitsubishi, Nissan, Seres, Suzuki, Toyota, VW, Wuling, dan Xpeng.

    Jumlah tersebut masih akan terus bertambah. Dari kendaraan roda dua, hingga saat ini sudah ada AHM, Alva, Aprilia, Benda, Benelli, Indomobil E-Motor, Keeway, Morbidelli, Moto Guzzi, Pacific, Piaggio, Polytron, QJ Motor, Royal Enfield, Scomadi, United, Vespa dan Yamaha. Jumlah tersebut masih akan terus bertambah.

    Dyandra juga memperluas gaung IIMS melalui IIMS Series 2026 yang digelar di Surabaya, Balikpapan, hingga Manado. Ekspansi ini diharap membuka akses otomotif yang lebih merata bagi masyarakat di berbagai daerah.

    (lua/dry)

  • Dalam 2 Tahun, Pemerintah Guyur Rp 7 Triliun Buat Insentif di Sektor Otomotif

    Dalam 2 Tahun, Pemerintah Guyur Rp 7 Triliun Buat Insentif di Sektor Otomotif

    Jakarta

    Pemerintah telah menyalurkan Rp 7 triliun dalam pemberian insentif untuk industri otomotif Tanah Air selama dua tahun.

    Ada sejumlah insentif yang diberikan pemerintah untuk sektor otomotif. Misalnya untuk pabrikan yang ingin membangun pabrik kendaraan listrik, dibebaskan dari bea masuk dan juga PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) dinolkan.

    Seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 1 Tahun 2024, pada Pasal 2 ayat (2) dijelaskan, pemerintah memberikan insentif untuk impor mobil listrik berbasis baterai completely knock down (CKD) dalam jumlah tertentu yang akan dirakit di Indonesia dengan capaian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 20% dan paling tinggi kurang dari 40% selama jangka waktu pemanfaatan insentif.

    Insentif ini harus memiliki syarat kerja sama internasional dengan Indonesia, yang berbunyi:

    (2a) insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) huruf b hanya dapat diberikan kepada Pelaku Usaha yang melakukan impor dari negara yang memiliki perjanjian atau kesepakatan internasional dengan Indonesia.

    Untuk mendapatkan kedua insentif tersebut, perusahaan wajib memenuhi tiga kriteria yaitu:

    Perusahaan industri yang akan membangun fasilitas manufaktur KBL berbasis baterai roda empat di Indonesia.Perusahaan industri yang sudah melakukan investasi fasilitas manufaktur kendaraan bermotor berbasis motor bakar (internal combustion engine) roda empat di Indonesia yang yang akan melakukan alih produksi menjadi mobil listrik berbasis baterai, baik sebagian atau keseluruhan.Perusahaan industri yang sudah melakukan investasi fasilitas manufaktur mobil listrik berbasis baterai di Indonesia dalam rangka pengenalan produk baru dengan cara peningkatan rencana dan/atau kapasitas produksi.

    Tak cuma itu, ada juga ketentuan bank garansi bagi setiap unit impor. Bank garansi tersebut akan dicairkan atau hangus untuk mengembalikan insentif yang telah diberikan oleh pemerintah. Dalam periode 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027, produsen wajib mewujudkan komitmen produksi 1:1 sesuai road map tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Pemerintah lalu dapat mengeksekusi klaim atas bank garansi dari peserta program yang gagal memenuhi kewajiban produksinya pada tahun 2028.

    Insentif juga diberikan untuk para produsen yang sudah memiliki pabrik di Indonesia dan juga memproduksi mobil listrik. Pemerintah menanggung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen untuk kendaraan listrik yang memenuhi persyaratan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) minimal 40 persen. Ada juga beberapa insentif lain yang diberikan termasuk untuk mobil hybrid dan motor listrik.

    Menteri Koordinator Airlangga Hartarto mengungkap, total sudah Rp 7 triliun insentif yang diberikan untuk sektor otomotif dalam negeri.

    “Pemerintah menyalurkan insentif untuk sektor otomotif 7 triliun dalam 2 tahun dan oleh karena itu beberapa pabrik sudah dikomit untuk dibangun,” kata Airlangga dalam Pembukaan Rampinas Kadin dikutip dari tayangan Youtube Kadin Indonesia.

    Dia menjabarkan deretan pabrikan yang baru ataupun menambahkan investasi di Indonesia di antaranya ada BYD, Chery, VinFast, Wuling, hingga Hyundai.

    “BYD sudah 90 persen (pabriknya) investasinya Rp 11,2 triliun, produksinya 150 ribu per tahun, Chery inves tambahan Rp 5,2 triliun, dia sudah punya dua sampai tiga merek sampai dengan tahun 2030, Wuling investasi Rp 9,3 triliun untuk otomotif dan pabrik baterai 7,5 triliun, Vinfast dari Vietnam sudah invest Rp 3,7 triliun, kapasitasnya 50.000 unit per tahun, Hyundai investasi tambahan Rp 20 triliun,” terang Airlangga.

    Namun tampaknya mulai tahun depan, insentif untuk sektor otomotif belum jelas kelanjutannya. Airlangga pada kesempatan sebelumnya menyebut sektor otomotif sudah cukup kuat sehingga tak lagi butuh insentif. Berbanding terbalik dengan Airlangga, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita justru menyebut pemerintah bakal tetap memberikan insentif buat industri otomotif dalam negeri. Menurut Agus, pemberian insentif sangat penting untuk keberlanjutan industri otomotif Tanah Air yang sedang lesu-lesunya.

    “Jadi memang pemerintah itu, sudah seharusnya juga menyiapkan insentif buat sektor otomotif di tahun 2026. Jangan tanya jenis insentif-nya, bentuk insentif-nya itu sekarang sedang kita susun,” ujar Agus.

    (dry/rgr)

  • Harga Mobil di Indonesia Turun Usai Serbuan Mobil Listrik Murah

    Harga Mobil di Indonesia Turun Usai Serbuan Mobil Listrik Murah

    Jakarta

    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan, kemunculan mobil listrik murah membuat harga mobil bensin di Indonesia makin terjangkau. Sebab, produsen melakukan penyesuaian agar tetap bisa kompetitif.

    Airlangga Hartaro menjelaskan, dalam suatu pameran yang digelar di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, banyak mobil bensin yang dibanderol di bawah Rp 200 juta. Namun, dia tak mengurai secara detail model-modelnya.

    Pernyataan Airlangga kemungkinan mengacu pada harga mobil terjangkau dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC). Saat ini, hanya ada tiga produsen yang memasarkan kendaraan tersebut, mulai dari Honda, Toyota, dan Daihatsu.

    “Artinya dengan kehadiran electric vehicle harga mobil tertekan ke bawah. Dan ini belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Airlangga dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia di Park Hyatt, Jakarta, dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (3/12).

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Foto: Ignacio Geordi Oswaldo

    Jika kita melihat pasar, sebenarnya yang paling terlihat mengalami penurunan nilai jual adalah mobil hybrid. Misalnya, Toyota yang hanya membanderol Veloz hybrid mulai dari Rp 299 juta dan Honda yang berani menjual HR-V Hybrid Rp 60 juta lebih murah dari varian termahal di model sebelumnya.

    Di kesempatan yang sama, Airlangga Hartarto mengatakan penjualan mobil listrik mengalami kenaikan 18,27 persen (yoy) per Oktober 2025. Hal tersebut membuktikan, konsumen Indonesia mulai beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

    “Terjadi shifting dari mobil bensin ke mobil listrik,” ungkapnya.

    Di lain sisi, Airlangga mengklaim, investasi kendaraan listrik di Indonesia terus bertambah. Misalnya BYD yang berinvestasi Rp 11,2 triliun dengan produksi 150 ribu unit. Kemudian Chery Automobile berkomitmen memberikan investasi tambahan sebesar Rp 5,2 triliun.

    Selain BYD dan Chery, ada Wuling yang investasi Rp 9,3 triliun untuk produksi kendaraan dan Rp 7,5 triliun untuk pabrik baterai.

    “Vinfast dari Vietnam sudah investasi Rp 3,7 triliun, kapasitasnya 50 (ribu) unit per tahun. Hyundai investasi tambahan Rp 20 triliun,” kata Airlangga.

    (sfn/rgr)

  • Ketumpahan Air Minum, Biaya Servis Hyundai Ioniq 5 Tembus Rp 200 Juta!

    Ketumpahan Air Minum, Biaya Servis Hyundai Ioniq 5 Tembus Rp 200 Juta!

    Jakarta

    Buat banyak pengemudi, menumpahkan air minum di dalam mobil paling-paling hanya bikin karpet lembap atau aroma kabin tak sedap. Paling jauh, kaca jadi berkabut. Namun, buat pemilik Hyundai Ioniq 5 di Amerika Serikat, Mike McCormick, tumpahan air di kendaraan justru menjadi mimpi buruk!

    Disitat dari Carscoops, Senin (1/12), Mike McCormick sedang mengemudi di jalan bebas hambatan ketika lalu lintas di depannya mendadak tersendat. Ia menginjak rem, kemudian botol air di cupholder belakang terbang ke depan, mendarat di lantai, dan isinya merembes ke beberapa konektor wiring harness.

    Tak jelas apakah tutup botol itu terpasang atau tidak-yang pasti, beberapa menit setelah “aksi terjun bebas” si botol, lampu peringatan mulai bermunculan di kluster meter. Tak lama kemudian, lampu sein berhenti bekerja. Saat tiba di rumah, McCormick tak bisa mematikan mobilnya.

    Hyundai Ioniq 5 di USA. Foto: Doc. Carscoops

    Ketika dibawa ke bengkel, Hyundai menyimpulkan, mobil listrik yang baru berusia dua tahun itu harus mendapat penggantian wiring harness di bawah lantai dan jok. Kedengarannya sepele, namun biayanya jauh dari kata ringan. Total biaya perbaikannya tembus US$ 11.882,08 atau Rp 200 juta!

    Hyundai mengklaim, kerusakan muncul akibat “faktor eksternal”, bukan cacat pabrikan. Itulah mengapa, McCormick harus menanggung seluruh biaya. Ia mencoba opsi lain: mengajukan klaim ke State Farm. Namun perusahaan asuransi itu justru menolak klaim dengan alasan kerusakan kabel dianggap terjadi secara bertahap, bukan akibat tumpahan air sesaat.

    Bukan Kasus Pertama

    Stasiun TV WFTV Channel 9 mengulik lebih jauh dan menemukan bahwa area wiring harness di bawah jok Ioniq 5 memang cukup rentan. Mereka menyinggung kasus lain: seorang pemilik yang juga menerima tagihan lima digit setelah dealer menemukan bagian harness miliknya mengalami friksi dan fraying.

    Di kasus lain, pemilik Ioniq 5 N juga pernah mengeluhkan soal biaya perawatan yang tak kalah mengejutkan. Untuk mengganti brake pad sendiri, misalnya setelah track day, dibutuhkan akses perangkat lunak dan alat khusus bernilai ribuan dolar.

    Ada beberapa cara alternatif yang lebih murah, tapi risikonya tinggi: mulai dari potensi garansi hangus hingga membuat kerusakan lain yang jauh lebih mahal.

    Kasus McCormick membuka pertanyaan besar: apakah pabrikan harus ikut bertanggung jawab ketika komponen krusial begitu mudah terdampak tumpahan air yang sepele? Atau justru pihak asuransi yang seharusnya menanggung, mengingat kerusakan muncul akibat insiden tidak disengaja?

    (sfn/dry)

  • Adopsi EV Pesat, Pemerintah Geber Pengembangan Industri Semikonduktor

    Adopsi EV Pesat, Pemerintah Geber Pengembangan Industri Semikonduktor

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengarahkan strategi percepatan pengembangan industri semikonduktor nasional dengan memanfaatkan momentum pertumbuhan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan penguatan hilirisasi mineral, khususnya pasir silika. 

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah menilai bahwa pengembangan ekosistem EV membuka peluang kuat untuk membangun fondasi industri semikonduktor dalam negeri. 

    “Terkait dengan pengembangan EV, ini membuka arah baru menuju pengembangan industri semikonduktor,” kata Airlangga dalam agenda Rapimnas Kadin Indonesia 2025, Senin (1/12/2025). 

    Indonesia saat ini tengah menyiapkan kolaborasi internasional untuk mempercepat lahirnya talenta dan pusat riset cip nasional. 

    Pemerintah telah menggandeng West Arizona University dan Purdue University, yang keduanya berencana bekerja sama dengan Universitas Indonesia untuk pengembangan chip designer.

    Selain itu, Indonesia juga akan mendorong hilirisasi pasir silika yang menjadi bahan baku pembuatan silicon feedstock hingga wafer semikonduktor. Upaya ini diharapkan mengurangi ketergantungan impor bahan baku dan memperkuat rantai pasok industri cip.

    “Indonesia juga akan melakukan hilirisasi dari pasir silika yang tentunya ini menjadi bahan baku untuk silicon feed dan juga cip semikonduktor atau wafer di bidang assembling,” tuturnya. 

    Pada tahap assembling, testing, dan packaging (ATP), Indonesia disebut sudah memiliki pijakan awal. 

    “Kita sekarang sudah mulai di Pulau Batam, kapasitasnya sudah 9% dari total pasar yang ada di Indonesia sendiri,” ujarnya.

    Pemerintah juga menggunakan kebijakan percepatan adopsi kendaraan listrik untuk memacu permintaan terhadap komponen berbasis cip. Sepanjang Januari–September 2025, pertumbuhan motor listrik dan mobil listrik tercatat mencapai 18,27%. 

    “Pemerintah menyalurkan insentif untuk sektor otomotif Rp7 triliun dalam 2 tahun,” katanya.

    Dorongan tersebut mulai menarik komitmen investasi besar dari sejumlah produsen EV global. BYD tercatat telah merealisasikan 90% dari total investasinya senilai Rp11,2 triliun, dengan kapasitas produksi 150.000 unit per tahun.

    CERI juga menambah investasi Rp5,2 triliun dan memiliki 2–3 merek kendaraan hingga 2030. Wuling menggelontorkan Rp9,3 triliun untuk otomotif serta Rp7,5 triliun untuk pabrik baterai. Sementara itu, VinFast dari Vietnam menginvestasikan Rp3,7 triliun dengan kapasitas produksi 50.000 unit per tahun.

    Hyundai turut memperbesar ekspansinya melalui investasi tambahan Rp20 triliun untuk pengembangan kendaraan listrik. Meski begitu, pemerintah juga mencatat bahwa pasar kendaraan berbahan bakar internal combustion engine (ICE) masih mendominasi. 

    “Walaupun investasi di electric vehicle masih tinggi, pasaran IC atau internal combustion engine juga masih besar, masih 80%,” pungkasnya. 

  • 3 Mobil Ini Bikin Penasaran, Banyak Dijajal Pengunjung GJAW 2025

    3 Mobil Ini Bikin Penasaran, Banyak Dijajal Pengunjung GJAW 2025

    Jakarta

    Pameran Gaikindo Jakarta Auto Week atau GJAW 2025 resmi berakhir, Minggu (31/11). Pada malam penutupan atau celebration night, panitia mengumumkan tiga mobil yang paling sering di-test drive selama eksibisi berlangsung. Apa saja?

    Menariknya, dari banyaknya mobil yang bisa dijajal di area test drive, hanya produk buatan China yang memenangkan penghargaan tersebut. Panitia membaginya dalam tiga kategori berbeda: mobil bensin, listrik dan hybrid.

    Mobil bensin yang paling sering di-test drive di GJAW 2025 adalah Jetour T2. Kendaraan tersebut berstatus sebagai produk anyar yang harganya baru diumumkan beberapa hari lalu. Sementara mobil listrik disabet Jaecoo J5 EV dan mobil hybrid diberikan ke Chery Tiggo 8 CSH.

    Jetour T2 Foto: Ridwan Arifin

    Sayangnya, panitia tak mengumumkan berapa jumlah pengunjung pameran yang menjajal kendaraan-kendaraan tersebut. Namun, intinya, di area test drive, ada panitia yang memang mencatat proses registrasi.

    “GJAW 2025 kembali menunjukkan betapa kuatnya minat masyarakat terhadap perkembangan industri otomotif nasional. Selama pameran, para peserta berhasil menghadirkan inovasi dan pengalaman yang membuat pameran ini semakin meriah,” ujar Ketua penyelenggara pameran, Anton Kumonty melalui rilis resmi, dikutip Senin (1/12).

    “Celebration Night menjadi bentuk apresiasi kami kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dan berkontribusi. Kami berharap pencapaian yang diraih tahun ini dapat terus mendorong pertumbuhan positif industri otomotif Indonesia,” kata dia menambahkan.

    Selain kendaraan yang paling sering di-test drive, panitia juga mengumumkan mobil dan motor terfavorit sepanjang pameran. Berikut kami rangkum pemenangnya!

    Mobil dan Motor Terfavorit di GJAW 2025

    Mobil

    Favourite Passenger Car SUV: Mazda CX – 60 SportFavourite Passenger Car MPV: Hyundai Stargazer CartenzFavourite Passenger Car Crossover: Mini JCW CountrymanFavourite Passenger Car Sedan: Ford MustangFavourite Passenger Car BEV SUV: Mercedes-Benz EQE 350 SUVFavourite Passenger Car BEV MPV: Wuling Darion EVFavourite Passenger Car BEV Crossover: Geely EX2Favourite Passenger Car Hybrid SUV: Hyunday All New Palisade HybridFavourite Passenger Car Hybrid MPV: Lexus LM 350 HNew Car Launches: Toyota New Veloz Hybrid EV

    Motor

    Favourite Motorcycle Big Bike: Royal Enfield Classic 650Favourite Motorcycle Daily Bike: Piaggio Indonesia Vespa LX 150Favourite Electric Motorcycle: Polytron FOX 350.

    (sfn/dry)

  • Daftar Pemenang Mobil dan Motor Terfavorit di GJAW 2025

    Daftar Pemenang Mobil dan Motor Terfavorit di GJAW 2025

    Jakarta

    Setelah berlangsung selama 10 hari, Gaikindo Jakarta Auto Week atau GJAW 2025 resmi berakhir. Pada seremoni penutupan, panitia mengumumkan daftar mobil dan motor terfavorit selama pameran berlangsung. Siapa saja pemenangnya?

    Seremoni penutupan dengan tajuk Gaikindo Celebration Night itu diadakan untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para peserta pameran yang telah berpartisipasi pada GJAW 2025. Ketua penyelenggara pameran, Anton Kumonty, menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya terhadap antusiasme seluruh pihak.

    “GJAW 2025 kembali menunjukkan betapa kuatnya minat masyarakat terhadap perkembangan industri otomotif nasional. Selama sembilan hari penyelenggaraan, para peserta berhasil menghadirkan inovasi dan pengalaman yang membuat pameran ini semakin meriah,” ujar Anton melalui rilis resmi, dikutip Senin (1/12).

    “Celebration Night menjadi bentuk apresiasi kami kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dan berkontribusi. Kami berharap pencapaian yang diraih tahun ini dapat terus mendorong pertumbuhan positif industri otomotif Indonesia,” kata dia menambahkan.

    Toyota Veloz Hybrid meluncur di GJAW 2025 dengan harga mulai Rp 299 juta Foto: Rangga Rahadiansyah/detikoto

    Pada malam penghargaan, ada sejumlah kategori diumumkan, mulai dari kendaraan terfavorit, hingga kendaraan yang paling banyak di-test drive selama pameran. Biar tak penasaran, berikut kami rangkum daftar pemenangnya!

    Mobil dan Motor Terfavorit di GJAW 2025

    Mobil

    Favourite Passenger Car SUV: Mazda CX – 60 SportFavourite Passenger Car MPV: Hyundai Stargazer CartenzFavourite Passenger Car Crossover: Mini JCW CountrymanFavourite Passenger Car Sedan: Ford MustangFavourite Passenger Car BEV SUV: Mercedes-Benz EQE 350 SUVFavourite Passenger Car BEV MPV: Wuling Darion EVFavourite Passenger Car BEV Crossover: Geely EX2Favourite Passenger Car Hybrid SUV: Hyunday All New Palisade HybridFavourite Passenger Car Hybrid MPV: Lexus LM 350 HNew Car Launches: Toyota New Veloz Hybrid EVMost Driven Car: Jetour T2Most Driven Electric Car: Jaecoo J5 EVMost Driven Hybrid Car: Chery Tiggo 8 CSHBrand With the Most Test Drive Unit: Jaecoo

    Motor

    Favourite Motorcycle Big Bike: Royal Enfield Classic 650Favourite Motorcycle Daily Bike: Piaggio Indonesia Vespa LX 150Favourite Electric Motorcycle: Polytron FOX 350Most Ridden Motorcycle: Polytron FOX 350.

    (sfn/rgr)

  • Diskon Mobil LCGC di GJAW 2025, hingga Rp 18 Jutaan

    Diskon Mobil LCGC di GJAW 2025, hingga Rp 18 Jutaan

    Jakarta

    Selayaknya pameran otomotif, arena GJAW (Gaikindo Jakarta Auto Week) 2025 juga menawarkan banyak diskon atau potongan harga. Salah satu jenis mobil yang mendapat cukup banyak diskon adalah mobil LCGC atau Low Cost Green Car. Mobil-mobil seperti Daihatsu Ayla bisa dipangkas harganya hingga Rp 18 juta.

    “Beli cash maupun kredit, diskonnya bisa sampai Rp 18 juta,” bilang salah satu tenaga penjual di booth Daihatsu GJAW 2025 di ICE-BSD City, Tangerang, Rabu (26/11/2025).

    Diskon tersebut berlaku untuk mobil LCGC lima penumpang seperti Daihatsu Ayla ataupun Daihatsu Sigra yang memiliki konfigurasi penumpang 5+2. Diskon tersebut berlaku seluruh tipe dan transmisi, baik manual maupun otomatis.

    Kembaran Daihatsu Ayla dan Daihatsu Sigra seperti Toyota Agya dan Toyota Calya juga mendapatkan potongan harga selama GJAW 2025. Namun, besaran diskon dua model tersebut lebih kecil.

    “Diskon Agya, manual atau matic sama, Rp 13 juta,” jelas tenaga penjual di booth Toyota di GJAW 2025. Diskon serupa juga berlaku buat Toyota Calya yang punya kapasitas penumpang 5+2. “Sama diskonnya, Rp 13 jutaan juga,” tambah dia.

    Sebagai informasi, GJAW 2025 menjadi salah satu gelaran otomotif paling meriah di penghujung tahun. Pameran yang berlangsung 21-30 November 2025 ini kembali digelar di ICE BSD City, Tangerang, namun dengan skala yang jauh lebih besar.

    Area pameran kini mencapai 90.000 meter persegi, hampir dua kali lipat dari edisi sebelumnya, dan diisi lebih dari 80 merek lintas segmen. Tahun ini, suasananya dijanjikan lebih ramai, lebih padat, dan lebih seru dari tahun-tahun sebelumnya.

    Dari segmen kendaraan penumpang, sederet merek besar siap tampil, mulai dari BAIC, BMW, BYD, Changan, Citroen, Chery, Daihatsu, Denza, DFSK, Ford, GAC Aion, Geely, GWM, Honda, Hyundai, Jaecoo, Jeep, Jetour, Leapmotor, Lexus, Maxus, Mazda, Mercedes-Benz, MG, Mini, Mitsubishi Motors, Polytron, Seres, Subaru, Suzuki, Toyota, Vinfast, hingga Wuling.

    Di segmen roda dua, pengunjung bisa bertemu dengan Aprilia, DIBAO, Indomobil E-Motor, Moto Guzzi, Polytron, Piaggio, Royal Enfield, Scomadi, dan Vespa. Dua produsen karoseri besar, Adiputro dan Tentrem, juga ikut meramaikan bersama lebih dari 35 merek industri pendukung.

    Tak hanya memajang mobil dan motor baru, GJAW 2025 turut menghadirkan tiga zona hiburan utama: motorsport, community, dan family. Ketiganya dirancang untuk memberikan pengalaman lengkap bagi pecinta otomotif sekaligus keluarga yang ingin mencari hiburan akhir pekan.

    (lua/rgr)

  • Airlangga Sebut Beberapa Merek Mau Bantu Indonesia Bikin Mobnas

    Airlangga Sebut Beberapa Merek Mau Bantu Indonesia Bikin Mobnas

    Jakarta

    Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan beberapa merek mobil berniat membantu Indonesia membuat mobil nasional atau mobnas. Sebelumnya pemerintah Indonesia menargetkan dalam tiga tahun ke depan Indonesia bisa memiliki mobil nasional sendiri.

    “Mobil nasional berjalan dengan Pindad sebagai basis. Beberapa merek menawarkan diri untuk bekerja sama. Nanti biar mereka yang mengumumkan,” bilang Airlangga di arena GJAW 2025, ICE-BSD City, Tangerang, Rabu (26/11/2025).

    Meski tak menyebut merek-merek mobil apa saja yang akan bergabung di proyek mobnas Indonesia, sebelumnya Airlangga sudah pernah menyebut satu merek kendaraan yang bakal bergabung dalam proyek tersebut, yaitu Hyundai asal Korea Selatan.

    Airlangga menyebut, Hyundai menyatakan berminat masuk dalam rencana proyek pengembangan mobil nasional Indonesia. Hal itu disampaikan seusai pertemuan dengan President of Hyundai Motor Group Amb. Sung Kim, di Gyeongju, Korea Selatan, (30/10/2025) lalu.

    Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat pertumbuhan otomotif di kawasan Asia Tenggara. Airlangga mengapresiasi minat Hyundai tersebut. Dia menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk membangun industri otomotif yang lebih inovatif dan berkelanjutan.

    “Kami melihat peluang besar buat kolaborasi dalam pengembangan kendaraan berbasis hidrogen dan energi bersih lainnya, yang menjadi bagian penting dari strategi transisi ekonomi hijau Indonesia,” kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya saat itu.

    “Mereka (Hyundai) siap dengan modal tertentu dan itu perlu pembahasan lebih detail dan tentu yang namanya kendaraan ini kan ada desainnya, ada basisnya, tapi basisnya yang dibahas berbasis EV (kendaraan listrik),” ujar Airlangga pada kesempatan yang sama seperti dilansir Antara.

    (lua/rgr)