brand merek: Hyundai

  • Fenomena Baru Warga RI: Downgrade dari Alphard ke Innova, Tanda Apa?

    Fenomena Baru Warga RI: Downgrade dari Alphard ke Innova, Tanda Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menurunnya geliat ekonomi di industri juga terasa di penjualan kendaraan mobil bekas. Selain banyaknya konsumen yang kesulitan membayar cicilan setelah tenor beberapa tahun, juga mulai muncul fenomena downgrade kendaraan ke mobil yang lebih murah.

    “Sekarang banyak yang downgrade, misal dari Alphard ke Innova. Karena maunya bayar cicilan yang lebih rendah, mungkin ada kesulitan keuangan atau uangnya butuh untuk bayar kebutuhan yang lain,” kata Owner Focus Motor Group Agustinus kepada CNBC Indonesia dikutip Selasa (5/8/2025).

    Sebagai gambaran, Alphard bekas tahun 2016 dengan harga sekitar Rp 550 juta dan DP Rp 55 juta dengan tenor 5 tahun, maka cicilannya bisa sekitar Rp 13,5 juta per bulan.

    Sedangkan Toyota Innova bekas di tahun yang sama dengan harga Rp 230 juta dan DP lebih ringan di Rp 36 juta dengan tenor 5 tahun maka cicilannya masih di Rp 5,6 juta per bulan.

    Ada perbedaan angka yang cukup besar dari cicilan tersebut. Karenanya preferensi mobil yang dicari masyarakat juga kian menurun.

    “Yang dicari di bawah 300 juta, sekarang Stargazer, Hyundai Creta, Innova-Innova masih jalan, Honda City, Vios, Altis gitu,” sebut Agustinus.

    Karenanya pedagang mobil bekas pun harus berputar otak untuk bisa menjual mobilnya dengan lebih baik, apalagi biasanya pada momentum atau ajang GIIAS kerap mengalami penurunan penjualan.

    “Dari kemarin belum ada GIIAS aja turun, ini dialami semua pedagang mobil bekas, jadi ya harus pintar-pintar aja berjualan yang benar,” ujar Agustinus.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jelang Berakhirnya Insentif Mobil Listrik di AS, Penjualan Honda Prologue dan Hyundai Ioniq 5 Buat Rekor

    Jelang Berakhirnya Insentif Mobil Listrik di AS, Penjualan Honda Prologue dan Hyundai Ioniq 5 Buat Rekor

    JAKARTA— Insentif pembelian kendaraan listrik di Amerika Serikat akan berakhir pada 30 September 2025. Kredit ini mencakup pemberian insentif sebesar 7.500 dolar AS untuk kendaraan baru dan sebesar 4.000 untuk kendaraan bekas. Kredit ini akan berakhir karena adanya RUU rekonsiliasi anggaran dari pemerintahan Trump, yang dikenal sebagai “One Big Beautiful Bill Act”.

    Jelang berakhirnya insentif, pasar kendaraan listrik (EV) di Amerika Serikat ternyata cukup memanas di bulan Juli mendorong konsumen untuk bertindak cepat, dengan Honda Prologue dan Hyundai Ioniq 5 mencatatkan rekor penjualan bulanan terbaik mereka.

    Dilaporkan Autoblog, Senin, 4 Agustus, Hyundai Ioniq 5 menunjukkan performa luar biasa dengan 5.818 unit terjual pada bulan Juli. Angka ini melonjak 71 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, membantu Hyundai mencapai rekor penjualan Juli terbaiknya di AS dengan total 79.543 unit. Sekitar sepertiga dari penjualan tersebut berasal dari kendaraan listrik, dan Ioniq 5 menjadi pemain kunci, terutama dengan varian XRT terbarunya.

    Ioniq 5, yang diproduksi di Georgia, tetap menjadi salah satu EV terlaris di negara tersebut. Hyundai Ioniq 5 dengan desainnya yang berani dan futuristik-retro menjadi daya tarik tersendiri. Harganya yang mulai dari 42.600 dolar AS (sekitar Rp698 juta , menjadikannya pilihan yang menarik di segmennya.

    Namun, Honda Prologue bahkan menorehkan penjualan lebih mengesankan. Dengan 6.318 unit terjual di bulan Juli, Prologue tidak hanya mengalahkan Ioniq 5, tetapi juga melampaui Ford Mustang Mach-E yang terjual 5.308 unit, meskipun Ford menawarkan insentif sewa baru. Total penjualan kendaraan listrik Honda mencapai 38.050 unit untuk bulan tersebut, mencetak rekor Juli baru bagi merek tersebut.

    Menariknya, Prologue yang dibangun di atas platform Ultium GM harganya dijual mulai dari 47.400 dolar AS (sekitar Rp77 juta), sedikit lebih tinggi dari Hyundai dan Ford, namun Honda baru-baru ini mempermanis kesepakatan dengan memberikan akses kepada pengemudi ke jaringan Tesla Supercharger, yang mencakup lebih dari 23.500 stasiun di seluruh AS.

    Sementara untuk total penjualan hingga saat ini di tahun 2025, Mustang Mach-E masih sedikit di depan dengan total 27.093 unit terjual. Ioniq 5 berada di angka 24.910 unit, diikuti ketat oleh Prologue dengan 22.635 unit. Dengan sisa dua bulan sebelum potongan pajak menghilang, persaingan penjualan ini masih jauh dari kata usai.

  • Pameran GIIAS 2025 Ditutup, Jumlah Pengunjung Diklaim Naik

    Pameran GIIAS 2025 Ditutup, Jumlah Pengunjung Diklaim Naik

    Jakarta

    Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025 resmi ditutup, Sabtu (2/8). Pada seremoni penutupan, panitia mengumumkan angka kunjungan dan capaian lain acara tersebut.

    Rizwan Alamsjah selaku Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan, jumlah pengunjung GIIAS 2025 meningkat dibandingkan tahun lalu. Namun, sayangnya, dia tak mengungkap angka pastinya.

    “Pengunjung GIIAS 2025 hingga hari ke-10 sudah melampaui pengunjung tahun lalu. Maka kami yakin, angkanya akan mengalami kenaikan,” ujar Rizwan Alamsjah saat penutupan pameran di ICE BSD, Tangerang, Sabtu malam (2/8).

    Rizwan juga malu-malu mengungkap transaksi selama pameran berlangsung. Namun, situasinya beragam, ada yang naik dan turun.

    “Meski transaksi bukan target kami di GIIAS, namun kami menerima laporan peserta ada yang naik dan turun. Kami harapkan transaksinya sama kayak tahun lalu,” kata dia.

    Sebagai catatan, meski sudah ditutup, namun GIIAS 2025 tetap akan digelar hingga Minggu (3/8). Seremoni penutupan memang selalu diadakan sehari sebelum acara benar-benar berakhir.

    GIIAS 2025 digelar di ICE BSD, Tangerang sejak Rabu (23/7). Pameran tersebut diadakan selama 10 hari penuh dan menghadirkan puluhan merek kendaraan dari berbagai penjuru dunia.

    Brand roda empatnya ada AION, Aletra, Audi, BAIC, BMW, BYD, Chery, Citroen, Daihatsu, Denza, DFSK, Ford, Geely, GWM, Honda, Hyundai, Jaecoo, Jeep, Jetour, KIA, Lexus, Mazda, Mercedes-Benz, MG, MINI, Mitsubishi Motors, Neta, Nissan, Polytron, Seres, Subaru, Suzuki, Toyota, VinFast, Volkswagen, Volvo, Wuling, dan dari kendaraan komersial hadir Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, dan UD Trucks. Selain itu, tiga merek karoseri juga hadir pada GIIAS 2025, yakni Adiputro, Laksana, dan Tentrem.

    Kemudian brand roda dua juga tak kalah banyak, ada Alva, Aprilia, Astra Honda Motor, Dubbs, Exotic, Harley-Davidson, Kupprum, Moto Guzzi, NUV, Pacific, Piaggio, Polytron, Royal Enfield, Scomadi, U-Winfly, Vespa dan Wedison. Industri pendukung menempati Hall 11, serta tersebar di sepanjang area pre-function Hall 1 hingga Hall 10.

    (sfn/dry)

  • Pelajaran dari Mobil Listrik Tabrak Driver Ojol Hingga Tewas

    Pelajaran dari Mobil Listrik Tabrak Driver Ojol Hingga Tewas

    Jakarta

    Kecelakaan maut terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan. Seorang pengendara (ojek online) ojol tewas pada kecelakaan yang melibatkan mobil listrik.

    Dikutip detikNews, insiden ini melibatkan mobil listrik Hyundai Ioniq dengan motor yang dikendarai ojol. Driver ojol meninggal dunia, sementara pemboncengnya mengalami luka-luka.

    Peristiwa ini terjadi pada Rabu (30/7) dini hari sekitar pukul 00.36 WIB. Kecelakaan tersebut juga mengakibatkan kerusakan warung yang turut ditabrak mobil Ioniq.

    Kecelakaan diawali saat pengemudi Ioniq melaju dari selatan ke utara di Jalan Antasari. Setiba di persimpangan Pasar Inpres, pengendara mobil diduga tidak hati-hati dan tidak konsentrasi sehingga kendaraan menabrak pengemudi sepeda motor dari arah utara ke selatan.

    “Berakibat pengendara sepeda motor meninggal dunia dan pemboncengnya berinisial MG luka ringan,” ujarnya.

    Dari kecelakaan ini, bisa diambil pelajaran penting agar tak terulang peristiwa serupa. Menurut Road Safety Comission Ikatan Motor Indonesia dan Wakil Ketua Umum Bidang Diklat Perkumpulan Keamanan dan Keselamatan Indonesia (Kamselindo) Erreza Hardian, waktu kecelakaan di tengah malam itu memang berisiko.

    “Kebanyakan orang sedang istirahat dan tidur, tapi untuk lalu lintas Jakarta aktivitas hampir 24 jam. Jadi ketika di atas jam 22.00 (sebagai acuan dasar jam biologis manusia istirahat) tapi ini tetap beraktivitas, artinya ada penurunan kondisi fisik dan mental tubuh. Sering dianggap aman, padahal justru bahaya makin banyak di atas jam tersebut,” kata Reza kepada detikOto, Kamis (31/7/2025).

    Tak cuma itu, Reza menyoroti ojol dan penumpangnya banyak yang lalai, tidak menggunakan peralatan keamanan dengan benar. Sedangkan pengguna kendaraan listrik dengan torsi yang besar, juga turut menjadi sorotan. Ketika torsi besar kendaraan listrik menabrak pemotor dengan perlindungan yang minim, maka fatal akibatnya.

    “Pengguna kendaraan listrik dengan torsi awal sangat besar, mungkin dia sudah mengurangi kecepatan saat perempatan. Tapi karena dianggap aman, tambah akselerasi. Dan ini yang membuat risiko bertambah adalah pemicu ketika korbannya tanpa perlindungan terbaik, apalagi pengguna motor tanpa perlengkapan yang baik dan benar,” sebutnya.

    Reza menyarankan, pengemudi mobil bertransmisi otomatis sebaiknya jangan anteng di gear D. Manfaatkan gigi lain agar kecepatan kendaraan dapat dibatasi.

    “Saya sering memberikan teknis mengemudi mengendalikan kendaraan matic dengan cara membatasi transmisi. Kecepatan kendaraan kita dipengaruhi oleh transmisi, maka jangan melulu di D ketika potensi bahaya meningkat contoh di atas jam rawan. Pindahkan ke 3 atau 2, jadi kalau kaki kanan mulai out of control, rpm tinggi, tapi kecepatan terkendali pada batas transmisinya. Tidak usah takut rusak ketika sering memainkan transmisi matic, udah banyak insinyur dan ada teknologi mahal di dalamnya. Inilah yang saya sebut pengendalian risiko, bahaya tetap ada tapi risiko crash dengan kecepatan rendah akan berbeda,” beber Reza.

    Sementara dengan mobil listrik yang biasanya menggunakan single speed atau direct drive, pengemudi sebaiknya jangan melulu meletakkan kakinya di pedal gas. Pada saat mulai lelah dan jam rawan biologis manusia, biarkan mobil menggelinding, pengendaliannya dengan rem kaki.

    “Hindari akselerasi mendadak karena ini akan memunculkan tenaga dorong selain putaran roda. Rajin-rajinlah lihat rpm. Akselerasi secara gradual atau bertahap/benjenjang jangan kaya orang mau lari saat start gas, ini mobil bukan tenaga orang,” pungkas Reza.

    (rgr/dry)

  • Polisi Ungkap Sopir Ioniq Ngantuk Saat Tabrak Ojol di Antasari Jaksel

    Polisi Ungkap Sopir Ioniq Ngantuk Saat Tabrak Ojol di Antasari Jaksel

    Jakarta

    Polisi mengungkap penyebab kecelakaan mobil listrik Hyundai Ioniq menabrak motor pengendara ojol di Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel). Hasil pemeriksaan awal, kecelakaan dipicu pengemudi mobil mengantuk.

    “Hasil pemeriksaan awal, karena sopir ngantuk,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komaruddin, Kamis (31/7/2025).

    Namun polisi masih melakukan penyelidikan terkait kejadian itu. Saat ini pengemudi masih diperiksa oleh penyidik.

    “Masih (diperiksa),” jelasnya.

    Sebelumnya, kecelakaan melibatkan mobil listrik Hyundai Ioniq dengan motor pengendara ojol terjadi di Cilandak, Jakarta Selatan. Kecelakaan ini menewaskan pengendara ojol berinisial IS.

    Insiden kecelakaan berawal saat pengendara mobil Ioniq melaju dari selatan ke utara di Jalan Antasari. Setiba di persimpangan Pasar Inpres, pengendara mobil diduga tidak hati-hati dan tidak konsentrasi sehingga kendaraan menabrak pengemudi sepeda motor dari arah utara ke selatan.

    Akibat kecelakaan tersebut, mobil Ioniq dan motor yang tertabrak mengalami kerusakan. Para korban dan barang bukti kecelakaan diamankan kepolisian.

    (rdh/zap)

  • Petaka Mobil Listrik di Jaksel Bikin Driver Ojol Hilang Nyawa

    Petaka Mobil Listrik di Jaksel Bikin Driver Ojol Hilang Nyawa

    Jakarta

    Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan. Seorang pengendara ojol tewas dalam peristiwa itu.

    Insiden ini melibatkan mobil Honda Ioniq dengan motor yang dikendarai ojol. Driver ojol meninggal dunia, sementara pemboncengnya mengalamu luka-luka.

    Peristiwa ini terjadi pada Rabu (30/7) dini hari sekitar pukul 00.36 WIB. Kecelakaan tersebut juga mengakibatkan kerusakan warung yang turut ditabrak mobil Ioniq.

    Awal Mula Kecelakaan

    Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Mujiyanto menjelaskan awal mula kecelakaan ini terjadi. Kecelakaan itu sendiri melibatkan mobil Ioniq dengan motor ojol dan warung.

    “Kejadian kecelakaan ini terjadi pada Rabu dini hari pukul 00.36 WIB di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan,” kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Mujiyanto, dilansir Antara, Rabu (30/7).

    Kecelakaan diawali saan pengemudi Ioniq melaju dari selatan ke utara di Jalan Antasari. Setiba di persimpangan Pasar Inpres, pengendara mobil diduga tidak hati-hati dan tidak konsentrasi sehingga kendaraan menabrak pengemudi sepeda motor dari arah utara ke selatan.

    Mobil Naik Trotoar Tabrak Warung

    Saat mobil Ioniq yang dikemudikan oleh pria inisial GA ini melintas di persimpangan Pasar Inpres, mobil hilang kendali. Sehingga, mobil naik ke trotoar dan menabrak warung

    “Kemudian, mobil naik ke trotoar dan menabrak warung,” imbuhnya.

    Driver Ojol Tewas

    Tak berhenti di situ saja, mobil Ioniq tersebut juga menabrak ojol, laki-laki inisial IS dan pemboncengnya.

    Nahas, IS meninggal dunia dalam kecelakaan tragis itu. Sedangkan pembongcengnya mengalami luka.

    “Berakibat pengendara sepeda motor meninggal dunia dan pemboncengnya berinisial MG luka ringan,” ujarnya.

    Ioniq dan Motor Rusak

    Akibat kecelakaan tersebut, mobil Ioniq dan motor yang tertabrak mengalami kerusakan. Para korban dan barang bukti kecelakaan diamankan kepolisian.

    “Kedua kendaraan dan warung nasi mengalami kerusakan,” katanya.

    Belum diketahui penyebab pasti kecelakaan tersebut. Namun, polisi menyebutkan pengemudi GA tidak berhati-hati saat melintas di Pasar Inpres.

    “Sesampainya di TL atau persimpangan Pasar Inpres, diduga tidak hati-hati dan tidak konsentrasi, kendaraan melaju ke kanan menabrak sepeda motor Honda Vario B-4169-EAV, pengendara berinisial IS,” jelasnya.

    Saat ini kasus kecelakaan ini sedang dalam penyelidikan unit kecelakaan lalu lintas (laka) Polres Metro Jakarta Selatan.

    Kronologi Kecelakaan

    Kasat Lantas Polres Jaksel Kompol Mujiyanto menjelaskan kecelakaan terjadi sekitar pukul 00.30 WIB, Rabu (30/7) dini hari. Kecelakaan terjadi tepatnya di TL Pasar Inpres, Jalan Raya Pangerang Antasari, Cilandak, Jaksel.

    Berawal saat mobil Hyundai Ioniq dikemudikan oleh laki-laki inisial GA melaju dari selatan ke utara di Jalan Pangeran Antasari. Setibanya di TL atau Simpang Pasar Inpres, pengemudi Ioniq diduga tidak hati hati dan tidak konsentrasi kendaraan.

    Mobil Ioniq tersebut melaju ke kanan dan menabrak sepeda motor Honda Vario B-4169-EAV yang dikemudikan laki-laki inisial IS dan pemboncengnya, MG.

    Setelah itu, mobil naik ke trotoar dan menabrak warung. Kecelakaan ini mengakibatkan driver ojol, IS tewas dan MG mengalami luka.

    Kecelakaan tersebut juga mengakibatkan kedua kendaraan rusak. Warung yang ditabrak Ioniq juga mengalami kerusakan.

    Halaman 2 dari 4

    (mea/mea)

  • Simak Beragam Fitur Canggih Hyundai STARGAZER Cartenz X

    Simak Beragam Fitur Canggih Hyundai STARGAZER Cartenz X

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan oleh orang-orang ketika ingin membeli mobil baru. Di antaranya adalah desain, ukuran, performa, hingga fitur-fitur yang dianggap mendukung aktivitas berkendara sehari-hari.

    Terlebih lagi, kondisi jalan di Indonesia sangat beragam. Mulai dari yang padat merayap hingga yang sempit dan menanjak di area perumahan atau destinasi wisata. Maka dari itu, cukup wajar jika konsumen memprioritaskan fitur canggih dan fungsional pada mobil yang hendak dibelinya.

    Pasalnya, mobil bertenaga besar dan berbodi besar saja tidak cukup jika tidak dibarengi oleh teknologi yang bisa membantu pengemudi menghadapi berbagai situasi di jalan dan memberikan kenyamanan penumpang.

    Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, melalui STARGAZER Cartenz dan STARGAZER Cartenz X, pihaknya ingin membawa warisan kesuksesan Hyundai STARGAZER ke tingkat yang lebih tinggi.

    Pembaruan ini tidak hanya menyempurnakan model sebelumnya, melainkan juga memperkuat daya saing Hyundai di segmen MPV dan MPV crossover melalui fitur yang lebih canggih dan kenyamanan yang lebih maksimal. Di antaranya adalah Shift-by-Wire, Built-in Navigation, serta Hyundai SmartSense dengan fitur seperti Front Parking Distance Warning, Blind-spot View Monitor, dan Surround View Monitor.

    “Kami yakin kehadiran kedua model ini akan semakin memperkuat posisi Hyundai STARGAZER sebagai kendaraan pilihan masyarakat Indonesia,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Minggu (27/7/2025).

    Lantas, STARGAZER Cartenz X kini hadir untuk menjawab tantangan mobilitas di berbagai kondisi jalan, dari kawasan urban yang padat hingga perjalanan ke kampung halaman dan destinasi wisata alam. Model yang satu ini juga dilengkapi fitur-fitur canggih yang relevan untuk situasi nyata. Sebab, pada akhirnya mobil yang bagus adalah mobil yang memudahkan penggunanya, bukan hanya soal tenaga atau ukuran.

    Salah satu keunggulan STARGAZER Cartenz X adalah fitur Built-in Navigation yang dapat membantu pengemudi tetap bisa menemukan rute meski sinyal smartphone hilang atau baterai habis. Fitur ini bukan hanya praktis, tapi juga vital dan jarang ditemukan di mobil sekelasnya.

    Dari sisi fitur keselamatan, STARGAZER Cartenz X juga tampil unggul berkat Hyundai SmartSense. Fitur keamanan aktif turut disematkan pada mobil ini, termasuk Blind-spot View Monitor (BVM) yang menampilkan area blind spot secara real-time melalui kamera samping, bukan hanya bentuk peringatan.

    Lebih lanjut, STARGAZER Cartenz X juga memberikan kemudahan bagi penggunanya dengan menghadirkan aplikasi terintegrasi bernama Bluelink. Aplikasi ini adalah sistem terintegrasi yang menawarkan berbagai fitur canggih untuk menunjang keamanan dan kenyamanan pengguna dalam satu aplikasi.

    Asal tahu saja, Bluelink tidak hanya berfungsi untuk menyalakan mesin, AC, atau fitur dasar lainnya dari jarak jauh, melainkan juga menawarkan serangkaian fitur canggih yang jarang ditemukan di kendaraan lain dalam kelasnya. Meskipun sejumlah kompetitor menghadirkan aplikasi serupa, Bluelink diyakini tetap unggul dengan fungsionalitas yang lebih lengkap dan proaktif.

    Dari sisi keamanan, Bluelink dilengkapi dengan Stolen Vehicle Immobilization yang memungkinkan kendaraan yang dicuri untuk dimatikan secara jarak jauh melalui call center Hyundai. Adapun Valet Model yang mampu memberikan ketenangan saat kendaraan dititipkan ke petugas parkir. Ini mengingat, pengguna dapat memantau pergerakan staf valet, mulai dari jarak tempuh, durasi penggunaan, kecepatan tertinggi, dan lainnya langsung melalui aplikasi.

    Selain itu, Bluelink juga menghadirkan beragam fitur terbaru untuk STARGAZER Cartenz X yang merupakan fitur-fitur canggih yang pada umumnya hanya ditemukan pada kendaraan di kelas premium dengan harga di atas Rp 500 juta. Berikut ini adalah fitur-fitur yang dimaksud:

    ● Voice Command

    Coba bayangkan, mobil LSUV dengan harga Rp 300 jutaan saja sudah bisa mendapatkan fitur yang premium ini. Dengan fitur ini, pengemudi dapat mengontrol berbagai fungsi kendaraan melalui perintah suara sederhana, tanpa perlu Android Auto maupun Apple CarPlay.

    ● View Around My Vehicle

    Fitur ini berfungsi untuk meningkatkan keamanan saat parkir dengan menampilkan visual secara real-time dari berbagai sudut dari atas, depan, belakang, kanan, dan kiri.

    ● Send To Car

    Melalui fitur ini, pengguna dapat dengan mudah mengirim rute destinasi yang diinginkan dari smartphone ke mobil. Pengguna pun bisa dengan mudah mengirim rute destinasi ke mobil tanpa perlu melakukannya saat di dalam mobil.

    Lebih lanjut, STARGAZER Cartenz X juga hadir dengan kenyamanan yang tidak kalah dengan mobil premium Rp 500 jutaan. Mulai dari Ventilated Driver Seat yang menjaga punggung tetap adem meski cuaca sedang panas terik hingga BOSE™️ Premium Audio System yang menghadirkan kualitas suara terbaik di kelasnya.

    Di samping itu, mobil ini juga sudah menggunakan sistem transmisi Shift-by-Wire (SBW) yang dapat menciptakan ruang kabin yang lebih lega dan modern serta memberikan kesan seperti di kabin mobil premium.

    Berkat semua fitur tersebut, STARGAZER Cartenz X menjadi bukti bahwa mobil Rp 300 jutaan juga bisa memberikan pengalaman berkendara yang setara dengan mobil premium. Jadi, saat Anda mempertimbangkan mobil mana yang paling cocok untuk keluarga dan rutinitas sehari-hari, perlu diingat bahwa yang paling penting bukan sekadar tenaga besar, tapi seberapa banyak mobil itu benar-benar bisa membantu dan melindungi penggunanya setiap saat sedang berkendara.

    Silakan kunjungi booth Hyundai di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang berlangsung sampai 3 Agustus 2025 di ICE BSD City. Di sini, para pengunjung bisa melihat langsung rangkaian lengkap lini produk Hyundai dan mengikuti berbagai aktivitas seru yang tak boleh dilewatkan.

    Anda juga bisa mengikuti informasi terkait kegiatan dan produk terkini Hyundai di www.hyundai.com/id/id atau melalui berbagai kanal media sosial, yaitu Instagram HyundaiMotorIndonesia, YouTube Hyundai Motors Indonesia, Facebook Hyundai Motors Indonesia, dan X @HyundaiMotorID. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pasang Dashcam di Mobil Listrik, Kelistrikan Aman Nggak Ya?

    Pasang Dashcam di Mobil Listrik, Kelistrikan Aman Nggak Ya?

    Jakarta

    Kamera dasbor atau dashcam saat ini menjadi kebutuhan buat pemilik kendaraan. Rekaman dari dashcam dapat menjadi bukti jika terjadi sesuatu di jalan. Namun, ada kekhwatiran soal instalasi dashcam di mobil listrik, apakah kelistrikan dan kesehatan baterai tetap aman?

    Dashcam berfungsi sebagai “saksi mata digital” yang tidak memihak. Dalam kasus kecelakaan, rekaman dashcam bisa menjadi alat bukti yang kuat dan mencegah konflik hukum. Selain itu, dashcam juga membantu mencegah penipuan lalu lintas, mendeteksi aksi kriminal seperti pencurian, pemalakan dan vandalisme, memberikan pemantauan saat parkir, dan mendokumentasikan perjalanan.

    Namun, ada kekhawatiran umum yang sering muncul dari pengguna kendaraan listrik (EV), apakah dashcam bisa mengganggu sistem kelistrikan EV atau memperpendek usia baterai?

    Salah satu produsen dashcam, BlackVue, mengklaim, kamera dasbornya tetap aman digunakan oleh kendaraan listrik. “Banyak pengguna EV kami di Asia, AS, dan Eropa memilih BlackVue karena sistem kami aman, efisien, dan tidak mengganggu sistem kendaraan modern, termasuk EV dengan fitur ADAS sekalipun,” kata Direktur Pemasaran Blackvue Indonesia, Rudy.

    Salah satunya karena adanya fitur dashcam yang tidak memiliki daya tinggi. Di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, BlackVue meluncurkan dashcam flagship terbarunya, Elite 8 Series. Dashcam itu diklaim memiliki kualitas rekaman tinggi, efisiensi daya, dan konektivitas canggih.

    Dashcam Elite 8 memiliki fitur Power Saving Parking Mode. Fitur itu memastikan kamera tetap aktif hingga berminggu-minggu tanpa menguras aki, berkat konsumsi daya ultra-rendah di bawah 1mA. Kamera akan aktif otomatis saat ada benturan, dengan waktu respon kurang dari 1 detik.

    Dengan konsumsi daya di bawah 1mA dan sistem voltase cut-off otomatis, ELITE 8 cocok untuk kendaraan listrik seperti Tesla, Hyundai IONIQ, Nissan Leaf, Wuling EV, hingga BYD yang mementingkan efisiensi penggunaan baterai.

    Dashcam ini dilengkapi dengan Dual HDR dan sensor Sony STARVIS 2, ELITE 8 memberikan video jernih di segala kondisi, termasuk cahaya rendah di bawah 0.03 Lux atau hampir gelap total. ELITE 8 juga memiliki fitur Full-Color Night Vision, hasil rekaman tetap berwarna dalam kondisi gelap, hal ini berguna untuk melihat detail seperti warna kendaraan, pelat nomor dan rambu lalu lintas.

    Ketika terjadi tabrakan, dashcam Blackvue Elite 8 memiliki Event buffer. Ketika mobil mengalami tabrakan, Blackvue akan memastikan rekaman 10 detik sebelum terjadinya tabrakan tetap terekam dan bisa digunakan untuk memperjelas bukti rekaman sebelum kejadian. Ini berarti klip video peristiwa yang direkam saat mengemudi atau parkir menyertakan rekaman lima detik yang terjadi sebelum peristiwa pemicu terjadi.

    ELITE 8 juga menyertakan Built-in GPS, Wi-Fi.GPS yang menyematkan data kecepatan dan lokasi dalam video yang direkam, memungkinkan pengguna untuk melihat lokasi kamera di peta selama pemutaran di Aplikasi Blackvue atau BlackVue Viewer.Wi-Fi memungkinkan pengguna untuk terhubung ke aplikasi BlackVue mereka dengan smartphone atau tablet untuk transfer file cepat.

    Fitur penting lainnya dari ELITE 8 termasuk speaker internal, sensor benturan, dan deteksi gerakan.Kamera dasbor memberi tahu pengguna saat menyala, mati, atau mendeteksi kesalahan, melalui speaker yang disematkan di kamera depan. Akselerometer internal kamera depan mendeteksi benturan untuk memicu perekaman event, dan mengaktifkan Mode Parkir saat tidak bergerak selama lima menit. BlackVue menandai semua video (Normal, Event, Mode Parkir, dll.) sehingga pengguna dapat memfilternya dan dengan cepat menemukan yang mereka butuhkan di aplikasi atau BlackVue Viewer.

    Blackvue memiliki fitur tahan panas, sehingga bisa tetap beroperasi pada suhu yang sangat tinggi. Hasil rekaman akan selalu ada pada saat dibutuhkan.

    (rgr/riar)

  • Dirancang untuk Jalanan RI, Menperin Apresiasi Hyundai STARGAZER Cartenz X

    Dirancang untuk Jalanan RI, Menperin Apresiasi Hyundai STARGAZER Cartenz X

    Jakarta

    PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) turut mendorong kemajuan industri otomotif Indonesia dengan hadir di GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Hyundai menandai partisipasinya di GIIAS 2025 dengan peluncuran STARGAZER Cartenz dan STARGAZER Cartenz X sebagai ‘The Real Indonesian Car’ yang dirancang untuk jalanan Indonesia.

    Sehari setelah peluncurannya, kendaraan ini langsung mendapat apresiasi dari pemerintah melalui kunjungan Menteri Perindustrian (Menperin) Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita ke booth Hyundai yang berlokasi di Hall 2 Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City. Dalam kunjungannya, Agus Gumiwang menandatangani unit STARGAZER Cartenz X sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap penguatan industri otomotif Indonesia.

    President Director PT Hyundai Motors Indonesia, Ju Hun Lee menyambut positif apresiasi yang diberikan pemerintah atas komitmen Hyundai dalam mengembangkan industri otomotif Indonesia. Ia mengatakan dukungan dari Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dan jajaran kementerian menjadi motivasi besar bagi pihaknya untuk terus berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor otomotif di Indonesia.

    “Kami berharap kehadiran STARGAZER Cartenz dan STARGAZER Cartenz X sebagai ‘The Real Indonesian Car’ yang dibuat untuk jalanan Indonesia dapat menghadirkan pengalaman mobilitas yang lebih baik bagi masyarakat, sekaligus memperkuat fondasi produksi dalam negeri,” ujar Ju Hun Lee dalam keterangan tertulis, Jumat (25/7/2025).

    STARGAZER Cartenz juga akan diekspor dan dikembangkan sesuai kebutuhan pasar global, menegaskan komitmen Hyundai dan peran strategis Indonesia sebagai pusat produksi berstandar internasional. Selama kunjungan, Agus Gumiwang didampingi oleh President Director Hyundai Motors Indonesia, Ju Hun Lee dan Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia, Fransiscus Soerjopranoto.

    Hyundai Foto: dok. Hyundai

    Dalam kesempatan tersebut, Ju Hun Lee memaparkan beragam teknologi canggih yang tersemat pada model terbaru Hyundai, mulai dari Shift by Wire (SBW), Built-in Navigation, hingga fitur keamanan aktif Hyundai SmartSense, seperti Blind Spot View Monitor (BVM), Surround View Monitor (SVM), dan Rear & Front Parking Distance Warning yang telah dirancang untuk menjawab tantangan berkendara di jalanan Indonesia.

    Agus Gumiwang juga menunjukkan antusiasmenya terhadap desain dan fitur STARGAZER Cartenz dan STARGAZER Cartenz X. Beliau mencoba langsung kenyamanan interior STARGAZER Cartenz X yang menawarkan ruang kabin lapang, konfigurasi captain seat, serta nuansa premium yang telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

    Diluncurkan pada 23 Juli 2025 sebagai World Premiere, STARGAZER Cartenz dan STARGAZER Cartenz X diproduksi langsung di fasilitas PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI). Nama ‘Cartenz’ terinspirasi dari Puncak Cartenz, titik tertinggi di Indonesia, yang mencerminkan standar kualitas dan kenyamanan tingkat tinggi.

    Dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40%, kehadiran STARGAZER Cartenz dan STARGAZER Cartenz X turut memperkuat posisi STARGAZER sebagai mobil pilihan masyarakat Indonesia, melengkapi jajaran model Hyundai lainnya yang diproduksi secara lokal.

    Lebih dari itu, Hyundai secara konsisten menunjukkan komitmen jangka panjang melalui upaya berkelanjutan dalam menghadirkan solusi mobilitas masa depan. Salah satunya dengan membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia, didukung oleh total investasi senilai USD 3 miliar.

    Untuk melengkapi pengalaman pelanggan dari proses membeli, memiliki, hingga menjual kendaraan, Hyundai juga menghadirkan program

    myHyundai Care sebagai benefit tambahan bagi pelanggan. Kunjungi booth Hyundai di GIIAS 2025 yang terletak di Hall 2 ICE, BSD City, mulai tanggal 24 Juli sampai 3 Agustus 2025 untuk menjelajahi seluruh produk dan layanan terbaru Hyundai serta menikmati pengalaman kepemilikan kendaraan terdepan bersama Hyundai.

    Ikuti informasi terkait kegiatan dan produk terkini Hyundai di www.hyundai.com/id/id atau melalui berbagai kanal media sosial, yaitu Instagram HyundaiMotorIndonesia, YouTube Hyundai Motors Indonesia, Facebook Hyundai Motors Indonesia, dan X @HyundaiMotorID!

    (prf/ega)

  • Bodi Bus Listrik Laksana Dijual Mulai Rp 600 Jutaan

    Bodi Bus Listrik Laksana Dijual Mulai Rp 600 Jutaan

    Jakarta

    Perusahaan karoseri asal Ungaran, Laksana, baru saja meluncurkan seri bus listrik terbaru mereka, Nucleus 6. Tanpa sasis, bodi bus listrik buatan Laksana dijual mulai Rp 600 jutaan.

    Desain terbaru dari seri bus listrik Nucleus mengusung konsep yang simpel dan fungsional, dengan garis-garis yang bersih dan proporsi yang seimbang. Sentuhan modern terlihat dari detail lampu LED, pemilihan material ringan, hingga integrasi teknologi terkini.

    Bus listrik Nucleus 6 buatan Laksana Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Nucleus merupakan versi mini dari seri Cityline yang biasanya kerap digunakan di bus-bus Transjakarta. Varian bus listrik Nucleus diklaim cocok digunakan sebagai shuttle bandara, bus sekolah, atau kendaraan antar-jemput di area dengan akses jalan terbatas. Desainnya yang ringkas memudahkan manuver di jalur sempit.

    Disampaikan Direktur Teknik PT Laksana Bus Manufaktur Stefan Arman, harga bus listrik medium seperti Nucleus 6 ditawarkan mulai Rp 600 juta. Namun dengan catatan, harga tersebut untuk bodinya saja, belum termasuk sasisnya.

    “Kisaran harganya dari Rp 600 juta, Rp 800 juta, sampai Rp 900 juta. Tergantung spesifikasi (yang diminta kustomer),” bilang Stefan kepada wartawan di Ungaran (15/7).

    Ragam bus listrik buatan Laksana Foto: Luthfi Anshori/detikcom

    Kata dia, semakin tinggi spesifikasi yang diminta, maka akan semakin mahal harganya. Contohnya seperti di bus Transjakarta, yang dilengkapi banyak pintu serta banyak sensor. Terus juga sekarang mulai ada tren bus yang dilengkapi ADAS, CCTV, dan banyak teknologi canggih lainnya. Jadi, harga bodi bus listrik bergantung dengan spek yang diminta.

    Bodi bus listrik Laksana diklaim sudah memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 41% dan akan terus ditingkatkan. Bodi bus listrik buatan Laksana diklaim kompatibel untuk sasis-sasis bus listrik buatan VKTR, Hyundai, hingga Skywell.

    Sebagai langkah strategis ke depan, Laksana juga tengah membangun pusat riset dan pengembangan (R&D Center). Fasilitas ini bakal menjadi ruang kolaboratif, antara Laksana dengan berbagai mitra teknologi, termasuk pengembang sistem kelistrikan dan institusi pendidikan buat menciptakan solusi transportasi masa depan yang efisien, hijau, dan berbasis produksi lokal.

    (lua/rgr)