brand merek: Huawei

  • Huawei Tunda Peluncuran Seri Nova 15, Fokus ke Mate 80 dan Ponsel Lipat X7

    Huawei Tunda Peluncuran Seri Nova 15, Fokus ke Mate 80 dan Ponsel Lipat X7

    JAKARTA – Beberapa laporan sebelumnya menyebut bahwa Huawei akan mengumumkan seri Mate 80 dan ponsel lipat Mate X7 pada November ini di China. Perusahaan juga dikabarkan berencana meluncurkan seri Nova 15 pada Desember mendatang. Namun, kabar terbaru menunjukkan bahwa peluncuran Nova 15 kemungkinan besar tidak akan terjadi tahun ini.

    Menurut seorang blogger teknologi asal China, seri Mate terbaru Huawei, yang mencakup Mate 80 dan Mate X7, sudah siap untuk diluncurkan. Namun, ia juga mengungkapkan bahwa seri Nova 15 tampaknya tidak akan meluncur pada Desember 2025.

    Penundaan ini diduga karena Huawei memusatkan sumber daya produksi dan promosi pada lini Mate — yang merupakan seri andalan kelas premium. Selain itu, faktor seperti penyesuaian rantai pasok dan optimalisasi jadwal peluncuran produk juga disebut turut memengaruhi keputusan ini.

    Spesifikasi yang Diharapkan

    Seri Huawei Nova 15 dilaporkan akan hadir dalam beberapa varian, termasuk model tertinggi Nova 15 Ultra. Berdasarkan bocoran yang beredar, perangkat tersebut akan membawa:

    Kamera utama 50 MP dengan sensor besar 1/1.3 inci

    Lensa ultra-wide 13 MP

    Kamera periskop telefoto 50 MP

    Sensor multispektral khusus untuk peningkatan kualitas warna dan pencahayaan

    Model Nova 15 Ultra juga diperkirakan menggunakan chipset Kirin, menjalankan HarmonyOS 6, serta dibekali baterai 6.500 mAh dengan pengisian cepat 100W.

    Fitur unggulan lainnya mencakup konektivitas satelit, rangka tengah berbahan logam, dan sertifikasi tahan debu serta air IP68/69.

    Selain model Ultra, lini ini juga akan mencakup Huawei Nova 15 standar dan Nova 15 Pro.

    Dengan menunda Nova 15, Huawei tampaknya ingin memastikan peluncuran Mate 80 dan Mate X7 berjalan lancar. Langkah ini juga menunjukkan bahwa perusahaan sedang memperkuat posisi di segmen flagship, sebelum kembali ke pasar ponsel menengah lewat Nova series di awal 2026.

  • Asyik! Ada 14 Modem Indosat HiFi Air 50GB Buat Pantun & Gombalan Terbaik

    Asyik! Ada 14 Modem Indosat HiFi Air 50GB Buat Pantun & Gombalan Terbaik

    Jakarta

    Yuk ikutan detikINET Hura-hura, karena banyak hadiah yang bisa diperoleh. Salah satu hadiahnya adalah Modem Indosat HiFi Air 50GB.

    Jadi detikINET hura-hura merupakan kuis dari detikINET yang menawarkan tidak hanya satu, tapi lebih dari 20 hadiah menarik di dalamnya. Detikers berkesempatan memboyong gagdet dan barang-barang elektronik keren lainnya secara gratis.

    Untuk memperoleh hadiah tersebut bisa melalui dua cara. Pertama mendukung Sultan Gadget, dengan membuat gombalan bertema teknologi. Kedua, memberikan dukungan kepada Juragan Gadget, dengan membuat pantun-pantun unik bertema teknologi.

    Kali ini ada hadiah modem Indosat HiFi Air by Indosat Ooredoo Hutchison untuk mengoptimalkan aktivitas digital orang-orang, dengan layanan internet yang andal sebagai solusi tanpa batas untuk konektivitas di rumah.

    Jika ingin mendapatkan Modem HiFi Air 50GB, detikers wajib bikin gombalan dan pantun yang unik. Hal ini mengingat, perangkat tersebut merupakan salah satu hadiah yang akan diberikan oleh Sultan Gadget (10 modem) dan Juragan Gagdet (4 modem).

    Jadi total ada 14 Modem HiFi Air 50GB yang bisa detikers dapatkan. Dengan begitu kesempatan membawa pulang hadiah ini begitu besar.

    Namun perlu dicatat, untuk tipe modem yang akan diberikan kepada para pemenang tergantung ketersediaan barang. Terdapat enam model model HiFi Air yang sudah disiapkan, mulai dari ZTE K10, ZTE K12, Rabit CPE-R, Advan V1 Pro, HKM 0127+, dan Huawei B320.

    Lantas bagaimana ya cara ikutannya? Berikut penjelasannya. Mohon disimak baik-baik agar tidak salah kirim gombalannya. Jadi kirimnya bukan di si ini, tapi di artikel lain.

    Mekanisme & Ketentuan detikINET Hura-Huradetikers wajib follow akun Instagram detikINET dan Tiktok detikINET.Tentukan kamu tim Sultan gadget atau Juragan gadget.Berikan dukunganmu kepada tim Sultan gadget maupun tim Juragan gadget.Kalau kamu dukung Sultan, buatlah Gombalan bertema teknologi. Kalau kamu dukung Juragan, buatlah Pantun bertema teknologi. Pantun dan Gombalan dibuat di kolom komentar pada artikel berikut ini: detikINET Hura-hura.Detikers dengan Pantun atau Gombalan terbaik yang beruntung akan mendapatkan hadiah berupa produk yang dibagikan oleh Sultan dan Juragan gadget.Periode submit dukungan adalah 3 – 16 November 2025.Pemenang akan diumumkan di live streaming detikINET Hura-hura.

    (hps/fay)

  • XLSMART (EXCL) Catat Pendapatan Rp11,47 Triliun, Naik 38% Kuartal III 2025

    XLSMART (EXCL) Catat Pendapatan Rp11,47 Triliun, Naik 38% Kuartal III 2025

    Bisnis.com, JAKARTA— PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) membukukan total pendapatan sebesar Rp11,47 triliun pada kuartal III/2025, meningkat 38% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

    Kinerja tersebut turut mendorong pertumbuhan normalized EBITDA sebesar 24% YoY menjadi Rp5,40 triliun dengan normalized EBITDA margin 47%. Sementara itu, laba bersih yang dinormalisasi (normalized PAT) melonjak signifikan 288% YoY menjadi Rp1,15 triliun.

    Kontribusi pendapatan dari layanan data dan digital mencapai lebih dari 89,7% terhadap total pendapatan. Secara kumulatif, total pendapatan XLSMART hingga akhir September 2025 mencapai Rp30,57 triliun.

    Presiden Direktur & CEO XLSMART Rajeev Sethi mengatakan capaian tersebut mencerminkan daya tahan dan fundamental bisnis yang semakin kuat.

    “Di tengah dinamika industri yang masih menantang, kami berhasil mencatat pertumbuhan yang solid, didukung oleh momentum pasca merger yang kuat,” kata Rajeev dalam keterangan resmi, Kamis (13/11/2025).

    Rajeev mengatakan proses integrasi jaringan juga berjalan sesuai rencana, dengan implementasi integrasi dan percepatan penggelaran jaringan yang mendorong perluasan cakupan sekaligus peningkatan kualitas layanan.

    Dia menambahkan, XLSMART berada di jalur yang tepat untuk merealisasikan potensi sinergi pascaintegrasi senilai sekitar US$150 juta–US$200 juta pada tahun ini.

    Sejumlah inisiatif strategis juga telah menunjukkan hasil nyata, termasuk penyatuan pusat operasional dan pemantauan layanan terpadu, dukungan kuat dari mitra jaringan dan penyedia menara, serta optimalisasi aset jaringan.

    “Upaya ini semakin memperkuat efisiensi operasional dan daya saing XLSMART di industri,” imbuhnya.

    Hingga kuartal III/2025, XLSMART mencatat total 79,6 juta pelanggan, dengan ARPU campuran (blended) sekitar Rp39.000 meningkat dua digit dibandingkan kuartal sebelumnya yang merupakan fase awal pascamerger.

    “Kenaikan ARPU ini sejalan dengan peningkatan pengalaman pelanggan hasil dari proses integrasi jaringan yang telah berjalan efektif,” kata Rajeev.

    Peningkatan pendapatan juga diikuti oleh naiknya beban operasional akibat proses integrasi dan ekspansi kegiatan usaha pascamerger. Biaya penjualan dan pemasaran meningkat seiring naiknya komisi penjualan, meski beban iklan dan promosi menurun. Beberapa komponen biaya lain turut naik secara tahunan, antara lain biaya infrastruktur, interkoneksi, serta pengeluaran langsung lainnya, termasuk biaya regulasi. 

    Secara keseluruhan, peningkatan beban operasional di kuartal ini selaras dengan biaya tambahan yang timbul akibat proses integrasi menjadi entitas baru XLSMART.

    Rajeev menegaskan kinerja positif perusahaan ditopang oleh tiga pilar utama bisnis yakni Mobile, Enterprise, dan Home. Pada segmen Mobile, XLSMART memperkuat posisinya di seluruh lapisan pasar melalui tiga merek utama  XL, AXIS, dan Smartfren untuk menjawab kebutuhan pelanggan yang beragam. 

    Momentum pertumbuhan pascaintegrasi terus berlanjut, didorong oleh penyederhanaan paket kartu perdana dan optimalisasi penawaran produk yang mempercepat pemulihan pasar. Interaksi digital pelanggan juga meningkat seiring tumbuhnya loyalitas dan monetisasi, tercermin dari 39,1 juta pengguna aktif bulanan aplikasi myXL, AXISNet, dan mySmartfren, naik 21% YoY.

    Pada segmen Enterprise, XLSMART melalui XLSMART for Business menyediakan solusi terintegrasi yang mencakup konektivitas, TIK, dan layanan digital bagi korporasi serta instansi pemerintah. Peluncuran ESTA (Enterprise Smart Technology & Automation) pada Juli 2025 menjadi tonggak penting dalam penyediaan solusi komprehensif di bidang IoT, cloud, keamanan siber, dan otomasi, sekaligus memperkuat posisi XLSMART sebagai mitra ekosistem strategis di luar layanan konektivitas.

    Sementara di segmen Home, XLSMART melalui XL Satu memperkuat perannya sebagai salah satu penyedia layanan fixed broadband terkemuka di Indonesia, dengan basis pelanggan mendekati satu juta pengguna.

    Per akhir September 2025, posisi keuangan XLSMART tergolong sehat. Utang kotor tercatat Rp22,50 triliun dengan rasio net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 3,27x. Utang bersih mencapai Rp21,14 triliun.

    Perusahaan tidak memiliki utang berdenominasi dolar AS. Dari total pinjaman yang ada, 84% memiliki suku bunga mengambang (floating) dan 16% bersuku bunga tetap.

    Free Cash Flow (FCF) meningkat 23% menjadi Rp9,41 triliun, menunjukkan kondisi arus kas yang solid. Hingga akhir September 2025, pengeluaran belanja modal (capex) mencapai Rp4,26 triliun.

    Proses integrasi jaringan berjalan baik dan menghasilkan peningkatan signifikan pada kualitas layanan. Melalui jaringan terpadu, kecepatan unduh pelanggan meningkat hingga 71%, sementara cakupan populasi pengguna Smartfren tumbuh 38%.

    Ekspansi jaringan juga dipercepat melalui inisiatif National Roaming dan MOCN, yang menghubungkan jaringan legacy XL dan Smartfren. Hingga akhir kuartal III/2025, tambahan jaringan mencakup sekitar 192 kota atau area baru di Indonesia. XLSMART juga mengintegrasikan pengelolaan jaringan melalui Customer Experience & Service Operation Center (CESOC) serta melakukan konsolidasi dengan mitra jaringan utama seperti ZTE dan Huawei.

    Total jumlah BTS XLSMART mencapai lebih dari 209 ribu unit, meningkat 27% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 15.000 objek jaringan telah diintegrasikan. Sementara itu, trafik layanan tumbuh 53% YoY menjadi 3.903 petabyte.

  • Video: Huawei Tandingi iPhone Air Lewat Mate 70 Air

    Video: Huawei Tandingi iPhone Air Lewat Mate 70 Air

    Video: Huawei Tandingi iPhone Air Lewat Mate 70 Air

  • Bukan Malaysia, Tetangga RI Mendadak Kebanjiran Uang Rp 51 Triliun

    Bukan Malaysia, Tetangga RI Mendadak Kebanjiran Uang Rp 51 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Thailand tengah menjadi magnet investasi pusat data di Asia Tenggara. Badan Investasi Thailand (Board of Investment/BOI) mengumumkan persetujuan empat proyek pusat data dengan nilai investasi mencapai US$ 3,1 miliar atau sekitar Rp 51 triliun.

    Investasi ini termasuk pembangunan pusat data berkapasitas 84 megawatt senilai 26,7 miliar baht oleh DAMAC Digital dari Dubai.

    Selain itu, ada proyek hyperscale data centre dengan beban TI sebesar 200 MW dari investor lokal senilai 54,9 miliar baht.

    BOI juga menyetujui serangkaian langkah untuk mempercepat proyek senilai US$ 9,2 miliar yang sempat tertunda.

    Inisiatif ini diluncurkan bulan lalu dan mencakup pemberian enam lisensi untuk memangkas hambatan terkait ketersediaan listrik, akses lahan industri, hingga pengurusan visa dan izin kerja.

    “Langkah ini akan memperkuat kepercayaan investor terhadap kerangka investasi Thailand dan berkontribusi pada peningkatan lapangan kerja serta pengembangan ekonomi yang lebih luas,” kata Kepala BOI, Narit Therdsteerasukdi, dikutip dari Reuters, Selasa (11/11/2025).

    Sebelumnya dikabarkan bahwa Malaysia disebut-sebut jadi salah satu raja pusat data dunia baru.

    Malaysia diketahui jadi salah satu pilihan investasi raksasa teknologi dunia. Dari Microsoft, Amazon dan Alphabet yang merupakan induk perusahaan Google, begitu juga sejumlah perusahaan besar asal China yakni Tencent, Huawei, dan Alibaba.

    Para investor nampaknya tertarik dengan berbagai fasilitas yang ditawari Malaysia. Misalnya harga tanah, listrik yang jauh lebih murah, serta potensi permintaan AI dari lokal.

    Hingga Desember 2024 lalu, Reuters mencatat 12 pusat data dan operasional berada di Johor Malaysia. Total kapasitasnya mencapai 369,9 mW.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Anggota DPR nilai industri asuransi hadapi tantangan tata kelola data

    Anggota DPR nilai industri asuransi hadapi tantangan tata kelola data

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menilai industri asuransi menghadapi tantangan membangun kepercayaan publik dan kerentanan tata kelola data.

    “Pertama, tata kelolanya itu sendiri. Jadi, diperlukan harmonisasi akan standar keamanan dan transparansi antarpelaku industri agar tercipta ekosistem data yang konsisten dan akuntabel sebagai dasar kepercayaan publik. Pengelolaan itu harus dibarengi juga dengan SDM (sumber daya manusia) dan infrastruktur yang mapan,” ucapnya dalam acara iLearn Conference & Seminar 2025 yang diadakan PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re di Jakarta, Selasa.

    Saat ini, jumlah data protection officer (DPO) dan ahli tata kelola data masih terbatas, sementara sebagian besar pelaku industri masih menggunakan sistem lama yang masih rawan bocor karena tak disesuaikan dengan teknologi terkini.

    Kesenjangan tersebut dinilai memperlambat penerapan prinsip security by design (keamanan menjadi bagian inti proses desain dan pengembangan sistem) dan privacy compliance (kepatuhan terhadap hukum yang dirancang untuk melindungi informasi pribadi) di dalam bisnis asuransi Tanah Air.

    Berdasarkan data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tahun 2024, ketergantungan tinggi terhadap sistem digital meningkatkan attack surface (seluruh titik masuk potensial yang dapat dieksploitasi penyerang untuk merusak atau mengakses sistem, data, atau jaringan).

    Ancaman siber lainnya adalah kasus pelanggaran data/data breach (insiden keamanan yang melakukan akses ke data personal secara tidak sah oleh pihak lain), khususnya di sektor keuangan. Kondisi ini menegaskan perlunya sinergi antara tata kelola data dan ketahanan siber nasional.

    Indonesia sendiri memiliki dua undang-undang yang berkaitan dengan perlindungan data maupun penggunaan digitalisasi, yakni Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta UU Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (PDP).

    Walaupun sudah ada UU-nya, insiden ancaman siber disebut masih berjalan terus, perangkat hukum masih kurang, sumber daya manusia di bidang terkait masih perlu ditingkatkan, hingga masalah dalam hal infrastruktur hingga pengaplikasiannya.

    “Ini semua bukan hanya PR (pekerjaan rumah). Ini perlu menjadi sebuah tanggung jawab yang applicable (berlaku) kepada semua pihak,” ujar Dave.

    Per tahun 2025 hingga bulan Oktober, kejahatan siber global diperkirakan memberikan kerugian hingga 10,5 triliun dolar Amerika Serikat (AS), naik 1 triliun dolar AS dibandingkan tahun lalu dengan periode yang sama.

    Serangan siber dianggap semakin kompleks seiring pemanfaatan artificial intelligence (AI), machine learning, dan komputasi kuantum. Pada tahun 2024, insiden ransomware meningkat 81 persen dibandingkan tahun lalu, begitu pula phishing yang naik 58 persen, lalu deepfake meningkat 550 persen sejak 2019 dan diproyeksikan mencapai 8 juta kasus pada tahun ini.

    Walaupun AI sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, mulai kebutuhan presentasi hingga komersial, tetapi juga menimbulkan banyak kerugian karena dipakai untuk menjadi kriminal.

    Sebagaimana perubahan zaman dan kemajuan teknologi, bila tak dibarengi dengan peraturan dan pendidikan, maka kemajuan peradaban justru tak memberikan manfaat terhadap masyarakat. Karena itu, dia menekankan bahwa pemerintah dan rakyat penting untuk memahami secara detail sehingga bisa menggunakan semua teknolog yang telah diciptakan untuk kepentingan bersama.

    Lebih lanjut, Dave mengungkapkan sejumlah strategi untuk penguatan tata kelola dan kepercayaan publik di industri asuransi.

    Pertama adalah penguatan kolaborasi lintas sektor antar-regulator, industri, lembaga keamanan siber, serta akademisi untuk menjadi kunci membangun ekosistem data yang aman dan terpadu.

    Kedua yaitu penguatan SDM dan etika digital melalui pelatihan literasi keamanan, serta membangun infrastruktur teknologi nasional yang berdaulat, termasuk encryption system (sistem enkripsi) dan cloud (komputasi awan) dibuat oleh pihak domestik, agar tak selalu harus bergantung komputasi awan dari Huawei, Amazon, maupun Google.

    Strategi selanjutnya ialah peningkatan tata kelola yang transparan, akuntabel, dan sejalan sesuai undang-undang. Terakhir yakni kebutuhan adanya perubahan paradigma bahwa data merupakan aset strategis nasional, sumber inovasi, dan menjadi elemen penting untuk mendukung kemajuan ekonomi.

    “Tata kelola data yang kuat menjadi pilar utama dalam membangun kepercayaan publik dan menjaga keberlanjutan industri asuransi. Data pribadi tidak hanya menjaga hak individu, tetapi memperkuat reputasi lembaga dan martabat bangsa di ruang digital, serta industri asuransi harus menjadi teladan dalam penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan etika data,” ungkap Wakil Ketua Komisi I DPR RI.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • China Makin Ganas, Tak Sudi Pakai Produk Amerika

    China Makin Ganas, Tak Sudi Pakai Produk Amerika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sudah bertemu langsung di Busan, Korea Selatan, beberapa saat lalu. Kedua kelapa negara telah membuat kesepakatan terkait logam tanah jarang (LTJ) dan tarif impor.

    Kendati demikian, bukan berarti ketegangan geopolitik antara dua negara ekonomi terbesar dunia telah selesai. Trump menegaskan tak akan membuka akses chip tercanggih Nvidia ke China.

    Di saat bersamaan, China juga meminta perusahaan-perusahaan lokal untuk berhenti menggunakan chip asing dan beralih ke chip lokal. Bahkan, pemerintah memberikan subsidi listrik sebesar 50% untuk perusahaan yang menggunakan chip lokal untuk menjalankan data center.

    Lebih lanjut, pemerintah China juga mengeluarkan panduan bagi proyek-proyek data center baru yang menerima pendanaan negara. Mereka hanya boleh menggunakan chip AI buatan domestik, menurut dua sumber yang dilaporkan oleh Reuters.

    Dalam beberapa minggu terakhir, otoritas regulasi China telah memerintahkan data center yang tingkat penyelesaiannya kurang dari 30% untuk membuang semua chip asing yang terpasang, atau membatalkan rencana untuk membelinya, dikutip dari Reuters, Jumat (7/11/2025).

    Sementara itu, proyek yang berada pada tahap lebih maju akan diputuskan berdasarkan kasus per kasus, kata sumber Reuters yang familiar dengan masalah ini.

    Langkah ini menandai upaya paling agresif dari China untuk menyetop penggunaan teknologi asing, termasuk dari AS, pada infrastruktur kritis di negaranya.

    Akses China ke chip AI buatan AS, termasuk dari Nvidia, merupakan poin kunci dari gesekan antara Beijing dan Washington. AS dan China bersaing keras dalam memenangkn perlombaan untuk mendominasi AI.

    Langkah terbaru China akan mempersulit Nvidia untuk masuk ke pasar penting tersebut. Hal ini membuka peluang besar bagi pemain lokal seperti Huawei untuk menggarap pasar dalam negeri.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • HP China Pembunuh iPhone Resmi Rilis, Harga Murah Baterai Jumbo

    HP China Pembunuh iPhone Resmi Rilis, Harga Murah Baterai Jumbo

    Jakarta, CNBC Indonesia – Satu lagi penantang iPhone hadir dari China. Huawei baru saja meluncurkan ponsel tipis bernama Mate 70 Air.

    Penamannya juga mirip dengan HP tipis pertama Apple yang baru dirilis iPhone 17 Air. Sebagai perbandingan, HP Huawei terbaru berukuran 6,6 mm atau lebih tebal dari iPhone 5,64 mm.

    Meski dengan ukuran tipis, Huawei membuktikan tak mengorbankan aspek penting dalam ponselnya. Biasanya ponsel tipis membuang beberapa spek yang dianggap mengganggu untuk ukuran perangkat.

    Salah satunya dari segi baterai. Huawei tetap menghadirkan kapasitas besar, seperti model perangkat dengan ukuran lebih tebal biasanya, dengan 6.500 mAh.

    Dari segi layar, Tech Buzz melaporkan ukurannya 7 inci. Sementara chipnya dengan Kirin 9020B dan RAM 12 GB atau bisa meningkatkan ke Kirin 9020A yang lebih cepat dengan RAM 16GB.

    Kedua chip itu adalah versi downclock Kirin 9020. Penggunananya menunjukkan Huawei ingin mengutamakan efisiensi baterai dari performa.

    Ketipisan Mate 70 Air juga tak mengorbankan sistem kamera belakang. Terdapat tiga lensa di sana, termasuk telephoto 12 MP.

    Tech Buzz mencatat biasanya telephoto jadi salah satu fitur pertama yang dipangkas untuk menghadirkan ponsel tipis. Namun Huawei membuktikan hal itu tak terjadi pada Mate 70 Air.

    Mate 70 Air diluncurkan dalam acara khusus di China. Saat peluncuran ponsel dibanderol US$590 atau Rp 9,8 jutaan. Sementara itu, iPhone Air di China dibanderol mulai 7.999 yuan atau Rp18,7 jutaan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Huawei Mate 70 Air Rilis dengan Baterai 6.500 mAh, Cek Spesifikasinya

    Huawei Mate 70 Air Rilis dengan Baterai 6.500 mAh, Cek Spesifikasinya

    Liputan6.com, Jakarta – Huawei akhirnya meluncurkan ponsel terbarunya, Mate 70 Air. Kehadiran HP ini menjadi daya tarik, karena perusahaan asal China ini tidak mengikuti tren desain tipis pada seri iPhone Air milik Apple.

    Alih-alih, Huawei justru mengutamakan daya tahan dan performa harian stabil. Bocoran Mate 70 Air ini pertama kali muncul di platform media sosial (medsos) Weibo, memperlihatkan desain ponsel baru tersebut menyerupai Mate 70 Pro.

    Huawei Mate 70 Air tampil dengan bodi setebal 6,6mm dan bobot hanya 208 gram. Walau tidak setipis iPhone Air, ponsel baru ini sudah dilengkapi dengan jumlah kamera lebih banyak.

    Seperti lini HP Huawei lainnya, terlihat modul kamera berbentuk lingkaran dengan tiga kamera masing-masing berkemampuan 50 MP dengan OIS, telephoto 12 MP OIS dan optical zoom hingga 3x, dan ultrawide 8 MP.

    Perusahaan juga menyematkan kamera selfie 10 MP, dan melengkapi ponselnya ini dengan sensor multispektral diklaim mampu meningkatkan akurasi warna pada foto dan video.

    Huawei Mate 70 Air memakai dua chipset Kirin berbeda berdasarkan RAM yang digunakan, di mana versi 12GB menggunakan Kirin 9020A dan RAM 16GB menggunakan Kirin 9020B, sebagaimana dikutip dari Gizmochina, Jumat (7/11/2025).

    Sebagai pelengkap, perusahaan memadukan chipset Kirin ini dengan memori internal hingga 512GB. Huawei Mate 70 Air sudah beroperasi menggunakan HarmonyOS 5.1, dan menawarkan sejumlah fitur AI buatan mereka sendiri, termasuk AI Remote Teleportation.

     

    Huawei Mate 70 Air tersedia dalam tiga pilihan warna, mulai dari Gold and Silver Brocade, White Feather Robe, dan Obsidian Black.

    Harga Huawei Mate 70 Air

    Sayangnya, belum diketahui apakah raksasa teknologi itu akan merilis ponsel ini di luar China. Berikut adalah harga Huawei Mate 70 Air:

    12GB + 256GB – 4.199 yuan (Rp 9,8 jutaan)
    12GB + 512GB – 4.699 yuan (Rp 11 jutaan)
    16GB + 256GB – 4.699 yuan (Rp 11 jutaan)
    16GB + 512GB: 5.199 yuan (Rp 12 jutaan)

     

  • Teknologi AS Ditinggal, China Kasih Diskon Besar-besaran

    Teknologi AS Ditinggal, China Kasih Diskon Besar-besaran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah China meningkatkan insentif besar-besaran bagi raksasa teknologi di negaranya agar berhenti menggunakan chip buatan Amerika Serikat (AS).

    Beijing menawarkan subsidi listrik hingga 50% bagi pusat data (data center) yang beroperasi dengan chip buatan dalam negeri.

    Kebijakan ini dilaporkan oleh Financial Times sebagai langkah strategis China memperkuat industri semikonduktor dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap produk AS, terutama setelah larangan pembelian chip kecerdasan buatan (AI) Nvidia diberlakukan.

    Subsidi energi tersebut diberikan oleh pemerintah daerah di wilayah yang menjadi pusat data besar seperti Gansu, Guizhou, dan Mongolia Dalam. Wilayah tersebut menawarkan subsidi yang memangkas tagihan listrik pusat data hingga 50%, dengan syarat pusat data tersebut menggunakan chip buatan dalam negeri.

    Raksasa teknologi seperti ByteDance, Alibaba, dan Tencent menjadi penerima manfaat utama dari program ini.

    Langkah ini juga merupakan respons atas keluhan sejumlah perusahaan teknologi terhadap meningkatnya biaya operasional akibat penggunaan chip lokal dari produsen seperti Huawei dan Cambricon, yang dinilai kurang efisien energi dibandingkan chip Nvidia buatan AS.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]