brand merek: Huawei

  • Huawei Mate X7 Meluncur di China, Bodi Makin Tipis dan Ringan

    Huawei Mate X7 Meluncur di China, Bodi Makin Tipis dan Ringan

    Jakarta

    Huawei memperbarui lini ponsel layar lipatnya dengan meluncurkan Mate X7 di China. Perangkat foldable ini hadir dengan bodi lebih tipis dan lebih tangguh dengan baterai lebih besar.

    Meskipun Mate X6 sudah memiliki desain yang tipis dan ringan, Huawei berhasil mengikis sedikit dimensi Mate X7 yang memiliki ketebalan 9,5mm dalam keadaan dilipat dan 4,5mm dalam posisi dibuka. Dengan bobot 235 gram, Mate X7 lebih ringan 4 gram dibandingkan generasi sebelumnya.

    Huawei masih mempertahankan rangka aluminium yang tahan banting. Tidak hanya itu, Mate X7 kini memiliki rating IP58 dan IP59 sehingga ponsel ini tahan debu serta tahan percikan air dan bahkan semprotan air bertekanan tinggi.

    Mate X7 mengusung cover screen yang sedikit lebih besar dengan ukuran 6,49 inch. Layar eksternalnya menggunakan panel OLED LTPO dengan resolusi 2444 x 1080 pixel (FHD+), refresh rate 1-120Hz, tingkat kecerahan hingga 3.000 nits.

    Sementara itu, layar internalnya menggunakan panel OLED LTPO berukuran 8 inch dengan resolusi 2416 x 2210 pixel, refresh rate 1-120Hz, dan tingkat kecerahan hingga 2.500 nits.

    Huawei Mate X7 Foto: Huawei

    Huawei mengatakan layar utama Mate X7 menggunakan teknologi tiga lapis yang terdiri dari non-Newtonian fluid, kaca ultra tipis, dan serat karbon. Lapisan ini menjanjikan layar yang 100% lebih tahan bengkok dan 20% lebih tahan benturan.

    Dari segi kamera, Mate X7 masih mempertahankan kamera utama 50 MP dengan sensor RYYB, variable aperture, dan OIS yang ditemani kamera ultrawide 40 MP. Kamera telephoto-nya ditingkatkan menjadi 50 MP dengan optical zoom 3,5x dan bukaan f/2,2. Mate X7 juga dilengkapi dua kamera selfie 8 MP, satunya ditempatkan di cover screen dan lainnya di layar utama.

    Huawei Mate X7 Foto: Huawei

    Mate X7 diotaki chipset flagship terbaru dari Huawei yaitu Kirin 9030 Pro. Chipset ini dipasangkan dengan RAM hingga 16GB dan memori internal hingga 1TB.

    Performanya ditenagai baterai silikon karbon dengan kapasitas 5.600 mAh, yang lebih besar dari generasi sebelumnya. Ponsel ini mendukung pengisian cepat 66W dan wireless charging 50W, seperti dikutip dari GSM Arena, Rabu (26/11/2025).

    Huawei Mate X7 menjalankan sistem operasi HarmonyOS6 dan mendukung konektivitas satelit. Ponsel ini tersedia dalam pilihan warna Black, White, Purple, dan Red.

    Huawei akan membuka penjualan Mate X7 di China pada 5 Desember 2025. Berikut ini harga Huawei Mate X7 di Negeri Tirai Bambu:

    Huawei Mate X7 12/256GB: 12.999 yuan (Rp 30,4 jutaan)Huawei Mate X7 12/512GB: 13.999 yuan (Rp 32,8 jutaan)Huawei Mate X7 16/512GB Collector’s Edition: 14.999 yuan (Rp 35 jutaan)Huawei Mate X7 20GB/1TB Collector’s Edition: 17.999 yuan (Rp 42 jutaan)

    (vmp/vmp)

  • MyRepublic Rocket Week 2025 Hadirkan Tokoh Teknologi & Kreator Inspiratif

    MyRepublic Rocket Week 2025 Hadirkan Tokoh Teknologi & Kreator Inspiratif

    Jakarta

    Rangkaian kegiatan MyRepublic Rocket Week 2025 (MRW25) berlangsung sukses dengan sesi konferensi dan workshop yang menghadirkan para tokoh inspiratif di bidang teknologi, pendidikan, ekonomi digital, dan industri kreatif.

    Menteri Komunikasi dan Digital RI Meutya Hafid didampingi Board of Sinar Mas Franky Oesman Widjaja, membuka kegiatan CSR bertajuk ‘Roketin Generasi Tunas Digital’ menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat fondasi transformasi digital nasional.

    “Pemerintah terus mendorong perluasan konektivitas agar lebih banyak keluarga Indonesia dapat menikmati internet yang cepat, stabil, dan terjangkau. Upaya ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga investasi pada kualitas hidup masyarakat dari pendidikan, kesehatan, hingga peluang ekonomi,” kata Meutya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/11/2025).

    Sementara Board of Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja menyampaikan program ini adalah bentuk kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, penyedia layanan internet, sekolah, dan komunitas dalam membangun ruang digital yang aman, produktif, dan berdaya saing bagi generasi muda Indonesia.

    “Percepatan transformasi digital ini hanya dapat terwujud bila kita bergerak bersama. Capaian bersama hari ini bukan akhir, melainkan tonggak untuk berkontribusi lebih besar lagi menuju ekosistem digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Franky.

    Ruang Inspirasi untuk Semua Generasi Digital

    Sebagai bagian dari misi ‘Unlock Your Digital Potential’, MRW25 menghadirkan lima workshop tematik yang dikurasi khusus untuk berbagai segmen komunitas digital Indonesia.

    Sesi MyRep Creator membahas bagaimana proses industri media dan konten digital terbentuk dari ide hingga ke layar penonton dengan memanfaatkan peluang pertumbuhan teknologi. Sementara MyRep Edu berfokus pada pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran digital yang adaptif dan interaktif.

    Di sisi lain, MyRep Trader menghadirkan pemahaman mendalam mengenai pentingnya trading berbasis kecepatan dan strategi praktis, sedangkan MyRep Preneur memberikan wawasan praktis agar pelaku usaha dapat menguasai penjualan online dengan kekuatan digital. Melengkapi rangkaian kegiatan tersebut, MyRep Gamer diselenggarakan pada 22 November 2025 di Taman Literasi Blok M, Jakarta Selatan, menghadirkan pengalaman langsung bagi para gamer dan industri gaming mengenai strategi monetisasi untuk pertumbuhan ekosistem digital.

    “Kami percaya bahwa setiap individu memiliki potensi luar biasa yang dapat berkembang ketika didukung oleh teknologi yang tepat. Melalui inovasi digital, berbagai industri dapat tumbuh dan beradaptasi menuju masa depan yang lebih cerdas dan berkelanjutan,” ujar Chief Executive Officer MyRepublic Indonesia Timotius Max Sulaiman.

    “MyRepublic Rocket Week 2025 menjadi wujud nyata dari semangat Unlock Your Digital Potential – ruang kolaborasi bagi kreator, pendidik, dan pelaku usaha untuk bersama-sama membangun ekosistem digital Indonesia yang inklusif dan berdaya saing,” sambungnya.

    Dalam setiap sesi, para pembicara menyoroti bagaimana teknologi dapat menjadi penggerak utama pertumbuhan industri. Secara keseluruhan diskusi mengerucut pada satu pesan utama: kolaborasi adalah kunci untuk mempercepat inovasi digital di Indonesia.

    Kesuksesan MRW25 juga tidak lepas dari dukungan berbagai sponsor dan mitra strategis yang berperan penting dalam membangun ekosistem digital nasional. Acara MRW25 disponsori oleh Fiberhome, ZTE, Huawei, Mandiri, YOFC, ZTT, Raja Besi, Corning, SJA dan didukung oleh Vidio, CNBC Indonesia, Furukawa, Mahakarya Pictures, UniPin, Eka Tjipta Foundation, PRIMA, PUBG Mobile, Tzu Chi Sinar Mas serta bekerja sama dengan APJII, APJATEL, dan Kementerian Komunikasi dan Digital RI (Komdigi).

    MyRepublic Indonesia juga menyampaikan apresiasi kepada para media partner yang turut mendukung kesuksesan acara ini, Berita Satu, Bisnis Cirebon, BTV, Cak Investment Club, CNBC, Detik, Futureloka, GGWP, Infobrand, Investor Daily, Iswara, JKT Creative Event, Kompas TV, Komunitas Gamer Indonesia, Konser FYP, Kontan, Medcom, Place to Go Concert, Radio Sonora, Selular ID, Seputar Game, Suara Pembaharuan, Tribunnews, The Rockin Life.

    Membangun Momentum Digital Indonesia

    Dengan antusiasme peserta yang hadir secara langsung maupun virtual, sesi konferensi dan workshop MRW25 menegaskan peran MyRepublic Indonesia sebagai penggerak inovasi dan kolaborasi digital di Indonesia.

    Melalui inisiatif seperti ini, MyRepublic Indonesia berharap dapat terus menghadirkan ruang bagi masyarakat untuk belajar, berbagi, dan menumbuhkan potensi di dunia digital – sejalan dengan visinya untuk membangun masa depan konektivitas yang cepat, cerdas, dan berdampak positif bagi bangsa.

    (akn/ega)

  • Bocoran Spesifikasi Huawei Mate X7 Jelang Debut 27 November, Seperti Apa?

    Bocoran Spesifikasi Huawei Mate X7 Jelang Debut 27 November, Seperti Apa?

    Informasi sebelumnya, Huawei meluncurkan dua varian terbaru ponsel lipatnya, Huawei Mate XT | Ultimate Design dan Huawei Mate X6 di pasar Indonesia. Kedua smartphone ini tidak hanya menawarkan teknologi layar lipat mutakhir, tetapi juga membawa sejumlah peningkatan luar biasa dalam hal desain, performa, dan fitur canggih.

    Peluncuran Huawei Mate XT | Ultimate Design, smartphone lipat tiga (tri-fold) pertama di dunia, sekaligus menegaskan posisinya sebagai pelopor inovasi di dunia smartphone. Setelah berbulan-bulan menjadi perbincangan hangat, sensasi ponsel lipat tiga dan lipat dua HUAWEI bisa dinikmati masyarakat di Tanah Air. 

    Mengusung inovasi tanpa batas, Berikut ini beberapa keunggulan dan fitur menarik dari ponsel lipat HUAWEI Mate XT | ULTIMATE DESIGN dan HUAWEI Mate X6, yang bisa membawa penggunanya memasuki era ponsel lipat generasi terbaru. 

    HUAWEI Mate XT | ULTIMATE DESIGN, Layar Lipat Terbesar dan Tertipis

    Huawei telah melampaui batasan lebih jauh dalam teknologi layar tiga lipat komersial pertama di dunia. Untuk memastikan perangkat pas di telapak tangan pengguna dan memiliki tampilan ramping, Huawei menghadirkan keajaiban sejati, dimana ponsel lipat tiga tetap tipis dan ringan seperti lipat dua.

    HUAWEI Mate XT | ULTIMATE DESIGN mencetak rekor sebagai layar lipat terbesar di dunia dengan ukuran 10,2 inci, dan pada saat yang sama menjadi layar lipat tertipis di dunia dengan ketebalan hanya 3,6 mm saat dibuka.

    Meskipun layar tipis, HUAWEI menjamin ponsel lipatnya tidak mudah pecah. Karena Desain material HUAWEI Mate XT | ULTIMATE DESIGN telah diperkuat untuk menahan lecet sehari-hari, termasuk apabila terpeleset secara tidak sengaja.

    Layarnya diperkuat dengan material fluida non-Newtonian dan UTG (kaca ultra-tipis) berukuran 322 cm² yang sangat besar, membentuk struktur komposit Ultra-Tangguh yang tahan terhadap benturan ganda.

     

  • Percuma Trump Blokir, China Makin Melejit Tak Butuh Amerika

    Percuma Trump Blokir, China Makin Melejit Tak Butuh Amerika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Blokir teknologi yang dilakukan pemerintahan Amerika Serikat (AS), termasuk oleh Presiden Donald Trump, tak berdampak besar bagi China. Sebaliknya, bisnis dalam negeri China terus bertumbuh.

    Salah satunya dirasakan oleh Cambricon Technologies. Selama 24 bulan, saham perusahaan melonjak lebih dari 765%.

    Tren positif itu berdampak juga pada pemiliknya Chen Tianshi yang mengantongi 28% saham Cambricon. Bloomberg Billionaires Index mencatat kekayaan pria 40 tahun meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi US$22,5 miliar (Rp 377 triliun), dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (18/11/2025).

    Perusahaan mengambil keuntungan dari blokir AS yang memutus akses chip mutakhirnya ke China. Kemudian dibalas Beijing untuk mengembangkan teknologi dalam negerinya, termasuk untuk Cambricon dan Chen.

    “Pertumbuhan pendapatan Cambricon yang eksplosif disebabkan titik awal yang rendah dan valuasi sekarang meningkat tanpa dukungan kebijakan berkelanjutan,” jelas direktur bank investasi Chanson & Co, Shen Meng.

    Kenaikan saham Cambricon dan kekayaan Chen terjadi pada Agustus. Saat itu China mendesak perusahaan lokal untuk menghindari penggunaan chip H20 milik Nvidia untuk kebutuhan pemerintah.

    Meski begitu, masih sulit menentukan apakah Cambricon bisa sukses di dalam negeri seperti Nvidia. Peneliti di Jamestown Foundation, Sunny Cheung mengatakan posisi Nvidia sulit untuk ditiru.

    “Terlalu dini mengatakan apakah Cambricon atau Huawei yang menjadi perancang desain AI terkemuka di China, akan jadi Nvidia-nya China, karena full stack Nvidia termasuk ekosistem CUDA sulit untuk ditiru dengan cepat,” jelasnya.

    Cambricon didirikan pada 2016. Sebelumnya nama itu digunakan sebagai prosesor pertama diciptakan oleh Chen dan saudaranya saat berada di lembaga komputasi Akademi Ilmu Pengetahuan China.

    Huawei pernah menggunakan teknologi prosesor AI milik Cambricon pada 2017. Teknologi itu untuk meningkatkan kemampuan fotografi dan gaming pada Mare 10.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • HP China Minggir, Orang Ramai-ramai Ganti ke iPhone

    HP China Minggir, Orang Ramai-ramai Ganti ke iPhone

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seri iPhone 17 laku keras di China, setelah Apple berkuartal-kuartal mengalami penurunan penjualan. Firma riset Counterpoint melporkan setiap 4 penjualan smartphone di China, 1 di antaranya adalah iPhone.

    Angka itu merujuk pada data sepanjang Oktober 2025. Penjualan iPhone melonjak 37% dari tahun-ke-tahun (YoY) berkat antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap seri iPhone 17.

    Apple terakhir kali mencapai terobosan seperti ini pada 2022 silam, ketika kompetisi di segmen premium belum sekencang sekarang.

    Secara keseluruhan, penjualan HP di China mengalami pertumbuhan 8% YoY pada Oktober 2025, didorong oleh Apple dan manufaktur domestik. Ketika varian iPhone 17 membukukan pertumbuhan double-digit menengah ke atas.

    Model iPhone 17 reguler tercatat sebagai pendorong terbesar penjualan iPhone di China, menurut Counterpoint, dikutip dari Reuters, Selasa (18/11/2025).

    Seri iPhone 17 berkontribusi pada lebih dari 80% penjualan Apple, menurut analis senior Counterpoint Ivan Lam. “Kita kemungkinan akan melihat peningkatan harga jual rata-rata (ASP) yang akan mendorong batas teratas lebih tinggi,” kata dia.

    Selain Apple, pemain lokal juga berkontribusi pada pertumbuhan pasar HP di China. Xiaomi merangkak ke posisi ke-2 untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, setelah peluncuran awal seri Xiaomi 17.

    Penjualan HP Oppo juga meningkat 19% pada Oktober 2025, didorong permintaan seri Find X9 dan Reno 14.

    Adapun pertumbuhan gila-gilaan penjualan iPhone bisa jadi bertahan lama, tetapi tidak menutup kemungkinan akan terjadi perlambatan di masa depan.

    “Selalu ada risiko, terutama dengan peluncuran seri Huawei Mate 80 yang sudah diantisipasi pada 25 November mendatang,” kata Lam.

    “Namun, ada banyak momentum di belakang Apple. Pada poin ini, tak banyak yang bisa mengindikasikan penurunan penjualan [iPhone],” ia menambahkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Senjata Baru China Melawan Amerika, Perang Teknologi Makin Ganas

    Senjata Baru China Melawan Amerika, Perang Teknologi Makin Ganas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) dan China bersaing keras dalam memenangkan perlombaan di sektor teknologi, khususnya teknologi kecerdasan buatan (AI). AS beberapa kali mengubah kebijakan pembatasan ekspor chip AI canggih ke China, karena khawatir negara kekuasaan Xi Jinping dapat mengembangkan AI untuk memperkuat militernya.

    Namun, kebijakan tersebut justru membuat China makin termotivasi mengembangkan chip AI secara mandiri, tanpa tergantung teknologi AS. Pemerintah China juga mengimbau raksasa teknologi lokal untuk berhenti menggunakan chip buatan AS dan beralih ke chip buatan lokal.

    Bahkan, pemerintah tak ragu memberikan diskon listrik 50% untuk raksasa teknologi yang menggunakan chip lokal di data center mereka. Terbaru, Baidu meluncurkan 2 chip terbaru untuk AI.

    Perusahaan asal China itu menyatakan bahwa produk tersebut dapat menyediakan daya komputasi yang kuat, berbiaya rendah, dan sepenuhnya dikendalikan di dalam negeri. Ini bisa menjadi ‘senjata’ baru bagi China dalam melawan dominasi AS.

    Dalam konferensi teknologi tahunan Baidu World, raksasa asal China tersebut mengatakan bahwa M100, chip yang berfokus pada tugas inferensi, akan diluncurkan pada awal 2026. Sementara itu, M300, chip yang mampu melakukan pelatihan dan inferensi, dijadwalkan hadir pada awal 2027, demikian dikutip dari Reuters, Senin (17/11/2025).

    Pelatihan merupakan proses membangun model AI dengan mempelajari pola dari kumpulan data besar, sementara inferensi menggunakan model tersebut untuk membuat prediksi dan memproses permintaan pengguna.

    Baidu, yang telah mengembangkan chip internal sejak 2011, juga mengumumkan dua produk “supernode”. Produk seperti ini memanfaatkan kemampuan jaringan tingkat lanjut untuk menghubungkan banyak chip sekaligus, sehingga dapat menutupi keterbatasan performa dari chip individual.

    Sementara perusahaan domestik lain seperti Huawei telah mengimplementasikan produk serupa bernama CloudMatrix 384, yang terdiri dari 384 chip Ascend 910C.

    Para pengamat industri menilai sistem tersebut lebih bertenaga daripada Nvidia GB200 NVL72, salah satu produk sistem-level tercanggih dari perusahaan AS tersebut. Pada September lalu, Huawei juga mengumumkan rencana untuk meluncurkan produk supernode yang lebih kuat dalam beberapa tahun mendatang.

    Tianchi 256 milik Baidu, yang akan terdiri dari 256 chip P800, akan tersedia pada paruh pertama tahun depan. Versi yang lebih bertenaga, menggunakan 512 chip, akan dirilis pada paruh kedua tahun depan.

    Perusahaan itu juga memperkenalkan versi terbaru dari model bahasa besar Ernie, yang diklaim unggul tidak hanya dalam pemrosesan teks, tetapi juga analisis gambar dan video.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Raja HP Dunia Nomor Satu Lagi Berkat Model Smartphone Ini

    Raja HP Dunia Nomor Satu Lagi Berkat Model Smartphone Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Laporan firma riset Omdia mengumumkan Samsung jadi raja smartphone dunia pada kuartal III-2025. Sejumlah model ponsel perusahaan, termasuk HP lipatnya mendorong capaian positif ini.

    Pada periode tersebut, Samsung mengirimkan 60,6 juta unit atau naik 6% dari 54,5 juta unit selama setahun. Market share raksasa teknologi Korea Selatan itu tercatat mencapai 19%.

    Omdia menyebutkan Galaxy Z Fold 7/Flip 7, Galaxy 07 hingga Galaxy A17 jadi beberapa nama yang membuat Samsung bisa berada di posisi puncak laporan tersebut. Khusus untuk seri Galaxy A, kontribusinya terjadi di Asia Pasifik dan Timur Tengah.

    Samsung berhasil mengalahkan raksasa teknologi dari Amerika Serikat (AS), Apple. Produsen iPhone mengirimkan sebanyak 56,5 juta unit, tercatat naik tipis 4% secara tahunan dari 54,5 juta unit.

    Omdia mencatat iPhone 17 versi standar jadi senjata baru untuk Apple. Model itu berhasil melampaui ekspektasi peluncuran, karena proporsi nilai yang lebih baik dan kapasitas lebih besar tanpa adanya kenailkan harga. Adapun, model Pro dan Pro Max disiapkan untuk permintaan global yang diprediksi akan kuat.

    Negara berkembang seperti India dilaporkan juga memiliki permintaan kuat. Ini akan bisa mendukung pertumbuhan pengiriman perusahaan selama 2025.

    Berikutnya ada nama Xiaomi di peringkat ketiga. Pengiriman perusahaan saat itu sebesar 43,4 juta unit atau naik 1%.

    Selama periode tersebut terjadi pertumbuhan di sejumlah kawasan, termasuk Asia Pasifik, yang mengimbangi penurunan pengiriman di kampung halamannya China. Omdia mencatat ini disebabkan karena program subsidi yang telah berakhir.

    Transsion berada di posisi ketiga dengan mencatatkan pertumbuhan terbesar dalam periode itu sebanyak 12%. Induk perusahaan Tecno, Itel dan Infinix mengirimkan 28,6 juta unit.

    Vivo menutup lima besar dengan mengirimkan 28,5 juta unit. Kenaikannya mencapai 5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Vivo berhasil menyalip Huawei dalam pangsa pasar China. Perusahaan juga merasakan pertumbuhan di sejumlah kawasan, termasuk Afrika, Asia Pasifik dan Amerika Latin.

    Pada Q3-2025, pasar smartphone dunia naik 3% dengan mengirimkan 320,1 juta unit. Hasil positif ini, Omdia menjelaskan disebabkan adanya pemulihan dari kinerja lesu pada paruh pertama tahun ini.

    Periode itu menghantam pasar smartphone karena adanya perubahan kebijakan tarif Amerika Serikat (AS), restrukturisasi rantai pasok, serta sentimen pada saluran distribusi.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • China Punya Senjata Baru Melawan Amerika, Trump Minggir

    China Punya Senjata Baru Melawan Amerika, Trump Minggir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Baidu meluncurkan dua semikonduktor baru untuk kecerdasan buatan (AI). Perusahaan asal China itu menyatakan bahwa produk tersebut dapat menyediakan daya komputasi yang kuat, berbiaya rendah, dan sepenuhnya dikendalikan di dalam negeri.

    Meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China telah memicu pembatasan ekspor chip AI canggih buatan AS ke perusahaan di China. Hal ini kemudian mendorong banyak perusahaan di negara itu untuk mengembangkan prosesor sendiri atau mencari alternatif domestik.

    Dalam konferensi teknologi tahunan Baidu World, perusahaan tersebut mengatakan bahwa M100, chip yang berfokus pada tugas inferensi, akan diluncurkan pada awal 2026. Sementara itu, M300, chip yang mampu melakukan pelatihan dan inferensi, dijadwalkan hadir pada awal 2027, demikian dikutip dari Reuters, Jumat (14/11/2025).

    Pelatihan merupakan proses membangun model AI dengan mempelajari pola dari kumpulan data besar, sementara inferensi menggunakan model tersebut untuk membuat prediksi dan memproses permintaan pengguna.

    Baidu, yang telah mengembangkan chip internal sejak 2011, juga mengumumkan dua produk “supernode”. Produk seperti ini memanfaatkan kemampuan jaringan tingkat lanjut untuk menghubungkan banyak chip sekaligus, sehingga dapat menutupi keterbatasan performa dari chip individual.

    Sementara perusahaan domestik lain seperti Huawei telah mengimplementasikan produk serupa bernama CloudMatrix 384, yang terdiri dari 384 chip Ascend 910C.

    Para pengamat industri menilai sistem tersebut lebih bertenaga daripada Nvidia GB200 NVL72, salah satu produk sistem-level tercanggih dari perusahaan AS tersebut. Pada September lalu, Huawei juga mengumumkan rencana untuk meluncurkan produk supernode yang lebih kuat dalam beberapa tahun mendatang.

    Tianchi 256 milik Baidu, yang akan terdiri dari 256 chip P800, akan tersedia pada paruh pertama tahun depan. Versi yang lebih bertenaga, menggunakan 512 chip, akan dirilis pada paruh kedua tahun depan.

    Perusahaan itu juga memperkenalkan versi terbaru dari model bahasa besar Ernie, yang diklaim unggul tidak hanya dalam pemrosesan teks, tetapi juga analisis gambar dan video.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Baidu Luncurkan Dua Chip AI Baru, Siap Lawan Nvidia!

    Baidu Luncurkan Dua Chip AI Baru, Siap Lawan Nvidia!

    Liputan6.com, Jakarta – Raksasa teknologi Tiongkok, Baidu, baru saja memperkenalkan dua chip AI barunya, M100 dan M300. Dua perangkat keras semikonduktor itu diklaim siap melawan chip AI dari Huawei dan Nvidia.

    Perusahaan mengklaim produk ini dapat menyediakan daya komputasi yang kuat, berbiaya rendah, dan sepenuhnya dikontrol secara domestik bagi perusahaan-perusahaan di Tiongkok.

    Langkah ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, mengakibatkan pembatasan ekspor chip AI buatan AS ke perusahaan-perusahaan Tiongkok.

    Pembatasan ini mendorong banyak pihak untuk mengembangkan prosesor mandiri atau mencari alternatif domestik.

    Dalam konferensi teknologi tahunan Baidu World, perusahaan mengumumkan bahwa chip M100 yang berfokus pada inference (inferensi) dijadwalkan meluncur pada awal 2026.

    Sementara itu, chip M300, yang diklaim mampu menjalankan fungsi training (pelatihan) dan inference, direncanakan hadir pada awal 2027.

    Training adalah proses membangun model AI dengan mempelajari pola dari kumpulan data besar, sedangkan inference adalah penggunaan model tersebut untuk membuat prediksi dan memproses permintaan pengguna.

     

  • Gen AI di Smartphone Melejit, 2028 HP Rp 1 Jutaan Sudah Punya Fitur AI

    Gen AI di Smartphone Melejit, 2028 HP Rp 1 Jutaan Sudah Punya Fitur AI

    Jakarta

    Teknologi Generative AI (Gen AI) di smartphone berkembang jauh lebih cepat dari prediksi awal. Riset terbaru Counterpoint mengungkapkan bahwa dalam empat tahun ke depan, fitur Gen AI tidak lagi eksklusif untuk ponsel flagship. Bahkan, mulai 2028 smartphone seharga Rp 1 jutaan (di bawah USD 100) diperkirakan sudah dibekali fitur AI canggih yang saat ini hanya ada di kelas atas.

    Hal tersebut tertuang dalam riset terbaru Counterpoint bertajuk Tren AI & Indonesia
    Smartphone Market Overview. Menurut Ridwan Kusuma, Research Associate Counterpoint, dunia kini memasuki fase baru di mana kemampuan AI pada ponsel meningkat secara masif berkat perpaduan on-device AI dan cloud AI.

    Lebih lanjut Ridwan menjelaskan bahwa AI bukanlah teknologi baru, namun skala dan kemampuannya berbeda jauh dengan era 2024 ke atas.

    “Investasi AI kini mencapai ribuan triliun rupiah secara global. Kita berada di era Gen AI, dengan model yang dilatih miliaran data dan mampu memahami bahasa, gambar, video, serta konteks personal pengguna,” ujarnya di acara Indonesia Gadget Awards 2025 yang digelar Gizmologi dan Gadgetdiva di Jakarta, Kamis malam (13/11/2025).

    Kapabilitas Gen AI mencakup:

    Text understanding dan text summarization,Image/video generation,Live translation,Pembuatan emoji atau avatar kustom,Personalisasi pengalaman sesuai perilaku pengguna,AI assistant seperti Gemini dan Apple Intelligence.

    “Tipe kemampuan seperti ini belum ada di smartphone keluaran 2018 ke bawah,” tambah Ridwan.

    Penggunaan fitur AI di smartphone Foto: Adi Fida Rahman/detikINETFitur Gen AI Masuk Semua Segmen Harga

    Counterpoint mencatat pergeseran signifikan dalam distribusi smartphone AI di dunia:

    2023 – Gen AI hanya ada di smartphone premium (>USD 400).2024-2025 – mulai hadir di kelas mid-range (USD 200-399).2028 (forecast) – smartphone di bawah USD 100 sudah akan memiliki fitur AI generatif.

    Pendorong utama fenomena ini adalah perkembangan cloud AI yang mampu menurunkan biaya komputasi di smartphone. Dengan beban pemrosesan yang dipindahkan ke cloud, produsen dapat menghadirkan fitur AI canggih meski chipset perangkatnya tidak terlalu mahal.

    “Cloud AI menurunkan cost di perangkat, tapi memberikan kapabilitas besar,” jelas Ridwan.

    Dalam grafik riset Counterpoint menunjukkan kompetisi yang semakin ketat di antara pemain besar seperti Apple, Samsung, Xiaomi, Oppo, vivo, Honor, Huawei, realme, OnePlus, dan Google.

    Tren hingga 2029 memprediksi Apple dan Google tetap dominan berkat integrasi software-hardware yang kuat, sementaraSamsung tumbuh signifikan melalui ekosistem Galaxy AI.Xiaomi, Oppo, Vivo, Realme, dan Honor memperluas fitur AI ke segmen menengah.

    “Adopsi Gen AI menjadi standar wajib di hampir seluruh lini smartphone global,” ujar Ridwan.

    Grafik implementasi AI di smartphone Foto: CounterpointNegara Berkembang Jadi Pasar Paling Antusias

    Survei global Counterpoint menunjukkan bahwa pengguna memilih smartphone berbasis Gen AI karena beberapa alasan utama:

    Meningkatkan efisiensi (58%),Menghasilkan konten berkualitas tinggi,Mengoptimalkan pengalaman penggunaan,Membantu mengambil keputusan,Memperbaiki kualitas foto dan video.

    Menariknya, tingkat antusiasme tertinggi justru datang dari negara berkembang.

    “Indonesia dan Thailand termasuk pasar yang paling terbuka dan cepat mengadopsi fitur Gen AI,” ungkap Ridwan. Pengguna di kawasan ini menganggap AI sebagai fitur yang benar-benar meningkatkan produktivitas dan hiburan.

    (afr/afr)