brand merek: Honda

  • Pengendara Motor yang Koma karena Kecelakaan Kemudian Jadi Tersangka Sepakat Damai
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        25 Agustus 2025

    Pengendara Motor yang Koma karena Kecelakaan Kemudian Jadi Tersangka Sepakat Damai Surabaya 25 Agustus 2025

    Pengendara Motor yang Koma karena Kecelakaan Kemudian Jadi Tersangka Sepakat Damai
    Tim Redaksi
    BLITAR, KOMPAS.com
    – Dicky Wahyudi (25), pengendara motor yang jadi korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Blitar, Jawa Timur bersedia berdamai dengan pengemudi mobil yang menjadi “lawan” dalam kecelakaan yang terjadi 5 bulan lalu dan sempat membuatnya koma selama beberapa hari itu.
    Setelah menjalani perawatan medis atas luka yang dideritanya, Dicky, warga Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, ditetapkan sebagai tersangka pada Rabu (13/8/2025) lalu setelah 3 kali upaya mediasi damai dengan pengemudi mobil, Andik Rohmanudin (39 tahun), menemui jalan buntu.
    Kini, dengan adanya perdamaian di antara kedua pihak, polisi akan segera memproses penanganan perkara di luar persidangan atau melalui mekanisme
    restorative justice atas
    kecelakaan yang terjadi di Simpang Tiga “Patung Garuda” jalan raya Sumberasri itu.
    Kepala Unit Penegakan Hukum pada Satlantas Polres Blitar, Ipda Suratno mengatakan bahwa pihak Dicky dan Andik telah bersepakat untuk berdamai atas kecelakaan yang terjadi dalam pertemuan mediasi damai yang berlangsung di Kantor Desa Sumberasri pada Sabtu (23/8/2025).
    “Perdamaian antara kedua belah pihak dapat tercapai setelah pihak Dicky menerima bantuan dari pihak Andik sebesar Rp 4 juta,” ujar Suratno kepada
    Kompas.com,
    Senin (25/8/2025).
    Suratno membenarkan bahwa besaran bantuan yang diberikan pihak Andik masih sama dengan yang ditawarkan pada mediasi-mediasi sebelumnya, yakni Rp 4 juta.
    Namun, lanjutnya, pada mediasi damai yang ke-5 itu, akhirnya pihak Dicky menerima bantuan tersebut dan perdamaian pun dapat tercapai.
    “Pihak Dicky akhirnya menyadari bahwa tidak ada pihak yang terlibat kecelakaan lalu lintas menghendaki terjadinya kecelakaan tersebut. Mereka menyadari ini musibah,” ujar Suratno.
    Menyusul terjadinya perdamaian, kata Suratno, pihak Dicky mengajukan penyelesaian kasus tersebut di luar persidangan atau
    restorative justice.
    “Jadi kami akan lakukan gelar perkara lagi di mana dengan adanya perdamaian antar pihak tersebut, akan kami ajukan penyelesaian secara
    restorative justice
    ,” ungkapnya.
    Kasus ini sempat menjadi sorotan publik ketika polisi menetapkan Dicky, yang merupakan korban dalam kecelakaan lalu lintas, sebagai tersangka.
    Didampingi kuasa hukumnya, pihak Dicky mempertanyakan mengapa Dicky selaku korban justru ditetapkan sebagai tersangka.
    Padahal, kecelakaan itu membuat Dicky mengalami koma selama beberapa hari dan menjalani perawatan medis dengan biaya hingga Rp 38 juta, meskipun sebesar Rp 20 juta di antaranya tertutupi dari klaim asuransi. 
    Kecelakaan itu terjadi pada Sabtu (22/3/2025) waktu subuh ketika sepulang dari berlatih silat.
    Dicky, dari arah selatan, berbelok ke kanan atau ke arah timur di simpang tiga “Patung Garuda” Jalan Raya Sumberasri.
    Namun, karena terdapat genangan air di lajur kiri dari arah kemudinya, Dicky mengambil lajur kanan yang merupakan jalur lawan arah.
    Pada saat yang sama, melaju Toyota Hiace dari arah timur ke barat, sehingga benturan antara dua kendaraan itu pun tak terhindarkan.
    Benturan itu membuat Dicky terlempar sekitar 3 meter dan membuatnya mengalami koma.
    Usai menjalani perawatan medis, Dicky pun sempat beberapa kali dimintai keterangan oleh petugas kepolisian dari Unit Gakkum Satlantas Polres Blitar.
    Selama proses penyelidikan, kepolisian secara paralel memediasi perdamaian antara pihak Dicky dan pihak Andik, namun hingga pertemuan ketiga belum tercapai titik temu.
    Tidak ingin kasus tersebut berlarut-larut, pihak kepolisian meningkatkan penanganan perkara itu ke penyidikan dengan Dicky ditetapkan sebagai tersangka.
    Tentang penetapan Dicky sebagai tersangka, Suratno menegaskan bahwa pihaknya telah melewati serangkaian prosedur sebelum akhirnya meningkatkan penanganan kasus itu ke penyidikan, termasuk mengupayakan perdamaian sebanyak 3 kali mediasi.
    Dalam gelar perkara, lanjutnya, posisi Dicky lemah secara hukum karena dua hal.
    Pertama, Dicky yang mengendarai sepeda motor Honda Megapro itu mengambil jalur kendaraan lawan arah ketika terjadi benturan dengan mobil Toyota Hiace yang dikemudikan Andik.
    Kedua, lanjut Suratno, mobil Toyota Hiace yang bergerak lurus di simpang tiga tersebut seharusnya mendapatkan prioritas untuk didahulukan.
    Kata Suratno, pihaknya juga telah memeriksa 7 saksi, termasuk sejumlah rekan Dicky yang sama-sama bersepeda motor pada saat terjadi kecelakaan, dengan kesaksian yang memberatkan posisi Dicky.
    “Penetapan tersangka terhadap saudara Dicky sudah berdasarkan alat bukti yang kuat dan disertai keterangan 7 saksi yang kami periksa,” ucapnya.
    Setelah menetapkan Dicky sebagai tersangka, pihak kepolisian tetap mengupayakan mediasi antara pihak Dicky dan pihak Andik agar tercapai perdamaian.
    Mediasi ke-4 berlangsung pada Kamis (21/8/2025) lalu, tetapi belum tercapai titik temu.
    Baru pada mediasi ke-5 di Kantor Desa Sumberasri tercapai kesepakatan damai antara pihak Dicky dan pihak Andik dengan nilai bantuan yang diberikan pihak Andik masih tetap Rp 4 juta.
    Dari kasus kecelakaan tersebut, Suratno mengingatkan pentingnya masyarakat memahami konstruksi peraturan perundangan yang melihat kecelakaan lalu lintas sebagai peristiwa yang tidak dikehendaki oleh semua pihak yang terlibat.
    Dalam menangani kasus kecelakaan lalu lintas, kata dia, pihak kepolisian pun mengedepankan penyelesaian di luar sidang atau restorative justice.
    Namun, syarat mutlak dilakukannya
    restorative justice
    adalah adanya kesepakatan damai antar pihak-pihak yang terlibat dalam kecelakaan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Olah TKP Kasus Temuan Jenazah Polisi dengan Leher Terikat
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Agustus 2025

    Polisi Olah TKP Kasus Temuan Jenazah Polisi dengan Leher Terikat Regional 25 Agustus 2025

    Polisi Olah TKP Kasus Temuan Jenazah Polisi dengan Leher Terikat
    Tim Redaksi
    MATARAM, KOMPAS.com
    – Polres Lombok Barat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus penemuan jenazah seorang pria di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Minggu (24/8/2025) siang.
    Korban diduga adalah Brigadir E (29), anggota Polisi Polres Lombok Barat, yang beralamat di Dusun Nyiur Lembang.
    “Teman-teman masih di lapangan, masih melakukan olah TKP,” kata Kasat Reskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata, dikonfirmasi, Senin (25/8/2025).
    Olah TKP dilakukan di sebuah kebun kosong yang terletak di kaki bukit dan jaraknya dekat dengan rumah korban.
    Petugas Inafis melakukan olah TKP di lokasi penemuan korban yang saat ini sudah dikelilingi garis polisi.
    “Memang ada di dekat rumahnya, 50 meter lah, karena ada di kebun tanah kosong di sana. Ini (korban) kita temukan di sana. Kita masih tunggu hasil olah TKP, kita masih coba kroscek kemungkinan-kemungkinan yang terjadi,” kata Lalu Eka.
    Dari hasil identifikasi awal, korban memiliki kemiripan dengan Brigadir E yang rumahnya berada dekat dengan lokasi penemuan mayat.
    “Identifikasi yang kami lakukan ada kemiripan, ada identik. Nanti kepastiannya kita tunggu hasil otopsi terkait penyebabnya, akan kita sampaikan,” kata Lalu Eka.
    Lalu Eka mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil otopsi jenazah dari RS Bhayangkara Mataram.
    Otopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban, waktu kematian, dan identitas korban.
    “Nanti kita sampaikan setelah ada hasil otopsi, jadi semua penyebab berapa hari semua akan kita rilis,” kata Lalu Eka.
    Sebelumnya, jenazah seorang pria ditemukan di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Minggu (24/8/2025) siang.
    Korban ditemukan tak bernyawa dengan leher terikat tali pada batang pohon.
    Posisi tubuh korban berada di sekitar pohon, dengan kondisi tanah yang miring dan agak curam.
    Polisi menemukan beberapa barang bukti di sekitar lokasi penemuan jenazah, seperti satu buah kunci sepeda motor Honda Scoopy, sepasang sandal jepit berwarna putih, dan satu unit telepon genggam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aksi Nyeleneh Maling Motor di Lampung Selalu Tinggalkan Sandal di Rumah Korban, Ternyata ini Triknya

    Aksi Nyeleneh Maling Motor di Lampung Selalu Tinggalkan Sandal di Rumah Korban, Ternyata ini Triknya

    Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay mengatakan, pelaku ditangkap pada Minggu (18/8/2025) setelah polisi mengusut laporan pencurian yang terjadi di empat lokasi berbeda. Salah satunya pada 22 Juli lalu di wilayah Srengsem, Panjang.

    “Modusnya tersangka masuk ke rumah dengan cara mencongkel jendela, lalu mencari kunci sepeda motor di dalam rumah. Setelah ketemu, motor langsung dibawa kabur,” kata Alfret.

    Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Beat, sebuah obeng yang digunakan untuk mencongkel rumah, serta dua pasang sandal yang selalu ditinggalkan di lokasi kejadian.

    Pelaku kini mendekam di sel tahanan Mapolsek Panjang. Polisi masih melakukan pengembangan kasus dan menjeratnya dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dan diancaman hukuman hingga tujuh tahun penjara.

  • Klasemen Pebalap Usai MotoGP Hungaria 2025, Acosta Melejit

    Klasemen Pebalap Usai MotoGP Hungaria 2025, Acosta Melejit

    Jakarta

    MotoGP Hungaria 2025 menegaskan dominasi Marc Marquez di lintasan balap sepanjang musim ini. Marquez berhasil juara di Sirkuit Balaton Park, yang artinya kini Marquez telah menjuarai tujuh seri MotoGP 2025 secara berturut-turut. Pebalap asal Spanyol itu pun unggul jauh di klasemen sementara MotoGP 2025.

    Marquez yang tampil konsisten sejak awal musim benar-benar membuat perebutan gelar juara dunia MotoGP 2025 terasa berat sebelah. Dari 14 seri yang sudah digelar, The Baby Alien mengoleksi 455 poin, unggul 175 poin dari adiknya, Alex Marquez, yang berada di posisi kedua dengan 280 poin.

    Di urutan ketiga ada Francesco Bagnaia, rekan setim Marc di Ducati Lenovo, dengan 228 poin. Meski beberapa kali naik podium, Bagnaia tampaknya kesulitan bersaing untuk memperebutkan gelar juara dunia musim ini.

    Sementara itu, Marco Bezzecchi dari Aprilia Racing berada di posisi keempat dengan 197 poin. Rookie sensasional, Pedro Acosta, masih bertahan di lima besar dengan torehan 164 poin bersama Red Bull KTM Factory. Acosta naik dari peringkat tujuh ke peringkat lima usai finis kedua di MotoGP Hungaria 2025.

    Sementara itu persaingan di papan tengah cukup sengit. Ada Franco Morbidelli (161 poin) dan Fabio Di Giannantonio (154 poin) dari tim Pertamina Enduro VR46 Racing terus menunjukkan performa solid belakangan ini. Selain itu, nama Fermin Aldeguer yang berstatus rookie pun sukses menembus posisi delapan besar klasemen dengan 126 poin bersama Gresini Racing.

    Klasemen Pebalap MotoGP 2025 Usai Seri Hungaria

    1. Marc Marquez – Ducati Lenovo Team (GP25) 455
    2. Alex Marquez – BK8 Gresini Racing MotoGP (GP24) 280
    3. Francesco Bagnaia – Ducati Lenovo Team (GP25) 228
    4. Marco Bezzecchi – Aprilia Racing (RS-GP25) 197
    5. Pedro Acosta – Red Bull KTM Factory (RC16) 164
    6. Franco Morbidelli – Pertamina Enduro VR46 Racing (GP24) 161
    7. Fabio Di Giannantonio – Pertamina Enduro VR46 Racing (GP25) 154
    8. Fermin Aldeguer (rookie) – BK8 Gresini Racing MotoGP (GP24) 126
    9. Johann Zarco – Castrol Honda LCR (RC213V) 114
    10. Fabio Quartararo – Monster Energy Yamaha MotoGP (YZR-M1) 109
    11. Brad Binder – Red Bull KTM Factory (RC16) 91
    12. Raul Fernandez – Trackhouse MotoGP (RS-GP25) 73
    13. Luca Marini – Honda HRC (RC213V) 72
    14. Maverick Vinales – Red Bull KTM Tech3 (RC16) 69
    15. Enea Bastianini – Red Bull KTM Tech3 (RC16) 63
    16. Ai Ogura (rookie) – Trackhouse MotoGP (RS-GP25) 58
    17. Jack Miller – Prima Pramac Yamaha (YZR-M1) 52
    18. Joan Mir – Honda HRC (RC213V) 46
    19. Alex Rins – Monster Energy Yamaha MotoGP (YZR-M1) 45
    20. Jorge Martin – Aprilia Racing (RS-GP25) 23
    21. Pol Espargaro (replacement) – Red Bull KTM Tech3 (RC16) 16
    22. Miguel Oliveira – Prima Pramac Yamaha (YZR-M1) 10
    23. Takaaki Nakagami (wild-card/replacement) – Honda Test Team/HRC Castrol Team (RC213V) 10
    24. Lorenzo Savadori (wild-card/replacement) – Aprilia Racing (RS-GP25) 8
    25. Augusto Fernandez (wild-card/replacement) – Pramac Yamaha MotoGP (YZR-M1) 6
    26. Somkiat Chantra (rookie) – Idemitsu Honda LCR (RC213V) 1

    (lua/din)

  • Bocah 13 Tahun Dibunuh, lalu Dibuat Skenario Kecelakaan, Keluarga: Hukum Mati, Mereka Kejam
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        24 Agustus 2025

    Bocah 13 Tahun Dibunuh, lalu Dibuat Skenario Kecelakaan, Keluarga: Hukum Mati, Mereka Kejam Medan 24 Agustus 2025

    Bocah 13 Tahun Dibunuh, lalu Dibuat Skenario Kecelakaan, Keluarga: Hukum Mati, Mereka Kejam
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Muhammad Ilham, bocah 13 tahun di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, tewas dibunuh diduga karena persoalan saling ejek antarteman pada Minggu (13/4/2025).
    Parahnya lagi, usai menghabisi nyawa korban, lima pelakunya membuat skenario seolah-olah Ilham tewas karena kecelakaan lalu lintas.
    Kini polisi telah menangkap empat pelaku, inisial DB (15), AS (18), DRH (15), dan MH (20).
    Satu pelaku lainnya, A, masih buron.
    Kakak korban, Dicky, berharap para pelaku dihukum mati.
    Tindakan pelaku dinilainya sangat keji.
    “Kami berharap dihukum mati sesuai dengan yang mereka lakukan, menghilangkan nyawa orang, kejam itu, mereka menyiksa korban,” ujar Dicky saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (24/8/2025).
    Dicky juga tidak habis pikir dengan pelaku yang begitu tega menghabisi nyawa adiknya.
    Menurutnya, selama ini sang adik dikenal sebagai pribadi yang baik.
    “Di rumah (korban) anaknya bagus,” ujarnya.
    Sebelumnya, Dicky juga mengatakan adiknya ditemukan tewas di parit di Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam, Deli Serdang, Minggu (13/4/2025).
    Lokasi itu berjarak 700 meter dari rumahnya.
    Sesaat sebelum tewas, pada Sabtu (12/4/2025) sekitar pukul 18.00, Ilham meminjam sepeda motor Honda Supra X miliknya untuk membeli nasi.
    “Setelah itu (Ilham) tidak pulang-pulang, kami cari sampai jam 20.00. Mamak saya nyarinya naik becak keliling, saya juga keliling kota sampai Minggu (13/4/2025) pukul 02.00,” ujar Dicky saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (22/8/2025).
    Keesokan harinya, keluarga kembali mencarinya.
    Pada pukul 06.00, ayah Ilham melihat banyak warga mengerumuni lokasi kejadian karena ada penemuan mayat.
    Ternyata saat dicek, tubuh Ilham tergeletak tewas dengan posisi motor di atas punggungnya, ketimpa mesin.
    Selanjutnya, jenazah Ilham dibawa ke rumah, lalu saat dimandikan, pihak keluarga melihat banyak kejanggalan pada tubuh Ilham, yakni berupa sayatan benda tajam.
    Namun kala itu, keluarga tetap memercayai Ilham tewas karena kecelakaan.
    Lebih lanjut, kata Dicky, di hari kedua setelah kematian korban, tiba-tiba pelaku DRH, teman sekaligus tetangga korban, datang dan menyebut kalau Ilham menjadi korban tawuran geng motor.
    DRH bilang sebelum Ilham tewas, dia sempat mendapat telepon dari temannya, bahwa korban sempat disekap oleh kawanan geng motor.
    Saat itu, pihak keluarga langsung melapor ke Polresta Deli Serdang.
    Awalnya, penyidikan dilakukan pihak Satlantas. Dalam prosesnya, dilakukan ekshumasi ke jasad Ilham, Rabu (23/7/2025).
    Hasilnya, Ilham dinyatakan tewas karena dibunuh. Kemudian penyidikan diambil alih oleh Satreskrim Polresta Deli Serdang.
    Polisi lalu menangkap empat pelaku di rumahnya masing-masing, di Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam, Deli Serdang, Minggu (10/8/2025).
    “Si DRH ini rumahnya di belakang rumah, terus DB dan AS ini juga masih satu kampung kami, tapi agak jauh, kurang lebih lokasinya 500 meter dari rumah kami. Kami juga tidak nyangka si DRH ini terlibat. Dia yang kasih tahu informasi, dia pula yang ikut melakukan pembunuhan,” ungkap Dicky.
    Dalam kasus ini, motif pelaku menghabisi nyawa korban karena persoalan saling ejek nama orang tua.
    Namun, kata Dicky, pihaknya tidak serta merta memercayainya.
    “Kalau menurut kami, ini masalah perempuan. Ini masih kami selidiki, kami pihak keluarga cari sendiri informasi soal perempuan ini benar atau tidak,” tambahnya.
    Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Risqi Akbar, mengatakan pemicu pembunuhan diawali dari rasa sakit hati DB, teman sekolah korban.
    “DB sakit hati terhadap korban, di mana korban sering mengejek orangtuanya,” ujar Risqi dalam keterangan persnya, Rabu (22/8/2025).
    Risqi belum merinci bentuk ejekan yang dimaksud, tetapi untuk melancarkan siasatnya, DB mengajak empat pelaku lainnya untuk membunuh korban.
    Lalu, berdasarkan pengamatan, mereka mendapat informasi bahwa korban akan melintasi Jalan Kebun Sayur, Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam, pada Sabtu (12/4/2025).
    Kemudian, sekitar pukul 23.00, korban melintasi lokasi kejadian dengan berboncengan tiga dengan dua temannya.
    Saat korban melintas, motornya langsung dihentikan oleh MH.
    “Tersangka MH langsung memukul wajah dan dada korban dengan sekuat tenaga sehingga korban terjatuh,” ungkap Risqi, Rabu (20/8/2025).
    Setelah terjatuh, pelaku DRH langsung menutup mulut korban, sedangkan dua teman korban melarikan diri.
    Setelah korban lemas, MH, DRH, AS, dan DB lalu membawa korban ke arah semak-semak.
    Kemudian, tersangka A menyembunyikan sepeda motor Ilham agar tidak dilihat oleh warga yang melintas.
    Lalu, setelah berada di semak-semak, tubuh korban dilempar ke tanah.
    “Tersangka MH kemudian memerintahkan tersangka DRH untuk mengecek korban, dan tersangka DRH mengecek nadi leher dan menampar pipi korban sambil berkata, ‘masih gerak’,” ujar Risqi.
    Setelah mendengar hal itu, MH lalu mengambil samurai yang sudah disiapkannya. Kemudian, para pelaku menganiaya korban hingga tewas.
    “Setelah itu, tersangka MH, AS, DB, dan A membawa korban ke arah sumur dan memandikan korban, sedangkan tersangka DRH membersihkan TKP,” ungkap Risqi.
    Setelah korban dimandikan, MH merancang skenario agar kematian korban seolah-olah seperti kecelakaan lalu lintas.
    Mulanya, korban dimasukkan ke parit.
    “Setelah itu, tersangka MH membawa sepeda motor korban dengan kecepatan tinggi mengarah parit, lalu melompat dan membiarkan motor jatuh ke parit,” ujar Risqi.
    Kini para pelaku ditahan di Polresta Deli Serdang untuk penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut.
    Mereka disangkakan Pasal 340 KUHPidana Subs 80 ayat (3) UU 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
    Ancaman hukumannya mati, seumur hidup, atau paling lama penjara 20 tahun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lihat Lebih Dekat Motor Sport Touring Terbaru Honda yang Punya Tampang ala PCX

    Lihat Lebih Dekat Motor Sport Touring Terbaru Honda yang Punya Tampang ala PCX

    Lihat Lebih Dekat Motor Sport Touring Terbaru Honda yang Punya Tampang ala PCX

  • Honda Luncurkan Motor Sport Touring Bertampang PCX

    Honda Luncurkan Motor Sport Touring Bertampang PCX

    Jakarta

    Honda memperkenalkan moge petualang baru, New NT1100, pada ajang Big Motor Sale 2025 di Thailand. Motor sport touring terbaru ini langsung mencuri perhatian karena memiliki fascia yang sangat mirip dengan skutik populer Honda PCX 160 2025.

    Melansir Greatbiker, New NT1100 hadir buat memenuhi kebutuhan pengendara yang menginginkan kombinasi antara kenyamanan touring jarak jauh dengan performa mesin besar. Dibekali mesin 1.084 cc, motor ini menjanjikan tenaga melimpah di berbagai kondisi jalan.

    Tak hanya itu, Honda juga menyematkan transmisi Dual Clutch Transmission (DCT) yang artinya motor ini bisa dioperasikan secara otomatis layaknya motor matic, maupun dioperasikan secara manual menggunakan tombol up down yang ada di setang.

    New Honda NT1100 Foto: Dok. Honda

    Dari sisi teknologi, Honda membekali motor ini dengan layar sentuh 6,5 inci yang sepenuhnya kompatibel dengan smartphone. Fitur ini memungkinkan pengendara bisa tetap terhubung, baik untuk navigasi maupun hiburan, tanpa mengganggu fokus di jalan.

    Desain fairing juga mendapatkan sentuhan baru yang diklaim mampu mengurangi hambatan angin. Windshield atau kaca depan bisa diatur ketinggiannya membuat perjalanan jauh semakin nyaman. Untuk menambah kenyamanan berkendara dalam berbagai cuaca, Honda turut membekali pemanas stang (heated grip).

    Sisi pencahayaan juga dibuat modern dengan penggunaan lampu LED lengkap dengan DRL. Moge petualang ini punya fascia yang identik seperti motor matic Honda PCX 160. Menariknya juga, Honda memberikan spatbor baru yang lebih panjang 150 mm, jadi perlindungan dari cipratan air dan kotoran lebih optimal.

    Honda PCX 160 terbaru Foto: Rifkianto Nugroho

    Secara tampilan, NT1100 makin elegan dengan dua warna baru yakni Gunmetal Hitam Metalik dan Mat Warm Ash Metallic. Kedua opsi warna ini mempertegas aura premium dari motor sport touring tersebut.

    Untuk harga, Honda mematok banderol 525.000 baht atau sekitar Rp 263 jutaan. Dengan spesifikasi dan fitur yang dibawa, New NT1100 bakal menjadi pesaing serius bagi sport touring sekelas seperti Yamaha Tracer 9 GT atau Kawasaki Versys 1000.

    New Honda NT1100 Foto: Dok. Honda

    (lua/riar)

  • Jadwal MotoGP Hungaria 2025 Nanti Malam

    Jadwal MotoGP Hungaria 2025 Nanti Malam

    Jakarta

    Seri keempat belas MotoGP 2025 tersaji di lokasi baru, Sirkuit Balaton Park, Hungaria. Balap pamungkas MotoGP Hungaria 2025 digelar nanti malam. Ini jadwal selengkapnya.

    Balapan ini menjadi momen bersejarah bagi Hungaria karena untuk pertama kalinya balap kelas premier dengan format MotoGP digelar di negeri Eropa Tengah tersebut. Dulu, Hungaria pernah menggelar balap motor Grand Prix pada 1990 dan 1992 Sirkuit Hungaroring.

    MotoGP Hungaria 2025 menggunakan trek baru, Sirkuit Balaton Park. Trek sepanjang 4,08 km tersebut dikenal teknikal dengan kombinasi chicane serta tikungan lambat yang menuntut motor stabil, namun tetap diharuskan lincah. Sirkuit ini memiliki lebar 12 m, lintasan lurus terpanjang 665 m, 7 tikungan ke kanan, dan 10 tikungan ke kiri.

    Sebelumnya Sprint Race MotoGP Hungaria 2025 sudah digelar tadi malam. Marc Marquez (Ducati Lenovo) keluar sebagai pemenangnya, diikuti duo pebalap Pertamina Enduro VR46, Fabio Di Giannantonio dan Franco Morbidelli di posisi kedua dan ketiga.

    Selain Ducati, Sirkuit Balaton Park ini juga ramah buat para pebalap Honda. Buktinya Luca Marini bisa finis keempat dan Joan Mir finis keenam di Sprint Race MotoGP Hungaria 2025.

    Rangkaian balap utama MotoGP Hungaria 2025 bisa Anda saksikan sore ini melalui stasiun televisi Trans7 maupun sejumlah aplikasi berbayar seperti Vidio dan Vision+. Balap dimulai dari kelas Moto3, kemudian Moto2, hingga puncaknya balapan kelas MotoGP.

    Jadwal MotoGP Hungaria 2025

    1. Warm Up MotoGP: 14.40-14.50 WIB
    2. Moto3 – Race 20 lap: 16.00 WIB
    3. Moto2 – Race 22 lap: 17.15 WIB
    4. MotoGP – Grand Prix 26 lap: 19.00 WIB

    (lua/din)

  • KPK Ungkap Aliran Dana Pemerasan K3, Wamenaker Immanuel Ebenezer Terima Rp3 miliar

    KPK Ungkap Aliran Dana Pemerasan K3, Wamenaker Immanuel Ebenezer Terima Rp3 miliar

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan mantan Wakil Menteri Immanuel Ebenezer sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan penerbitan sertifikat K3. Dari total dana hasil pemerasan Rp81 miliar yang diungkap KPK, Immanuel Ebenezer alias Noel menerima Rp3 miliar.

    Hal itu disampaikan Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (22/8/2025). Setyo menjelaskan aksi ini dilakukan dalam kurun 2019 hingga 2024.

    Pengungkapan sendiri berangkat dari laporan masyarakat yang hendak membuat penerbitan sertifikat K3. Selain itu, KPK juga menerima laporan dari PPATK karena mengendus aliran dana yang mencurigakan.  

    “Atas penerimaan uang dari selisih antara yang dibayarkan oleh para pihak yang mengurus penerbitan sertifikat K3 kepada perusahaan jasa K3 atau PJK3 dengan biaya seharusnya sesuai dengan tarif PNBP,” katanya, dikutip Sabtu (23/8/2025).

    Setyo menyampaikan harga resmi pembuatan sertifikat K3 sejatinya sebesar Rp275.000, tetapi menggelembung menjadi Rp6 juta. Total dari markup mencapai Rp81 miliar kemudian disalurkan ke beberapa pihak.

    Setyo memperinci bahwa Irvian Bobby Mahendro (IBM) selaku Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 2022–2025 menerima Rp69 miliar.

    Uang tersebut kemudian digunakan untuk kebutuhan pribadi IBM seperti DP rumah dan setoran kepada Gerry Aditya Herwanto (GAH) selaku Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja dan Herry Susanto (HS) yang merupakan Direktur Bina Kelembagaan.

    Lalu uang diperuntukkan untuk pembelian mobil hingga penyertaan modal pada tiga perusahaan yang terafiliasi PJK3.

    “GAH diduga menerima aliran uang sejumlah Rp3 miliar dalam kurun 2020 sampai dengan 2025 yang berasal dari transaksi di antaranya setoran tunai mencapai Rp2,37 miliar, transfer dari IBM sebesar Rp317 juta, dan dua perusahaan di bidang PJK3 dengan total Rp31,6 juta,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Subhan (SB) selaku Sub Koordinator Keselamatan Kerja Dit Bina K3 diduga menerima Rp3,5 miliar pada 2020–2025, dari sekitar 80 perusahaan di bidang PJK3.

    Kemudian, Anitasari Kusumawati (AK) selaku Sub Koordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan diduga menerima Rp5,5 miliar pada kurun 2021–2024 dari pihak perantara.

    “Kemudian sejumlah uang tersebut mengalir kepada pihak penyelenggara negara yaitu IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan) sebesar Rp3 miliar pada Desember 2024. Kemudian, FAH dan HR sebesar Rp50 juta per minggu,” paparnya.

    Adapun pejabat Kementerian Ketenagakerjaan lainnya juga menikmati hasil uang tersebut, yakni HS menerima lebih Rp1,5 miliar dalam periode 2021–2024, dan JFH menerima satu unit mobil.

    Para tersangka diduga telah melanggar Pasal 12 huruf e dan atau Pasal 12B UU No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No.20 Tahun 2001 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

    Adapun daftar mobil dan motor yang diamankan KPK, yakni:

    Daftar 15 Mobil yang Disita KPK

    1. Toyota Corolla Cross (B-1119-DFZ)

    2. Mobil Palisade Hitam (B-1173-DZQ)

    3. Mobil Suzuki Jimny (B-2848-SMD)

    4. Mobil Palisade Hitam (B-2702-JJ)

    5. Mobil Honda CRV (B-1248-SJU)

    6. Mobil Jeep (DK-1621-ADJ)

    7. Hilux (B-9008-SBM)

    8. Expander (B-1121-MXM)

    9. Hyundai Stargazer (B-1727-WIM)

    10. CRV (B-1689-IFF)

    11. BMW 3301 (B-1535-BAI)

    12. CRV (B-920-BAP)

    13. Expander Hitam (F-1044-AAP)

    14. Pajero Sport (B-1861-KJ)

    15. Nissan GT-R (D-1261-QGK)

     

    Daftar 7 Motor yang Disita:

    1. Vespa Sprint S 150 Putih 2024 (B-5853-SBN)

    2. Vespa (B-3479-BAI)

    3. Motor Scrambler Ducati (B-4225-SUQ)

    4. Ducati Hypermotard 950

    5. Ducati Xdiavel 1200

    6. Ducati Multistrada

    7. Ducati Street fighter

  • Terobos Lampu Merah, Mobil Brimob Tabrak Pemotor di Pekanbaru, Berakhir Cuma Jabat Tangan

    Terobos Lampu Merah, Mobil Brimob Tabrak Pemotor di Pekanbaru, Berakhir Cuma Jabat Tangan

    GELORA.CO – Mobil dinas Brimob enteng menerobos lampu merah lalu menabrak pemotor.

    Namun kasus tersebut berakhir dengan jabat tangan atau damai saja.

    Diketahui, mobil dinas Polisi yang menerobos lampu merah dan tabrak pemotor yakni Ford Ranger berpelat dinas 17503-IV yang dikemudikan oleh anggota Polda Riau, Bharaka Enro Nadapdap (33).

    Double cabin itu menerobos lampu merah dan menabrak seorang pengendara motor di persimpangan Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Tuanku Tambusai, Kecamatan Payu ng Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau, sekitar pukul 14:20 WIB, (21/8/25).

    Adapun Honda Supra X 125 bernopol BM 6959 MAN tersebut dikendarai oleh Hokkop Rikardo Sihombing (19).

    Kasatlantas Polresta Pekanbaru, AKP Satrio B W Wicaksana mengatakan, kecelakaan terjadi karena Enro tidak berhati-hati saat mengemudi.

    “Pengemudi mobil dinas Ford Ranger diduga tidak berkonsentrasi dan tidak berhati-hati saat berkendara. Berdasarkan kesimpulan sementara, pengemudi tidak mematuhi isyarat lampu lalu lintas, yang pada saat itu berwarna merah,” ujarnya dikutip dari TribunPekanbaru.com.

    Akibat tabrakan tersebut, Hokkop mengalami sejumlah luka di tangan kanan, tangan kiri, dan punggung.

    Korban sempat dibawa ke RS Prima Pekanbaru untuk mendapatkan penanganan medis.

    “Korban sudah mendapatkan perawatan dan saat ini kondisinya sudah membaik dan bisa beraktivitas kembali,” tambah AKP Satrio.

    Kasus ini telah ditangani oleh Satlantas Polresta Pekanbaru bersama Brimob Polda Riau.

    “Kedua belah pihak, baik pengemudi mobil dinas maupun korban, sudah mencapai kesepakatan damai. Pengemudi mobil dinas bersedia menanggung seluruh kerugian materiil dan biaya pengobatan korban,” ujar AKP Satrio.