brand merek: Honda

  • Orang Indonesia Beli Mobil Emang Masih Mikirin Harga Jual Kembali?

    Orang Indonesia Beli Mobil Emang Masih Mikirin Harga Jual Kembali?

    Jakarta

    Ada ragam pertimbangan orang Indonesia sebelum membeli. Apakah harga jual kembali masih jadi salah satu pertimbangan utama?

    Membeli mobil baru bukan perkara mudah. Salah-salah pilih yang ada malah menyesal di kemudian hari. Maka dari itu, ada banyak faktor yang dipertimbangkan sebelum membeli mobil. Mulai dari model, harga, dan tak kalah penting harga jual kembali.

    Dijelaskan Pengamat Otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung Yannes Pasaribu, harga jual kembali masih menjadi faktor krusial sebelum orang RI membeli mobil baru.

    Yannes mengungkap berdasarkan riset tim kendaraan listrik ITB, dalam perbandingan generasi antara pembeli, generasi baby boomers dan Gen X (usia 40 tahun ke atas) cenderung lebih memprioritaskan resale value sebagai aset investasi, dengan 65-75 persen responden dalam survei nasional memasukkannya sebagai kriteria utama untuk ICE dan HEV karena pertimbangan finansial jangka panjang.

    “Kelompok konsumen yang secara dominan mempertimbangkan nilai jual kembali (resale value) mobil sebagai bagian dari investasi mencakup generasi baby boomers dan Gen X (usia di atas 40 tahun), merekalah yang sering kali melihat pembelian kendaraan sebagai aset finansial jangka panjang untuk menjaga stabilitas ekonomi keluarganya,” terang Yannes kepada detikOto belum lama ini.

    Yannes menyebut beberapa kendaraan bermesin konvensional harga jual kembalinya masih stabil bahkan 70-80 persen setelah digunakan tiga tahun. Sebut saja merek-merek seperti Daihatsu, Suzuki, Toyota, hingga Honda, harga jual kembalinya masih kompetitif.

    Kondisi ini justru berbeda dengan generasi milenial dan gen Z dengan usia 40 tahun ke bawah yang mulai mengesampingkan faktor tersebut. Hanya sekitar 40-50 persen yang menjadikan resale value itu prioritas sebelum membeli mobil. Bahkan mereka lebih menyoroti faktor lingkungan sekaligus teknologi canggih yang mengarah ke mobil listrik.

    “Semakin tinggi income-nya, generasi muda ini semakin tidak memperhatikan resale value. Generasi muda lebih menekankan keberlanjutan lingkungan, teknologi, dan biaya operasional rendah,” lanjut Yannes.

    Seiring berjalannya waktu, menurut Yannes tak menutup kemungkinan harga jual kembali itu makin tak dilihat. Ini beriringan dengan pergantian generasi kelompok pembeli dari baby boomers ke gen millenial ataupun gen Z.

    (dry/rgr)

  • Harga HR-V Hybrid Jadi Lebih Murah, Honda Bersyukur Dapat Insentif Pemerintah

    Harga HR-V Hybrid Jadi Lebih Murah, Honda Bersyukur Dapat Insentif Pemerintah

    Jakarta

    Harga Honda HR-V kini lebih murah dibandingkan versi sebelumnya. Honda pun berterima kasih ke pemerintah yang memberikan insentif untuk mobil hybrid.

    Mobil hybrid buatan lokal dapat insentif dari pemerintah. Ya, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu serta Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah Listrik Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2025, tarif PPnBM mobil hybrid bisa jadi lebih rendah.

    Tarif PPnBM mobil hybrid yang harusnya 6-8 persen jadi hanya 3-5 persen. Mobil dengan teknologi mild hybrid pajaknya beda lagi. Tarifnya sebesar 8-12 persen tergantung dari emisi gas buang yang dihasilkan. Dengan adanya insentif, tarif PPnBM mobil mild hybrid menjadi 5-9 persen. Mobil berjenis plug-in hybrid juga dapat insentif. Harusnya dikenai 5 persen berkat insentif jadi hanya 2 persen.

    Adanya insentif itu membuat harga mobil jadi lebih murah. HR-V termasuk salah satunya. Buktinya saat peluncuran HR-V Hybrid belum lama ini, harganya bahkan lebih murah. Khusus varian hybrid, harga paling mahalnya bahkan tak sampai Rp 500 juta. HR-V paling mahal saat ini harganya Rp 488 juta. Sebagai perbandingan, pada model turbo RS, harga HR-V itu sebelumnya Rp 540 jutaan.

    “Karena hybrid produksi lokal itu dapat insentif pajak tambahan jadinya bisa lebih murah daripada HR-V sebelumnya, itu alasannya kita bisa considering harga lebih murah,” ungkap Communication Strategy Sub-Division Head PT Honda Prospect Motor Yulian Karfili ditemui di Surabaya belum lama ini.

    Menurut Arfi, insentif tersebut sudah cukup membantu pabrikan. Namun demikian, lantaran memiliki emisi rendah dan juga punya mode berkendara ala mobil listrik, mobil hybrid seharusnya bisa mendapat keistimewaan ganjil genap di Jakarta.

    “Sebenarnya di dalam kota kalau tujuannya mengurangi emisi, di dalam kota tuh hybrid mostly listrik yang jalan, mode ev, di dalam kota tuh hampir pasti. Jadi kalau lihat tujuannya dibuat insentif nonfiskal untuk mobil listrik ya hybrid sama aja, akan sangat membantu kalau ada,” tambah Arfi.

    Seperti diketahui bersama, saat ini kebijakan nonfiskal berupa penerapan ganjil genap hanya didapat oleh kendaraan listrik murni bertenaga baterai. Kendaraan tanpa asap itu bebas melintas kapan pun di jalanan Jakarta.

    (dry/rgr)

  • Masih Ada 3 Unit, Honda Bagi-bagi BeAT Edisi One Piece Gratis!

    Masih Ada 3 Unit, Honda Bagi-bagi BeAT Edisi One Piece Gratis!

    Jakarta

    Honda BeAT edisi spesial serial anime One Piece masih tersedia. Kini, masih ada tiga model Honda BeAT edisi One Piece yang bakal menjadi rebutan pencintanya.

    Dalam rangka merayakan 25 tahun One Piece, Honda BeAT berkolaborasi dengan One Piece dan kreator komik lokal Tahilalats. Honda membuat lima model BeAT edisi One Piece. Pertama, satu unit BeAT modifikasi One Piece edisi Luffy. Dari segi warna didominasi warna merah-biru yang merupakan ciri khas warna Luffy. Selanjutnya ada Honda BeAT dengan gambar Roronoa Zoro. Namun, Honda BeAT edisi Luffy dan Roronoa Zoro sudah sold out alias sudah didapatkan oleh dua pemenangnya.

    Kini, Honda merilis tiga model BeAT One Piece lagi. Ketiga model itu mengusung desain ala Nami, Usopp, dan Sanji. Dikutip dari akun Instagram Welovehonda, Honda menyajikan tiga unit BeAT One Piece itu untuk diperebutkan sampai 5 September 2025.

    Pertama ada Honda BeAT Nami. Motor itu mengambil basis Honda BeAT Street dengan setang telanjang. Tampilannya khas karakter Nami di serial One Piece. Motor itu mengusung dominasi warna putih dan oranye dengan sentuhan lis warna biru. Disematkan pula gambar karakter Nami di bagian kanan-kiri depan.

    Selanjutnya ada Honda BeAT Usopp Edition. Sama seperti Honda BeAT Nami, versi Usopp ini juga menggunakan basis Honda BeAT Street. Motor BeAT edisi Usopp ini mengadopsi warna krem. Terdapat gambar karakter Usopp di bagian kanan-kiri depan.

    Terakhir ada Honda BeAT Sanji Edition. Untuk karakter Sanji, motor yang digunakan adalah Honda BeAT Deluxe Smart Key. Motor itu mengusung dominasi warna hitam yang dipadukan dengan warna kuning emas. Gambar karakter Sanji juga tercetak di bagian depan motor.

    Untuk mendapatkan motor One Piece gratis, kamu harus follow Instagram @welovehonda. Klik link di bio Instagram @welovehonda dan pilih “BeAT One Piece Tahilalats”.

    Periode giveaway motor modifikasi edisi Nami, Usopp dan Sanji berlangsung pada 21 Agustus sampai 5 September 2025. Peserta bukan merupakan karyawan PT Astra Honda Motor atau jaringan terkait. Jika terbukti melanggar, PT Astra Honda Motor berhak mendiskualifikasi peserta atau pemenang.

    Pengumuman penenang akan dilakukan melalui Instagram @welovehonda. Pemenang wajib membalas direct message dari welovehonda maksimal H+3 setelah pengumuman pemenang. Pastikan akun Instagram tidak dalam mode private.

    (rgr/din)

  • Pelajar SMA di Magetan Tewas Diseruduk Truk Bermuatan Tebu Saat Berhenti di Lampu Merah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 September 2025

    Pelajar SMA di Magetan Tewas Diseruduk Truk Bermuatan Tebu Saat Berhenti di Lampu Merah Surabaya 1 September 2025

    Pelajar SMA di Magetan Tewas Diseruduk Truk Bermuatan Tebu Saat Berhenti di Lampu Merah
    Tim Redaksi
    MAGETAN, KOMPAS.com
    – Kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di Jalan Raya Maospati–Ngawi, tepatnya di traffic light sebelah timur Terminal Maospati, Senin (1/9/2025) sekitar pukul 16.15 WIB.
    Seorang pelajar SMA bernama Nanik (17), warga Desa Sayutan, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, meninggal dunia setelah sepeda motor yang dikendarainya diseruduk truk bermuatan tebu.
    Kanit Gakkum Satlantas Polres Magetan, Iptu Sulanjar, menjelaskan bahwa kecelakaan bermula ketika sepeda motor Honda Beat bernomor polisi AE 6691 NQ yang dikendarai korban melaju dari arah utara ke selatan.
    Saat tiba di lokasi kejadian, korban memperlambat laju kendaraan karena lampu lalu lintas menyala merah.
    “Pada saat bersamaan, sebuah truk Mitsubishi bernomor polisi AE 9053 UJ yang dikemudikan WN (23), warga Kabupaten Blora, melaju dari arah belakang dengan muatan tebu.”
    “Diduga karena kurang menjaga jarak dan tidak mengantisipasi kondisi di depannya, truk tersebut menabrak motor korban,” ujarnya melalui pesan singkat.
    Sulanjar menambahkan bahwa akibat tabrakan keras tersebut, Nanik mengalami luka robek di kepala dan tidak sadarkan diri.
    “Korban sempat mendapatkan pertolongan medis, namun akhirnya meninggal dunia,” imbuhnya.
    Polisi telah mengamankan dua kendaraan yang terlibat kecelakaan tersebut di Unit Gakkum Satlantas Polres Magetan, serta mengamankan pengemudi truk untuk dimintai keterangan.
    Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Remaja Putri di Magetan Meninggal Tertabrak Truk Tebu di Traffic Light Maospati

    Remaja Putri di Magetan Meninggal Tertabrak Truk Tebu di Traffic Light Maospati

    Magetan (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Maospati–Ngawi, tepatnya di traffic light sebelah timur Terminal Maospati, pada Senin (1/9/2025) sekitar pukul 16.15 WIB.

    Peristiwa itu melibatkan sepeda motor Honda Beat bernomor polisi AE 6691 NQ yang dikendarai seorang remaja putri berinisial Nanik (17), warga Desa Sayutan, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, dengan sebuah truk Mitsubishi bernomor polisi AE 9053 UJ yang dikemudikan WN (23), warga Kabupaten Blora. Truk tersebut bermuatan tebu.

    Menurut keterangan Kanit Gakkum Satlantas Polres Magetan, Iptu Sulanjar, kecelakaan berawal saat NS yang mengendarai motornya dari arah utara ke selatan atau dari arah Ngawi ke arah Maospati, memperlambat laju kendaraan karena lampu lalu lintas menyala merah. Pada saat yang sama, truk Mitsubishi yang dikemudikan WN melaju dari arah yang sama.

    “Karena pengemudi truk kurang menjaga jarak dan kurang antisipasi, kendaraan yang dikemudikannya menabrak sepeda motor di depannya,” jelas Iptu Sulanjar.

    Akibat tabrakan itu, Nanik mengalami luka robek di kepala dan tidak sadarkan diri. Korban langsung mendapatkan pertolongan medis. Namun, korban akhirnya meninggal dunia.

    Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kecelakaan ini dan mengimbau pengendara untuk selalu menjaga jarak aman serta mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama.

    Dua kendaraan yang terlibat kecelakaan kini diamankan oleh Unit Gakkum sebagai barang bukti. [fiq/but]

     

  • Harga Honda BeAT dan Yamaha Gear Ultima September 2025

    Harga Honda BeAT dan Yamaha Gear Ultima September 2025

    Jakarta

    Honda BeAT dan Yamaha Gear Ultima menjadi dua model skutik entry level yang bisa dipilih konsumen untuk kendaraan harian. Dua skutik ini memiliki dimensi mungil, yang sangat pas untuk digunakan selap-selip di jalanan perkotaan, namun tetap bisa membawa barang banyak. Ini harga Honda BeAT dan Yamaha Gear Ultima September 2025.

    Honda BeAT hingga kini masih jadi tulang punggung penjualan Honda di Indonesia. Skutik mungil ini bahkan kerap disebut ‘motor sejuta umat’ lantaran angka penjualannya yang terus mendominasi pasar roda dua nasional. Di sisi lain, Yamaha menghadirkan Gear Ultima sebagai generasi terbaru dari lini Gear, yang tampil lebih modern untuk menantang hegemoni BeAT di kelas entry level.

    Secara harga, Honda BeAT tetap menawarkan daya tarik utama. Skutik ini dibanderol mulai Rp 18 jutaan hingga Rp 20 jutaan. Menariknya harga BeAT pada September 2025 tercatat stabil, tanpa ada revisi dari bulan sebelumnya. Selain varian standar, Honda juga menghadirkan BeAT Street dengan gaya lebih adventure yang menyasar konsumen muda pencinta tampilan motor petualang.

    Berikut daftar harga Honda BeAT September 2025 (OTR Jakarta):

    1. BeAT CBS: Rp 18.980.000
    2. BeAT Deluxe: Rp 19.851.000
    3. BeAT Deluxe Smart Key: Rp 20.381.000
    4. BeAT Street: Rp 19.851.000

    Sementara Yamaha Gear Ultima hadir dengan banderol sedikit lebih tinggi. Model ini ditawarkan dalam varian reguler, Hybrid, hingga Hybrid S yang menjadi varian tertinggi dengan fitur lebih lengkap. Sama seperti BeAT, harga Gear Ultima pada September 2025 juga masih stabil. Yamaha pun tetap memasarkan versi lama dari Gear untuk memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen.

    Daftar harga Yamaha Gear Ultima September 2025 (OTR Jakarta):

    1. Gear: Rp 19.045.000
    2. Gear Ultima Hybrid: Rp 19.990.000
    3. Gear Ultima Hybrid S: Rp 21.500.000

    Dari sisi spesifikasi, BeAT dibekali mesin eSP 110 cc yang hemat bahan bakar, bagasi praktis, dan opsi varian smart key system. Sedang Yamaha Gear Ultima mengandalkan mesin 125 cc dengan opsi hybrid yang diklaim lebih responsif serta dilengkapi fitur stop & start system. Untuk gaya, BeAT tampil simpel dan ringkas, sementara Gear Ultima lebih sporty dengan pilihan varian Hybrid S yang punya kelengkapan lebih modern.

    Sebagai catatan, harga di atas merupakan harga on the road (OTR) Jakarta per September 2025. Perbedaan harga bisa terjadi di setiap kota atau daerah. Buat informasi lebih detail, calon pembeli disarankan mendatangi dealer resmi Honda dan Yamaha terdekat.

    (lua/dry)

  • Terungkap! Alasan Honda Rajin Rilis SUV di Indonesia

    Terungkap! Alasan Honda Rajin Rilis SUV di Indonesia

    Jakarta

    Honda memiliki lima SUV yang dijual di Indonesia, lebih banyak ketimbang model lainnya. Ini sebabnya Honda lebih rajin merilis SUV di Tanah Air.

    Honda paling banyak punya SUV di Indonesia. Dalam laman Honda Indonesia, ada lima SUV yang dijual saat ini, termasuk satu mobil listrik. Kelima SUV itu adalah HR-V, CR-V, BR-V N7x, WR-V, dan e:N1. Honda punya alasan tersendiri di baliknya. Menurut Communication Strategy Sub-Division Head PT Honda Prospect Motor Yulian Karfili, dominasi SUV di Honda itu lantaran mengikuti kebutuhan konsumen di Indonesia.

    “Kenapa kita fokus ke SUV karena memang pertama kan SUV cocok buat segala medan karena kan Indonesia bervariasi jalanannya dan tren SUV itu meningkat jadi artinya ada permintaan konsumen untuk mobil-mobil SUV,” ujar Arfi.

    Dia menambahkan, lima model SUV Honda itu sudah sesuai dengan keinginan dan karakter konsumen di dalam negeri. Tak berhenti sampai di situ, menurut Arfi, pihaknya bakal terus menghadirkan mobil yang memang diminati masyarakat dalam negeri. Terbaru, Honda kembali merambah ke segmen MPV medium dengan menyajikan Step Wgn Hybrid.

    Meski kebutuhan akan mobil 7-seater sudah bisa dipenuhi dengan keberadaan BR-V, namun Step Wgn Hybrid itu memang mengisi segmen kosong yang ditinggalkan Freed dan Odyssey.

    “Ada satu segmen lagi yang Pak Wendy (Direktur Honda Surabaya Center) tadi sampaikan ke keluarga yang membutuhkan mobil yang lebih lapang, nyaman, dan lebih besar dan segmen upper MPV kita lihat ada kenaikan penjualan dari tahun ke tahun masih segmented kecil tapi growing dan Honda punya produknya yang kami rasa bisa tepat ditawarkan konsumen di segmen itu,” tutur Arfi.

    “Jadi mungkin nanti ke depannya ada segmen baru yang growing sesuai dengan permintaan konsumen dan kita punya produknya, tidak menutup kemungkinan kita akan produk-produk di sini,” pungkas Arfi.

    (dry/rgr)

  • Mobil China Perang Harga, Kualitas Jadi Taruhannya

    Mobil China Perang Harga, Kualitas Jadi Taruhannya

    Jakarta

    Kualitas mobil China jadi sorotan di tengah perang harga. Sebab, laporan akan kerusakan mobil tercatat mengalami kenaikan.

    Perang harga tengah dilakukan sejumlah produsen mobil China. Nggak cuma mobil listrik, mobil bensin pun ikutan perang harga untuk berlomba-lomba memikat konsumen. Namun kualitas mobil justru jadi taruhannya. Dalam pemberitaan China Daily, kualitas mobil bensin baru di China menurun secara berturut-turut dalam dua tahun terakhir lantaran persaingan harga.

    Menurut survei yang dilakukan J.D Power, soal kualitas menunjukkan bahwa masalah yang dilaporkan pemilik mobil meningkat menjadi 229 per 100 kendaraan, naik 17 kasus dibandingkan tahun 2024.

    Penurunan terjadi secara luas, merek domestik dan merek massal melaporkan masing-masing 18 kasus per 100 mobil. Merek premium juga mencatat penurunan kualitas seiring dengan kenaikan kerusakan 13 kasus.

    “Di tengah tekanan kompetitif yang beragam dalam hal teknologi, konfigurasi, dan harga, kinerja mobil berbahan bakar konvensional mengalami penurunan signifikan secara tahunan,” ungkap General Manager of Auto Product Practice di J.D Power China.

    Dia mengingatkan bahwa untuk mempertahankan pangsa pasar sembari meningkatkan kualitas akan menjadi tantangan utama bagi produsen berbahan bakar konvensional selama transisi ke kendaraan energi baru.

    Dalam laporan itu juga diketahui cacat desain dan cacat produksi pada beberapa produk mengalami kenaikan. Keluhan soal sistem hiburan, kursi, dan fungsi bantuan pengemudi menjadi yang paling sering. Keluhan itu juga menyoroti risiko yang ditimbulkan lantaran terburu-buru menambahkan fitur digital.

    Pemilik kendaraan menjelaskan permasalahan yang sering terjadi seperti pengenalan suara tidak akurat, layar sentuh tidak responsif, dan koneksi Bluetooth lemah dan lainnya.

    Dalam studi itu juga menyoroti kesenjangan yang makin lebar antara permintaan konsumen akan fitur canggih dan kemampuan produsen untuk memastikan produknya andal. Semua kategori yang dipantau, kecuali sistem transmisi, mencatat keluhan yang tinggi. Di ranah segmen premium, kerusakan yang dialami Land Rover tercatat paling banyak yakni 208 kasus per 100 mobil. Pada segmen kendaraan massal, ada GAC Honda dan merek domestik ada Chery dengan 220 kasus. Sementara merek-merek yang tak banyak bermasalah di antaranya Porsche, Cadillac, Dongfeng Honda, GAC Toyota, SAIC Volkswagen, GAC Trumpchi, dan Geely.

    Sementara itu, dibandingkan mobil bermesin konvensional, kualitas mobil hybrid cenderung lebih bagus. Ini menjadi senjata tersendiri bagi pabrikan yang ingin bersaing dengan startup kendaraan listrik.

    (dry/din)

  • Sepeda Motor Terbakar di Jalan Raya Ngawi, Begini Kronologinya!

    Sepeda Motor Terbakar di Jalan Raya Ngawi, Begini Kronologinya!

    Ngawi (beritajatim.com) – Sebuah sepeda motor hangus terbakar di jalan raya Ngawi-Maospati masuk Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Minggu (31/8/2025) malam. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 19.30 WIB itu diduga akibat korsleting pada mesin kendaraan.

    Kejadian bermula saat pengendara sepeda motor Honda Vario, Wibowo (35), warga Desa Paron, Kecamatan Paron, Ngawi, dalam perjalanan pulang dari Madiun menuju rumahnya. Tiba-tiba muncul api dari bagian mesin motor. Menyadari hal itu, Wibowo segera menghentikan laju kendaraannya dan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.

    Karena panik, Wibowo sempat mendorong sepeda motornya ke pinggir jalan agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Namun, kobaran api dengan cepat membakar seluruh bagian motor. Kondisi angin yang kencang di lokasi kejadian membuat api semakin sulit dipadamkan.

    Besarnya kobaran api sempat membuat panik pengguna jalan lain yang melintas. Api akhirnya berhasil dipadamkan setelah petugas Pemadam Kebakaran Ngawi tiba di lokasi. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

    “Perjalanan dari Madiun mau pulang, mendadak keluar api. Saya sempat mendorong motor agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Ini motor sudah hangus,” ungkap Wibowo, pemilik motor, kepada wartawan.

    Akibat kejadian tersebut, sepeda motor milik Wibowo hangus terbakar. Untuk pulang, ia akhirnya menghubungi keluarganya agar dijemput di lokasi kebakaran. [fiq/aje]

  • Pas Beli Mobil Bilangnya Nggak Mikirin Harga Bekasnya, Pas Dijual Sakit Hati

    Pas Beli Mobil Bilangnya Nggak Mikirin Harga Bekasnya, Pas Dijual Sakit Hati

    Jakarta

    Ada sebagian konsumen yang tak memikirkan harga jual kembali saat membeli mobil. Tapi ujung-ujungnya dibikin sakit hati saat tahu harga jual kembalinya anjlok.

    Harga jual kembali atau resale value jadi salah satu pertimbangan penting orang Indonesia sebelum membeli mobil. Nggak heran, kalau mobil yang punya harga jual kembali masih bagus pasti model barunya laris manis. Meski begitu, tak semua konsumen mementingkan harga jual kembali.

    Ada juga beberapa konsumen yang mulai tak memedulikan resale value. Namun meski awalnya menyebut tak memedulikan, nyatanya pas tahu harga jual kembalinya anjlok justru merasa sakit hati.

    “Kalau yang terlihat banyak juga yang kayak misalkan ya udahlah saya pakai mobil nggak apa-apa. Hari ini ngomong begitu, coba tahun depan udah pakai mobilnya setahun ketika mau jual lagi, sakit hati,” beber Communication Strategy Sub-Division Head PT Honda Prospect Motor Yulian Karfili belum lama ini.

    Menurut pria yang akrab disapa Arfi itu, sebagian konsumen Indonesia masih menganggap mobil sebagai sebuah barang yang memiliki nilai kembali. Di sisi lain, harga jual kembali itu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tak cuma kondisi mobil, populasi suatu model juga ikut mempengaruhi. Mobil yang populasinya besar berarti bisa dibuktikan keandalannya, makanya saat dijual lagi harganya masih bagus.

    “Dukungan purnajualnya bagaimana, dukungan suku cadangnya mudah apa nggak gitu kan. Terus juga apakah sudah ada orang yang pakai secara bertahun-tahun dan sudah menjual kembali kondisinya kayak gimana. Itu kan sesuatu yang terbentuk seiring waktu berjalan gitu resale value itu. Jadi otomatis aja kalau sesuatu yang belum kelihatan ya orang selama masih ragu pasti nilainya pasti rendah,” tambah Arfi.

    Pengamat otomotif sekaligus akademisi dari Institut Teknologi Bandung Yannes Pasaribu mengungkap harga jual kembali menjadi faktor krusial yang dipertimbangkan masyarakat dalam negeri sebelum membeli mobil. Faktor itulah yang juga membuat mobil berbahan bakar konvensional masih bisa bertahan. Namun di segmen konsumen dengan usia yang lebih muda, prioritasnya bukan lagi resale value melainkan biaya operasional dan efisiensi lingkungan.

    “Untuk kendaraan ICE, resale value tetap tinggi dan stabil hingga 70-80 persen setelah tiga tahun penggunaan, didukung oleh pasar sekunder yang kuat dan merek-merek Jepang yang mapan seperti Daihatsu, Suzuki, Toyota, atau Honda,” terang Yannes saat dihubungi detikOto, Jumat (30/8/2025).

    (dry/rgr)