brand merek: Honda

  • Tipu Warga Mojokerto Rp865 Juta, Oknum Kades Aktif di Jombang Diamankan

    Tipu Warga Mojokerto Rp865 Juta, Oknum Kades Aktif di Jombang Diamankan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Anggota Unit III Tindak Pidana Umum Satuan Reskrim Polres Mojokerto Kota mengamankan oknum Kepala Desa (Kades) aktif di Kabupaten Jombang. Tersangka WS (45) warga Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang diamankan setelah melakukan penipuan sebesar Rp865 juta.

    Tersangka diamankan di rumahnya pada, Kamis (16/5/2024) sekitar pukul 04.45 WIB. Dari tangan tersangka diamankan barang bukti berupa tiga surat perjanjian pinjaman, satu lembar surat penyataan dan tiga lembar foto copy sertifikat. Tersangka ditahan di rutan Polres Mojokerto Kota.

    Waka Polres Mojokerto Kota, Kompol Supriyono mengatakan, Polres Mojokerto Kota mengamankan satu orang tersangka tindak pidana Penipuan dan Penggelapan. “Tersangka merupakan Kades aktif di wilayah Kabupaten Jombang. Inisial WS, umur 45 tahun,” ungkapnya, Rabu (29/5/2024).

    Masih kata Waka, tersangka meminjam uang kepada korban A warga Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto secara bertahap. Mulai Rp50 juta hingga total pinjaman mencapai Rp865 juta. Tersangka meminjam uang ke korban dengan jaminan sertifikat dan mobil Fortuner FRZ serta Honda BRIO.

    “Tersangka menjaminkan 3 sertifikat ke bank dengan tujuan untuk melunasi hutang kepada korban. Namun kenyataannya, uang yang setelah cair dari bank tidak di serahkan kepada korban melainkan digunakan untuk kepentingan pribadi lainnya,” katanya.

    Namun sertifikat bukan milik tersangka, sementara dua mobil tersebut belum lunas sehingga diambil oleh pihak leasing. Hubungan antara tersangka dengan korban adalah teman. Akibat perbuatannya tersebut, tersangka dijerat Pasal 378 KUHP dan atau 372 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara. [tin/kun]

  • Polsek Winongan Pasuruan Amankan Pelaku dan Penadah Motor Curian

    Polsek Winongan Pasuruan Amankan Pelaku dan Penadah Motor Curian

    Pasuruan (beritajatim.com) – Unit Reskrim Polsek Winongan mengamankan pelaku dan penadah sepeda motor hasil curian. Ketiganya ini diamankan pada Sabtu (26/5/2024) sekitar pukul 16.00 WIB di Desa Prodo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan.

    Diketahui dua orang pencuri bernama Indra Pratama (27) dan juga Hasan (32), keduanya merupakan warga Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan. Sementara untuk penadah yang diamankan yakni Mulyanto (61) warga Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan.

    “Kami berhasil mengamankan dua orang pelaku pencurian sepeda motor dan satu orang penadah. Pelaku mencuri kendaraan Honda Beat dengan nomor polisi N-5764-VV milik M Ismail,” jelas Kapolsek Winongan, AKP Rudi Santoso, Rabu (29/5/2024).

    Rudi juga menjelaskan bahwa mulanya pada Minggu (8/5/2024) sekitar pukul 08.00 korban memarkirkan sepeda motornya di sebuah jembatan kecil dalam kondisi terkunci setir. Sementara itu, korban berjalan untuk mencari rumput di sepetak sawah.

    Menjelang 15 menit kemudian dua orang pelaku mendatangi lokasi dengan menggunakan satu unit sepeda motor Honda Vario. Tak berlangsung lama, pelaku kemudian berhasil menggasak satu unit motor milik korban dan kemudian di bawa kabur.

    Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian sebesar Rp 5 juta dan kemudian korban melakukan pelaporan ke Polsek Winongan.

    “Kami berhasil mengamankan tiga orang pelakupada Sabtu (26/5/2024) sekitar pukul 16.00 WIB. Dari keterangan dari pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatannya telah mencuri sepeda motor dengan menggunakan kunci T,” imbuhnya.

    Dari kejadian tersebut, polisi berhasil mengamankan satu unit kendaraan Vario milik pelaku, satu set kunci T, dan satu unit handphone Samsung. Akibat kejadian tersebut, pelaku dikenakan pasal 363 KUHP sedangkan penadah dikenakan pasal 480 KUHP. (ada/kun)

  • Ahmad Dhani Kena Tipu Kanit Jarantas Polrestabes Surabaya Gadungan

    Ahmad Dhani Kena Tipu Kanit Jarantas Polrestabes Surabaya Gadungan

    Surabaya (beritajatim.com)- Pemuda Benowo berinisial KK harus mendekam di sel tahanan usai mengaku sebagai Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya. Hal itu dilakukan untuk menipu Dwi Ahmad Dani, sekuriti asal Parang, Magetan yang baru saja kehiangan sepeda motor.

    Dengan mengaku sebagai Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya, KK meminta sejumlah uang agar bisa menemukan sepeda motor Dwi Ahmad Dani.

    Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan dengan bermodal kaos hitam bertuliskan Jatanras, pistol mainan dan borgol, KK berhasil mengelabui Ahmad Dani bahwa ia adalah seorang Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya. KK dan Ahmad Dani awalnya bertemu di rumah seseorang berinisal E. Saat itu keduanya berniat untuk mengambil motor gadaian milik mereka masing-masing.

    “KK dan korban sama-sama menggadaikan motor di E. Pertama ketemu saat hendak mengambil motor namun E tidak berada di rumah. Sehingga keduanya saling ngobrol,” kata Hendro Sukmono, Rabu (29/05/2024).

    Keduanya lantas bertemu kembali kemudian hari tepatnya di sebuah warung kopi di Jalan Balongsari. Pada pertemuan kedua itu, KK membawa pistol mainan dan borgol serta mengaku sebagai Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya.

    Tersangka menawarkan sepeda motor Honda Scoopy seharga 5 juta. KK membohongi korban untuk membayar uang tunai Rp 3 juta dengan alasan sebagai uang muka pembayaran. Dengan segala bujuk rayu, Ahmad Dani lantas percaya dan menyerahkan uang Rp 3 juta kepada KK dengan perjanjian sisa uang akan di transfer.

    “Namun setelah penyerahan uang tersebut, justru tidak ada kabar lebih lanjut dari tersangka. Hingga korban melaporkan kejadian itu,” beber Hendro.

    Berdasarkan laporan polisi yang dibuat korban, Tim Jatanras Polrestabes Surabaya langsung melakukan penyelidikan, hingga berhasil menangkap pelaku di Jalan Semarang, Surabaya. Setelah diamankan dan menjalani pemeriksaan, diketahui bahwa KK berhasil melakukan pengambilan 4 motor dari tempat gadai di wilayah Menganti, Gresik berbekal akal bulusnya mengaku sebagai Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya.

    “Pelaku KK dalam penyamarannya telah melakukan pengambilan empat unit motor dari tempat gadai di wilayah Menganti, Gresik. Kini dia sudah kami ditahan,” terang Alumni Akpol 2005 itu.

    Dari kasus ini, disita barang bukti dari polisi gadungan tersebut, berupa 2 pistol, kaos bertuliskan Jatanras hingga borgol. Sementara itu, KK dalam video klarifikasinya meminta maaf kepada masyarakat Surabaya khususnya institusi kepolisian karena sudah mengaku sebagai Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya dan melakukan penipuan.

    “Dengan kejadian ini saya sudah merugikan korban dan Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya. Sehingga saya minta maaf dan semoga tidak ada yang meniru aksi saya,” tutupnya. [ang/aje]

  • Tas Dirampas Saat Beli Bekicot di Jember, Warga Lumajang Meninggal

    Tas Dirampas Saat Beli Bekicot di Jember, Warga Lumajang Meninggal

    Jember (beritajatim.com) – Endang Kaeni (68), perempuan warga Dusun Kebonan, Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur meninggal dunia akibat serangan jantung, setelah jadi korban perampasan saat hendak membeli bekicot di Kabupaten Jember, Senin (27/5/2024).

    Endang datang ke rumah Mistari, warga Dusun Bringin Sari, Desa Jatimulyo, Kecamatan Jenggawah, Jember, bersama sopirnya Bagong Asmari (60) untuk membeli bekicot. Turun dari mobil, Endang berjalan ke belakang rumah Mistari.

    Endang tidak sadar jika sedang diintai dua orang yang berboncengan sepeda motor Honda Vario warna hitam. Mereka langsung merampas tas Endang yang baru saja turun dari mobil.

    Endang spontan berteriak. Bagong Asmari pun berusaha mengejar dua pelaku. Namun mereka terlampau gesit dan berhasil kabur membawa tas berisi uang kurang lebih Rp 25 juta.

    Kisah perampasan itu rupanya bukan akhir dari cerita. “Sepuluh menit setelah kejadian, punggung Endang terasa sakit. Dia terjatuh di halaman rumah Mistari, dan segera dilarikan ke Puskesmas Tempurejo,” kata Kepala Kepolisian Sektor Jenggawah Ajun Komisaris Eko Basuki Teguh, Selasa (28/5/2024).

    Endang diduga terkena serangan jantung karena kaget dengan kejadian itu. Dia akhirnya meninggal dunia. [wir]

  • Sempat Sembunyi di Kos Prigen, Pelaku Curanmor Pasuruan Akhirnya Diamankan

    Sempat Sembunyi di Kos Prigen, Pelaku Curanmor Pasuruan Akhirnya Diamankan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Seorang pria pencuri motor di Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan akhirnya berhasil diamankan. Pelaku diamankan setelah mencoba bersembunti di sebuah kamar kos di Kecamatan Prigen.

    Diketahui pelaku sendiri berinisial SN (37) warga Desa Gendro, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Kapolsek Purwosari, AKP Sugiyanto mengatakan bahwa pelaku berhasil diamankan setelah kabur dan bersembunyi kurang lebih satu bulan lamanya.

    “Kami berhasil mengamankan seorang pelaku tindak kejahatan pencurian dengan pemberatan. Pelaku, berusaha mencuri sepeda motor korban yang terparkir depan rumahnya Desa Pucangsari, Kecamatan Purwisari,” jelas Sugiyanto, Senin (27/5/2024).

    Sugiyanto juga menjelaskan bahwa mulanya pada  Selasa (30/04/2024) pukul 23.30 WIB pelaku mencoba melihat-lihat suasana. Dirasa sudah aman, pelaku kemudian melancarkan aksi tunggalnya dengan mencongkel rumah kunci kendaraan Honda Beat Nopol N-5447-TCV.

    Saat hendak melarikan diri, pelaku salah menekan tombol oada sepeda motor miliknya. Alhasil, dirinya membunyikan klason yang mengakibatkan sang oemilik motor mengetahui aksinya.

    Mendengar suara klakson motor miliknya berbunyi, korban langsung menuju kedepan dan ternyata sepeda motor miliknya hendak dicuri maling. Sontak korban langsung berteriak hingga seluruh warga keluar dan berusaha mengejar pelaku.

    “Tapi kondisi tersangka yang gugup membuatnya sulit untuk berkonsentrasi untuk menyetir. Jadinya jatuh di deoan toko klontong, saat di samoerin, oelaku sudah lari terbirit-birit,” lanjutnya.

    Dari aksinya tersebut kini pelaku harus mendekam di penjara. Dengan dijerat asal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan/Curanmor dan diancam dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun. (ada/ian)

  • Mahasiswi UINSA yang Tewas Ternyata Gagal Dijambret

    Mahasiswi UINSA yang Tewas Ternyata Gagal Dijambret

    Surabaya (beritajatim.com) – Tas mahasiswi UINSA yang tewas saat mengejar jambret di Jalan Semarang ternyata gagal diambil oleh kedua pelaku. Tas berisi handphone, dompet dan kabel cas itu ditemukan tepat di Jalan Arjuno dalam kondisi tali terputus tepat di lokasi Maya Dwi Ramadhani (21) menjadi korban jambret.

    Milah (44) ibunda korban mengatakan, ada saksi mata kunci dalam peristiwa penjambretan itu. Saksi saat itu naik ojek online tepat di belakang korban. Saksi yang tidak diketahui identitasnya itu melihat kedua pelaku jambret memepet sepeda motor korban dari arah kiri. Saat itu, tas korban dicantolkan di pundak kiri. Kedua pelaku lantas menarik tas Maya hingga talinya putus.

    “Saksi itu pekerja kantoran. Anak saya dijambret beberapa meter sebelum Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Tas selempangnya itu jatuh. Tapi, anak saya tetap mengejar karena mungkin tasnya berhasil dijambret,” kata Milah, Minggu (26/05/2024).

    Saksi saat itu sempat meneriaki Maya. Namun, korban tetap memacu sepeda motor Honda PCX merahnya mengejar dua pelaku yang mengendarai sepeda motor kopling.

    Saksi yang enggan namanya disebut itu lantas mengambil tas yang jatuh dan berusaha mengejar Maya. Namun, saat di persimpangan Jalan Arjuna-Jalan Semarang, saksi bingung kemana arah Maya mengejar jambretnya.

    “Sempat diklakson-klakson sama saksi dan Ojolnya. Namun, mungkin anak saya sudah fokus sama jambretnya. Dia ga berhenti. Akhirnya tas anak saya sempat dibawa pulang oleh saksi,” imbuh Milah.

    Saksi saat itu sampai rumah sekitar pukul 00.15 dini hari. Tas milik Maya itu berbentuk persegi panjang 10×5 sentimeter berwarna abu-abu.

    Sekitar pukul 01.30 ponsel Maya yang dibawa saksi berbunyi. Ternyata yang menghubungi adalah kekasih Maya. Dari percakapan telepon itu, saksi bercerita kalau Maya menjadi korban penjambretan. Tas milik Maya saat ini berada di rumah saksi di Jalan Dupak. Pacar Maya pun lantas menghubungi ayah korban.

    “Suami,anak saya yang pertama dan pacar Maya yang ke Dupak. Sampai di Dupak lalu mereka mencari keberadaan Maya. Mereka nyari berpencar,” tutur penjual sayur di Pasar Tembok itu.

    Pencarian berakhir ketika kakak korban mencari lewat aplikasi GPS yang terkoneksi dengan sepeda motor Maya. Saat itu, dari pencarian GPS ditemukan lokasi sepeda motor Maya berada di Polsek Bubutan. Mereka pun akhirnya sama-sama menuju Polsek Bubutan.

    Sesampainya di Polsek Bubutan, anggota polisi yang piket menyampaikan bahwa Maya menjadi korban kecelakaan di Jalan Semarang. Maya saat itu dilaporkan kritis dan langsung dilarikan ke RSUD dr. Soetomo. Ayah Maya lantas mengabari Milah untuk segera berangkat ke RSUD dr. Soetomo.

    Sesampainya di RSUD dr. Soetomo, Keluarga Maya mencari di IGD RSUD dr. Soetomo. Pikiran mereka, Maya masih menjalani pemeriksaan intensif di salah satu ruangan. Setelah mencari dan tidak menemukan Maya, Keluarga lantas bertanya ke petugas jaga. Oleh petugas jaga, keluarga Maya dibawa ke salah lorong di luar IGD.

    “Saya melihat anak saya sudah ditutup kain putih. Itu saya sudah menangis, dada saya sesak. Petugas bilang Maya sudah dinyatakan meninggal dunia. Saya pandangi rambut dan wajahnya sambil saya tutup hati saya bilang; Ya Allah, Nak, kamu masuk surga,” tutur Milah sambil terisak.

    Kini, pihak keluarga masih menunggu hasil kerja dari polisi untuk memburu pelaku. Walaupun ternyata tidak ada barang milik Maya yang hilang, namun suara Maya tidak mungkin akan terdengar lagi oleh Milah selama-lamanya. [ang/but]

  • Keajaiban di Kasus Jambret yang Tewaskan Mahasiswi UINSA Surabaya

    Keajaiban di Kasus Jambret yang Tewaskan Mahasiswi UINSA Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Keajaiban datangnya tidak bisa diperkirakan. Keajaiban hanya datang ketika manusia terus berusaha tanpa mengenal lelah. Dalam kasus tewasnya Maya Dwi Ramadhani (21) Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya yang tewas saat mengejar jambret. Keajaiban datang kepada kakak kandung Maya yang saat itu kebingungan mencari lokasi keberadaan adik gadisnya.

    Jam sudah menunjukan pukul 01.30 WIB, Maulidia Eka bingung mencari keberadaan adiknya yang baru saja menjadi korban Jambret di Jalan Arjuno pada Kamis (23/05/2024) malam. Saat itu, Maulidia baru saja mendapatkan informasi dari saksi yang melihat adiknya di Jambret. yang diketahui oleh Maulidia, dua pelaku jambret gagal membawa tas milik adiknya. Tas itu lalu diamankan saksi dan kembali diambil oleh Maulidia di rumah saksi di Jalan Dupak.

    Perempuan berusia 23 tahun itu melihat barang-barang yang diamankan seperti dompet, Iphone dan chargernya benar milik adiknya. Walaupun barang adiknya ditemukan, pikiran Maulidia kalut. karena Maya tidak diketahui keberadaanya. Maulidia pun memutuskan untuk mencari adiknya berkeliling di sekitar Jalan Arjuno.

    Waktu terus berlalu, angin malam semakin menusuk ke dalam tulang. Maulidia saat itu bersama ibunya Millah menyusuri jalan Tanjung Perak hingga ke BG Junction. Mereka berkeliling melewati Pom Bensin Bubutan hingga Jalan Pahlawan.

    Sambil keliling, Maulidia tersadar bahwa motor Honda PCX Merah yang dikendarai adiknya dipasangi oleh GPS. Ia pun membuka aplikasi GPS itu untuk menemukan lokasi sepeda motor Maya. Asumsinya, sepeda motor Honda PCX itu masih dikendarai oleh Maya.

    “Namun, karena aplikasi GPS nya akhir-akhir ini belum dibayar, jadi ga bisa kelacak posisinya dimana,” kata Milah, ibu kandung dari Maya, Minggu (26/05/2024).

    Selama satu jam lebih Maulidia dan Millah mencari Maya namun tidak menemukan hasil. Aplikasi GPS itu merupakan satu-satunya cara agar Maya cepat ditemukan, pikir Maulidia. Maulidia tidak berhenti memencet aplikasi GPS-nya.

    Rasa lelah fisik dan pikiran sudah mulai menyerang. Harapan untuk menemukan Maya sudah semakin menipis.

    Di sela-sela rasa pasrah itu, keajaiban datang. Tiba-tiba aplikasi GPS yang sudah tidak dibayar dan tidak bisa digunakan itu menunjukan dimana letak sepeda motor Maya. Lokasinya berada di kantor Polsek Bubutan. Maulidia bersama Milah pun langsung menuju kantor Polsek Bubutan.

    Sesampainya di kantor Polsek Bubutan, Maulidia dan Milah menemukan sepeda motor honda PCX merah milik Maya. Namun tetap keberadaan Maya tidak ditemukan.

    Mereka pun menanyakan keberadaan Maya ke anggota Polsek Bubutan. Bak disambar petir, Maulidia kaget ketika anggota Polsek Bubutan memberi tahu bahwa Maya dalam kondisi kritis karena kecelakaan usai mengejar jambret di Jalan Semarang.

    Maya kritis setelah pelaku jambret bisa menendang sepeda motor Honda PCX yang dikendarai Maya. Maya lalu terlempar ke sisi kanan. disaat yang bersamaan, ada mobil yang melintas. Tubuh Maya lantas terlindas mobil. Sekujur tubuh Maya pun luka-luka.

    “Saya melihat ada jahitan baru di tulang rusuk dekat ketiaknya. Lalu di bagian punggung anak saya itu memar semua,” tutur Milah dengan nafas berat menahan tangis.

    Oleh petugas Polsek Bubutan, Mauilidia dan Milah diarahkan menuju RSUD dr. Soetomo karena Maya dievakuasi dalam kondisi kritis setelah dengan luka pendarahan di kepala.

    Maulidia dan Milah pun menuju rumah sakit. Di sepanjang jalan, Milah dan Maulidia tidak berhenti mengucap permohonan kepada sang Khalik agar Maya diberi keselamatan.

    Sesampainya di Rumah Sakit dr Soetomo Maulidia mencari keberadaan adiknya di IGD. Namun ternyata Maya sudah dipindah ke salah satu lorong dalam kondisi tertutup kain putih.

    “Di situ saya sudah histeris. Saya lihat rambut dan pakaiannya benar anak saya. Sambil menutup kainnya, saya bilang;ya Allah Surga kamu, Nak,” ucap Milah sambil menangis.

    Kini keluarga akan medesak dan berdoa agar pelaku jambret yang menyebabkan Maya tewas segera ditangkap. Keluarga akan terus berusaha sampai keajaiban datang. Sama seperti ketika notifikasi GPS yang sudah tidak bisa muncul karena tidak dibayar kembali muncul normal. Keluarga akan terus menunggu keajaiban sembari mendoakan Maya agar tenang di sisi Allah SWT. [ang/but]

  • Nahas di Angka Dua! 2 Hari, Dua Kecelakaan di Jember dan Dua Meninggal

    Nahas di Angka Dua! 2 Hari, Dua Kecelakaan di Jember dan Dua Meninggal

    Jember (beritajatim.com) – Nasib nahas dialami korban kecelakaan selama dua hari berturut-turut. Pada saat itu terjadi dua kecelakaan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang menyebabkan dua orang meninggal dunia.

    Kecelakaan pertama terjadi di jalan yang menghubungkan Kabupaten Jember dengan Banyuwangi, di KM 36.800 Gunung Gumitir, Jumat (24/5/2024) siang. Sebuah truk tronton bernopol N 9010 UQ yang dikendarai Agung Sumito (45) terguling di Dusun Gumitir, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo.

    “Saat itu tronton bermuatan kayu triplek tersebut terguling ke kanan dikarenakan muatan terlalu berat. Tidak ada korban luka dan korban jiwa. Kerugian material diperkirakan Rp 1,5 juta,” kata Kepala Kepolisian Sektor Sempolan Ajun Komisaris Muhammad Na’i.

    Kecelakaan berikutnya terjadi di jalan depan kantor Pekerjaan Umum Bina Marga Jember, di Dusun Jubung, Kecamatan Sukorambi, Sabtu (25/5/2024) dini hari. Kecelakaan ini melibatkan mobil Honda Jazz yang memuat lima penumpang dengan dua truk Mitsubishi yang bermuatan tiga penumpang.

    Dua pria penumpang mobil Honza Jazz meninggal dunia, yakni Iqbal Fauzi (25) dan Ipung (25). Keduanya warga Dusun Karang Semanding, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, Jember. Kepala Iqbal terluka dan pahanya patah. Sementara rahang Ipung patah, kepala robek, dan telinganya mengalami pendarahan.

    Sementara itu dua penumpang Honda Jazz lainnya, yakni Titis Wijayani (26) mengalami bengkak pada bagian mata dan Ahmad Faizin (18) terluka pada bagian kepala. Dua warga Karang Semanding ini dirawat di Rumah Sakit Umum Kaliwates.

    Rio Sugiarto (19), kernet truk Mitsubushi bernopol P-8423-UQ yang tercatat sebagai warga Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, mengalami patah kaki kiri. Dia juga dirawat di Rumah Sakit Umum Kaliwates.

    Kecelakaan terjadi saat mobil Honda Jazz bernopol P 1834 GA yang dikemudikan Febry Ferdiansyah melaju dari arah timur ke barat. Dia diduga hendak mendahului kendaraan lain dan bertabrakan dengan truk bernopol P 8613 GG yang dikemudikan Rafi Alfiansyah dari arah berlawanan.

    Tabrakan pertama ini menyebabkan Zernando Yudistira yang mengendarai truk Mitsubshi bernopol P-8423-UQ di belakang truk Rafi terkejut. Jarak yang terlalu dekat menyebabkan truk yang diemudikan Zernando tersebut menumbuk truk di depannya. [wir/aje]

  • Pejalan Kaki di Mojokerto Tewas Tertabrak Motor

    Pejalan Kaki di Mojokerto Tewas Tertabrak Motor

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang pejalan kaki tewas di Jalan Raya Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Minggu (26/5/2024). Korban yang diketahui atas nama, Djuwari (78) ini tewas di lokasi karena tertabrak sepeda motor saat hendak menyebrang jalan.

    Kecelakaan lalu-lintas tersebut terjadi sekira pukul 06.15 WIB. Saat itu, warga Dusun Kedung Maling II RT 15 RW 06, Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto berjalan kaki di bahu jalan sisi kiri di sebelah utara. Sampai di lokasi kejadian, korban hendak menyebrang ke selatan.

    Dari arah barat atau dari arah Jombang melintas sepeda motor Yamaha Vixion nopol AG 6272 EBI yang dikendarai Agung Candra Setyawan warga Dusun Sambirejo, Desa Besowo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Diduga karena jarak sudah dekat sehingga kecelakaan tak bisa dihindari.

    Korban tertabrak sepeda motor Yamaha Vixion nopol AG 6272 EBI dan tewas di lokasi kejadian dengan luka serius pada bagian kepala. Petugas Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto yang datang ke lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    Usai dilakukan identifikasi jenazah, sejumlah relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto mengevakuasi korban. Jenazah korban dievakuasi ke ruang jenazah RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

    Kasat Lantas Polres Mojokerto, Iptu Muhammad Hariyazie Syakhranie mengatakan, kecelakaan lalu-lintas tersebut terjadi diduga karena kurang hati-hatinya atau lalainya pengendara sepeda motor Yamaha Vixion nopol 7272 EBI pada saat berkendara dengan kecepatan tinggi.

    “Pengendara sepeda motor Honda Vixion tidak bisa menguasai laju kendaraannya sehingga tidak bisa mengantisipasi arus lalu-lintas yang ada didepannya sehingga menyebabkan terjadinya laka lantas. Korban meninggal di lokasi kejadian,” ungkapnya. [tin/suf]

  • Bandit Curanmor Margomulyo Surabaya Ditangkap Warga

    Bandit Curanmor Margomulyo Surabaya Ditangkap Warga

    Surabaya (beritajatim.com) –  Bandit curanmor (pencurian kendaraan bermotor) ditangkap oleh warga Pergudangan Margomulyo Surabaya, Rabu (22/05/2024) siang. Curanmor itu pertama kali diketahui oleh pengunjung warung kopi dekat dengan UD. Damai Sentosa tempat para bandit curanmor melakukan aksinya.

    Kapolsek Tandes Kompol Budi Waluyo mengatakan salah satu saksi berinisial E awalnya beristrahat di warung kopi yang dekat dengan lokasi sasaran. Saat itu, dua orang pelaku curanmor mengendarai Honda Supra X L 4494 AC dan berhenti di depan UD. Damai Sentosa.

    Satu pelaku berada di luar gudang untuk mengawasi situasi, sedangkan pelaku lainnya berperan sebagai eksekutor masuk ke dalam gudang. Karena gerak-geriknya mencurigakan, saksi E terus mengawasi kelakuan dua bandit itu.

    “Sempat dikira oleh saksi sebagai tamu gudang, sehingga tidak diperhtikan. Namun, karena gerak-geriknya mencurigakan saksi lantas mengawasi,” kata Budi Waluyo,Sabtu (25/5/2024).

    Saksi E lantas berteriak dan meminta tolong kepada warga sekitar usai salah satu pelaku curanmor yang masuk ke gudang keluar sambil membawa sepeda motor Honda Vario Hitam L 3099 PJ milik salah satu karyawan bernama Arifin.

    Merasa diteriaki, kedua pelaku panik dan kabur ke arah pergudangan Margomulyo. Tanpa disangka, pergudangan tempat dua pelaku curanmor kabur itu merupakan jalan buntu.

    “Mereka lari ke arah Asemrowo. Lalu karena buntu dan kebetulan ada anggota kami yang berpatroli salah satu pelaku ditangkap. Sedangkan satu pelaku lainnya berhasil kabur dengan membawa sepeda motor curian,” imbuh Budi.

    Setelah tertangkap warga, diketahui pelaku adalah Zaifudin (37) warga Morokrembangan. Ia gagal kabur setelah warga dan sekuriti gudang lebih cepat untuk menutup portal pergudangan. Kini, polisi masih mengejar satu pelaku lainnya yang masih kabur.

    “Sudah kami kantongi identitasnya. Rekannya yang kabur warga Surabaya Utara. Saat ini kami masih lakukan pengejaran,” pungkasnya.

    Dari informasi yang dihimpun beritajatim.com, bandit curanmor yang berhasil kabur itu bernama Hasan. Zaifudin mengaku bahwa dirinya hanya diajak oleh Hasan. Selain itu, keduanya juga pernah ditahan karena kejahatan pencurian kendaraan bermotor. [ang/suf]