brand merek: Honda

  • Viral Pengemudi Pakai Pelat Nomor Jepang di Malang, Polisi Langsung Tindak

    Viral Pengemudi Pakai Pelat Nomor Jepang di Malang, Polisi Langsung Tindak

    Malang (beritajatim.com) – Kota Malang kembali dihebohkan dengan aksi pengemudi mobil yang menggunakan pelat nomor berbahasa Jepang. Video mobil Honda Jazz berplat asing tersebut viral di media sosial, memicu spekulasi warganet bahwa kendaraan itu milik warga negara asing (WNA) asal China.

    Menanggapi laporan masyarakat, Satlantas Polresta Malang Kota segera melakukan penyelidikan. Pemilik mobil akhirnya berhasil diamankan dan diketahui sebagai Dimas Hadi, warga Pasuruan yang berdomisili di Malang.

    “Kami langsung melakukan penelusuran melalui CCTV Kota Malang, mencari informasi rekanan dan teman komunitas sampai ke medsos. Akhirnya berhasil kami amankan,” ujar Kasatlantas Polresta Malang Kota, Kompol Agung Fitriansyah, Senin (3/2/2025).

    Dimas pun langsung diberikan sanksi tilang karena melanggar Pasal 280 UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terkait penggunaan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) yang tidak sesuai aturan.

    Mobil beserta plat nomor ilegal tersebut diamankan di Mako Polresta Malang Kota, dan Dimas diminta menggantinya dengan plat resmi serta menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat.

    “Pelanggar sudah ditindak dengan tilang, karena Pasal 280 terkait TNKB dan yang bersangkutan bersedia meminta maaf. Ini sebagai pembelajaran agar kita tetap mematuhi aturan yang ada demi keselamatan kita bersama,” tambah Agung.

    Dalam keterangannya, Dimas mengaku menyesali perbuatannya. Ia membeli pelat nomor tersebut melalui e-commerce pada 20 Desember 2024 dan menggunakannya hanya untuk membuat konten video. Kini, ia harus menjalani sidang tilang dengan denda sekitar Rp500 ribu.

    “Ini cuma buat konten video aja saya pakai sekali. Belinya online 20 Desember 2024. Saya menyesal dan mohon maaf karena kendaraan tidak sesuai dengan aturan,” ujar Dimas.

    Kasus ini menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk tidak sembarangan menggunakan atribut kendaraan yang tidak sesuai aturan, karena dapat berujung pada sanksi hukum. [luc/suf]

  • Toyota Supra Tabrak Tiang Lampu Pakai Pelat Cantik, Ternyata Belum Bayar Pajak

    Toyota Supra Tabrak Tiang Lampu Pakai Pelat Cantik, Ternyata Belum Bayar Pajak

    Jakarta

    Pengemudi mobil Toyota Supra yang menabrak tiang lampu di dekat Bundaran HI ternyata masih mahasiswa. Fakta lain ditemukan, mobil sport itu belum membayar pajak.

    Sejumlah warga menyaksikan kecelakaan yang terjadi pada dini hari tadi sekitar pukul 02.00 WIB itu. Warga melihat mobil sport mewah tersebut melaju hilang kendali.

    “Untuk kronologi, mobil Toyota Supra dengan pelat nomor D-1-RIM sedang melaju keluar dari Bundaran HI arah Senayan lalu hilang kendali di depan Halte Tosari,” kata seorang saksi, D Haikal, Senin (3/2/2025).

    Berdasarkan penelusuran dari laman Bapenda Jabar per 3 Februari 2025, Toyota Supra dengan pelat nomor cantik itu teregistrasi keluaran tahun 2019. Warnanya abu-abu muda metalik yang terdaftar di wilayah Bandung.

    Lebih lanjut mobil itu ternyata belum membayar pajak. Totalnya Rp 28.658.900. Rinciannya sebagai berikut:

    – PKB Pokok: Rp 16.987.200
    – PKB Denda: Rp 169.900
    – SWDKLJJ Pokok: Rp 143.000
    – SWDKLJJ Denda: Rp 35.000
    – Opsen PKB Pokok: Rp 11.211.600
    – Opsen PKB Denda: Rp 112.200

    Total: Rp 28.658.900

    Diketahui tanggal pajak yang harus dibayarkan 12 Januari 2025. Mobil itu statusnya milik pertama.

    Diduga sopir sport car Toyota Supra itu tidak bisa mengendalikan mobil. Di atas kertas, mobil itu menggendong mesin dengan konfigurasi 3.000 cc turbo 6-silinder segaris, dikombinasi transmisi 8-speed Sport Automatic. Di atas kertas bisa menghasilkan tenaga maksimal sebesar 340 PS yang dicapai pada putaran mesin 5.000-6.500 rpm dan torsi maksimal sekitar 500 Nm pada putaran 1.600-4.500 rpm.

    “Kendaraan yang terlibat sedan Toyota Supra out of control,” kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani kepada wartawan, Senin (3/2/2025).

    “Dugaan sementara penyebab kecelakaan pengemudi sedan Toyota Supra kurang hati-hati dan konsentrasi dalam berkendara,” lanjut Ojo.

    Insiden kecelakaan terjadi pada Senin (3/2), pukul 02.00 WIB. Saat itu mobil Toyota Supra yang dikemudikan pria berinisial UNY (22) melaju dari Utara ke Selatan di Jalan MH Thamrin.

    “Sesampainya di Bundaran HI, kendaraan Sedan Toyota Supra memutar balik dan sampai di TKP tepatnya depan Kedubes Jerman, diduga kurang hati-hati dan konsentrasi oleng menabrak tiang penerangan lampu jalan dan menabrak pembatas taman,” jelas Ojo.

    Akibat kejadian itu, tiang lampu jalan roboh dan menimpa pengendara motor Honda Vario, pria berinisial ER (31). Kecelakaan tersebut juga mengakibatkan pengemudi mobil Supra mengalami luka.

    (riar/rgr)

  • Motor Vario Dibegal Setahun Lalu Ditemukan di Sungai Peterongan Jombang

    Motor Vario Dibegal Setahun Lalu Ditemukan di Sungai Peterongan Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Setelah hilang selama setahun, sepeda motor Honda Vario 125 milik Hadi Purwanto (47), warga Desa Sengon, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur, akhirnya ditemukan di sungai wilayah Kecamatan Peterongan.

    Kendaraan tersebut hilang akibat pembegalan yang terjadi pada Januari 2024 di Jalan Raya Plosokerep, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang. Saat kejadian, motor tersebut dikendarai oleh istri Hadi, Ayu Retno Sari (36), pada pukul tiga dini hari. Hadi pun telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.

    Temuan motor tersebut terjadi pada Minggu (2/2/2025) oleh warga sekitar. Setelah ditemukan, laporan pun disampaikan ke Polsek Peterongan. Hadi, yang mendengar kabar tersebut, langsung mendatangi Polsek untuk memastikan kebenarannya. “Saya yakin itu motor saya yang dibegal setahun lalu,” ujar Hadi.

    Namun, polisi tidak serta-merta menyerahkan motor tersebut. Hadi diminta menunjukkan bukti kepemilikan, dan semua dokumen yang dibutuhkan ternyata lengkap.

    Proses serah terima motor dilakukan di Polsek Peterongan pada Senin (3/2/2025). “Saya ucapkan terima kasih kepada polisi. Sepeda motor saya akhirnya kembali. Padahal sudah hilang dibegal setahun lalu. Terima kasih pak polisi,” kata Hadi dengan lega.

    Kapolsek Sumobito, AKP Bagus Tejo Purnomo, membenarkan temuan itu. Menurutnya, motor tersebut identik dengan kendaraan yang menjadi korban begal pada 31 Januari 2024. “Pemilik memiliki dokumen lengkap, sehingga serah terima bisa dilakukan,” jelas Bagus.

    Kejadian ini menjadi angin segar bagi Hadi dan keluarganya, mengingat motor tersebut hilang tanpa kabar selama setahun. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kejahatan begal dan segera melaporkan kejadian serupa kepada pihak berwajib. [suf]

  • Honda BeAT Riders Club (HBRC) Bandung Gelar Mubes di Safety Riding Center Jawa Barat

    Honda BeAT Riders Club (HBRC) Bandung Gelar Mubes di Safety Riding Center Jawa Barat

    JABAR EKSPRES – Honda Beat Riders Club (HBRC) Bandung, komunitas pengguna motor Honda Beat di Bandung, Jawa Barat, sukses menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke-8 sekaligus pemilihan Ketua Umum untuk periode 2025-2027.

    Acara ini berlangsung pada Minggu, 2 Februari 2025, bertempat di Aula Safety Riding Center, Jl. Jend. H. Amir Machmud No. 45A, Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat.

    Mubes yang dihadiri oleh sekitar 100 anggota ini menjadi momen penting bagi HBRC Bandung. Selain menjadi ajang pemilihan pemimpin baru, forum ini juga membahas, merevisi, serta mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) melalui musyawarah bersama.

    Baca juga : Anniversary 15 Tahun HBRC Semarakkan Regional Public Launching New Honda BeAT di Bandung

    Revisi AD/ART dilakukan setelah dikaji ulang oleh para pendiri dan perintis komunitas guna memastikan aturan yang lebih relevan dan sesuai dengan perkembangan organisasi.

    Pada kesempatan ini, pengurus HBRC Bandung periode 2024-2025 turut menyampaikan laporan pertanggungjawaban terkait program dan kegiatan yang telah dilaksanakan sepanjang masa kepengurusan.

    Acara kemudian dilanjutkan dengan proses pemungutan suara untuk menentukan Ketua Umum periode selanjutnya. Hasil pemilihan menetapkan Kang Ozil sebagai Ketua Umum HBRC Bandung untuk masa bakti 2025-2027.

    Dengan terpilihnya kepengurusan baru, diharapkan HBRC Bandung semakin solid dan terus berkembang dalam membangun komunitas yang lebih baik serta berkontribusi positif bagi anggotanya dan masyarakat.

    Baca juga : Honda BeAT Riders Club (HBRC) Bandung Merayakan Anniversary 14th & Family Gathering

    Dalam sambutannya saat serah terima jabatan, Kang Ozil menyampaikan harapannya agar Musyawarah Besar (Mubes) dan pemilihan ketua ini dapat membawa HBRC Bandung ke arah yang lebih baik serta mempererat kebersamaan antaranggota.

    “Kami berharap Mubes dan pemilihan ini menjadi langkah positif bagi HBRC Bandung dalam berkembang dan semakin solid. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Mang Ocap yang telah mengemban amanah sebagai Ketua Umum periode 2024-2025 dengan baik. Semoga kita semua dapat terus berkolaborasi untuk membangun HBRC Bandung menjadi lebih maju. Amin,” ujar Kang Ozil.

  • Intip Garasi Kakorlantas Baru Brigjen Pol Agus: Innova sampai Moge Goldwing

    Intip Garasi Kakorlantas Baru Brigjen Pol Agus: Innova sampai Moge Goldwing

    Jakarta

    Brigjen Pol Agus Suryonugroho kini menjabat sebagai Kakorlantas Polri. Menilik sisi lain dari mantan Dirlantas dan Wakapolda Jawa Tengah ini, bagaimana koleksi otomotifnya?

    Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (KPK), Senin (3/2/2025), Brigjen Pol Agus terakhir kali menyampaikan hartanya pada 11 Januari 2023 periodik 2022. Hartanya mencapai Rp 4.858.397.084 (Rp 4,8 miliaran). Kekayaan ini dilaporkan saat masih menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah.

    Dari total harta tersebut, sebesar Rp 616.500.000 (Rp 616,5 juta) merupakan aset transportasi dan mesin. Koleksinya enam unit yang terdiri atas dua sepeda motor dan empat mobil.

    Menariknya Brigjen Pol Agus ternyata memiliki satu unit moge dan juga mengoleksi mobil SUV zaman dulu. Berikut ini daftar kendaraannya seperti dikutip dari LHKPN:

    Sepeda Motor

    1. Motor Honda tahun 2001, hasil sendiri, Rp 11.500.000
    2. Motor Honda Goldwing, hasil sendiri, Rp 150 juta

    Mobil

    1. Mobil Toyota Hardtop Jeep 1982, hasil sendiri, Rp 50 juta
    2. Mobil Toyota Kijang Innova, hasil sendiri, Rp 185 juta
    3. Mobil Minibus tahun 2009, hasil sendiri, Rp 100 juta
    4. Mobil Minibus tahun 2011, hasil sendiri, Rp 120 juta

    Ditunjuk jadi Kakorlantas

    Mutasi Irjen Aan tertuang dalam surat telegram bernomor ST/200/I/KEP/2025. Dalam potongan dokumen yang diterima detikcom, Sabtu (1/2/2025), surat telegram mutasi ini diterbitkan pada Jumat (31/1). Jabatan Kakorlantas Polri ditinggalkan Irjen Aan Suhanan, yang memasuki masa pensiun.

    “Brigjen Pol Drs Agus Suryonugroho Wakapolda Jateng diangkat dalam jabatan baru sebagai Kakorlantas Polri,” bunyi surat tersebut.

    (riar/rgr)

  • Pelajaran dari Mahasiswa Bawa Toyota Supra Nabrak Tiang Lampu sampai Ringsek

    Pelajaran dari Mahasiswa Bawa Toyota Supra Nabrak Tiang Lampu sampai Ringsek

    Jakarta

    Sport car Toyota Supra menabrak tiang lampu hingga roboh di dekat Bundaran HI, Jakarta Pusat. Diduga sopir sport car Toyota Supra itu tidak bisa mengendalikan mobil.

    “Kendaraan yang terlibat sedan Toyota Supra out of control,” kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani kepada wartawan, Senin (3/2/2025).

    “Dugaan sementara penyebab kecelakaan pengemudi sedan Toyota Supra kurang hati-hati dan konsentrasi dalam berkendara,” lanjut Ojo.

    Insiden kecelakaan terjadi pada Senin (3/2) pukul 02.00 WIB. Saat itu mobil Toyota Supra yang dikemudikan pria berinisial UNY (22) melaju dari Utara ke Selatan di Jalan MH Thamrin.

    “Sesampainya di Bundaran HI, kendaraan Sedan Toyota Supra memutar balik dan sampai di TKP tepatnya depan Kedubes Jerman, diduga kurang hati-hati dan konsentrasi oleng menabrak tiang penerangan lampu jalan dan menabrak pembatas taman,” jelas Ojo.

    Akibat kejadian itu, tiang lampu jalan roboh dan menimpa pengendara motor Honda Vario, pria berinisial ER (31). Kecelakaan tersebut juga mengakibatkan pengemudi mobil Supra mengalami luka.

    “Kendaraan sedan Toyota Supra mengalami kerusakan pada bagian depan sebelah kanan hancur,” imbuhnya.

    Menurut praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengendarai mobil berperforma tinggi tidak bisa sembarangan membejek gas.

    Apalagi Toyota Supra yang digeber itu identitasnya keluaran tahun 2019 alias Mk5. Mobil itu menggendong mesin 3.000 cc turbo 6-silinder segaris, dikombinasi transmisi 8-speed Sport Automatic. Di atas kertas bisa menghasilkan tenaga maksimal sebesar 340 PS yang dicapai pada putaran mesin 5.000-6.500 rpm dan torsi maksimal sekitar 500 Nm pada putaran 1.600-4.500 rpm.

    Sony bilang, jika pengendara salah menangani mobil, maka mobil yang akan menguasai pengendaranya. Dengan kata lain, pengemudi tidak bisa mengontrol kendaraan.

    “Sensitivitas terhadap pedal masih belum bagus, jadi agak kaku saat mau ngegas atau lepas gas. Sementara ketika digas, raungan mesin menimbulkan sensasi adrenalin naik. Dan di situ lah power mesin mendominasi,” ujar Sony kepada detikOto, beberapa waktu lalu.

    “Untuk anak muda, itu kan penuh dengan gelora. Ketika dikasih kendaraan yang super cepat, pasti niat untuk membejek sudah ada di dalam pikiran. Pengalaman yang minim dan perhitungan yang rendah, siap-siap aja kecelakaan,” kata Sony.

    “Pemula atau usia muda jadinya susah untuk mengemudi mobil sport akhirnya dia yang dikemudikan mobil sport,” sebutnya.

    Ditegaskan Sony, kebut-kebutan di jalan raya merupakan ketidaktertiban dalam berlalu lintas.

    “Jalan raya atau tol sering dijadikan ajang trek-trekan dan tes mesin buat mobil sport. Sekalipun sepi bukan berarti boleh asal ngegas. Salah satu penyebab kecelakaan karena adanya perbedaan kecepatan antara mobil satu dengan yang lain. Apalagi kalau bicara kecepatan itu, tidak hanya bicara keterampilan berkendara, tapi butuh jam terbang, kematangan dalam berpikir dan emosi yang stabil. Itu pun bicara sirkuit bukan jalan umum,” jelas Sony.

    (riar/rgr)

  • Profil Melkiades Laka Lena, Gubernur NTT 2024 Tepilih yang Sudah Bekerja sebelum Pelantikan – Halaman all

    Profil Melkiades Laka Lena, Gubernur NTT 2024 Tepilih yang Sudah Bekerja sebelum Pelantikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur NTT terpilih, Melkiades Laka Lena, menyatakan bahwa ia tidak keberatan dengan keputusan pemerintah terkait pengunduran jadwal pelantikan kepala daerah, akibat sengketa pemilihan kepala daerah (Pilkada).

    Menurutnya, meskipun belum resmi dilantik, ia sudah mulai bekerja lebih awal. Bahkan, Melki telah turut meresmikan sebuah rumah sakit di wilayahnya.

    “Enggak ada masalah, toh kami juga yang sudah terbentuk-terbentuk ini, yang sudah terpilih-terpilih ini yang bersih-bersih (tidak digugat di) MK ini sementara menunggu pelantikan kita semua sudah kerja ini,” ujar Melki saat ditemui di Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/2/2025).

    “Saya sudah ketemu juga dengan pemerintahan Provinsi NTT. Kemarin meresmikan Rumah Sakit Pratama Amfoang di perbatasan negara. Jadi walaupun belum dilantik, kita sudah kerja,” lanjutnya.

    Dikutip dari Kompas.com, Melki berujar, semakin serentak pelantikan kepala daerah, maka semakin bagus. “Tinggal nanti melalui proses di KPUD masing-masing, DPRD, dan gubernur, dan bersurat ke Jakarta ke Kemendagri. Dan gubernur, bupati, wali kota juga bisa banyak yang dilantik. Makin banyak serentak makin bagus,” imbuh Melki.

    Lantas siapa Melki? Berikut profilnya.

    Profil Melkiades Laka Lena

    Melki Laka Lena ini memiliki nama lengkap beserta gelar Apt. Emanuel Melkiades Laka Lena, S.Si.

    Ia lahir di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 10 Desember 1976.

    Dalam kehidupan pribadinya, Melki menikah dengan Mindriyati Astiningsih dan dikaruniai seorang anak.

    Melki menempuh pendidikan dasar di SDK Don Bosko 3 Kupang (1983), SMP Kupang NTT (1989), dan Seminari Ndao Ende NTT (1990).

    Ia melanjutkan pendidikan jenjang Sarjana jurusan Farmasi di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

    Tak sampai di situ, Melki telah menyelesaikan pendidikan Profesi di bidang Farmasi di Universitas Sanata Dharma pada 2002.

    Karir Melki dimulai saat menjadi Konsultan di Puri Consulting Energy, Jakarta pada 2005.

    Karirnya semakin moncer tatkala ditunjuk sebagai Tim Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

    Pada 2010, Melki menjadi Konsultan di GSM Konsep.

    Melki juga terpilih sebagai Tim Ahli Ketua Fraksi Partai Golkar DPR-RI (2012–2013).

    Selain itu, pria berusia 48 tahun itu menduduki posisi sebagai Ketua Yayasan Saint Mary’s College.

    Pada 2014, Melki menjadi Staf Khusus Ketua DPR-RI (2014–2018)

    Dengan bekal pengalamannya, Melki semakin mendalami dunia politik untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat NTT.

    Ia berhasil terpilih menjadi anggota DPR RI Komisi IX pada pemilihan legislatif (Pileg) 2019.

    Sebagai wakil rakyat, Melki memimpin Panja RUU Kesehatan yang kemudian disahkan menjadi UU Kesehatan.

    Ia juga berperan penting dalam pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi di Kota Kupang, mendorong pembangunan enam RS Pratama di NTT, serta pembangunan dan renovasi lebih dari 50 puskesmas prototipe dan ratusan Pustu.

    Melki turut menginisiasi vaksinasi Covid-19 gratis untuk 200.000 masyarakat NTT.

    Selain itu, ia mendukung pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) berskala nasional di Kota Kupang.

    Ia juga mengupayakan bantuan untuk 261 kelompok usaha (TKM), program padat karya bagi 37 kelompok masyarakat, bantuan rumah bagi 168 rumah tidak layak huni, serta memfasilitasi kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk puluhan ribu warga NTT.

    Melki memfasilitasi 819 peserta untuk mengikuti Program Kartu Prakerja dan menginisiasi kegiatan kemitraan di 321 lokasi di seluruh NTT, bekerja sama dengan mitra seperti BKKBN, BPOM, Kemenkes RI, Kemnaker RI, BP3MI, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan.

    Ia juga memperjuangkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) untuk ribuan siswa SD hingga SMA, bantuan puluhan ribu paket PMT bagi ibu hamil dan balita, serta distribusi alat kesehatan, obat-obatan, APD, dan rapid antigen untuk rumah sakit, puskesmas, klinik, lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, dan TNI-Polri.

    Pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, Melki berhasil terpilih sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur untuk periode 2024-2029, didampingi oleh Johanis Asadoma sebagai wakil Gubernur.

    Mereka meraup suara sebanyak 37,33 persen.

    Selain itu, Melki juga aktif dalam berorganisasi.

    Ia pernah menjabat sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Nusa Tenggara Timur dan Ketua Ikatan Keluarga Flobamora NTT Daerah Istimewa Yogyakarta (2000–2002).

    Berikut riwayat organisasi:

    Ketua Ikatan Keluarga Flobamora NTT Daerah Istimewa Yogyakarta (2000–2002)
    Sekretaris Jenderal PP PMKRI (2002–2004)
    Ketua Forum Komunikasi Alumni PMKRI (2010–sekarang)
    Deklarator Organisasi Masyarakat NasDem (2010)
    Anggota Bidang Advokasi PP Gabungan Pengusaha Farmasi (2011)
    Ketua PP Angkatan Muda Partai Golkar (2015–2016)
    Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Nusa Tenggara dan Bali (2016–2019)
    Ketua DPD I Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (2017–sekarang)
    Ketua PPK Kosgoro 1957 (2017–2020, 2020–2025)

    Harta Kekayaan

    Melki Laka Lena tercatat memiliki total harta sebesar Rp 11 miliar.

    Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Melki terakhir kali melaporkan hartanya di LHKPN KPK pada 21 Agustus 2024 periodik 2023.

    Harta terbanyak Melki berasal dari kas senilai Rp 6.930.101.820 dan tanah dan bangunan yang ia miliki di wilayah Tangerang, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Subang senilai Rp 3.064.956.000.

    Berikut adalah daftar harta kekayaan Melki Laka Lena.

    DATA HARTA
     
    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 3.064.956.000
     
    1. Tanah dan Bangunan Seluas 128 m2/102 m2 di KAB / KOTA TANGERANG, HASIL SENDIRI Rp. 987.750.000
     
    2. Tanah dan Bangunan Seluas 33 m2/28.25 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA PUSAT , HASIL SENDIRI Rp. 545.126.000
     
    3. Tanah dan Bangunan Seluas 96 m2/52 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA BARAT , HASIL SENDIRI Rp. 632.080.000
     
    4. Tanah dan Bangunan Seluas 30000 m2/20 m2 di KAB / KOTA SUBANG, HASIL SENDIRI Rp. 900.000.000
     
    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 1.563.800.000
     
    1. MOTOR, HONDA BEAT Tahun 2016, HASIL SENDIRI Rp. 3.800.000
     
    2. MOBIL, TOYOTA FORTUNER Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp. 360.000.000
     
    3. MOBIL, TOYOTA ALPHARD Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp. 920.000.000
     
    4. MOBIL, TOYOTA SIENTA SIENTA 1.5 Q CTV (NSP170-MWYUKD) Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp. 280.000.000
     
    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 226.000.000
     
    D. SURAT BERHARGA Rp. 557.288.190
     
    E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 6.930.101.820
     
    F. HARTA LAINNYA Rp.—

    Sub Total Rp. 12.342.146.010

    III.HUTANG Rp. 1.300.000.000
     
    IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 11.042.146.010

    (Tribunnews.com/Falza) (Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)

  • Rencana Yamaha Turunkan Mesin V4 di MotoGP Tahun Ini

    Rencana Yamaha Turunkan Mesin V4 di MotoGP Tahun Ini

    Jakarta

    Bukan rahasia lagi kalau Yamaha mengembangkan mesin V4. Bahkan rencana itu bisa lebih cepat jadi kenyataan.

    Selepas Suzuki cabut dari MotoGP, cuma Yamaha yang menggunakan mesin empat silinder segaris. Para rivalnya yang kini berada di urutan terdepan sudah menggunakan mesin V4.

    Yamaha seolah tertinggal dari pengembangan motor. Namun pabrikan Iwata itu perlahan-lahan mulai mengejar jarak, mulai dari merekrut insinyur aerodinamika hingga menambah daftar rider penguji. Bahkan yang teranyar, mereka tidak menutup kemungkinan untuk pindah ke mesin V4.

    Managing Director Yamaha Racing (YMR) Paolo Pavesio yang menggantikan Lin Jarvis mengungkap rencana mesin V4 itu juga berpotensi diturunkan saat balapan MotoGP berlangsung.

    “Jika proyeknya cukup matang, kami akan menggunakannya untuk wildcard,” jelas Pavesio dikutip dari Motosan, Senin (3/2/2025).

    “Kami tahu bahwa masa depan akan sangat berbeda, terutama dengan peraturan baru. Tetapi prioritas kami adalah beradaptasi dengan cepat dan tidak tertinggal,” tambah Pavesio,

    Upaya beralih ke mesin V4 tidak semudah menyeduh mie instan. Buktinya Honda juga pakai mesin V4 tapi tertinggal dari Ducati, bahkan kesulitan untuk bersaing dengan KTM dan Aprilia.

    Pergantian mesin Yamaha dari inline4 ke V4 sejalan dengan adanya regulasi baru pada tahun 2027 mendatang. Dengan adanya sisa waktu dua musim, Yamaha memiliki cukup kesempatan buat mengembangkan mesin V4 baru.

    Direktur Teknik Yamaha Max Bartolini menegaskan keputusan Yamaha pindah dari mesin inline4 ke mesin V4 bukan karena mesin inline4 lemot. Alasan Yamaha mengganti format mesin dari inline4 ke V4, lebih karena saat ini tren mesin yang ada di MotoGP mayoritas menggunakan konfigurasi V4.

    “Saya bisa mengatakan bahwa, kami (Yamaha) tidak memutuskan perubahan ini berdasarkan aspek performa mesin. Kami tahu betul keunggulan mesin inline4, masih ada banyak potensi pada mesin saat ini,” kata Bartolini dikutip dari GPOne.

    (riar/rgr)

  • Korupsi Hibah Pemprov Jatim, KPK Periksa 12 Ketua Pokmas

    Korupsi Hibah Pemprov Jatim, KPK Periksa 12 Ketua Pokmas

    Jakarta (beritajatim.com) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa saksi terkait penyidikan perkara pengurusan dana hibah untuk kelompok masyarakat (Pokmas) dari APBD Provinsi Jawa Timur tahun Anggaran 2019 – 2022. Hari ini, KPK memeriksa 12 saksi yang merupakan Ketua Kelompok Masyarakat.

    “Hari ini Senin (3/2/2025), KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi dugaan TPK terkait Pengurusan Dana Hibah untuk Kelompok Masyarakat (Pokmas) dari APBD Prov Jatim TA 2021 – 2022,” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto, Senin (3/2/2025).

    Dia menjelaskan, saksi yang diperiksa yang merupakan Kelompok Masyarakat. Mereka adalah Ketua Kelompok Masyarakat Antang berinisial MA, Ketua Kelompok Masyarakat Maju S, Ketua Kelompok Masyarakat Abadi Jaya AJ, Ketua Kelompok Masyarakat Jaya Abadi MR, Ketua Kelompok Masyarakat Sinar Jaya AF, Ketua Kelompok Masyarakat Angkasa berinisial T, dan Ketua Kelompok Masyarakat Santana berinisial B.

    Kemudian, Ketua Kelompok Masyarakat Halilintar MI, Ketua Kelompok Masyarakat Sentosa AS, Ketua Kelompok Masyarakat Damai berinisial N, Ketua Kelompok Masyarakat Permata MA, dan Ketua Kelompok Masyarakat Rukun Abadi ZA.

    Tessa tidak menjelaskan materi pemeriksaan para saksi. Termasuk kaitan para saksi dalam perkara ini. “Pemeriksaan dilakukan di, Polres Sumenep,” kata Tessa singkat.

    Sebelumnya, pada tanggal 8 Januari 2025, KPK melakukan serangkaian tindakan penyidikan berupa penyitaan 3 (tiga) unit tanah dan bangunan yang berlokasi di Surabaya dan 1 (satu) unit apartemen yang berlokasi di Malang yang secara keseluruhan bernilai Rp8.1 miliar.

    Kemudian, pada tanggal 30 September 2024 sampai 3 Oktober 2024, KPK melakukan serangkaian tindakan penyidikan berupa penggeledahan pada 10 (sepuluh) rumah atau bangunan. Namun KPK tidak menjelaskan, milik siapa rumah atau bangunan yang dilakukan penggeledahan. KPK hanya menyebut lokasi penggeledahan berlokasi di Kota Surabya, Kab. Bangkalan. Kab. Pamekasan, Kab. Sampang dan Kab. Sumenep.

    Dari hasil penggeledahan tersebut, KPK telah melakukan penyitaan di antaranya
    berupa tujuh unit kendaraan terdiri dari 1 Toyota Alphard, 1 Mitsubisi Pajero, 1 Honda CRV, 1 Toyota Innova, 1 Toyota Hillux double cabin, 1 Toyota Avanza, dan 1 unit merk Isuzu. Terdapat juga jam tangan Rolex (1 buah) dan Cincin Berlian (2 buah).

    KPK juga menyita uang Tunai dalam mata uang asing dan juga rupiah yang bila ditotal dan dirupiahkan senilai kurang lebih sebesar Rp1 miliar. Kemudian, barang bukti elektronik berupa Handphone, Harddisc dan Laptop. Turut disita dokumen-dokumen diantaranya Buku Tabungan. Buku Tanah, Catatan-Catatan, Kuitansi pembelian barang , BPKB dan STNK Kendaraan dan lain sebagainya.

    KPK juga telah melakukan penggeledahan di rumah dinas Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar pada Jum’at tanggal 6 September 2024 lalu. Dari penggeledahan tersebut, penyidik melakukan penyitaan berupa uang tunai dan barang bukti elektronik. KPK juga telah memeriksa Abdul Halim Iskandar dalam kasus tersebut pada Kamis, 12 Agustus 2024 lalu.

    Dalam kasus ini, KPK juga menetapkan 21 tersangka baru yang merupakan Pengembangan dari kegiatan Tangkap Tangan yang dilakukan terhadap Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak.

    Ke-21 tersangka terdiri dari 4 tersangka sebagai penerima sua dan 17 tersangka lainnya sebagai Tersangka Pemberi. Dari empat tersangka penerima tiga orang diantaranya merupakan penyelenggara negara sementara 1 lainnya merupakan staf dari Penyelenggara Negara. Sementara untuk 17 tersangka pemberi, 15 diantaranya adalah pihak swasta dan 2 lainnya dari Penyelenggara Negara. [hen/beq]

  • Motor Bebek Sepi Peminat, Berapa Harga dan Penjualannya?

    Motor Bebek Sepi Peminat, Berapa Harga dan Penjualannya?

    Jakarta

    Pasar sepeda motor bebek kini semakin sepi peminat. Hal ini disebabkan minat masyarakat yang beralih pada motor matic yang semakin beragam pilihannya. Bagaimana kondisi penjualan motor bebek sekarang? Simak ulasan berikut ini.

    Masa Kejayaan Motor Bebek

    Seperti diketahui, sepeda motor bebek sempat berada di masa kejayaan sekitar tahun 2000-an. Sebut saja merek Shogun, Smash, Satria, Legenda, Supra, F1ZR, hingga Jupiter Z.

    Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengungkap mengungkap pasar motor bebek mulai meredup sejak munculnya motor matic, seperti Mio, Nouvo, kemudian Vario dan BeAt.

    “Tipe bebek dulu menguasai sebelum tahun 2002,” ujar Hari Budianto yang menjabat Sekretaris Umum AISI pada Januari 2024 kepada detikOto.

    Menurutnya, kedatangan motor matic tidak langsung membuat penjualan motor bebek anjlok. Namun dari tahun ke tahun, penjualannya terus menurun hingga kini sudah sangat kecil.

    Berdasarkan data AISI, berikut ini angka penjualan motor bebek dari tahun ke tahun sejak 2012:

    Tahun 2012 = 30 persenTahun 2013 = 22,8 persenTahun 2014 = 18,7 persenTahun 2015 = 13,2 persenTahun 2016 = 10,1 persenTahun 2017 = 8,4 persenTahun 2018 = 7,9 persenTahun 2019 = 7,1 persenTahun 2020 = 6 persenTahun 2021 = 6,3 persenTahun 2022 = 6,2 persenTahun 2023 = 5,2 persenTahun 2024 = 5,4 persen.

    “Sekarang (pangsa pasar motor bebek) tinggal 5,2 persen, tipe sport segitu-gitu saja, tinggal 5 sampai 10 persen. Tapi sekarang agak cenderung turun. Tapi di sini karena mereka naik kelas, ada cc yang lebih besar, secara value naik, tapi secara kategori agak stagnan,” ujar Hari.

    Jika dihitung dalam unit, total penjualan motor secara nasional pada 2024 mencapai 6.333.310 unit. Dari jumlah tersebut, motor bebek yang terjual cuma 300 ribuan unit. Sementara penjualan motor matic bisa mencapai 90,39 persen.

    Hal tersebut juga dibenarkan Andreas Tjahjadi, Chief Yamaha DDS Jakarta. Bahkan menurutnya, penjualan motor bebek Yamaha di Jakarta tidak sampai 5 persen.

    “Seiring perubahan tren motor ini, kelihatannya motor bebek (penjualannya) sudah tidak signifikan lagi. Angkanya sangat jauh sekali dari penjualan motor matik,” ujar Andreas pada Agustus 2024.

    Harga dan Model Motor Bebek Saat Ini

    Meski sudah sepi peminat, produsen tak serta merta meninggalkan motor bebek. Honda tercatat masih punya 5 model motor bebek yang harganya bervariasi, mulai dari Rp 17 jutaan, tetapi ada juga CT125 seharga Rp 81 jutaan yang menyasar para hobbies.

    Selain itu, masih ada beberapa model dari Yamaha dan Suzuki. Sementara merek lain seperti Kawasaki dan TVS sudah tak lagi memproduksi motor bebek.

    Berikut ini beberapa pilihan motor bebek yang masih tersisa di Indonesia, dilansir dari situs resminya:

    Harga Motor Bebek Honda

    Revo: Rp 17.035.000Supra X 125 FI: Rp 20.400.000Supra GTR 150: Rp 26.315.000Supercub C125: Rp 77.665.000CT 125: Rp 81.850.000.

    Harga Motor Bebek Yamaha

    MX King 150: Rp 27.325.000Jupiter Z1: Rp 21.130.000Vega Force: Rp 18.850.000.

    Harga Motor Bebek Suzuki

    Suzuki Satria F150: Rp 28.910.000

    Dengan kondisi yang sepi peminat, kini produsen tetap mempertahankan beberapa model motor bebek. Harganya rata-rata lebih murah dibandingkan motor matic dengan kelas cc yang sama.

    (row/rgr)