brand merek: Honda

  • Bukan Toyota atau Honda, Ini Dia Raja Jalanan Mobil Dunia

    Bukan Toyota atau Honda, Ini Dia Raja Jalanan Mobil Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selera pasar mobil dunia nyatanya berbeda dengan pasar mobil Indonesia. Perusahaan konsultan otomotif Focus2Move merilis data penjualan mobil pada 2024 lalu. Dalam laporannya, ternyata Tesla Y menjadi mobil terlaris di dunia sepanjang 2024 lalu.

    Sedangkan, masyarakat Indonesia cenderung lebih menyukai mobil di segmen multi purpose vehicle (MPV).

    Mobil terlaris di Indonesia dalam dua tahun terakhir dipegang oleh Toyota Innova, setahun sebelumnya pada tahun 2022 muncul city car Honda Brio yang menjadi mobil terlaris. Sedangkan di 2021 mobil sejuta umat Toyota Avanza yang penjualannya paling tinggi. Selama belasan tahun, Toyota Avanza selalu menjadi mobil terlaris di RI.

    Sementara mobil listrik China BYD M6 menguasai pasar mobil listrik Indonesia dengan penjualan 6.124 unit. Padahal BYD baru melakukan penjualan di RI pada pertengahan tahun atau di Juni 2024. BYD pun menjadi mobil terlaris mengalahkan semua mobil listrik. Dan, langsung meroket sebagai pendatang baru di deret 15 merek mobil terlaris di Indonesia sepanjang tahun 2024.

    Mobil Terlaris di Dunia

    Dalam laporan perusahaan konsultan otomotif Focus2Move, Tesla Y terjual 1,09 juta unit. Dua mobil Toyota mencatatkan penjualan di atas 1 juta unit yakni Toyota Corolla sebanyak 1,08 juta unit serta Toyota RAV4 terjual 1,02 juta unit.

    “Dalam laporan unik ini, kami memberi peringkat mobil dan kendaraan komersial ringan terlaris di dunia, dengan menggabungkan data dari 162 negara yang kami lacak setiap bulan. Data yang dilaporkan diperbarui dengan angka pendaftaran terakhir yang tersedia yang bersumber dari otoritas resmi setempat, negara demi negara,” tulis dilansir dari situsnya.

    Foto: Infografis/Avanza & Xpander Minggir! Ini Mobil Terlaris Semester-1 2022/Aristya Rahadian
    Avanza & Xpander Minggir! Ini Mobil Terlaris Semester-1 2022

    Sedangkan mobil lainnya terjual di bawah 1 juta unit, misalnya Ford F-Series terjual 903.454 unit, Honda CR-V terjual 738.743 unit serta Chevrolet Silverado terjual 639.889 unit.

    Berikut daftar 10 mobil terlaris di dunia:

    Tesla Model Y: 1,09 juta unit
    Toyota Corolla: 1,08 juta unit
    Toyota RAV4: 1,02 juta unit
    Ford F-Series: 903.454 unit
    Honda CR-V: 738.743 unit
    Chevrolet Silverado: 639.889 unit
    Hyundai Tucson: 609.014 unit
    Toyota Camry: 580.297 unit
    BYD Song: 574.351 unit
    Volkswagen Tiguan: 543.351 unit

    (fys/wur)

  • Honda Cs Kebakaran Jenggot, Ini Deretan Mobil China Siap ‘Jajah’ RI

    Honda Cs Kebakaran Jenggot, Ini Deretan Mobil China Siap ‘Jajah’ RI

    FOTO

    Honda Cs Kebakaran Jenggot, Ini Deretan Mobil China Siap ‘Jajah’ RI

    News

    10 jam yang lalu

  • Xenia Pecah Ban di Malang, Seruduk Motor dan Gerobak Nasi Uduk
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Februari 2025

    Xenia Pecah Ban di Malang, Seruduk Motor dan Gerobak Nasi Uduk Regional 16 Februari 2025

    Xenia Pecah Ban di Malang, Seruduk Motor dan Gerobak Nasi Uduk
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com

    Kecelakaan lalu lintas
    terjadi di Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang, pada Minggu (16/2/2025) sekitar pukul 11.00 WIB. Insiden ini melibatkan minibus Daihatsu Xenia (KT 1980 LR) dan sepeda motor Honda Vario (N 4423 ACO).
    Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polresta Malang Kota, Iptu M. Isrofi, kecelakaan bermula ketika minibus Daihatsu Xenia melaju dari patung pesawat ke jembatan Soehat.
    Saat di perjalanan, ban depan kiri kendaraan pecah, menyebabkan pengemudi kehilangan kendali. Akibatnya, mobil oleng ke kiri, menyerempet pagar taman jalan, lalu menabrak sepeda motor Honda Vario yang melaju di depannya.
    “Kemudian kendaraan minibus tersebut menabrak gerobak penjual nasi uduk dan akhirnya berhenti setelah menabrak tiang reklame Bakso Mas Koes,” ujar Isrofi, Minggu (16/2/2025).
    Akibat kecelakaan ini, beberapa orang mengalami luka ringan, dan beberapa properti mengalami kerusakan, termasuk kendaraan, gerobak nasi uduk, serta tiang reklame.
    Identitas pengemudi dan korban:
    Saat ini, korban luka sudah mendapat perawatan di RS Saiful Anwar Kota Malang, dan polisi masih menyelidiki lebih lanjut penyebab pasti kecelakaan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini Kronologi Polsek Sukolilo Tangkap 3 Bandit Curanmor Spesialis Bongkar Gembok di Surabaya

    Ini Kronologi Polsek Sukolilo Tangkap 3 Bandit Curanmor Spesialis Bongkar Gembok di Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com)- Anggota Reskrim Polsek Sukolilo baru saja menangkap 3 bandit curanmor spesialis merusak gembok pagar pada Hari Valentine, Jumat (14/02/2025) kemarin. Dari 3 bandit yang ditangkap, 1 pelaku ditembak di kedua kakinya karena berani melawan dan menabrak anggota polisi hingga mengalami luka.

    Aksi penangkapan itu dimulai dari patroli kring serse Polsek Sukolilo yang dilakukan setiap malam. Berbekal dengan 3 anggota opsnal yang berpatroli, salah satu anggota mendapati ketiga pelaku yakni, Nurul Hadi alias Inul (25), warga Jalan Bulak Banteng Baru, Ainur Rofik alias Sinul (23), warga Jalan Bulak Banteng Perintis, Agus Ariawan (29) warga Jalan Banjar Tengah sedang berboncengan mengendarai Honda Beat mencari sasaran di wilayah Keputih.

    Anggota yang mendapati ketiga pelaku langsung melakukan pembuntutan. Karena sehari sebelumnya, ketiga pelaku sempat dibuntuti oleh anggota opsnal ketika berhasil mencuri 2 sepeda motor di wilayah Sukolilo. Namun, pada saat itu anggota kehilangan jejak saat mengejar ketiga pelaku.

    “Sehari sebelumnya anggota kami sudah mengidentifikasi ketiga pelaku. Namun, kehilangan jejak. Maka pada tanggal 14 Februari 2025 saat ketiganya melakukan hunting di wilayah Polsek Sukolilo, anggota langsung melakukan pembuntutan,” kata Kapolsek Sukolilo, Kompol I Made Patera Negara, Minggu (16/02/2025).

    Tidak mau buruannya lolos, anggota opsnal Polsek Sukolilo yang mendapati ketiga pelaku hunting akhirnya menghubungi 8 anggota lainnya yang sedang bersiap juga di markas. Delapan anggota opsnal Polsek Sukolilo lantas saling berkoordinasi untuk mengamankan 3 pelaku curanmor itu.

    Ketiga pelaku dibuntuti melintasi jalan Medokan Keputih, Medokan Semampir, Semolowaru Utara hingga Menur pumpungan. Hampir di setiap gang pemukiman padat penduduk, 3 pelaku hunting mencari sasaran. Anggota sempat kehilangan jejak saat berada di Jalan Manyar. Pencarian dilakukan hampir satu jam.

    Berbekal dengan 5 sepeda motor, 8 anggota Polsek Sukolilo mencari hingga ke sudut gang di sekitar Gubeng, mereka saling terhubung di telfon grup Whatsapp untuk berkoordinasi. Salah satu anggota lantas melihat ketiganya melintas di depan LP3I Jalan Nginden. Anggota pun kembali melakukan pembuntutan.

    Namun, pelaku yang berboncengan melawan rambu lalu lintas di TL depan Terminal Bratang. Anggota pun kembali kehilangan jejak. Sembari terus berkomunikasi, mereka kembali melokalisir area di sekitar Polsek Gubeng.

    Hampir 20 menit, anggota lantas memperluas area pencarian. Salah satu anggota melihat ketiga pelaku sudah mengendarai masing-masing 1 motor melintas di Jalan Dharmawangsa. 2 motor dalam kondisi menyala, 1 motor distut karena mati.

    Anggota lantas membuntuti dan mendapati 2 bandit curanmor berhenti di salah satu warung di Jalan Bali. Sementara 1 pelaku lain diketahui kembali pulang untuk mengambil kunci khusus yang digunakan untuk menyalakan sepeda motor hasil curian yang mati. Anggota pun langsung melakukan penangkapan di warung Jalan Bali.

    “Kedua pelaku diamankan tanpa perlawanan. Lalu, salah satu pelaku yang pulang tadi bernama Agus lantas menghubungi rekannya yang sudah diamankan dan mengatakan ia akan kembali ke warung,” tutur Made.

    Anggota pun melakukan tapal kuda di sekitar Jalan Bali. Dengan 2 anggota bersembunyi di dalam warung dan 6 anggota lainnya berpencar. Mereka saling menunggu Agus datang. Saat Agus datang, dua anggota polisi yang bersembunyi di dalam warung berusaha langsung menangkap, namun Agus berhasil kabur dengan memacu sepeda motornya.

    Sementara anggota yang melakukan tapal kuda langsung sigap mencegah Agus kabur. Salah satu anggota polisi yang berusaha menangkap Agus ditabrak. Agus baru menyerah ketika petugas kepolisian menembak kedua kaki Agus.

    “Anggota terpaksa melakukan tindakan tegas terukur karena tersangka terus melawan. Anggota kami menembak kedua kakinya lantaran saat pertama kali ditembak, pelaku masih bisa kabur dan lari,” tegas Made.

    Setelah ketiganya diamankan, ketiga pelaku mengaku mencuri sepeda motor di sebuah kos Jalan Nginden Kota Bengkok. Kos-kosan tersebut berada tepat di belakang kantor Polsek Gubeng dan hanya berjarak 50 meter. Kini, ketiganya masih diperiksa secara intensif. Diperkirakan, ketiganya sudah beraksi di banyak lokasi Surabaya.

    “Masih kami dalami untuk jumlah TKP,” pungkas Made. [asg/aje]

  • Festival Vokasi Satu Hati 2025 Siapkan Talenta Muda Masuki Era Elektrifikasi

    Festival Vokasi Satu Hati 2025 Siapkan Talenta Muda Masuki Era Elektrifikasi

    JABAR EKSPRES – PT Astra Honda Motor (AHM) dan jaringan main dealernya bersama 713 SMK mitra binaan menyiapkan generasi unggul menyongsong era elektrifikasi dengan serangkaian uji pengetahuan terkait sepeda motor listrik dalam ajang Festival Vokasi Satu Hati (FEVOSH) 2025.

    Ajang uji kompetensi dan pengetahuan teknologi sepeda motor Honda ini diikuti 26.917 siswa dan 2.615 guru SMK dari seluruh Indonesia.

    FEVOSH 2025 digelar sebagai bentuk keberlanjutan sinergi antara dunia pendidikan dan dunia industri otomotif roda dua.

    Untuk memastikan sumber daya manusia unggul yang siap kerja, AHM bersama seluruh jaringan main dealer sepeda motor Honda di seluruh Indonesia menyeleksi para siswa yang telah mempelajari materi ajar kurikulum Teknik Sepeda Motor (TSM) Astra Honda.

    Secara paralel, FEVOSH juga menguji aspek pedagogi dan penguasaan materi teknikal tenaga pengajar SMK mitra binaan.

    Seiring dengan perkembangan industri otomotif, FEVOSH 2025 menghadirkan inovasi dengan menguji kompetensi siswa dan guru dalam penguasaan teori dan praktik teknologi sepeda motor listrik Honda.

    Inisiatif ini merupakan langkah AHM untuk memastikan kurikulum vokasi tetap selaras dengan teknologi terkini yang berkembang di industri sepeda motor.

    Pengetahuan produk sepeda motor listrik Honda hingga SOP standar pemeliharaannya merupakan salah satu materi yang diujikan di ajang ini.

    General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan materi ajar yang dipelajari SMK diharapkan selalu mengikuti perkembangan teknologi agar siswa selalu terkoneksi dengan perubahan di dunia industri.

    Festival Vokasi Satu Hati merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.

    “Melalui semangat Sinergi Bagi Negeri, kami ingin FEVOSH tahun ini dapat menjadi sarana mengalibrasi pengetahuan dan keterampilan siswa dan guru, termasuk dengan teknologi sepeda motor listrik. Kami yakin kontribusi terhadap dunia vokasi ini menciptakan SDM unggul yang siap bersaing di industri masa depan,” ujar Muhib.

    Seleksi FEVOSH 2025 diselenggarakan secara berjenjang dari tingkat sekolah, regional, hingga nasional. Untuk menjaga kualitas kompetisi, AHM melibatkan tim juri dari Tim Teknik dan Service AHM dan Main Dealer Honda.

  • Saya Kira itu Hal Wajar

    Saya Kira itu Hal Wajar

    TANGERANG – Sejumlah harta benda milik Kepala Desa (Kades) Arsin beredar di media sosial. Bahkan bangak yang menyebut jika di rumahnya seperti layaknya Showroom mobil.

    Adapun informasi yang diterima Kades Arsin memiliki Rubicon, Honda CR-V, Civic Turbo hingga Pajero. Tak hanya itu, dia juga menggunakan pakaian hingga jam tangan mewah.

    Kuasa Hukum Kades Kohod, Yunihar mengungkapkan jik gaya hidup kliennya terbilang mewah. Hak dari yang bersangkutan, karena baginya itu hak setiap orang.

    “Saya kira tentu standar gaya manusia itu berbeda-beda, apakah gaya hidup di luar standar saya kira itu ranah beliau,” kata Yunihar, Minggu, 16 Februari

    Ia menyebut jika Kades Arsin mendapatkan sejumlah harta itu dengan cara yang halal atau tidak melanggar hukum.

    “Untuk kondisi saat ini punya (Rubicon hingga) Civic, saya kira hal wajar saja. Cuma jadi pertanyaan bagaimana memperoleh mobil tsb dipastikan beliau didapatkan dengan cara yang halal,” katanya.

    Sebelumnya, Kades Kohod, Arsin yang memiliki kendaraan Rubicon, Honda Civic Turbo hingga Honda CR-V ternyata dulunya adalah bank keliling yang kemudian menjadi kepala desa.

    “Sebelum menjabat arsin itu bank keliling warga menyebut ‘bangke’ alias rentenir, sebelum jabat belum kaya setelah jabat baru kaya,” kata Kuasa Hukum Warga Desa Kohod, Henri saat dikonfirmasi, Minggu, 2 Februari.

    Selain itu, Henri bilang, kades bernama Arsin dulunya terlibat dalam hal pertanahan. Hal ini juga dilakukan kala Arsin menjabat Kades Kohod. Arsin menawarkan bantuan pengurusan Akte Jual Beli Tanah (AJB) dan Surat Pemberitahuan Pajak Tertuang (SPPT).

    “Jadi (saat itu) warga-warga yang belum memiliki surat tanah, itu diminta untuk mengurus surat-suratnya sehingga menjadi surat yang resmi. Itu dipatok harganya tinggi sekali untuk bikin Surat Pemberitahuan Pajak Tertuang (SPPT). Padahal itu urusan Rp300 ribu selesai gitu ya,” tuturnya.

    Tak hanya itu, soal pembelian tanah yang terhadap pengembang, kata Henri, awalnya dijanjikannya Rp3 juta permeter. Namun nyatanya uang yang diterima justru hanya Rp1,5 juta.

    “Itu dibayar 3 juta per meter bangunan. Nah, tapi di Kampung Alar Jiban, itu hanya dibayar 1,5 juta,” ucapnya.

  • Hendak Cari Korban, Pria Diduga Pedofila Diamankan di Mojokerto

    Hendak Cari Korban, Pria Diduga Pedofila Diamankan di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang pria diduga pedopil berhasil diamankan anggota Jatanras Polres Mojokerto, Minggu (16/2/2025). Pria berinisal SA asal Surabaya ini diamankan di Desa Curahmojo, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto diduga sedang mencari mangsa.

    Saat itu, terduga pelaku yang mengendarai sepeda motor Honda Scoopy warna merah tak sengaja bertemu dengan salah satu anggota Jatanras Polres Mojokerto. Terduga pelaku sebelumnya sudah menjadi Target Operasi (TO) langsung dihentikan laju kendaraannya.

    Tak ingin buruannya kabur, anggota pun meminta bantuan warga untuk mengamankan pelaku hingga anggota Polsek Pungging datang ke lokasi. Warga yang geram dengan aksi terduga pelaku sempat menghadiahi dengan bogem mentah. Penangkapan terduga pelaku pun menjadi tontonan warga.

    Dari keterangan sementara jika terduga pelaku sudah beraksi lebih dari 10 kali, lima diantaranya dilakukan di wilayah hukum Polres Mojokerto. Terduga pelaku mencari sasaran anak kecil untuk dilakukan pelecehan seksual, namun jika korban mengenakan perhiasan maka akan diambil perhiasan.

    Kapolsek Pungging, Iptu Selimat membenarkan terkait penangkapan terduga pelaku pedopil tersebut. “Iya benar, baru saja diamankan (terduga pelaku pedopil). Yang mengamankan anggota Jatanras Polres Mojokerto, saya hanya mendampingi,” ungkapnya singkat. [tin/aje]

  • Kerangka Manusia di Palopo, 2 Keluarga Mengaku Kehilangan, Polisi Tunggu Forensik
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 Februari 2025

    Kerangka Manusia di Palopo, 2 Keluarga Mengaku Kehilangan, Polisi Tunggu Forensik Regional 15 Februari 2025

    Kerangka Manusia di Palopo, 2 Keluarga Mengaku Kehilangan, Polisi Tunggu Forensik
    Tim Redaksi
    PALOPO, KOMPAS.com
    – Hingga saat ini aparat di Kepolisian Resor Palopo masih menangani kasus Pasca penemuan
    kerangka manusia
    di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
    Kerangka manusia
    tersebut ditemukan, pada Senin (10/2/2025) lalu, di dekat wisata Air Terjun Batu Dewa, sekitar 100 meter dari Kilometer 35 Jalan Poros Palopo–Toraja.
    Kasi Humas
    Polres Palopo
    , AKP Supriadi menyatakan, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan dengan bantuan Tim
    Forensik
    Biddokkes
    Polda Sulsel
    .
    “Tim Forensik telah melakukan otopsi dan pengambilan sampel DNA dari tengkorak tersebut. Pihak kepolisian masih menunggu hasil analisis laboratorium dari Biddokkes Polda Sulsel,” kata Supriadi saat dikonfirmasi, Sabtu (15/2/2025) malam.
    “Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel telah melakukan otopsi serta pengambilan sampel DNA, dan saat ini kami masih menunggu hasilnya,” tambah Supriadi.
    Lanjut Supriadi, Polres Palopo mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan gambar atau informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan terkait kasus ini.
    “Mari kita tunggu hasil resmi dari penyelidikan agar tidak menimbulkan kesimpangsiuran di tengah masyarakat,” ujar Supriadi.
    Menurut Supriadi, pasca kejadian tersebut, polisi telah menerima laporan adanya warga yang kehilangan keluarganya.
    “Ada dua orangtua yang anggota keluarganya hilang, keduanya yakni orangtua dari Febi, salah seorang sales Honda di Palopo, warga Jalan Pong Simpin yang hilang sejak 2024 dan belum ada kabarnya hingga saat ini.”
    “Kemudian orangtua dari salah seorang warga dari Kabupaten Wajo yang juga melaporkan anak gadisnya hilang sejak 2024 lalu,” ucap Supriadi.
    “Anak gadis yang dikabarkan hilang sejak 2024 itu keduanya menyebutkan bahwa memiliki kemiripan, seperti rambut panjang agak pirang.”
    “Untuk memastikan identitas di balik rangka mayat yang ditemukan itu, Polres Palopo menunggu hasil pemeriksaan
    forensik
    Biddokkes Polda Sulsel,” ujar dia.
    Tim forensik Polda Sulsel telah melakukan otopsi kerangka manusia di kamar jenazah RSUD Sawerigading Palopo pada Jumat (14/2/2025) kemarin.
    Ahli Forensik Polda Sulsel, Denny Matius mengatakan, ditemukan tanda-tanda kekerasan pada kerangka manusia yang diperkirakan telah dikubur lebih dari enam bulan.
    “Dugaan tersebut akan dibuktikan lewat pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Prioritas otopsi ini adalah mengungkap identitas kerangka manusia,” tutur Denny.
    Selain pengambilan sampel kerangka manusia, tim juga mengambil sampel dari warga yang mengaku kehilangan anak. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPK Telusuri Aset Antonius Kosasih dan Ekiawan Heri, Tersangka Kasus Korupsi Investasi Fiktif Taspen – Halaman all

    KPK Telusuri Aset Antonius Kosasih dan Ekiawan Heri, Tersangka Kasus Korupsi Investasi Fiktif Taspen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri aset dua tersangka kasus dugaan korupsi investasi fiktif PT Taspen (Persero) tahun anggaran 2019.

    Dalam perkara tersebut, KPK menetapkan mantan Direktur Investasi sekaligus Direktur Utama PT Taspen, Antonius Nicholas Stephanus Kosasih (ANSK) alias Antoius Kosasih  dan eks Direktur Utama PT Insight Investments Management (IIM), Ekiawan Heri Primaryanto (EHP) sebagai tersangka.

    Penelusuran aset para tersangka termasuk sumber dananya, dilakukan penyidik lewat pemeriksaan dua saksi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2025).

    Dua saksi dimaksud adalah Iwan Margana selaku Direktur Utama PT Pratama Capital Assets Management dan Nunu Nurdiyaman selaku Pimpinan Kantor Akuntan Publik (KAP) Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan.

    “Saksi didalami terkait kepemilikan aset tersangka dan sumber dananya,” kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, dalam keterangannya, Sabtu (15/2/2025).

    Penyidik seharusnya juga memeriksa saksi Choki Hartono selaku Sales Honda PT Auto Daya Keisindo.

    Namun, Choki tidak memenuhi panggilan KPK.

    Perkembangan teranyar dalam kasus ini, KPK telah melakukan serangkaian penggeledahan pada Kamis, 16 Januari dan Jumat, 17 Januari di sekitar Jabodetabek.

    Penggeledahan menyasar empat lokasi, yaitu dua rumah, satu apartemen, dan satu bangunan kantor.

    “Dari hasil penggeledahan tersebut, KPK telah melakukan penyitaan berupa uang tunai dalam mata uang rupiah dan mata uang asing yang apabila dirupiahkan sekitar senilai Rp 100 juta, termasuk juga penyitaan terhadap dokumen-dokumen atau surat surat serta barang bukti elektronik (BBE) yang diduga punya keterkaitan dengan perkara,” ujar Tessa Mahardhika Sugiarto, Sabtu (18/1/2025).

    Tak hanya itu, penyidik KPK juga menyita enam unit apartemen diduga milik Antonius Kosasih. 

    Enam unit apartemen yang berhasil disita KPK diperkirakan senilai Rp20 miliar.

    “Pada minggu ini pula, KPK telah melakukan penyitaan terhadap enam unit apartemen yang berlokasi di Tangerang Selatan senilai kurang
    lebih Rp20 miliar. Enam unit apartemen tersebut diduga milik tersangka ANSK dan diduga punya keterkaitan dengan perkara yang sedang kami tangani,” kata Tessa.

    KPK menetapkan dua orang tersangka dalam kasus ini, yakni Antonius Kosasih dan Ekiawan Heri Primaryanto. Keduanya sudah ditahan KPK.

    Dalam konstruksi perkaranya, Antonius Kosasih dan pihak-pihak terkait lainnya diduga telah merugikan keuangan negara sejumlah sekira Rp200 miliar, atas penempatan dana investasi PT Taspen sebesar Rp1 triliun pada reksadana.

    Dalam hal ini, proses pemilihan manajer investasi dilakukan sebelum adanya penawaran sehingga melanggar prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) sesuai Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    Selain itu, penempatan investasi tersebut seharusnya tidak dilakukan, karena berdasarkan ketentuan kebijakan investasi PT Taspen yang diatur dalam Peraturan Direksi, untuk penanganan sukuk dalam perhatian khusus adalah hold and average down dan penjualan di bawah harga perolehan.

    Atas penempatan dana atau investasi yang melawan hukum tersebut, diduga terdapat beberapa pihak yang mendapatkan keuntungan, antara lain PT IIM sekurang-kurangnya sebesar Rp 78 miliar; PT Valbury Sekuritas (VSI) sebesar Rp 2,2 miliar; PT Pacific Sekuritas (PS) sebesar Rp 102 juta; PT Sinarmas Sekuritas (SM) sebesar Rp 44 juta; serta pihak-pihak lain yang terafiliasi dengan Antonius Kosasih.

    Atas perbuatannya, Antonius Kosasih dan Ekiawan Heri Primaryanto disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

  • Pilu Siswi SMA Dibuang ke Sungai Lalu Tewas usai Dirudapaksa Pacar dan Temannya, Sempat Pesta Miras

    Pilu Siswi SMA Dibuang ke Sungai Lalu Tewas usai Dirudapaksa Pacar dan Temannya, Sempat Pesta Miras

    TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG – Nasib siswi pelajar SMA dibuang ke sungai hingga tewas setelah dirudapaksa oleh pacar dan dua temannya. 

    Korban diketahui berinisial PRA (18) warga Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

    Polisi lalu menangkap ketiga pelaku pembunuhan PRA.

    Diketahui, jenazah PRA ditemukan tewas mengapung di Sungai Kanal Turi Tunggorono, Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Selasa (11/2/2025) lalu. 

    Ketiga pelaku adalah AP (18) warga Desa Sembung, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang sebagai pelaku utama.

    Lalu pelaku kedua adalah AT (18), dan pelaku ketiga yakni LI (32), keduanya merupakan warga Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 

    Ketiga pelaku ini ditangkap Satreskrim Polres Jombang di Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

    Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra mengatakan, dari ketiga pelaku, AP adalah pacar dari korban PRA. 

    “Tiga pelaku sudah kami amankan. Salah satu pelaku memang memiliki hubungan dengan korban. Di mana pada hari Senin (10/2/2025) AP mengajak bertemu korban,” ucap AKP Margono Suhendra saat konferensi pers di Mapolres Jombang, Kamis (13/2/2025). 

    Korban dan pacarnya ini sebenarnya baru kenal, kemudian mereka berdua janjian untuk bertemu.

    Keduanya lalu bertemu di Mojowangi, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang sebelum akhirnya AP mengajak korban ke Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, ke salah satu rumah pelaku yakni AT.

    “Pacar dari korban ini mengajak korban ke rumah salah satu rumah pelaku yakni AT. Setelah itu korban ditinggalkan di rumah itu. Barulah saat itu AP dan AT pergi keluar untuk membeli minuman keras,” ujarnya. 

    Setelah pergi membeli minuman keras, AP dan AT kembali dan menemui korban yang masih berada di rumah AT.

    Setelah sampai di rumah, ada LI juga yang menunggu dan ketiganya sempat minum-minum terlebih dahulu.

    Sehabis minum-minum itu, korban diajak ke daerah sawah di Desa Godong, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang. 

    Saat menuju ke sawah itu, AP dan LI berboncengan tiga dengan korban.

    AP berada di depan, di tengah ada korban, dan LI duduk di bagian paling belakang.

    “AT ini melihat dari belakang karena mengikuti dari belakang,” imbuhnya. 

    Tiba di sawah itulah, aksi bejat ketiga pelaku ini dimulai.

    Ketiganya melakukan rudapaksa terhadap korban di sawah tersebut, juga sempat memukuli korban.

    Sesuai keterangan dari pelaku, korban sempat melakukan perlawanan.

    Karena korban tidak mau dilakukan persetubuhan.

    Namun tiga pelaku tetap memaksa dan melancarkan aksi bejatnya itu secara bersama-sama. 

    Ketiga pelaku punya peran masing-masing.

    Ada yang memegang tangan korban, ada yang memegang kaki korban, dan ada yang melakukan rudapaksa, dan itu dilakukan bergiliran. 

    “Sebelum melakukan rudapaksa, pelaku ini melakukan pemukulan terhadap korban di bagian perut sehingga korban tidak berdaya. Di mana pembuktian itu sesuai dengan hasil autopsi bahwa ada pendarahan di dalam perut korban,” ungkapnya.

    Setelah dilakukan rudapaksa secara bergilir, kondisi korban sudah tidak berdaya.

    AP dan LI lalu membawa korban ke sungai di daerah Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, dan langsung membuang korban ke sungai tersebut. 

    Salah satu pelaku yakni AT juga melihat saat kedua pelaku membuang korban ke sungai di daerah Desa Godong.

    Saat dibuang di sungai, korban masih hidup, namun dalam kondisi lemas, dan akhirnya meninggal karena tenggelam. 

    Sampai akhirnya pada Selasa (11/2/2025), jasad gadis muda ini ditemukan di Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.

    “Para pelaku membuang ke sungai dengan harapan untuk menghilangkan jejak. Kemudian para pelaku ini merampas sepeda motor Honda Vario dan handphone milik korban,” bebernya.

    Motor yang dirampas para pelaku itu dijual dengan harga Rp 2.200.000. Dan sebanyak Rp 800.000 sudah digunakan untuk keperluan ketiga pelaku. 

    “Barang bukti yang kami amankan sisa uang yang memang belum digunakan. Motifnya ingin menguasai barang korban yang juga pacar dari pelaku utama. Para pelaku sudah dikendalikan oleh alkohol sehingga membuat ketiga pelaku ini di luar batas kendali,” pungkasnya. 

    Ketiga pelaku kini sudah diamankan pihak kepolisian.

    Ketiganya dijerat Pasal 340 atau 339, 338 dengan hukuman kurang seumur hidup atau 20 tahun penjara. 

    Sementara itu, kasus pria bunuh pacar lainnya juga pernah terjadi di Tangerang Selatan, Banten.

    Terungkap sosok wanita yang ditemukan tewas dalam kontrakannya di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.

    Korban adalah Novia Sopiah, seorang janda yang tinggal sendirian di kontrakan tersebut selama setengah tahun terakhir.

    Ia diduga dibunuh oleh anggota TNI berinisial Pratu TS.

    Hubungan antara korban dengan pelaku adalah pacar.

    Menurut keterangan warga setempat, Novia Sopiah adalah seorang janda yang bekerja sebagai pelayan.

    Ya, Novia Sopiah, wanita yang ditemukan tewas dianiaya oknum TNI AD di rumah kontrakan, kampung Bonjol, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten disebut bekerja sebagai pelayan toko.

    Warga setempat Satryo mengatakan berdasarkan informasi yang didapatnya, korban single parent.

    Korban diketahui tinggal sendiri di kontrakan tersebut.

    “Saya tahunya tinggal sendiri, single parent (janda),” ujar Satrio dikutip Kompas.com, Jumat (31/1/2024). 

    Korban Novia disebut telah tinggal di kontrakan berwarna kuning lokasi kejadian selama setengah tahun.

    Menurut warga sekitar pun, korban dikenal sebagai pribadi yang baik dan supel. 

    Satrio mengaku dirinya baru tahu ada temuan jenazah setelah dirinya pulang bekerja.

    “Pas cium ke sini nggak tahu (aroma itu) bau-bau apa,” kata Satrio.

    Kini garis kuning membentang di depan sebuah rumah kontrakankorban.

    Garis kuning tersebut bertuliskan “Dilarang Keras Melewati Garis Polisi Militer”.

    Sementara itu, warga lainnya bernama Niko, menyebut anggota Denpom (Polisi Militer) telah mendatangi rumah kontrakan tersebut.

    “Saya awalnya di rumah, mereka dateng sore,” kata Niko dikutip dari Tribuntangerang.com.

    Niko mengatakan sebelum penemuan mayat, sempat tercium bau tak sedap dan menjadi perhatian warga setempat. 

    Awalnya, warga menduga bau tersebut berasal dari sampah atau tikus yang biasa ditemukan di sekitar area tersebut. 

    “Kalau lewat, tercium bau-bau di depan rumah, pikir bau dari sampah atau tikus, karena banyak tikus,” kata Niko.

    Setelah diketahui ada penemuan mayat, penghuni kontrakan di sisi kanan dan kiri memilih untuk mengungsi ke tempat lain.

    “Tak tahu pada enggak tidur di situ, pada takut kali,” kata Niko.

    Kapendam Jaya Kolonel Infanteri Deki R Putra mengkonfirmasi bila wanita tersebut dibunuh oknum anggota TNI AD.

    Terduga pelaku bertugas di Yonif 318, satuan Kostrad.

    Ia pun mengungkap awal mula penemuan jenazah wanita di Pondok Aren, Tangerang Selatan tersebut.

    Bolos kerja

    Awalnya pihaknya mendapati ada seorang anggota tidak hadir tanpa izin atau desersi dari satuan mulai tanggal 19 Januari 2025.

    Kemudian pihak satuan  melakukan pencarian terhadap yang bersangkutan.

    Hingga akhirnya, terduga pelaku pun ditangkap di Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Setelah dilakukan pemeriksaan, terduga pelaku pun mengakui sudah melakukan pembunuhan terhadap seorang wanita.

    “Selama meninggalkan satuan yang bersangkutan melakukan tindakan kekerasan atau penganiayaan kepada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia,” ujar Kolonel Deki R Putra  saat dikonfirmasi Jumat (31/1/2025).

    Kemudian pihak satuan berkoordinasi dengan Denpom Jaya/1 Tangerang untuk mengecek lokasi yang disampaikan terduga pelaku.

    Ternyata pengakuan terduga pelaku benar. Di dalam kontrakanditemukan jasad wanita.

    Kemudian jasad korban pun dievakuasi untuk proses autopsi dalam rangka penyelidikan.

    Pratu TS ditetapkan jadi tersangka

    Garis polisi yang membentang di lokasi kejadian itu tampak mencolok dengan tulisan “Dilarang Keras Melewati Garis Polisi Militer”.

    Aroma busuk tercium ketika melintas di depan rumah kontrakan yang terletak di tengah pemukiman warga itu.

    Bau busuk yang menggegerkan warga ternyata berasal dari jasad seorang perempuan berinisial N (26), seorang single parent yang sehari-harinya bekerja di sebuah toko baju. 

    Perempuan itu belakangan diketahui dibunuh oleh oknum anggota TNI, Pratu TS.

    Saat ini, Pratu TS belum ditetapkan sebagai tersangka meski telah ditangkap.

    Hal itu disampaikan Kapendam Jaya Kolonel Infanteri Deki Rayusyah Putra saat dikonfirmasi, Sabtu (1/2/2025).

    “Penetapan tersangka setelah hasil pemeriksaan dan saat ini masih status asas praduga tak bersalah sesuai dengan hukum di Indonesia,” katanya.

    Kapendam menuturkan yang bersangkutan masih diperiksa secara intensif di Pom.

    Pemeriksaan tersebut untuk mengetahui motif Pratu TS tega mengakhiri hidup seseorang.

    “Korban pacarnya kenapanya ini mohon waktu masih dilakukan pemeriksaan,” imbuhnya.

    Peristiwa pembunuhan ini dilakukan Pratus TS di sebuah kontrakan di Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan.

    Yang bersangkutan pun sudah ditahan di Denpom Jaya 1 Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Pihak TNI juga sudah berkoordinasi dengan Polres Tangerang Selatan.

    Kapendam menegaskan komitmen pimpinan TNI AD akan memproses anggota sesuai ketentuan yang berlaku apabila ditemukan bukti-bukti hasil pemeriksaan yang menunjukkan tindakan yg melanggar hukum.

    “Kami mewakili seluruh jajaran TNI AD menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi dan apabila ada perbuatan yang dilakukan oknum yang bersangkutan itu adalah pribadi dan bukan mewakili institusi,” imbuh Kapendam.

    Dia memastikan perkembangan hasil pemeriksaan akan disampaikan lebih lanjut.

    Diketahui oknum anggota TNI AD tersebut berasal dari kesatuan Yonif 318 satuan Kostrad yang melakukan tindakan tidak hadir tanpa izin (desersi) dari satuan mulai tanggal 19 Januari 2025.

    Dari satuan yang bersangkutan melaksanakan pencarian terhadap oknum tersebut.

    Atas pencarian yang dilakukan, yang berangkutan berhasil ditangkap di daerah Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

    Saat dilaksanakan pemeriksaan kepada yang bersangkutan di satuan, diperoleh keterangan bahwa selama meninggalkan satuan yang bersangkutan melakukan tindakan kekerasan/penganiayaan krpada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia.

    Kemudian pihak satuan berkoordinasi dengan Denpom Jaya/1 Tangeranguntuk mengecek ke TKP yang disampaikan oleh yang bersangkutan.

    Setelah benar ditemukan korban di TKP maka segera dievakusi ke RSUD Tangerang untuk diotopsi dan dilakukan langkah-langkah selanjutnya.(*)