brand merek: Honda

  • Jajal Fitur RoadSync di Honda PCX 160: Serasa Punya Asisten!

    Jajal Fitur RoadSync di Honda PCX 160: Serasa Punya Asisten!

    Jakarta

    PCX 160 RoadSync memberikan kemudahan dalam perjalanan. Dengan fitur konektivitas, pengendara seperti punya asisten.

    Pengalaman ini dirasakan saat Tim redaksi detikOto mengikuti agenda PCX Media Exploration-Bali, Sabtu (22/2/2025) dengan rute hampir 200 kilometer. Sepanjang perjalanan selalu diguyur hujan.

    Sebelum menjajal fitur RoadSync, pengguna harus terkoneksi dengan smartphone. Aplikasi ini sudah tersedia pada Android dan IOS.

    Cara sambungkan RoadSync di PCX 160

    Pertama-tama perlu mengunduh aplikasi RoadSync terlebih dahulu. Lalu melakukan registrasi e-mail. Kemudian aplikasi meminta persetujuan izin akses yang dibutuhkan.

    Dalam aplikasi RoadSync, pilih Honda PCX 160 sebagai kendaraan.

    Setelah itu, nyalakan kontak on sepeda motor. Cari fitur reset pairing pada layar TFT 5 inch.

    Honda RoadSync di PCX 160 Foto: Dok. AHM

    Aplikasi lalu meminta untuk menyalakan bluetooth. Sambungkan bluetooth dengan kode yang tertera pada motor.

    Jika sudah tersambung, akses navigasi, komunikasi, dan musik sudah bisa diakses.

    Menariknya lagi, PCX 160 RoadSync ini sudah dibekali fitur voice command. Nah, supaya lebih akurat, speech to text hingga bahasa yang digunakan wajib memakai bahasa Indonesia.

    “Pronounce-nya setting Bahasa Inggris dia akan mencari yang similar dengan Bahasa Inggris,” kata Technical Service Division (TSD) PT Astra Honda Motor (AHM), Ade Muhajir di Bali, belum lama ini.

    “Dengan mengubah ini ke Indonesia, sistem RoadSync ini akan men-translate lebih mudah menggunakan pronounce Bahasa Indonesia,” jelas dia.

    Hujan-hujanan saat perjalanan, pakai RoadSync di PCX 160 seperti punya asisten

    Seperti disinggung sebelumnya, RoadSync pada PCX 160 ini bikin pemiliknya jadi punya asisten. Apalagi touring kali ini selalu diguyur hujan deras.

    Pengoperasian layar panel dasbor RoadSync Honda PCX 160 dengan menggunakan multi-function switch di stang sebelah kiri.

    Ototest Honda PCX 160 RoadSync Foto: Ridwan Arifin

    Saat perjalanan diguyur hujan seolah bukan masalah untuk tetap lanjut jalan. Pengguna tinggal dorong joystick ke kanan saat ingin menjawab panggilan telepon atau membalas pesan.

    Menariknya lagi, pesan WA yang masuk saat berkendara juga bisa memiliki opsi untuk dibaca hingga membalas pesan cepat.

    Dengan fitur ini, pemilik motor tidak perlu mengeluarkan handphone ketika perjalanan. Nantinya tinggal atur-atur lewat tombol.

    Kami menjajal navigasi melalui fitur perintah suara. Tinggal menyebutkan alamat yang dituju, nanti langsung terpilih rute perjalanannya. Oiya, RoadSync PCX 160 ini menggunakan peta berbasis Google Maps.

    Salah satu fitur yang berguna tentu saja saat membutuhkan navigasi. Pada layar TFT ditampilkan petunjuk arah atau turn by turn. Saat dijajal menggunakan TWS, ada suara yang mengeluarkan instruksi; dari kapan harus belok hingga estimasi perjalanan. Jika ingin me-refresh route, maka tinggal dorong tombol ke arah kanan saja. Praktis!

    Perlu diketahui, fitur navigasi ini bisa terintegrasi dengan peralatan komunikasi internal (intercom) dan true wireless stereo. Jadi pemilik motor bisa pilih, maul kontrol lewat tombol yang berada di sebelah kiri atau perintah suara untuk membaca pesan, membalas, atau memanggil hingga menjawab telepon.

    PCX 160 RoadSync sudah pakai 5 inch TFT panel meter. Ini juga yang bikin tampilan motor jadi lebih mewah, kerennya lagi secara otomatis berganti latar belakang sesuai dengan kondisi cahaya sekitar.

    Konektivitas yang seamless tanpa harus menyentuh ponsel bikin perjalanan Honda PCX 160 ini menyenangkan selama touring.

    (riar/dry)

  • Pertalite Dioplos Jadi Pertamax, Warga: Enggak Malu Ambil Uang Hasil Keringat Rakyat? 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Februari 2025

    Pertalite Dioplos Jadi Pertamax, Warga: Enggak Malu Ambil Uang Hasil Keringat Rakyat? Megapolitan 26 Februari 2025

    Pertalite Dioplos Jadi Pertamax, Warga: Enggak Malu Ambil Uang Hasil Keringat Rakyat?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Putra (35), warga Kebagusan, Jakarta Selatan mempertanyakan moral para tersangka yang terlibat kasus dugaan pengoplosan Pertalite menjadi Pertamax dalam konstruksi kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah PT Pertamina Patra Niaga.
    “Memangnya tidak malu mengambil uang dari hasil keringat rakyat? Giliran sudah jadi tersangka, muka kalian malah lesu,” ujar Putra dengan kesal saat dihubungi
    Kompas.com,
    Rabu (26/2/2025).
    Sebagai pengguna Pertamax selama bertahun-tahun, menurut Putra, kasus pengoplosan ini mencerminkan betapa parahnya kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini.
    Oleh karena itu, Putra menyarankan agar pemerintah pusat bekerja lebih ekstra. Sebab, tanggung jawab sepenuhnya ada di pundak pemerintah.
    “Kasihan masyarakat mulu yang dirugikan. Kaum atas malah ketawa-ketiwi,” kata dia.
    Sementara, Rizky Widyanto (28), warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan sudah tujuh tahun menggunakan Pertamax untuk motor Honda PCX miliknya.
    Alasannya, dia ingin membantu negara dengan tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Pertalite. Namun, Rizky kecewa begitu mengetahui dugaan pengoplosan Pertalite jadi Pertamax.
    Niat baiknya menggunakan bahan bakar berkualitas justru dikhianati oleh para tersangka dalam kasus tersebut yang memperkaya diri sendiri tanpa memikirkan rakyat.
    “Niatnya mau sadar diri enggak pakai subsidi, bantu negara, eh enggak tahunya begini,” keluh Rizky.
    Rizky pun merasa rugi menggunakan Pertamax sejak 2018 lalu. Padahal, dalam satu pekan dia mengeluarkan uang senilai Rp 100.000 hingga Rp 200.000 untuk mengisi bahan bakar.
    “Niatnya (juga) biar lebih enak dan kencang saja nih motor, pakai Pertamax. Eh enggak tahunya sugesti doang,” kata Rizky.
    Diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan (RS) sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.
    Melansir keterangan Kejagung, PT Pertamina Patra Niaga diduga membeli Pertalite untuk kemudian “diblending” atau dioplos menjadi Pertamax. Namun, pada saat pembelian, Pertalite tersebut dibeli dengan harga Pertamax.
    “Dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, Tersangka RS melakukan pembelian (pembayaran) untuk Ron 92 (Pertamax), padahal sebenarnya hanya membeli Ron 90 (Pertalite) atau lebih rendah kemudian dilakukan blending di Storage/Depo untuk menjadi Ron 92,” demikian bunyi keterangan Kejagung, dilansir Selasa (25/2/2025).
    “Dan hal tersebut tidak diperbolehkan,” imbuh keterangan itu.
    Dalam perkara ini, ada enam tersangka lain yang turut ditetapkan. Mereka adalah Direktur Utama PT Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi (YF); SDS selaku Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional; dan AP selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional.
    Lalu, MKAR selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa; DW selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim; dan GRJ selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertalite Dioplos Jadi Pertamax, Warga: Niat Sadar Diri Tak Pakai Subsidi, Ternyata Negara Begini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Februari 2025

    Pertalite Dioplos Jadi Pertamax, Warga: Niat Sadar Diri Tak Pakai Subsidi, Ternyata Negara Begini Megapolitan 26 Februari 2025

    Pertalite Dioplos Jadi Pertamax, Warga: Niat Sadar Diri Tak Pakai Subsidi, Ternyata Negara Begini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rizky Widyanto (28), warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan, sudah tujuh tahun menggunakan Pertamax untuk motor Honda PCX miliknya. 
    Alasannya, dia ingin membantu negara dengan tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Pertalite.
    Namun, Rizky kecewa begitu mengetahui dugaan pengoplosan Pertalite jadi Pertamax dalam konstruksi kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah PT Pertamina Patra Niaga.
    “Niatnya mau sadar diri enggak pakai subsidi, bantu negara, eh enggak tahunya begini,” keluh Rizky saat dihubungi
    Kompas.com,
    Rabu (26/2/2025).
    Rizky pun merasa rugi menggunakan Pertamax sejak 2018. Padahal, dalam satu pekan dia mengeluarkan uang senilai Rp 100.000 hingga Rp 200.000 untuk mengisi bahan bakar.
    “Niatnya (juga) biar lebih enak dan kencang saja nih motor, pakai Pertamax. Eh enggak tahunya sugesti doang,” kata Rizky.
    Senada dengan itu, warga Kebagusan, Jakarta Selatan, bernama Putra (35) yang sehari-hari menggunakan Pertamax juga merasa rugi.
    Sebab, ia sengaja mengisi BBM Pertamax dengan harga lebih mahal dengan harapan motornya lebih gesit dan mesin awet.
    “Ini motor diajak jalan kayak kakek umur 80 tahun ke atas, napasnya berat. Marah sih enggak, kecewa juga enggak perlu,” kata Putra.
    “Karena apa yang terjadi hari ini di negara kita cukup menggambarkan separah apa masalah-masalah yang ada di Tanah Air tercinta,” tambah dia.
    Diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan (RS) sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.
    Melansir keterangan Kejagung, PT Pertamina Patra Niaga diduga membeli Pertalite untuk kemudian “diblending” atau dioplos menjadi Pertamax. Namun, pada saat pembelian, Pertalite tersebut dibeli dengan harga Pertamax.
    “Dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, Tersangka RS melakukan pembelian (pembayaran) untuk Ron 92 (Pertamax), padahal sebenarnya hanya membeli Ron 90 (Pertalite) atau lebih rendah kemudian dilakukan blending di Storage/Depo untuk menjadi Ron 92,” demikian bunyi keterangan Kejagung, dilansir Selasa (25/2/2025).
    “Dan hal tersebut tidak diperbolehkan,” imbuh keterangan itu.
    Dalam perkara ini, ada enam tersangka lain yang turut ditetapkan. Mereka adalah Direktur Utama PT Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi (YF); SDS selaku Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional; dan AP selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional.
    Lalu, MKAR selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa; DW selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim; dan GRJ selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Biaya Pajak Motor 5 Tahunan dan Ganti Pelat Terbaru 2025

    Biaya Pajak Motor 5 Tahunan dan Ganti Pelat Terbaru 2025

    Jakarta

    Selain membayar pajak setiap satu tahun sekali, motor juga dikenai pajak lima tahunan. Pajak lima tahunan ditandai dengan penggantian STNK dan penggantian pelat nomor dengan masa berlaku hingga lima tahun mendatang.

    Mulai 2025 ini, ada sedikit perbedaan penghitungan pajak kendaraan, yakni adanya opsen pajak. Lantas berapakah biaya pajak motor 5 tahunan dan ganti plat terbaru 2025? Simak simulasinya di sini.

    Perbedaan Penghitungan Pajak Motor 2025, Apakah Naik?

    Dilansir dari situs Samsat Sleman, perbedaan penghitungan pajak motor 2025 sedikit mengalami perubahan karena adanya opsen pajak sebesar 66%. Ini diatur dalam Undang-undang (UU) Nomor 1 Tahun 2022 yang menggantikan UU 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah.

    Meski sudah diteken 2022, aturan baru dijalankan Januari 2025. Perlu diketahui juga, besar tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) berbeda-beda di setiap daerah.

    Sebagai contoh, pada aturan sebelumnya, Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menetapkan tarif PKB 1,5% dari Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) untuk kepemilikan pertama.

    Pada peraturan yang baru, meski terdapat tambahan opsen pajak, tarif PKB ini diturunkan menjadi 0,9%. Kemudian tarif opsennya adalah 66% dari 0,9%, yaitu 0,6%. Totalnya menjadi 1,5%. Dengan kata lain, tarif pajaknya tetap sama alias tidak ada kenaikan.

    Rincian Biaya Pajak Motor 5 Tahunan

    Dengan aturan baru tersebut, maka biaya pajak motor 5 tahunan dan ganti pelat ini meliputi tarif pajak kendaraan bermotor (PKB), opsen PKB, pajak negara bukan pajak (PNBP), dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ).

    Berikut rinciannya:

    1. Tarif PKB (Pajak Kendaraan Bermotor)

    Tarif PKB di tiap wilayah berbeda-beda berdasarkan ketetapan pemerintah daerah setempat. Besar tarif PKB juga dipengaruhi dari Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dan pajak progresif.

    Sebagai contoh, berikut ini persentase wilayah DIY berdasarkan Peraturan Daerah DIY No 11 tahun 2023:

    PKB kepemilikan kesatu = 0,9% (nol koma sembilan persen)PKB kepemilikan kedua = 1,4% (satu koma empat persen)PKB kepemilikan ketiga = 1,9% (satu koma sembilan persen)PKB kepemilikan keempat = 2,4% (dua koma empat persen)PKB kepemilikan kelima dan seterusnya = 2,9% (dua koma sembilan persen).

    2. Opsen PKB

    Besarnya opsen PKB sudah ditetapkan sebesar 66% dari PKB.

    3. Tarif PNBP Motor

    Setiap pajak motor 5 tahunan, pemilik motor dikenakan tarif penerbitan STNK dan penerbitan pelat nomor. Pajak ini tidak dikenakan saat pajak satu tahunan.

    Tarif penerbitan STNK motor adalah Rp 100.000.Tarif penerbitan pelat nomor atau Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) motor adalah Rp 60.000.

    4. Tarif SWDKLLJ

    Sepeda motor dibagi menjadi dua golongan, yaitu C1 atau C2. Golongan C1 untuk motor 50-250 cc, sedangkan C2 adalah golongan motor di atas 250 cc.

    Tarif Golongan C1: Rp 35.000Tarif Golongan C2: Rp 83.000Simulasi Bayar Pajak Motor 5 Tahunan dan Ganti Plat

    Sebagai contoh, seorang warga DIY memiliki motor Honda Beat yang memasuki usia 10 tahun, sehingga dia harus membayar pajak lima tahunan. Motor tersebut adalah motor pertamanya.

    Untuk menghitung besar tarif pajak yang harus dia bayarkan, maka cukup dengan menjumlahkan PKB, opsen PKB, PNBP, dan SWDKLLJ.

    Khusus PKB, nilainya bisa berbeda-beda tergantung nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) yang sudah ditetapkan pemerintah. Dalam hal ini, kita anggap NJKB Honda Beat tersebut senilai Rp 10 juta. Berikut perhitungannya:

    PKB: 0,9% x Rp 10.000.000 = Rp 90.000Opsen PKB: 66% x Rp 90.000 = Rp 59.400Tarif penerbitan STNK = Rp 100.000Tarif penerbitan pelat nomor (TNKB) = Rp 60.000SWDKLLJ = Rp 35.000

    Maka total pajak motor yang harus dibayar adalah Rp 344.400.

    Simulasi ini tentu bisa jadi informasi berharga bagi detikers yang akan bayar pajak. Besarnya pajak bisa jadi berbeda di tiap wilayah bergantung dari besaran yang ditetapkan pemerintah setempat.

    (bai/row)

  • Istri Kades Kohod Masih Syok Suaminya Ditahan Kasus Pemalsuan SHGB dan SHM Pagar Laut – Halaman all

    Istri Kades Kohod Masih Syok Suaminya Ditahan Kasus Pemalsuan SHGB dan SHM Pagar Laut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Polisi telah menahan Kepala Desa (Kades) Kohod Arsin terkait kasus dugaan pemalsuan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) pagar laut di Perairan Tangerang, Banten.

    Istri Kades Kohod Arsin disebut masih syok setelah suaminya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Mabes Polri.

    Warga Kohod, Deden (bukan nama sebenarnya) mengatakan, hingga kini kondisi psikologis keluarga Arsin masih terguncang. 

    “Jangan dulu deh, masih syok. Kasihan beliau,” ujar Deden di Desa Kohod, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Selasa (25/2/2025). 

    Deden menilai, sebagai seorang perempuan, wajar jika istri Arsin merasa terpukul dengan penahanan suaminya. 

    “Ya namanya perempuan, sehebat-hebatnya perempuan kan pasti kepikiran,” kata dia.

    Meski begitu, kata Deden, anak-anak Arsin masih menjalani aktivitas seperti biasa.

    “Alhamdulillah mereka masih beraktivitas seperti biasa. Ya bohonglah kalau mereka enggak kepikiran, semua orang pasti mengalami masalah,” jelas dia.

    Terkait kesehatan Arsin yang disebut sempat memburuk, Deden mengatakan, kondisi kepala desa itu kini sudah mulai membaik.

    “Kalau untuk kesehatan, alhamdulillah. Ya kalau badannya kurus, ya banyak pikiran, makan enggak nafsu,” ujarnya.

    Adapun saat Kompas.com mendatangi kediaman Arsin pada Selasa (25/2/2025), kondisinya terlihat sepi. Hanya terlihat empat pria sedang berjaga.

    Para pria yang menggunakan pakaian kasual rapi itu terlihat sedang duduk santai di kursi kayu panjang sambil mengobrol dan minum kopi.

    Selain itu, terlihat mobil Honda Civic B 412 SIN putih di teras dan mobil Avanza dengan pelat dinas nomor B 1056 JON yang terparkir di depan rumah Arsin.

    Di samping mobil dinas, terlihat delapan sepeda motor terparkir, di antaranya merek Honda Scoopy dan PCX.

     

    Warga Desa Kohod Minta Polisi Tangkap Pelaku Utama

     

    Warga Alar Jiban Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Tangerang, Banten, meminta agar pelaku utama kasus pemalsuan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) di pagar laut perairan Tangerang, ditangkap.

    Warga tidak puas polisi hanya menetapkan empat orang yang sebelumnya sudah jadi tersangka.

    “Jadi kami harap harus ada lagi pelaku-pelaku utamanya yang harus segera dipanggil atau segera ditangkap juga,” kata Oman, seorang warga di Kampung Alar Jiban, Desa Kohod, Selasa (25/2/2025).

    Walau demikian, ketua Aliansi Masyarakat Anti Kedzoliman (AMAK) itu enggan menyebut secara gamblang siapa pelaku lainnya dalam kasus pemalsuan SHGB dan SHM tersebut. 

    Sebab kata dia, keputusan adanya tersangka lain dalam kasus itu merupakan ranah aparat penegak hukum. 

    “Sebenarnya tidak harus kami yang menyebutkan ataupun kami sendiri yang harus memberikan informasi,” kata Oman. 

    “Sebenarnya dari pihak berwajib pun sudah tahu, cuma tinggal nanti proses hukumnya saja bagaimana kelanjutannya,” tambahnya. 

    Lebih lanjut, Oman menduga tersangka baru itu datang dari Pemerintah Kabupaten Tangerang. 

    Sebab, terbitnya surat SHGB dan SHM pagar laut tidak mungkin langsung turun dari Kades Kohod maupun Sekdesnya.

    “Kalau yang namanya pemerintahan desa, intinya dari pemerintahan kecamatan dan kabupaten pasti ada lah. Dugaan kami itu ada. Intinya berkait sampai ke sana atau ke BPN ataupun pihak-pihak terkait yang lainnya,” papar Oman. 

    Hal senada juga disampaikan kuasa hukum warga Kohod, Henri Kusuma.

    “Kami warga Desa Kohod menanti pemeriksaan dugaan tersangka lain terkait aliran dana dan/atau tataran kebijakan,” kata Henri Kusuma saat dikonfirmasi.

    Henri pun mengaku bersyukur dan menyampaikan apresiasi atas kinerja Bareskrim Polri, setelah menahan empat orang tersangka. 

    Keempat tersangka itu yakni di antaranya Kepala Desa Kohod Arsin, Sekretaris Desa Kohod Ujang Karta, dan dua orang lain berinisial SP dan CE. 

    SP selaku Penerima kuasa, dan CE Penerima Kuasa.

    “Alhamdulillah empat tersangka sudah ditahan, saya bangga kepada Polri, saya ucapkan atas nama warga Desa Kohod terimakasih kepada Polri yang telah bekerja secara profesional, cepat dan on the track,” jelasnya.

    Sebelumnya, Bareskrim Polri resmi menahan empat tersangka kasus pemalsuan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) di wilayah Pagar Laut, Tangerang. Empat tersangka itu adalah Kepala Desa (Kades) Kohod Arsin, UK selaku Sekretaris Desa (Sekdes) Kohod, serta SP dan CE selaku penerima kuasa. (Kompas.com/Tribun Tangerang)

  • Istri Kades Kohod Arsin Disebut Syok Suaminya Tersangka dan Ditahan Mabes Polri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Februari 2025

    Istri Kades Kohod Arsin Disebut Syok Suaminya Tersangka dan Ditahan Mabes Polri Megapolitan 26 Februari 2025

    Istri Kades Kohod Arsin Disebut Syok Suaminya Tersangka dan Ditahan Mabes Polri
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Istri
    Kepala Desa Kohod
    Arsin disebut masih syok setelah suaminya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Mabes Polri terkait kasus dugaan pemalsuan surat tanah lahan
    pagar laut
    Perairan Tangerang.
    Warga Kohod, Deden (bukan nama sebenarnya) mengatakan, hingga kini kondisi psikologis keluarga Arsin masih terguncang.
    “Jangan dulu deh, masih syok. Kasihan beliau,” ujar Deden saat tim
    Kompas.com
    meminta bertemu dengan keluarga Arsin di kediamannya, Jalan Kalibaru, Desa Kohod, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Selasa (25/2/2025).
    Namun, Deden menilai, sebagai seorang perempuan, wajar jika istri Arsin merasa terpukul dengan penahanan suaminya.
    “Ya namanya perempuan, sehebat-hebatnya perempuan kan pasti kepikiran,” kata dia.
    Meski begitu, kata Deden, anak-anak Arsin masih menjalani aktivitas seperti biasa.
    “Alhamdulillah mereka masih beraktivitas seperti biasa. Ya bohonglah kalau mereka enggak kepikiran, semua orang pasti mengalami masalah,” jelas dia.
    Terkait kesehatan Arsin yang disebut sempat memburuk, Deden mengatakan, kondisi kepala desa itu kini sudah mulai membaik.
    “Kalau untuk kesehatan, alhamdulillah. Ya kalau badannya kurus, ya banyak pikiran, makan enggak nafsu,” ujarnya.
    Adapun saat
    Kompas.com
    mendatangi kediaman Arsin pada Selasa (25/2/2025), kondisinya terlihat sepi. Hanya terlihat empat pria sedang berjaga.
    Para pria yang menggunakan pakaian kasual rapi itu terlihat sedang duduk santai di kursi kayu panjang sambil mengobrol dan minum kopi.
    Selain itu, terlihat mobil Honda Civic B 412 SIN putih di teras dan mobil Avanza dengan pelat dinas nomor B 1056 JON yang terparkir di depan rumah Arsin.
    Di samping mobil dinas, terlihat delapan sepeda motor terparkir, di antaranya merek Honda Scoopy dan PCX.
    Sebelumnya, Bareskrim Polri resmi menahan empat tersangka kasus pemalsuan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) di wilayah
    Pagar Laut
    , Tangerang.
    Empat tersangka itu adalah Kepala Desa (Kades) Kohod Arsin, UK selaku Sekretaris Desa (Sekdes) Kohod, serta SP dan CE selaku penerima kuasa.
    “Kemudian kepada empat orang tersangka kita putuskan mulai malam ini kita laksanakan penahanan,” kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro di Bareskrim Polri, Senin (24/2/2025).
    “Para tersangka hadir sesuai dengan panggilan yang kami layangkan, sekitar pukul 11.00 hingga 12.00 WIB, didampingi pengacara masing-masing,” ujar Djuhandhani di Bareskrim Polri.
    Adapun proses pemeriksaan berlangsung sejak pukul 12.30 hingga 20.30 WIB.
    Setelah pemeriksaan, tim penyidik melakukan gelar perkara internal dan memutuskan untuk menahan keempat tersangka mulai malam itu juga.
    Djuhandhani menjelaskan tiga alasan utama penahanan para tersangka, yaitu mencegah tersangka melarikan diri, menghindari upaya penghilangan barang bukti, dan mencegah kemungkinan tersangka mengulangi perbuatannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tampang Honda Vision, Motor Matik Sekelas BeAT yang Dijual Rp 20 Jutaan

    Tampang Honda Vision, Motor Matik Sekelas BeAT yang Dijual Rp 20 Jutaan

    Tampang Honda Vision, Motor Matik Sekelas BeAT yang Dijual Rp 20 Jutaan

  • Bawa Pisau Tikam, Pria Pasuruan Gasak HP Perangkat Desa di Kediri

    Bawa Pisau Tikam, Pria Pasuruan Gasak HP Perangkat Desa di Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang pria bernama Adi Setyo, warga Kelurahan Krajen, Kecamatan Krajen, Kota Pasuruan, diamankan Kepolisian setelah kedapatan mencuri sebuah HP milik Muhamad Yusuf (36), seorang perangkat Desa Purwoasri, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri.

    Kapolsek Purwoasri, AKP Irfan Widodo, mengungkapkan kronologi kejadian bermula saat korban berada di rumah dengan kondisi gerbang dan pintu dalam keadaan terbuka.

    “Korban mendengar suara teriakan Binurhuda. Kemudian korban melihat saksi mengamankan seorang laki-laki tak dikenal,” ujarnya.

    Setelah itu, korban masuk ke dalam rumah untuk mencari HP miliknya guna menghubungi Polsek Purwoasri, namun tidak menemukannya. Saat kembali ke depan rumah, korban menemukan HP Samsung A54 warna biru yang disembunyikan di dalam celana belakang pelaku.

    “Keadaan HP rupanya sudah dimatikan. Saat digeledah, telah ditemukan senjata tajam pisau (penikam) yang diselipkan di pinggang sisi kiri,” jelas AKP Irfan Widodo.

    Menyadari hal itu, korban langsung menghubungi Polsek Purwoasri untuk mengamankan pelaku.

    Dalam penggeledahan lebih lanjut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain: Dosbook HP, HP Samsung A54 warna biru, Pisau tikam, sepeda motor Honda Supra Fit dengan Nopol N-5385-TW warna biru serta tiga unit HP hasil curian (dua HP berasal dari TKP wilayah lain, satu HP milik tersangka).

    Akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian sebesar Rp6 juta. Sementara itu, pelaku dijerat Pasal 362 KUHP dan Pasal 1 ayat 2 UU Darurat No. 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman penjara selama 10 tahun. [nm/beq]

  • Karyawan Showroom Mobil Selebgram di Tulungagung Ditangkap, Gelapkan 7 Unit Kendaraan

    Karyawan Showroom Mobil Selebgram di Tulungagung Ditangkap, Gelapkan 7 Unit Kendaraan

    Tulungagung (beritajatim.com) – Seorang karyawan showroom mobil Kcunk Motor Tulungagung berinisial R (28) ditangkap Satreskrim Polres Tulungagung. Ia terbukti menggelapkan tujuh unit mobil dengan total nilai taksiran mencapai Rp 1,5 miliar dari showroom milik seorang selebgram.

    Kasatreskrim Polres Tulungagung AKP Ryo Pradana menjelaskan bahwa kasus ini terungkap setelah pihak Kcunk Motor menemukan unggahan mobil di akun media sosial sebuah showroom lain. Mereka curiga bahwa mobil tersebut adalah milik mereka, namun tidak ada uang hasil penjualan yang masuk ke kasir.

    “Mereka kemudian melakukan klarifikasi ke showroom yang menjual mobil tersebut. Pihak showroom kemudian mengakui bahwa mobil tersebut berasal dari Kcunk Motor,” ujarnya, Selasa (25/02/2025).

    Hasil klarifikasi menunjukkan bahwa mobil tersebut dijual oleh R, yang merupakan karyawan Kcunk Motor. Mengetahui hal ini, pihak showroom segera melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. Polisi kemudian menangkap R dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Dalam pemeriksaan, R mengaku telah menggelapkan tujuh unit mobil dari Kcunk Motor. Dari jumlah tersebut, tiga unit mobil telah ditemukan, yakni Honda BR-V, Mitsubishi Xpander, dan Honda Mobilio. Sementara itu, empat unit lainnya masih dalam pencarian.

    “Empat mobil masih penelusuran yakni Innova Reborn, dua unit Ayla, dan satu unit BR-V,” tutur AKP Ryo Pradana.

    Lebih lanjut, Ryo menjelaskan bahwa R bisa melakukan aksi tersebut karena mendapat kepercayaan dari pemilik Kcunk Motor untuk menjaga surat-surat kendaraan. Dengan akses tersebut, ia dapat menjual mobil tanpa sepengetahuan pihak showroom.

    “Pelaku memang ditugaskan untuk keamanan surat-surat kendaraan dan juga bisa menjual mobil,” pungkasnya.

    Saat ini, pelaku masih menjalani penyidikan lebih lanjut di Mapolres Tulungagung. [nm/ian]

  • Terbaru dari Honda PCX160, Tetap Terkoneksi dan Bebas Ribet dengan Honda RoadSync

    Terbaru dari Honda PCX160, Tetap Terkoneksi dan Bebas Ribet dengan Honda RoadSync

    JABAR EKSPRES – New Honda PCX160 kini hadir dengan inovasi teknologi yang memberikan pengalaman berkendara lebih modern, terkoneksi, dan anti-ribet. Sistem ini memungkinkan pengendara tetap terhubung dengan smartphone tanpa mengganggu fokus di jalan, menghadirkan kemudahan dalam mengakses navigasi, panggilan telepon, pesan singkat, serta kontrol musik dengan lebih praktis.

    Honda RoadSync bekerja dengan menghubungkan smartphone pengendara melalui koneksi Bluetooth, menggunakan aplikasi Honda RoadSync yang tersedia untuk perangkat Android maupun iOS. Untuk menikmati fitur ini, pengguna hanya perlu mengunduh aplikasi dan mengoneksikan smartphone dengan sepeda motor.

    Semakin menyenangkan ketika pengendara menggunakan helm yang telah dilengkapi Bluetooth speaker atau intercom. Melalui peranti tersebut, pengendara bisa seolah berinteraksi dengan sepeda motor melalui perintah suara atau voice command. Mulai dari mendengarkan musik, menjawab langsung panggilan telepon, merespons pesan, hingga mengarahkan tujuan pada peta.

    Pengguna New Honda PCX160 juga dapat mengontrol semua fitur Honda RoadSync dengan mudah melalui tombol yang terletak pada handlebar sebelah kiri. Kecanggihan fitur terbaru skutik besar Honda ini langsung memikat salah satu pecinta sepeda motor di Pulau Dewata yang menggunakan New Honda PCX160 RoadSync untuk berkendara sehari-hari maupun berkendara jarak jauh.

    ”Fitur Honda RoadSync membuat saya selalu terkoneksi dan bisa tetap fokus, sehingga nyaman dalam perjalanan tanpa harus menyentuh handphone. Kenikmatan berkendara inilah yang menjadi nilai tersendiri saat menggunakan New Honda PCX160, semakin melengkapi performa tingginya di jalan raya,” ujar Agung Rai Darmawan, salah satu pengguna New Honda PCX160 RoadSync.

    Salah satu fitur utama Honda RoadSync adalah navigasi turn-by-turn Google Maps yang memberikan petunjuk arah melalui suara, memudahkan pengendara dalam menemukan rute terbaik tanpa perlu melihat layar smartphone. Sistem ini juga memungkinkan pengendara menerima atau menolak panggilan masuk serta mendengar isi pesan singkat tanpa harus berhenti.

    Kontrol musik juga menjadi lebih praktis yang memungkinkan pengguna mengganti lagu atau menyesuaikan volume tanpa perlu membuka aplikasi musik secara manual.

    Performa Maksimal

    Teknologi Honda RoadSync semakin optimal dengan dukungan fitur canggih lainnya yang disematkan pada New Honda PCX160. Motor ini hadir dengan mesin 160cc eSP+ yang bertenaga dan responsif, diimbangi teknologi Honda Selectable Torque Control (HSTC) yang meningkatkan keamanan dengan mencegah roda belakang kehilangan traksi saat berkendara di berbagai kondisi jalan.