brand merek: Honda

  • Diskon Mobil LCGC di GJAW 2025, hingga Rp 18 Jutaan

    Diskon Mobil LCGC di GJAW 2025, hingga Rp 18 Jutaan

    Jakarta

    Selayaknya pameran otomotif, arena GJAW (Gaikindo Jakarta Auto Week) 2025 juga menawarkan banyak diskon atau potongan harga. Salah satu jenis mobil yang mendapat cukup banyak diskon adalah mobil LCGC atau Low Cost Green Car. Mobil-mobil seperti Daihatsu Ayla bisa dipangkas harganya hingga Rp 18 juta.

    “Beli cash maupun kredit, diskonnya bisa sampai Rp 18 juta,” bilang salah satu tenaga penjual di booth Daihatsu GJAW 2025 di ICE-BSD City, Tangerang, Rabu (26/11/2025).

    Diskon tersebut berlaku untuk mobil LCGC lima penumpang seperti Daihatsu Ayla ataupun Daihatsu Sigra yang memiliki konfigurasi penumpang 5+2. Diskon tersebut berlaku seluruh tipe dan transmisi, baik manual maupun otomatis.

    Kembaran Daihatsu Ayla dan Daihatsu Sigra seperti Toyota Agya dan Toyota Calya juga mendapatkan potongan harga selama GJAW 2025. Namun, besaran diskon dua model tersebut lebih kecil.

    “Diskon Agya, manual atau matic sama, Rp 13 juta,” jelas tenaga penjual di booth Toyota di GJAW 2025. Diskon serupa juga berlaku buat Toyota Calya yang punya kapasitas penumpang 5+2. “Sama diskonnya, Rp 13 jutaan juga,” tambah dia.

    Sebagai informasi, GJAW 2025 menjadi salah satu gelaran otomotif paling meriah di penghujung tahun. Pameran yang berlangsung 21-30 November 2025 ini kembali digelar di ICE BSD City, Tangerang, namun dengan skala yang jauh lebih besar.

    Area pameran kini mencapai 90.000 meter persegi, hampir dua kali lipat dari edisi sebelumnya, dan diisi lebih dari 80 merek lintas segmen. Tahun ini, suasananya dijanjikan lebih ramai, lebih padat, dan lebih seru dari tahun-tahun sebelumnya.

    Dari segmen kendaraan penumpang, sederet merek besar siap tampil, mulai dari BAIC, BMW, BYD, Changan, Citroen, Chery, Daihatsu, Denza, DFSK, Ford, GAC Aion, Geely, GWM, Honda, Hyundai, Jaecoo, Jeep, Jetour, Leapmotor, Lexus, Maxus, Mazda, Mercedes-Benz, MG, Mini, Mitsubishi Motors, Polytron, Seres, Subaru, Suzuki, Toyota, Vinfast, hingga Wuling.

    Di segmen roda dua, pengunjung bisa bertemu dengan Aprilia, DIBAO, Indomobil E-Motor, Moto Guzzi, Polytron, Piaggio, Royal Enfield, Scomadi, dan Vespa. Dua produsen karoseri besar, Adiputro dan Tentrem, juga ikut meramaikan bersama lebih dari 35 merek industri pendukung.

    Tak hanya memajang mobil dan motor baru, GJAW 2025 turut menghadirkan tiga zona hiburan utama: motorsport, community, dan family. Ketiganya dirancang untuk memberikan pengalaman lengkap bagi pecinta otomotif sekaligus keluarga yang ingin mencari hiburan akhir pekan.

    (lua/rgr)

  • Harga Honda CBR1000RR Terbaru, Kaum Mendang-mending Minggir Dulu

    Harga Honda CBR1000RR Terbaru, Kaum Mendang-mending Minggir Dulu

    Jakarta

    Honda CBR1000RR-R bukan buat kaum mendang-mending kalau lihat dari harganya. Motor sport ini dibanderol Rp 800 jutaan.

    Honda punya motor sport buat para pencinta kecepatan. Adalah motor supersport Honda CBR1000RR-R Fireblade. Motor ini dihadirkan bagi para penggemar motor berperforma tinggi di Indonesia.

    Harga Honda CBR1000RR-R Fireblade

    CBR1000RR-R Fireblade yang dijual sekarang merupakan versi 2024. Soal harga, jelas motor ini bukan buat kaum mendang-mending. Buat kamu yang tertarik, mengutip laman Honda Big Bike, CBR1000RR-R Fireblade ini bisa dibawa pulang dengan mahar Rp 828.965.000.

    Ada beberapa pembaruan yang disajikan Honda khususunya pada sektor aerodinamika melalui kehadiran winglet baru. Winglet itu dirancang untuk menghasilkan downforce lebih besar. Motor pun jadi lebih stabil saat pengereman serta memberikan cengkeraman yang lebih konsisten di bagian depan, terutama saat melewati tikungan berkecepatan tinggi.

    Selain itu, desain fairing bawah baru kini mampu mengurangi aliran udara di sekitar ban belakang, yang berdampak positif pada peningkatan handling motor di berbagai situasi berkendara. Desain ini mencerminkan motor balap sejati, memberikan kestabilan lebih baik di kecepatan tinggi serta mengurangi hambatan angin, baik saat akselerasi maupun menikung.

    Tangki bahan bakar juga telah diubah bentuknya agar lebih ergonomis, memungkinkan pengendara mendapatkan cengkeraman lutut yang lebih baik dan meningkatkan kapasitas bahan bakar.

    Spesifikasi Mesin Honda CBR1000RR-R Fireblade

    Honda CBR1000RR-R Fireblade mengandalkan mesin berkapasitas 999,9 cc DOHC 4-silinder inline. Mesin itu dapat menyemburkan tenaga 160 kW @14.000 rpm dan torsi maksimum 113 Nm @12.000 rpm. CBR1000RR-R Fireblade kembali mengusung konfigurasi Bore x Stroke yang sama dengan RC213V, yaitu 81 x 48,5 mm.

    Untuk menghadirkan kontrol akselerasi dan deselerasi yang lebih mulus, CBR1000RR-R Fireblade disematkan sistem Throttle by Wire terbaru dengan dua motor, yang mampu memberikan respons lebih presisi saat mengendalikan tenaga mesin serta engine braking. Teknologi ini memastikan pengendara dapat merasakan akselerasi yang halus sekaligus mengoptimalkan deselarasi di berbagai situasi.

    CBR1000RR-R Fireblade terbaru menggunakan suspensi depan dan belakang Showa Adjustable, yang tetap menawarkan kenyamanan berkendara namun dengan berbagai pengaturan.

    Pada sektor pengereman, motor supersport ini dibekali kaliper depan Nissin dengan cakram besar. Anti-lock Braking System (ABS) yang disematkan menawarkan tiga mode terbaru, yaitu mode Sport, Track, dan Standard untuk menyesuaikan penggunaan di sirkuit mau pun jalan raya.

    Fitur-fitur unggulan lain yang memberikan pengalaman berkendara maksimal masih dipertahankan, seperti pengaturan riding mode, kontrol traksi HSTC, serta Wheelie Control untuk menjaga kestabilan saat akselerasi cepat.

    Sensor advance Inertia Measurement Unit (IMU) 6-Axis mampu mengukur posisi motor dalam enam axis (sumbu). Peranti ini bekerja bersama Honda Electronic Steering Damper (HESD) yang mempunyai tiga mode pengaturan (hard, medium, soft), berguna untuk menambah stabilitas berkendara pada kecepatan tinggi dan menikung.

    (dry/rgr)

  • Insentif Mobil Hybrid dan Listrik Masih Timpang, Harusnya Bisa Adil

    Insentif Mobil Hybrid dan Listrik Masih Timpang, Harusnya Bisa Adil

    Jakarta

    Insentif yang diberikan untuk kendaraan ramah lingkungan dinilai belum adil. Soalnya, besaran insentif untuk mobil hybrid tak sebesar mobil listrik. Menurut peneliti senior Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Riyanto, seharusnya insentif buat mobil hybrid bisa setara dengan mobil listrik.

    “Segmen ini perlu diberikan kebijakan yang lebih fair dengan basis reduksi emisi dan TKDN. Insentif untuk HEV (Hybrid Electric Vehicle) saat ini belum fair,” kata Riyanto, dalam siaran resmi yang diterima detikOto.

    Dorongan terhadap insentif kendaraan hybrid juga menjadi relevan karena semakin banyak produsen yang telah memproduksi model hybrid di dalam negeri (lokal). Honda misalnya kini merakit HR-V e:HEV di pabriknya di Karawang. Selanjutnya ada, Wuling Indonesia memproduksi Almaz Hybrid di Bekasi.

    Terbaru ada Toyota yang memproduksi Veloz hybrid di Pabrik Karawang dengan TKDN 80% lebih. Sebelumnya, Toyota Indonesia sudah memproduksi Toyota Kijang Innova Zenix HEV pada 2022 dan Toyota Yaris Cross HEV pada 2023 di pabrik Karawang Jawa Barat.

    Toyota Veloz Hybrid Q TSS Modellista Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Kehadiran model-model hybrid produksi lokal ini, kata dia, telah menyerap ribuan tenaga kerja, mulai dari lini produksi, rantai pasok komponen, hingga sektor logistik dan penjualan. Aktivitas produksi hybrid yang terus meningkat ini berkontribusi langsung pada perputaran ekonomi nasional, terutama karena rantai pasoknya lebih panjang dibanding kendaraan impor utuh.

    “Hal ini menjadi alasan kuat bagi pemerintah untuk memberikan insentif yang lebih berimbang, agar industri hybrid, yang sudah mengakar di dalam negeri, dapat terus berkembang dan memberikan dampak ekonomi yang lebih luas,” kata Riyanto.

    Dia memperkirakan prospek kendaraan hybrid pada 2026 lebih baik dibandingkan tahun ini, terutama setelah insentif untuk BEV berstatus impor utuh atau CBU (completely built-up) berakhir. Kondisi tersebut dinilai akan mendorong peningkatan permintaan terhadap kendaraan hybrid.

    “Yang jelas tahun depan HEV akan lebih baik dari tahun ini, karena tahun ini BEV CBU yang penjualannya menggerus pasar BEV CKD dan juga HEV. Estimasi saya kalau HEV bisa 5% market sharenya. Beberapa pemain yang tadinya hanya menjual BEV akan menawarkan HEV, jadi akan banyak variasi model dari yang kecil sampai yang besar,” ungkap Riyanto.

    Lebih lanjut, Riyanto menilai bahwa kendaraan listrik murni dan hybrid akan memiliki segmentasi pasar yang berbeda. Pasar daerah cenderung akan lebih menerima kendaraan hybrid faktornya karena belum seluruh wilayah memiliki kesiapan dalam memfasilitasi BEV, terutama Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebagai ekosistem penting bagi pengoperasian BEV.

    “Ya kalau BEV pasti konsumen di kota karena perlu SPKLU. Untuk hybrid perlu lebih banyak sosialisasi ke daerah terutama luar Jawa, banyak yang belum tahu hybrid,” katanya.

    Dia menambahkan, dengan berakhirnya insentif untuk BEV CBU, pasar kendaraan hybrid dan BEV produksi ataupun rakitan lokal diprediksi akan kembali menggeliat.

    “Insentif BEV CBU akan berakhir. Dampaknya BEV CKD dan HEV akan meningkat pasarnya. Tentu saja industri HEV akan bergairah kembali,” ujar Riyanto.

    Sebagai catatan, saat ini mobil hybrid alias hybrid electric vehicle (HEV) mendapatkan insentif diskon pajak penjualan barang mewah (PPnBM) 3% yang akan habis pada akhir tahun. Insentif ini dinilai relatif jauh lebih kecil dibandingkan mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) yang mendapatkan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) 10% dan PPnBM 0% untuk produksi lokal.

    Detikers, Sudah Bisa Pesan Wuling Almaz Hybrid di GIIAS Lho Foto: Grandyos Zafna

    BEV juga tidak dikenakan pajak daerah, yakni pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB). Alhasil, BEV rakitan lokal yang memenuhi syarat TKDN hanya membayar pajak 2%. Sementara, HEV tetap membayar PPN, BBN, dan PKB tarif normal dan kena opsen pajak.

    Bahkan, BEV impor dalam skema tes pasar diberi insentif pembebasan bea masuk (BM) impor sebesar 50%, sehingga cukup kena pajak 12% dari harusnya 77%. Insentif ini akan habis akhir 2025.

    Struktur pajak yang sangat timpang ini dinilai Riyanto, perlu dievaluasi demi membangkitkan industri otomotif, yang mencetak penurunan penjualan domestik sebesar 10,6% per Oktober 2025. Perluasan insentif ke mobil bermesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) juga patut dipertimbangkan, karena masih mendominasi penjualan mobil domestik.

    Kebijakan insentif untuk BEV pun banyak mendapat sorotan. Sehingga para pengamat menilai pemerintah perlu menyeimbangkan dukungan terhadap kendaraan hybrid yang memiliki kontribusi signifikan terhadap reduksi emisi dan efisiensi energi.

    (lth/dry)

  • Curi Honda Supra 125, Dua Pemuda Pacitan Ditangkap Saat Jual Velg

    Curi Honda Supra 125, Dua Pemuda Pacitan Ditangkap Saat Jual Velg

    Pacitan (beritajatim.com) – Polsek Donorojo berhasil mengungkap kasus pencurian sepeda motor Honda Supra 125 di Desa Sukodono. Dua terduga pelaku, masing-masing FS (27) dan MAM (18), warga Dusun Ngemplak, Desa Sugihwaras, Kecamatan Pringkuku, berhasil ditangkap beserta barang bukti yang mereka sembunyikan di rumah salah satu pelaku.

    Keduanya mengakui telah mengambil sepeda motor tersebut dan menyembunyikannya di rumah FS. Penangkapan bermula saat Unit Reskrim Polsek Donorojo mengembangkan informasi terkait nomor rangka kendaraan yang diperjualbelikan.

    “Keduanya kami tangkap saat melakukan transaksi jual beli velg di kawasan Punung, setelah Unit Reskrim melakukan penyelidikan terhadap informasi nomor rangka kendaraan,” ujar Kapolsek Donorojo, IPTU Suyitno, Rabu (26/11/2025).

    Setelah dilakukan pengecekan, identitas kendaraan yang ditawarkan sesuai dengan laporan kehilangan. Para pelaku juga menunjukkan lokasi penyimpanan motor di rumah FS.

    Polisi turut mengamankan berbagai barang bukti, di antaranya STNK asli kendaraan, dua buah pelat nomor B 3520 BBW, satu unit Honda Supra 125 dalam kondisi tanpa bodi dan tebeng, serta satu unit Honda Revo. “Saat ini, seluruh barang bukti dan para terduga pelaku telah dilimpahkan ke Satreskrim Polres Pacitan,” tambahnya.

    Kasus ini berawal dari laporan korban, Hikari Rivatoni (17), yang kehilangan sepeda motor pada 12 November 2025 sekitar pukul 06.30 WIB di tempat cucian motor milik Deva, Dusun Salam, Desa Sukodono, Donorojo. (tri/kun)

  • Tampang Skutik Baru Honda Sekelas BeAT yang Konsumsi BBM-nya 56 Km/L

    Tampang Skutik Baru Honda Sekelas BeAT yang Konsumsi BBM-nya 56 Km/L

    FotoOto

    Septian Farhan Nurhuda – detikOto

    Rabu, 26 Nov 2025 12:37 WIB

    Jakarta – Honda Dio 110 Lite telah meluncur di Jepang. Skuter matik sekelas Honda BeAT itu punya konsumsi bahan bakar hingga 56,6 km/liter. Bagaimana tampangnya?

  • Sebelum Guru SD Tegal Tewas di Hutan Brebes: Pamit Cari Penumpang hingga Mobil Masuk Hutan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 November 2025

    Sebelum Guru SD Tegal Tewas di Hutan Brebes: Pamit Cari Penumpang hingga Mobil Masuk Hutan Regional 25 November 2025

    Sebelum Guru SD Tegal Tewas di Hutan Brebes: Pamit Cari Penumpang hingga Mobil Masuk Hutan
    Penulis

    BREBES, KOMPAS.com
    – Kasus kematian Kusyanto (46), seorang guru SD yang juga bekerja sebagai pengemudi taksi online masih diselidiki.
    Namun, ada dugaan ia menjadi korban pembunuhan dan
    perampokan
    . Jasadnya ditemukan oleh warga tergeletak di hutan Jati Songgom,
    Brebes
    , Jawa Tengah. Sementara, barang dan mobilnya diduga ikut hilang.
    Selain menjadi guru, Kusyanto juga dikenal sebagai pengemudi
    taksi online
    . Pada Minggu (23/11/2025), ia pamit bekerja mencari penumpang.
    Mobil Honda Brio yang ia gunakan kini hilang dan diduga dibawa kabur pelaku.
    “Iya, jadi sopir online,” kata Iva, salah satu kerabat korban, saat ditemui di rumah duka di Desa Tegalwangi, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Selasa (25/11/2025).
    Menurut Iva, sehari-hari Kusyanto bekerja sebagai guru sekolah dasar (SD) di Kota Tegal, sementara pekerjaan sopir online dilakukan sebagai sambilan.
    Kematian Kusyanto juga menjadi perhatian Pemkot Tegal. Wali Kota
    Tegal
    Dedy Yon Supriyono dan Sekda Agus Dwi Sulistyantono datang ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya
    Kustiyanto
    pada Selasa (25/11/2025).
    Menurut Wali Kota, korban merupakan sosok guru terbaik. “Beliau dan istrinya adalah guru terbaik kami,” ujar Dedy Yon.
    Ia berharap pelaku segera ditangkap. “Ada indikasi pembunuhan. Mobilnya diambil, dompet dan handphonenya juga diambil,” tambahnya.
    Sebelum Kustiyanto ditemukan, ada warga yang melihat mobil warna abu-abu masuk ke lokasi.
    Penemuan jasad pertama kali dilaporkan oleh Ahmad Sobari alias Baron (42), warga setempat.

    Sebelum penemuan jasad, Baron menyebutkan, ada warga yang melihat sebuah mobil warna abu-abu masuk ke kawasan hutan jati menuju bekas tempat penimbunan kayu (TPK) pada Minggu (23/11/2025) sekitar pukul 20.00.
    Tiga menit kemudian, mobil itu keluar. Setelah menerima laporan dari warga, Baron kemudian menghubungi pihak Perhutani dengan kecurigaan bahwa mobil tersebut adalah milik kawanan pencuri kayu.
    “Ada warga melihat mobil warna abu-abu masuk kawasan hutan dengan kecepatan tinggi menuju bekas TPK Songgom. Kejadiannya pas hujan deras sekitar pukul 20.00 habis isya. Tiga menit kemudian, mobil itu keluar hutan dan pergi,” ungkap Baron.
    Namun, keesokan harinya, seorang warga yang sedang membersihkan rumput melaporkan penemuan jasad laki-laki di bekas TPK Songgom.
    Baron kemudian melaporkan temuan tersebut kepada pihak kepolisian. “Saya langsung lapor polisi dan aparat desa,” tambah Baron.
    Identitas dari jasad tersebut kemudian diketahui Kusyanto, yang berasal dari Tegal.
    Kanit Reskrim Polsek Songgom, Ipda Mashudi, mengonfirmasi bahwa hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa korban diduga dibunuh.
    Sebab, pada tubuh korban ditemukan luka memar di belakang kepala.
    “Sepertinya dibunuh. Ada bekas luka memar di belakang kepala,” kata Mashudi saat dikonfirmasi wartawan pada Senin.
    Sampai saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil otopsi jenazah Kusyanto.
    Kepala Seksi Humas Polres Brebes, Iptu Indra Prasetyo, menyatakan meskipun ditemukan luka memar di bagian belakang kepala korban, penyebab pasti kematiannya belum dapat diungkapkan.
    Korban telah diotopsi Tim Labfor Polda Jateng bersama tim dari RSUD Brebes.
    “Saat ini kami menunggu hasil otopsi karena kemarin sore sudah dilakukan otopsi dan masih nunggu hasilnya. Kalau luka memang ada titik memar, tapi untuk penyebab kematian sendiri masih harus menunggu hasil otopsi,” kata Indra kepada wartawan pada Selasa (25/11/2025).
    Indra menambahkan bahwa proses hukum kasus ini telah meningkat dari status penyelidikan menjadi penyidikan.
    “Saat ini sudah naik ke tahap penyidikan,” imbuhnya.
    (Penulis: Kontributor Tegal, Tresno Setiadi)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Full Tank Tembus 277 Km!

    Full Tank Tembus 277 Km!

    Jakarta

    Honda Dio 110 Lite telah meluncur di Jepang. Skuter matik (skutik) berdimensi mungil tersebut punya segudang kelebihan, salah satunya menggunakan mesin yang irit bahan bakar!

    Disitat dari Greatbiker, Selasa (25/11), Honda Dio 110 Lite menggunakan mesin eSP 109cc dengan semburan tenaga 3,7 kw. Spesifikasi tersebut dikawinkan dengan teknologi idling stop system (ISS) yang membuat kinerja mesin lebih efisien.

    Menurut pengujian WMTC, Honda Dio 110 Lite punya konsumsi bahan bakar hingga 56,6 km/liter. Sementara kapasitas tangkinya mencapai 4,9 liter. Maka, dalam kondisi penuh atau full tank, tunggangan tersebut bisa menempuh perjalanan sejauh 277,3 km!

    Namun, perlu dicatat, angka tersebut hanya sekadar hitung-hitungan kasar. Sebab, konsumsi BBM kendaraan bisa dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari gaya berkendara, bobot pengemudi, hingga rute yang dilalui.

    Mengenal Honda Dio 110 LiteHonda Dio 110 Lite. Foto: Honda Japan

    Secara tampilan, Honda Dio 110 Lite masih membawa desain model regular, yakni berdimensi mungil dengan perpaduan aksen membulat dan mematah. Desainnya mengingatkan kita dengan skutik entry level yang dipasarkan di Eropa.

    Pada bagian wajah, pabrikan membekali Honda Dio 110 Lite dengan lampu berukuran besar di bagian kepala dan pencahayaan lain termasuk sein di bawahnya. Sementara fairingnya dibuat minimalis namun tetap sporty.

    Bergeser ke belakang, kendaraan tersebut menggunakan lampu yang termasuk runcing dengan tambahan holder besi di atasnya. Sedangkan bagian rodanya ‘dipayungi’ spakbor mungil untuk mencegah cipratan air.

    Honda menanamkan sejumlah fitur unggulan di kelasnya pada kendaraan tersebut, mulai dari panel instrumen analog dengan tambahan layar LCD, kunci dengan shutter lock, bagasi luas dengan kapasitas 17 liter, soket pengisian daya ponsel dan sistem pengereman combi brake system (CBS).

    Di Jepang, Honda Dio 110 Liter dibanderol mulai dari 239.800 yen atau sekira Rp 25 jutaan. Keran pemesanan kendaraan sudah dibuka sejak pekan lalu.

    (sfn/dry)

  • Pemotor Hantam Truk Tebu Antre Masuk Pabrik di Blitar Dipicu Pandangan Terhalang, Meninggal

    Pemotor Hantam Truk Tebu Antre Masuk Pabrik di Blitar Dipicu Pandangan Terhalang, Meninggal

    Blitar (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas berujung maut kembali terjadi di wilayah hukum Polres Blitar. Seorang pemuda berinisial AW (28), warga Dusun Sambirejo, Desa Binangun, meninggal seketika di lokasi kejadian setelah sepeda motor yang dikendarainya menabrak bagian belakang truk tebu yang tengah mengantre masuk ke pabrik di Blitar.

    Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan saksi, peristiwa bermula saat korban mengendarai sepeda motor Honda Beat bernopol AG 6581 OBI melaju dari arah utara menuju selatan.

    Saat itu, korban melaju di belakang sebuah kendaraan lain. Situasi berubah fatal ketika kendaraan di depan korban tiba-tiba mengambil haluan ke kanan untuk menghindari antrean atau menyalip. Namun, korban AW diduga tidak menyadari situasi di depannya dan tetap memacu kendaraannya lurus ke depan.

    Tanpa disadari, tepat di jalur lurus tersebut, terdapat deretan truk tebu yang sedang berhenti mengantre untuk masuk ke area pabrik RMI. Karena jarak yang sudah terlalu dekat, korban tak sempat menghindar. Motor korban menghantam keras bagian belakang Truk Mitsubishi bernopol S 8925 WD yang dikemudikan oleh FTP (33), warga Dampit, Kabupaten Malang.

    “Benar, terjadi laka lantas melibatkan sepeda motor dan truk yang sedang antre. Korban pengendara motor meninggal dunia di lokasi kejadian,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Blitar, Ipda Juli pada Selasa (25/11/2025).

    Saat ini Satlantas Polres Blitar tengah melakukan penyelidikan terkait kecelakaan tersebut. Polisi pun belum bisa memastikan penyebab kecelakaan tersebut, pasalnya peristiwa itu terjadi pada dini hari.

    “Kejadiannya sekitar pukul 00.30 WIB, dini hari saat truk truk itu sedang antre ke RMI,” imbuhnya.

    Pihak kepolisian telah mengamankan kedua kendaraan yang terlibat sebagai barang bukti. Identitas pengemudi truk, FTP, juga telah didata untuk dimintai keterangan lebih lanjut guna proses penyelidikan.

    Kecelakaan ini menjadi peringatan keras bagi para pengguna jalan yang melintas di sekitar area pabrik RMI, mengingat volume kendaraan berat yang tinggi terutama saat musim giling. Polres Blitar mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga jarak aman, meningkatkan kewaspadaan terhadap objek diam seperti antrean truk, dan tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi di area rawan kemacetan atau antrean pabrik.

    Jenazah korban kini telah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. “Kasus ini masih kita lakukan penyelidikan terkait kejadian itu,” tandasnya. [owi/beq]

  • Honda Luncurkan Skutik Baru Sekelas BeAT, Segini Harganya

    Honda Luncurkan Skutik Baru Sekelas BeAT, Segini Harganya

    Jakarta

    Produsen roda dua asal Jepang, Honda, resmi meluncurkan Honda Dio 110 Lite untuk konsumen domestik. Skuter matik (skutik) sekelas Honda BeAT tersebut punya sejumlah kelebihan, mulai dari tampangnya yang klasik hingga mesinnya yang irit bahan bakar!

    Disitat dari Greatbiker, Selasa (25/11), Honda Dio 110 Lite dihadirkan untuk memenuhi regulasi emisi yang telah ditetapkan pemerintah setempat. Skutik mungil harus menggunakan mesin yang lebih besar dari 50cc, namun lebih kecil dari 125cc.

    Secara tampilan, Honda Dio 110 Lite masih membawa desain model regular, yakni berdimensi mungil dengan perpaduan aksen membulat dan mematah. Desainnya mengingatkan kita dengan skutik entry level yang dipasarkan di Eropa.

    Honda Dio 110 Lite. Foto: Honda Japan

    Pada bagian wajah, pabrikan membekali Honda Dio 110 Lite dengan lampu berukuran besar di bagian kepala dan pencahayaan lain termasuk sein di bawahnya. Sementara fairingnya dibuat minimalis namun tetap sporty.

    Bergeser ke belakang, kendaraan tersebut menggunakan lampu yang termasuk runcing dengan tambahan holder besi di atasnya. Sedangkan bagian rodanya ‘dipayungi’ spakbor mungil untuk mencegah cipratan air.

    Honda menanamkan sejumlah fitur unggulan di kelasnya pada kendaraan tersebut, mulai dari panel instrumen analog dengan tambahan layar LCD, kunci dengan shutter lock, bagasi luas dengan kapasitas 17 liter, soket pengisian daya ponsel dan sistem pengereman combi brake system (CBS).

    Honda Dio 110 Lite. Foto: Honda Japan

    Honda Dio 110 Lite menggunakan mesin ESP 109cc dengan semburan tenaga 3,7 kw. Spesifikasi tersebut dikawinkan teknologi idling stop system dan ACG starter. Menariknya, pabrikan mengklaim, konsumsi bahan bakarnya tembus 56,6 km/liter dengan pengujian WMTC.

    Di Jepang, Honda Dio 110 Liter dibanderol mulai dari 239.800 yen atau sekira Rp 25 jutaan. Keran pemesanan kendaraan sudah dibuka sejak pekan lalu.

    (sfn/dry)

  • Atto 1 Sukses, BYD Sebut Racco Sangat Mungkin Masuk Indonesia

    Atto 1 Sukses, BYD Sebut Racco Sangat Mungkin Masuk Indonesia

    Jakarta

    BYD baru saja meluncurkan mobil kei car listrik Racco untuk pasar Jepang. Setelah Atto 1 sukses di Indonesia sebagai mobil terlaris dengan penjualan 9 ribu unit per bulannya, mungkinkah Racco, mobil listrik yang masuk kategori ‘kei car’ ini dijual juga di sini?

    “Memang Racco itu antusiasnya cukup tinggi, khususnya kita baru launching di Jepang,” ujar Head of PR & Government BYD Indonesia Luther Panjaitan di ICE BSD City, Tangerang, belum lama ini.

    BYD Racco menjalani debut perdananya di Japan Mobility Show 2025. Mobil tersebut resmi dijual mulai musim panas tahun 2026.

    Di Jepang, BYD Racco akan menantang kei car populer seperti Nissan Sakura hingga Honda N-Box. Sebagai perbandingan, harga Sakura dijual mulai 2,53 juta dan dibekali dengan baterai 20 kWH yang sanggup menempuh jarak 180 km.

    BYD Racco mengadopsi kei car tradisional Jepang yang berbentuk kotak dengan empat pintu. Di bagian belakang mengusung pintu geser. Secara dimensi, BYD Racco punya panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.800 mm. Di dalamnya bisa memuat empat orang, dua di depan, dua di belakang. Dimensinya itu tak jauh berbeda dari Nissan Sakura. Sakura punya panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.655 mm.

    BYD Racco juga disebut akan menggendong baterai LFP 20 kWh dengan jarak tempuh 180 km. Mobil mungil ini juga didukung pengecasan cepat DC 100 kW. Sayang spesifikasi lengkapnya belum diungkap.

    Memang pasar tiap negara itu berbeda-beda. Segmen kei car di Indonesia saat ini belum ada. Ini adalah poin kunci mengapa BYD Indonesia menyatakan perlu melakukan kajian pasar yang mendalam untuk Racco.

    Meskipun segmen kei car murni ala Jepang tidak ada, Indonesia memiliki kategori mobil kecil yang dominan, yaitu Low Cost Green Car.

    “Sekali lagi karena itu adalah product made in BYD langsung. Sangat possible untuk dibawa, namun memang kita harus mempelajari marketnya. Seperti kita tahu market mobil, city car, kei car itu saat ini di Indonesia belum ada ya. Kita perlu ada research study yang mendalam. Sementara ini kita masih fokus dengan unit-unit yang sekarang,”jelas dia.

    (riar/dry)