brand merek: Hino

  • Dua Truk Tabrakan di Cikembar Sukabumi, Dua Sopir Luka-luka

    Dua Truk Tabrakan di Cikembar Sukabumi, Dua Sopir Luka-luka

    Akibat kejadian ini, kedua sopir mengalami luka-luka ringan. Pengemudi truk Hino, DA (54), mengalami benturan di bagian dada dan luka di kaki kanan.

    Sementara itu, sopir Mitsubishi Colt Diesel, HA (60), mengalami lecet di tangan, kaki, dan kepala. Keduanya sudah mendapatkan perawatan medis.

    “Truk Hino yang terlibat kecelakaan ini diketahui terdorong hingga menabrak pagar rumah warga, yang berada di sisi kanan jalan jika dilihat dari arah Cikembar,” jelasnya.

    Rumah tersebut mengalami kerusakan pada bagian pagar dan diperkirakan menjadi salah satu sumber kerugian material.

    Kerugian material dari insiden ini diperkirakan mencapai Rp30 juta. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan, meskipun dugaan sementara mengarah pada kelalaian pengemudi Mitsubishi Colt Diesel.

  • KPK Cek LHKPN, Wali Kota Prabumulih: Sudah Saya Laporkan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        18 September 2025

    KPK Cek LHKPN, Wali Kota Prabumulih: Sudah Saya Laporkan Nasional 18 September 2025

    KPK Cek LHKPN, Wali Kota Prabumulih: Sudah Saya Laporkan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hendak mengecek Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Wali Kota Prabumulih, Arlan.
    Menanggapi hal tersebut, Arlan menyebut sudah melaporkan seluruh harta kekayaannya. Hal itu dia lakukan sebelum mengajukan diri sebagai calon wali kota Prabumulih pada 2024.
    “Masalah LHKPN itu sudah saya laporkan, baik mobil juga sudah saya laporkan sebelum saya pencalonan Wali Kota,” ujarnya saat konferensi pers di Kantor Itjen Kemendagri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).
    Adapun pengecekan LHKPN oleh KPK hendak dilakukan setelah Arlan viral atas kasus pencopotan Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah.
    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan, pengecekan akan dilakukan untuk memastikan kekayaan Arlan sudah sesuai.
    “Kalau kita bicara soal kepatuhan LHKPN, tentu tidak hanya patuh soal waktu pelaporan, tapi juga patuh terkait dengan isinya, apakah yang disampaikan sudah sesuai, sudah benar, sudah lengkap atau belum, nanti akan dicek dari pelaporan LHKPN yang bersangkutan,” kata Budi, di Gedung Merah Putih, Jakarta, Rabu (17/9/2025).
    Budi mengapresiasi masyarakat yang menyoroti harta kekayaan Arlan.
    Dia mengatakan, hal tersebut adalah bentuk pelibatan masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi, khususnya pada aspek pencegahan.
    “Di situ peran-peran dari masyarakat untuk ikut mengawasi soal kewajaran ataupun kebenaran dari aset yang dimiliki, ya dari profilnya itu apakah sudah sesuai atau belum,” ujar dia.
    Berdasarkan LHKPN 2024 yang dilaporkan pada 13 Agustus 2024, total harta kekayaan Arlan mencapai Rp 17 miliar atau tepatnya Rp 17.002.737.046.
    Aset terbesar Arlan datang dari tanah dan bangunan senilai Rp 5,8 miliar. Dia tercatat memiliki 18 bidang tanah dan bangunan yang terbesar di Prabumulih dan Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
    Arlan juga memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 4,9 miliar. Dia tercatat memiliki 5 unit truk tronton merek Hino.
    Selain itu, ia punya truk merek Mitsubishi Colt Diesel. Arlan juga memiliki 2 unit mobil Mitsubishi Triton double cabin, kemudian dia punya mobil John Deere 450J Bulldozer.
    Selanjutnya, dia punya 3 unit motor merek Yamaha 1FDC Solo.
    Arlan juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 202 juta, kas dan setara kas Rp 8 miliar, serta utang sebesar Rp 2 miliar.
    Dengan demikian, total harta kekayaan Arlan mencapai Rp 17 miliar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Garasi Wali Kota Prabumulih yang Copot Kepsek Diduga Gegara Tegur Anaknya Bawa Mobil

    Garasi Wali Kota Prabumulih yang Copot Kepsek Diduga Gegara Tegur Anaknya Bawa Mobil

    Jakarta

    Wali Kota Prabumulih Arlan disorot usai mencopot Kepsek SMP Negeri 1 lantaran diduga menegur anaknya membawa mobil ke sekolah. Menilik sisi lain, intip garasi Arlan.

    Viral di media sosial Kepala Sekolah SMP Negeri 1 dicopot. Adapun dari kabar yang santer terdengar, pencopotan itu dilakukan Wali Kota Prabumulih Arlan lantaran diduga Kepsek menegur anaknya membawa mobil ke sekolah. Tak cuma kepala sekolah yang dicopot, sekuriti juga ikut dicopot. Kepsek dan sekuriti itu pun dipindahkan.

    Dikutip detikSumbagsel, mutasi tersebut berkaitan dengan insiden teguran yang diberikan kepsek bernama Roni kepada seorang siswa yang membawa mobil ke sekolah. Siswa tersebut diketahui merupakan anak dari Arlan.

    Siswa itu tidak terima ditegur dan melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya. Setelah kejadian itu, posisi kepala sekolah pun langsung diganti. Kepala Dinas Pendidikan Kota Prabumulih A Darmadi mengamini pergantian tersebut. Namun Darmadi menyebut mutasi itu tak berkaitan dengan kasus teguran kepada anak Wali Kota Arlan, melainkan penyegaran.

    “Perlu diketahui bahwa Kepsek SMPN 1 telah menjabat 10 tahun di 2 sekolah yang berbeda, artinya telah lebih dari 2 periode jabatan 2 x 4 tahun,” jelasnya.

    Di lain pihak, Arlan menampik dugaan pencopotan kepsek tersebut lantaran menegur anaknya. Dia membenarkan melakukan peneguran ke kepsek lantaran permasalahan yang membuat anak sekolah tak betah.

    “Lalu berita masalah anak saya, itu adalah berita hoaks. Anak saya tidak membawa mobil ke sekolahan. Anak saya diantar. Dan kalau ini menjadi suatu kesalahan, saya sebagai Wali Kota Prabumulih mengucapkan permohonan maaf kepada Pak Roni dan seluruh masyarakat,” lanjutnya lagi.

    Isi Garasi Arlan

    Atas kejadian itu, kekayaan Arlan pun ikut disorot. Menariknya lagi, khusus isi garasi, aset kekayaannya kebanyakan kendaraan komersial. Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disetor Arlan pada 13 Agustus 2024 saat pencalonan kepala daerah, isi garasinya itu hanya motor, mobil komersial, hingga truk. Rinciannya sebagai berikut.

    1. Motor Yamaha 1FDC/Solo tahun 2022, hasil sendiri senilai Rp 8 juta
    2. Motor Yamaha 1FDC/Solo tahun 2022, hasil sendiri senilai Rp 8 juta
    3. Motor Yamaha 1FDC/Solo tahun 2022, hasil sendiri senilai Rp 8 juta
    4. Mobil Mitsubishi Colt Diesel FE74HDV (4×2) MT tahun 2018, hasil sendiri senilai Rp 225 juta
    5. Truk Tronton Hino FM8JW1A-EGJ tahun 2016 hasil sendiri, senilai Rp 650 juta
    6. Truk Tronton Hino FM8JW1A-EGJ tahun 2017 hasil sendiri, senilai Rp 750 juta
    7. Truk Tronton Hino FM8JW1A-EGJ tahun 2017 hasil sendiri, senilai Rp 750 juta
    8. Truk Tronton Hino FM8JW1A-EGJ tahun 2017 hasil sendiri, senilai Rp 750 juta
    9. Dump Truk Tronton Hino FM8J61D-EGJ (6×4) tahun 2018 hasil sendiri, senilai Rp 750 juta
    10. Mitsubishi Triton 2.4L Double Cabin Exceed 4×4 M/T tahun 2020 hasil sendiri, senilai Rp 280 juta
    11. Mitsubishi Triton 2.4L Double Cabin GLS 4×4 M/T tahun 2019 hasil sendiri, senilai Rp 242 juta
    12. Bulldozer John Deere 450J 450JXEE0275530 Tahun 2015 hasil sendiri, senilai Rp 500 juta

    Jika ditotal, 12 alat transportasi dan mesin Arlan itu bernilai Rp 4,921 miliar. Tapi itu bukanlah aset dengan nilai terbesar. Aset terbesar tercatat berupa kas dan setara kas yang nilainya Rp 8.007.987.046 (8 miliaran). Selanjutnya ada tanah dan bangunan yang nilainya Rp 5.871.750.000 (5 miliaran). Barulah aset ketiga terbesar berupa alat transportasi dan mesin. Aset terakhir berupa harta bergerak lainnya dengan nilai Rp 202 juta. Arlan juga melapor memiliki utang sebesar Rp 2 miliar. Dengan demikian total harta kekayaannya dikurangi utang sebesar Rp 17.002.737.046 (17 miliaran).

    LHKPN Arlan Bakal Dicek KPK

    Di lain sisi, KPK pun bakal melakukan pengecekan LHKPN yang dilaporkan Arlan tersebut. KPK menyebut LHKPN menjadi salah satu instrumen pencegahan korupsi yang cukup efektif. Sebab, publik bisa melakukan pengawasan bagi pejabat negara.

    “Di situ peran-peran dari masyarakat untuk ikut mengawasi soal kewajaran ataupun kebenaran dari aset yang dimiliki, ya dari profilnya itu apakah sudah sesuai atau belum,” terang Juru Bicara KPK Budi Prasetyo.

    (dry/din)

  • Ngeri, Ini Hasil Investigasi Kecelakaan Bus Maut di Bromo

    Ngeri, Ini Hasil Investigasi Kecelakaan Bus Maut di Bromo

    Jakarta

    Kepolisian Daerah Jawa Timur mengungkap hasil olah tempat kejadian perkara bus maut yang menewaskan 9 orang di Bromo, Jawa Timur.

    Probolinggo yang mengakibatkan delapan penumpang tewas. Penyelidikan dilakukan Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jatim, Korlantas Polri, hingga KNKT.

    Bus pariwisata bernopol P 7221 UG itu membawa 55 penumpang rombongan RSBS Jember. Mereka baru saja pulang dari acara wisata ke Gunung Bromo. Fakta pertama tidak ditemukan adanya jejak rem.

    “Di lokasi tidak ditemukan jejak pengereman. Bus menabrak dinding tebing sisi kanan jalan dengan benturan cukup keras. Korban meninggal umumnya duduk di sisi kanan bus,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Iwan Saktiadi di Surabaya dikutip dari Antara.

    Diberitakan detikJatim sebelumnya, dari hasil penyelidikan ada dugaan kecepatan mencapai 80 km/jam.

    “Dua kali olah TKP dari internal Polda Jatim serta KNKT dan Korlantas Polri, kami juga akan mencari bukti dukung lainnya, kami akan gunakan untuk acuan tahapan penyelidikan selanjutnya. Arah datangnya kendaraan sebelum tabrakan diperkirakan 64-80km/jam namun demikian ini masih dugaan awal, kecepatan ini bukan angka mutlak, ini hanya memberikan visualisasi dan mempermudah penyidik melakukan penyidikan, posisi akhir dari transmisi ada pada gigi 3,” tuturnya.

    Benturan panjang pada badan bus pada sisi kanan mengakibatkan kerusakan parah, kaca pecah, hingga bodi bus mengalami deformasi.

    Hasil keterangan sejumlah saksi dari penumpang bus yang selamat menyebutkan korban meninggal kebanyakan duduk di kursi baris keempat hingga ke belakang sisi kanan.

    Dari sisi administrasi, bus dinyatakan lengkap, mulai uji kir, surat tanda nomor kendaraan (STNK), izin trayek, hingga surat izin mengemudi (SIM) pengemudi. Hasil pemeriksaan juga memastikan sopir sehat dan tidak terpengaruh obat-obatan terlarang.

    “Perawatan bus sesuairamp checkjuga dinyatakan layak jalan. Namun, untuk memastikan kondisi teknis, kami masih menunggu keterangan ahli dari pabrikan Hino selaku produsen bus. Kami ingin memastikan apakah sistem pengereman berfungsi normal atau terjadi gangguan,” kata Iwan.

    (riar/din)

  • Hasil Olah TKP Polda Jatim Tak Ditemukan Jejak Rem Bus Maut di Bromo

    Hasil Olah TKP Polda Jatim Tak Ditemukan Jejak Rem Bus Maut di Bromo

    SURABAYA – Hasil olah tempat kejadian perkara yang dilakukan tim Traffic Accident Analysis (TAA) Kepolisian Daerah Jawa Timur menyebut tidak ditemukan jejak pengereman bus pariwisata P 7221 UGI yang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Bromo, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9).

    “Di lokasi tidak ditemukan jejak pengereman. Bus menabrak dinding tebing sisi kanan jalan dengan benturan cukup keras. Korban meninggal umumnya duduk di sisi kanan bus,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombes Iwan Saktiadi dilansir ANTARA, Selasa, 16 September.

    Benturan panjang pada badan bus pada sisi kanan mengakibatkan kerusakan parah, kaca pecah, hingga bodi bus mengalami deformasi.

    Hasil keterangan sejumlah saksi dari penumpang bus yang selamat menyebutkan korban meninggal kebanyakan duduk di kursi baris keempat hingga ke belakang sisi kanan.

    Kecelakaan bus di jalur Bromo tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia, sembilan orang luka berat, dan 35 orang lainnya luka ringan.

    Sebagian korban luka ringan sudah diperbolehkan pulang, sementara korban luka berat masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bina Sehat, Jember.

    “Pengemudi bus bernama Al Bahri saat ini juga masih dirawat karena mengalami retak pada tangan sebelah kiri, sedangkan kernet bus, Mergi, selamat dari insiden tersebut,” ujarnya.

    Tim TAA Polda Jatim memperkirakan kecepatan bus sebelum kecelakaan berkisar 64 hingga 80 kilometer per jam dengan jarak sekitar 60 meter antara titik tabrak pertama dan posisi akhir bus.

    Dari sisi administrasi, bus dinyatakan lengkap, mulai uji kir, surat tanda nomor kendaraan (STNK), izin trayek, hingga surat izin mengemudi (SIM) pengemudi. Hasil pemeriksaan juga memastikan sopir sehat dan tidak terpengaruh obat-obatan terlarang.

    “Perawatan bus sesuai ramp check juga dinyatakan layak jalan. Namun, untuk memastikan kondisi teknis, kami masih menunggu keterangan ahli dari pabrikan Hino selaku produsen bus. Kami ingin memastikan apakah sistem pengereman berfungsi normal atau terjadi gangguan,” kata Iwan.

    Hasil sementara, transmisi bus ditemukan berada di posisi gigi tiga saat kendaraan berhenti setelah kecelakaan. Investigasi itu melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan TAA Mabes Polri.

    “Potensi penetapan tersangka akan kami konstruksikan setelah seluruh hasil olah TKP dan pemeriksaan ahli dikumpulkan. Saat ini kami sudah memeriksa sembilan saksi, terdiri dari penumpang dan warga sekitar lokasi kejadian,” kata Iwan.

  • Kecelakaan Bus Rombongan RS Bina Sehat di Jalur Bromo, Polda Jatim Panggil Teknisi Ahli Bus Hino
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 September 2025

    Kecelakaan Bus Rombongan RS Bina Sehat di Jalur Bromo, Polda Jatim Panggil Teknisi Ahli Bus Hino Surabaya 16 September 2025

    Kecelakaan Bus Rombongan RS Bina Sehat di Jalur Bromo, Polda Jatim Panggil Teknisi Ahli Bus Hino
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim memanggil teknisi ahli dari produsen bus Hino untuk memperkuat penyelidikan terkait kecelakaan bus rombongan tenaga kesehatan dari RS Bina Sehat Jember.
    Kecelakaan tersebut terjadi di Jalur Bromo, Probolinggo, Minggu (14/9/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.
    Bus yang mengangkut 52 penumpang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang.
    Tim Traffic Accident Analysis (TAA) yang terdiri dari Ditlantas Polda Jatim, Mabes Polri dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi sedang melakukan serangkaian penyelidikan.
    Namun, tim TAA tidak menemukan jejak pengereman di lokasi kejadian, meskipun dugaan awal mengenai gagal fungsi rem atau rem blong belum dapat dipastikan.
    Semua dokumen administrasi kendaraan dinyatakan lengkap dan bus tersebut laik jalan.
    Kombes Pol Iwan Saktiadi, Dirlantas Polda Jatim, menjelaskan, “Kemudian langkah kami berikutnya adalah kami akan menghadirkan ahli secara teknis kendaraan, yaitu dari pabrikan Hino.”
    Ia menambahkan bahwa pemanggilan teknisi ahli bertujuan memastikan seluruh sistem kendaraan, termasuk kelistrikan, sistem kemudi, dan pengereman, berfungsi dengan baik.
    “Kami akan memastikan bahwa seluruh sistem bus tersebut, apakah berfungsi dengan baik atau tidak. Sistem kelistrikan, sistem kemudi, sistem pengereman, di mana tiga sistem ini yang mendukung bagaimana operasi bus itu berjalan,” tuturnya.
    Ahli tersebut diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai penyebab kecelakaan dengan memahami seluk-beluk kendaraan yang terlibat.
    Kecelakaan ini bermula ketika bus IND’S 88 Trans dengan nomor polisi P 7221 UG diduga mengalami gagal fungsi rem di jalan menurun dan menikung kiri di Desa Boto, Lumbang.
    Bus menabrak pembatas jalan sebelah kanan dan meluncur sejauh 60 meter.
    Berdasarkan perhitungan TAA, kecepatan bus sebelum menabrak diperkirakan antara 64-80 km per jam.
    Posisi akhir kendaraan diketahui berada di gigi 3.
    Dalam insiden tersebut, delapan dari 52 penumpang dilaporkan meninggal dunia, sementara 44 lainnya mengalami luka ringan hingga berat.
    Bus juga sempat menabrak sepeda motor yang dikendarai Abdul Malik, namun ia selamat tanpa luka serius.
    Hingga saat ini, belum ada penetapan tersangka terkait insiden tersebut.
    Kondisi pengemudi bus, Al Bahri, dilaporkan mengalami luka-luka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan Bus di Probolinggo, Polda Jatim: Tak Ada Upaya Pengereman

    Kecelakaan Bus di Probolinggo, Polda Jatim: Tak Ada Upaya Pengereman

    Surabaya (beritajatim.com) – Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim tak menemukan upaya pengeraman dalam kecelakaan bus pariwisata yang terjadi di Probolinggo dan menewaskan delapan korban. Hal itu terungkap dari hasil pemeriksaan awal Traffic Accident Analysis (TAA).

    Berdasarkan hasil olah TKP TAA, diketahui bus kehilangan kendali saat melaju di jalan menurun. Bus meluncur sejauh kurang lebih 60 meter hingga menghantam bagian bawah jalan. Polisi tidak menemukan adanya jejak pengereman di lokasi kejadian.

    “Korban meninggal sebagian besar duduk di sisi kanan bus mulai dari baris keempat hingga ke belakang. Hal ini sesuai dengan keterangan sejumlah saksi penumpang yang duduk di baris depan,” ujar Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombes Pol Iwan Saktiadi.

    Dirlantas menambahkan, selain mengakibatkan korban meninggal dunia. Dalam insiden ini juga menyebabkan korban luka sebanyak 35 orang.

    ” Sebagian korban sudah diperbolehkan pulang, sementara korban luka berat masih menjalani perawatan di RS Bina Sehat, Jember,” ujar Dirlantas, Selasa (16/9/2025).

    Lebih lanjut Dirlantas mengatakan, pengemudi bus bernama Albahri kehilangan kendali saat meluncur di jalan yang menurun.

    Bagian kemudi bus hingga belakang mengalami kerusakan parah akibat benturan keras. Hasil analisis kecepatan bus sebelum kecelakaan diperkirakan antara 64 hingga 80 kilometer per jam.

    “Ini masih pemeriksaan sementara untuk kecepatan mencapai 60 hingga 80 kilometer per jam,” tegasnya.

    Dari sisi kelayakan kendaraan, kata Iwan, administrasi bus dinyatakan lengkap, mulai dari uji kir, kelengkapan surat kendaraan, hingga dokumen pengemudi. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan sopir dalam kondisi sehat dan tidak terpengaruh obat-obatan terlarang.

    “Perawatan bus sesuai ramp check juga dinyatakan layak jalan. Namun untuk memastikan kondisi teknis, kami masih menunggu keterangan ahli dari pabrikan Hino selaku produsen bus. Kami ingin memastikan apakah sistem pengereman berfungsi normal atau terjadi gangguan,” ujarnya.

    Hasil sementara, transmisi bus ditemukan berada di posisi gigi 3 saat kendaraan berhenti pasca kecelakaan. “Ini ditemukan saat pemeriksaan kondisi bus jika dalam kecelakaan itu bus masih berada di transmisi gigi 3,” ungkapnya.

    Polda Jatim bersama tim TAA Mabes Polri dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan investigasi lebih lanjut. Dugaan awal adanya rem blong belum bisa dipastikan sebelum ada hasil pemeriksaan teknisi pabrikan.

    “Potensi penetapan tersangka akan kami konstruksikan setelah seluruh hasil olah TKP dan pemeriksaan ahli dikumpulkan. Saat ini kami sudah memeriksa sembilan saksi, terdiri dari penumpang dan warga sekitar lokasi kejadian,” kata Kombes Pol Iwan.

    Ia menambahkan, kepolisian terus mengawal proses perawatan korban dan mendampingi keluarga besar penumpang bus yang masih dirawat. [uci/ted]

  • Kronologi Kecelakaan Maut Bus Rombongan RSBS di Bromo, 8 Orang Meninggal

    Kronologi Kecelakaan Maut Bus Rombongan RSBS di Bromo, 8 Orang Meninggal

    Liputan6.com, Jakarta Kabar duka datang dari Jawa Timur. Bus berpenumpang 53 orang mengalami kecelakaan maut di Jalan Raya Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/09/2025).

    Bus Hino IND’S 88 Nopol P 7221 UG itu membawa rombongan keluarga karyawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember untuk tamasya sekaligus syukuran kelulusan S1 salah satu karyawan ke kawasan Gunung Bromo. Bus dikemudikan Al Bahri dengan kernet Mergi.

    Perjalanan menuju Bromo tidak ada kendala. Bus melaju mengantarkan penumpang menghabiskan akhir pekan, menikmati keindahan alam Bromo. Namun cerita duka terjadi ketika pulang.

    Ketika bus meluncur di Jalan Raya Bromo, tiba-tiba rem tidak berfungsi. Kondisi jalan di sana menurun dan menikung ke kiri.

    Rem yang bermasalah membuat laju kendaraan tetap ke kanan hingga menabrak pembatas jalan sebelah kanan, kemudian menabrak sepeda motor nomor polisi N 2856 OE, sekira pukul 11.45 WIB.

    Akibat dari kecelakaan tersebut, delapan orang meninggal dunia, sedangkan sisanya mengalami luka berat dan ringan yang dirawat di sejumlah rumah sakit dan puskesmas.

    Pemilik RSBS Jember dr Faida menjabarkan, jumlah karyawan dan keluarganya yang ikut dalam rombongan bus wisata ke Gunung Bromo sebanyak 53 orang, bukan 52 orang yang pernah disampaikan sebelumnya.

    “Sebanyak 24 orang mengalami cedera ringan yang terdiri dari 12 karyawan dan 12 orang keluarganya menjalani rawat jalan saja dan mendapatkan obat-obatan, sedangkan yang mengalami cedera sedang hingga berat sebanyak 21 orang,” katanya.

    Faida mengatakan dari 21 korban kecelakaan yang mengalami cedera sedang hingga berat, sebanyak sembilan orang di antaranya harus menjalani operasi patah tulang sebanyak delapan orang, dan operasi bedah syaraf sebanyak satu orang karena menderita cedera kepala berat.

    Sementara untuk delapan korban yang meninggal dunia sudah dimakamkan oleh pihak keluarga di Kabupaten Jember dan ada satu korban yang dimakamkan di Madiun sesuai dengan permintaan keluarga.

  • Tragedi Bus Maut di Bromo, Senator Lia Istifhama Ingatkan Keselamatan Penumpang dan Disiplin Ramp Check

    Tragedi Bus Maut di Bromo, Senator Lia Istifhama Ingatkan Keselamatan Penumpang dan Disiplin Ramp Check

    Jakarta (beritajatim.com) – Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama menyampaikan duka cita yang mendalam atas kecelakaan bus pariwisata di jalur Gunung Bromo, Minggu (14/9/2025), yang menewaskan delapan orang penumpang. Korban termasuk tenaga kesehatan RS Bina Sehat (RSBS) Jember.

    “Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya untuk para korban, khususnya keluarga besar RS Bina Sehat Jember,” ujar Ning Lia, sapaannya, Senin (15/9/2025).

    Dia pun menegaskan, pentingnya pengawasan ketat terhadap operasional bus pariwisata. Menurutnya, tragedi ini menjadi pengingat bahwa keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama dalam setiap perjalanan wisata.

    “Keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama. Tragedi di Bromo harus menjadi momentum untuk memperkuat langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang,” katanya.

    Ning Lia juga mendorong, pengelola transportasi wajib disiplin. Selain itu, Pemerintah daerah, pemilik bus, hingga masyarakat harus bekerja sama memastikan angkutan umum, terutama bus pariwisata, dalam kondisi layak jalan.

    Doktoral Ekonomi Islam UINSA Surabaya juga mengungkap langkah Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur yang telah mengeluarkan imbauan ramp check bus pariwisata. Namun ia menekankan, aturan tersebut harus benar-benar dipatuhi.

    “Dishub Jatim sebenarnya sudah proaktif dengan imbauan ramp check. Tapi pemilik bus dan pengelola wisata harus disiplin memeriksakan kendaraan, terutama sistem rem, sebelum beroperasi. Jangan sampai ada bus yang berangkat tanpa jaminan keamanan,” jelas putri KH Maskur Hasyim itu.

    Sebelumnya, tragedi ini bermula saat Bus Hino IND’S 88 bernopol P-7221-UG yang mengangkut 52 penumpang karyawan RSBS Jember mengalami gagal rem di jalan menurun Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

    Bus oleng menabrak pembatas jalan dan sebuah sepeda motor. Akibatnya, delapan orang meninggal dunia, termasuk satu keluarga, yakni Hendra Pratama bersama istri dan anaknya. Puluhan penumpang lainnya luka berat dan ringan, kini dirawat di beberapa rumah sakit Probolinggo.

    Beberapa waktu lalu, Kepala Dishub Jatim, Nyono, menjelaskan pengawasan bus pariwisata non-trayek menjadi tantangan tersendiri karena banyak tidak berangkat dari terminal resmi. Karena itu, pihaknya mendorong agar pemilik bus melakukan pemeriksaan kendaraan di Dishub Kabupaten/Kota sebelum keberangkatan.

    Berdasarkan data Dishub Jatim, sepanjang Januari–Agustus 2024 terjadi 14.530 kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur. Dari jumlah itu, 1.097 orang meninggal dunia, 762 luka berat, dan 20.812 luka ringan. Jawa Timur menjadi provinsi dengan angka kecelakaan tertinggi kedua setelah Jawa Tengah. [hen/suf]

  • 8 Nyawa Melayang, Puluhan Terluka

    8 Nyawa Melayang, Puluhan Terluka

    JEMBER – Tujuh dari delapan jenazah korban kecelakaan maut di Jalan Raya Bromo, Kabupaten Probolinggo, yang merupakan rombongan keluarga tenaga kesehatan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember dimakamkan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu 14 September malam.

    Ketujuh jenazah korban yang dibawa ke Jember, yakni Bela Puteri Kayila Nurjati (10), Hendra Pratama (37), Arti Wibowati (34), Wardatus Soleha (35), Aiza Fahrani Agustin (7), Desi Eka Agustini (33), dan Nasha Azkiya Naygara (14), sedangkan jenazah korban Hesti Purba Wredhamaya (39) dimakamkan di Madiun sesuai permintaan keluarga.

    “Ada delapan korban yang meninggal dunia. Mereka karyawan RSBS dan keluarganya, tiga diantar nya masih anak-anak,” kata Pemilik RSBS Jember Faida dikutip ANTARA, Senin 15 September.

    Tujuh jenazah korban kecelakaan itu dibawa ke halaman parkir RSBS untuk dishalati puluhan karyawan dan keluarga, serta kerabat yang sudah memenuhi rumah sakit milik mantan Bupati Jember Faida itu sejak Minggu (14/9) sore setelah mendengar kabar rombongan karyawan RSBS mengalami kecelakaan di Bromo.

    Setelah dishalati, tujuh jenazah tersebut diserahkan kepada keluarganya masing-masing untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang berada di sekitar rumah duka korban.

    “Untuk korban yang mengalami luka sedang hingga berat sebanyak 17 orang, namun hanya 15 korban yang bisa dibawa untuk dirawat di RSBS, karena dua korban lainnya terpaksa dirawat, karena kondsinya belum stabil dan masih kritis,” tuturnya.

    Faida menjelaskan sebagian korban yang mengalami luka berat harus menjalani operasi, sehingga pihak RSBS langsung melakukan tindakan operasi dan melakukan perawatan intensif secara maksimal.

    “Kami berharap dua korban yang kritis dirawat di RSUD Tongas dan RSUD dr Moh. Saleh Kota Probolinggo dapat membaik dan bisa dibawa ke RSBS untuk perawatan intensif,” ujarnya.

    Saat ditanya terkait dengan kegiatan wisata sejumlah karyawan RSBS dan keluarganya di Gunung Bromo, Faida mengaku tidak tahu, karena kegiatan itu murni inisiatif karyawan RSBS secara mandiri yang merayakan kelulusan setelah wisuda S-1 bersama keluarga masing-masing.

    “Jadi, memang dari pihak RSBS tidak tahu keberangkatan mereka ke Gunung Bromo sampai terdengar musibah kecelakaan yang terjadi itu,” katanya.

    Dari delapan korban kecelakaan maut yang meninggal tersebut, ada satu keluarga yang menjadi korban, yakni Hendra Pratama bersama istri dan anaknya.

    Sebelumnya kecelakaan maut kendaraan bus Hino IND’S 88 Nopol P-7221-UG yang membawa rombongan keluarga karyawan RSBS Jember dikemudikan Al Bahri dengan kernet Mergi membawa penumpang 52 orang turun dari Gunung Bromo.

    Tujuh dari delapan jenazah korban kecelakaan maut di Jalan Raya Bromo, Kabupaten Probolinggo, yang merupakan rombongan keluarga tenaga kesehatan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember dimakamkan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu 14 September malam.

    Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Raya Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, pada saat kondisi jalan menurun dan menikung ke kiri, kendaraan itu mengalami gagal fungsi rem, sehingga laju kendaraan tetap ke kanan menabrak pembatas jalan sebelah kanan, kemudian menabrak sepeda motor nomor polisi N-2856-OE pada Minggu (14/9) sekitar pukul 11.45 WIB.

    Akibat dari kecelakaan tersebut sebanyak delapan orang meninggal dunia, sedangkan sisanya mengalami luka berat dan ringan yang dirawat di RSUD Dr Saleh, RSU Ar-Rozy, RSU Tongas, Puskesmas Sukapura, Lumbang, dan Wonomerto.