brand merek: Ford

  • Intip Garasi Wabup Pidie Jaya yang Aniaya Kepala SPPG

    Intip Garasi Wabup Pidie Jaya yang Aniaya Kepala SPPG

    Jakarta

    Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri sedang menjadi sorotan. Dia menganiaya Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Muhammad Reza. Menilik sisi lain dari Hasan Basri, berikut ini isi garasinya.

    Hasan Basri terakhir kali menyampaikan hartanya pada 27 Maret 2025. Dia memiliki total kekayaan sebesar Rp 1.644.505.642 (Rp 1,6 miliaran). Rincian asetnya paling banyak merupakan aset tanah dan bangunan Rp 2,3 miliar, harta bergerak lain Rp 21 juta, kas dan setara kas Rp 32 juta, dan hutang Rp 1,2 miliaran.

    Khusus isi garasinya, Hasan Basri mendaftarkan 8 kendaraan bermotor, rinciannya sebagai berikut:

    1. Sepeda motor Honda tahun 2011 senilai Rp 7 juta
    2. Sepeda motor Honda tahun 2012 senilai Rp 7 juta
    3. Sepeda motor Kawasaki tahun 2016 senilai Rp 11 juta
    4. Sepeda motor Yamaha tahun 2016 senilai Rp 6 juta
    5. Mobil Toyota Fortuner tahun 2017 senilai Rp 250 juta
    6. Mobil Nitsubishi Strada CR 2.5 Exceed tahun 2009 senilai Rp 25 juta
    7. Mobil Ford tahun 2008 senilai Rp 1 juta
    8. Mobil Pajero Sport tahun 2014 senilai Rp 230 juta

    Reza, selaku korban penganiayaan, melaporkan tindakan kekerasan yang dilakukan Hasan kepada polisi. Laporan polisi itu teregister di LP/B/66/X/2025/SKPT/Polres Pidie Jaya Polda Aceh.

    “Iya (sudah dilaporkan),” kata Reza.

    Kronologi singkat dari laporan polisi yang dibuat Reza yakni mulanya Reza dihubungi pengawas BGN Khalilul Mizan bahwa di dapur MBG sudah ada Hasan Basri. Hasan kala itu menanyakan siapa pimpinan SPPG di desa tersebut.

    Reza menjawab dirinya sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman, tapi Hasan malah melalukan penganiayaan terhadap Reza. Akibat pemukulan itu, korban mengaku mengalami pusing, lebam, dan luka lecet di bagian kepala.

    Hasan Basri meminta maaf usai menganiaya Reza. Ia juga meminta maaf kepada keluarga korban.

    Dalam video permintaan maaf yang beredar, Hasan tampak mengenakan peci, baju kemeja, dan kain sarung. Dia mengawali videonya dengan memperkenalkan diri.

    “Saya memohon maaf atas kesilapan dan keteledoran saya terhadap perlakuan saya tadi pagi kepada Ananda Reza menyangkut terjadi pemukulan di SPPG Desa Sagoe Kecamatan Trienggadeng,” kata Hasan dalam video, dilansir detikSumut, Kamis (30/10/2025).

    “Dalam hal ini saya selaku pribadi memohon sangat untuk diperbanyak maaf,” jelasnya.

    (riar/din)

  • Harga Minyak Dunia Melonjak Hari Ini, Aksi AS Jadi Penyebabnya

    Harga Minyak Dunia Melonjak Hari Ini, Aksi AS Jadi Penyebabnya

    Liputan6.com, Jakarta Harga minyak melonjak usai laporan bahwa serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap Venezuela berpotensi dimulai dalam beberapa jam lagi. Namun harga minyak sempat turun setelah Presiden AS Donald Trump mengeluarkan bantahan terhadap laporan tersebut di media sosial.

    Dikutip dari CNBC, Sabtu (1/11/2025) , harga minyak mentah Brent naik 6 sen atau 0,09%, pada USD 65,06 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada pada USD 60,90 per barel atau naik 33 sen atau 0,54%.

    Analis Price Futures Group, Phil Flynn mencatat bahwa Trump sebelumnya membantah laporan rencana serangan terhadap Iran sebelum melancarkan serangan udara terhadap Republik Islam tersebut.

    “Pasar jelas terdampak ketika laporan pertama tentang rencana serangan terhadap Venezuela keluar. Jika terjadi serangan di akhir pekan, harga akan melonjak pada hari Senin,” kata  kata Flynn.

    Amerika Serikat telah mengerahkan satuan tugas yang dipusatkan di sekitar kapal induk terbesar negara itu, Gerald Ford, di lepas pantai Venezuela, jauh melampaui kebutuhan menyerang pengedar narkoba di kapal-kapal kecil, yang telah menjadi fokus aktivitas angkatan laut AS di Karibia dalam beberapa minggu terakhir.

    Dolar AS mendekati nilai tertinggi tiga bulan terhadap mata uang utama, membuat pembelian komoditas berdenominasi dolar seperti minyak menjadi lebih mahal.

    Sementara itu, sejumlah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Arab Saudi, eksportir minyak utama dunia, mungkin akan menurunkan harga minyak mentah bulan Desember untuk pembeli Asia ke level terendah dalam beberapa bulan, yang menandakan sentimen negatif.

    Harga minyak juga turun setelah survei resmi menunjukkan aktivitas pabrik China menyusut selama tujuh bulan pada bulan Oktober.

     

  • Amazon, Meta, hingga Microsoft Terpukul

    Amazon, Meta, hingga Microsoft Terpukul

    Bisnis.com, JAKARTA— Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali melanda industri teknologi global. Raksasa e-commerce Amazon hingga perusahaan Meta melakukan perampingan besar-besaran tahun ini. 

    Sejumlah raksasa teknologi seperti Amazon, Microsoft, Intel, hingga Meta melakukan pemangkasan besar-besaran terhadap puluhan ribu karyawan di seluruh dunia. 

    Langkah ini menjadi bagian dari upaya efisiensi dan restrukturisasi perusahaan di tengah meningkatnya penggunaan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). 

    Amazon menjadi salah satu perusahaan yang paling banyak melakukan pemangkasan tenaga kerja. Raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu berencana memangkas sekitar 14.000 karyawan korporat di seluruh dunia. 

    Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi besar-besaran seiring meningkatnya adopsi teknologi AI di berbagai lini bisnis perusahaan. 

    Mengutip laporan Reuters, Rabu (29/10/2024), jumlah karyawan yang terdampak berpotensi meningkat hingga 30.000 orang. 

    Meski belum dikonfirmasi secara resmi, Amazon dalam surat elektronik kepada seluruh karyawan menyebutkan bahwa pemangkasan lanjutan akan dilakukan dalam waktu dekat. Keputusan ini diambil untuk menyesuaikan jumlah tenaga kerja setelah terjadi kelebihan rekrutmen selama masa pandemi, sekaligus menekan biaya operasional menjelang musim belanja akhir tahun.

    Langkah serupa juga dilakukan Microsoft Corp., yang kembali mengumumkan PHK terhadap sekitar 9.000 karyawan dalam gelombang kedua pada tahun ini. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya perusahaan menekan biaya di tengah peningkatan investasi di sektor AI.

    Seorang juru bicara Microsoft menyatakan langkah ini akan berdampak pada kurang dari 4% total tenaga kerja global perusahaan. PHK akan dilakukan lintas tim, wilayah, serta tingkat jabatan sebagai bagian dari upaya merampingkan proses dan memangkas lapisan manajemen.

    “Kami terus melakukan penyesuaian organisasi yang diperlukan agar perusahaan dan tim kami berada dalam posisi terbaik untuk sukses di pasar yang dinamis,” ujar juru bicara tersebut dikutip dari Bloomberg, Kamis (3/7/2025).

    Sebelumnya, Microsoft telah melakukan PHK massal pada Mei lalu yang berdampak pada 6.000 karyawan, terutama di posisi produk dan rekayasa teknis. 

    Di sisi lain, Intel Corp. juga mengonfirmasi akan melakukan PHK massal terhadap 15% tenaga kerja globalnya pada kuartal terakhir tahun ini. 

    Berdasarkan laporan pendapatan terbaru, sebagian besar pemangkasan tersebut telah dimulai, terutama di unit Folsom dan Santa Clara di California, serta di fasilitas Oregon, Arizona, Texas, dan Israel.

    Intel berharap hanya memiliki 75.000 karyawan inti pada akhir tahun ini, turun signifikan dari 99.500 karyawan pada akhir 2024. Dengan demikian, perusahaan akan mengurangi jumlah tenaga kerjanya hingga 24.500 orang.

    Selama beberapa tahun terakhir, Intel kehilangan pangsa pasar akibat meningkatnya dominasi pesaing seperti TSMC dan kesulitan memenuhi tuntutan industri AI. Tahun lalu, Intel juga telah memangkas sekitar 15.000 karyawan.

    “Perubahan ini dirancang untuk menciptakan organisasi yang bergerak lebih cepat, lebih datar, dan lebih gesit,” kata Intel.

    Tak ketinggalan, Meta Platforms Inc. turut melakukan pemangkasan tenaga kerja. Perusahaan induk Facebook itu berencana memangkas sekitar 600 karyawan di divisi AI Superintelligence Labs pada bulan depan. PHK ini melibatkan tim Fundamental Artificial Intelligence Research (FAIR), divisi produk AI, dan infrastruktur AI.

    Menurut data dari akun analis pasar The Kobeissi Letter di X, dalam beberapa bulan terakhir sejumlah perusahaan besar juga mengumumkan rencana PHK besar-besaran. 

    Berikut daftanya: 

    -UPS sebanyak 48.000 karyawan, 

    -Nestle 16.000 karyawan, 

    -Accenture 11.000 karyawan, 

    -Ford 11.000 karyawan, 

    -Novo Nordisk 9.000 karyawan, 

    -PwC 5.600 karyawan, 

    -Salesforce 4.000 karyawan, 

    -Paramount 2.000 karyawan, 

    -Kroger 1.000 karyawan, 

    -dan Applied Materials 1.444 karyawan.

    “Pasar tenaga kerja jelas melemah,” tulis The Kobeissi Letter dalam unggahan di X.

  • Panas! Trump Tarik Kapal Induk dari Timteng, Siap “Invasi” Negara Ini

    Panas! Trump Tarik Kapal Induk dari Timteng, Siap “Invasi” Negara Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan pergeseran kapal induk tercanggih negara itu, USS Gerald R. Ford, dari Laut Mediterania menuju perairan Amerika Selatan. Ini terjadi saat Washington bersitegang dengan Venezuela.

    Mengutip The Associated Press, kapal induk terbesar di dunia ini akan menambah sumber daya utama ke wilayah yang telah menyaksikan penumpukan militer AS dalam jumlah besar di Laut Karibia dan perairan dekat Venezuela. Kapal induk ini akan bergabung dengan sekitar 10.000 tentara AS, delapan kapal Angkatan Laut AS, pesawat tempur siluman F-35, dan drone Reaper yang telah dikerahkan ke Puerto Rico.

    Presiden Venezuela, Nicolás Maduro, merespons pengerahan kapal induk tersebut dengan keras. Dalam siaran nasional, Maduro menuduh pemerintahan Trump “merekayasa perang abadi yang baru” terhadap negaranya, meskipun Washington menjanjikan tidak akan terlibat dalam perang lagi.

    “Mereka sedang merekayasa narasi yang boros, vulgar, kriminal, dan sepenuhnya palsu,” kata Maduro, yang menyangkal Venezuela memproduksi daun kokain.

    Sebelumnya, AS juga telah memerintahkan gugus tugas tempur kapal induk USS Gerald R. Ford ke Amerika Latin, dengan mengerahkan 10 jet tempur siluman F-35 ke Puerto Riko, Kamis lalu. Saat ini, ada tujuh kapal Angkatan Laut AS di Karibia.

    Kapal induk lain, USS Gravely juga bertengger di Trinidad dan Tobago sejak akhir pekan. Marinir AS disebut akan melakukan latihan gabungan dengan pasukan pertahanan lokal.

    Venezuela, Perserikatan Bangsa-Bangsa, para pakar internasional, dan anggota parlemen AS dari kedua belah pihak telah menyuarakan kekhawatiran serius bahwa serangan AS melanggar hukum internasional.

    Caracas mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah menangkap tentara bayaran “yang memiliki informasi langsung” terkait CIA sementara Caracas menuduh negara tetangga Trinidad dan Tobago melakukan “provokasi militer” dengan melakukan latihan gabungan dengan AS minggu ini.

    Perlu diketahui, Washington dan Caracas telah berselisih selama bertahun-tahun. AS menolak kemenangan pemilu Maduro pada tahun 2018 dan 2024 sebagai penipuan.

    Pergeseran ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat tajam dengan Venezuela. Kehadiran militer AS yang semakin besar di dekat Venezuela, dan 13 serangan mematikan terhadap kapal-kapal yang dituduh membawa narkoba-yang telah menewaskan setidaknya 43 orang sejak September.

    Hal iini memicu kekhawatiran bahwa Trump mungkin berupaya menggulingkan Presiden otoriter Venezuela Nicolás Maduro. Maduro sendiri telah menghadapi tuduhan narkoterorisme di AS.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perang Baru Trump Makin Ngeri, Jet Bomber Turun-Negara Deportasi Warga

    Perang Baru Trump Makin Ngeri, Jet Bomber Turun-Negara Deportasi Warga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang narkoba Presiden Amerika Serikat (AS) terhadap Venezuela di Laut Karibia makin ngeri. Data dari situs web pelacakan Flightradar24, menunjukkan dua bomber AS B-1B, lepas landas dari sebuah pangkalan di negara bagian Dakota Utara, terbang sejajar dengan pantai Venezuela.

    Hal ini menyusul penerbangan lain di dekat Venezuela oleh setidaknya satu pesawat B-1B minggu lalu dan satu lagi oleh beberapa pesawat pengebom B-52 minggu sebelumnya Sebelumnya, AS juga telah memerintahkan gugus tugas tempur kapal induk USS Gerald R. Ford ke Amerika Latin, dengan mengerahkan 10 jet tempur siluman F-35 ke Puerto Riko, Kamis lalu.

    Mengutip AFP, Rabu (29/10/2025), saat ini, ada total tujuh kapal Angkatan Laut AS di Karibia. Kapal induk lain, USS Gravely juga bertengger di Trinidad dan Tobago sejak akhir pekan di mana marinir AS disebut akan melakukan latihan gabungan dengan pasukan pertahanan lokal.

    Militer AS juga telah melakukan serangan terhadap setidaknya 10 kapal yang diduga sebagai penyelundup narkoba, sembilan kapal dan satu kapal semi-submersible, sejak awal September. Perang baru Trump itu menewaskan sedikitnya 43 orang.

    Perlu diketahui, Washington dan Caracas telah berselisih selama bertahun-tahun. AS menolak kemenangan pemilu Maduro pada tahun 2018 dan 2024 sebagai penipuan.

    Deportasi Warga

    Sementara konflik AS dan Venezuela ini menyeret Trinidad dan Tobago. Tetangga Caracas yang kini menjadi tempat singgah militer Washington tersebut, tengah mempertimbangkan “deportasi massal” migran tak berdokumen di wilayahnya, yang sebagian besar adalah warga Venezuela.

    Dalam memorandum pemerintah, Menteri Keamanan dalam Negeri Trinidad dan Tobago memerintahkan penghentian rencana pembebasan imigran ilegal yang ditahan. Ia mengatakan negara mempertimbangkan pelaksanaan deportasi massal.

    AS sendiri sudah sejak September menggencarkan perang terahadp narkoba dengan target Venezuela. Trump menyebut Presiden Nicolas Maduro terlibat mafia obat-obatan terlarang itu.

    Sementara itu, pada Senin, Maduro menangguhkan perjanjian gas dengan Trinidad dan Tobago, menyebut Perdana Menteri (PM) Persad-Bissessar mengubah negaranya menjadi kapal induk kekaisaran Amerika. Ia mengatakan keduanya tengah melakukan “pemerasan” ke Venezuela.

    Parlemen Venezuela pada hari Selasa menyatakan Persad-Bissessar sebagai “persona non grata” di negara itu. Persona Non Grata, merujuk negara berhak untuk menolak atau mengusir diplomat di negara penerima.

    Perlu diketahui, AS baru-baru ini mengizinkan Trinidad dan Tobago untuk mengeksploitasi ladang gas Dragon di perairan Venezuela meskipun ada embargo minyak dan gas AS. Hal ini pun memperdalam ketegangan antara kedua negara tetangga tersebut.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Venezuela Gagalkan Operasi CIA untuk Provokasi Perang

    Venezuela Gagalkan Operasi CIA untuk Provokasi Perang

    Caracas

    Pemerintah Venezuela mengklaim telah menggagalkan operasi yang direncanakan oleh badan intelijen pusat Amerika Serikat (AS), CIA, untuk memprovokasi perang di kawasan Karibia, saat ketegangan kedua negara semakin meningkat.

    Caracas menyebut serangan itu melibatkan kelompok yang didanai CIA, yang merencanakan serangan “false flag” atau serangan “bendera palsu” terhadap kapal-kapal perang AS yang dikerahkan ke kawasan Karibia bagian selatan, untuk kemudian secara keliru menyalahkan Venezuela.

    Serangan atau operasi bendera palsu merujuk pada operasi kambing hitam untuk menyamarkan pihak yang sebenarnya bertanggung jawab dan menjadikan pihak lain sebagai kambing hitam.

    Otoritas Venezuela, seperti dilansir AFP, Selasa (28/10/2025), mengatakan mereka telah membongkar sebuah operasi yang menargetkan kapal perang AS, USS Gravely, yang berlabuh di Trinidad dan Tobago untuk latihan militer gabungan pada Minggu (26/10) waktu setempat.

    Trinidad dan Tobago yang merupakan negara pulau kembar berpenduduk 1,4 juta jiwa di kawasan Karibia, terletak di dekat lepas pantai Venezuela dan berada dalam jarak tembak dari daratan utama Caracas.

    Menteri Dalam Negeri Venezuela, Diosdado Cabello, mengatakan pada Senin (27/10), bahwa sebuah sel yang “didanai oleh CIA” berencana menyerang USS Gravely dan menyalahkan Caracas.

    Cabello menyebut empat orang telah ditangkap oleh otoritas Venezuela, namun identitas mereka yang tidak ditangkap tidak diungkap ke publik. Caracas diketahui secara rutin mengklaim telah menangkap tentara-tentara bayaran yang didukung AS yang diklaim bekerja untuk mengganggu stabilitas pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

    Kedatangan kapal perang AS itu ke dekat wilayahnya itu memicu kemarahan Venezuela, yang menyebutnya sebagai “provokasi” dan mengklaim pengerahan kapal itu “bertujuan untuk memprovokasi perang di Karibia”.

    Sebagai bagian dari kampanye militer Presiden AS Donald Trump, Pentagon sejauh ini telah mengerahkan tujuh kapal perang AS ke Karibia dan satu kapal perang lainnya ke Teluk Meksiko. Washington juga telah mengumumkan kedatangan segera kapal induk USS Gerald R Ford, kapal induk terbesar di dunia, beserta armada pendampingnya.

    Venezuela dan beberapa pengamat meyakini pemerintahan Trump menggunakan pengerahan militer ini untuk menekan pemerintah Caracas dan menggulingkan Maduro, yang tidak diakui oleh Washington sebagai presiden yang sah.

    Selain meningkatkan pengerahan militer, Trump baru-baru ini mengonfirmasi dirinya memberikan izin untuk operasi CIA di Venezuela dan mempertimbangkan serangan darat terhadap kartel di negara tersebut.

    Sejak September lalu, pasukan AS telah menghancurkan setidaknya 10 kapal yang diduga menyelundupkan narkoba, dan menurut penghitungan AFP berdasarkan data AS, telah menewaskan sedikitnya 43 orang di perairan internasional di kawasan Karibia.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • 2 Pesawat Pengebom AS Kembali Melintas di Dekat Venezuela

    2 Pesawat Pengebom AS Kembali Melintas di Dekat Venezuela

    Washington DC

    Dua pesawat pengebom B-1B milik Amerika Serikat (AS) kembali mengudara di atas Laut Karibia, tepatnya di lepas pantai Venezuela, pada Senin (27/10) waktu setempat. Ini menjadi aksi pamer kekuatan ketiga yang dilakukan pesawat-pesawat militer AS di kawasan tersebut dalam beberapa pekan terakhir.

    Penerbangan pesawat pengebom supersonik jarak jauh itu terjadi saat AS menggencarkan operasi militer terhadap para terduga pengedar narkoba di kawasan Karibia, dengan mengerahkan pasukan yang telah memicu kekhawatiran di Caracas bahwa perubahan rezim menjadi tujuan akhir Washington.

    Data pelacakan penerbangan dari situs Flightradar24, seperti dilansir AFP, Selasa (28/10/2025), menunjukkan dua pesawat pengebom B-1B terbang sejajar dengan pantai Venezuela sebelum menghilang dari pandangan. Kedua pesawat itu lepas landas dari sebuah pangkalan di North Dakota, AS.

    Aksi pamer kekuatan ini menyusul penerbangan lainnya di dekat Venezuela oleh setidaknya satu pesawat pengebom B-1B pekan lalu, dan satu penerbangan lainnya oleh beberapa pesawat pengebom B-52 pada awal bulan ini.

    Washington juga mengerahkan kelompok tempur kapal induk AS, USS Gerald R Ford, ke kawasan Amerika Latin, setelah mengerahkan 10 jet tempur siluman F-35 ke Puerto Rico, dan saat ini menempatkan tujuh kapal Angkatan Laut AS di Karibia, sebagai bagian dari apa yang disebutnya sebagai upaya menangkal narkotika.

    Pasukan AS telah melancarkan serangan terhadap setidaknya 10 kapal yang diduga penyelundup narkoba — yang terdiri atas sembilan kapal biasa dan satu kapal semi-summersible — sejak awal September lalu.

    Menurut penghitungan AFP berdasarkan data AS, sedikitnya 43 orang tewas dalam serangan-serangan itu.

    Namun Washington belum juga merilis bukti untuk menunjukkan kapal-kapal yang menjadi targetnya digunakan untuk menyelundupkan narkoba.

    Ketegangan regional telah meningkat akibat kampanye dan peningkatan pengerahan aset militer yang menyertainya, dengan Venezuela menuduh AS berkomplot untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro, yang menuduh Washington “merekayasa perang”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Perang Baru Trump Menggila, 2 Jet Bomber B-1B AS Sudah ‘Turun Gunung’

    Perang Baru Trump Menggila, 2 Jet Bomber B-1B AS Sudah ‘Turun Gunung’

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sepasang jet pengebom B-1B Amerika Serikat (AS) dilaporkan terbang di atas Laut Karibia di lepas pantai Venezuela pada hari Senin.

    Penerbangan pesawat pengebom supersonik jarak jauh ini terjadi saat pemerintah Presiden Donald Trump melancarkan perang terhadap narkoba di wilayah tersebut dengan mengerahkan pasukan besar-besaran, yang telah memicu kekhawatiran di Venezuela soal kemungkinan penggulingan rezim Presiden Nicolas Maduro oleh AS.

    Data dari situs web pelacakan Flightradar24, mengutip AFP Selasa (28/10/2025), menunjukkan kedua bomber yang lepas landas dari sebuah pangkalan di negara bagian Dakota Utara di AS, terbang sejajar dengan pantai Venezuela sebelum menghilang dari pandangan.

    Hal ini menyusul penerbangan lain di dekat Venezuela oleh setidaknya satu pesawat B-1B minggu lalu dan satu lagi oleh beberapa pesawat pengebom B-52 minggu sebelumnya.

    Sebelumnya, AS juga telah memerintahkan gugus tugas tempur kapal induk USS Gerald R. Ford ke Amerika Latin, dengan mengerahkan 10 jet tempur siluman F-35 ke Puerto Riko, Kamis lalu. Saat ini, ada tujuh kapal Angkatan Laut AS di Karibia.

    Kapal induk lain, USS Gravely juga bertengger di Trinidad dan Tobago sejak akhir pekan. Marinir AS disebut akan melakukan latihan gabungan dengan pasukan pertahanan lokal.

    Militer AS juga telah melakukan serangan terhadap setidaknya 10 kapal yang diduga sebagai penyelundup narkoba, sembilan kapal dan satu kapal semi-submersible, sejak awal September. Perang baru Trumo itu menewaskan sedikitnya 43 orang.

    Perlu diketahui, Washington dan Caracas telah berselisih selama bertahun-tahun. AS menolak kemenangan pemilu Maduro pada tahun 2018 dan 2024 sebagai penipuan.

    Maduro sendiri membantah tuduhan AS bahwa ia memimpin jaringan perdagangan narkoba. Ia menuduh Washington “mengada-adakan perang” untuk tujuan politik.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Naik Darah Naikkan Tarif Dagang Kanada 10% Gegara Iklan Nyeleneh

    Trump Naik Darah Naikkan Tarif Dagang Kanada 10% Gegara Iklan Nyeleneh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif terhadap Kanada sebesar tambahan 10% di atas tarif yang berlaku saat ini. Keputusan Trump diambil setelah menilai sebuah iklan dari Provinsi Ontario menyesatkan dan bersifat provokatif.

    Kebijakan baru itu disampaikan Trump melalui unggahan di platform media sosial Truth Social pada Sabtu (25/10/2025). Trump mengumumkan kenaikan tarif itu sambil merujuk pada iklan yang menampilkan cuplikan video mantan Presiden Ronald Reagan, ikon Partai Republik, yang mengatakan bahwa tarif menyebabkan perang dagang dan bencana ekonomi.

    “Iklan mereka seharusnya DITARIK SEGERA, tapi mereka tetap menayangkannya tadi malam selama World Series, padahal mereka tahu itu adalah KEBOHONGAN,” tulis Trump dikutip dari Reuters, Minggu (26/10/2025).

    “Karena penyajian fakta yang sangat menyesatkan dan tindakan yang bermusuhan itu, saya menaikkan tarif terhadap Kanada sebesar 10% di atas tarif yang berlaku saat ini,” tambahnya.

    Iklan dari pemerintah Ontario tersebut menampilkan suara Reagan yang mengkritik tarif atas barang impor, dengan menyebut bahwa kebijakan itu menyebabkan kehilangan pekerjaan dan memicu perang dagang. Video itu menyatukan lima kalimat lengkap dari pidato mingguan berdurasi lima menit. Namun dalam iklan tersebut telah dipotong dan disusun ulang, sehingga kehilangan konteks aslinya.

    Trump menilai langkah Ontario itu menyesatkan publik dan merusak hubungan dagang kedua negara. Akibatnya, Trump pertama kali bereaksi pada Kamis lalu.

    Perdana Menteri Ontario Doug Ford mengatakan setelah berdiskusi dengan Perdana Menteri Kanada Mark Carney, pihaknya akan menghentikan kampanye iklan di AS mulai Senin mendatang agar negosiasi dagang bisa dilanjutkan. Belum jelas barang-barang apa saja yang akan terdampak oleh tarif baru yang diumumkan Trump.

    Foto: Ilustrasi bendera (REUTERS/Rebecca Cook)
    FILE PHOTO: Flags of the U.S., Canada and Mexico fly next to each other in Detroit, Michigan, U.S. August 29, 2018. REUTERS/Rebecca Cook

    Diketahui mayoritas ekspor Kanada ke AS sebenarnya bebas dari bea masuk berkat Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA) yang ditandatangani pada masa jabatan pertama Trump.

    Pemerintahan Trump pada Agustus lalu telah memberlakukan tarif 35% terhadap barang-barang Kanada yang tidak tercakup dalam USMCA.

    Namun, ekonomi Kanada juga terpukul akibat tarif sektor sebesar 50% yang diberlakukan tahun ini atas baja dan aluminium dari semua negara.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AS Kirim Kapal Induk ke Karibia, Perangi Narkoba atau Lengserkan Maduro?

    AS Kirim Kapal Induk ke Karibia, Perangi Narkoba atau Lengserkan Maduro?

    Washington DC

    Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menuduh Amerika Serikat “merekayasa perang”, setelah AS mengirim kapal perang terbesar di dunia ke Karibia.

    Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, memerintahkan kapal induk USS Gerald R Ford, yang dapat mengangkut hingga 90 pesawat tempur, untuk bertolak dari Laut Mediterania pada Jumat (24/10).

    “Mereka sedang merekayasa perang abadi yang baru,” kata Maduro kepada media pemerintah Venezuela. “Mereka berjanji tidak akan pernah lagi terlibat dalam perang, dan mereka sedang merekayasa perang,” tambahnya.

    AS sedang meningkatkan kekuatan militernya di Karibia. Washington DC telah mengerahkan sejumlah kapal perang, kapal selam nuklir, dan pesawat F-35 dalam tindakan yang mereka sebut sebagai operasi memerangi pengedar narkoba.

    Kapal induk USS Gerald Ford adalah kapal perang terbesar di dunia saat ini (Reuters)

    AS juga telah melakukan 10 serangan udara terhadap kapal-kapal yang diklaim milik para pengedar. Salah satu serangan, yang terjadi di Laut Karibia pada Jumat (24/10), menyebabkan “enam pria narko-teroris” tewas, menurut Hegseth.

    Pemerintahan Trump menyatakan sedang melancarkan perang melawan perdagangan narkoba. Namun, para ahli dan anggota Kongres menuding Trump sejatinya sedang melancarkan upaya menggoyahkan pemerintahan Maduro.

    Maduro adalah musuh bebuyutan Trump. Presiden Venezuela tersebut dituduh sebagai pemimpin organisasi perdagangan narkoba, yang dibantah Maduro.

    BBC

    BBC Verify telah memantau informasi pelacakan yang tersedia untuk umum terhadap kapal perang dan pesawat tempur AS di wilayah Karibia. Citra satelit dan foto-foto di media sosial juga dipantau untuk mencoba mengetahui seberapa besar kekuatan militer yang dikerahkan Trump.

    Penempatan pasukan berubah-ubah sehingga BBC memantau wilayah tersebut secara berkala untuk mendapatkan informasi terbaru.

    Per 23 Oktober, kami mengidentifikasi 10 kapal militer AS di wilayah tersebut, termasuk kapal perusak berpeluru kendali, kapal serbu amfibi, dan kapal tanker minyak untuk mengisi bahan bakar kapal di laut.

    Pengerahan kekuatan militer AS

    Pentagon telah memerintahkan pengerahan gugus tempur kapal induk ke wilayah Karibia.

    Gugus tugas ini mencakup USS Gerald R. Ford, kapal induk terbesar di dunia.

    Selain kapal-kapal AS di sekitar Puerto Rico tempat AS memiliki pangkalan militer citra satelit juga menunjukkan dua kapal sekitar 123 km sebelah timur Trinidad dan Tobago.

    Salah satunya adalah kapal penjelajah berpeluru kendali, USS Lake Erie.

    Kapal lainnya adalah MV Ocean Trader, menurut Bradley Martin, mantan kapten Angkatan Laut AS yang kini menjadi peneliti kebijakan senior di RAND Corp.

    Kapal kargo ini merupakan hasil modifikasi yang dirancang untuk mendukung misi pasukan khusus sekaligus menyatu dengan lalu lintas komersial. Kapal ini dapat menampung drone, helikopter, dan kapal kecil.

    Citra satelit menunjukkan kapal perang AS di lepas pantai Trinidad dan Tobago (BBC)

    Ada beragam misi yang dapat didukung kapal tersebut, termasuk pengintaian untuk mempersiapkan serangan. Namun, Martin menekankan bahwa kehadiran MV Ocean Trader “tidak selalu berarti bahwa kegiatan semacam itu sedang dilakukan atau direncanakan”.

    Para analis militer telah menunjukkan bahwa pencegatan pengiriman narkoba di laut tidak membutuhkan kekuatan militer sebesar saat ini.

    AS juga telah memperkuat Angkatan Udara di wilayah tersebut – BBC Verify telah mengidentifikasi sejumlah pesawat militer AS di Puerto Rico.

    Stu Ray, analis senior di McKenzie Intelligence Services, mengatakan citra satelit yang diambil pada 17 Oktober menunjukkan terdapat sejumlah pesawat jet tempur F-35 di landasan, kemungkinan F-35B.

    Citra satelit menunjukkan sejumlah pesawat F-35 di Bandara Jose Aponte De La Torre, Puerto Rico (BBC)

    Pesawat itu adalah jet siluman canggih yang mampu lepas landas di landasan pacu yang pendek dan bisa mendarat vertical.

    Di media sosial, seorang pilot jet pribadi membagikan video drone MQ-9 Reaper, yang direkam di Bandara Rafael Hernndez di Puerto Rico.

    Drone ini telah digunakan oleh AS untuk melakukan serangan dan pengawasan di Afghanistan, Suriah, Libya, dan Mali.

    Pada awal Oktober, BBC Verify melacak tiga pesawat pengebom B-52 yang terbang melintasi Karibia dan dekat dengan pantai Venezuela.

    BBC

    Angkatan Udara AS kemudian mengonfirmasi bahwa pesawat-pesawat tersebut telah mengambil bagian dalam “simulasi serangan bom”.

    Penerbangan pesawat pengebom B1 dan pesawat mata-mata P-8 Poseidon juga terlihat di platform pelacakan pesawat.

    Gambar di media sosial juga menunjukkan helikopter militer beroperasi di lepas pantai Trinidad dan Tobago.

    Beberapa di antaranya adalah Boeing MH-6M Little Birds – dijuluki “Telur Pembunuh” – yang digunakan oleh pasukan khusus AS.

    BBC

    Apakah pengerahan kekuatan militer AS semata-mata demi memerangi narkoba?

    Donald Trump telah menyatakan pengerahan kekuatan militer AS adalah perang terhadap pengedar narkotika. Dia mengklaim satu kapal yang ditabrak AS pada 16 Oktober “sebagian besar berisi fentanil.”

    Namun, fentanil terutama diproduksi di Meksikobukan Amerika Selatan dan masuk ke AS melalui perbatasan selatan.

    “Ini bukan tentang narkoba,” kata Dr. Sabatini. “Namun, dia telah mengadopsi bahasa oposisi Venezuela bahwa ini bukan sekadar kediktatoran ini adalah rezim kriminal.”

    Sejak 2020, Departemen Kehakiman AS telah menuduh Presiden Maduro memimpin organisasi perdagangan narkoba dan narkotika-terorisme, yang dibantahnya.

    Trump mengatakan dia telah mengizinkan CIA untuk melakukan operasi rahasia di Venezuela, sebagian karena “narkoba yang masuk” dari Venezuela.

    Venezuela tidak memproduksi kokain dalam jumlah besar tapi Kolombia, Peru, dan Bolivia. Ada beberapa kokain yang diperdagangkan melalui Venezuela, yang diklaim pemerintah Venezuela sedang ditindak.

    Laporan Badan Penegakan Narkoba AS (DEA) tahun 2025 menyebutkan 84% kokain yang disita di AS berasal dari Kolombia dan menyebutkan negara-negara lain. Namun, DEA tidak menyebutkan Venezuela sebagai negara asal pengiriman kokain.

    Tujuh serangan pertama AS dilakukan di Karibia, yang bukan merupakan jalur laut utama untuk perdagangan narkoba.

    AS belum merinci bukti-bukti yang menunjukkan Maduro memimpin organisasi perdagangan narkoba. Maduro telah berulang kali membantah tuduhan tersebut, dan justru menuduh AS melakukan imperialisme dan memperburuk krisis ekonomi negara melalui sanksi.

    Ada beberapa kasus yang mendakwa orang-orang dekatnya.

    Pada 2016, pengadilan federal New York menjatuhkan hukuman kepada dua keponakan istri Maduro karena berkonspirasi mengimpor kokain ke AS.

    Dalam kasus tersebut, mereka dituduh berencana menggunakan sebagian uang tersebut untuk mendanai kampanye politik istri Maduro. Mereka kemudian dibebaskan melalui perjanjian pertukaran tahanan dengan AS.

    Apa yang CIA bisa lakukan di Venezuela?

    Ketika ditanya apakah CIA telah diberi wewenang untuk menangkap Maduro, Donald Trump mengelak dan mengatakan akan “konyol” untuk menjawabnya.

    Ia juga mengatakan bahwa AS “sedang mempertimbangkan pendaratan”, merujuk pada kemungkinan operasi militer di Venezuela.

    CIA dipandang dengan penuh kecurigaan oleh banyak orang di Amerika Latin karena sejarah panjang intervensi rahasia, upaya pergantian rezim, dan dukungan terhadap kediktatoran militer sayap kanan di masa lalu, terutama di Chile dan Brasil.

    Ned Price, wakil perwakilan AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mantan analis senior CIA serta penasihat senior Departemen Luar Negeri, mengatakan tindakan rahasia CIA dapat terjadi “dalam berbagai bentuk.”

    “Bisa berupa operasi informasi. Bisa berupa operasi sabotase. Bisa berupa pendanaan partai oposisi. Bisa sampai penggulingan rezim. Ada banyak pilihan antara opsi tingkat rendah dan tingkat tinggi.”

    Ini bisa mencakup agen yang digunakan untuk menargetkan tersangka perdagangan manusia di Venezuela. Menurut definisi AS, penargetan bisa mencakup Maduro.

    Demonstrasi di Venezuela pada Juli lalu, setelah Nicolas Maduro mengklaim telah memenangi pilpres (Reuters)

    Dr. Sabatini mengatakan, mengingat Venezuela bukan titik produksi utama narkoba, tidak ada laboratorium kokain atau fentanil yang bisa “dihilangkan”, tetapi ada lapangan udara atau pelabuhan yang bisa menjadi target AS.

    “Jika AS ingin agresif, AS bisa mengirim rudal ke barak militer. Ada informasi intelijen yang cukup kuat bahwa beberapa sektor militer terlibat dalam perdagangan kokain.”

    Operasi CIA bisa juga berupa “hancurkan dan rebut”, catatnya, yaitu menangkap Maduro atau beberapa pembantunya dan membawa mereka ke pengadilan di AS.

    Pertanyaan besar, menurutnya, adalah berapa lama Trump bersedia menyimpan begitu banyak aset militer AS di Karibia.

    Jika tujuan utama peningkatan kekuatan militer ini adalah untuk mengancam Maduro, tidak jelas apakah itu cukup untuk memicu pembelotan di Venezuela.

    Apakah itu sampai pada upaya nyata untuk menggulingkan rezim Maduro melalui kekerasan, kata Profesor Albertus, sulit untuk mengetahuinya.

    (nvc/nvc)