brand merek: Ford

  • Bos Ford Sebut Donald Trump Bikin Kacau

    Bos Ford Sebut Donald Trump Bikin Kacau

    Jakarta

    Pabrikan otomotif Amerika Serikat mengambil ancang-ancang terhadap kebijakan Presiden Donald Trump terkait kenaikan tarif impor baja dan aluminum dari negara tetangga, sebesar 25 persen.

    General Motors, pabrikan mobil yang beroperasi di Meksiko sudah melakukan penyesuaian distribusi material impor lebih cepat.

    “Kami memiliki rencana dan kami terus bekerja secara proaktif dengan administrasi dan dengan Kongres tentang apa yang kami pikir adalah hal yang benar untuk dilakukan,” kata CFO GM Paul Jacobson dikutip dari Automotive News.

    Kemudian Autoliv, pemasok suku cadang otomotif global, mengatakan akan meneruskan kenaikan biaya akibat meningkatnya tarif ini ke produsen mobil. Imbasnya menyebabkan harga mobil naik bagi konsumen.

    CEO Ford Motor Jim Farley menyebut tarif yang diusulkan Donald Trump bakal menambah banyak biaya dan kekacaiuan. Meski di sisi lain, Farley yakin tujuan Trump akan memperkuat industrik kendaraan Amerika.

    “Presiden Trump telah banyak bicara tentang membuat industri otomotif AS lebih kuat, membawa lebih banyak produksi di sini.”

    “Jika pemerintahan ini dapat mencapai itu, ini akan menjadi salah satu pencapaian paling spesial. Sejauh ini, apa yang kita lihat adalah banyak biaya dan banyak kekacauan,” kata Farley.

    Ford sedang mempertimbangkan area yang dapat membangun inventaris.

    Dikutip dari Reuters, kenaikan tarif terhadap semua aluminium dan baja akan membuat perusahaan tanpa opsi untuk mengalihkan impor dari negara-negara dengan pengenaan tarif yang lebih rendah.

    Tujuan Trump adalah untuk meningkatkan produksi aluminium dan baja AS, industri yang pernah didominasi oleh negara tersebut. Permintaan AS untuk aluminium pada tahun 2024 adalah 4,3 juta metrik ton, dan mengimpor 3,7 juta metrik ton, menurut data federal.

    Minggu lalu, Donald Trump telah setuju untuk menunda pengenaan tarif 25% di Kanada dan Meksiko selama 30 hari. Namun tarif 10% impor dari China sudah berlaku.

    (riar/dry)

  • 2 Napi di AS Akan Jalani Hukuman Suntik Mati

    2 Napi di AS Akan Jalani Hukuman Suntik Mati

    Texas

    Dua narapidana di negara bagian Florida dan Texas, Amerika Serikat (AS), akan segera menjalani hukuman mati. Keduanya akan disuntik mati.

    Dilansir AFP, Jumat (14/2/2025), salah satu napi bernama James Ford (64). Ia dijatuhi hukuman mati pada 1999 atas pembunuhan Greg Malnory (25) dan istrinya, Kimberly (26), pada tahun 1997.

    Menurut dokumen pengadilan, Ford menembak kepala dan menggorok leher Greg. Ford juga memperkosa istri Greg, Kimberly lalu memukulnya dan menembak mati.

    Mayat Greg dan Kimberly ditemukan seorang karyawan peternakan keesokan harinya. Putri dari Greg dan Kimberly yang masih berusia 22 bulan terikat 18 jam di kursi mobil pikap. Tubuh bayi malang tersebut dipenuhi bekas gigitan nyamuk dan darah ibunya.

    Ford dihukum pasal berlapis. Mulai dari pembunuhan, pemerkosaan, dan pelecehan anak. Pengacara Ford berdalih kliennya itu walau berusia 36 tahun saat aksi pembunuhan tersebut, tapi mental dan perkembangannya seperti ABG 14 tahun.

    Sementara itu, satu napi lainnya bernama Richard Tabler (46). Ia divonis hukuman mati atas pembunuhan terhadap pemilik klub tari bernama Mohamed Amine Rahmouni dan pria lain bernama Haitham Zayed di Killeen, Texas.

    Tabler juga mengaku membunuh dua penari remaja di klub tersebut. Korban berusia 16 tahun dan 18 tahun. Namun, sampai sekarang ia tak pernah diadili atas kematian para korban.

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • BSKDN Kemendagri ajak daerah terapkan LPePD tingkatkan layanan publik

    BSKDN Kemendagri ajak daerah terapkan LPePD tingkatkan layanan publik

    digitalisasi menjadi kunci strategi untuk menjawab tantangan dalam pelayanan publik. Melalui transformasi digital, diharapkan dapat tercipta pelayanan publik yang lebih cepat, efisien, dan akuntabel

    Jakarta (ANTARA) – Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengajak daerah menerapkan Layanan Publik Elektronik Pemerintah Daerah (LPePD) guna meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan publik di daerah.

    Kepala Pusat Strategi Kebijakan Kewilayahan, Kependudukan, dan Pelayanan Publik BSKDN, T.R. Fahsul Falah dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis, melaporkan ajakan itu disampaikan pada Sosialisasi LPePD secara virtual di Ruang Rapat Pusat Strategi Kebijakan Kewilayahan, Kependudukan, dan Pelayanan Publik BSKDN (12/2).

    Fahsul dalam keterangannya menjelaskan pentingnya transformasi digital dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan publik di daerah.

    Menurutnya, digitalisasi menjadi kunci strategi untuk menjawab tantangan dalam pelayanan publik. Melalui transformasi digital, diharapkan dapat tercipta pelayanan publik yang lebih cepat, efisien, dan akuntabel.

    Tidak hanya itu, transformasi digital juga diharapkan dapat mempercepat akses layanan publik ke seluruh pelosok masyarakat.

    “Harapan kami setelah mengikuti kegiatan ini Bapak/Ibu sekalian dapat mengimplementasikan layanan publik elektronik pemerintah daerah secara efektif di daerah masing-masing dan menjadi penggerak utama dalam mempercepat transformasi digital pelayanan publik di Indonesia,” kata Fahsul.

    Dia mengatakan penerapan LPePD di daerah masih dihadapkan pada berbagai tantangan, baik terkait kesiapan infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), hingga perubahan pola kerja.

    Kendati demikian, dirinya optimistis melalui penyelenggaraan sosialisasi ini, pemahaman Pemerintah Daerah mengenai pelayanan publik yang berkualitas khususnya terkait LPePD dapat semakin meningkat.

    Hal ini terbukti dengan telah bergabungnya 54 kota dalam LPePD sejak akhir tahun 2024. Adapun implementasi LPePD di sejumlah daerah tersebut telah mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak.

    Untuk itu, kegiatan ini menjadi langkah awal memperluas jangkauan program dan memastikan bahwa Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di seluruh daerah siap mengadopsi teknologi ini secara optimal.

    “Kami harapkan peserta mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai sistem layanan elektronik pemerintah daerah dengan cara mengelolah layanan secara digital dan mengintegrasikan proses bisnis pelayanan serta lebih mengoptimalkan fitur-fitur yang telah dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan di daerah.” pungkasnya.

    Sebagai informasi tambahan, kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai pemerintah daerah, serta mitra kerja seperti Ford Foundation dan Plan C. Melalui kolaborasi ini, diharapkan dapat tercipta solusi strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Indonesia.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Trump Bakal Umumkan Tarif Impor Balasan Pekan Depan

    Trump Bakal Umumkan Tarif Impor Balasan Pekan Depan

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana mengumumkan kebijakan tarif impor balasan (reciprocal tariffs) untuk sejumlah negara pada pekan depan. Langkah ini menandai eskalasi besar dalam perombakan hubungan perdagangan global agar lebih menguntungkan AS.

    Trump tidak merinci negara mana saja yang akan terkena dampaknya. Namun demikian, ia mengisyaratkan bahwa langkah ini akan menjadi upaya untuk membantu memecahkan masalah anggaran AS.

    “Saya akan mengumumkan itu, minggu depan, perdagangan balasan, sehingga kita diperlakukan secara setara dengan negara lain,” kata Trump dikutip dari Reuters, Sabtu (8/2/2025).

    Penerapan tarif balasan ini akan memenuhi janji kampanye Trump untuk mengenakan tarif pada impor AS, yang setara dengan tarif yang dikenakan mitra dagang pada ekspor AS.

    Pengumuman tentang tarif ini disampaikan Trump dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba. Ia mengatakan tarif otomotif tetap menjadi pertimbangan, meskipun Gedung Putih dilaporkan sedang mempertimbangkan kemungkinan pengecualian.

    Trump juga diketahui telah lama mengeluh tentang tarif 10% Uni Eropa terhadap impor mobil, jauh lebih tinggi daripada tarif mobil AS sebesar 2,5%. Ia sering menyatakan bahwa Eropa tidak mau mobil AS, tetapi mengirim jutaan unit mobil ke AS setiap tahun.

    Sedangkan, AS memberlakukan tarif 25% untuk truk pick up, yang menjadi sumber keuntungan utama bagi produsen mobil Detroit General Motors, Ford, dan operasi Stellantis.

    Sementara itu dalam sidang konfirmasi baru-baru ini, Calon Menteri Perdagangan Trump, Howard Lutnick menyuarakan kekhawatiran tentang tarif tinggi impor India. Sedangkan Calon Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer membahas keluhan AS tentang tarif dan hambatan perdagangan Vietnam dan Brasil.

    Data Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mencatat, tarif rata-rata trade-weighted AS mencapai sekitar 2,2%. Sebagai perbandingan, 12% untuk India, 6,7% untuk Brasil, 5,1% untuk Vietnam, dan 2,7% untuk negara-negara Uni Eropa.

    Sebelumnya, Trump juga memberitahukan rencananya kepada sejumlah anggota parlemen dari Partai Republik dalam diskusi anggaran di Gedung Putih. Mereka berencana untuk menggunakan tarif yang lebih tinggi pada impor asing untuk membantu membayar perpanjangan pemotongan pajak Trump 2017.

    Meskipun tarif yang lebih tinggi dapat menutupi sebagian biaya tersebut, penerimaan tarif hanya menyumbang 2% dari pendapatan tahunan AS dalam beberapa tahun terakhir.

    Dampak Terhadap Sentimen Pasar

    Di samping itu, pada Sabtu pekan lalu, Trump mengumumkan tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko. Namun penerapannya ditunda setelah mendapat reaksi negatif dari investor. Sebanyak dua mitra dagang AS terbesar itu sepakat untuk meningkatkan upaya penegakan hukum di perbatasan sebagai kompromi.

    Sementara itu, Wall Street mengalami penurunan lanjutan menyusul laporan tentang diskusi Trump dengan anggota parlemen. Sentimen konsumen AS juga turun ke level terendah dalam 7 bulan pada Februari, terutama di kalangan Partai Republik. Hal ini karena rumah tangga khawatir tarif baru akan memicu lonjakan inflasi.

    (shc/ara)

  • Lisensi Starlink Dicabut, Elon Musk Ketiban Petaka Trump

    Lisensi Starlink Dicabut, Elon Musk Ketiban Petaka Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Lisensi Starlink dicabut di Kanada. Bahkan kontrak mereka akan “dirobek” di Ontario, provinsi terpadat di Kanada, sebagai tanggapan atas tarif layanan di Kanada yang diumumkan oleh Donald Trump.

    Kontrak yang pertama kali ditandatangani pada November lalu bertujuan untuk menyediakan akses internet berkecepatan tinggi melalui layanan satelit Starlink kepada 15.000 rumah dan bisnis yang memenuhi syarat, terutama mereka yang berada di daerah terpencil, pedesaan, dan utara Kanada, pada Juni 2025.

    “Kami akan memutus kontrak provinsi dengan Starlink. Ontario tidak akan berbisnis dengan orang-orang yang bertekad menghancurkan ekonomi kita,” kata Doug Ford Perdana Menteri Kanada, dalam sebuah postingan di X.

    Ford memperingatkan bahwa bisnis AS akan kehilangan puluhan miliar dolar dalam pendapatan baru sebagai akibat dari tanggapan Ontario terhadap tarif tersebut, demikian dikutip dari The Guardian, Rabu (5/2/2025).

    Kesepakatan antara Ford dan Starlink dilaporkan bernilai US$68,5 juta (Rp1,1 miliar).

    “Mereka hanya bisa menyalahkan Presiden Trump,” kata Ford, seraya menambahkan bahwa pemerintah Kanada juga akan melarang perusahaan-perusahaan AS untuk mendapatkan kontrak di tingkat provinsi hingga tarif tersebut dicabut.

    Pengumuman Ford ini mengikuti langkah pembalasan lain yang diambil oleh para pemimpin Kanada setelah Trump mengumumkan rentetan tarif baru terhadap Kanada, Meksiko, dan China pada akhir pekan lalu.

    Trump mengatakan bahwa ia akan memerintahkan tarif 25% untuk barang-barang yang masuk ke AS dari Kanada dan Meksiko, dan 10% untuk impor dari China.

    (fab/fab)

  • Ancaman Tarif Donald Trump Bikin Elon Musk Ketiban Sial

    Ancaman Tarif Donald Trump Bikin Elon Musk Ketiban Sial

    Jakarta

    Donald Trump mengancam pemberlakuan tarif yang besar pada Kanada, China, dan Meksiko. Ternyata, hal itu menimbulkan kerugian besar bagi Elon Musk yang kini adalah sekutu dekat Trump.

    Saham perusahaan kendaraan listrik milik Musk, Tesla, anjlok setelah pengumuman itu. Dikutip detikINET dari Forbes, harga saham Tesla turun 5%, merupakan persentase kerugian terbesar dari 46 perusahaan publik Amerika yang bernilai USD 200 miliar atau lebih.

    Penurunan tersebut mengurangi USD 11,8 miliar dari kekayaan bersih Musk, menurut daftar miliarder real time Forbes, yang sejauh ini merupakan penurunan terbesar dari semua miliarder.

    Investor rupanya khawatir karena Tesla bergantung pada rantai pasokan di Amerika Utara yang simbiosis saling menguntungkan dan juga perusahaan itu punya bisnis yang signifikan di China.

    Dalam laporan laba perusahaan, Vaibhav Taneja, Chief Financial Officer Tesla, memperingatkan pemberlakuan tarif akan berdampak pada bisnis dan profitabilitas mereka. “Karena Tesla masih sangat bergantung pada suku cadang dari seluruh dunia untuk semua bisnis kami,” cetusnya.

    Tak hanya itu, bisnis Starlink milik SpaceX juga terimbas. Pemimpin Ontario, provinsi terpadat di Kanada, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Amerika akan dilarang dari kontrak pemerintah di sana sampai AS mengakhiri tarif yang dikenakan Presiden Donald Trump pada Kanada.

    Perdana Menteri Ontario Doug Ford juga menekankan bahwa pemerintahnya akan menghentikan kontrak senilai USD 68 juta dengan Starlink. “Ontario tidak akan berbisnis dengan orang-orang yang bertekad menghancurkan ekonomi kita,” kata Ford.

    Menurutnya Kanada tidak punya pilihan selain membalas AS dengan keras. “Kanada tidak memulai pertikaian ini dengan AS, tetapi Anda sebaiknya percaya bahwa kami siap untuk memenangkannya,” tambahnya.

    Provinsi tersebut meluncurkan program dengan Starlink pada bulan November 2023 lalu yang akan menawarkan akses internet satelit berkecepatan tinggi ke 15.000 rumah dan bisnis yang memenuhi syarat. Namun kini tampaknya Starlink tidak akan tersedia lagi di sana.

    (fyk/fyk)

  • Bareskrim Ungkap 4 Kasus Impor Ilegal, Rugikan Negara Rp64,26 Miliar

    Bareskrim Ungkap 4 Kasus Impor Ilegal, Rugikan Negara Rp64,26 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah mengungkap empat kasus penyelundupan impor ilegal periode November 2024-Januari 2025.

    Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Helfi Assegaf mengatakan total penyelundupan barang itu senilai Rp51,2 miliar dengan kerugian negara sebesar Rp64,2 miliar.

    “Empat kasus penyelundupan berbagai jenis barang di Provinsi Jakarta, Banten, dan Jawa Barat dengan nilai barang sebesar Rp51,24 miliar dan total nilai kerugian negara mencapai Rp64,26 miliar,” ujar Helfi di Mabes Polri, Selasa (4/2/2025).

    Dia menjelaskan, kasus pertama yang telah diungkap yakni terkait penyelundupan tali kawat baja oleh PT Nobel Riggindo Samudra. Dalam kasus ini, RH selaku Dirut perusahaan tersebut sudah ditetapkan sebagai sebagai tersangka.

    Modusnya, RH diduga melakukan importasi tali kawat baja dari Korea Selatan, Portugal, India, dan Singapura, serta pembelian dari beberapa perusahaan lokal denhan mengganti nomor pos tarif atau kode HS pada dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB). 

    Padahal, kode HS tersebut masuk dalam tali kawat baja, namun diubah menjadi batang kecil untuk menghindari pendaftaran barang wajib SNI dan tidak melakukan pembayaran Bea Masuk, PPH, PPN dan DM.

    “Nilai barangnya sendiri sebesar Rp16,982 Miliar dan mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp21,56 Miliar,” tambahnya.

    Kemudian, kasus kedua terkait dengan penyelundupan rokok di gudang yang berlokasi Kampung Parung, Serang Banten. Terkait hal ini, penyidik menyita barang bukti berupa 511.648 bungkus rokok berbagi merek.

    Rokok tersebut telah dijual ke masyarakat dengan seolah-olah pita cukai sudah lunas dan legal. Penjualan juga dilakukan dengan menawarkan melalui sales keliling dan melalui toko-toko kecil. Kasus ini, mengakibatkan kerugian negara Rp26,2 miliar.

    Kasus ketiga, kata Helfi yakni terkait penyelundupan barang elektronik sebanyak 2.406 unit oleh PT Glisse Indonesia Asia. Modusnya, perusahaan tersebut menjual Smart Tv, setrika hingga speaker tanpa sertifikat SNI. 

    Distribusi penjualan barang elektronik itu dilakukan di media sosial dengan total nilai barang Rp18 miliar dan mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp5,6 miliar.

    Adapun, untuk kasus keempat terkait penyelundupan sparepart palsu mobil merek Honda, Suzuki, Mitsubishi, Toyota, Isuzu Daihatsu, Ford berupa kampas rem, filter oli, filter solar, fun cluth dan thermoostat yang diduga dilakukan oleh toko Sumber Abadi.

    Kemudian, toko tersebut juga di distribusikan suku cadang itu ke toko yang berada di wilayah Jakarta dengan barang senilai Rp3 miliar dan mengakibatkan kerugian negara Rp10,8 miliar.

    “Kami menyita barang bukti 1.396 dus kampas rem berbagai merk riga mesin potong, empat mesin cetak, satu mesin lem press, dan lainnya,” pungkasnya.

  • Imbas Kebijakan Trump, Elon Musk Boncos US Juta

    Imbas Kebijakan Trump, Elon Musk Boncos US$68 Juta

    Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Ontario di Kanada Doug Ford mengumumkan bahwa pemerintah provinsi Ontario akan membatalkan kontraknya dengan layanan internet satelit Starlink milik Elon Musk senilai US$68 juta.

    Melansir dari Techcrunch, Selasa (4/2/2025) keputusan tersebut muncul hanya beberapa saat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 25% untuk hampir semua barang impor dari Kanada.

    Hal itu pun memicu respons serupa dari Kanada yang menerapkan tarif 25% pada barang-barang dari Amerika Serikat.

    Namun, Ford memutuskan untuk menunda keputusan pembatalan kontrak pada hari yang sama setelah Trump mengumumkan penundaan penerapan tarif tersebut selama 30 hari. 

    Penundaan itu datang setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengajukan beberapa konsesi, termasuk penempatan 10.000 personel perbatasan di sepanjang perbatasan Kanada-AS yang membentang 5.500 mil.

    Starlink, layanan internet satelit yang dimiliki oleh Elon Musk, telah menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir terkait kontraknya dengan berbagai pemerintah, termasuk Ontario. 

    Kontrak yang ditandatangani pada November 2024 bertujuan untuk menyediakan internet cepat ke wilayah terpencil di provinsi tersebut. Namun, ketegangan politik terkait tarif AS memperburuk situasi.

    Ford menyatakan bahwa Musk, yang dikenal sebagai sekutu dekat Trump, seharusnya bertanggung jawab atas dampak dari kebijakan tarif tersebut, yang dianggapnya merugikan warga Kanada dan keluarga-keluarga yang bergantung pada ekonomi lokal. 

    Dalam sebuah konferensi pers, Ford menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan berbasis AS akan dilarang untuk mendapatkan kontrak-kontrak provinsi Ontario yang akan datang, kecuali pemerintah AS membatalkan tarif tersebut. Ford juga menyebut Musk sebagai bagian dari tim Trump yang ingin menghancurkan keluarga, pendapatan, dan bisnis.

    “[Musk] ingin mengambil makanan dari meja rakyat, orang-orang yang bekerja keras, dan saya tidak akan menoleransinya,” tegas Ford.

    Meskipun demikian, setelah penundaan tarif tersebut diumumkan, ketegangan ini sementara mereda. Starlink, hingga saat ini, belum memberikan tanggapan terkait keputusan ini.

  • Usai Indonesia, BYD Bakal Perluas Brand Denza ke Pasar Australia

    Usai Indonesia, BYD Bakal Perluas Brand Denza ke Pasar Australia

    JAKARTA – Pabrikan otomotif ternama dari China, BYD mengonfirmasi bakal menawarkan lebih dari satu model dengan sub-brand Denza untuk pasar Australia.

    Dilaporkan Drive, Senin, 3 Januari, BYD akan membawa sub-brand mewah tersebut ke pasar negeri kanguru pada paruh kedua tahun ini dengan detail tanggal yang masih dirahasiakan.

    Meskipun telah dipastikan akan meluncur di semester kedua tahun 2025, pabrikan mengungkap masih mempertimbangkan model mana yang akan diluncurkan di pasar tersebut.

    “Masih ada pertimbangan mengenai model Denza mana yang akan kami bawa ke Australia,” kata General Manager BYD Asia-Pacific, Liu Xueliang.

    Model pertama yang berpotensi untuk masuk ke pasar tersebut ialah Denza B5 atau di pasar China mengusung nama Fangchengbao Bao 5. Mobil ini memiliki gaya SUV tangguh yang diperuntukkan berjalan di segala medan.

    Kehadiran Denza B5 akan memperbanyak pilihan bagi pelanggan dalam memilih SUV yang berfokus pada offroad, selain Toyota LandCruiser Prado, Ford Everest, dan Isuzu MU-X yang telah lebih dulu tiba di Australia.

    Ada kemungkinan bahwa merek ini akan menawarkan produk global lainnya ke Australia, seperti MPV D9, SUV berukuran medium N7, SUV berbadan besar N9, sedan Z9, dan wagon Z9 GT. Semua model tersebut ditenagai oleh listrik murni.

    BYD akan menghadirkan sub-brand Denza terlebih dahulu di pasar tersebut sebelum memperkenalkan merek lainnya, Yangwang. Pabrikan masih mempertimbangkan membawa model Yangwang U8, meskipun telah diuji coba beberapa kali dengan konfigurasi setir kanan di Australia.

    Pabrikan yang didirikan pada tahun 2003 ini diketahui telah membawa brand Denza ke Indonesia dengan meresmikan penjualan Denza D9 yang hadir dalam varian EV.

    Denza D9 menawarkan performa yang tak tertandingi melalui platform e-Platform 3.0. Motor yang dipadukan dengan Blade Battery memberikan jangkauan hingga 600 km dan dengan pengisian cepat 166 kW, dapat menempuh jarak 150 km hanya dalam 10 menit.

    Untuk harganya, akan dijual dengan harga yang cukup kompetitif yaitu Rp950 juta di pasar tanah air.

    Selain D9, BYD juga memperkenalkan Z9 GT bergaya wagon ke negara Indonesia yang sebelumnya meluncur ke pasar China pada September tahun lalu. Namun, perusahaan belum memutuskan untuk menjualnya di sini atau tidak.

  • Ini Pabrik Mobil Ford di Cuautitlan Izcalli Meksiko

    Ini Pabrik Mobil Ford di Cuautitlan Izcalli Meksiko

    Ini Pabrik Mobil Ford di Cuautitlan Izcalli Meksiko