brand merek: Ford

  • Perang Dagang Trump Siap Makan Korban Baru, Harga Mobil Bakal Meroket

    Perang Dagang Trump Siap Makan Korban Baru, Harga Mobil Bakal Meroket

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tarif baru sebesar 25% untuk impor dari Kanada dan Meksiko yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menyebabkan kenaikan harga mobil secara drastis. Hal ini disampaikan oleh Alliance for Automotive Innovation, sebuah kelompok dagang yang mewakili hampir semua produsen mobil dari merek besar.

    “Semua produsen mobil akan terkena dampak tarif ini terhadap Kanada dan Meksiko,” kata John Bozzella, yang mengepalai Alliance for Automotive Innovation pada Selasa (4/3/2025), seperti dikutip Reuters.

    Alliance for Automotive Innovation mewakili semua produsen mobil besar di AS kecuali Tesla. Anggotanya termasuk General Motors, Ford, Toyota, Volkswagen, Hyundai, dan Stellantis.

    “Sebagian besar mengantisipasi harga beberapa model kendaraan akan naik hingga 25% dan dampak negatif pada harga kendaraan dan ketersediaan kendaraan akan terasa segera,” tambahnya.

    Produsen mobil telah membunyikan peringatan bahwa tarif akan mengganggu rantai pasokan terpadu di seluruh Amerika Utara yang telah berlaku selama lebih dari 25 tahun. Beberapa suku cadang mobil dapat melintasi perbatasan enam kali atau lebih sebelum perakitan akhir.

    “Anda tidak bisa begitu saja memindahkan produksi otomotif dan rantai pasokan dalam semalam. Itulah tantangan dan dilemanya: tarif otomotif di Amerika Utara dapat meningkatkan biaya bagi konsumen sebelum lapangan kerja kembali ke negara ini,” ujar Bozzella.

    Stellantis memberi tahu para dealer pada Selasa bahwa produsen mobil tersebut terus bekerja sama dengan pemerintahan Trump terkait tarif yang akan menambah “beban biaya”, yang nantinya akan berdampak pada pelanggan.

    “Karena industri ini sangat terintegrasi di seluruh Amerika Utara, tarif ini akan menempatkan merek unggulan Stellantis Chrysler, Dodge, Jeep, dan Ram pada posisi yang kurang menguntungkan dibandingkan importir Korea, Jepang, dan Eropa,” kata produsen mobil tersebut dalam email yang dilihat oleh Reuters.

    Pekan lalu, banyak produsen mobil bertemu dengan Menteri Perdagangan Howard Lutnick untuk mendesak pemerintah agar tidak melanjutkan kenaikan tarif secara besar-besaran.

    Bulan lalu, CEO Ford Jim Farley memperingatkan bahwa tarif 25% untuk Meksiko dan Kanada akan “membuat lubang” di industri otomotif AS. “Apa yang kita lihat adalah banyaknya biaya, banyaknya kekacauan,” katanya bulan lalu.

    Serikat Pekerja Otomotif Amerika sebelumnya memuji Trump, dengan mencatat rencananya untuk tindakan tarif lebih lanjut pada April.

    “Kami senang melihat seorang presiden Amerika mengambil tindakan agresif untuk mengakhiri bencana perdagangan bebas yang telah menimpa kelas pekerja seperti bom,” kata serikat pekerja tersebut. “Kami berharap dapat bekerja sama dengan Gedung Putih untuk membentuk tarif otomotif pada bulan April untuk menguntungkan kelas pekerja.”

    Sementara itu, Asosiasi Dealer Mobil Internasional Amerika mencatat bahwa dealer sudah menghadapi kenaikan harga kendaraan dan suku cadang serta suku bunga yang tinggi. “Tarif dapat secara langsung berkontribusi pada ribuan dolar tambahan pada harga yang tertera,” kata kelompok tersebut.

    (luc/luc)

  • Langkah Trump Naikkan Tarif Impor Picu Lonjakan Harga Mobil di AS, Ganggu Rantai Pasok – Halaman all

    Langkah Trump Naikkan Tarif Impor Picu Lonjakan Harga Mobil di AS, Ganggu Rantai Pasok – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON –  Tarif dagang yang dikenalkan oleh Presiden Donald Trump, khususnya dalam bentuk tarif tinggi terhadap produk kendaraan dan komponen mobil belakang mengancam industri otomotif Amerika.

    Ancaman itu diungkap oleh peneliti di Baker Institute for Public Policy Rice University David Gantz, dalam keterangan resminya ia menyebut kenaikan tarif impor yang diberlakukan Donald Trump terhadap sejumlah negara terumatama Meksiko berpotensi menimbulkan ancaman eksistensial bagi produksi otomotif.

    Menurutnya kebijakan Trump menaikkan tarif impor  dinilai dapat merusak rantai pasok yang telah terbangun selama puluhan tahun dan memicu kenaikan harga mobil baru yang kini harganya sudah mahal.

    Pernyataan serupa juga dilontarkan perusahaan riset otomotif Kelley Blue Book, menurutnya tarif ini dapat menaikkan harga rata-rata mobil baru di AS sebesar 3.000 dolar AS atau lebih, sementara harga beberapa truk pickup diproyeksikan melonjak hingga 10.00 dolar AS.

    Jika harga mobil menjadi lebih mahal, konsumen mungkin akan mengurangi pembelian kendaraan, yang dapat menurunkan permintaan dan memicu penurunan penjualan dalam industri otomotif AS.

    Senada dengan yang lainnya, mengutip APNews CEO Ford Jim Farley menilai kebijakan ini hanya akan menambah biaya dan kekacauan. Sementara itu, CEO General Motors Mary Barra mengatakan GM tengah melakukan berbagai skenario untuk mengurangi dampak tarif ini.

    Tak hanya memicu lonjakan harga, para anlis memprediksi dampak dari kenaikan tarif 25 persen yang berkelanjutan terhadap Kanada dan Meksiko akan memicu pembalasan penuh.

    Retaliasi ini dapat menyebabkan kerugian besar bagi industri otomotif AS, baik dalam hal penurunan ekspor ke Kanada dan Meksiko maupun gangguan pada rantai pasokan yang mempengaruhi produksi kendaraan di AS.

    Ini lantaran Sejak 1965 AS dan Kanada berkomitmen untuk saling menghapus tarif mobil dan suku cadang mobil. Sejak saat itu industri otomotif AS sangat bergantung pada rantai pasokan yang terintegrasi dengan Kanada dan Meksiko.

    Banyak komponen mobil, termasuk suku cadang dan bahan baku, diproduksi di Kanada dan Meksiko sebelum dirakit di pabrik-pabrik di AS. Namun pengenaan tarif impor berpotensi meningkatkan biaya impor komponen ini, yang dapat mengganggu produksi kendaraan di AS.

    Lebih lanjut dampak dari pengenaan tarif dagang ini membuat merusak hubungan perdagangan yang sudah diatur dalam perjanjian seperti USMCA (United States-Mexico-Canada Agreement), yang menggantikan NAFTA.

    Perjanjian ini awalnya dirancang untuk memastikan kelancaran perdagangan barang dan jasa antara ketiga negara, termasuk sektor otomotif. Jika tarif dikenakan, hal ini dapat merusak kesepakatan tersebut dan memperburuk ketidakpastian ekonomi di industri otomotif.

     

    Laporan Reporter: Namira Yunia

     

     

  • Tarif Impor Trump: Ancaman bagi Industri Mobil AS – Halaman all

    Tarif Impor Trump: Ancaman bagi Industri Mobil AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kebijakan tarif dagang yang diperkenalkan oleh Presiden Donald Trump, khususnya yang berkaitan dengan kendaraan dan komponen mobil, menyulut kekhawatiran serius bagi industri otomotif Amerika Serikat.

    Tarif tinggi yang dikenakan pada produk-produk ini dapat memicu lonjakan harga serta gangguan dalam rantai pasokan.

    Mari kita telaah lebih dalam mengenai dampak dari kebijakan ini.

    Apa yang Dikatakan Peneliti Tentang Tarif Impor?

    David Gantz, peneliti di Baker Institute for Public Policy di Rice University, menyatakan bahwa kenaikan tarif impor yang diberlakukan Trump—khususnya terhadap negara-negara seperti Meksiko—dapat menimbulkan ancaman besar bagi produksi otomotif.

    Sementara menurut perusahaan riset otomotif Kelley Blue Book, tarif baru ini diprediksi dapat meningkatkan harga rata-rata mobil baru di AS sebesar 3.000 dolar atau lebih.

    Bahkan, harga truk pickup diproyeksikan melonjak hingga 10.000 dolar AS.

    Dengan semakin tingginya harga mobil, banyak konsumen mungkin akan berpikir dua kali untuk membeli kendaraan baru, yang bisa mengurangi permintaan dan pada gilirannya menurunkan penjualan di industri otomotif AS.

    Apa Tanggapan CEO Perusahaan Otomotif?

    CEO Ford, Jim Farley, menyuarakan keprihatinan yang sama, mengatakan bahwa kebijakan ini akan menambah biaya dan menyebabkan kekacauan di sektor otomotif.

    Di sisi lain, CEO General Motors, Mary Barra, mengungkapkan bahwa GM sedang mempertimbangkan berbagai skenario untuk mereduksi dampak negatif dari tarif tersebut.

    Apa Potensi Retaliasi dari Negara Tetangga?

    Dampak tarif sebesar 25 persen yang berkelanjutan terhadap Kanada dan Meksiko tidak hanya akan meningkatkan harga, tetapi juga berpotensi memicu tindakan balasan.

    Retaliasi ini dapat mengakibatkan kerugian signifikan bagi industri otomotif AS, terutama dalam hal penurunan ekspor serta gangguan pada rantai pasokan yang memengaruhi produksi kendaraan di dalam negeri.

    Lantaran sejak 1965, AS dan Kanada telah sepakat untuk saling menghapus tarif untuk mobil dan suku cadang mobil.

    Ketergantungan ini menjadi semakin signifikan, karena banyak komponen kendaraan, termasuk suku cadang dan bahan baku, diproduksi di Kanada dan Meksiko sebelum dirakit di pabrik-pabrik di AS.

    Pengenaan tarif impor dapat menaikkan biaya komponen tersebut, berpotensi mengganggu proses produksi kendaraan di AS.

    Bagaimana Tarif Ini Mempengaruhi Perjanjian Perdagangan?

    Kenaikan tarif juga dapat merusak hubungan perdagangan yang telah diatur oleh perjanjian seperti USMCA (United States-Mexico-Canada Agreement) yang menggantikan NAFTA.

    Perjanjian ini awalnya dirancang untuk memastikan kelancaran perdagangan barang dan jasa, termasuk di sektor otomotif.

    Jika tarif terus dikenakan, hal ini bisa menghancurkan kesepakatan tersebut dan memperburuk ketidakpastian ekonomi di industri otomotif.

    Tarif baru yang dikenakan oleh Presiden Trump juga berpotensi membawa dampak yang luas bagi industri otomotif AS.

    Kenaikan harga, penurunan permintaan, serta gangguan pada rantai pasokan menjadi isu utama yang dihadapi.

    Selain itu, hubungan perdagangan yang telah terjalin dengan baik antara AS, Kanada, dan Meksiko kini terancam, yang dapat mempengaruhi kestabilan ekonomi dalam sektor ini.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Ini 5 Tren AI yang Akan Ubah Masa Depan Industri Otomotif di 2025 – Page 3

    Ini 5 Tren AI yang Akan Ubah Masa Depan Industri Otomotif di 2025 – Page 3

    AI generatif juga merevolusi cara pelanggan membeli mobil. Merek seperti Ford dan ALVA menerapkan AI untuk menciptakan pengalaman yang lebih personal, menyesuaikan rekomendasi berdasarkan preferensi individu.

    ALVA, produsen kendaraan listrik roda dua, bahkan menggunakan AI untuk memberikan wawasan real-time kepada tim layanan pelanggan mengenai perilaku berkendara pengguna.

    Volkswagen telah melangkah lebih jauh dengan mengintegrasikan AI generatif ke aplikasi selulernya, myVW. Pemilik kendaraan dapat langsung bertanya tentang perawatan atau arti indikator di dasbor hanya dengan mengarahkan kamera ponsel ke layar

    3. Agen AI Multimodal: Masa Depan Pengalaman Berkendara

    Tahun 2025 akan menjadi era bagi agen AI multimodal, yang mampu memahami berbagai input seperti teks, suara, dan gambar untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara.

    Mercedes-Benz, misalnya, telah mengintegrasikan agen AI dari Google Cloud ke dalam Asisten Virtual MBUX. 

    Teknologi tersebut memungkinkan pengemudi melakukan percakapan alami dengan sistem mobil, mencari restoran terdekat, atau bahkan mendapatkan rekomendasi menu tanpa mengalihkan perhatian dari jalan.

  • Penipuan Kuras Rekening Lewat SMS Makin Canggih, Ini Modus Barunya

    Penipuan Kuras Rekening Lewat SMS Makin Canggih, Ini Modus Barunya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah penipuan berbasis SMS disebut tengah meningkat belakangan ini. Penipuan SMS phishing atau smishing disebut berasal dari sejumlah kelompok penjahat siber China itu menggunakan layanan phishing SMS yang disebut Lighthouse.

    Penipuan tersebut akan memalsukan sistem EZDrive MassDot yang merupakan program pembayaran tol. Sejumlah warga Amerika Serikat (AS) mengaku mendapatkan banyak pesan teks dari operator jalan tol seperti E-Z Pass yang menyebutkan mereka mendapatkan denda karena tidak membayar tunggakan biaya tol.

    Para korban akan diminta memberikan data kartu pembayaran dan kata sandi sekali pakai (OTP) yang dikirimkan melalui SMS atau aplikasi autentikasi seluler.

    Ternyata volume serangan terus meningkat setelah tahun baru 2025, ungkap peneliti keamanan di SecAlliance, Ford Merrill. Ini terjadi setelah satu kelompok penjahat siber China menjual perangkat phishing SMS untuk bepura-pura sebagai operator jalan tol di sejumlah negara bagian Amerika.

    Dia mengatakan para pelaku kejahatan itu menjual perangkat yang berbeda-beda. Mirisnya pelanggannya bisa mencapai ratusan hingga ribuan pelanggan.

    Perangkat ini akan mendapatkan informasi dari para korban. Dengan begitu membuat kartu pembayaran bisa ditambahkan ke dalam dompet seluler.

    Jika berhasil, maka para penjahat siber bisa membelanjakan hasil curian untuk membeli barang di toko fisik maupun online. Selain itu juga untuk tujuan pencucian uang dalam perusahaan cangkang.

    Perangkat phishing SMS sebenarnya bukanlah modus baru. namun Merrill menjelaskan kelompok penjahat siber China menawarkan hal lain.

    Mereka dapat mengintegrasikan pesan spam pada teknologi iMessage Apple dan RCS. Membuat tingkat keberhasilan penipuan ini cukup tinggi.

    “Sementara peralatan smishing tradisional sangat bergantung pada SMS untuk pengiriman, saat ini para pelaku sangat memanfaatkan iMessage dan RCS karena operator telekomunikasi tidak dapat memfilternya dan mereka kemungkinan memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dengan saluran pengiriman ini.” katanya.

    (dem/dem)

  • Mobilnya Dipuji Habis Bos Ford, Changan Bilang Begini

    Mobilnya Dipuji Habis Bos Ford, Changan Bilang Begini

    Jakarta

    Chief Executive Officer (CEO) Ford, Jim Farley dan Chief Financial Officer (CEO) Ford, John Lawler memuji habis mobil listrik buatan Changan. Mereka menilai, kendaraan tersebut punya teknologi yang sangat mutakhir. Lantas, apa tanggapan Changan?

    Shen Xinhua selaku General Manager (GM) Changan Southeast Asia Business Unit mengaku bangga, mobil buatan timnya bisa mendapat apresiasi dari tokoh sehebat Jim Farley dan John Lawler. Hal itu membuktikan kualitas kendaraannya memang baik.

    “Saya sangat senang dan sangat bangga mobil kami bisa dipuji CEO Ford,” ujar Shen Xinhua saat berbincang dengan detikOto di Cawang, Jakarta Timur.

    Changan masuk Indonesia. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Shen menjelaskan, Ford dan Changan sejatinya menjalin kemitraan bisnis di China. Itulah mengapa, Jim Farley cukup mengenal mobil-mobil buatan merek yang bermarkas di Chongqing tersebut.

    “Di China, Changan dan Ford memang ada kerja sama yang baik. Beberapa tahun ini, Changan sedang berkembang pesat dan menjalin kemitraan dengan Ford,” ungkapnya.

    Diberitakan detikOto sebelumnya, CEO Ford Jim Farley dan CFO Ford John Lawler belum lama ini mengunjungi China untuk melihat-lihat pabrik Changan Automobile. Bahkan, keduanya sempat menjajal mobil listrik buatan merek lokal tersebut.

    Tak dijelaskan secara detail mobil listrik Changan tipe apa yang dijajal dua bos Ford di China. Namun, kendaraan tersebut berjenis sport utility vehicle alias SUV.

    Mobil listrik China buatan Changan. Foto: Doc. Carscoops.

    Ketika itu, Lawler duduk di kursi kemudi, sementara Farley di kursi penumpang. Lawler benar-benar terkejut setelah mengemudikan mobil listrik besutan Changan. Dia memberi tahu Farley betapa canggihnya kendaraan tersebut!

    “Jim, (mobil) ini tidak seperti sebelumnya,” kata Lawler kepada Farley. “Mereka (Changan) sudah lebih maju dari kita!”

    Farley setuju dengan Lawler soal betapa canggihnya mobil buatan China. Bahkan, kabarnya, dia sampai memberi tahu anggota dewan Ford dan mantan eksekutif Goldman Sachs John Thornton mengenai fakta tersebut.

    Sebagai catatan, Changan Automobile telah mengumumkan kehadirannya di pasar roda empat Indonesia. Mereka menggandeng Indomobil Group untuk menjual dan merakit kendaraan di dalam negeri.

    (sfn/lth)

  • 5 Trend Cloud dan AI Generatif Pengaruhi Industri Mobil

    5 Trend Cloud dan AI Generatif Pengaruhi Industri Mobil

    Jakarta

    Teknologi otomotif dengan teknologi cloud dan AI akhirnya bersinggungan dan tampaknya tak bisa dilepaskan. Inilah trend yang sedang terjadi.

    Country Director Google Cloud Indonesia, Fanly Tanto dalam keterangan yang diterima detikINET, Jumat (21/2/2025) mengatakan produsen otomotif sekarang gencar memakai cloud dan kecerdasan buatan (AI). Di tahun 2025 ini tampaknya akan ada beberapa hal yang terjadi.

    1. Peningkatan efisiensi operasional berbasis AI generatif

    Produsen seperti Toyota telah memanfaatkan AI Hypercomputer dari Google Cloud untuk menjalankan AI dengan latensi rendah di berbagai pabrik perakitan di lokasi terpencil. Platform AI berbasis cloud telah membantu Toyota mengotomatisasi pekerjaan repetitif dan padat karya.

    Tim riset dan pengembangan juga terbantu AI generatif untuk melakukan desain lebih cepat. Dari sisi penjualan, dealer mengadopsi AI untuk pelayanan pelanggan, teknisi juga dibantu AI untuk mendiagnosa masalah mobil.

    2. Pembelian mobil tanpa hambatan dengan AI generatif

    AI diprediksi juga akan menyempurnakan pengalaman pembelian mobil. AI generatif menawarkan solusi untuk menyederhanakan perjalanan pelanggan, mulai dari riset awal hingga layanan purna jual.

    Ford dan ALVA menerapkan personalisasi konsumen berbasis AI untuk menyesuaikan pengalaman pembelian. ALVA yang memproduksi motor EV, memakai AI generatif untuk memberikan informasi real-time mengenai perilaku berkendara, kepada tim servis.

    Dalam layanan purna jual, Volkswagen memakai asisten berbasis AI generatif dalam aplikasi myVW, untuk pemilik My24 Atlas dan Atlas Cross Sport. Asisten AI ini bisa ditanyai seputar problem mobil.

    “Yang mampu menghadirkan pengalaman tanpa hambatan di seluruh titik interaksi, baik fisik maupun digital, akan membedakan diri mereka dari kompetitor, memperkuat loyalitas pelanggan, dan meningkatkan daya saing pasar,” kata Fanly Tanto.

    3. Agen AI multimodal buka era baru dalam berkendara

    Di tahun 2025 ini, agen AI multimodal menghadirkan interaksi yang lebih personal antara pengemudi dan kendaraan, serta meningkatkan kenyamanan dan keselamatan Mereka memahami dan merespons teks, suara, dan gambar.

    Mercedes-Benz, mengintegrasikan agen AI otomotif dari Google Cloud ke dalam Asisten Virtual MBUX, yang akan hadir pada Mercedes-Benz CLA baru akhir tahun ini. Pengendara bisa bertanya dan direspons cepat, mulai dari menanyakan tempat yang ingin dituju sampai ulasan terhadap tempat tersebut.

    4. Peningkatan keamanan berkat AI generatif

    Keamanan siber juga penting untuk mobil. Sejak 2021, aplikasi transportasi online Waymo, menerapkan proses keamanan ketat dari Google untuk mengidentifikasi dan menangani ancaman siber. Ajang balap Formula E memakai cloud dengan kemampuan intelijen ancaman, response insiden, dan operasi keamanan berbasis AI dari Google Cloud. Pada tahun 2025, AI generatif akan mampu mendeteksi aktivitas mencurigakan secara real-time

    5. Munculnya rantai pasok cerdas

    Terakhir, rantai pasok cerdas identik dengan rantai pasok yang tangguh dan mampu beradaptasi lebih baik terhadap perubahan. Renault misalnya memanfaatkan platform AI berbasis cloud untuk memperoleh visibilitas menyeluruh dalam rantai pasok mereka.

    “Teknologi ini memungkinkan mereka melacak komponen, memantau tingkat inventaris, dan mengoptimalkan logistik secara real time,” ujarnya.

    Forecasting tool berbasis AI generatif dapat menganalisis kumpulan data besar. Produsen otomotif dapat mengurangi risiko, menekan biaya, serta memperkuat kolaborasi di seluruh ekosistem pemasok mereka.

    Masa depan industri otomotif

    Teknologi cloud dan AI kini merambah ke setiap aspek industri otomotif, mulai dari desain, produksi, penjualan, hingga pengalaman pelanggan. Hal ini membuka jalan bagi transformasi industri yang lebih maju.

    “Produsen otomotif yang mengadopsi dan terus berinovasi dengan AI serta AI generatif akan muncul sebagai pemimpin pasar,” pungkasnya.

    (fay/fyk)

  • Lirik Lagu Did You Like Her In The Morning dari Niki dan Terjemahannya

    Lirik Lagu Did You Like Her In The Morning dari Niki dan Terjemahannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Lagu Did You Like Her In The Morning? dari Nicole Zefanya, atau yang lebih dikenal sebagai Niki, merupakan salah satu karya dalam album “Buzz” yang dirilis pada 2024.

    Lagu ini mengangkat tema mendalam tentang cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Melalui lirik lagu Did You Like Her In The Morning?, Niki mengeksplorasi perasaan keraguan dan penyesalan yang muncul setelah sebuah hubungan berakhir.

    Ia menggambarkan bagaimana seseorang bisa merasa terasing dan kebingungan setelah ditinggalkan, sementara kenangan akan cinta yang telah berlalu menimbulkan rasa sakit yang mendalam.

    Salah satu pesan utama dalam lagu Did You Like Her In The Morning? adalah bagaimana momen-momen kecil dalam sebuah hubungan, yang mungkin terlihat sepele, justru memiliki makna besar ketika sudah berlalu.

    Niki menyoroti pentingnya kehadiran dan perhatian dalam sebuah hubungan, serta bagaimana kehilangan seseorang dapat membawa seseorang untuk merenungkan kembali semua kenangan yang telah dibangun bersama.

    Lagu Did You Like Her In The Morning? mencerminkan pengalaman universal tentang patah hati, di mana seseorang bertanya-tanya tentang perasaan mantan pasangan mereka setelah perpisahan.

    Berikut ini lirik lagu Did You Like Her In The Morning? dari Niki dan terjemahannya.

    Lirik Lagu Did You Like Her In The Morning? dari Niki
    Did you like her in the morning
    Right before all the sleep left your eyes?
    Did you bother to draw the curtains
    And if you did, did the light burn too bright?

    Did you laugh over cold cups of coffee
    That you hate but still drank anyway?
    Did you get past the walls, did you see through them all?
    And if you didn’t, do you still hope to someday?

    I know it’d be easier if I just didn’t ask (I know, I know, I know)
    But it’d also be easier if she wasn’t your last

    Did you like her touch at night time?
    Did all the pretending help you forget?
    Was she weightless in just your sweater?
    And does it feel heavy now to look at me instеad?

    Did your hands find her waist when she got sloppy?
    Aftеr just a few Manhattans in Berlin
    Would you kiss her goodnight, would you walk her inside?
    And did you hope the nights would never, ever end?
    And again

    I know it’d be easier if I just didn’t ask (I know, I know, I know)
    But it’d also be easier if she wasn’t your last

    ‘Cause I don’t know if I can compete
    With the former crowned head of your old Ford’s front seat
    And the story goes you blame it on the lonely nights
    For it ever starting
    But answer the question
    Did you like her in the morning?
    Hm-hm

    Did you like her in the morning?
    Right before all the sleep left your eyes?

    Terjemahan Lirik Lagu Did You Like Her In The Morning? dari Niki
    Apakah kamu menyukainya di pagi hari
    Tepat sebelum semua tidur meninggalkan matamu?
    Apakah kamu repot-repot menutup tirai?
    Dan jika kamu melakukannya, apakah cahayanya terlalu terang?

    Pernahkah kamu tertawa saat menikmati secangkir kopi dingin
    Yang kamu benci namun tetap kamu minum?
    Apakah kamu berhasil melewati tembok-tembok itu, apakah kamu berhasil melihat semuanya?
    Dan jika tidak, apakah kamu masih berharap suatu hari nanti bisa?

    Aku tahu akan lebih mudah jika aku tidak bertanya (Aku tahu, aku tahu, aku tahu)
    Tapi akan lebih mudah juga jika dia bukan yang terakhir untukmu

    Apakah kamu menyukai sentuhannya di malam hari?
    Apakah semua kepura-puraan itu membantumu melupakannya?
    Apakah dia tidak berbobot hanya dengan sweatermu?
    Dan apakah sekarang terasa berat saat menatapku?

    Apakah tanganmu menemukan pinggangnya saat dia ceroboh?
    Setelah beberapa Manhattan di Berlin
    Maukah kamu menciumnya selamat malam, maukah kamu mengantarnya ke dalam rumah?
    Dan apakah kamu berharap malam-malam itu tidak akan pernah berakhir?
    Dan lagi

    Aku tahu akan lebih mudah jika aku tak bertanya (Aku tahu, aku tahu, aku tahu)
    Namun akan lebih mudah jika dia bukan yang terakhir bagimu

    Karena aku tak tahu apakah aku bisa bersaing
    Dengan mantan kepala yang dimahkotai di kursi depan mobil Ford lamamu
    Dan ceritanya kamu menyalahkan malam-malam sepi
    Karena itu tidak pernah dimulai
    Tapi jawab pertanyaannya
    Apakah kamu menyukainya di pagi hari?
    Hm-hm

    Apakah kamu menyukainya tadi pagi?
    Tepat sebelum matamu mengantuk?

    Itulah lirik lagu Did You Like Her In The Morning? dari Niki yang bisa didengarkan pada platform streaming musik kesayangan Anda.

  • Bukan Toyota atau Honda, Ini Dia Raja Jalanan Mobil Dunia

    Bukan Toyota atau Honda, Ini Dia Raja Jalanan Mobil Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selera pasar mobil dunia nyatanya berbeda dengan pasar mobil Indonesia. Perusahaan konsultan otomotif Focus2Move merilis data penjualan mobil pada 2024 lalu. Dalam laporannya, ternyata Tesla Y menjadi mobil terlaris di dunia sepanjang 2024 lalu.

    Sedangkan, masyarakat Indonesia cenderung lebih menyukai mobil di segmen multi purpose vehicle (MPV).

    Mobil terlaris di Indonesia dalam dua tahun terakhir dipegang oleh Toyota Innova, setahun sebelumnya pada tahun 2022 muncul city car Honda Brio yang menjadi mobil terlaris. Sedangkan di 2021 mobil sejuta umat Toyota Avanza yang penjualannya paling tinggi. Selama belasan tahun, Toyota Avanza selalu menjadi mobil terlaris di RI.

    Sementara mobil listrik China BYD M6 menguasai pasar mobil listrik Indonesia dengan penjualan 6.124 unit. Padahal BYD baru melakukan penjualan di RI pada pertengahan tahun atau di Juni 2024. BYD pun menjadi mobil terlaris mengalahkan semua mobil listrik. Dan, langsung meroket sebagai pendatang baru di deret 15 merek mobil terlaris di Indonesia sepanjang tahun 2024.

    Mobil Terlaris di Dunia

    Dalam laporan perusahaan konsultan otomotif Focus2Move, Tesla Y terjual 1,09 juta unit. Dua mobil Toyota mencatatkan penjualan di atas 1 juta unit yakni Toyota Corolla sebanyak 1,08 juta unit serta Toyota RAV4 terjual 1,02 juta unit.

    “Dalam laporan unik ini, kami memberi peringkat mobil dan kendaraan komersial ringan terlaris di dunia, dengan menggabungkan data dari 162 negara yang kami lacak setiap bulan. Data yang dilaporkan diperbarui dengan angka pendaftaran terakhir yang tersedia yang bersumber dari otoritas resmi setempat, negara demi negara,” tulis dilansir dari situsnya.

    Foto: Infografis/Avanza & Xpander Minggir! Ini Mobil Terlaris Semester-1 2022/Aristya Rahadian
    Avanza & Xpander Minggir! Ini Mobil Terlaris Semester-1 2022

    Sedangkan mobil lainnya terjual di bawah 1 juta unit, misalnya Ford F-Series terjual 903.454 unit, Honda CR-V terjual 738.743 unit serta Chevrolet Silverado terjual 639.889 unit.

    Berikut daftar 10 mobil terlaris di dunia:

    Tesla Model Y: 1,09 juta unit
    Toyota Corolla: 1,08 juta unit
    Toyota RAV4: 1,02 juta unit
    Ford F-Series: 903.454 unit
    Honda CR-V: 738.743 unit
    Chevrolet Silverado: 639.889 unit
    Hyundai Tucson: 609.014 unit
    Toyota Camry: 580.297 unit
    BYD Song: 574.351 unit
    Volkswagen Tiguan: 543.351 unit

    (fys/wur)

  • Trump Mau Kenakan Tarif Impor Mobil, Berlaku 2 April 2025

    Trump Mau Kenakan Tarif Impor Mobil, Berlaku 2 April 2025

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengenakan tarif impor mobil mulai 2 April 2025 mendatang. Langkah ini dilakukan Trump sebagai salah satu upaya menyehatkan kembali industri otomotif Negeri Paman Sam.

    “Mungkin sekitar tanggal 2 April,” kata Trump menanggapi pertanyaan tentang kapan tarif mobil ini akan diberlakukan selama sesi penandatanganan perintah eksekutif, dikutip dari Reuters, Sabtu (15/2/2025).

    Meski begitu, hingga saat ini belum diketahui mekanisme pengenaan tarif impor atau besarannya. Namun Trump mengaku akan menyelesaikan kebijakan ini satu hari sebelum pelaksanaan.

    “Saya akan menyelesaikan kebijakannya pada tanggal 1 April, namun kami akan melakukannya pada tanggal 2 April,” terangnya lagi.

    Menurutnya aturan ini akan membangun kembali daya saing produk Amerika di pasar global serta menyegarkan kembali industri manufaktur negaranya yang saat ini tengah menurun.

    Selain itu ia berpendapat kebijakan ini juga sebagai balasan atas perlakuan tidak adil terhadap ekspor otomotif AS di pasar luar negeri. Seperti di Uni Eropa misalnya, yang memungut tarif 10% untuk impor otomotif.

    Sebab di mana Trump besaran tarif itu setara dengan empat kali lipat dari tarif impor mobil penumpang AS sebesar 2,5%. Walaupun sebetulnya di saat yang sama AS juga memungut tarif 25% untuk truk pikap impor yang sangat menguntungkan.

    “Kami memuji gagasan Presiden Trump untuk meninjau semua impor kendaraan ke AS, sebuah langkah maju yang penting,” kata Kepala Eksekutif Ford Motor Co, Jim Farley, di X setelah Trump mengumumkan rencana tarif impor mobil tersebut.

    “Kebijakan perdagangan yang komprehensif sangat penting untuk mencapai visi presiden guna memperkuat industri otomotif AS,” terangnya lagi.

    Sebab berdasarkan data otomotif Ward’s Intelligence, hampir 25% kendaraan baru yang dijual di AS sepanjang 2024 kemarin diklasifikasikan sebagai impor. Di mana dalam data mereka tidak termasuk dalam kendaraan yang dibuat di AS, Kanada, atau Meksiko.

    Karena di Negeri Paman Sam, hanya mobil atau kendaraan yang memiliki minimal 75% suku cadangnya berasal dari tiga negara (AS, Kanada, Meksiko) tersebut yang tidak dikenakan tarif impor alias produk dalam negeri. Hal ini sesuai dengan isi perjanjian AS-Kanada-Meksiko atau USMCA yang ditetapkan Trump pada masa jabatannya yang pertama.

    (eds/eds)