brand merek: Ford

  • Tak Terduga! Bacaan JK Soal ‘Isi Kepala’ Trump & Nasib AS

    Tak Terduga! Bacaan JK Soal ‘Isi Kepala’ Trump & Nasib AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Presiden RI Ke 10 dan 12 Jusuf Kalla memprediksi desain perbaikan ekonomi AS yang disebut-sebut Presiden AS Donald Trump “Darurat Ekonomi Nasional “.

    Saat ini Amerika menerapkan menerapkan basis tarif impor sebesar 10% ke semua negara. Selain itu ada tarif resiprokal atau timbal balik yang dikenakan yang besarannya berbeda, seperti Indonesia sebesar 32%.

    Menurut JK aturan itu akan membuat Amerika kehilangan daya beli masyarakat karena harga-harga barang yang diprediksi akan meningkat. Pasalnya banyak perusahaan Amerika yang sudah memindahkan basis produksinya ke luar negeri seperti ke Kanada, Meksiko, dan China.

    “Yang bayar (tarif) itu Amerika yang bayar. Tapi kemana uang itu, kemana jadi tarif itu kemana? bagi luar. Bayar hutang, dan kurangi pajak (dalam negeri),” katanya, di kediamannya, Sabtu (5/4/2025).

    Menurutnya pabrik mobil seperti Ford dan Chrysler berproduksi di Kanada, di Meksiko ada ada GM dan Fairway, dan Iphone di dibuat di China. JK memprediksi harga barang itu akan mengalami peningkatan di pasar Amerika Serikat.

    “Jadi rakyat Amerika nanti di mau beli barang sedikit mahal, tapi pajaknya dikurangi, jadi sebenarnya daya beli Amerika dia desain. Tidak terlalu turun,” katanya.

    Menurutnya kenaikan harga barang kemungkinan terjadi 5% – 10% tergantung dari negara mana impor barang tersebut. Sehingga prediksi JK kemungkinan pertumbuhan ekonomi Amerika hanya tumbuh secara konservatif.

    “Mungkin ekonomi Amerika biasa saja. Jadi isu ini isu pressure sebenarnya. Isu politik. Untuk menjaga daya saingnya Amerika. Supaya dia bisa berunding,” kata JK.

    (emy/mij)

  • Bukti Amerika Menderita Gara-gara Trump: Semua Sahamnya Turun!

    Bukti Amerika Menderita Gara-gara Trump: Semua Sahamnya Turun!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla melihat dampak kebijakan baru Presiden AS Donald Trump terkait tarif impor dapat merugikan masyarakatnya sendiri. Menurutnya hal ini juga sudah terlihat dari kinerja saham perusahaan AS.

    Seperti diketahui, Trump menerapkan basis tarif impor sebesar 10% ke semua negara. Selain itu ada tarif resiprokal atau timbal balik yang dikenakan, seperti Indonesia sebesar 32%.

    “Karena itu yang paling rugi nanti di Amerika sendiri, karena itu kenapa sahamnya naik itu 16 saham yang turun semua saham. Karena yang kena nanti pengusaha Amerika,” kata JK di kediamannya, Sabtu (5/4/2025).

    Sebabnya banyak perusahaan AS yang sudah memindahkan basis produksinya di luar negeri seperti di Kanada, Meksiko, hingga China.

    “Mobil di Kanada, padahal di sana pabriknya Ford, pabriknya Chrysler, di Meksiko pabriknya GM ada juga Fairway. Jadi juga (tarif impor) kena tetap. Ini Iphone semua, buatan mana? China, Amerika punya, tapi dibuat di China,” kata JK.

    Sehingga menurutnya adanya kebijakan baru banyak perusahaan AS yang akan membayarnya. Sementara di Indonesia hanya terdampak dari efeknya seperti daya beli di AS yang menurun.

    Pada perdagangan Jumat (4/4/2025) waktu setempat AS atau Sabtu dini hari di Indonesia (5/4/2025).

    Bursa saham tertekan akibat kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump serta balasan China atas tarif tersebut. Hal ini bisa memicu perang dagang global yang bisa mengarah pada resesi.

    Bursa jatuh setelah Kementerian Perdagangan China menyatakan pada Jumat (4/4/2025) bahwa mereka akan memberlakukan tarif sebesar 34% pada semua produk AS. Pernyataan ini mengecewakan para investor yang sebelumnya berharap kedua negara akan berunding terlebih dahulu sebelum mengambil langkah balasan.

    Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 2.231,07 poin, atau 5,5%, ke level 38.314,86. Ini adalah penurunan terbesar sejak Juni 2020 selama masa pandemi.

    Koreksi ini juga memperpanjang tren negatif Dow Jones yang sudah anjlok 1.679 poin pada Kamis. Penurunan ini menjadi sejarah karena untuk pertama kalinya Dow Jones kehilangan lebih dari 1.500 poin dalam dua hari berturut-turut.

    Indeks S&P 500 anjlok 5,97% ke level 5.074,08 yang menjadi penurunan terbesar sejak Maret 2020. Indeks acuan ini juga turun 4,84% pada Kamis dan kini telah turun lebih dari 17% dari titik tertingginya.

    Indeks Nasdaq Composite, yang menaungi banyak perusahaan teknologi yang menjual dan memproduksi produknya di China, merosot 5,8% ke angka 15.587,79.

    Penurunan ini memperpanjang tren negatifnya di mana indeks juga anjlok hampir 6% pada Kamis. Nasdaq sudah jatuh 22% dari rekor tertingginya di Desember 2024.

    Aksi jual besar-besaran terjadi di indeks S&P di mana hanya ada 14 saham anggota S&P 500 yang menguat kemarin. Indeks-indeks utama ditutup pada posisi terendahnya.

    (emy/mij)

  • Bukan RI, JK Sebut Rakyat Amerika yang Menderita Gara-gara Trump

    Bukan RI, JK Sebut Rakyat Amerika yang Menderita Gara-gara Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden RI Ke 10 dan 12 Jusuf Kalla menyebut rakyat Amerika sendiri yang akan “menderita” karena kebijakan impor baru Presiden AS Donald Trump. Menurutnya masyarakat akan merasakan harga barang yang lebih mahal dari sebelumnya.

    Menurut JK, pengusaha dan konsumen AS yang akan menanggung beban kenaikan harga tarif impor dan tarif resiprokal atau timbal balik yang diterapkan. Sedangkan menurutnya tarif resiprokal yang ditetapkan terhadap Indonesia sebesar 32% tidak akan berdampak signifikan.

    “Yang bayar Amerika (tarif impor), yang bayar, yang masuk itu, yang bayar bukan kita. Kita efeknya saja,” kata JK di kediamannya, Sabtu (5/4/2025).

    Efek yang dimaksud yaitu daya beli Amerika diperkirakan akan menurun, karena harga barang yang semakin mahal.

    JK menjelaskan bahwa banyak perusahaan AS yang sudah memindahkan basis produksinya ke luar negeri seperti ke China, Kanada, dan Meksiko. Nantinya perusahaan itu akan menanggung biaya tarif impor untuk memasukkan barang ke negaranya.

    ” … yang kena nanti pengusaha Amerika yang kena sendiri. Dan juga di dunia ini yang kena juga Amerika. Contohnya di Kanada, padahal di sana pabriknya Ford, pabriknya Chrysler, di Meksiko pabriknya GM ada juga Fairway. Jadi jyga yang kena tetap,” katanya.

    “Ini Iphone buatan China, Amerika punya tapi dibuatnya di China,” kata JK.

    Hal ini juga terlihat dari banyaknya kinerja saham perusahaan Amerika Serikat yang anjlok karena kebijakan ini.

    “Karena itu yang paling rugi nanti di Amerika sendiri. Karena itu kenapa saham naik itu 16 saham, yang turun semua saham. karena yang kena nanti pengusaha Amerika, yang kena sendiri. Dan di dunia ini yang kena juga Amerika,” katanya.

    (emy/mij)

  • Tarif Impor Donald Trump: Ancaman bagi Industri Otomotif – Halaman all

    Tarif Impor Donald Trump: Ancaman bagi Industri Otomotif – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dampak dari kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump, semakin terasa di industri otomotif.

    Terbaru, raksasa otomotif Stellantis mengumumkan pemutusan hubungan kerja sementara terhadap 900 karyawan di pabrik-pabriknya di Amerika Serikat.

    Keputusan ini tidak hanya berimplikasi pada Stellantis, tetapi juga berpengaruh pada perusahaan-perusahaan otomotif lainnya seperti Nissan dan Volkswagen.

    Mengapa Stellantis Memutuskan PHK Sementara?

    Stellantis mengumumkan pemutusan hubungan kerja sementara setelah tarif impor yang tinggi terhadap Kanada dan Meksiko memicu ketidakstabilan di pasar otomotif.

    Kebijakan ini telah menyebabkan “perang dagang,” yang membuat perusahaan harus menghentikan sementara pabrik yang beroperasi di AS.

    Pabrik-pabrik tersebut berfungsi untuk memproduksi sistem transmisi dan stamping untuk diler di Kanada.

    Dalam pengumuman resminya yang dikutip CNN International, Stellantis menjelaskan bahwa meskipun karyawan yang terimbas tidak akan langsung kehilangan gaji berkat kesepakatan kontrak serikat pekerja.

    Meski begitu mereka tetap berisiko kehilangan penghasilan jika pemberhentian produksi di pabrik Meksiko dan Kanada diperpanjang.

    Bagaimana Rencana Perusahaan ke Depan?

    Selain PHK, Stellantis juga merencanakan penutupan pabrik perakitan di Toluca, Meksiko, yang memproduksi Jeep Compass dan Wagoneer S, pada April 2025.

    Sebagai langkah responsif untuk mengurangi kerugian akibat tarif impor, Stellantis menawarkan diskon khusus untuk seluruh lini produk mereka, termasuk Ram, Dodge, dan Chrysler.

    Diskon ini diharapkan dapat menarik minat konsumen dan meningkatkan penjualan di tengah kekhawatiran kenaikan harga kendaraan akibat tarif 25 persen.

    Bagaimana Kebijakan Tarif Mempengaruhi Produsen Mobil Lainnya?

    Kebijakan tarif impor juga berdampak signifikan pada produsen mobil Jepang, seperti Nissan.

    Perusahaan ini terpaksa menghentikan penjualan SUV QX50 dan SUV crossover coupe QX55 yang diproduksi di pabrik Aguascalientes, Meksiko.

    Sementara itu, Volkswagen memberi tahu para diler di AS bahwa mereka akan menambah biaya impor untuk mobil yang dikirim dari Eropa dan Meksiko.

    Ini dapat menyebabkan kenaikan harga jual mobil Volkswagen di AS, yang berpotensi mempengaruhi daya beli konsumen.

    Apa yang Dilakukan Produsen Lainnya?

    Di sisi lain, Ford Motor Co dan Hyundai mengambil langkah berbeda.

    Keduanya mengumumkan program diskon untuk kendaraan yang diimpor dari luar AS.

    “Kami tahu konsumen khawatir terhadap potensi kenaikan harga dan kami ingin memberikan stabilitas dalam beberapa bulan ke depan,” ungkap Jose Munoz, CEO Hyundai.

    Langkah ini diambil untuk menjaga daya tarik harga dan memastikan volume penjualan tetap stabil, meski terjadi perubahan dalam biaya produksi akibat kebijakan tarif.

    Kebijakan tarif impor Trump telah menyebabkan dampak yang mendalam di industri otomotif, dari PHK massal hingga perubahan strategi penjualan oleh produsen mobil.

    Perusahaan harus beradaptasi dengan cepat untuk mengatasi tantangan yang ada, dengan harapan dapat menjaga stabilitas dan daya saing di pasar yang semakin kompetitif.

    Ketidakpastian yang dihasilkan oleh kebijakan ini menuntut perhatian dari semua pemangku kepentingan untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan bagi industri otomotif.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Tarif Impor Donald Trump: Ancaman bagi Industri Otomotif – Halaman all

    Malapetaka Tarif Impor Trump: Stellantis PHK 900 Karyawan Hingga Nissan Stop Penjualan SUV Canggih – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Raksasa otomotif Stellantis mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) sementara terhadap 900 karyawan pabrik di Amerika Serikat.

    Keputusan tersebut diumumkan usai Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif impor yang tinggi terhadap Kanada dan Meksiko.

    Dalam pengumuman resminya yang dikutip CNN International, Stellantis mengatakan bahwa kebijakan tarif impor telah memicu perang dagang.

    Sehingga perusahaan harus menghentikan sementara pabrik di AS yang membuat sistem transmisi dan stamping untuk dealer Kanada dan Meksiko.

    Imbas produksi yang mandek, Stellantis mencatat setidaknya ada 900 karyawan AS yang berpotensi terdampak PHK sementara. 

    Karyawan yang terimbas itu mayoritas bekerja di lima pabrik berbeda, yakni dua pabrik stamping di Michigan, dua pabrik transmisi di Indiana, serta satu pabrik pengecoran di Indiana.

    Sebagian besar pekerja di lima pabrik AS itu tidak akan langsung kehilangan gaji karena kesepakatan kontrak serikat pekerja.

    Namun, karyawan itu tetap berisiko kehilangan gaji meski dilindungi serikat jika pemberhentian produksi di pabrik Meksiko dan Kanada diperpanjang.

    “Ini adalah tindakan yang tak kami putuskan dengan mudah, tetapi perlu dilakukan mengingat dinamika pasar saat ini,” ujar COO Stellantis Amerika Antonio Filosa,

    “Kami pastikan kami sangat terlibat dengan semua pemangku kepentingan utama kami, termasuk para pejabat negara, serikat pekerja, pemasok, dan dealer di AS, Kanada, dan Meksiko, selagi kami berusaha beradaptasi dengan perubahan ini,” imbuhnya.

    Tak sampai disitu, untuk menghentikan pembengkakan kerugian akibat tarif impor Trump Stellantis juga berencana menutup pabrik perakitan Stellantis di Toluca, Meksiko yang memproduksi Jeep Compass dan Wagoneer S, sepanjang April 2025.

    Stellantis Obral Kendaraan

    Secara terpisah Stellantis memberikan harga khusus untuk seluruh lini produk Stellantis, termasuk Ram, Dodge, dan Chrysler, kecuali beberapa model dan varian khusus.

    Tarif murah ini diberlakukan untuk menenangkan kepanikan pasar di tengah kekhawatiran bahwa tarif 25 persen Trump akan menaikkan harga kendaraan.

    Diskon kendaraan ini diharap dapat menggenjot penjualan perusahaan.

    Mengingat saat ini pasar otomotif AS tengah dilanda gejolak imbas kebijakan tarif impor kendaraan yaang diberlaakukan Presiden Trump.

    Bahkan Bank of America memperkirakan bahwa harga kendaraan AS akan naik sekitar 10.000 dolar AS buntut kebijakan Trump.

    Produsen Mobil Ubah Strategi Penjualan

    Kebijakan tarif impor Trump mendorong produsen kendaraan asal Jepang Nissan CO untuk menghentikan penjualan SUV QX50 dan SUV crossover coupe QX55 di AS, yang dibuat di pabriknya di Aguascalientes, Meksiko.

    Sementara Volkswagen memberitahu dealer-dealernya di AS bahwa mereka akan menambahkan “biaya impor” untuk mobil-mobil yang mereka kirim ke negara tersebut dari Eropa dan Meksiko, sebagaimana dikutip dari The Guardian.

    Pengenaan biaya impor bisa berarti bahwa harga jual mobil-mobil Volkswagen di AS akan meningkat, yang dapat mempengaruhi daya beli konsumen.

    Langkah ini kemungkinan besar merupakan respons terhadap perubahan kondisi pasar, termasuk dampak dari kebijakan tarif perdagangan dan biaya logistik yang lebih tinggi.

    Berbanding terbalik dengan yang lainnya, Ford Motor Co dan Hyundai justru mengumumkan program diskon terutama pada mobil-mobil yang datang dari luar AS.

    Langkah ini dipilih  keduanya untuk menjaga daya tarik harga di pasar AS agar tetap kompetitif.

    Serta untuk menjaga volume penjualan mereka tetap stabil di tengah perubahan biaya produksi akibat kebijakan tarif tersebut.

    “Kami tahu konsumen khawatir terhadap potensi kenaikan harga, dan kami ingin memberikan stabilitas dalam beberapa bulan ke depan,” ujar CEO Hyundai Jose Munoz dalam pernyataannya.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Bukan Toyota Avanza, Ini Mobil Paling Laris di Inggris

    Bukan Toyota Avanza, Ini Mobil Paling Laris di Inggris

    Jakarta

    Di Indonesia boleh jadi produsen asal Jepang seperti Toyota, Honda, Suzuki, Daihatsu atau Mitsubishi menjadi raksasa dan mengusai penjualan. Akan tetapi hal ini berbeda jika dibandingkan di Inggris, bahkan di Inggris bukan kendaraan berjenis Multi Purpose Vehicle (MPV).

    Dikutip autocar, berdasarkan dari data penjualan mobil baru di Inggris, rupanya penjualan terbesar di Inggris kendaraan berjenis compact crossover. dan dikuasai produsen mobil asal Amerika Serikat Ford.

    Dikatakan pada 2024 penjualan mobil sebanyak 2,6 persen dikuasai oleh Ford Puma. Bahkan Ford Puma masih menguasai market atau penjualan di awal tahun 2025.

    Soal mobil listrik, dijelaskan penjualan mobil listrik terbaik terjadi pada 2019. Akan tetapi penjualan mobil listrik pada awal tahun 2025, mengalami peningkatan hingga 43,2 persen.

    Berikut daftar mobil paling laris di Inggris pada 2024:

    1. Ford Puma: 14.930 unitFord Puma menjadi mobil palin laris di Inggris pada 2024, dan memasuki 2025 mobil berdarah compact crossover ini menjadi mobil paling laris di Britania.

    2. KIA Sportage: 12.886 unitProdusen mobil asal Korea Selatan Kia Sportage menjadi mobil terfavorit kedua di Inggris. Dijelaskan selain memiliki desain yang dinilai oke, KIA Sportage ini memiliki beberapa pilihan seperti menawarkan mesin bensin, mild hybrid, full hybrid dan plug-in hybrid.

    3. Nissan Qasqai: 11.792 unitNissan Qasqai pernah menduduki posisi pertama menjadi mobil terlaris di Inggris pada 2022, namun pada 2024 Nissan Qashqai menduduki posisi kedua pada 2023 dan menduduki posisi ketiga pada 2024.

    4. Vauxhall Corsa: 11.476 unitVauxhall Corsa masih menduduki posisi keempat di Inggris, setelah menjadi mobil terlaris pada 2021. Namun kini produsen mobil asal Inggris ini harus berbenah untuk menjadi produsen nomor satu kembali di Inggris.

    5. Volkswagen Golf: 10.749 unitMeski tidak menjadi produsen mobil terlaris di Inggris, Volkswagen Golf terus menjadi mobil terfavorit di Inggris dan terus masuk dalam listr mobil terlaris di Inggris.

    6. Nissan Juke: 10.414 unitJika di Indonesia Nissan Juke sudah tidak lagi dijual, hal ini berbeda terbalik di Inggris. Di sana, Nissan Juke masih menjadi mobil terfavorit di Inggris.

    (lth/din)

  • Trump Terang-terangan Gebuk China, Begini Nasib Penjualan TikTok ke AS

    Trump Terang-terangan Gebuk China, Begini Nasib Penjualan TikTok ke AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kesepakatan untuk memisahkan atau spin off aset TikTok di AS ditunda, setelah China mengindikasikan tidak akan menyetujui kesepakatan tersebut menyusul pengumuman tarif dagang Presiden Donald Trump minggu ini. Hal itu diungkapkan dua sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters.

    Pada hari Jumat, Trump telah memperpanjang tenggat waktu selama 75 hari bagi ByteDance untuk menjual aset aplikasi video pendek populer tersebut di AS kepada pembeli non-China, atau menghadapi penutupan yang seharusnya mulai berlaku pada bulan Januari berdasarkan undang-undang tahun 2024. Kesepakatan tersebut, yang sebagian besar strukturnya diselesaikan pada hari Rabu menurut salah satu sumber, akan memisahkan operasi TikTok di AS menjadi perusahaan baru yang berpusat di AS dan mayoritas dimiliki dan dioperasikan oleh investor AS. ByteDance akan memegang posisi kurang dari 20%.

    Sumber Reuters mengungkapkan kesepakatan tersebut telah disetujui oleh investor yang ada, investor baru, ByteDance, dan pemerintah AS. Namun ByteDance mengatakan pada hari Sabtu pagi bahwa masih ada perbedaan pendapat mengenai kesepakatan tersebut.

    “[Kami] masih dalam pembicaraan dengan pemerintah AS, tetapi belum ada kesepakatan yang dicapai, dan kedua belah pihak masih memiliki perbedaan pendapat mengenai banyak isu utama,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan di akun resminya di platform media sosial China, WeChat, dikutip dari Reuters, Sabtu (5/4/2025).

    “Sesuai dengan hukum China, setiap kesepakatan tunduk pada prosedur peninjauan yang relevan,” katanya.

    Ketika ditanya tentang status kesepakatan TikTok, Kedutaan Besar China di Washington menanggapi dalam sebuah pernyataan bahwa China telah menyatakan posisinya terhadap TikTok dalam beberapa kesempatan.

    “China selalu menghormati dan melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan dan menentang praktik yang melanggar prinsip dasar ekonomi pasar,” katanya.

    Sebelum Reuters, Associated Press telah lebih dulu melaporkan ketidaksetujuan China terhadap kesepakatan TikTok dengan AS.

    “Kesepakatan itu membutuhkan lebih banyak proses kerja lagi untuk memastikan semua persetujuan yang diperlukan telah ditandatangani,” kata Trump di media sosial, menjelaskan mengapa ia memperpanjang batas waktu yang ditetapkannya pada bulan Januari yang seharusnya berakhir pada hari Sabtu lalu.

    Foto: Ilustrasi TikTok. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)
    Ilustrasi TikTok. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)

    “Kami berharap untuk terus bekerja dengan itikad baik dengan China, yang saya pahami tidak terlalu senang dengan tarif timbal balik kami,” imbuhnya.

    Adapun China sekarang menghadapi tarif 54% atas barang-barang yang diimpor ke Amerika Serikat setelah Trump mengumumkan bahwa ia akan menaikkannya sebesar 34% minggu ini, yang mendorong China untuk membalas pada hari Jumat. Trump mengatakan ia akan bersedia mengurangi tarif pada China untuk menyelesaikan kesepakatan dengan ByteDance untuk menjual aplikasi yang digunakan oleh 170 juta orang Amerika.

    Trump mengatakan pemerintahannya telah berkomunikasi dengan empat kelompok berbeda terkait kesepakatan TikTok yang prospektif. Ia belum mengidentifikasi mereka siapa saja. Kendala utama dalam kesepakatan apa pun untuk bisnis TikTok di AS adalah persetujuan pemerintah China. China belum membuat komitmen publik untuk mengizinkan penjualan dan komentar Trump menunjukkan adanya penentangan baru dari China.

    “Kami berharap dapat bekerja sama dengan TikTok dan China untuk mencapai kesepakatan,” tulis Trump pada hari Jumat.

    “Kami tidak ingin TikTok ‘menjadi gelap,’” imbuh Trump.

    DPR AS telah meloloskan langkah tersebut tahun lalu dengan dukungan bipartisan yang luar biasa, karena para anggota parlemen berdalih risiko pemerintah China mengeksploitasi TikTok untuk memata-matai warga Amerika dan melakukan operasi pengaruh rahasia. Presiden AS asal partai Demokrat saat itu Joe Biden menandatanganinya menjadi undang-undang.

    Beberapa anggota parlemen mengatakan Trump harus menegakkan hukum, yang mengharuskan TikTok berhenti beroperasi paling lambat 19 Januari kecuali ByteDance telah menyelesaikan divestasi aset aplikasi tersebut di AS. Trump memulai masa jabatan keduanya sebagai presiden pada 20 Januari dan memilih untuk tidak menegakkannya.

    Departemen Kehakiman AS pada bulan Januari memberi tahu Apple dan Google bahwa mereka tidak melawan hukum terkait larangan TikTok, yang menyebabkan keduanya menangguhkan TikTok dari pengunduhan baru.

    Perintah Trump yang baru akan menetapkan batas waktu hingga pertengahan Juni untuk mencapai kesepakatan. Pembicaraan yang dipimpin Gedung Putih tentang masa depan TikTok berpusat pada rencana bagi investor non-Tiongkok terbesar di perusahaan induk ByteDance untuk meningkatkan saham mereka dan mengakuisisi operasi aplikasi tersebut di AS.

    Rencana tersebut memerlukan pemisahan entitas AS untuk TikTok dan mengurangi kepemilikan China dalam bisnis baru tersebut hingga di bawah ambang batas 20% yang diwajibkan oleh hukum AS, menyelamatkan aplikasi tersebut dari larangan AS.

    Reuters telah melaporkan bahwa Susquehanna International Group milik Jeff Yass dan General Atlantic milik Bill Ford, yang keduanya terwakili di dewan direksi ByteDance, memimpin diskusi dengan Gedung Putih. Raksasa peritel Walmart membantah laporan ABC News yang menyebutkan bahwa pihaknya juga mempertimbangkan untuk bergabung dengan sekelompok investor dalam kesepakatan untuk TikTok.

    (wur)

  • Perang Dagang AS dan Dampaknya Buat Industri Otomotif

    Perang Dagang AS dan Dampaknya Buat Industri Otomotif

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerapkan tarif impor yang tinggi. Kebijakan ‘perang dagang’ ini juga berdampak pada industri otomotif.

    Trump memberlakukan tarif 25 persen untuk kendaraan apa pun yang tidak dirakit di Amerika Serikat. Menurut laporan S&P Global Mobility, pemberlakuan tarif impor baru tersebut mencakup 46 persen dari sekitar 16 juta kendaraan yang terjual di Amerika Serikat.

    Dikutip CNBC, Gedung Putih mengatakan pihaknya juga berencana untuk mengenakan tarif pada beberapa suku cadang mobil seperti mesin dan transmisi.

    “Beban 25% pada impor otomotif yang berlangsung lebih dari empat hingga enam minggu kemungkinan akan berdampak buruk pada seluruh sektor karena [produsen mobil] perlu bergulat dengan dampak signifikan pada laba bersih,” kata analis Bernstein Daniel Roeska seperti dilansir CNBC.

    S&P Global Mobility melaporkan beberapa merek otomotif seperti Volvo, Mazda, Volkswagen, dan Hyundai Motor (termasuk merek Genesis dan Kia) adalah yang paling berisiko dari sudut pandang kendaraan. Sebab, setidaknya 60% dari penjualan mereka di Amerika Serikat diimpor dari luar AS.

    Menurut S&P Global Mobility, merek mobil seperti Ford, General Motors, Toyota Motor, Honda Motor, dan induk perusahaan Chrysler Stellantis memproduksi kendaraan terbanyak di AS. Kelima produsen mobil tersebut menyumbang 67% dari produksi kendaraan ringan penumpang AS pada tahun 2024.

    Namun, Bernstein memperkirakan 57% dari nilai konten dalam kendaraan rakitan AS masih diimpor. Itu berarti perusahaan seperti Ford masih akan terkena dampak signifikan dari tarif tersebut.

    “Seiring dengan meningkatnya biaya impor kendaraan, biaya produksi mobil di AS juga akan meningkat, dan biaya konsumen untuk kendaraan akan meningkat,” kata S&P Global Mobility dalam laporannya.

    S&P memperkirakan penjualan kendaraan AS dapat turun ke antara 14,5 juta hingga 15 juta unit per tahun dalam beberapa tahun mendatang, jika tarif impor tetap berlaku. Padahal, sebelumnya penjualan mobil di AS tembus 16 juta unit pada 2024.

    Bank of America memperkirakan harga kendaraan baru, yang saat ini rata-rata sekitar $48.000, bisa naik $10.000 jika produsen mobil membebankan tarif secara penuh kepada konsumen.

    Sementara itu, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), tidak ada kendaraan buatan Indonesia yang diekspor secara utuh (CBU) ke Amerika Serikat.

    (rgr/lth)

  • Ini Merek Mobil Amerika yang Tersisa di Indonesia

    Ini Merek Mobil Amerika yang Tersisa di Indonesia

    Jakarta

    Amerika Serikat punya beberapa brand produsen mobil yang masih ikut meramaikan pasar otomotif Indonesia. Namun belakangan jumlahnya berkurang terus.

    Chevrolet menyetop penjualan mobilnya di Indonesia mulai Maret 2020. Keputusan tersebut diambil lantaran penjualan mobil merek Chevrolet di Indonesia kurang cemerlang.

    Chevrolet tampak menyerah bersaing dengan merek-merek Jepang, Korea, hingga China saat berjualan di Indonesia.

    General Motors yang menaungi merek Chevrolet diketahui punya kerja sama dengan SAIC, dan Wuling. Pabrik Wuling di Cikarang pernah memproduksi Almaz yang diekspor ke beberapa negara menjadi Captiva.

    Meski begitu, Chevrolet sendiri sudah tidak muncul lagi di Indonesia.

    Merek lain, Ford kembali ke Indonesia pada tahun2022melalui PT RMA Indonesia sebagai distributor resmi.Ford sebelumnya hengkang dari Indonesia pada tahun 2016.

    Dalam distribusi data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mobil Ford yang dipasarkan di Indonesia masih diimpor dari Thailand, yakn Everest dan Ranger. Sepanjang Januari-Desember 2024 lalu total impor CBU dari Thalinad sebanyak 930 unit.

    Sementara itu, Ford mendistribusikan wholesales sebanyak 843 unit sepanjang tahun lalu. Angka tersebut lebih banyak dari merek lain seperti Subaru, Tank, Neta, Baic, Seres, Haval, Jeep, dan Audi.

    Selanjutnya merek Jeep yang kerap kali bergonta-ganti mitra distributor di Indonesia. Sebelum Indomobil Group, mereka menggandeng PT DAS Indonesia Motor sebagai general distributor pada 2020 dan PT Hascar International Motor pada penghujung 2018.

    PT Indomobil National Distributor (IND) memegang penjualan merek Jeep di Indonesia. Keputusan itu merupakan langkah lanjutan dari kemitraan Indomobil Group dengan Stellantis selaku induk perusahaan brand Amerika Serikat tersebut. Pengumuman ini berlangsung pada 18 Desember 2024.

    Tahun lalu Jeep terdistribusi sebanyak 31 unit. Namun dua bulan 2025 ini belum terlihat adanya distribusi angka.

    Selain ketiga merek mobil tersebut, diketahui Chrysler dan Dodge pernah menjajakan mobilnya di Tanah Air. Namun kiprah mobil Amerika Serikat itu tidak berlanjut sampai sekarang.

    Tak ketinggalan Tesla juga mulai kelihatan di jalanan perkotaan Indonesia. Tesla tidak datang lewat agen pemegang merek, tetapi masuk Indonesia melalui importir umum.

    (riar/lua)

  • Trump Umumkan Tarif Baru AS Terhadap Sejumlah Negara, Indonesia Kena 32%

    Trump Umumkan Tarif Baru AS Terhadap Sejumlah Negara, Indonesia Kena 32%

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan tarif baru sebesar 10% pada hampir semua barang impor yang masuk ke AS. Di samping itu, Trump memberlakukan ‘Tarif Timbal Balik’ terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia.

    “Ini adalah deklarasi kemerdekaan ekonomi kami,” kata Trump saat mengumumkan langkah-langkah baru tersebut.

    Presiden mengatakan AS akan menggunakan uang yang dihasilkan dari tarif untuk “mengurangi pajak dan membayar utang nasional kami.”

    Trump kemudian mengangkat bagan besar berjudul ‘Tarif Timbal Balik’.

    Bagan yang diangkat Trump memiliki tiga kolom. Kolom pertama adalah daftar negara. Kemudian, kolom kedua merupakan besaran tarif yang dikenakan suatu negara terhadap barang-barang dari AS.

    Sedangkan kolom ketiga berisi tarif balasan yang dikenai AS terhadap negara itu.

    Bagan tersebut menampilkan tarif 10% untuk impor dari Inggris dan 20% untuk impor Uni Eropa.

    Bagaimana dengan Indonesia?

    AS kemudian akan mengenakan tarif sebesar 32% terhadap barang-barang Indonesia yang dijual di AS.

    “Mereka mengenakan biaya kepada kami, kami mengenakan biaya kepada mereka. Bagaimana mungkin ada orang yang marah?” katanya.

    Trump secara spesifik menunjuk China dan Uni Eropa. “Mereka menipu kami. Sungguh menyedihkan melihatnya. Sungguh menyedihkan.”

    Trump mengatakan negara-negara lain telah memperlakukan AS “dengan buruk” karena mengenakan tarif yang tidak proporsional pada impor AS yang ia sebut sebagai “kecurangan”.

    Sebagai balasannya, kata Trump, AS akan mengenakan tarif kepada negara-negara lain “kira-kira setengah” dari tarif yang mereka kenakan kepada AS.

    “Jadi, tarif tersebut tidak akan berlaku secara timbal balik. Saya bisa saja melakukan itu, ya, tetapi akan sulit bagi banyak negara,” kata Trump.

    “Kami tidak ingin melakukan itu.”

    Trump mengatakan dalam hal perdagangan, terkadang “kawan (lebih) buruk daripada lawan”.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Dia mengatakan bahwa lebih dari 80% mobil buatan Korea Selatan dijual di Korea Selatan, dan lebih dari 90% mobil yang dijual di Jepang dibuat di Jepang. Adapun mobil buatan AS hanya mewakili sebagian kecil di negara-negara tersebut.

    “Ford menjual sangat sedikit” di negara-negara lain, kata Trump. Menurutnya, ketidakseimbangan ini telah “menghancurkan” industri AS.

    “Itulah sebabnya efektif mulai tengah malam kami akan mengenakan tarif 25% pada semua mobil buatan luar negeri,” kata Trump.

    Kapan jadwal pemberlakuan tarif baru?

    Trump telah mengumumkan serangkaian tarif baru yang mencakup tarif dasar untuk semua negara serta tarif tambahan dengan besaran bervariasi untuk setiap negara.

    Kapan tarif ini akan diberlakukan?

    3 April, 00:00 waktu AS bagian timur (3 April, 13.00 WIB) tarif 25% untuk semua mobil buatan luar negeri

    5 April 12:01 (5 April, 13:01 WIB) tarif dasar 10% untuk semua negara

    9 April 12:01 (9 April, 13:01 WIB) tarif timbal balik yang lebih tinggi

    Ancaman terbaru

    Pada Minggu (30/03), Trump mengancam akan mengenakan tarif sekunder pada negara-negara yang membeli minyak Rusia, jika Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menyetujui gencatan senjata dengan Ukraina, katanya kepada NBC News.

    “Jika Rusia dan saya tidak dapat membuat kesepakatan untuk menghentikan pertumpahan darah di Ukraina, dan jika saya pikir itu adalah kesalahan Rusia… saya akan mengenakan tarif sekunder pada minyak, pada semua minyak yang keluar dari Rusia,” kata Trump.

    Imbas dari pernyataan Trump, terjadi penurunan tajam di pasar saham seluruh Asia dan Eropa pada Senin (31/03), menjelang penerapan tarif yang dia usulkan pada Rabu (02/04).

    Apa saja tarif yang sudah diumumkan AS?

    Tarif untuk suku cadang mobil akan mulai berlaku pada Mei atau sesudahnya, kata Trump.

    Adapun AS mengimpor sekitar delapan juta mobil per tahun, dengan nilai US$ 240 miliar.

    AS mengenakan tarif sebesar 25% untuk barang dari Kanada dan Meksiko pada tanggal 4 Maret, dengan tarif sebesar 10% untuk impor energi dari Kanada.

    Baca juga:

    Namun, kendaraan bermotor dan suku cadang kendaraan bermotor yang dibuat sesuai dengan perjanjian perdagangan bebas AS-Meksiko-Kanada (USMCA) dikecualikan dari pengenaan tarif ini, hingga pejabat bea cukai AS merancang sistem untuk mengenakan bea masuk.

    Gedung Putih mengatakan tarif terhadap Kanada dan Meksiko dimaksudkan untuk membujuk pemerintah mereka agar menghentikan migran ilegal dan fentanil (obat opioid yang dibuat secara ilegal) ke AS.

    Sebelumnya, pada 4 Februari, AS mengenakan tarif menyeluruh sebesar 10% terhadap barang-barang dari China, yang kemudian dinaikkan menjadi 20% pada 4 Maret.

    Getty ImagesPresiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan).

    Kendati begitu, impor barang dengan nilai kurang dari US$ 800 dikecualikan.

    China kemudian merespons kebijakan tarif Trump dengan mengenakan pajak 10-15% atas barang-barang dari AS seperti produk pertanian.

    Sementara itu Kanada telah membalas dengan mengenakan tarif atas impor AS senilai lebih dari US$ 40 miliar.

    Adapun Meksiko menunda penerapan tarif balasan.

    Pada 12 Maret silam, AS memperkenalkan pengenaan tarif sebesar 25% terhadap impor baja dan alumunium dari semua negara di seluruh dunia.

    Pengenaan tarif ini secara khusus berdampak pada Kanada, Brazil, Meksiko, Korea Selatan, Vietnam dan Jepang, yang merupakan eksportir logam terbesar ke AS.

    Uni Eropa kemudian membalas dengan mengenakan tarif pada barang-barang AS senilai US$ 28 miliar mulai 1 April, termasuk kapal, wiski bourbon, dan sepeda motor.

    Pada 25 Maret, AS mengenakan tarif sebesar 25% pada semua barang dari negara-negara yang membeli minyak dari Venezuela.

    Gedung Putih mengatakan bahwa hal ini dilakukan untuk menekan pemerintah “korup” negara tersebut dan memaksanya untuk menindak tegas geng-geng Venezuela seperti Tren de Aragua, yang katanya aktif di AS.

    Sebuah organisasi penelitian, Moody’s Analytics, mencatat tarif saat ini mencakup barang senilai US$ 1,4 triliun dan telah mendorong tarif rata-rata AS untuk barang-barang impor dari 3% menjadi 10%tingkat tertinggi sejak Perang Dunia Kedua.

    Negara mana saja yang akan dikenai tarif baru pada 2 April? Akankah Indonesia terdampak?

    Trump berulang kali menyebut 2 April sebagai “Hari Pembebasan”.

    “Tanggal 2 April adalah Hari Pembebasan di Amerika!!!” tulisnya baru-baru ini di Truth Social.

    “Selama puluhan tahun kita telah ditipu dan dilecehkan oleh setiap negara di Dunia, baik kawan maupun lawan,” ujar Trump kemudian.

    “Sekarang akhirnya tiba saatnya bagi Amerika Serikat untuk mendapatkan sebagian dari UANG itu, dan RASA HORMAT, KEMBALI. TUHAN MEMBERKATI AMERIKA!!!”

    Getty ImagesDonald Trump menjanjikan tarif yang luas saat kampanye Pilpres AS 2024 silam

    Dalam kampanye Pilpres AS 2024 lalu, Trump kerap berbicara tentang pengenaan tarif sebesar 10% atau 20% pada barang-barang dari semua negara yang memasuki AS.

    Baru-baru ini ia berbicara tentang penerapan tarif “timbal balik”yang menyamakan tarif yang dikenakan negara lain pada ekspor AS dengan dasar “mereka mengenakan tarif kepada kami, kami mengenakan tarif kepada mereka”.

    Namun, dalam wawancara dengan saluran televisi Newsmax pada 24 Maret, Trump mengatakan akan melonggarkan rencana penerapan tarif ini, dengan mengatakan bahwa dia “mungkin akan memberikan keringanan kepada banyak negara”.

    Baca juga:

    “Kami mungkin akan menerima tarif yang lebih rendah dari yang mereka tetapkan karena mereka telah menagih kami begitu banyak, saya rasa mereka tidak akan sanggup menerimanya,” katanya, dan menambahkan bahwa beberapa negara mungkin akan terhindar sama sekali.

    Selain itu, dia mengatakan akan membatalkan rencana untuk mengenakan tarif pada negara-negara yang mengenakan Pajak Pertambahan Nilai pada barang, menurut laporan CNBC yang mengutip Gedung Putih.

    Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS, Kevin Hassett, menambahkan: “Salah satu hal yang kami lihat dari pasar adalah mereka mengharapkan… tarif yang sangat besar ini pada setiap negara… Hanya beberapa negara, dan negara-negara tersebut akan dikenakan beberapa tarif.”

    Getty ImagesMenteri Keuangan AS Scott Bessent mengisyaratkan tarif mungkin difokuskan pada sejumlah negara

    Pemerintahan Trump belum mengonfirmasi negara mana yang akan terkena dampak.

    Pada Minggu (31/04), Trump mengatakan tarif baru dapat berlaku untuk “semua negara”.

    Namun, masih belum jelas sejauh mana tarif akan diterapkan.

    Bulan lalu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan upaya difokuskan pada “Dirty 15”, yaitu 15% negara yang mengekspor lebih banyak barang ke AS ketimbang yang mereka impor dari AS serta mengenakan tarif atau aturan lain yang merugikan perusahaan AS.

    Kantor Perwakilan Dagang AS, saat bersiap menyusun rekomendasi, mengidentifikasi negara-negara yang “sangat diminati”.

    Negara-negara tersebut adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Tiongkok, Uni Eropa, India, Jepang, Korea, Malaysia, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Swiss, Taiwan, Thailand, Turki, Inggris, Vietnam, dan Indonesia.

    Selain mengenakan pajak pada mobil impor, Trump juga baru-baru ini mengancam akan mengenakan tarif pada produk farmasi dan chip komputer asing, menurut laporan sejumlah media.

    Mengapa Trump mengenakan tarif?

    Presiden Trump telah menjadikan tarif sebagai landasan utama strategi ekonominya.

    Ia memulihkan neraca perdagangan Amerika, mengurangi kesenjangan antara seberapa banyak AS membeli dari negara lain dan seberapa banyak AS menjual kepada negara lain.

    Pada 2024 silam, AS mengalami defisit perdagangan lebih dari US$ 900 miliar.

    Pada 4 Maret, Presiden Trump mengatakan kepada Kongres AS: “Kami telah ditipu selama beberapa dekade oleh hampir setiap negara di Bumi, dan kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi.”

    Trump mengatakan bahwa dalam jangka waktu panjang, pengenaan tarif terhadap produk impor ini akan meningkatkan industri manufaktur AS, melindungi lapangan kerja, meningkatkan pendapatan pajak, dan memacu pertumbuhan ekonomi.

    Dia menyebut tarif akan meningkatkan pendapatan pemerintah dalam jumlah yang “cukup besar”.

    Getty ImagesPabrik mobil Meksiko sebagian besar mengekspor ke AS dan mungkin akan sangat dirugikan oleh tarif.

    Trump juga mengatakan tarif akan mendorong perusahaan asing untuk membuat produk di AS.

    Ia mengumumkan pada 24 Maret silam bahwa produsen mobil Korea Selatan, Hyundai, menginvestasikan US$ 21 miliar di AS.

    Trump juga mengklaim tarif telah membuat produsen mobil itu memindahkan operasinya ke AS.

    Penasihat perdagangan utama Trump, Pete Navarro, baru-baru ini mengatakan bahwa tarif akan mendatangkan pendapatan besar dan menciptakan lapangan kerja.

    Pajak atas semua impor mobil dapat meningkatkan pendapatan negara sebesar US$ 100 miliar per tahun, kata Navarro.

    Sementara untuk semua yang direncanakan, dapat meningkatkan pendapatan negara US$ 600 miliar per tahun, sekitar seperlima dari nilai total impor barang ke AS, tambahnya.

    Dokumen yang dirilis Gedung Putih pekan lalu menunjukkan tarif 10% pada setiap impor dapat menciptakan hampir tiga juta pekerjaan di AS.

    Bagaimana tarif akan memengaruhi AS dan negara lain?

    Para ekonom memperingatkan tarif akan menaikkan harga bagi konsumen AS dan menaikkan biaya produksi bagi perusahaan-perusahaan AS dengan membuat komponen impor menjadi lebih mahal.

    Mereka juga memperingatkan bahwa tarif balasan dari negara-negara lain akan merugikan eksportir AS.

    Moody’s Analytics mengatakan tarif akan mengurangi pertumbuhan ekonomi AS sebesar 0,6% selama beberapa tahun mendatang, dan akan menyebabkan hilangnya 250.000 pekerjaan.

    Dikatakan bahwa Kanada dan Meksiko yang sangat bergantung pada AS sebagai pasar untuk ekspor mereka akan “menderita lebih banyak dan tidak mungkin terhindar dari resesi”.

    Lihat juga Video ‘Trump Bakal Kurangi Tarif ke China Demi ByteDance Jual TikTok’:

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini