JAKARTA – Salah satu model supercar dari Amerika Serikat (AS), Chevrolet Corvette E-Ray telah tersedia dalam setir kanan dan didatangkan ke Inggris. Mobil satu ini disebut merupakan langkah terakhir dari rencana General Motors (GM) dalam menghidupkan kembali bisnisnya di negeri Raja Charles.
Melansir dari Autocar, Jumat, 11 Juli, E-Ray berkonfigurasi setir kanan akan dijual dengan volume lebih banyak dibandingkan Stingray maupun Z06. Menurut perusahaan, Corvette E-Ray akan menjadi model teratas yang dimiliki GM saat ini di Inggris.
GM akan mempercayakan penjualan model ini melalui perusahaan penyedia otomotif Lumen Automotive di Shrewsbury, Arnold Clark di Manchester dan Glasgow, serta Cambria Group terletak di Birmingham.
Chevrolet Corvette ini memiliki desain eksterior yang sama seperti varian lainnya, berwujud eksotis namun agresif menjadi ciri khas dari jajaran supercar tersebut.
Menyoal performanya, Corvette E-Ray mengandalkan mesin V8 naturally-aspirated yang memberikan performa 475 hp. Karena mobil tersebut merupakan lini Plug-In Hybrid (PHEV), maka jantung pacunya digabungkan bersama motor listrik 159 hp tertanam pada bagian depannya.
Dengan kombinasi mesin dan penggerak listrik, mobil tersebut dapat mengeluarkan tenaga mencapai 634 hp dengan penggerak empat roda (4WD) yang impresif.
Dengan mengandalkan tenaga tersebut, Corvette E-Ray dapat mengebut dari 0 ke 100 km/jam dalam 2,9 detik atau dapat mengimbangi pesaingnya seperti Ferrari 296 GTB.
Supercar tersebut juga dibekali dengan baterai 1,9 kWh yang dapat membuatnya berjalan dengan tenaga listrik murni. Ini memungkinkannya berjalan seperti EV murni hanya 4 mil atau sekitar 6 km saja dengan kecepatan dibatasi hingga 70 km/jam.
Dikonfirmasi juga Corvette E-Ray dapat dikirimkan ke pelanggan mulai September mendatang, mobil tersebut dijual dengan harga 153.440 poundsterling atau setara Rp3,377 miliar dan melakoni debutnya di tanah Inggris pada Goodwood Festival of Speed 2025 yang tengah berlangsung pada pekan ini.