brand merek: Ducati

  • Dibuang Ducati, Masihkah Ada Dendam di Hati Jorge Martin?

    Dibuang Ducati, Masihkah Ada Dendam di Hati Jorge Martin?

    Jakarta

    Kepindahan Jorge Martin dari Ducati ke Aprilia bisa dibilang tak berlangsung baik-baik. Sebab, pergantian seragam tersebut konon dipicu rasa kecewa The Martinator terhadap tim Borgo Panigale. Masihkah ada dendam di hatinya?

    Diketahui, Ducati mengingkari kesepakatan verbal dengan Martin dan lebih memilih Marc Marquez sebagai pebalap pabrikan. Martin yang kadung kecewa kemudian menjalin negosiasi dengan perwakilan Aprilia. Menariknya, kepindahan tersebut diumumkan jauh sebelum kompetisi berakhir.

    Chief Executive Officer Aprilia, Massimo Rivola mengira, proses yang penuh drama tersebut masih menyisakan luka di hati Martin. Namun, dia berharap, pebalap 27 tahun tersebut bisa menyalurkan dendamnya dengan cara yang bijak.

    “Saya tidak tahu apakah itu adalah penandatanganan kontrak yang penuh amarah, saya hanya berharap Jorge tahu bagaimana menyalurkan semua kemarahan itu untuk menjadi lebih cepat di lintasan,” ujar Rivola, dikutip dari Motorsport, Sabtu (18/1).

    Motor MotoGP Aprilia 2025, Martin Pakai Nomor 1 Foto: Dok. Aprilia

    Sementara di kesempatan berbeda, Jorge Martin mengaku tak mau menyimpan rasa dendam untuk Ducati atau pihak mana pun. Sebab, kata dia, membalap dalam kondisi marah justru akan berakhir buruk.

    “Jika saya turun ke lintasan dalam keadaan marah atau ingin membalas dendam kepada Ducati, pada akhirnya saya akan terjatuh setiap akhir pekan,” kata pebalap dengan nomor motor 1 tersebut.

    “Anda harus berkendara dengan cara yang sangat rasional. Saya pikir jika saya mengendarai motor dengan perasaan marah atau lebih agresif dari yang seharusnya, saya tidak akan menjadi versi terbaik dari diri saya,” tambahnya.

    Meski tak menyimpan dendam, namun Martin ingin membuktikan, Ducati salah membuangnya. Dia yakin mampu tampil lebih baik bersama tim barunya di Aprilia.

    “Sudah jelas bahwa setelah mengalahkan mereka, mereka pasti menyesal. Bahkan sebelum semua yang terjadi di Mugello, saya merasa di dalam diri saya, saya tidak tahu mengapa, bahwa (Ducati) bukan tempat saya,” kata dia.

    (sfn/rgr)

  • Motor MotoGP Aprilia 2025 Meluncur, Jorge Martin Pakai Nomor 1

    Motor MotoGP Aprilia 2025 Meluncur, Jorge Martin Pakai Nomor 1

    Jakarta

    Aprilia Racing resmi meluncurkan motor balap untuk kelas MotoGP musim 2025. Tim pabrikan yang kini diperkuat oleh sang juara dunia Jorge Martin dan Marco Bezzecchi itu resmi memperkenalkan livery baru dari motor MotoGP Aprilia RS-GP di Milan, Italia.

    Peluncuran tim musim 2025 ini memulai era baru. Juara Dunia Jorge Martin hadir, ditemani oleh rekan setim anyar di pabrikan Noale, Marco Bezzecchi meluncurkan RS-GP di Milan, Italia, Rabu (16/1), dengan beberapa perubahan pada livery-nya.

    Motor Aprilia tetap dengan dominasi warna hitam. Juga ada beberapa sentuhan lis warna merah di livery Aprilia RS-GP.

    Aprilia RS-GP25 merupakan evolusi penting bagi proyek Aprilia Racing MotoGP. Setiap detail telah didesain ulang agar dapat bersaing di level tertinggi dan memperkuat posisi Aprilia Racing di MotoGP. Semua area motor telah ditingkatkan, mulai dari aerodinamika yang disempurnakan hingga sasis, elektronik, dan mesin V4, yang juga telah mengalami banyak pekerjaan pengembangan.

    Motor MotoGP Aprilia 2025, Martin Pakai Nomor 1 Foto: Dok. Aprilia

    Kini, terjawab sudah penggunaan nomor untuk motor Jorge Martin. Martin akan memakai pelat nomor #1. Itu berarti motor RS-GP akan tersemat nomor #1 untuk pertama kalinya di kelas utama.

    “Saya tidak ragu untuk memakai nomor #1, karena saya telah memperjuangkannya sepanjang hidup saya. Meraih gelar Juara Dunia di MotoGP dan dapat mengenakan nomor ini pada Aprilia adalah hal yang sangat menyenangkan. Semoga saja, kami dapat memiliki motivasi yang lebih besar dengan nomor ini. Saya merasa hebat dengan nomor ini dan, semoga saja, kami dapat membawanya ke puncak,” tutur Martin saat Presentasi Aprilia di Milan, Italia.

    Martin akan melakoni tantangan baru bersama Aprilia dengan optimistis. Martin akan tetap fokus untuk meraih yang terbaik di MotoGP bersama Aprilia.

    “Saya berada di tempat yang tepat untuk melakukan hal-hal hebat. Ini akan menjadi tantangan yang mengasyikkan, kami semua memiliki banyak tekad. Saya benar-benar merasakan kehangatan tim dan saya pikir ini bisa menjadi tempat yang sempurna bagi saya. Kami semua sangat bersemangat untuk memulai musim baru ini,” katanya.

    Marco Bezzecchi dengan motor MotoGP Aprilia 2025 Foto: Dok. Aprilia

    Sementara itu, rekan setimnya yang juga pindahan dari tim satelit Ducati, Marco Bezzecchi mengaku senang bergabung dengan Aprilia.

    “Ini akan fantastis dan saya sangat senang mewakili merek yang begitu penting. Merupakan sumber kebanggaan yang besar bagi saya, baik sebagai pribadi maupun sebagai pembalap, untuk menjadi bagian dari tim pabrikan. Saya tidak sabar untuk turun ke lintasan, bekerja, dan memberikan sedikit tenaga untuk mencoba mencapai hasil yang baik. Ada banyak keinginan dari semua orang, dan itu adalah sesuatu yang sangat saya hargai. Saya sangat bersemangat, sampai jumpa di Sepang untuk tes!” ungkap Bezzecchi.

    (rgr/din)

  • Motor MotoGP Aprilia 2025 Meluncur, Jorge Martin Pakai Nomor 1

    Jorge Martin Gabung Grup Pebalap Elit Pemakai Nomor 1 di MotoGP

    Jakarta

    Aprilia Racing resmi meluncurkan motor balap RS-GP untuk musim 2025. Jorge Martin dipastikan bergabung dengan grup elit pebalap MotoGP yang menggunakan nomor 1.

    Sebelumnya banyak pertanyaan apakah Jorge Martin akan menggunakan nomor 1 di motornya setelah jadi juara dunia 2024 dan pindah ke Aprilia tahun ini. Kini, sudah terjawab melalui peluncuran tim Aprilia untuk musim 2025.

    Jorge Martin akan menggunakan nomor #1 pada musim 2025. Sang Juara Dunia 2024 itu mengungkapkan keputusannya dalam Presentasi Tim Aprilia Racing 2025, di Milan, Italia, kemarin. Itu berarti motor RS-GP akan tersemat nomor #1 untuk pertama kalinya di kelas utama.

    “Saya tidak ragu untuk memakai nomor #1, karena saya telah memperjuangkannya sepanjang hidup saya. Meraih gelar Juara Dunia di MotoGP dan dapat mengenakan nomor ini pada Aprilia adalah hal yang sangat menyenangkan. Semoga saja, kami dapat memiliki motivasi yang lebih besar dengan nomor ini. Saya merasa hebat dengan nomor ini dan, semoga saja, kami dapat membawanya ke puncak,” tutur Martin seperti dikutip situs resmi MotoGP.

    Dengan begitu, Martin bergabung dengan grup pebalap elit yang mengenakan nomor #1 di motornya. Ini juga akan melanjutkan tradisi yang dihidupkan kembali di MotoGP.

    Sebelumnya, Francesco Bagnaia, menjadi pembalap pertama dalam lebih dari satu dekade yang memakai nomor #1 setelah merebut gelar Juara Dunia 2022. Bagnaia kemudian membuat sejarah dengan berhasil mempertahankan gelar pada 2023, menjadi pembalap MotoGP pertama yang kembali gunakan nomor #1 sejak Mick Doohan mencapai prestasi tersebut selama era 500cc. Ketika itu, Doohan menjuarai lima gelar berturut-turut dari 1994 hingga 1998.

    Mempertahankan nomor keramat #1 merupakan prestasi yang langka. Hanya beberapa pebalap terpilih yang dapat mempertahankan nomor keramat tersebut.

    Pada era 500cc, Wayne Rainey bergabung dengan Doohan dalam daftar eksklusif ini, mengklaim tiga gelar berturut-turut dari 1990 hingga 1992. Legenda modern seperti Casey Stoner, Jorge Lorenzo, dan Nicky Hayden juga sempat memakai nomor #1, tapi gagal mempertahankan gelar di musim berikutnya.

    Bagi Martin, tantangan untuk mempertahankan nomor 1 ini lebih tinggi. Apalagi, ia memutuskan hengkang dari Ducati dan bergabung dengan Aprilia.

    (rgr/din)

  • Ini 2 Tim Balap MotoGP yang Bakal Meluncur di Jakarta

    Ini 2 Tim Balap MotoGP yang Bakal Meluncur di Jakarta

    Jakarta

    Ada dua tim MotoGP yang bakal mengenalkan pebalap dan motor terbarunya di Jakarta, Indonesia. Simak rangkumannya!

    Tim pertama adalah Pertamina Enduro VR46 Racing Team. Fabio Di Giannantonio dan Franco Morbidelli dijadwalkan hadir dalam peluncuran tim di kawasan Jakarta Selatan pada 25 Januari 2025. Musim lalu, peluncuran tim Pertamina Enduro VR46 Racing Team digelar di Emilia Romagna, Italia.

    Tim akan memanfaatkan kunjungan ke Jakarta untuk lebih dekat dengan para penggemar di Indonesia. Sayangnya, belum ada keterangan resmi, apakah Valentino Rossi turut hadir di lokasi atau tidak.

    Selain tim balap Rossi, Honda juga memilih Jakarta sebagai tempat peluncuran motor untuk musim MotoGP 2025. Detail lokasinya belum terungkap. Peluncuran bakal dilakukan pada 1 Februari 2025.

    Ada banyak hal yang bakal mencuri perhatian dari motor MotoGP Honda. Sebab pabrikan asal Jepang ini telah mengakhiri kerja sama selama 30 tahun dengan perusahaan oli asal Spanyol, Repsol. Kerja sama itu telah melahirkan salah satu livery paling terkenal di dunia balap motor.

    Honda Racing Corporation juga sudah meninggalkan skema warna oranye Repsol pada tahun 2024. Joan Mir dan Luca Marini bakal menggunakan warna yang mempromosikan identitas korporatnya, yakni kombinasi merah, putih, dan biru. Diprediksi warna itu bakal tampil lebih menonjol pada RC213V pabrikan tahun 2025.

    Peluncuran tim balap MotoGP di negara lain

    Dari negeri tetangga, ada lima tim balap yang akan meluncur di Malaysia. Mulai dari Monster Energy Yamaha dan Pramac Yamaha dijadwalkan meluncurkan tim pada 31 Januari 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia. Alex Rins dan Fabio Quartararo masih dipercaya sebagai ujung tombak pabrikan, sedangkan tim satelit sudah memilih Miguel Oliveira dan Jack Miller.

    Kemudian LCR Honda sebagai tim satelit bakal melakukan peluncuran pada 8 Februari, satu hari selepas sesi tes di Sepang, Malaysia. Ini jadi penampilan perdana Somkiat Chantra sebagai pebalap Thailand pertama yang berlaga di MotoGP. Dia bakal menjadi tandem dari Johann Zarco dengan warna livery yang berbeda.

    Selanjutnya KTM dan Tech 3 juga memilih Malaysia sebagai tempat peluncuran tim. Ada banyak wajah baru di Tech 3 yakni Maverick Vinales dan Enea Bastianini. Sedangkan KTM sebagai pabrikan utama mengandalkan Brad Binder dan Pedro Accosta. Tim ini dijadwalkan rilis pada 30 Januari 2025.

    Trackhouse akan mengungkap corak motor MotoGP 2025 yang pertama kali pada 14 Januari mendatang di Charlotte, Amerika Serikat. Tim asal Amerika Serikat yang lebih dikenal dengan prestasinya di NASCAR ini memasuki musim keduanya di kelas utama. Mereka telah mengontrak juara Moto2 Ai Ogura untuk menjadi tandem Raul Fernandez.

    Aprilia akan membuka selubung motor RS-GP spesifikasi 2025 di Milan pada 16 Januari, dua hari setelah tim satelitnya, Trackhouse, memamerkan motor barunya. Ini akan menjadi hari yang penting bagi tim yang berbasis di Noale, karena mereka akan menyambut sang juara bertahan Jorge Martin dan Marco Bezzecchi yang telah memenangkan beberapa balapan.

    Gresini akan memamerkan motor MotoGP 2025 untuk pertama kalinya pada 18 Januari dalam sebuah acara peluncuran di Imola, yang berjarak hanya 20 menit dari markas mereka di Faenza. Alex Marquez, yang akan tetap bersama tim untuk musim ketiga. Dia bakal ditemani pendatang baru Fermin Aldeguer.

    Ducati mempresentasikan tim tahun 2025 di resor ski Madonna di Campiglio, Italia utara, pada tanggal 20 Januari. Francesco Bagnaia danMarc Marquez, akan memperkenalkan corak baru Ducati GP25 di hadapan para petinggi perusahaan.

    (riar/dry)

  • Dibuang Ducati, Masihkah Ada Dendam di Hati Jorge Martin?

    Martin Jagokan Bagnaia Juara MotoGP 2025

    Jakarta

    Martin adalah juara MotoGP 2024. Tapi alih-alih menjagokan dirinya sendiri buat mempertahankan gelar di MotoGP 2025, Martin justru menjagokan rival utama, Francesco Bagnaia, untuk menjuarai MotoGP 2025.

    “Saat ini saya melihat Pecco (Bagnaia) sebagai favorit (juara MotoGP 2025), diikuti Marc dengan sangat dekat,” bilang Martin dalam wawancara kepada AS, dikutip Minggu (12/1/2025).

    Martin sadar kalau dirinya sekarang hanya mengendarai motor Aprilia yang kurang kompetitif jika dibanding dengan motor Ducati. Meski begitu, Martin tetap optimis bisa menyodok ke papan atas dan bersaing dengan Bagnaia dan Marquez.

    Francesco Bagnaia Foto: Anadolu via Getty Images/Anadolu

    “Saya masih melihat Ducati lebih unggul dibanding merek lain. Tim mereka juga hebat dengan Pecco dan Marc. Tapi siapa tahu. Saya akan menempatkan diri di posisi tiga teratas untuk bertarung dengan mereka dalam beberapa balapan. Tapi yang penting adalah meningkatkan diri, serta mengambil langkah maju,” sambung rider asal Spanyol tersebut.

    Meski gagal bergabung dengan tim pabrikan Ducati Lenovo, Martin mengaku tidak dendam kepada mereka. Bagaimanapun, Ducati telah berjasa besar kepada Martin sebab pabrikan asal Borgo Panigale itu mendukung Martin dengan motor spek pabrikan di tim satelit Pramac Racing.

    “Pada akhirnya Ducati memberi saya kesempatan untuk masuk ke MotoGP, dan tidak hanya itu, mereka juga selalu mempercayai saya,” ungkapnya.

    Marc Marquez (kiri) Foto: Doc. Ducati.

    “Mereka telah memberi saya kontrak yang sangat bagus dan motor yang sangat kompetitif, terutama dalam dua tahun terakhir ini saya memiliki senjata yang sama dengan Pecco dan Enea Bastianini, dan saya mampu mengalahkan mereka di lintasan, jadi ini adalah hal yang paling penting,” tambah dia.

    Martin pun merasa lega setelah berhasil mengukir namanya di Tower of Champions MotoGP. Dengan capaian tersebut, Martin tak perlu takut lagi pensiun dari MotoGP tanpa gelar juara dunia.

    “Itu adalah pikiran yang pernah terlintas di benak saya, tetapi (sekarang) saya tidak akan pernah memikirkannya lagi (karena saya berhasil menjuarai MotoGP),” katanya.

    (lua/riar)

  • Honda Tak Lakukan Pengembangan saat Marquez Cedera

    Honda Tak Lakukan Pengembangan saat Marquez Cedera

    Jakarta

    Bos tim LCR MotoGP Lucio Cecchinnello mengatakan Honda tidak melakukan pengembangan saat Marquez mengalami cedera pada musim 2020. Honda memang bergantung pada Marquez untuk mengembangkan mesin RC213V. Maka ketika Marquez cedera, tim tersebut pun kebingungan.

    Juara dunia delapan kali Marquez dan Honda mendominasi balap MotoGP pada era 2010-an. Kemitraan Honda dan Marquez memenangkan gelar dari tahun 2013-2014, serta 2016-2019.

    Tahun 2019 merupakan tahun paling dominan bagi Marquez. The Baby Alien menang 12 kali dan finis kedua di setiap balapan, dan menjuarai MotoGP 2019 dengan selisih 151 poin di atas pebalap Ducati, Andrea Dovizioso.

    Marc Marquez Foto: AFP/WILLIAM WEST

    Sinergi ciamik antara Honda dan Marquez belakangan menjadi bumerang. Terbukti saat 2019 hanya Cal Crutchlow yang mampu naik podium selain Marquez. Selain itu ketika Marquez mengalami cedera panjang, Honda tak lagi bertaji di lintasan.

    Dalam wawancara dengan GPOne, Cecchinello, yang bekerja sama menjadi tim satelit Honda sejak 2006 di MotoGP, buka-bukaan tentang seberapa besar pengaruh Marquez ke performa tim Repsol Honda secara keseluruhan.

    “Motor Marc bagus, dia mampu mengatasi bagian depan Honda dan menggunakan ban yang lebih hard dibanding yang lain,” kata Lucio Cecchinello dikutip Kamis (9/1/2025).

    “Contohnya balapan di awal musim 2020, di Jerez dia menyalip semua orang, lalu dia kehilangan kendali di depan dan setelah kembali ke motor, dia menunjukkan comeback yang hebat. Kemudian Honda mengatakan, mau menunggu sampai Marc pulih, tetapi seperti yang kita tahu ada komplikasi,” sambung dia.

    “Selama Marc absen, kami tidak melakukan apa pun dalam hal pengembangan, sementara merek lain terus mengembangkan proyek mereka,” tambah Cecchinello. Honda baru melakukan pengembangan lagi pada 2021 saat Marquez mulai pulih. Tapi saat itu pengembangannya pun hanya terbatas pada aspek aerodinamika.

    Akhirnya Marquez meninggalkan Honda pada akhir tahun 2023 karena performa motornya gagal membaik, dan pebalap Spanyol itu bergabung dengan skuad Gresini Ducati untuk tahun 2024. Musim lalu Marquez memenangkan tiga grand prix sejak 2021. Marquez pun naik kelas ke tim pabrikan Ducati untuk tahun 2025.

    (lua/riar)

  • Merasa Enak di Ducati, Marc Marquez Sebut Bak Punya Peluru

    Merasa Enak di Ducati, Marc Marquez Sebut Bak Punya Peluru

    Jakarta

    Marc Marquez menatap musim 2025 dengan penuh percaya diri dengan tim pabrikan Ducati. Kontraknya dua tahun ibarat dua peluru untuk menembak gelar ke-9 dan 10.

    Bintang MotoGP ini sudah membuktikan bisa tampil oke saat menggeber Desmosedici GP23 kendati berada di tim satelite. Marquez juga menjadi satu-satunya penunggang GP23, yang berhasil meraih kemenangan empat kali, di antaranya tiga balapan grand prix di Aragon, San Marino, dan Australia.

    Performa Marquez disinyalir bisa makin meledak dengan menggeber GP25. Apalagi dari segi teknis didukung penuh oleh Ducati.

    Dengan bergabungnya ke tim pabrikan Ducati ibarat amunisi baru bagi Marquez. Dia berhasrat bisa menggunakan peluru-peluru itu menjadi gelar juara dunia lainnya, yang bisa sejajar dengan Valentino Rossi.

    “Tahun 2025 dan 2026 akan jadi dua peluru yang sangat baik. Kita tak tahu apakah dua peluru ini akan jadi yang terakhir atau tidak. Namun, peluru-peluru ini akan jadi peluru yang sangat baik demi meraih gelar,” ungkap Marquez seperti yang dikutip Marca, Kamis (9/1/2025).

    “Soalnya, saya berada di tim terbaik dan kami akan berusaha 100%. Pertama-tama, masih ada pramusim di depan, tetapi sudah jelas saya selalu memulai musim dengan antusiasme,” lanjut Marquez.

    Adaptasi Marquez dengan GP25 berlangsung cukup oke setelah menyudahi tes postseason di Barcelona di posisi keempat. Selanjutnya, Marquez dan pebalap-pebalap MotoGP lainnya dijadwalkan melakoni dua tes pramusim lain di Sepang dan Buriram, sebelum membuka musim baru di Thailand mulai akhir Februari mendatang.

    Dia berharap supaya musim 2025 tidak ada hambatan seperti cedera atau kecelakaan yang horror.

    “Harapannya dari apa yang sudah kami alami. Pasti akan ada kecelakaan, karena ini bagian dari olahraga kami, tetapi saya harap tak ada cedera. Setelahnya, sebagai target, tentu saja saya ingin memperebutkan gelar dunia sampai balapan terakhir,” tutup Marquez.

    (riar/din)

  • InJourney Perkuat Mandalika Jadi Kawasan Sportstainment Berkelanjutan

    InJourney Perkuat Mandalika Jadi Kawasan Sportstainment Berkelanjutan

    Jakarta, CNN Indonesia

    PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan kawasan The Mandalika, Lombok Tengah, menjadi destinasi wisata berbasis olahraga dan hiburan berkelanjutan. Salah satunya dengan menggelar Mandiri Festival Mandalika Seru 2024 melalui anak usahanya, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC), di Kuta Beach Park, The Mandalika, Selasa (31/12).

    Mengusung tema ‘New Year Start With You’, ajang penutup tahun 2024 ini berhasil menarik perhatian hingga 17.518 wisatawan, baik wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. Melihat kesuksesan tersebut, InJourney berkomitmen untuk kembali menghadirkan rangkaian event olahraga dan hiburan yang menarik pada 2025, sebagai bagian dari upaya untuk menjadikan The Mandalika sebagai The Ultimate Lifestyle Sportstainment Destination yang berkelanjutan.

    Direktur Komersial ITDC, Troy Warokka, menyampaikan rasa bangganya atas kesuksesan acara ini. Menurutnya, ini adalah salah satu perayaan tahun baru terbaik yang pernah diselenggarakan di The Mandalika.

    “Antusiasme pengunjung sungguh luar biasa, pengunjung memadati lokasi mulai sore hari dan terus bertambah hingga acara berakhir. Kami bangga bisa menghadirkan keseruan dan kegembiraan bagi semua yang hadir,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (6/1).

    Beragam acara seru mewarnai Mandiri Festival Mandalika Seru 2024. Panggung hiburan di Kuta Beach Park semakin semarak dengan penampilan penyanyi dangdut kenamaan Tanah Air, Wika Salim, berhasil memeriahkan suasana melalui interaksi hangatnya dengan penonton.

    Sementara itu, detik-detik pergantian tahun di Kuta Beach Park diwarnai pesta kembang api yang menghadirkan 2.500 shot selama 30 menit, menghiasi langit The Mandalika yang terlihat sangat indah menyambut 2025.

    Troy melanjutkan, dalam membangun ekosistem pariwisata berkelanjutan, ITDC telah menetapkan program ‘Journey to Green Tourism Mandalika: Road to 10.000 Trees’, yang bertujuan mempercepat penghijauan kawasan untuk menciptakan kenyamanan bagi pengunjung, mendukung adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta mendukung pengurangan emisi karbon di kawasan The Mandalika.

    Menurutnya, inisiatif ini menegaskan komitmen ITDC dalam membangun ekosistem pariwisata yang tidak hanya memikat, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

    “Kolaborasi ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan The Mandalika sebagai The Ultimate Lifestyle Sportstainment Destination, destinasi wisata kelas dunia yang tidak hanya menyuguhkan keindahan alam, tetapi juga dapat memberikan warisan positif bagi lingkungan dan masyarakat,” imbuh dia.

    Di sisi lain, Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menjelaskan bahwa InJourney Green merupakan prakarsa dari InJourney Group untuk menciptakan ekosistem pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

    “Tidak hanya dalam proses bisnisnya, InJourney juga memastikan dalam setiap event yang diselenggarakan diikuti rangkaian acara yang menunjukkan komitmen terhadap sustainability. Tak terkecuali pada Mandiri Festival Mandalika Seru 2024 kali ini. Kami berharap acara berlangsung dengan meriah, dengan tetap menjaga ekosistem pariwisata Indonesia,” paparnya.

    Salah satunya dapat dilihat pada Mandiri Festival Mandalika Seru 2024 juga berfokus pada dampak positif terhadap lingkungan. Melalui program Journey to Green Tourism, pengelolaan sampah terpadu juga dilakukan, 11 ton sampah berhasil dikelola selama acara berlangsung, menunjukkan upaya nyata untuk mendukung keberlanjutan di kawasan tersebut.

    Alhasil, ekosistem pariwisata yang telah dibangun menjadikan The Mandalika sebagai salah satu destinasi tujuan wisata bagi masyarakat Indonesia. Sejumlah pesohor pun memilih The Mandalika sebagai tempat untuk menghabiskan malam tahun baru bersama keluarga.

    Salah satunya penyanyi Andien Aisyah, yang menghabiskan akhir tahun 2024, sekaligus menyambut tahun 2025. Pada momen bersama keluarganya ini ia pun menyempatkan diri mencoba wisata motorsport di Pertamina Mandalika International Circuit.

    Menurutnya, The Mandalika bukan hanya sekadar destinasi wisata biasa, tetapi merupakan tempat di mana keindahan alam dan dunia motorsport berpadu dengan sempurna.

    “Selain merasakan serunya berkendara di sirkuit, kami juga bisa menikmati momen kebersamaan yang sangat berarti. Melihat anak-anak saya begitu antusias dan bahagia saat berkeliling sirkuit, itu adalah hadiah terbaik yang bisa saya dapatkan untuk memulai tahun baru,” kata dia.

    Di sisi lain, Wika Salim yang menjadi bintang utama di panggung Kuta Beach Park, juga tidak melewatkan kesempatan untuk menikmati pesona The Mandalika. Ia turut merasakan sensasi wisata motorsport di Pertamina Mandalika International Circuit, serta menyempatkan berfoto di tikungan 10 bersama Honda Civic Type-R sebagai Safety Car Pertamina Turbo.

    “Penghujung Tahun 2024 yang ditutup dengan BEST EXPERIENCE. Bisa main ke sirkuit Mandalika. Thank you Mandalika,” unggahnya dalam akun Instagram pribadi.

    Mandalika 2025IndonesianGP 2025 kembali masuk dalam calendar of event Pertamina Mandalika International Circuit 2025. (Foto: Dok. InJourney)

    Keseruan yang tercipta di The Mandalika sepanjang 2024 akan kembali dihadirkan oleh InJourney Grup pada 2025. Sebagai komitmen terhadap ekosistem pariwisata yang berkelanjutan, seluruh ajang yang diselenggarakan akan mengacu pada konsep ‘InJourney Green’, yang menekankan pada keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan.

    Serangkaian event balap yang menghiasi calendar of event Pertamina Mandalika International Circuit 2025 antara lain, Pertamina VR46 Riders Academy di akhir Januari 2025, Mandalika Racing Series (MRS) dan Mandalika Festival of Speed (MFoS) di April hingga Oktober 2025, hingga Fanatec GT World Challenge Asia (GT-FANATEC ASIA) pada 9-11 Mei 2025.

    Di samping itu juga ada Ducati Riding Experience (DRE) di April 2025, Ducati-We Ride As One pada Mei 2025, Porsche Carrera Cup Asia pada 22-24 Agustus 2025, JDM Fun Day di Juli 2025, Asia Road Racing Championship (ARRC) pada 29-31 Agustus 2025, Grand Prix of Indonesia (IndonesianGP 2025) pada 3-5 Oktober 2025, serta Blu Cru Yamaha Sunday Race pada 8-9 November 2025, dan berbagai event menarik lainnya yang siap memukau pengunjung.

    The Mandalika juga akan menjadi tuan rumah sejumlah acara berskala global, salah satunya adalah The Mead Johnson-4th Pediatric Science Network Hub, yang diselenggarakan oleh The Mead Johnson Pediatric Nutrition Institute (MJPNI). Acara ini akan menghadirkan seminar dan experience menarik bagi sekitar 350 dokter dan dijadwalkan berlangsung pada 1-2 Februari 2025, bertempat di Royal Hall di Pertamina Mandalika International Circuit.

    Selain itu, Mandalika Beach Club (MBC) dan sejumlah fasilitas lainnya yang ada di kawasan The Mandalika juga akan menjadi lokasi berlangsungnya sejumlah event pariwisata. InJourney bekerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan telah untuk menyusun beragam event menarik di The Mandalika.

    Maya menekankan, berbagai event bergengsi yang digelar di Pertamina Mandalika International Circuit semakin menegaskan posisi The Mandalika sebagai destinasi wisata unggulan dalam sport dan hiburan. Event-event tersebut juga berperan dalam memajukan sektor pariwisata dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal.

    “InJourney berharap seluruh event yang akan diselenggarakan di The Mandalika dapat berlangsung dengan lancar dan meriah, sehingga memberikan multiplier effect yang luas pada perekonomian Indonesia,” pungkas dia.

    (rir/rir)

  • Martin Pesimis Bisa Tahan Gelar Juara Dunia, Sadar Motornya Lebih Bapuk

    Martin Pesimis Bisa Tahan Gelar Juara Dunia, Sadar Motornya Lebih Bapuk

    Jakarta

    Jorge Martin sadar betul tunggangan Aprilia kurang oke ketimbang Ducati. Dia pesimis bisa mempertahankan gelar juara dunia.

    Martin baru memenangkan kejuaraan dengan motor paling superior di atas lintasan, Ducati Desmosedici GP24. Kini dia harus berjuang dengan motor yang diwariskan oleh sahabatnya, Aleix Espargaro.

    Beberapa kali Martin harus adaptasi dengan motor asal pabrikan Noale tersebut. Ketika start misalnya, motornya sempat gecol alias tidak stabil.

    Aprilia RS-GP sejatinya punya potensi sebagai kompetitor terdekat Ducati. Buktinya Maverick Vinales bisa menyapu bersih kemenangan sprint dan main race di MotoGP Amerika 2024.

    Namun performa Aprilia yang naik turun bikin Martin cemas terkait masa depannya.

    “Tantangannya sangat besar, karena saya mengambil motor yang saya tidak tahu apakah itu telah menjadi yang kedelapan atau kesembilan, melawan motor yang telah melakukan yang pertama, kedua, ketiga dan keempat, yaitu Ducati,” jelas Martin dikutip dari Diario AS, Kamis (2/1/2025).

    Pebalap Spanyol itu sudah menguji Aprilia RS-GP spesifikasi 2024 dan 2025, menyelesaikan total 77 putaran. Dia berada di posisi ke-11 pada catatan waktu. Martin sempat mengalami kecelakaan kecil di akhir sesi.

    Martin sadar betul perannya di Aprilia sangat berbeda saat bersama Ducati. Kali ini dia bertugas untuk mengembangkan sepeda motor lebih baik lagi, bahkan mendekati level Ducati, namun hal ini bukan sesuatu yang mudah dilakukan Martin.

    Bukan hanya itu, muncul kekhawatiran si Martinator akan kesulitan menjinakkan RS-GP. Soalnya, selama berkarier di kelas premier, Jorge Martin belum pernah menunggangi motor selain Desmosedici.

    “Jika saya melanjutkan dengan Ducati, tujuannya akan sama, untuk memberikan yang terbaik. Tapi jelas, pergi untuk meraih kenangan, karena saya siap untuk itu. Sekarang, saya tidak tahu. Saya tidak tahu bagaimana motor baru itu bekerja,” ujar Martin.

    Martin menegaskan bahwa era Ducati belum akan berakhir di MotoGP musim depan. Apalagi, Bagnaia dan Marc Marquez yang akan menjadi joki Desmosedici GP25.

    “Akan ada banyak gelar juara di garasi itu, tapi siapa yang tahu. MotoGP sudah melewati era: ada era Yamaha, ada era Honda, Ducati era…Siapa yang tahu kalau tahun depan akan menjadi era lainnya. Tapi, pada saat ini saya melihat Bagnaia sebagai favorit, dengan Marc Marquez yang sangat dekat,” ujar Martin.

    (riar/rgr)

  • Cerita Yamaha Rekrut Lorenzo Buat Gantikan Rossi yang Mau Pindah ke F1

    Cerita Yamaha Rekrut Lorenzo Buat Gantikan Rossi yang Mau Pindah ke F1

    Jakarta

    Ada cerita unik saat Yamaha merekrut Jorge Lorenzo di musim 2008. Ketika itu, X-Fuera didatangkan untuk menjadi suksesor atau pengganti Valentino Rossi yang mau pindah ke Formula 1 atau F1!

    Disitat dari Motosan, mantan bos Yamaha sekaligus aktor di balik perekrut Lorenzo ke tim pabrikan Iwata, Lin Jarvis mengatakan, pihaknya telah mengincar Lorenzo sejak musim 2006. Ketika itu, eks pebalap asal Spanyol itu masih membela Aprilia di kejuaraan 250cc atau Moto2.

    “Menurut saya, itu sesuatu yang tidak terlalu. Karena saat Vale datang ke Yamaha, kita langsung juara di musim 2004 dan mengulangnya di musim 2005. Namun, setahun setelahnya, Vale mulai berpikir pindah ke Formula 1,” ujar Lin Jarvis, dikutip Kamis (2/1).

    “Jadi, rasanya seperti kami menemukan jagoan untuk Yamaha, kami menang, namun dia malah mengancam pergi (ke Formula 1),” tambahnya.

    Lin Jarvis bersama Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi. Foto: Mirco Lazzari gp / Getty Images

    Dengan alasan tersebut, pihaknya langsung mencari pebalap pengganti yang lebih muda dari Rossi. Hasilnya, Yamaha menemukan talenta hebat bernama Lorenzo saat masih membalap di kasta kedua.

    “Kami harus punya pebalap penerus yang bisa menang, kami harus membawanya dan tumbuh bersamanya. Dan faktanya, Jorge membela tim kami pada tahun 2008, tetapi kami sudah kontrak dia sejak musim 2006!” tuturnya.

    “Kami mengontraknya agar dia siap saat Valentino pindah ke Formula 1 dan kemudian kami akan memiliki jagoan baru, karena kami bisa melihat Lorenzo merupakan pembunuh,” lanjutnya.

    Di musim pertama, Lorenzo menyudahi kompetisi di urutan ketiga. Dia kemudian naik ke peringkat kedua atau runner up di musim kedua dan meraih juara dunia di musim ketiga bersama Yamaha. Sementara di lain sisi, Rossi justru tak jadi pindah ke F1.

    “Itu menciptakan masalah bagi Valentino untuk bisa menerimanya. Jadi Valentino pergi ke Ducati! Valentino pada tahun 2011 dan 2012 tidak sukses dengan Ducati dan dia kembali kepada kami di musim 2013. Kemudian perannya terbalik. Kami mendatangkan Vale saat Lorenzo sudah menjadi raja,” kata dia.

    (sfn/din)