brand merek: Ducati

  • Ada Aturan Baru di Sprint Race MotoGP, Mulai Berlaku Besok

    Ada Aturan Baru di Sprint Race MotoGP, Mulai Berlaku Besok

    Jakarta

    MotoGP mengumumkan aturan baru untuk Sprint Race. Tidak signifikan memang perubahannya, tapi aturan baru itu akan dimulai pada sesi sprint race MotoGP Austria akhir pekan ini.

    MotoGP seri ke-13 akan berlangsung di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria, setelah libur panjang pertengahan musim. MotoGP Austria akan digelar akhir pekan ini, dengan sesi latihan dimulai hari ini, Jumat (15/8/2025), kemudian kualifikasi dan sprint race di hari Sabtu, dan balapan utama di hari Minggu.

    Kali ini, di sesi sprint race MotoGP akan ada aturan baru. Mulai MotoGP Austria akhir pekan ini, Komisi Grand Prix telah mengumumkan perubahan kecil pada regulasi terkait prosedur grid.

    Tim sekarang akan memiliki waktu 20 menit di grid. Sebelumnya, waktu yang disediakan hanya 15 menit. Penambahan waktu di grid ini memberi tim waktu tambahan untuk melakukan penyesuaian motor yang diperlukan.

    “Untuk memberi tim waktu yang cukup di grid untuk melakukan penyesuaian dan/atau penggantian ban, durasi prosedur grid untuk Sprint Race MotoGP telah diperpanjang menjadi 20 menit,” demikian dikutip dari pernyataan MotoGP.

    “Semua prosedur grid lainnya tetap sama. Jadwal waktu standar untuk hari Sabtu disesuaikan untuk mengakomodasi tambahan lima menit yang dialokasikan untuk grid Sprint.”

    Komisi Grand Prix yang memutuskan aturan baru ini terdiri dari perwakilan dari asosiasi pabrikan, FIM, Dorna, dan asosiasi tim satelit.

    Untuk diketahui, sprint race MotoGP dikenalkan sejak 2023. Balapan singkat ini digelar untuk menambah daya tarik dan memberikan nilai lebih bagi penonton. Sprint race telah menjadi bagian dari tiga musim memasuki era baru.

    Sprint berlangsung pada hari Sabtu di setiap akhir pekan MotoGP. Balapan itu menempuh jarak setengah dari jarak balapan utama yang diadakan pada hari Minggu.

    Sprint telah menambahkan 12 poin ekstra untuk setiap akhir pekan balapan. Total perolehan poin yang dapat diraih seorang pembalap dalam satu grand prix mencapai 37. Balapan singkat hari Sabtu sebagian besar mengikuti regulasi yang sama dengan balapan utama.

    Di musim 2025 ini, Marc Marquez telah memenangkan sprint terbanyak. Rider Ducati merah itu meraih kemenangan dalam 11 dari 12 sprint pertama untuk mencetak rekor baru.
    Alex Marquez telah memenangkan satu sprint sejauh musim ini.

    (rgr/dry)

  • Ada 1 Pebalap yang Ditakuti Marquez di MotoGP 2025, Bukan Alex atau Pecco

    Ada 1 Pebalap yang Ditakuti Marquez di MotoGP 2025, Bukan Alex atau Pecco

    Jakarta

    Rider Ducati asal Spanyol, Marc Marquez tampil dominan di MotoGP 2025. Namun, menurut informasi yang beredar, ada satu pebalap yang paling ditakuti The Baby Alien musim ini. Lantas, siapa gerangan?

    Musim ini, Marc Marquez punya dua penantang utama di kompetisi, yakni Alex Marquez dan Francesco ‘Pecco’ Bagnaia. Namun, menurut pengamat senior MotoGP, Carlo Pernat, bukan kedua rider itu yang paling ditakuti Marquez.

    Pebalap tersebut, kata Pernat, merupakan Marco Bezzecchi. Menurut dia, Bezzecchi dan Aprilia merupakan kombinasi yang mengerikan. Bahkan, pebalap asal Italia tersebut sudah meraih empat podium dan menghuni posisi keempat klasemen MotoGP 2025.

    “Marco membuat lompatan maju secara mental, yakni mulai dari ketidakberuntungan karena tidak memiliki rekan setim juara dunia, kemudian ditinggal sendirian. Dia tampak terpuruk di sini dan dia berkembang secara mental dengan cara yang luar biasa,” ujar Pernat, dikutip dari MotoGP News, Kamis (14/8).

    “Faktanya, saya pikir Marquez hanya takut kepada Marco, karena dia menunjukkannya di balapan terakhir. Karena dia terpaut satu setengah detik, satu detik tiga per sepuluh, dia terus menekan Marquez,” tambahnya.

    Marc Marquez vs Marco Bezzecchi. Foto: REUTERS/Yves Herman

    Meski masih menghuni posisi keempat klasemen sementara, namun Pernat yakin, Bezzecchi akan gaspol di putaran kedua. Bahkan, bukan mustahil, di penghujung musim, justru Bezzecchi yang menjadi penantang tunggal Marquez di MotoGP 2025.

    “Jadi saya yakin di paruh kedua (musim ini), Marco akan melakukan hal-hal hebat, dia akan meraih podium (di sisa kompetisi),” kata Pernat.

    Pernat menjelaskan, selain tampil konsisten dan jarang membuat kesalahan, motor yang dikendarai Bezzecchi juga terus berkembang dari waktu ke waktu. Tunggangan bernama Aprilia RS-GP25 itu beberapa kali mengimbangi dan melampaui Ducati Desmosedichi GP25 di lintasan.

    (sfn/dry)

  • Duo Marquez Adu Cepat Motor Vs Mobil, Siapa Pemenangnya?

    Duo Marquez Adu Cepat Motor Vs Mobil, Siapa Pemenangnya?

    Jakarta

    Marc Marquez bersama adiknya, Alex Marquez, menghabiskan waktu libur panjangnya dengan bermain. Tak cuma liburan di pantai, duo Marquez ini juga melakukan eksperimen unik, mengadu cepat mobil dengan motor. Siapa pemenangnya?

    Dikutip Speedweek, dalam sebuah iklan di kanal Youtube Audi Spanyol, Audi menampilkan video adu cepat antara Marc Marquez dengan Alex Marquez. Kali ini bukan hanya menggunakan sepeda motor seperti di lintasan MotoGP, tapi juga menggunakan mobil. Mereka mengadu cepat mobil vs motor.

    Mobil yang diadu cepat adalah Audi ES e-tron GT Performance. Sedangkan motor yang dipacu adalah Ducati Panigale V4 S. Video ini menjadi video promosi untuk Audi RS e-tron GT Performance dan Ducati Pangiale V4 S.

    Audi RS e-tron GT Performance merupakan salah satu mobil kencang di jajaran Audi. Mobil itu punya tenaga hingga 925 daya kuda. Begitu juga dengan Ducati Panigale V4 S yang punya tenaga 216 daya kuda, cukup besar untuk ukuran sepeda motor. Diketahui, Ducati telah menjadi bagian dari Audi Group sejak 2012.

    Dalam video tersebut, kedua bersaudara ini berlomba dalam duel akselerasi di trek lurus. Pertama, Alex berada di balik kemudi Audi dan Marc di Ducati. Kemudian dalam duel kedua, keduanya bertukar peran.

    Kedua duel tersebut berakhir seri. Awalnya, motor Ducati Panigale V4 S ditinggal oleh Audi RS e-tron GT Performance saat lampu start menyala. Namun, pada akhirnya, baik Ducati Panigale V4 S maupun Audi RS e-tron GT Performance sama-sama menyentuh garis finis berbarengan.

    Di MotoGP 2025, Marc dan Alex Marquez cukup mendominasi. Marc telah meraih delapan kemenangan Grand Prix dan sebelas kemenangan sprint sejauh ini. Alex telah melewati garis finis di posisi kedua sebanyak 15 kali dan memenangkan dua balapan (satu GP dan satu sprint). Keduanya berada di peringkat pertama dan kedua klasemen MotoGP 2025.

    Memang bukan hal baru duo Marquez ini menghabiskan banyak waktu bersama di luar arena balap. Selama liburan musim panas MotoGP, keduanya berlibur bersama di Menorca, dan belum lama ini mereka berada di Sirkuit Balaton Park bersama para pebalap Ducati lainnya untuk menguji trek baru Hungaria tersebut secara ekstensif dengan sebuah superbike.

    (rgr/din)

  • MotoGP Austria 2025, Peluang Marquez Akhiri Kutukan

    MotoGP Austria 2025, Peluang Marquez Akhiri Kutukan

    JAKARTA – Balapan MotoGP 2025 akan berlanjut akhir pekan ini di Austria. Ini kesempatan emas buat Marc Marquez untuk mengakhiri kutukan tidak pernah menang di sana.

    MotoGP Austria akan berlangsung pada 15-17 Agustus 2025 di atas lintasan Sirkuit Red Bull Ring. Ini adalah balapan seri ke-13 dalam kalender musim 2025.

    Marquez saat ini memimpin klasemen dengan koleksi 381 poin. Dia unggul sebanyak 120 dari adiknya Alex Marquez di tempat kedua dan 168 poin dari Francesco Bagnaia di posisi ketiga.

    Pebalap asal Spanyol dan juara dunia MotoGP enam kali itu tercatat sudah mengamankan delapan kemenangan Grand Prix dan 11 kemenangan Sprint Race dari 12 seri yang sudah berlangsung.

    Meski demikian, Marquez tercatat belum pernah menang balapan di Red Bull Ring sejak sirkuit tersebut kembali menghelat balapan motor paling bergengsi ini pada 2016.

    Red Bull Ring adalah salah satu dari empat sirkuit dalam kalender balapan saat ini yang belum pernah ditaklukkan oleh Marquez dalam perjalanan kariernya di ajang Grand Prix.

    Marquez hampir saja finis di urutan pertama pada edisi 2017, 2018, dan 2019 setelah bertarung melawan mantan pebalap Ducati, Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo. Namun, ia berakhir di tempat kedua.

    Usaha pebalap berjuluk The Baby Alien untuk mengakhiri kutukan di Red Bull Ring tentu tidak akan berjalan mudah. Pasalnya, rekan setimnya Francesco Bagnaia menang dalam tiga edisi terakhir.

    Bagnaia belum dalam performa terbaik pada musim ini bersama motor Ducati GP25, terutama masalah pengereman. Namun, juara dunia dua kali tersebut bisa saja memendam mimpi rekannya.

  • Helm Legendaris Valentino Rossi Dilelang, Buka Harga Rp 95 Juta

    Helm Legendaris Valentino Rossi Dilelang, Buka Harga Rp 95 Juta

    Jakarta

    Helm legendaris miliki Valentino Rossi bakal dilelang pekan ini melalui MotoGP Authentics. Adapun helm Rossi yang bakal dilelang memiliki desain unik yang dipakai The Doctor saat menjalani tes pramusim 2007 bersama tim pabrikan Yamaha. Helm ini dilelang dengan harga pembuka Rp 95 juta.

    Rossi, yang mengoleksi sembilan gelar juara dunia–tujuh di antaranya gelar MotoGP –dikenal tidak hanya karena prestasinya, tapi juga corak helmnya yang ikonik. Helm yang akan dilelang kali ini berwarna hitam dengan gambar pedang legendaris Excalibur milik Raja Arthur, lengkap dengan logo Yamaha pada gagangnya.

    Helm Valentino Rossi dilelang Foto: Crash

    Desain helm itu dibuat sebagai simbol ambisi Rossi untuk ‘merebut kembali tahta’, setelah kalah dramatis dari Nicky Hayden pada musim MotoGP 2006. Kekalahan itu menjadi kegagalan pertama Rossi dalam perebutan gelar setelah lima musim beruntun menjadi juara dunia MotoGP.

    Sayangnya, harapan Rossi tak sepenuhnya terwujud. Musim 2007 justru dikuasai Casey Stoner bersama Ducati, yang berhasil meraih gelar juara dunia pertamanya. Tahun itu juga diwarnai masalah di luar lintasan bagi Rossi, termasuk penyelidikan pajak oleh otoritas Italia yang baru selesai pada 2008.

    Helm Excalibur yang pernah ia gunakan dalam uji coba ini akan mulai dilelang pada Selasa, 12 Agustus, dan berlangsung selama dua minggu. Panitia lelang menetapkan harga awal sebesar € 5.000 atau sekitar Rp 95 juta.

    Selain lelang helm Rossi, lelang MotoGP Authentics kali ini juga menghadirkan memorabilia lain seperti helm uji bertanda tangan Aleix Espargaro, hingga motor Kalex Moto2 milik Jake Dixon yang ringsek akibat kecelakaan. Motor tersebut merupakan tunggangan Dixon saat memenangi Grand Prix Inggris 2024, dan kini sudah ditawar hingga € 10.000.

    Bagi para kolektor dan penggemar MotoGP, tentunya helm ini menjadi salah satu potongan sejarah yang sarat cerita – bukan hanya dari sisi estetika, tapi juga dari momen penting dalam perjalanan karier seorang Valentino Rossi.

    Gimana, kamu tertarik ikut lelang?

    (lua/rgr)

  • Jadwal MotoGP Austria Setelah Libur Panjang, Digelar Pekan Ini

    Jadwal MotoGP Austria Setelah Libur Panjang, Digelar Pekan Ini

    Jakarta

    MotoGP musim 2025 sempat libur panjang di pertengahan musim ini. Akhir pekan ini, balapan paling bergengsi di dunia ini bakal kembali beraksi. Sirkuit Red Bull Ring di Spielberg, Austria, akan menjadi tuan rumah MotoGP akhir pekan ini.

    Seri ke-13 MotoGP 2025 akan berlangsung akhir pekan ini. Sesi balapan akan diawali dengan latihan-latihan. Kemudian dilanjutkan dengan kualifikasi, sprint race hingga balapan utama di hari Minggu.

    Ini menjadi balapan pertama usai jeda pertengahan musim. Sebelumnya, MotoGP 2025 sempat libur panjang di pertengahan musim. Terakhir kali para rider adu cepat di lintasan adalah pada 20 Juli 2025 di sirkuit Brno, Republik Ceko.

    Sejauh ini, Marc Marquez masih mendominasi MotoGP musim 2025. Di Brno tiga pekan lalu, pebalap Ducati Lenovo itu sapu bersih kemenangan di balap sprint dan balap utama. Kemenangan ini sangat berarti bagi Marquez. Sebab dia memecahkan rekor sebagai pebalap pertama Ducati yang memenangi lima seri MotoGP berturut-turut.

    Saat ini pebalap asal Spanyol itu sudah mengoleksi 381 poin. Jaraknya dengan pebalap di posisi kedua, Alex Marquez, cukup jauh, mencapai selisih 120 poin.

    Rekan setim Marquez, Francesco Bagnaia berada di urutan ketiga. ‘Pecco’ Bagnaia sudah menyimpan 213 poin, masih minus 168 poin dari Marquez.

    Di sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria, Bagnaia tampil dominan di musim-musim sebelumnya. Tahun lalu, Bagnaia menjadi pemenang di sesi sprint race dan balapan utama MotoGP Austria. Begitu juga di musim 2023 dan 2022. Namun, tahun ini ada Marquez yang masih mendominasi MotoGP. Akankah Bagnaia mampu mempertahankan takhtanya sebagai penguasa MotoGP Austria? Atau Marc Marquez bakal mematahkan rekor kemenangan Bagnaia di Austria? Pembutiannya bisa kita saksikan secara langsung di MotoGP Austria akhir pekan ini.

    Jadwal MotoGP Austria 2025

    Rangkaian MotoGP Austria 2025 dimulai pada hari Jumat. Berikut jadwal lengkap MotoGP Austria 2025.

    Jumat 15 Agustus 2025

    14:00-14:35 WIB: Free Practice 1 Moto314:50-15:30 WIB: Free Practice 1 Moto215:45-16:30 WIB: Free Practice 1 MotoGP18:15-18:50 WIB: Practice Moto319:05-19:45 WIB: Practice Moto220:00-21:00 WIB: Practice MotoGP

    Sabtu 16 Agustus 2025

    13:40-14:10 WIB: Free Practice 2 Moto314:25-14:55 WIB: Free Practice 2 Moto215:10-15:40 WIB: Free Practice 2 MotoGP15:50-16:05 WIB: Kualifikasi 1 MotoGP16:15-16:30 WIB: Kualifikasi 2 MotoGP17:50-18:05 WIB: Kualifikasi 1 Moto318:15-18:30 WIB: Kualifikasi 2 Moto318:45-19:00 WIB: Kualifikasi 1 Moto219:10-19:25 WIB: Kualifikasi 2 Moto220:00 WIB: Sprint Race MotoGP (14 lap).

    Minggu 17 Agustus 2025

    14:40-14:50 WIB: Warm Up MotoGP16:00 WIB: Race Moto3 (20 lap)17:15 WIB: Race Moto2 (23 lap)19:00 WIB: Race MotoGP (28 lap).

    (rgr/dry)

  • Pebalap Kayak Marc Marquez Cuma Muncul 15 Tahun Sekali

    Pebalap Kayak Marc Marquez Cuma Muncul 15 Tahun Sekali

    Jakarta

    Legenda balap asal Spanyol, Jorge Lorenzo, menganggap rekan senegaranya, Marc Marquez sebagai pebalap ‘langka’ yang sulit digantikan. Bahkan, bakat seperti The Baby Alien, kata dia, hanya muncul 10-15 tahun sekali.

    Marquez debut di MotoGP pada musim 2013 di Losail, Qatar. Dia dianggap meneruskan era Valentino Rossi yang menjalani balapan pertamanya di musim 2000 atau 13 tahun sebelum Marquez.

    Kenyataan tersebut membuat Lorenzo menyimpulkan, pebalap seperti Marquez hanya muncul 10-15 tahun sekali. Sebab, selain kualitas, pebalap berusia 32 tahun itu punya mental sekuat baja.

    “Marquez merupakan pebalap yang muncul setiap 10 atau 15 tahun sekali dan sejajar dengan Rossi, Stoner atau bahkan saya. Melihat angka-angkanya, dia bahkan lebih baik dari kami, meskipun masih satu gelar di bawah Rossi,” ujar Lorenzo, dikutip dari Motosan, Senin (11/8).

    Jorge Lorenzo puji habis Marc Marquez soal kualitas balapan. Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto

    Menurut Lorenzo, Marquez merupakan fenomena besar di MotoGP. Bayangkan, setelah cedera parah bertahun-tahun, dia mampu comeback. Bahkan, dia langsung bisa adaptasi di musim pertamanya bersama Ducati merah.

    “Marc adalah fenomena. Dia datang ke Ducati dengan pengalaman yang lebih sedikit dibandingkan Pecco. Tapi, dia bisa tampil lebih cepat,” kata dia.

    Sebagai catatan, Marquez berpeluang besar meraih gelar juara kesembilannya musim ini. Bahkan, dia bisa menguncinya lebih cepat di Misano, Italia. Jika dia berhasil, maka koleksi gelarnya akan sama seperti Valentino Rossi.

    Marquez saat ini memimpin klasemen MotoGP 2025 dengan koleksi 381 poin. Dia unggul 120 angka dari adiknya, Alex Marquez di peringkat kedua. Pebalap dengan nomor 93 itu hanya perlu mencetak 103 poin lagi untuk memastikan gelar juara dunia.

    (sfn/rgr)

  • Masalah Utama Pecco Bagnaia

    Masalah Utama Pecco Bagnaia

    Jakarta

    Francesco ‘Pecco’ Bagnaia mengaku performanya di MotoGP 2025 sedang berada di titik sulit. Juara MotoGP dua kali itu menyebut dirinya kini menjadi salah satu rider yang terburuk di lintasan dalam hal mempertahankan posisi saat balapan. Sebenarnya apa masalah utama Pecco Bagnaia?

    Sejak awal musim, masalah Bagnaia dengan Ducati GP25 sudah menjadi sorotan. Pebalap Italia itu frustrasi lantaran kesulitan bersaing dengan rekan setim barunya, Marc Marquez, dalam perebutan gelar. Keluhan utamanya terletak pada kemampuan motor saat memperlambat kecepatan dan masuk tikungan.

    Francesco ‘Pecco’ Bagnaia Foto: Dok. Ducati

    “Saya sudah mengeluh tentang masalah pengereman dan (masalah saat) masuk tikungan sejak beberapa waktu lalu, sejak di Thailand,” bilang Bagnaia kepada Sky Italia.

    Menurutnya, kelemahan ini membuat lawan lebih mudah menyalip. Padahal, di musim-musim sebelumnya, Bagnaia dikenal sebagai pebalap yang sulit dilewati. Dia memiliki pertahanan yang kuat saat balapan.

    “(Kini) saya (menjadi) salah satu yang terburuk, semua orang menyalip saya saat (melakukan) pengereman, saya tidak bisa mengerem dengan keras,” lanjut pebalap Italia.

    Bagnaia menjelaskan, ketika mencoba mengerem mendadak, ia kehilangan kendali atau melebar. Sebaliknya, jika mengerem lebih halus, motor sulit berbelok. “Sulit dipahami karena tidak ada cara untuk menghentikan motor sesuai keinginan,” tambahnya lagi.

    Saat ini, fokusnya bergeser. Dengan Marquez semakin tak terkejar, Bagnaia bertekad mempertahankan catatan finis dua besar di klasemen akhir sejak 2021. Ia tertinggal 48 poin dari Alex Marquez yang ada di posisi kedua dengan 10 seri tersisa.

    Meski hanya meraih satu kemenangan musim ini, Bagnaia menegaskan ia dan Ducati harus menemukan solusi. “Pada akhirnya, semuanya ada di tangan kami. Kami sudah mencoba segalanya, dan tidak ada yang membantu meningkatkan area itu, jadi saya rasa DNA motor ini tidak 100% sesuai dengan permintaan saya sebelumnya,” ujar Bagnaia lagi.

    Anak didik Valentino Rossi itu mengakui targetnya di paruh kedua musim berubah. “Kami memulai untuk memenangkan kejuaraan, tapi saat ini sulit melawan Marc atau merebut gelar. Jadi kami harus fokus mengejar Alex, lalu meningkatkan performa hingga akhir musim untuk mempersiapkan tahun depan,” pungkasnya.

    (lua/riar)

  • Honda CBR Michael Schumacher Laku Dilelang, Harganya di Luar Prediksi

    Honda CBR Michael Schumacher Laku Dilelang, Harganya di Luar Prediksi

    Jakarta

    Motor superbike Honda CBR1000-RR milik Michael Schumacher laku dilelang oleh RM Sotheby’s. Harganya terjual di luar dari prediksi.

    Jadi, motor Honda CBR1000RR SC59 “Fireblade” milik Schumacher dilelang bulan lalu. Awalnya motor ini diproyeksikan bisa laku dengan harga antara US$ 30 ribu hingga US$ 40 ribu (Rp 487 jutaan – Rp 650 jutaan). Saat lelang usai, harganya naik dari perkiraan.

    Motor ini pernah dipakai dalam sesi track day oleh Michael Schumacher. Motor itu sudah dimodifikasi, Holzhauer Racing Performance meracik dari spesifikasi jalan raya menjadi siap ngebut di aspal sirkuit.

    Michael Schumacher saat geber Honda CBR Foto: Dok. RM Sothebys

    Motor ini dilengkapi dengan kontrol traksi dan kontrol wheelie yang dikelola oleh ECU, serta komponen khusus seperti airbox, pendingin oli, quick shifter, sistem knalpot Akrapovič Titan.

    Motor ini belum digunakan dalam waktu yang lama, sehingga memerlukan servis dan pemeriksaan sebelum digunakan di lintasan. Odometer menunjukkan 3.752 kilometer.

    Motor CBR Michael Schumacher Foto: Dok. RM Sothebys

    CBR lansiran 2010 ini laku pada harga 64.800 EUR atau sekitar Rp 1,2 miliaran! Namun bukan cuma motor yang didapat, sebab lelang tersebut disertai dengan helm Schuberth dan sepeasang sarung tangan, masing-masing ditandatangani oleh Schumacher.

    Well, jika dibandingkan sepeda motor balap yang pernah dilelang, harganya masih terpaut jauh. Misalnya Ducati Desmosedici GP7 milik Casey Stoner yang memenangkan gelar MotoGP 2007, yang terjual seharga sekitar $535.000 pada tahun 2024, serta KTM RC16 yang digunakan oleh Brad Binder selama musim 2023, yang mencapai kecepatan tertinggi 366,1 km/jam, yang ditawarkan dalam lelang oleh RM Sotheby’s pada Mei 2025. Motor tersebut laku sekitar $398.000.

    (riar/lua)

  • Pebalap Kayak Marc Marquez Cuma Muncul 15 Tahun Sekali

    Marquez Bisa Kunci Juara di ‘Rumah’ Rossi, Begini Hitung-hitungannya

    Jakarta

    Pebalap Ducati asal Spanyol, Marc Marquez bisa mengunci juara dunia MotoGP 2025 jauh lebih awal. Bahkan, menurut laporan, dia bisa mengamankan gelar kesembilannya tersebut di ‘rumah’ Valentino Rossi, yakni di Sirkuit Misano, Italia.

    Dominasi Marquez musim ini benar-benar tak terbantahkan. Pebalap berjuluk The Baby Alien itu berada di puncak performa, baik secara fisik maupun mental, dan itu terlihat setiap akhir pekan balap. Dari 12 seri yang sudah digelar, Marquez telah mengoleksi 381 poin.

    Pesaing terdekatnya yang merupakan adiknya sendiri, Alex Marquez, tertinggal 120 poin dengan total 261 poin. Nah, dengan 37 poin maksimal yang bisa diraih setiap GP, data GPOne mencatat rata-rata Marc mengantongi 31,75 poin per seri-selisih sekitar 10 poin lebih banyak dibanding Alex setiap pekannya.

    Marc Marquez. Foto: REUTERS/David W Cerny

    Jika tren ini berlanjut, skenario paling realistis adalah Marquez mengunci gelar juara di Mandalika, Indonesia pada 5 Oktober. Namun, bukan tak mungkin, hal itu terjadi lebih cepat. Di GP Jepang, sepekan sebelumnya, dia bisa memastikan juara bila unggul 185 poin dari Alex-artinya gelar terkunci lima seri sebelum musim berakhir.

    Lebih ekstrem lagi, peluang tetap terbuka bagi Marquez untuk menyegel gelar di Misano, enam seri sebelum penutupan musim. Syaratnya, ia harus mencetak 103 poin lebih banyak dari Alex dalam empat balapan ke depan. Dengan begitu, keunggulannya menjadi 223 poin dan tak mungkin terkejar.

    Memang, skenario Misano ini sulit karena Alex harus apes, bahkan gagal meraih poin akibat masalah motor. Namun, melihat performa Marquez musim ini, segalanya terasanya menjadi mungkin.

    Yang jelas, pebalap 32 tahun itu tak mau terbuai hitung-hitungan. Fokusnya tetap pada menggeber motor, mengumpulkan poin maksimal, dan membiarkan waktu yang menjawab kapan ia resmi jadi juara dunia lagi.

    (sfn/lth)